MAKALAH KN
-
Upload
priyo-hadi-wibowo -
Category
Documents
-
view
201 -
download
7
description
Transcript of MAKALAH KN
MAKALAH
“Kebebasan Mendapatkan Informasi Lelang”
Disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan
Mata Kuliah KewargaNegaraan
Disusun oleh :
Priyo Hadi Wibowo L2A0 06 101
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010
TEMA:
PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL
JUDUL:
“KEBEBASAN MENDAPATKAN INFORMASI LELANG”
PENDAHULUAN
Sebagai manusia kita mempunyai hak mendasar yang disebut dengan hak asasi.
Hak asasi adalah hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Selain hak asasi, sebagai warga Negara
kita juga mempunyai HAK ATAS INFORMASI. Sebagaimana hak asasi,
hak atas informasi juga melekat pada setiap diri warga Negara Hak atas informasi
ini dijamin oleh Konstitusi atau UU 1945. Pada pasal 28F dinyatakan: “Setiap orang
berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi
dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia.”
Begitu juga dengan kebebasan mendapatkan informasi lelang yang terbuka, dimana
selama ini setelah hampir 7,5 tahun setelah ditetapkannya “KEPUTUSAN PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN
PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH” yang ditetapkan
dijakarta sejak tanggal 3 Nopember 2003, Sayangnya aparat pemerintahan belum
sepenuhnya mau menjalankan ketentuan-ketentuan tsb. Begitu banyak lelang yang
dilakukan dengan cara tertutup, tahu-tahu sudah ada pengumuman pemenang lelang yang
nota benenya adalah rekanan dari pihak penyedia jasa juga. Sampai kapan hal ini terus
terjadi padahal ketetapan hukum sudah disahkan namun masih saja seperti itu.
PERMASALAHAN
Dalam makalah ini penulis mengankat beberapa masalah yang mendukung munculnya
judul “kebebasan Mendapatkan Informasi lelang” diantaranya adalah sebagai berikut;
1. Informasi lelang tertutup, tidak semua kalangan pengusaha/kontraktor dapat
mengaksesnya
2. Tidak ditaatinya standar perletakan informasi lelang seperti media cetak, elektronik
dan papan pengumuman.
PEMBAHASAN
Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi
dan lingkungan sosialnya, maka memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia. Di
negara kita, yang merupakan negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat,
hak untuk memperoleh informasi dan keterbukaan informasi publik dijamin oleh undang-
undang.
Informasi publik merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat
informasi, dan keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan
pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan Badan Publik untuk
mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik. Tidak berbeda dengan informasi lelang
yang seharusnya dapat diakses oleh semua pengguna seperti pengusaha dan kontraktor
yang berkaitan, mulai dari pengumuman lelang sampai ditentukananya pemenang lelang
hendaknya diumumkan secara terbuka secara luas sehingga tidak ada keraguaan dari
masyarakat pengguna informasi (pengusaha dan kontraktor) atas hasil kegiatan lelang.
Pengecualiannya adalah terhadap Informasi publik yang bersifat rahasia sesuai dengan
Undang-Undang, kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada pengujian tentang
konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat.
Selama ini yang hampir 7,5 standar pengadaan barang/jasa pemerintah belum juga
hal ini dapat terwujud dengan merata pada seluruh pengadaan barang/jasa pemerintah,
masih banyak masalah informasi yang dieluhkan pihak pengusaha/kontraktor atas tindakan
yang tidak adil atas kebebasan informasi lelang yang di sengaja ditutup-tutupi dengan alas
proyek
Seharusnya begini, dapat semua, jelas
an kontraktor/pengusaha yang kurang dalam mencari informasi lelang atas suatu proyek
yang diadakan.
Dalam keputusan menteri pemukiman dan prasarana wilayah no.
339/KPTS/M/2003 tanggal 31 desember 2003 BAB II sudah dijelaskan dengan sangat jelas
mengenai persiapan pengadaan jasa konstruksi;
“Pengguna jasa didalam melaksanakan pengumuman rencana pengadaan jasa
konstruksi secara terbuka melalui media elektronik, Cetak, dan media papan pengumuman
resmi untuk penerangan umum”
“untuk lingkungan department Permukiman dan Prasarana Wilayah pengumuman
tersebut harus ditayangkan dalam website: www.kimpraswil.go.id dan untuk instansi lain
menggunakan website yang ada di instansi yang bersangkutan”
Namun dalam pelaksanaannya tidak semua instansi pemerintah yang menjalankan
hal tersebut walaupun ada namun dengan cara yang lumayan membuat rakyat awam
tertawa seperti;
1. Peengunaan media elektronik seperti website, jarang dilakukan
pihak penyedia khususnya lingkungan pemerintah dengan alasan
tidak adanya tenaga yang mampu atau dapat menjalankan atau
mengakses media tersebut.
2. Peengunaan media elektronik seperti televisi sangat jarang digunakan karena sangat
mahalnya biaya tayangan pada media tersebut.
3. Peengunaan media cetak seperti Koran, dalam pelaksanaanya media yang dipilih
adalah Koran-koran murah yang dijual Rp1000,- yang secara keterbukaan
informasi ini hanya sebagai alibi pihak penyedia jasa saja.
4. Penggunaan media papan pengumumna resmi, biasanya dilakukan namun dengan
batas yang mendesak atau dalam waktu yang dekat. Sehingga tidak semua
pengusaha/kontraktor dapat mengikutinya karena keterbatasan waktu.
Semua kegiatan diatas dapat digolongkan sebagai persengkongkolan (KKN)
penyedia jasa dengan pengguna jasa. Padahal dalam peraturan pemerintah republik
Indonesia no. 29 tahun 2000 tentang penyelenggaraan jasa konstruksi babVII mengenai
larangan persengkongkolan sudah dijelaskan dengan cukup jelas.
“pengguna jasa dan penyedia jasa atau antar peenyedia jasa
dilarang melakukan persengkongkolan untuk mengatur dan atau
menetukan pemenang dalam pelelangan umum atau pelelangan
terbatas sehingga terjadinya persaingan usaha tidak sehat”
Dan sanksi untuk tindakan KKN bukanlah barang murah hal ini
dijelaskan dalam UU republik Indonesia no 31 tahun 1999 tentang pembrantasan tindakan
pidana korupsi Bab II tindakan pidana yaitu;
“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar
rupiah)”
Begitu besarnya sanksi yang diberikan namun kenapa masih banyak tindak pidana KKN
yang dilakukan antar penyedia dan pengguna jasa tidak lain adalah karena masih lemahnya
para penegak hukum dinegeri ini yang sangat mudah untuk di sogok atau disuap.
KESIMPULAN
Kebebasan mendapat informasi lelang sangat penting demi terciptanya hak warga
Negara akan kebebasan publik/informasi. Untuk dapat menciptakan kebebasan
mendaptkan informasi lelang perlu kesadaran yang kuat kepada para pemberi/penyedia
jasa untuk dapat bertindak adil kepada seluruh pengusaha/kontraktor atas kebebasan
informasi tersebut mengingat besarnya sanksi yang diberikan, selain itu peran serta
pemerintah dalam menegakkan hukum yang adil kepada seluruh warga negaranya sangat
dinantikan. Tidak pandang bulu itulah seharusnya Posisi penegak hukum.
REFERENSI
Aspek hukum pembangunan, materi kuliah jurusan teknik sipil fakultas teknik universitas
diponegoro
2004, “Himpunan peraturan jasa kostruksi beserta pajak penghasilan”, Penerbit: CV. Eko
Jaya, Jakarta
Keputusan menteri permukiman dan prasarana wilyah, No.339/KPTS/M/2003, tanggal 31
desember 2003
Peraturan pemerintah republik Indonesia, No. 29 tahun 2000 tentang penyelenggaraan jasa
konstruksi
Undang-undang republik Indonesia, No. 31 tahun 1999 tentang pembrantasan tindakan
pidana korupsi
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia, putusan Perkara Nomor:
04/KPPU-L/2009
Undang-undang republik Indonesia, No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan public
Sudibyo,agus. Dkk., panduan sederhana penerapan undang-undang keterbuaan informasi public, penerbit: yayasan set bekerja sama dengan ussaid dan drsp
www.legalitas.org/ Alat bukti elektronik (Dokumen Elektronik), diakses 20 juni 2010
www.lp3si.com/ Pengaduan Pelanggaran Ketentuan Tender Kepada Wali Kota Banda Aceh (Ir. Mawardy Nurdin), diakses 20 juni 2010
www.kompasiana.com/ Dokumen Penawaran Pemenang Lelang Tidak Rahasia, diakses 20 juni 2010
www.antikorupsi.com/ Polisi Terus Usut Dugaan Korupsi dalam Lelang Kapal Pertamina, diakses 20 juni 2010
www.ombudsman.go.id/ Parameter Keberhasilan Keterbukaan Informasi Publik, diakses 23 juni 2010
www.wibowo06civilian.blogspot.com/tugas kewarganegaraan