Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kodon (kode genetik) adalah deret nukleotida pada mRNA yang terdiri atas kombinasi tiga nukleotida berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu sehingga sering disebut sebagai kodon triplet. Asam amino yang disandikan misalnya metionin oleh urutan nukleotida ATG (AUG pada RNA). Banyak asam amino yang disandikan oleh lebih dari satu jenis kodon. Kodon berada pada molekul mRNA. Penerjemahan mRNA menjadi protein dilakukan pada ruas penyandi yang diapit oleh kodon awal (AUG) dan kodon akhir (UAA, UAG atau UGA), ruas ini disebut gen. Kodon pada molekul mRNA dapat menyandi asam-asam amino dengan bantuan interpretasi kodon oleh tRNA. Setiap tRNA membawa satu jenis asam amino sesuai dengan tiga urutan nukleotida atau triplet yang disebut dengan antikodon yang berada pada simpul antikodon tRNA. Antikodon mengikatkan diri secara komplementer pada kodon di mRNA, sehingga asam amino yang dibawa oleh tRNA sesuai dengan kodon yang ada pada mRNA. pesan genetik ditransalsi kodon demi kodon dengan cara tRNA membawa asam-asam amino sesuai antikodon yang komplementer dengan kodon dan 1

description

Kode Genetik

Transcript of Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

Page 1: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kodon (kode genetik) adalah deret nukleotida pada mRNA yang terdiri atas

kombinasi tiga nukleotida berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu

sehingga sering disebut sebagai kodon triplet. Asam amino yang disandikan misalnya

metionin oleh urutan nukleotida ATG (AUG pada RNA). Banyak asam amino yang

disandikan oleh lebih dari satu jenis kodon. Kodon berada pada molekul mRNA.

Penerjemahan mRNA menjadi protein dilakukan pada ruas penyandi yang diapit oleh

kodon awal (AUG) dan kodon akhir (UAA, UAG atau UGA), ruas ini disebut gen.

Kodon pada molekul mRNA dapat menyandi asam-asam amino dengan bantuan

interpretasi kodon oleh tRNA. Setiap tRNA membawa satu jenis asam amino sesuai

dengan tiga urutan nukleotida atau triplet yang disebut dengan antikodon yang berada

pada simpul antikodon tRNA. Antikodon mengikatkan diri secara komplementer pada

kodon di mRNA, sehingga asam amino yang dibawa oleh tRNA sesuai dengan kodon

yang ada pada mRNA. pesan genetik ditransalsi kodon demi kodon dengan cara

tRNA membawa asam-asam amino sesuai antikodon yang komplementer dengan

kodon dan ribosom menyambungkan asam-asam amino tersebut menjadi suatu rantai

polipeptida. Ribosom menambahkan tiap asam amino yang dibawa oleh tRNA ke

ujung rantai polipeptida yang sedang tumbuh.

1

Page 2: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:

1.    Apakah yang dimaksud dengan kode genetik?

2.    Apa saja sifat-sifat kode genetik?

3.    Apa yang dimaksud dengan kodon awal dan kodon akhir?

4.    Apa saja karakter kode genetika?

5.    Bagaimana proses terjadinya sintesis protein ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian tentang kode genetik

2. Untuk mengetahui sifat-sifat dari kode genetik

3. Untuk mengetahui pengertian kodon awal dan kodon akhir

4. Untuk mengetahui karakter kode genetik

5. Untuk mengetahui proses sintesis protein

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Kita dapat mengetahui apa pengertian tentang kode genetik

2. Kita dapat mengetahui apa saja sifat-sifat dari kode genetik

3. Kita dapat mengetahui pengertian kodon awal dan kodon akhir

4. Kita dapat mengetahui karakter kode genetik

5. Serta kita dapat pula mengetahui bagaimana proses sintesis protein

2

Page 3: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kode Genetik

Kode genetik atau yang sering disebut kodon adalah cara pengkodean urutan

nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis

protein. Di dalam setiap sel terdapat ribuan reaksi kimia dan enzim yang berfungsi

mengatur jalannya semua reaksi. Karena DNA mengkode protein, maka akan

menentukan enzim apa yang diproduksi dan akhirnya akan menentukan reaksi kimia

yang terjadi di dalam sel.

Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai DNA yang

akan menentukan susunan asam amino. Seperti yang telah kita ketahui, hanya ada empat

basa yang terdapat pada DNA, sedangkan ada 20 macam asam amino. Jika tiap basa

misalnya (A, G, U, C) dikode menjadi satu asam amino, hanya ada empat macam asam

amino yang dapat dikode dari total 20 asam amino yang sudah kita ketahui. Jika duplet

atau susunan tiap dua basa, misalnya CG, AG, GA, UC dan lainnya, dikode menjadi satu

asam amino, kombinasi hanya akan menghasilkan 16 (42) macam asam amino. Jumlah

kombinasi ini juga masih belum mencukupi jumlah 20 macam asam amino, yaitu ada 4

asam amino yang tidak dikode. Bila triplet atau susunan tiap 3 basa nukleotida, misalnya

AGU, GAC, CGC, dan sebagainya menjadi 1 asam amino maka dari kombinasi basa-

basa nukleotida tersebut akan menghasilkan 64 (43) macam asam amino. Jumlah asam

amino ini melebihi jumlah 20 macam asam amino. Hal tersebut menyebabkan adanya

suatu “kelimpahan” dalam kode genetika. Terdapat lebih dari 1 triplet mengkode suatu

asam amino tersebut. Istilah yang diberikan oleh ahli genetika pada kelimpahan semacam

ini adalah degenerasi atau redundansi.

3

Page 4: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

Dari gambar diatas memperlihatkan ‘kamus’ lengkap dari kode genetika.

Perhatikan bahwa kode itu mengandung U dan bukan T dalam susunan suatu triplet. Ini

disebabkan oleh fakta bahwa para ahli genetika memandang triplet-triplet yang dibawa

oleh molekul-molekul RNAd sebagai komponen-komponen kode genetika, bukan yang

dibawa DNA. Tiap triplet yang mewakili informasi bagi suatu asam amino tertentu

dinyatakan sebagai kodon.

4

Page 5: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

2.2 Sifat Kode Genetik

Kode genetika bersifat degenerative dikarenakan 18 dari 20 macam asam amini

ditentukan oleh lebih dari 1 kodon, yang disebut kodon sinonimus. Hanya metionin dan

triptofan mempunyai kodon tunggal. Kodon sinonimus tidak ditempatkan secara acak,

tetapi dikelompokkan seperti yang terlihat pada gambar diatas. Kodon sinonimus

memiliki perbedaan pada urutan basa ketiga. Pada kasus apapun, bila posisi basa ketiga

adalah suatu pirimisin, maka kodon-kodon akan mengarah atau menunjukkan asam

amino yang sama (sinonimus). Misalnya pada kode genetika UAU dan UAC (Basa U dan

C merupakan Pirimidin) yang menunjukkan asam amino tirosin.

Bila posisi basa ketiga adalah suatu Purin, kodon-kodon juga akan sinonimus.

misalnya pada kode genetika CAA dan CAG (Basa A dan G merupakan Purin)

menunjukan asam amino Glutamin. Jika posisi basa kedua adalah suatu Pirimidin, secara

umum kodon tersebut akan mengarah pada asam amino yang hidrofilik. Misalnya pada

kode genetika CCC yang menunjukkan asam amino prolin yang hidrofilik, dan ACC

yang menunjukkan asam amino treonin yang hidrofilik.

Sebaliknya jika posisi basa kedua adalah suatu purin, secara umum kodon tersebut

akan mengarah pada asam amino yang polar. Misalnya pada kode genetika GAU yang

menunjukkan asam amino aspartat yang polar dan AGG yang menunjukkan asam amino

arginin yang polar.

Selain itu terdapat pula kodon-kodon yang memiliki fungsi yang sama. Misalkan

fungsi kodon asam asparat (GAU dan GAS) sama dengan fungsi kodon asam tirosin

(UAU,UAS) dan juga triptopan (UGG). Hal ini justru sangat menguntungkan pada proses

pembentukkan protein karena dapat menggantikan asam amino yang kemungkinan rusak.

5

Page 6: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

2.3 Kodon awal dan kodon akhir

Kodon pada RNA

Kodon awal merupakan kodon pertama yang diterjemahkan pada saat translasi

atau disebut juga kodon inisiasi (AUG yang menyandikan metionin). Selain kodon

inisiasi, untuk memulai translasi diperlukan juga sekuen atau situs yang disebut Shine-

Dalgarno untuk pengenalan oleh ribosom yang juga dibantu oleh faktor inisiasi (berupa

tiga jenis protein).

Kodon akhir merupakan salah satu dari tiga kodon, yaitu UAG, UAA atau UGA.

Kodon akhir disebut juga kodon terminal yang tidak menyandikan asam amino. Kodon

akhir menyebabkan proses translasi berakhir dengan bantuan faktor pelepasan untuk

melepas ribosom.

6

Page 7: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

Proses sintesis protein (polipeptida) baru akan diawali apabila ada kodon AUG

yang mengkode asam amino metionin, karenanya kodon AUG disebut sebagai kodon

permulaan (kode ‘start’). Sedangkan berakhirnya proses sintesis polipeptida apabila

terdapat kodon UAA, UAG, dan UGA (pada prokariotik) dan UAA (pada eukariotik).

Kodon UAA,UAG, dan UGA tidak mengkode asam amino apapun dan merupakan agen

pemotong gen (tidak dapat bersambung lagi dengan double helix asam amino) disebut

sebagai kodon terminasi/kodon nonsense (kode ‘stop’). Kode genetik berlaku

universal, artinya kode genetik yang sama berlaku untuk semua jenis makhluk hidup.

Dengan adanya kodon permulaan dan kodon terminasi, berarti tidak semua urutan 

basa berfungsi sebagai kodon. Yang berfungsi sebagai kodon hanyalah urutan basa yang

berada di antara kodon permulaan dan kodon terminasi. Urutan basa yang terletak

sebelum kodon permulaan dan setelah kodon penghenti tidak dibaca sebagai kodon.

Para peneliti melakukan penelitian pada bakteri Escherichia coli

1. mula mula digunakan basa nitrogen singlet (tunggal) maka ternyata hanya

diperoleh 4 asam amino saja yang dapat diterjemahkan padahal asam amino yang

ada di alam itu berjumlah 20 , tentu asam amino ini harus diterjemahkan semua

agar protein yang dihasilkan dapat digunakan lengkap

2. kemudian para ilmuwan mencoba lagi dengan kodon duplet (ganda) dan ternyata

baru dapat untuk menterjemahlkan 16 asam amino ini pun belum cukup juga,

mengingat jumlahnya 20

3. Kemudian dicoba dengan triplet (disusun 3 basa nitrogen) , dengan sempurna

dapat menterjemahkan 64 asam amino hal ini tidak mengapa sekalipun melebihi

20 asam amino toh dari 64 asam amino yang diterjemahkan ada yang memiliki

simbul/fungsi yang sama , maksudnya satu asa amino ada yang disusun oleh lebih

dari satu rangkaian triplet (kodon)

4. triplet atau Kodon itu diantaranya adalah pada kodon yang menyusun asam

assparat (GAU dan GAS) sama dengan asam-asam tirosin(UAU, UAS) sama juga

7

Page 8: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

dengan triptopan (UGG) dan masih banyak lagi , lihat cakram kode genetik

dibawah itu OK

Jadi meskipun yang terbentuk ada 64 variasi ini tidak masalah karena Asam amino

yang terkodekan ini sangat menguntungkan pada proses pembentukkan protein karena

dapat menggantikan asam amino yang kemungkinan rusak selain itu dari 20 asam amino.

Ada beberapa hal yang penting yang perlu diketahui ternyata masing-masing kode

itu mempunyai karakter yang berbeda satu sama lainnya untuk peran dan nama asam

amino

diantaranya ada yang berfungsi sebagai agen pemotong gen atau tidak dapat

bersambung lagi dengan doubel helix asam amino yang berfungsi sebagai agen

pemotong gen diantaranya (UAA, UAG, UGA) yang kemudian ketiga kodon ini

kita sebut dengan kode stop

Beberapa sifat dari kode triplet diantaranya: Kode genetik ini mempunyai banyak

sinonim sehingga hampir setiap asam amino dinyatakan oleh lebih dari sebuah

kodon.

Contoh semua kodon yang diawali dengan SS memperinci prolin (SSU, SSS, SSA

dan SSG) semua kodon yang diawali dengan AS memperinci treosin (ASU, ASS,

ASA, ASG).

Jadi meskipun terlihat liar ternyata kalau anda mempelajari detail ada hal hal yang

menarik Tidak tumpang tindih, artinya tiada satu basa tungggal pun yang dapat

mengambil bagian dalam pembentukan lebih dari satu kodon, sehingga 64 itu

berbeda-beda nukleotidanya.

Semenjak tahun 1960an semakin nyata bahwa ada paling sedikit tiga residu

nukleotida DNA diperlukan untuk mengkode untuk masing-masing asam amino.

Empat huruf kode DNA (A, T, G, dan C) dalam grup dua huruf menghasilkan 16

kombinasi yang berbeda, tidak cukup untuk mengkode 20 asam amino.

8

Page 9: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

Empat basa tiga huruf menghasilkan 64 kombinasi yang berbeda.

Genetik eksperimen awal membuktikan bahwa tidak hanya kode genetik atau

kodon untuk asam amino berupa susunan tiga huruf (triplet) dari nukleotida tetapi

juga bahwa kodon tidak tumpang-tindih dan tidak ada jeda antara kodon residu

asam amino yang berurutan. Susunan asam amino protein kemudian digambarkan

oleh suatu susunan yang linier dari kodon triplet yang berdekatan.

Kodon yang pertama pada susunan menetapkan suatu kerangka

pembacaan(reading frame), di mana kodon yang baru memulai pada setiap tiga

residu nukleotida.

Pada skema ini, ada tiga kerangka pembacaan yang mungkin untuk setiap urutan

DNA yang diberi, dan masing-masing secara umum akan memberi suatu urutan

berbeda terhadap kodon.

Pada tahun 1961 Marshall Nirenberg dan Heinrich Matthaei mengumumkan hasil

observasi yang mengusulkan terobosan pertama.

Mereka menginkubasi polyribonucleotide polyuridylate sintetis (poly(U) yang

didesign) dengan ekstrasi E. coli, GTP, dan campuran 20 asam amino dalam 20

tabung berbeda.

Pada masing-masing tabung suatu asam amino yang berbeda diberi label secara

radioaktif. Poly(U) dapat dikatakan sebagai mRNA tiruan yang berisi triplet UUU

berurutan, dan triplet ini harus mempromosikan sintesis polipeptida hanya dari

salah satu 20 asam amino yang berbeda –yang dilabel dengan triplet UUU.

Suatu polipeptida radioaktif dibentuk di dalam salah satu dari 20 tabung, yang

berisi fenilalanin radioaktif. Nirenberg dan Matthaei menyimpulkan bahwa triplet

UUU cocok untuk fenilalanin.

Pendekatan yang sama mengungkapkan bahwa polyribonucleotide polycytidylate

atau poly(C) sintetis mengkode formasi.

Polipeptida yang hanya berisi prolina (polyproline), dan ilyadenylate atau poly(A)

mengkode polylysine.

9

Page 10: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

Dengan demikian triplet CCC mengkode daftar prolina dan triplet AAA untuk

lisina.

Polinukleotida sintetik yang digunakan dalam eksperimen dibuat sedemikian

dengan aksi fosforilase polinukleotida, menganalisis formasi polimer RNA dari

ADP, UDP, CDP dan GDP.

Enzim ini tidak memerlukan template polimer dan membuat polimer dengan

sebuah komposisi basa bahwa secara langsung mencerminkan konsentrasi yang

relatif dari precursor nukleotida 5'-diphosphate di dalam medium.

Jika fosforilase polynukleotida diperkenalkan dengan UDP, hal ini hanya poly(U).

Jika diperkenalkan dengan suatu campuran dari lima bagian ADP dan satu CDP,

akan membuat polimer di mana 65 residu adalah adenylate dan 61sytidylate.

Polimer acak seperti itu mungkin memiliki banyak triplet urutan AAA, sedikit

triplet AAC, ACA, dan CAA, beberapa triplet ACC, CCA, dan CAC, dan sangat

sedikit; triplet CCC

Dengan penggunaan mRNA tiruan yang berbeda yang dibuat dari fosforilase

polinukleotida dari campuran permulaan ADP, GDP, UDP, dan CDP yang

berbeda, komposisi basa triplet yang mengkode hampir semua asam amino

diidentifikasi segera.

2.4 Karakter kode genetik

Karakter kode genetik yaitu:

Kode genetik ini mempunyai banyak sinonim, sehingga hampir semua asam

amino dinyatakan oleh lebih dari sebuah kodon.

Contohnya tiga asam amino (arginin, serin dan leusin) masing-masing mempunyai

6 kodon sinonim.

Tetapi untuk banyak kodon sinonim yang menyatakan asam amino yang sama, dua

basa permulaan dan triplet adalah tetap sedangkan basa ketiga dapat berlainan.

10

Page 11: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

Contohnya , semua kodon yang dimulai dengan SS memperinci prolin (SSU, SSS,

SSA dan SSG) dan semua kodon yang dimulai dengan AS memperinci treonin

(ASU, ASS, ASA dan ASG).

Fleksibilitas dalam nukleotida dari suatu kodon ini dapat menolong membuat

sekecil mungkin akibat adanya kesalahan.

Tidak ada tumpang tindih, artinya tiada satu basa tunggal pun yang dapat

mengambil bagian dalam pembentukan lebih dari satu kodon, sehingga 64 kodon

itu semua berbeda-beda nukleotidanya.

Kode genetik dapat mempunyai dua arti, yaitu kodon yang sama dapat memperinci

lebih dari satu asam amino.

Contohnya, kodon UUU biasanya merupakan kode untuk fenilalanin, tetapi bila

ada streptomycin dapat pula merupakan kode untuk isoleusin, leusin atau serin.

Kode genetik tidak mempunyai tanda untuk menarik perhatian, artinya tiada

sebuah kodon pun yang dapat diberi tambahan tanda bacaan.

Kodon AUG disebut juga kodon permulaan, karena kodon ini memulai sintesa

rantai polipeptida.

Beberapa kodon dinamakan kodon non-sens (tak berarti) karena kodon-kodon ini

tidak merupakan kode untuk salah satu asam amino pun, misalnya UAA, UAG

dan UGA.

Kode genetik itu ternyata universal karena kode yang sama berlaku untuk semua

macam mahluk hidup.

Beberapa sifat dari kode triplet diantaranya :

1. Kode genetik ini mempunyai banyak sinonim sehingga hampir setiap asam amino

dinyatakan oleh lebih dari sebuah kodon. Contoh semua kodon yang diawali

dengan SS memperinci prolin,(SSU,SSS,SSA dan SSG) semua kodon yang

diawali dengan AS memperinci treosin(ASU,ASS,ASA,ASG).

11

Page 12: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

2. Tidak tumpang tindih,artinya tiada satu basa tunggal pun yang dapat mengambil

bagian dalam pembentukan lebih dari satu kodon,sehingga 64 itu berbeda-beda

nukleotidanya

3. Kode genetik dapat mempunyai dua arti yaitu kodon yang sama dapat memperinci

lebih dari satu asam amino

4. Kode genetik itu bersifat universal

5. Tiap triplet yang mewakili informasi bagi suatu asam amino tertentu dinyatakan

sebagai kodon.Kode genetika bersifat degeneratif dikarenakan 18 dan 20 macam

asam amino ditentukan oleh lebih dari satu kodon, yang disebut kodon

sinonimus.Hanya metionin dan triptofan yang memiliki kodon tunggal.Kodon

sinonimus tidak ditempatkan secara acak, tetapi dikelompokkan.

6. Kodon sinnonimus memiliki perbedaan pada urutan basa ketiga.

2.5 SINTESIS PROTEIN

Gambar anatomi ribosom

12

Page 13: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

Ada banyak tahapan antara ekspresi genotip ke fenotip.Gen-gen tidak dapat

langsung begitu saja menghasilkan fenotip-fenotip tertentu.Fenotip suatu individu

ditentukan oleh aktivitas enzim (protein fungsional).Enzim yang berbeda akan

menimbulkan fenotip yang berbeda pula.Perbedaan satu enzim dengan enzim yang lain

ditentukan oleh jumlah jenis dan susunan asam amino penyusun protein

enzim.Pembentukan asam amino ditentukan oleh gen atau DNA.

Ekspresi gen merupakan proses dimana informasi yang dikode di dalam gen

diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein.Dogma sentral

mengenai akspresi gen, yaitu DNA yang membawa informasi genetik yang ditrnaskripsi

oleh RNA, dan RNA diterjemahkan menjadi polipeptida.Ekspresi gen merupakan sintesis

protein yang terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama urutan rantai nukleotida tempale

(cetakan) dari suatu DNA untai ganda disalin untuk menghasilkan satu rantai molekul

RNA.Proses ini disebut transkripsi dan berlangsung di inti sel.Tahap kedua merupakan

sintesis pilopeptida dengan urutan spesifik berdasarkan rantai RNA yang dibuat pada

tahap pertama.Proses ini disebut translasi.

2.5.1 Transkripsi

13

Page 14: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai

cetakan atau sense, sedangkan rantai DNA komplemennya disebut rantai

antisense.Rentangan DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit

transkripsi.

RNA dihasilkan dari aktivitas enzim RNA polimerase.Transkripsi terdiri dari tiga tahap,

yaitu inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran) rantai

RNA.

Inisiasi

Daerah DNA dimana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi

disebut promoter.Suatu promoter mencakup titik awal transkripsi dan biasanya

membentang beberapa pasangan nukleotida di depan titik awal tersebut.Selain itu,

promoter juga menentukan di mana transkripsi dimulai, promoter juga

menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai

cetakan.

Elongasi

Setelah sintesis RNA berlangsung, DNA heliks ganda terbentuk kembali

dan molekul RNA baru akan dilepas dari cetakan DNA-nya.Transkripsi berlanjut

pada laju kira-kira 60 nukleotida per detik pada sel eukariotik.

Terminasi

Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan

DNA yang disebut terminator.Terminator merupakan suatu urutan DNA yang

berfungsi menghentikan proses transkripsi.Pada sel prokariotik, transkripsi

biasanya berhenti tepat pada saat RNA polimerase mencapai titik

terminasi.Sedangkan pada sel eukariotik, RNA pilomerase terus melawati titik

terminasi.RNA yang telah terbentuk akan terlepas dari enzim tersebut.

14

Page 15: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

2.5.2 Translasi

Dalam proses translasi, sel menginterpretasikan suatu kode genetik menjadi

protein yang sesuai.Kode geneti tersebut berupa serangkaian kodon di sepanjang molekul

RNAd, interpreternya adalah RNAt. RNAt mentransfer asam amino-asam amino dari

kolam asam amino di sitoplasma ke ribosom.Molekul RNAt tidak semuanya identik.Pada

tiap asam amino digabungkan dengan RNAt yang sesuai oleh suatu enzim spesifik yang

disebut aminoasil-RNAt sintetase ( aminoacyl-tRNA synthetase ).Ribosom memudahkan

pelekatan yang spesifik antara antikodon RNAt dengan kodon RNAd selama sintesis

protein.Sebuah ribosom tersusun dari dua subunit, yaitu subunit besar dan subunit

kecil.Subunit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNAr.

Tahap translasi dapat dibagi menjadi tiga tahap seperti transkripsi, yaitu inisiasi elongasi,

dan terminasi.Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu

RNAd, RNAt, dan ribosom selama proses translasi.Inisiasi dan elongasi rantai

polipeptida jga membutuhkan sejumlah energi yang disediakan oleh GTP (guanosin

triphosphat), suatu molekul yang mirip ATP.

15

Page 16: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

Inisiasi

Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya RNAd, sebuah RNAt

yang memuat asam amino pertma dari polipeptida, dan dua subunit

ribosom.Pertama, subunit ribosom kecil mengikatkan diri pada RNAd dan

RNAt inisiator.Di dekat tempat pelekatan ribosom subunit kecil pada RNAd

terdapat kodon inisiasi AUG, yang memberikan sinyal dimulainya proses

translasi.RNAt inisiator, yang membawa asam amino metionin, melekat pada

kodon inisiasi AUG.

Oleh karenanya, persyaratan inisiasi adalah kodon RNAd harus mengandung

triplet AUG dan terdapat RNAt inisiator berisi antikodon UAC yang membawa

metionin.Jadi pada setiap proses translasi, metionin selalu menjadi asam amino

awal yang diingat.Triplet AUG dikatakan sebagai start codon karena berfungsi

sebagai kodon awal translasi.

Elongasi

Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino berikutnya ditambahkan satu

per satu pada asam amino pertama (metionin). Pada ribosom membentuk

ikatan hidrogen dengan antikodon molekul RNAt yang komplemen dengannya.

Molekul RNAr dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu

mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida

yang memanjang ke asam amino yang baru tiba. Pada tahap ini polipeptida

memisahkan diri dari RNAt tempat perlekatannya semula, dan asam amino

pada ujung karboksilnya berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh

RNAt yang baru masuk.Saat RNAd berpindah tempat, antikodonnya tetap

berikatan dengan kodon RNAt.RNAd bergerak bersama-sama dengan

antikodon dan bergeser ke kodon berikutnya yang akan ditranslasi.Sementara

itu, RNAt yang tanpa asam amino telah diikatkan pada polipeptida yang

sedang memanjang dan selanjutnya RNAt keluar dari ribosom.Langkah ini

membutuhkan energi yang disediakan oleh hirolisis GTP. Kemudian RNAd

16

Page 17: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

bergerak melalui ribosom ke satu arah saja, kodon satu ke kodon lainnya

hingga rantai polipeptidanya lengkap.

Terminasi

Tahap akhir translasi adalah terminasi.Elongasi berlanjut hingga ribosom

mencapai kodon stop.Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, atau

UGA.Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak

sebagai sinyal untuk menghentikan translasi.

17

Page 18: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kode genetik atau yang sering disebut kodon adalah cara pengkodean urutan

nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis

protein. Di dalam setiap sel terdapat ribuan reaksi kimia dan enzim yang berfungsi

mengatur jalannya semua reaksi. Karena DNA mengkode protein, maka akan

menentukan enzim apa yang diproduksi dan akhirnya akan menentukan reaksi kimia

yang terjadi di dalam sel.

Kode genetika bersifat degenerative dikarenakan 18 dari 20 macam asam amini

ditentukan oleh lebih dari 1 kodon, yang disebut kodon sinonimus. Hanya metionin dan

triptofan mempunyai kodon tunggal. Kodon sinonimus tidak ditempatkan secara acak,

tetapi dikelompokkan seperti yang terlihat pada gambar diatas. Kodon sinonimus

memiliki perbedaan pada urutan basa ketiga. Pada kasus apapun, bila posisi basa ketiga

adalah suatu pirimisin, maka kodon-kodon akan mengarah atau menunjukkan asam

amino yang sama (sinonimus). Misalnya pada kode genetika UAU dan UAC (Basa U dan

C merupakan Pirimidin) yang menunjukkan asam amino tirosin.

Kodon awal merupakan kodon pertama yang diterjemahkan pada saat translasi

atau disebut juga kodon inisiasi (AUG yang menyandikan metionin). Kodon akhir

merupakan salah satu dari tiga kodon, yaitu UAG, UAA atau UGA. Kodon akhir disebut

juga kodon terminal yang tidak menyandikan asam amino.

18

Page 19: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

3.2 Saran

Akhirnya makalah tentang Kode Genetik ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Penyusun mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terutama,

pada pengertian kode genetik dan proses terjadinya sintesis protein. Semoga bisa berguna

bagi kita terutama para mahasiswa.

19

Page 20: Makalah Kode Genetik ( BIOMOL )

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kodon

http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/15/kode-genetik/

http://sma.pustakasekolah.com/cara-mengetahui-kode-genetik.html

Buku SMA Biologi untuk kelas 2 SMA penerbit Esist

20