Materi p kn kelas xii

79
Materi PKn Kelas XII Semester 1 Bab 1 Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Materi kelas XII Semester 1 BAB I PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA Standar Kompetensi 1. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka Kompetensi Dasar 1.1. Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka 1.2. Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan 1.3. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka Indikator Pencapaian Hasil Belajar 1. Siswa diharapkan dapat mengemukakan rumusan Pancasila sebagai dasar negara 2. Siswa diharapkan dapat menguraikan fungsi Pancasila 3. Siswa diharapkan dapat mengemukakan makna Pancasila sebagai dasar negara 4. Siswa diharapkan dapat membedakan ideologi terbuka dan ideologi tertutup 5. Siswa diharapkan dapat menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai. 6. Siswa diharapkan dapat mendeskripsikan Pancasila sebagai paradigma pembangunan. 7. Siswa diharapkan dapat menunjukkan sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila 8. Siswa diharapkan dapat menemukan cara bersikap positif yang sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka Tujuan Pembelajaran 1. Mengemukakan rumusan Pancasila sebagai dasar negara 2. Menguraikan fungsi Pancasila 3. Mengemukakan makna Pancasila sebagai dasar negara 4. Membedakan ideologi terbuka dan ideologi tertutup

Transcript of Materi p kn kelas xii

Page 1: Materi p kn kelas xii

Materi PKn Kelas XII Semester 1 Bab 1 Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Materi  kelas XII Semester  1BAB I PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Standar Kompetensi

1. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka

Kompetensi Dasar

1.1. Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka

1.2. Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan

1.3. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka

Indikator Pencapaian Hasil Belajar

1.      Siswa diharapkan dapat mengemukakan rumusan Pancasila sebagai dasar negara

2.      Siswa diharapkan dapat menguraikan fungsi Pancasila

3.      Siswa diharapkan dapat mengemukakan makna Pancasila sebagai dasar negara

4.      Siswa diharapkan dapat membedakan ideologi terbuka dan ideologi tertutup

5.      Siswa diharapkan dapat menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai.

6.      Siswa diharapkan dapat mendeskripsikan Pancasila sebagai paradigma   pembangunan.

7.      Siswa diharapkan dapat menunjukkan sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila

8.      Siswa diharapkan dapat menemukan cara bersikap positif yang sesuai dengan Pancasila sebagai

ideologi terbuka

Tujuan Pembelajaran

1.      Mengemukakan rumusan Pancasila sebagai dasar negara

2.      Menguraikan fungsi Pancasila

3.      Mengemukakan makna Pancasila sebagai dasar negara

4.      Membedakan ideologi terbuka dan ideologi tertutup

5.      Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai

6.       Mendeskripsikan Pancasila sebagai paradigma pembangunan.

7.      Menunjukkan sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila

8.      Menemukan cara bersikap positif yang sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka.

Metode Pembelajaran

Dalam mekanisme pembelajaran modul dapat diterapkan beberapa metode pembelajaran. Metode

tersebut di antaranya:

1.    Metode Ceramah (Preaching Method)

2.    Metode Diskusi (Discussion Method)

3.    Metode Pemberian Tugas

4.    Metode Studi Kasus

Page 2: Materi p kn kelas xii

Kegiatan Belajar 1 : Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Pengertian Ideologi

Pengertian Ideologi Secara Etimologis

Menurut asal kata, istilah ideologi berasal dari kata “idea” berarti gagasan, konsep, pengertian

dasar, cita-cita, dan “logos” berarti ilmu. Secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan dasar.

Dalam pengertian sehari-hari, idea disamakan artinya dengan cita-cita yang merupakan dasar,

pandangan, atau paham.

Pengertian Ideologi Menurut Pendapat Para Ahli

Patrick Corbett, ideologi merupakan struktur kejiwaan yang tersusun oleh seperangkat keyakinan

mengenai:

a.    Penyelenggaraan hidup bermasyarakat beserta pengorganisasiannya

b.    Sifat hakikat manusia dan alam semesta yang ia hidup di dalamnya

c.    Suatu pernyataan pendirian bahwa kedua perangkat keyakinan tersebutindependen, dan

d.    Suatu dambaan agar keyakinan tersebut dihayati dan pernyataan pendirian itu diakui sebagai

kebenaran oleh segenap orang yang menjadi anggota penuh dari kelompok sosial yang

bersangkutan

AS Hornby, ideologi merupakan seperangkat gagasan yang mmbentuk landasan teori ekonomi dan

politik atau yang dipegang oleh seseorang atau sekelompok orang

Soejono Soemargono, ideologi sebagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan, serta kepercayaan

menyeluruh dan sistematis yang menyangkut:  Bidang politik, Bidang social,Bidang

kebudayaan, Bidang agama

Frans Magnis Suseno, ideologi merupakan suatu sistem pemikiran yang dapat dibedakan menjadi

ideologi tertutup dan ideologi terbuka

a.    Ideologi tertutup, merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ciri-ciri sbb:

                        i.    Merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbarui masyarakat

                       ii.    Atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat

                      iii.    Isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan terdiri atas tuntutan-tuntutan konkret dan

operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak

b.    Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran terbuka. Ciri-ciri sbb:

                        i.    Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari moral

budaya masyarakat itu sendiri

                       ii.    Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dari konsensus

masyarakat itu sendiri

Page 3: Materi p kn kelas xii

                      iii.    Ideologi terbuka tidak dicipitakan oleh negara, melainkan digali dan ditemukan dalam masyarakat itu

sendiri

Pengertian Ideologi Secara Umum

a.    Dalam arti luas, ideologi menunjuk pada pedoman dalam berpikir ataupun bertindak (pedoman

hidup) di semua segi kehidupan, baik segi kehidupan pribadi maupun umum.

b.    Dalam arti sempit, ideologi menunjuk pada pedoman baik dalam berpikir maupun bertindak

(pedoman hidup) dalam bidang tertentu (Sunarso, Hs, 1986)

c.    Ideologi negara adalah ideologi dalam pengertian sempit atau terbatas. Ideologi negara merupakan

konsensus (mayoritas) warga negara tentang nilai-nilai dasar negara yang ingin diwujudkan melalui

kehidupan negara itu (Heuken, 1998)

d.    Karena terkait dengan penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, yang tidak lain

adalah kehidupan politik, ideologi negara sering disebut pula ideologi politik.

Pemahaman Konseptual tentang Ideologi

a.    NICOLLO MACHIAVELLI (1469-1527)

–        Berasal dari Florence, Italia

–        Sebagai orang pertama yang secara langsung membahas fenomena ideologi, dengan mengamati

dan membahas praktek-praktek politik yang dilakukan oleh para Pangeran.

–        Pengamatan itu tampak dalam bukunya IL PRINCIPE, yang diterjemahkan dalam judul “Sang

Penguasa: Surat Seorang Negarawan kepada Pemimpin Republik” (1987)

–        Menurutnya, ideologi pada dasarnya berkenaan dengan siasat dalam berpolitik praktis.

–        Siasat itu terutama tampak dalam tiga hal:

•          Kecenderungan orang untuk melakukan penilaian keadaan berdasarkan kepentingannya

•          Konsepsi-konsepsi keagamaan seringkali digunakan untuk menggalang kekuasaan dan melakukan

dominasi

•          Kebutuhan untuk menggunakan tipu daya dalam memperoleh dan mempertahankan kekuasaan

b.    ANTOINE DESTUT DE TRACY (1754-1856)

–        Seorang pemikir Perancis, hidup masa revolusi Perancis

–        Ia menulis buku masyur berjudul LES ELEMENTS DE  L’IDEOLOGIE, di mana istilah ideologi

pertama kali digunakan.

–        Bagi Tracy, istilah ideologi memiliki konotasi positif. Ideologi adalah ilmu mengenai gagasan atau

ilmu tentang ide-ide.

–        Dia mengajak masyarakat Perancis untuk berusaha menemukan dan menilai ide yang sehat dan ide

yang tidak sehat dalam masyarakat.

–        Ide yang sehat adalah yang sesuai dengan realitas dan sejalan dengan akal budi. Ide ini mestinya

dimanfaatkan masyarakat sebagai patokan hidup sehari-hari.

–        Ide yang tidak sehat adalah ide yang tidak sesuai dengan realitas dan bertentangan dengan akal

budi, yang lalu ia sebut sebagai gagasan palsu atau khayalan belaka. Contoh gagasan palsu adalah

gagasan bersumber dari agama, bahwa raja memiliki kekuasaan dari Tuhan, akibatnya kekuasaan

Page 4: Materi p kn kelas xii

raja bersifat mutlak, tidak bisa diganggu gugat. Oleh karena itu, negara harus dijalankan berdasar

kaidah-kaidah akal budi, bukan kaidah-kaidah agama.

–        Ketika Napoleon berkuasa, de Tracy didepak dari Senat. Napoleon menganggap ideologi sebagai

gagasan tidak berguna. Sejak itu, ideologi lenyap dari gelanggang kehidupan politik.

c.    Karl Marx (1818-1883)

–        Berasal dari Prussia (kini Jerman).

–        Dalam bukunya Die Deutch Ideologi, dia memahami ideologi berkebalikan dari de Tracy. Baginya,

ideologi adalah kesadaran palsu.

–        Mengapa disebut kesadaran palsu? Karena ideologi merupakan hasil pemikiran tertentu yang

diciptakan oleh para pemikir, yang pada dasarnya sangat ditentukan oleh kepentingannya. Maka,

hasil pemikiran yang muncul dalam bentuk ideologi sesungguhnya tidak lebih dari khayalan

(pengandaian-pengandaian spekulatif) untuk melindungi kepentingan kelas pemikir itu. Kelas

pemikir itu adalah kelas penguasa.

–        Demikianlah, ideologi adalah kesadaran palsu yang digunakan sebagai dasar pembenaran atas

hak-hak istimewa kelas tertentu.

d.    Louis Althusser (1918- …)

–        Ia murid Marx, namun ia tidak setuju pandangan Marx tentang ideologi.

–        Menurutnya, ideologi memang berisi gagasan spekulatif, namun bukan kesadaran palsu. Sebab,

gagasan spekulatif itu bukan dimaksudkan untuk menggambarkan realitas (apa itu dunia),

melainkan memberi gambaran tentang bagaimana manusia semestinya menjalankan hidupnya.

–        Setiap orang membutuhkan ideologi, sebab setiap orang perlu memiliki keyakinan tentang

bagaimana semestimya ia menjalankan kehidupannya.

–        Pendek kata, ideologi adalah pedoman hidup.

Dua Kutub Ideologi

Kutub pertama, ideologi bisa menjadi sesuatu yang baik, yaitu manakala ideologi mampu menjadi

pedoman hidup menuju kehidupan yang lebih baik.

Kutub kedua, ideologi bisa menjadi hal yang tidak baik, yaitu manakala ideologi dijadikan alat

menyembunyikan kepentingan penguasa. Di sini, ideologi tidak lebih dari sebuah kesadaran palsu.

Tiga Dimensi dalam Ideologi

Ideologi politik bisa bertahan dalam perubahan masyarakat, bisa pula pudar dan ditinggalkan,

tergantung pada daya tahan ideologi.

Ideologi akan mampu bertahan, bila mempunyai tiga dimensi, meliputi:

  DIMENSI REALITA, menunjuk pada kemampuan ideologi untuk memcerminkan realita yang hidup

dalam masyarakat di mana ia muncul untuk pertama kalinya, paling kurang realita pada saat-saat

awal kelahirannya.

Page 5: Materi p kn kelas xii

  DIMENSI IDEALISME, yaitu kadar atau kualitas idealisme yang terkandung di dalam ideologi atau

nilai-nilai dasarnya. Kualitas itu menentukan kemampuan ideologi dalam memberikan harapan

kepada masyarakat untukmempunyai dan membina kehidupan bersama yang lebih baik dan untuk

membangun masa depan yang lebih cerah.

  DIMENSI FLEKSIBILITAS, yaitu kemampuan ideologi dalam mempengaruhi dan sekaligus

menyesuaikan diri dengan pertumbuhan atau perkembangan masyarakat.           

Dua Macam Watak Ideologi

a.    Ideologi tertutup, adalah ideologi yang bersifat mutlak, ciri-cirinya:

  Bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita sebuah kelompok yang

digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat

  Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu akan dipaksakan kepada

masyarakat

  Bersifat totaliter, artinya mencakup/mengurusi semua bidang kehidupan

  Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati

  Menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban bagi ideologi

tersebut

  Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang

keras, mutlak, dan total.

b.    Ideologi terbuka, adalah ideologi yang tidak dimutlakkan, ciri-cirinya:

  Merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat (falsafah). Jadi bukan keyakinan

ideologis sekelompok orang melainkan kesepakatan masyarakat

  Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri. Ia adalah milik seluruh

rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka

  Isinya tidak langsung operasional, sehingga setiap generasi baru dapat dan perlu menggali kembali

falsafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka

  Tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan menginspirasi

masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai falsafah itu

  Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar

belakang budaya dan agama.

Pengertian Pancasila

Kata Pancasila berasal dari kata Sanskerta (Agama Buddha) yaitu untuk mencapai

Nirwana diperlukan 5 dasar/ajaran, yaitu

1.    Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh

2.     Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri

Page 6: Materi p kn kelas xii

3.    Jangan berhubungan kelamin/Dilarang berzina

4.    Jangan berkata palsu/Dilarang berbohong/berdusta.

5.    Jangan minum yang menghilangkan pikiran/Dilarang minum minuman keras.

Diadaptasi oleh orang Jawa menjadi 5 M = Madat/Mabuk, Maling/Mencuri, Madon/Bermain

Perempuan, Maen/Judi, Mateni/Membunuh.

Pengertian Pancasila Secara Etimologis

Perkataan Pancasila mula-mula terdapat dalam perpustakaan Buddha yaitu

dalam Kitab Tripitaka dimana dalam Ajaran Buddha tersebut terdapat suatu ajaran moral untuk

mencapai nirwana/surga melalui Pancasila yang isinya 5 larangan di atas.

Pengertian  Pancasila Secara Historis

Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai rumusan Pancasila

sebagai Dasar Negara. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan,

kemudian keesokan harinya 18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945 termasuk Pembukaannya

dimana didalamnya terdapat rumusan 5 Prinsip sebagai Dasar Negara yang diberi nama Pancasila.

Sejak saat itulah Pancasila menjadi Bahasa Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada Alinea 4

Pembukaan UUD 45 tidak termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud dasar Negara RI adalah

disebut istilah Pancasila hal ini didasarkan interprestasi (penjabaran) historis terutama dalam rangka

pembentukan Rumusan Dasar Negara.

Pengertian Pancasila Secara Termitologis

Proklamasi 17 Agustus 1945 telah melahirkan Negara RI, untuk melengkapi alat2

Perlengkapan Negara, PPKI mengadakan sidang pada tanggal 18 Agustus 1945 dan berhasil

mengesahkan UUD 45 dimana didalam bagian Pembukaan yang terdiri dari 4 Alinea didalamnya

tercantum rumusan Pancasila. Rumusan Pancasila tersebut secara Konstitusional sah dan benar

sebagai dasar negara RI yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh Rakyat Indonesia

Pancasila Berbentuk:

1.    Hirarkis (berjenjang)

2.    Piramid.

A. Pancasila menurut Mr. Moh Yamin adalah yang disampaikan di dalam sidang BPUPKI pada

tanggal 29 Mei 1945 isinya sebagai berikut:

1.     Prikebangsaan;

2.      Prikemanusiaan;

3.      Priketuhanan;

4.      Prikerakyatan;

5.      Kesejahteraan Rakyat

B. Pancasila menurut Ir. Soekarno yang disampaikan pada tangal 1 Juni 1945 di depan sidang

BPUPKI, sebagai berikut:

1.   Nasionalisme/Kebangsaan Indonesia;

Page 7: Materi p kn kelas xii

2.   Internasionalisme/Prikemanusiaan;

3.    Mufakat/Demokrasi;

4.    Kesejahteraan Sosial;

5.   Ketuhanan yang berkebudayaan;

Presiden Soekarno mengusulkan ke-5 Sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila yaitu:

1.      Sosio Nasional : Nasionalisme dan Internasionalisme;

2.      Sosio Demokrasi : Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat;

3.    Ketuhanan YME.

Dan masih menurut Ir. Soekarno Trisila masih dapat diperas lagi menjadi Ekasila atau Satusila yang

intinya adalah Gotong Royong.

C. Pancasila menurut Piagam Jakarta yang disahkan pada tanggal 22 Juni 1945 rumusannya

sebagai berikut:

1.      Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya;

2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab;

3.      Persatuan Indonesia;

4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan;

5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;

Kesimpulan dari bermacam-macam pengertian Pancasila tersebut yang sah dan benar

secara Konstitusional adalah Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 45, hal ini

diperkuat dengan adanya Ketetapan MPRS NO.XXI/MPRS/1966 dan Inpres No. 12 tanggal 13 April

1968 yang menegaskan bahwa pengucapan, penulisan dan Rumusan Pancasila Dasar Negara RI

yang sah dan benar adalah sebagai mana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Proses Penyusunan dan Penetapan Dasar Negara

a. Tahap Pembentukan BPUPKI

BPUPKI dibentuk pada tanggal 29 April 1945 dan dilantik tanggal 28 Mei 1945.Pembentukan

BPUPKI memberi kesempatan secara legal kepada Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan

dan merancang UUD yang berisi dasar negara.

b. Tahap Penyusunan Konsep Rancangan Dasar Negara dan UUD

Sidang Pertama BPUPKI(29 Mei s/d 1 Juni 1945)

Pada sidang ini K.R.T Radjiman Widyodiningrat(ketua BPUPKI), menyampaikan tentang

dasar falsafah yang akan dibentuk bagi bangsa Indonesia.Usulan-usulan dasar Negara RI yang

muncul pada sidang ini, antara lain:

a.    Mr. Moh. Yamin

Secara lisan;

Page 8: Materi p kn kelas xii

1) Peri Kebangsaan

2) Peri Kemanusiaan

3) Peri Ketuhanan

4) Peri Kerakyatan

5) Kesejahteraan Rakyat

Secara tertulis;

1) Ketuhanan Yang Maha Esa

2) Kebangsaan Persatuan Indonesia

3) Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5) Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

b. Prof. Dr. R. Soepomo

1) Paham negara persatuan

2) Hubungan negara dan agama

3) Sistem badan permusyawaratan

4) Sosialisme negara

5) Hubungan antar bangsa 

c.  Ir. Soekarno

Pancasila;

1) Kebangsaan Indonesia

2) Internasionalisme atau perikemanusiaan

3) Mufakat atau demokrasi ekonomi negara bersifat kekeluargaan

4) Kesejahteraan sosial

5) Ketuhanan yang berkebudayaan

Dapat diperas menjadi Trisila;

1) Sosionalisme

2) Sosiodemokratis

3) Ketuhanan

Dapat diperas lagi menjadi Ekasila;

1) Gotong royong

Pada sidang pertama BPUPKI belum tercapai kesepakatan tentang dasar Negara.

Kemudian dibentuk Panitia Sembilan.

Panitia Sembilan

Anggota Panitia Sembilan adalah:

Ir. Soekarno Abikusno Tjokrosoejoso

Drs. Moh. Hatta H. Agus Salim

Mr. A.A. Maramis Mr. Ahmad Soebarjo

K.H. Wahid Hasyim Mr. Moh. Yamin

Abd. Kahar Muzakir

Page 9: Materi p kn kelas xii

Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar Negara Indonesia yang

dikenal dengan Jakarta Charter(Piagam Jakarta).

Rumusan Dasar Negara Menurut Jakarta Charter

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

2. Kemanusian yang adil dan beradab.

3.  Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

c. Sidang Kedua BPUPKI (10 s/d 16 Juli 1945)

Pada sidang kedua ini membicarakan tentang rancangan UUD Negara Indonesia dengan

membentuk panitia kecil, yaitu;

Panitia Kecil yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. Bertugas merumuskan rancangan Pembukaan UUD

yang berisi tujuan dan asas Negara Indonesia.

Panitia Kecil yang dipimpin oleh Prof. Dr. Mr. R. Soepomo. Bertugas merumuskan rancangan

batang tubuh UUD dan naskah proklamasi.

Pada tanggal 14 Juli 1945 telah diterima rancangan dasar Negara sebagaimana tersebut dalam

Piagam Jakarta yang dicantumkan dalam Pembukaan dari rencana UUD yang sedang disiapkan.

d. Penetapan UUD 1945

Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI menetapkan:

1. Mengesahkan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945.

2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RI dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil   Presiden RI yang

pertama.

3. Untuk sementara waktu, pekerjaan presiden sehari-hari dibantu oleh BP-KNIP.

Rumusan dasar Negara yang disahkan dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah

sebagai berikut;

a. Ketuhanan Yang Maha Esa

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab

c. Persatuan Indonesia

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

e. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila Ditinjau dari Tekstualnya

Ditinjau dari tekstual, bahwa Pancasia sebagai dasar Negara Republik Indonesia tercantum dalam

konstitusi Negara, yakni pada Pembukaan UUD 1945 alinea 4 (merupakan landasan konstitusional

dan ideologi negara).

Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa Dan Negara Indonesia

Page 10: Materi p kn kelas xii

1.   Filasafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

            Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan

yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup (filsafata hidup). Dengan pandangan

hidup inilah sesuatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan

menentukan arah serta cara bagaimana memecahkan persoalan-persoalan tadi. Tanpa memiliki

pandangan hidup maka suatu bangsa akan merasa terombang-ambing dalam menghadapi

persoalan-persoalan besar yang pasti akan timbul, baik persoalan-persoalan di dalam

masyarakatnya sendiri, maupun persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan

masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan

memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah polotik, ekonomi,

sosial dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman

pada pandangan hidup itu pula suatu bangsa akan membangun dirinya.

                   Dalam pergaulan hidup itu terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-

citakan oleh suatu bangsa, terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan sesuatu bangsa

mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pada akhirnya pandangan hidup sesuatu bangsa

adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya

dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.

                   Kita merasa bersyukur bahwa pendahulu-pendahulu kita, pendiri-pendiri Republik ini

dapat menunjukkan secara jelas apa sesungguhnya pandangan hidup bangsa kita yang kemudian

kita namakan Pancasila. Seperti yang ditujukan dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1979, maka

Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar

negara kita.

                   Disamping itu maka bagi kita Pancasila sekaligus menjadi tujuan hidup bangsa

Indonesia. Pancasila bagi kita merupakan pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita moral yang

meliputi kejiwaan dan watak yang sudah berurat/berakar di dalam kebudayaan bangsa Indonesia.

Ialah suatu kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia ini akan mencapai kebahagiaan

jika kita dapat baik dalam hidup manusia sebagai manusia dengan alam dalam hubungan manusia

dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah.

                   Bangsa Indonesia lahir sesudah melampaui perjuangan yang sangat panjang, dengan

memberikan segala pengorbanan dan menahan segala macam penderitaan. Bangsa Indonesia lahir

menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di

masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa datang yang secara keseluruhan

membentuk kepribadian sendiri.

                   Sebab itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadiannya sendiri yang bersamaan

lahirnya bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan hidup dan dasar

negara Pancasila. Karena itulah, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945,

melainkan telah berjuang, dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami dengan

oleh gagasan-gagasan besar dunia, dengan tetap berakar pada kepribadian bangsa kita dan

gagasan besar bangsa kita sendiri.

Page 11: Materi p kn kelas xii

                   Karena Pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian

bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini

tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun

dalam 3 buah UUD yang pernah kita miliki yaitu dalam Pembukaan UUD 1945, dalam Mukadimah

Konstitusi RIS 1949, serta dalam Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia 1950, Pancasila

itu tetap tercantum didalamnya, Pancasila yang lalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional itu,

Pancasila yang selalu menjadi pegangan bersama saat-saat terjadi krisis nasional dan ancaman

terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejarah sebagai dasar kerohanian negara,

dikehendaki oleh bangsa Indonesia karena sebenarnya ia telah tertanam dalam kalbunya rakyat.

Oleh karena itu, ia juga merupakan dasar yang mamapu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

 2.   Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPPK pada tanggal 1 Juni 1945 adalah

dikandung maksud untuk dijadikan dasar bagi negara Indonesia merdeka. Adapun dasar itu

haruslah berupa suatu filsafat yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara

Indonesa yang merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan gedung Republik Indonesia sebagai

perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, sosial dan budaya.

Sidang BPPK telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara

Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945

Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI, Undang-Undang Dasar yang menjadi

sumber ketatanegaraan harus mengandung unsur-unsur pokok yang kuat yang menjadi landasan

hidup bagi seluruh bangsa dan negara, agar peraturan dasar itu tahan uji sepanjang masa.

Peraturan selanjutnya yang disusun untuk mengatasi dan menyalurkan persoalan-

persoalan yang timbul sehubungan dengan penyelenggaraan dan perkembangan negara harus

didasarkan atas dan berpedoman pada UUD. Peraturan-peraturan yang bersumber pada UUD itu

disebut peraturan-peraturan organik yang menjadi pelaksanaan dari UUD.

Oleh karena Pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai seluruh isi

peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar negara sebagaimana jelas tercantum dalam

alinea IV Pembukaan UUD 1945 tersebut, maka semua peraturan perundang-undangan Republik

Indonesia (Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah sebagai pengganti Undang-

undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya)

yang dikeluarkan oleh negara dan pemerintah Republik Indonesia haruslah pula sejiwa dan sejalan

dengan Pancasila (dijiwai oleh dasar negara Pancasila). Isi dan tujuan dari peraturan perundang-

undangan Republik Indonesia tidak boleh menyimpang dari jiwa Pancasila. Bahkan dalam

Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ditegaskan, bahwa Pancasila itu adalah sumber dari segala

sumber hukum (sumber hukum formal, undang-undang, kebiasaan, traktat, jurisprudensi hakim, ilmu

pengetahuan hukum).

Di sinilah tampak titik persamaan dan tujuan antara jalan yang ditempuh oleh

masyarakat dan penyusun peraturan-peraturan oleh negara dan pemerintah Indonesia.

Page 12: Materi p kn kelas xii

Adalah suatu hal yang membanggakan bahwa Indonesia berdiri di atas fundamen yang

kuat, dasar yang kokoh, yakni Pancasila dasar yang kuat itu bukanlah meniru suatu model yang

didatangkan dari luar negeri.

Dasar negara kita berakar pada sifat-sifat dan cita-cita hidup bangsa Indonesia,

Pancasila adalah penjelmaan dari kepribadian bangsa Indonesia, yang hidup di tanah air kita sejak

dahulu hingga sekarang.

Pancasila mengandung unsur-unsur yang luhur yang tidak hanya memuaskan bangsa

Indonesia sebagai dasar negara, tetapi juga dapat diterima oleh bangsa-bangsa lain sebagai dasar

hidupnya. Pancasila bersifat universal dan akan mempengaruhi hidup dan kehidupan bangsa dan

negara kesatuan Republik Indonesia secara kekal dan abadi. 

3.   Pancasila Sebagai Jiwa Dan Kepribadian Bangsa Indonesia

Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia

ialah : Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan

bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis

pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.

Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang ditentukan oleh

kehidupan budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suasana waktu

sepanjang masa. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala bergaul dengan berbagai

peradaban kebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok, Portugis, Spanyol, Belanda dan lain-lain)

namun kepribadian bangsa Indonesia tetap hidup dan berkembang. Mungkin di sana-sini, misalnya

di daerah-daerah tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur

asing, namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa

Indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita memperhatikan tiap

sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila Pancasila itu adalah

pencerminan dari bangsa kita.

Demikianlah, maka Pancasila yang kita gali dari bumi Indonesia sendiri merupakan :

a.    Dasar negara kita, Republik Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber hukum yang

berlaku di negara kita.

b.    Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan kita serta memberi petunjuk

dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya.

c.    Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila memberikan corak yang khas kepada

bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang

dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-

tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain

di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah

yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Page 13: Materi p kn kelas xii

d.   Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan makmur yang

merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik

Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana

perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan

dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

e.    Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang dan

sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar karena ia ditemukan

kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia yang terpendam sejak berabad-

abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah mampu membuktikan kebenarannya setelah

diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.

Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan

mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya akan

merupakan rangkaian kata-kata indah yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yang merupakan

perumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.

Apabila Pancasila tidak menyentuh kehidupan nyata, tidak kita rasakan wujudnya dalam

kehidupan sehari-hari, maka lambat laun kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada

Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah

Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala kesalahan akan melekat pada kita yang hidup di masa

kini, pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela Pancasila.

Akhirnya perlu juga ditegaskan, bahwa apabila dibicarakan mengenai Pancasila, maka

yang kita maksud adalah Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu :

1.      Ketuhanan Yang Maha Esa.

2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3.      Persatuan Indonesia.

4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.

5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 itulah yang kita

gunakan, sebab rumusan yang demikian itulah yang ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa Indonesia

pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Seperti yang telah ditunjukkan oleh Ketetapan MPR RI No. XI/MPR/1978, Pancasila itu

merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan sebagai kesatuan

yang bulat dan utuh, karena masing-masing sila dari Pancasila itu tidak dapat dipahami dan diberi

arti secara sendiri-sendiri, terpisah dari keseluruhan sila-sila lainnya. Memahami atau memberi arti

setiap sila-sila secara terpisah dari sila-sila lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru

tentang Pancasila.

Page 14: Materi p kn kelas xii

 Falsafah Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara Indonesia

Falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia, dapatlah kita temukan

dalam beberapa dokumen historis dan di dalam perundang-undangan negara Indonesia seperti di

bawah ini :

a.         Dalam Pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945.

b.        Dalam Naskah Politik yang bersejarah, tanggal 22 Juni 1945 alinea IV yang kemudian dijadikan

naskah rancangan Pembukaan UUD 1945 (terkenal dengan sebutan Piagam Jakarta).

c.         Dalam naskah Pembukaan UUD Proklamasi 1945, alinea IV.

d.        Dalam Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) tanggal  27 Desember 1945, alinea

IV.

e.         Dalam Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia (UUDS RI) tanggal 17 Agustus 1950.

f.          Dalam Pembukaan UUD 1945, alinea IV setelah Dekrit Presiden RI tanggal  5 Juli 1959.

Mengenai perumusan dan tata urutan Pancasila yang tercantum dalam dokumen

historis dan perundang-undangan negara tersebut di atas adalah agak berlainan tetapi inti dan

fundamennya adalah tetap sama sebagai berikut :

1.        Pancasila Sebagai Dasar Falsafat Negara Dalam Pidato Tanggal 1 Juni 1945 Oleh Ir.

Soekarno

Ir. Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 untuk pertamakalinya

mengusulkan falsafah negara Indonesia dengan perumusan dan tata urutannya sebagai berikut :

a.    Kebangsaan Indonesia.

b.    Internasionalisme atau Prikemanusiaan.

c.     Mufakat atau Demokrasi.

d.     Kesejahteraan sosial.

e.    Ketuhanan.

2.        Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara Dalam Naskah Politik Yang Bersejarah (Piagam

Jakarta Tanggal 22 Juni 1945)

Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan (BPPK) yang Istilah Jepangnya Dokuritsu

Jumbi Cosakai, telah membentuk beberapa panitia kerja yaitu :

a.         Panitia Perumus terdiri atas 9 orang tokoh, pada tanggal 22 Juni 1945, telah berhasil menyusun

sebuah naskah politik yang sangat bersejarah dengan nama Piagam Jakarta, selanjutnya pada

tanggal 18 Agustus 1945, naskah itulah yang ditetapkan sebagai naskah rancangan Pembukaan

UUD 1945.

b.        Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno yang kemudian

membentuk Panitia Kecil Perancang UUD yang diketuai oleh Prof. Mr. Dr. Soepomo, Panitia ini

berhasil menyusun suatu rancangan UUD-RI.

c.         Panitia Ekonomi dan Keuangan yang diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta.

d.        Panitia Pembelaan Tanah Air, yang diketuai oleh Abikusno Tjokrosujoso.

Page 15: Materi p kn kelas xii

Untuk pertama kalinya falsafah Pancasila sebagai falsafah negara dicantumkan autentik

tertulis di dalam alinea IV dengan perumusan dan tata urutan sebagai berikut :

1.    Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

2.     Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

3.    Persatuan Indonesia

4.    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan

5.     Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3.        Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara Dalam Pembukaan UUD 1945

Sesudah BPPK (Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan) merampungkan tugasnya

dengan baik, maka dibubarkan dan pada tanggal 9 Agustus 1945, sebagai penggantinya dibentuk

PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Pada tanggal 17 Agustus 1945, dikumandangkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

oleh Ir. Soekarno di Pengangsaan Timur 56 Jakarta yang disaksikan oleh PPKI tersebut.

Keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidangnya yang

pertama dengan mengambil keputusan penting :

a.         Mengesahkan dan menetapkan Pembukaan UUD 1945.

b.        Mengesahkan dan menetapkan UUD 1945.

c.         Memilih dan mengangkat Ketua dan Wakil Ketua PPKI yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad

Hatta, masing-masing sebagai Presiden RI dan Wakil Presiden RI.

Tugas pekerjaan Presiden RI untuk sementara waktu dibantu oleh sebuah badan yaitu

KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) dan pada tanggal 19 Agustus 1945 PPKI memutuskan,

Pembagian wilayah Indonesia ke dalam 8 propinsi dan setiap propinsi dibagi dalam karesidenan-

karesidenan. Juga menetapkan pembentukan Departemen-departemen Pemerintahan.

Dalam Pembukaan UUD Proklamasi 1945 alinea IV yang disahkan oleh PPPKI pada

tanggal 18 Agustus 1945 itulah Pancasila dicantumkan secara resmi, autentik dan sah menurut

hukum sebagai dasar falsafah negara RI, dengan perumusan dan tata urutan sebagai berikut :

1.    Ketuhanan Yang Maha Esa.

2.    Kemanusiaan yang adil dan beradab

3.     Persatuan Indonesia.

4.    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.

5.     Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

4.        Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara Dalam Mukadimah Konstitusi RIS 1949

Bertempat di Kota Den Haag (Netherland / Belanda) mulai tanggal 23 Agustus sampai

dengan tanggal 2 September 1949 diadakan KMB (Konferensi Meja Bundar). Adapun delegasi RI

Page 16: Materi p kn kelas xii

dipimpin oleh     Drs. Mohammad Hatta, delegasi BFO (Bijeenkomstvoor Federale Overleg) dipimpin

oleh Sutan Hamid Alkadrie dan delegasi Belanda dipimpin oleh Van Marseveen.

Sebagai tujuan diadakannya KMB itu ialah untuk menyelesaikan persengketaan antara

Indonesia dengan Belanda secepatnya dengan cara yang adil dan pengakuan akan kedaulatan

yang penuh, nyata dan tanpa syarat kepada RIS (Republik Indonesia Serikat). Salah satu hasil

keputusan pokok dan penting dari KMB itu, ialah bahwa pihak Kerajaan Belanda mengakui

kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa syarat dan tidak dapat dicabut kembali oleh Kerajaan

Belanda dengan waktu selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949. Demikianlah pada

tanggal 27 Desember 1949 di Amsterdam Belanda, Ratu Yuliana menandatangani Piagam

Pengakuan Kedaulatan Negara RIS.

Pada waktu yang sama dengan KMB di Kota Den Haag, di Kota Scheveningen

(Netherland) disusun pula Konstitusi RIS yang mulai berlaku pada tanggal 27 Desember 1949.

Walaupun bentuk negara Indonesia telah berubah dari negara Kesatuan RI menjadi negara serikat

RIS dan Konstitusi RIS telah disusun di negeri Belanda jauh dari tanah air kita, namun demikian

Pancasila tetap tercantum sebagai dasar falsafah negara di dalam Mukadimah pada alinea IV

Konstitusi RIS 1949, dengan perumusan dan tata urutan sebagai berikut :

1.    Ketuhanan Yang Maha Esa.

2.     Prikemanusiaan

3.     Kebangsaan.

4.     Kerakyatan.

5.    Keadilan Sosial. 

5.        Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara Dalam Mukadimah UUD Sementara RI (UUDS-RI

1950)

Sejak Proklamasi Kemerdekaannya, bangsa Indonesia menghendaki bentuk negara

kesatuan (unitarisme) oleh karena bentuk negara serikat (federalisme) tidaklah sesuai dengan cita-

cita kebangsaan dan jiwa proklamasi. Demikianlah semangat persatuan dan kesatuan bangsa

Indonesia tetap membara dan meluap, sebagai hasil gemblengan para pemimpin Indonesia sejak

lahirnya Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, kemudian dikristalisasikan dengan Sumpah

Pemuda 28 Oktober 1928, Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa.

Oleh karena itu pengakuan kedaulatan negara RIS menimbulkan pergolakan-

pergolakan di negara-negara bagian RIS untuk bersatu dalam bentuk negara kesatuan RI sesuai

dengan Proklamasi Kemerdekaan RI. Sesuai Konstitusi, negara federal RIS terdiri atas 16 negara

bagian. Akibat pergolakan yang semakin gencar menuntut bergabung kembali pada negara

kesatuan Indonesia, maka sampai pada tanggal 5 April 1950 negara federasi RIS, tinggal 3 (tiga)

negara lagi yaitu :

1.        RI Yogyakarta.

2.        Negara Sumatera Timur (NST).

3.        Negara Indonesia Timur (NIT).

Page 17: Materi p kn kelas xii

Negara federasi RIS tidak sampai setahun usianya, oleh karena terhitung mulai tanggal

17 Agustus 1950 Presiden Soekarno menyampaikan Naskah Piagam, pernyataan terbentuknya

Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berarti pembubaran Negara Federal RIS (Republik

Indonesia Serikat).

Pada saat itu pula panitia yang diketuai oleh Prof. Mr. Dr. Soepomo mengubah

konstitusi RIS 1949 (196 Pasal) menjadi UUD RIS 1950 (147 Pasal).

Perubahan bentuk negara dan konstitusi RIS tidak mempengaruhi dasar falsafah

Pancasila, sehingga tetap tercantum dalam Mukadimah UUDS-RI 1950, alinea IV dengan

perumusan dan tata urutan yang sama dalam Mukadimah Konstitusi RIS yaitu :

1.    Ketuhanan Yang Maha Esa.

2.    Prikemanusiaan

3.     Kebangsaan.

4.    Kerakyatan.

5.    Keadilan Sosial. 

6.        Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara Dalam Pembukaan UUD 1945 Setelah Dekrit

Presiden 5 Juli 1959

Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 1953 tentang Pemilihan Umum

untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante yang akan menyusun UUD baru.

Pada akhir tahun 1955 diadakan pemilihan umum pertama di Indonesia dan Konstituante yang

dibentuk mulai bersidang pada tanggal 10 November 1956.

Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan selanjutnya. Konstituante gagal membentuk

suatu UUD yang baru sebagai pengganti UUDS 1950. Dengan kegagalan konstituante tersebut,

maka pada tanggal 5 Juli 1950 Presiden RI mengeluarkan sebuah Dekrit yang pada pokoknya berisi

pernyataan :

a.         Pembubaran Konstuante.

b.        Berlakunya kembali UUD 1945.

c.         Tidak berlakunya lagi UUDS 1950.

d.        Akan dibentuknya dalam waktu singkat MPRS dan DPAS.

Dengan berlakunya kembali UUD 1945, secara yuridis, Pancasila tetap menjadi dasar

falsafah negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV dengan perumusan dan

tata urutan seperti berikut :

1.     Ketuhanan Yang Maha Esa.

2.     Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3.    Persatuan Indonesia.

Page 18: Materi p kn kelas xii

4.     Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

5.    Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 1968, tertanggal 13 April

1968, perihal : Penegasan tata urutan/rumusan Pancasila yang resmi, yang harus digunakan baik

dalam penulisan, pembacaan maupun pengucapan sehari-hari. Instruksi ini ditujukan kepada :

Semua Menteri Negara dan Pimpinan Lembaga / Badan Pemerintah lainnya.

Tujuan dari pada Instruksi ini adalah sebagai penegasan dari suatu keadaan yang telah

berlaku menurut hukum, oleh karena sesuai dengan asas hukum positif (Ius Contitutum), UUD

1945 adalah konstitusi Indonesia yang berlaku sekarang. Dengan demikian secara yuridis formal

perumusan Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 itulah yang harus digunakan,

walaupun sebenarnya tidak ada di dalam Instruksi Presiden RI No. 12/1968 tersebut.

Prof. A.G. Pringgodigdo, SH dalam bukunya “Sekitar Pancasila” peri-hal perumusan

Pancasila dalam berbagai dokumentasi sejarah mengatakan bahwa uraian-uraian mengenai dasar-

dasar negara yang menarik perhatian ialah yang diucapkan oleh :

1.     Mr. Moh. Yamin pada tanggal 29 Mei 1945.

2.      Prof. Mr. Dr. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945.

3.      Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945.

Walaupun ketiganya mengusulkan 5 hal pokok untuk sebagai dasar-dasar negara

merdeka, tetapi baru Ir. Soekarno yang mengusulkan agar 5 dasar negara itu dinamakan Pancasila

dan bukan Panca Darma.

Jelaslah bahwa perumusan 5 dasar pokok itu oleh ketiga tokoh tersebut dalam redaksi

kata-katanya berbeda tetapi inti pokok-pokoknya adalah sama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,

Prikemanusiaan atau Internasionalisme, Kebangsaan Indonesia atau Persatuan Indonesia,

Kerakyatan atau Demokrasi dan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ir. Soekarno dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945 menegaskan : Maksud Pancasila

adalah philosophschegrondslag itulah fundament falsafah, pikiran yang sedalam-dalamnya untuk

di atasnya didirikan gedung “Indonesia Merdeka Yang Kekal dan Abadi”.

Prof. Mr. Drs. Notonagoro dalam pidato Dies Natalis Universitas Airlangga Surabaya

pada tanggal 10 November 1955 menegaskan : “Susunan Pancasila itu adalah suatu kebulatan

yang bersifat hierrarchies dan piramidal yang mengakibatkan adanya hubungan organis di antara 5

sila negara kita”.

Prof. Mr. Muhammad Yamin dalam bukunya “Proklamasi dan Konstitusi” (1951)

berpendapat : “Pancasila itu sebagai benda rohani yang tetap dan tidak berubah sejak Piagam

Jakarta sampai pada hari ini”.

Page 19: Materi p kn kelas xii

Kemudian pernyataan dan pendapat Prof. Mr. Drs. Notonagoro dan Prof. Mr.

Muhamamd Yamin tersebut diterima dan dikukuhkan oleh MPRS dalam Ketetapan No.

XX/MPRS/1960 jo Ketetapan No. V/MPR/1973.

Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Menurut pandangan DR. Alfian, sebuah ideologi dikatakan sebagai ideologi terbuka jika di dalam

ideologi tersebut terkandung tiga dimensi sebagai berikut:

1. Dimensi Realita (suatu ideologi bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup dalam masyarakat)

2. Dimensi Idealisme (nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme, bukan

lambungan angan-angan (utopia).

3. Dimensi Fleksibilitas/Pengembangan (suatu ideologi memiliki keluwesan yang  merangsang

pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang  relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau

mengingkari hakekat/jati dirinya).   

Gagasan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

1.    Secara formal ditampilkan sekitar tahun 1985, walaupun semangatnya sendiri sesunguhnya dapat

ditelusuri dari pembahasan para pendiri negara pada tahun 1945.

2. Didorong oleh tantangan zaman, sejarah menunjukkan bahwa betapa kokohnya suatu

ideologi, bila tidak memiliki dimensi fleksibilitas, maka akan mengalami kesulitan bahkan mungkin

kehancuran (contoh : runtuhnya Komunisme di Uni Soviet). 

3. Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak boleh

berubah, namun pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang  kita

hadapi dalam setiap kurun waktu.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan gagasan Pancasila sebagai ideologi

terbuka :

1. Ideologi Pancasila harus mampu menyesuaikan dengan situasi & kondisi zaman yg terus

mengalami perubahan.

2. Terkandung makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan

dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.

3. Pancasila harus mampu memberikan orientasi ke depan, terutama menghadapi globalisasi

dan keterbukaan.

4. Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam wadah dan

ikatan NKRI.

Pancasila Berwatak Terbuka

Artinya Pancasila memenuhi semua persyaratan sebagai ideologi terbuka, karena:

  Pancasila adalah pandangan hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia

Page 20: Materi p kn kelas xii

  Isi Pancasila tidak langsung operasional

  Pancasila bukan ideologi yang memperkosa kebebasan dan tanggungjawab masyarakat

  Pancasila juga bukan ideologi totaliter

  Pancasila menghargai pluralitas

Perwujudan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Fleksibilitas ideologi Pancasila, karena mengandung nilai-nilai :

Pancasila Berwatak Terbuka

Artinya Pancasila memenuhi semua persyaratan sebagai ideologi terbuka, karena:

  Pancasila adalah pandangan hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia

  Isi Pancasila tidak langsung operasional

  Pancasila bukan ideologi yang memperkosa kebebasan dan tanggungjawab masyarakat

  Pancasila juga bukan ideologi totaliter

  Pancasila menghargai pluralitas

Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila terdapat batas-batas yang tidak boleh

dilanggar, antara lain:

1.    Stabilitas nasional yang dinamis

2.    Larangan terhadap ideologi Marxisme, Leninisme, dan Komunisme

3.    Mencegah berkembangnya paham liberal

4.    Larangan terhadap paham atheisme

5.    Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan masyarakat

6.    Penciptaan norma-norma baru yang harus melalui konsensus di masyarakat

Batas Keterbukaan Ideologi Pancasila

Batas jenis pertama :

Bahwa yang boleh disesuaikan dan diganti hanya nilai instrumental, sedangkan nilai dasar atau

instrinsiknya mutlak dilarang.

Batas jenis kedua, yaitu terdiri dari 2 (dua) buah norma :

1. Penyesuaian nilai instrumental, pada tuntutan kemajuan jaman, harus dijaga agar daya

kerja dari nilai instrumental yang disesuaikan itu tetap memadai untuk mewujudkan nilai instrinsik

yang bersangkutan.

2. Nilai instrumental pengganti, tidak boleh bertentangan antara linea recta dengan nilai

instumental yang diganti.

Page 21: Materi p kn kelas xii

Kegiatan Belajar 2 : Pancasila sebagai Sumber Nilai dan Pancasila sebagai Paradigma  

Pembangunan

Pengertian Pancasila Sebagai Sumber Nilai

Ada dua pandangan tentang cara beradanya nilai :

1.    Nilai sebagai sesuatu yang ada pada obyek itu sendiri (obyektif), merupakan suatu hal yg obyektif

dan membentuk semacam “dunia nilai”, yang menjadi ukuran tertinggi dari perilaku manusia

(filsuf Max Scheler dan Nocolia Hartman).

2.    Nilai sebagai sesuatu yang bergantung kepada penangkapan dan perasaan orang (subyektif),

menurut Nietzsche, nilai yg dimaksudkan adalah tingkat atau derajat yang diinginkan oleh manusia.

Beberapa Pengertian tentang Nilai:

Page 22: Materi p kn kelas xii

1.    Kamus Ilmiah Populer, Nilai adalah ide ttg apa yang baik, benar, bijaksana dan apa yg berguna

sifatnya lebih abstrak dari norma.

2.    Laboratorium Pancasila IKIP Malang, Nilai adalah sesuatu yang berharga, yang berguna, yang

indah, yang memperkaya batin, yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya.

3.    Nursal Luth dan Daniel Fernandez, Nilai adalah perasaan-perasaan tentang apa yg diinginkan atau

tidak diinginkan yg mempengaruhi perilaku sosial dari orang yg memiliki nilai itu. Nilai bukanlah soal

benar salah, tetapi soal dikehendaki atau tidak, disenangi/tidak.

4.    C. Kluckhoorn, Nilai adalah suatu konsepsi yang eksplisit khas dari perorangan atau karakteristik

dari sekelompok orang mengenai sesuatu yang didambakan, yang berpengaruh pada pemilihan

pola, sarana, dan tujuan dari tindakan.

Ciri-ciri Nilai:

1.    Nilai-nilai yang mendarah daging (internalized value), yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian

bawah sadar/ yg mendorong timbulnya tindakan tanpa berfikir lagi.

2.    Nilai yang dominan, mrp nilai yg dianggap lebih penting dari pada nilai-nilai lainnya,

dengan  pertimbangan :

a.    Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.

b.    Lamanya nilai yg dirasakan oleh agt kelompok tsb.

c.    Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu.

d.    Tingginya kedudukan (prestise) orang-orang yang membawakan nilai tersebut.

Macam-macam Nilai

1.    Alport: Mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat di dalam kehidupan masyarakat, dalam 6 (enam)

macam, yaitu: nilai teori, ekonomi, estetika, sosial, politik, & religi

2.    Sprange:  Nilai dapat dibedakan menjadi 6 (enam) antara lain: nilai ilmu pengetahuan, nilai ekonomi,

nilai agama, nilai seni, nilai sosial, dan nilai politik.

3.     Sprange, Harold Lasswell: Mengidentifikasi 8 (delapan) nilai-nilai masyarakat barat dalam

hubungannya dengan manusia lain, yaitu  ; (kekuasaan, pendidikan/penerangan (enlightenment),

kekayaan (wealth), kesehatan (well-being), keteram-pilan (skill), kasih sayang (affection), kejujuran

(rectitude) dan keadilan (rechtschapenheid) dan kese-garan, respek (respect).

4.    Prof. Dr. Notonagoro, membagi menjadi 3 (tiga) bagian:

a.   Nilai material, yaitu segala sesuatu yg berguna bagi unsur manusia.

b.   Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan  atau

aktivitas.

c. Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rokhani manusia, dapat dibedakan atas 4

(empat) macam :

Page 23: Materi p kn kelas xii

         Nilai kebenaran/ kenyataan (ratio, budi dan cipta).

         Nilai keindahan (perasaan dan estetis).

         Nilai moral/ kebaikan (karsa dan etika).

         Nilai religius (keyakinan/kepercayaan manusia)

Pancasila sebagai Sumber Nilai

Pancasila dalam kedudukannya sebagai sumber nilai, berarti nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila menjiwai seluruh kegiatan berbangsa dan bernegara, secara umum dapat dilihat

dalam sila-sila Pancasila sbb :

1.    Ketuhanan Yang Maha Esa

2.    Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

3.    Persatuan Indonesia

4.    Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.

5.    Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila meliputi: nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai

praksis.

Nilai Dasar:

1.     Pancasila memuat nilai dasar tentang penyelenggaraan negara, yaitu: Ketuhanan Yang Maha

Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yg dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

2.    Karena merupakan nilai dasar maka:

a.    Nilai-nilai itu bersifat abadi dalam Pembukaan UUD 1945

b.    Nilai-nilai itu bersifat abstrak dan umum

c.    Nilai-nilai itu relatif tidak berubah, namun maknanya selalu bisa disesuaikan dengan perkembangan

zaman

d.    Melalui proses penafsiran ulang, akan didapat nilai-nilai baru yang lebih operasional sesuai

tantangan kekinian zaman

e.    Nilai-nilai operasional itu berupa nilai instrumental dan nilai praksis

Nilai Instrumental:

1.    Merupakan penjabaran dari nilai dasar

2.    Berlaku untuk kurun waktu tertentu dan kondisi tertentu

3.    Sifatnya sudah lebih kontekstual, bahkan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman

4.    Tampil dalam bentuk kebijakan, strategi, organisasi, sistem, rencana, program, sebagai penjabaran

dari nilai dasar

Page 24: Materi p kn kelas xii

5.    Terikat oleh perubahan waktu, keadaan atau tempat sehingga memerlukan penyesuaian secara

berkala agar nilai dasar tetap relevan dengan masalah-masalah utama yang dihadapi masyarakat

pada zaman itu

6.    Tercantum dalam seluruh dokumen kenegaraan yang menindaklanjuti UUD 1945 seperti undang-

undang dan banyak peraturan pelaksanaannya

7.    Lembaga-lembaga yang berwenang menyusun nilai instrumental yaitu MPR, Presiden, dan DPR

8.    Sesuai pasal 4 ayat 1 UUD 1945 Presiden dapat menindaklanjuti undang-undang dengan

mengeluarkan peraturan pelaksanaannya

Nilai Praksis:

1.    Adalah pelaksanaan nilai dasar dan nilai instrumental dalam kehidupan sehari-hari.

2.    Pelaksanaan Pancasila meliputi dua cara:

a.    Secara subyektif: Pelaksanaan oleh setiap individu warga negara indonesia, penduduk indonesia,

maupun oleh setiap individu penguasa negara atau penyelenggara negara.

b.    Secara obyektif: Pelaksanaan pancasila dalam penyelenggaraan negara oleh lembaga negara baik

legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.

Tinjauan metafisika terhadap Pancasila sehingga nilai-nilainya memiliki sifat objektif :

1. Rumusan sila-sila Pancasila menunjukkan kenyataan adanya sifat-sifat abstrak, umum dan

universal.

2. Inti sila-sila Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia,

baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan maupun keagamaan.

3. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 menurut ilmu hukum memenuhi

syarat sebagai pokok kaidah negara yang mendasar.

4. Pembukaan UUD 1945 (yang memuat jiwa Pancasila), secara hukum tidak dapat diubah

oleh setiap pun termasuk MPR hasil pemilihan umum.

5. Pembukaan UUD 1945 terkandung Pancasila yang tidak dapat diubah (tetap), krn

kemerdekaan merupakan karunia Tuhan.

Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila-sila Pancasila

Sila Pertama : Menunjukkan bahwa Tuhan adalah sebab pertama dari segala sesuatu, Yang Maha

Esa, dan segala sesuatu bergantung kepada-Nya, maka manusia Indonesia akan mengembangkan

toleransi antarumat beragama, toleransi sesama umat beragama, dan toleransi antarumat

beragama dengan negaranya. Tidak akan memaksakan agama kepada pemeluk agama lain.

Bangsa Indonesia bukan bangsa yang sekuler atau memisahkan agama dan negara. Indonesia juga

bukan negara agama yang mendasarkan kepada agama tertentu.

Sila Kedua : Manusia memiliki hakikat pribadi yang  mono-pluralis terdiri atas susunan kodrat jiwa

raga, serta berkedudukan sebagai makhluk pribadi yang berdiri sendiri dan makhluk Tuhan Yang

Maha Esa. Nilai luhur kemanusiaan akan menumbuhkan sikaptepasalira, menghormati hak asasi

Page 25: Materi p kn kelas xii

manusia, anti penjajahan, mengutamakan kebenaran dan keadilan, mencintai sesama manusia,

tenggang rasa, dan sebagainya. Negara memberi kebebasan untuk menentukan jumlah anak, akan

tetapi program keluarga berencana merupakan program pemerintah agar warga negara lebih

bertanggung jawab pada generasi mendatang. Warga negara berhak menentukan jenis pekerjaan

dengan imbalan yang layak menurut kemampuannya masing-masing.

Sila Ketiga : Berupa pengakuan terhadap hakikat satu tanah air, satu bangsa dan satu negara

Indonesia, tidak dapat dibagi sehingga seluruhnya merupakan suatu keseluruhan dan

keutuhan. Nilai luhur persatuan terkandung di dalamnya cinta tanah air, tidak membeda-bedakan

sesama warga negara Indonesia, cinta perdamaian dan persatuan, tidak mengagung-agungkan

bangsa sendiri, suku dan daerah tertentu.

Sila Keempat : Menjunjung dan mengakui adanya rakyat yang meliputi keseluruhan jumlah semua

orang warga dalam lingkungan daerah atau negara tertentu yang segala sesuatunya berasal dari

rakyat dilaksanakan oleh rakyat dan diperuntukkan untuk rakyat.Nilai luhur kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, antara lain terkandung

makna cinta permusyawaratan, cinta demokrasi, tidak memaksakan kehedak kepada orang lain,

menghindari kekerasan dalam menyelesaikan masalah, tidak mementingkan diri sendiri, cinta

kebersamaan, dan sebagainya.

Sila Kelima : Mengakui hakikat adil berupa pemenuhan segala sesuatu yang berhubungan dengan

hak dalam hubungan hidup kemanusiaan. Nilai luhur yang terkandung didalamnya adalah mencintai

keadilan sosial, cinta kekeluargaan, suka bekerja keras, menghormati kedaulatan bangsa lain, dan

menganggap bangsa lain sederajat.

Sila pertama menjiwai dan mendasari sila kedua, ketiga, keempat, dan kelima; sila kedua dijiwai dan

didasari sila pertama, menjiwai dan mendasari sila ketiga, keempat, dan kelima; sila ketiga dijiwai

dan didasari sila pertama dan sila kedua, menjiwai dan mendasari sila keempat dan kelima; sila

keempat dijiwai dan didasari sila pertama, kedua, dan ketiga, menjiwai dan mendasari sila kelima;

sila kelima dijiwai dan didasari sila pertama, kedua, ketiga dan keempat. Itulah yang dinamakan

Pancasila hierarkis piramidal.

Dengan demikian, Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Karena

Pancasila merupakan sumber nilai di Indonesia maka semua nilai yang berkembang tidak oleh

bertentangan dengan Pancasila.

Pengamalan Pancasila Sebagai Sumber Nilai

1.    Pemasyarakatan Nilai Pancasila dalam Keluarga.

Kehidupan sehari-hari dalam keluarga harus dijiwai nilai-nilai luhur Pancasila, di mana orang tua

menjadi teladan bagi anak-anaknya. Segala tindak tanduk seluruh keluarga harus bersumber dari

nilai-nilai luhur Pancasila.

2.    Pemasyarakatan Nilai Pancasila dalam Sekolah

Page 26: Materi p kn kelas xii

Anak yang berumur tujuh tahun telah memasuki usia wajib belajar pendidikan formal. Di sinilah

penanaman nilai-nilai luhur Pancasila dimulai yaitu dari taman kanak-kanak, terutama melalui

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

3.    Pendidikan dalam Masyarakat

Pendidikan dalam masyarakat amat penting untuk penanaman nilai luhur Pancasila, karena waktu di

sekolah hanya terbatas sehingga waktu yang lebih banyak ada di lingkungan keluarga dan

masyarakat maka pergaulan sehari-hari dalam masyarakat luas akan sangat berpengaruh terhadap

pembentukan sikap dan kepribadian anak. Oleh karena itu, hendaknya masyarakat ikut bertanggung

jawab dalam pembentukan sikap dan perilaku anak, serta penanaman nilai-nilai luhur Pancasila.

Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

Makna, Hakikat dan Tujuan Pembangunan Nasional

Pengertian Pembangunan: Usaha bangsa untuk meningkatkan mutu dan taraf hidup masyarakat

sehingga menjadi lebih baik

Aspek Pembangunan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, di dalamnya mencakup tiga aspek

sekaligus, yaitu:

1.   Emansipasi bangsa, yaitu usaha bangsa untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada bangsa

lain agar dapat berdiri sendiri dengan kekuatan sendiri tanpa melepaskan semangat kerja sama

yang produktif

2.   Modernisasi, adalah upaya untuk mencapai taraf mutu kehidupan yang lebih baik

3.   Humanisasi, bermakna bahwa pembangunan pada hakikatnya untuk manusia seutuhnya dan

seluruh masyarakat Indonesia

Makna Pembangunan Nasional, adalah upaya untuk mening-katkan seluruh aspek kehidupan

masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan keseluruhan

sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan Tujuan Nasional.

Hakikat Pembangunan Nasional, adalah pembangunan manu-sia Indonesia seutuhnya dan

pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya.

Tujuan Pembangunan Nasional, dilaksanakan untuk mewujud-kan Tujuan Nasional seperti

termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.

Paradigma adalah anggapan-anggapan dasar yang membentuk kerangka keyakinan yang berfungsi

sebagai acuan, kiblat atau pedoman untuk melihat persoalan dan bagaimana menyelesaikannya

Paradigma pembangunan dipahami sebagai kerangka keyakinan yang digunakan sebagai pedoman

untuk melihat persoalan dan bagaimana melaksanakan pembangunan

Page 27: Materi p kn kelas xii

Paradigma Pembangunan adalah suatu model, pola yang merupakan sistem berfikir sebagai upaya

untuk melaksanakan perubahan yang direncanakan guna mewujudkan cita-cita kehidupan

masyarakat menuju hari esok yang lebih baik (secara kualitatif maupun kuantitatif)

Karena yang ingin dibangun adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga paradigma

pembangunan harus berdasarkan kepribadian Indonesia dan menghasilkan manusia dan

masyarakat maju yang tetap berkepribadian Indonesia, yang dijiwai dan dilandasi oleh nilai-nilai

luhur Pancasila.

Pokok-pokok Pancasila sebagai paradigma Pembangunan adalah sebagai berikut:

1.   Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan politik dan hukum meliputi:

a.    Pengembangan sistem politik negara yang menghargai harkat dan martabat manusia sebagai

subyek atau pelaku

b.    Pengembangan sistem politik yang demokratis, berkadaulatan rakyat ,dan terbuka

c.    Sistem politik yang didasarkan pada nilai-nilai moral bukan sekadar kekuasaan

d.    Pengambilan keputusan politi secara musyawarah mufakat

e.    Politik dan hukum yang didasarkan atas moral ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan

keadilan.

2.   Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ekonomi meliputi:

a.    Dasar moralitas ketuhanan dan kemanusiaan menjadi kerangka landasan pembangunan ekonomi

b.    Mengembangkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan

c.    Mengembangkan sistem ekonoimi yang bercorak kekeluargaan

d.    Ekonomi yang menghindarkan diri dari segala bentuk monopoli dan persaingan bebas

e.    Ekonomi yang bertujuan keadilan dan kesejahteraan bersama

3.   Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budaya meliputi:

a.      Pembangunan sosial budaya dilaksanakan demi terwujudnya masyarakat yang demokratis, aman,

tenteram, dan damai

b.      Pembangunan sosial budaya yang menghargai kemajemukan masyarakat Indonesia

c.      Terbuka terhadap nilai-nilai luar yang positif untuk membangun masyarakat Indonesia yang modern

d.      Memelihara nilai-nilai yang telah lama hidup dan relevan bagi kemajuan masyarakat

4.   Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan pertahanan keamananmeliputi:

a.      Pertahanan dan keamanan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negaranya

b.      Mengembangkan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta

c.      Mengembangkan prinsip hidup berdampingan secara damai dengan bangsa lain

5.   Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi:

a.    Pengembangan iptek diarahkan untuk mencapai kebaghagiaan lahir batin, memenuhi kebutuhan

material dan spiritual

b.    Pengembangan iptek mempertimbangkan aspek estetik dan moral

Page 28: Materi p kn kelas xii

c.    Pengembangan iptek pada hakekatnya tidak boleh bebas nilai, tetapi terikat pada nilai-nilai yang

berlaku di masyarakat

d.    Pembangunan iptek mempertimbangkan akal, rasa, dan kehendak

e.    Pembangunan iptek bukan untuk kesombongan melainkan peningkatan kualitas, harkat, dan

martabat manusia

6.   Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan agama meliputi:

a.    Pengembangan kehidupan beragama adalah dengan terciptanya kehidupan sosial yang saling

menghargai dan menghormati

b.    Memberikan kebebasan dalam rangka memeluk dan mengamalkan ajaran agama

c.    Tidak memaksakan keyakinan agama kepada orang lain

d.    Mengakui keberadaan agama orang lain dengan tidak saling menjelekkan dan menghina antarumat

beragama

Masalah-masalah dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka:

1.    Pancasila hanya akan berkembang kalau segenap komponen masyarakat bersedia bersikap

proaktif, terus menerus melakukan interpretasi (penafsiran ulang) terhadap Pancasila dalam

suasana dialog kritis-konstruktif

2.    Karena terbuka untuk ditafsirkan oleh siapa saja, bisa terjadi Pancasila semata-mata ditafsirkan

sesuai dengan kepentingan si penafsir

Dua tantangan/masalah tersebut menuntut sikap dan tanggapan positif semua warga negara.

Bersikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat diwujudkan dengan

adanya:

1.    Kesediaan segenap komponen masyarakat untuk aktif mengungkapkan pemahamannya mengenai

Pancasila, misalnya dengan dialog publik tentang Pancasila sehingga kemungkinan terjadinya i-

relevansi, dominasi penafsiran maupun penafsiran tidak sehat terhadap Pancasila bisa dicegah

2.    Kesediaan segenap komponen bangsa menjadikan nilai-nilai Pancasila makin tampak nyata dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dengan terus menerus secara konsisten

berjuang memperkecil kesenjangan antara idel-ideal Pancasila dengan kenyataan kehidupan

berbangsa sehari-hari

Perwujudan Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

1.    Selalu berpegang teguh kepada kelima dasar Pancasila

2.    Bersedia mengkaji Pancasila melalui wacana, diskusi, tulisan maupun penelitian

3.    Terbuka terhadap nilai-nilai baru namun tetap sesuai dengan nilai dasar Pancasila

4.    Menjadikan nilai Pancasila sebagai masuknya budaya asing

5.    Menolak Pancasila dijadikan ideologi tertutup

Page 29: Materi p kn kelas xii

6.    Menolak Pancasila dijadikan sebagai alat kekuasaan bagi mereka yang berkuasa

7.    Bersedia mengembangkan norma-norma kehidupan berbangsa dan bernegara yang berpedoman

pada Pancasila

8.    Bersedia menaati norma sosial maupun norma hukum yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

BAB 3

Peranan Pers Dalam Masyarakat Demokratis

Page 30: Materi p kn kelas xii

Standar Kompetensi

3. Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokratis

Kompetensi Dasar

3.1  Mendiskripsikan pengertian, fungsi, dan peranan serta perkembangan pers di Indonesia.

3.2  Menganalisis pers yang bebas dan bertanggungjawab sesuai kode etik jurnalistik dalam

masyarakat demokratis di Indonesia.

3.3  Mengevaluasi kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa

dalam masyarakat demokratis di Indonesia.     

                                                                                                      

A.    Pengertian Pers

      Menurut L.Taufik pengertian Pers terdiri dari :

1.     Pers dalam arti sempit mencakup surat kabar, Koran, majalah, tabloid, bulletin, jadi pers terbatas

pada media cetak.

2.     Pers dalam arti luas mencakup semua media massa, termasuk radio, televise, film, internet.

      Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian pers mempunyai arti : 1)alat untuk mencetak

buku atau surat kabar, 2) alat untuk menjepit, memadatkan, 3) surat kabar dan majalah yang berisi

berita, dan 4) orang yang bekerja di bidang persuratkabaran. 

      Menurut  Undang-undang Pers Nomor 40 tahun 1999 menyebutkan bahwa pers adalah lembaga

social dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik. meliputi mencari,

memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara,

gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun bentuk lainnya dengan menggunakan

media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.

B.    Fungsi dan Peran Pers di Indonesia

Fungsi pers nasional berdasarkan undang-undang pers adalah sebagai berikut :

1.     Sebagai wahana komunikasi massa

Page 31: Materi p kn kelas xii

Pers nasional sebagai sarana berkomunikasi antar warga negara dengan pemerintah dan antar

berbagai pihak.

2.     Sebagai penyebar informasi

Pers nasional dapat menyebarkan informasi baik dari pemerintah atau Negara maupun dari warga

negara ke Negara.

3.     Sebagai pembentuk opini

Berita, tulisan, dan pendapat yang dituangkan melalui pers dapat menciptkan opini kepada

masyarakat luas .

4.     Sebagai media informasi, pendidkan, hiburan, dan control serta sebagai lembaga ekonomi.

Selain fungsinya pers juga mempunyai peranan, adapun peranan pers nasional adalah :

1.     Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui.

2.     Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum, dan hak asasi

manusia, serta menghormati kebhinekaan.

3.     Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benar.

4.     Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

kepentingan umum.

5.     Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

 

C.    Perkembangan Pers di Indonesia

Perkembangan Pers di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut :

1.     Tahun 1945 sampai 1950-an

Pers Indonesia pada masa ini menjadi alat perjuangan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia oleh

karena itu sering disebut “Pers Perjuangan” atau pers revolusi.

2.     Tahun 1950 sampai 1960

Page 32: Materi p kn kelas xii

Pers pada masa itu menjadi alat propaganda dari partai politik maka biasanya disebut pers partisan

yang mempunyai tujuan yang sama dengan partai-partai politik yang mendanainya.

3.     Tahun 1970-an sampai 1980-an

Pada masa orde baru pers mengalami depolitisasi dan komersialisasi, proses depolitisasi dengan

jalan menghilangkan unsur-unsur politik dalam berita sebagai akibat dari lepasnya pengaruh partai

politik dan kekuasaan pemerintah, serta mejadi pers komersial dengan pencarian dana masyarakat

dari iklan dan jumlah pembaca yang banyak.

4.     Tahun 1980-an

Pemerintah melalui Departemen penerangan mengeluarkan peraturan tentang Surat Ijin Usaha

Penerbitan Pers (SIUPP), usaha pers akan sangat mudah ditutup dan dibekukan kegiatannya .

Dengan adanya hal tersebut pers mulai melakukan apa yang disebut dengan diversifikasi usaha.

5.     Tahun  1990-an

Pers Indonesia mulai berani menentang pemerintah dengan memuat artikel-artikel yang kritis

terhadap kebijakan pemerintah orde baru, pers mulai proses repolitisasi sampai menjelang reformasi.

6.     Masa Reformasi 1998 sampai sekarang

Pers Indonesia menikmati kebebasan pers dengan dikeluarkannya Undang-undang No 40 tahun

1999 yang menjamin kebebasan pers dan menjamin hak memperoleh informasi serta kemerdekaan

mengungkapkan pikiran dan pendapat.

D.    Pers yang bebas dan bertanggungjawab

Pers yang bebas dan bertanggungjawab adalah pers yang memiliki kemerdekaan akan tetapi

memiliki pedoman dalam pemberitaannya. Pers ini biasanya disebut dengan istilah pers Pancasila.

Pedoman dalam pers yang disebut dengan kode etik jurnalistik wartawan Indonesia terdapat empat

asas yaitu :

1.     Asas Profesionalitas

Yang termasuk dalam asas ini antara lain :

-       Tidak memutarbalikkan fakta, tidak menfitnah.

-       Berimbang. Adil dan jujur.

Page 33: Materi p kn kelas xii

-       Mengetahui perbedaan kehidupan pribadi dan kepentingan umum.

-       Mengetahui teknis penulisan yang tidak melanggar asas praduga tak bersalah serta tidak merugikan

korban kesusilaan.

-       Mengetahui kredibilitas nara sumber.

-       Sopan dan terhormat dalam mencari berita.

-       Tidak melakukan plagiat.

-       Meneliti semua kebenaran bahan berita lebih dahulu.

-       Tanggungjawab moral besar

2.     Asas Nasionalisme

Yang termasuk dalam asas ini adalah :

-       Mengabdi untuk kepentingan bangsa dan Negara.

-       Memperhatikan keselamatan keamanan bangsa.

-       Memperhatikan persatuan dan kesatuan Negara

.

3.     Asas Demokrasi

Asas demokrasi dalam kode etik ini adalah :

-       Harus cover both side

-       Harus jujur dan seimbang.

4.     Asas Religius

Yang termasuk dalam asas ini adalah :

-       Menghormati agama, kepercayaan, dan keyakinan agama lain.

-       Beriman dan bertakwa

Page 34: Materi p kn kelas xii

E.    Hak Jawab dan Hak Tolak

       Hak jawab adalah suatu hak yang dimiliki seseorang atau badan hukum yang merasa dirugikan

oleh tulisan pada sebuah atau beberapa penerbitan, hak jawab ditujukan kepada media yang

memuat berita yang merugikan seseorang agar memuat bantahan dari mereka yang dirugikan.

       Hak Tolak atau hak ingkar adalah hak wartawan untuk menolak mengungkapkan nama dan atau

identitas lainya dari sumber berita yang harus dirahasiakan, tujuannya untuk melindungi sumber

informasi.

F.    Bentuk penyalahgunaan kebebasan media massa

Bentuk penyalahgunaan kebebasan media massa antara lain:

1.     Penyiaran berita atau informasi yang tidak memenuhi kode etik jurnalistik.

2.     Peradilan oleh Pers (trial by press)

3.     Membentuk opini yang menyesatkan.

4.     Bentuk tulisan atau siaran bebas yang bersifat provokatif.

5.     Pelanggaran terhadap ketentuan Undang-undang Hukum Pidana.

 

G.     Dampak penyalahgunaan kebebasan Pers

1.     Bagi kepentingan pribadi dapat mencemarkan nama baik seseorang atau menurunkan reputasi

pribadi

2.     Dapat  menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

3.     Dapat menurunkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pemerintahan.

4.     Dapat menurunkan kepercayaan luar negeri terhadap pemerintah kita.

5.     Bagi Pers sendiri dapat ditinggalkan pembaca atau konsumennya.

6.     Dapat memicu konflik dalam masyarakat.

7.     Dapat menyebabkan instabilitas nasional

Page 35: Materi p kn kelas xii

BAB 2

Page 36: Materi p kn kelas xii

Materi PKn Kelas XII Semester 1 Bab 2 Sistem Pemerintahan

MATERI KELAS XII SEMESTER 1 BAB 2 SISTEM PEMERINTAHANStandar Kompetensi2.Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahanKompetensi Dasar2.1. Menganalisis sistem pemerintahan di berbagai negara2.2. Menganalisis pelaksanaan sistem pemerintahan negara Indonesia2.3. Membandingkan pelaksanaan sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia dengan negara lainIndikator Hasil Pencapaian Belajar

1.        Siswa diharapkan dapat mengklasifikasikan sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer di berbagai negara

2.        Siswa diharapkan dapat mengidentifikasi ciri sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer3.        Siswa diharapkan dapat menguraikan kelebihan dan kekurangan sistem pemerintahan

Presidensial dan Parlementer4.        Siswa diharapkan dapat menguraikan sistem pemerintahan yang digunakan oleh negara

Indonesia menurut UUD 1945.5.        Siswa diharapkan dapat membandingkan sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945

sebelum perubahan dengan sesudah perubahan UUD 1945.6.        Siswa diharapkan dapat menguraikan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan sistem

pemerintahan Indonesia7.        Siswa diharapkan dapat membandingkan sistem pemerintahan Indonesia dengan negara lain

Tujuan Pembelajaran1.        Mengklasifikasikan sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer di berbagai negara2.        Mengidentifikasi ciri sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer3.        Menguraikan kelebihan dan kekurangan sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer4.        Menguraikan sistem pemerintahan yang digunakan oleh negara Indonesia menurut UUD 1945.5.        Membandingkan sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum dengan

sesudah perubahan6.        Menguraikan kelebihan dan kelemahan pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia7.        Membandingkan sistem pemerintahan Indonesia dengan negara lain

Metode Pembelajaran1.      Metode Ceramah (Preaching Method)2.      Metode Diskusi (Discussion Method)3.      Metode Pemberian Tugas4.      Metode Studi Kasus

Materi Pembelajaran1.      Sistem Pemerintahan Parlementer dan Sistem Pemerintahan Presidensial

Page 37: Materi p kn kelas xii

Pengertian Sistem PemerintahanMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sistem mengandung tiga pengertian sebagai berikut:

a.         Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Contoh sistem politik

b.         Susunan pandangan, teori, asas yang teratur. Contoh sistem pemerintahan (demokrasi, totaliter, parlementer)

c.         Metode. Contoh sistem menanam padi.Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara.

Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah, dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata-kata itu berarti:

a.         Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatub.         Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau negarac.         Pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah

Pemerintahan menurut KBBI berarti:a.         Proses, cara, perbuatan memerintahb.         Segala urusan yang dilakukan negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan

kepentingan negarac.         Jadi, pemerintahan adalah tindakan atau kegiatan pemerintah dalam menyelenggarakan

pembuatan dan penegakan hukum guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kepentingan negara.

d.        Pemerintah adalah sekelompok orang dan sejumlah lembaga yang membuat dan menegakkan hukum dalam suatu negara.

Dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.

Sistem pemerintahan adalah susunan yang teratur  dari prinsip-prinsip yang melandasi berbagai kegiatan atau hubungan kerja antara legislatif, eksekutif, dan judikatif dalam menyelenggarakan pemerintahan suatu negara.Kekuasaan dalam suatu negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

a.         Kekuasaan Eksekutif  berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan menjalankan pemerintahan

b.         Kekuasaan Legislatif berarti kekuasaan membentuk undang-undangc.         Kekuasaan Yudikatif berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas undang-undang.

Page 38: Materi p kn kelas xii

Sistem pemerintahan negara dibagi menjadi dua klasifikasi besar, yaitu:a.         Sistem pemerintahan parlementer: intinya parlemen mendominasi pemerintahan  negarab.         Sistem pemerintahan presidensial: intinya Presiden memegang peranan kunci dalam

pemerintahan.Selain dua klasifikasi besar di atas, terdapat sistem pemerintahan yang disebut sistem kediktatoran proletariat yang intinya kekuasaan negara berada di tangan pemimpin partai (komunis), contohnya di negara Republik Rakyat Cina. Selain itu dikenal juga sistem pemerintahan campuran yang diterapkan di Republik Kelima Perancis dan dSwiss.

Pengertian bentuk negara, bentuk kenegaraan, bentuk pemerintah, dan bentuk pemerintahan

Bentuk negara adalah pengelompokan negara berdasarkan kriteria distribusi kekuasaan (secara resmi) antarberbagai tingkat pemerintahan dalam suatu negara.Ada tiga bentuk negara, yaitu:

a.         Negara Kesatuan, yakni negara yang pemerintah pusatnya berdaulat penuh atas semua tingkat pemerintahan yang ada di bawahnya.

b.         Negara Federal/Serikat, yakni negara yang kekuasaannya secara formal dibagi menjadidua: kekuasaan pemerintah pusat federal dan kekuasaan pemerintah negara bagian.

c.         Negara Konfederasi, yakni bentuk kerjasama negara di mana pemerintah pusat tunduk pada  kedaulatan masing-masing negara anggotanya.Dilihat dari susunannya, ada dua bentuk negara, yaitu negara yang bersusunan tunggal atau negara kesatuan (unitaris) dan negara yang bersusunan jamak atau negara serikat (federasi,federalis).

Negara Kesatuan adalah negara yang bersusunan tunggal, artinya negara yang tidak tersusun dari beberapa negara, melainkan hanya terdiri atas satu negara. Hanya ada satu pemerintah, yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan tertinggi di negara itu.Ada dua cara/sistem negara kesatuan, yaitu:

a.         Sentralisasi, artinya semua hal dan urusan diatur oleh pemerintah pusat. Daerah tidak memiliki wewenang untuk mengatur sendiri hal yang menjadi urusan pemerintahan

b.         Desentralisasi, artinya penyerahan urusan dari pemerintah pusat atau daerah di atasnya pada daerah otonom sehingga menjadi urusan rumah tangga daerah otonom. Setiap daerah otonom memiliki pemerintah daerah yang berhak dan berwenang mengurus sendiri urusan pemerintahan. Contoh, Indonesia merupakan negara kesatuan dengan sistem desentralisasi

Negara Serikat/Negara Federasi/Negara Federalis adalah negara yang bersusun jamak atau terdiri dari negara-negara bagian. Artinya, negara tersusun dari beberapa negara yang semula telah berdiri sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.Dalam negara federasi terdapat:

a.         Dua macam negara: Negara bagian dan Negara federasi atau gabunganb.         Dua macam pemerintah: Pemerintah negara bagian dan Pemerintah negara federasi

Page 39: Materi p kn kelas xii

c.         Dua macam UUD: UUD negara bagian dan UUD negara federasid.        Dua macam urusan: Urusan negara bagian dan urusan bersama yang diurus oleh negara federasie.         Negara dalam negara: Negara bagian itu berada di dalam negara federasi

Urusan bersama yang diurus negara federasi adalah urusan-rusan pokok yang menentukan hidup matinya negara federasi, misalnya masalah pertahanan, hubungan luar negeri, dan keuangan. Contoh negara federasi adalah Amerika Serikat, Australia, Malaysia.

Serikat  Negara/Perserikatan Negara/Konfederasi, merupakan gabungan atau perserikatan dari beberapa negara berdaulat baik ke dalam maupun ke luar. Konfederasi terbentuk untuk maksud tertentu, misalnya hubungan luar negeri atau masalah pertahanan. Negara yang tergabung dalam konfederasi tetapsebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Konfederasi bukan negara dalam pengertian hukum internasional, karena masing-masing negara tetap merupakan subyek hukum internasional.

Bentuk-bentuk KenegaraanBentuk-bentuk kenegaraan terdiri dari:

a.         Koloni, merupakan wilayah jajahan. Wilayah negara tersebut sepenuhnya berada di bawah negara lain secara internasional. Negara koloni adalah negara yang tidak berdaulat, sedang yang berdaulat adalah negara yang menjajahnya. Negara koloni terakhir adalah Republik Palay yang merdeka pada tahun ...

b.         Perwalian, adalah wilayah yang  diurus oleh beberapa negara atau negara lain di bawah Dewan Perwalian PBB, dengan tujuan agar wilayah itu dapat mempersiapkan diri menuju pemerintahan sendiri dan kemerdekaan sepenuhnya.

c.         Dominion,  merupakan negara yang tergabung dalam The British Commonwealth of Nations atau Negara Persemakmuran Inggris. Dominion adalah negara yang sebelumnya merupakan jajahan Inggris. Tujuan dominion adalah untuk mempererat persahabatan, kerjasama, dan mencapai kemakmuran negara-negara anggotanya. Anggota Dominion meliputi Australia, Kanada, Selandia Baru, Malaysia, dan Afrika Selatan.

d.         Protektorat, adalah negara yang berada di bawah perlindungan negara lain yang lebih kuat. Contoh, Hongkong merupakan protektorat Inggris sebelum diserahkan kembali kepada Cina.

e.         Uni, bentuk uni terjadi apabila dua negara/lebih yang berdaulat mempunyai seorang kepala negara yang sama dengan tujuan untuk menciptakan persatuan di antara negara-negara tersebut. Ada dua macam uni:

                    i.               Uni Riil atau Uni Nyata1.         Bila kedua negara memiliki alat kelengkapan negara yang sama yang telah ditentukan terlebih

dulu.2.         Mengakui adanya satu kepala negara3.         Contoh: Uni Indonesia-Belanda 1949 dengan Ratu Yuliana (Belanda) sebagai kepala negara

                  ii.               Uni Personil1.         Bila kedua negara mempunyai seorang raja yang sekaligus sebagai kepala negara, namun urusan

pemerintahan tetap berada pada masing-masing negara tersebut.

Page 40: Materi p kn kelas xii

2.         Contoh: Uni Belanda-Luxemburg (1839-1890), Uni Swedia-Norwegia (1814-1905), Uni Inggris-Hanover (1714-1837)

f.          Mandat, adalah bekas negara jajahan dari negara yang kalah sewaktu Perang Dunia I. Wilayah negara yang kalah diletakkan di bawah perlindungan negara yang menang perang serta diawasi oleh Dewan Mandat LBB. Tugas negara pemegang mandat adalah menyelenggarakan pemerintahan dan mempersiapkan wilayah negara itu menuju pemerintah sendiri. Contoh, Kamerun bekas jajahan Jerman dijadikan mandat oleh Perancis.

Bentuk Pemerintah adalah pengelompokan negara berdasarkan cara pengisian jabatan kepala negaranya.Ada dua bentuk pemerintah, yaitu:

a.         Kerajaan/Monarki, adalah negara yang jabatan kepala negaranya diisi melalui sistem pewarisan. Contoh Jepang, Thailand, dan Inggris.

b.         Republik, adalah negara yang kepala negaranya diisi melalui cara-cara di luar sistem pewarisan, misalnya melalui proses pemilu langsung oleh rakyat.  Contoh Indonesia, Amerika Serikat.Bentuk Pemerintahan adalah pengelompokan negara berdasarkan letak kekuasaan tertinggi dalam suatu negara.Bentuk Pemerintahan Secara Tradisional dibedakan menjadi:

a.         Monarki adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertinggi berada di tangan seorang penguasa tunggal, yaitu raja/ratu/kaisar/sultan.

b.         Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertingginya berada di tangan satu lembaga kecil yang terdiri atas sekelompok orang/elit yang memiliki hak istimewa.

c.         Demokrasi adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertingginya berada di tangan semua warga negara.

Klasifikasi Mutakhir Tentang Bentuk Pemerintahan:a.       Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan untuk membuat keputusan tertinggi

dalam suatu negara dikontrol oleh semua warga negara dewasa dalam masyarakat yang bersangkutan.

b.      Kediktatoran adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan untuk membuat keputusan tertinggi dalam suatu negara dikontrol oleh satu orang

c.       Oligarki adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan untuk membuat keputusan tertinggi dalam suatu negara dikontrol oleh sekelompok elit.

Sistem Pemerintahan Parlementer

Pengertian Sistem Pemerintahan ParlementerAdalah sistem atau keseluruhan prinsip penataan hubungan kerja antarlembaga negara yang secara formal memberikan peran utama kepada parlemen atau badan legislatif dalam menjalankan pemerintahan negara.Contoh negara: Kerajaan Inggris, Belanda, India, Australia, Malaysia.

Page 41: Materi p kn kelas xii

Induk Sistem Pemerintahan Parlementera.       Kepala Negara (raja/ratu)

           Inggris adalah negara kerajaan. Karena itu, kepala negara Inggris selalu adalah raja/ratu. Raja menganggap dirinya mempunyai hak suci dari Tuhan untuk memerintah dunia. Raja-raja Inggris umumnya juga mempunyai lembaga penasihat yang ditentukan sendiri oleh raja, yang anggotanya hanya dari kalangan bangsawan dan pemimpin gereja. Mereka umumnya dipanggil bersidang oleh raja apabila negara memerlukan pajak.

b.      Parlemen            Cikal bakal parlemen di Inggris adalah Witanagemot, yaitu dewan penasehat raja yang terdiri atas para pangeran, bangsawan, dan pejabat gereja yang dipilih dan dihentikan oleh raja. Lembaga ini kemudian dikenal dengan parlemen. Semakin sering raja memerlukan tambahan dana semakin sering parlemen bersidang, yang akan memperkuat kedudukan parlemen dan mematangkan kelembagaan parlemen itu sendiri.

c.       Kabinet            Cikal bakal kabinet di Inggris adalah sebuah kelompok orang yang disebutCABAL yang dijadikan sebagai penasehat inti dan sekaligus penghubung dirinya dengan parlemen. Pemerintahan dikendalikan oleh perdana menteri dan kabinetnya. Sehingga merekalah yang bisa dipersalahkan atau diminta pertanggungjawaban.

Prinsip-prinsip Sistem Pemerintahan ParlementerRanney, pemusatan kekuasaan negara ke tangan parlemen di negara pengguna sistem pemerintahan parlementer dilakukan melalui dua sarana, yaitu:

a.              Rangkap jabatan•            Bahwa mereka yang menduduki jabatan menteri harus merupakan anggota parlemen•            Kabinet dan para menterinya merupakan komisi parlemen yang didudukkan di lembaga

eksekutif•            Berbeda dengan ajaran Trias Politica yang menganut pemisahan kekuasaan.

b.             Dominasi resmi parlemen•            Parlemen sebagai lembaga legislatif negara tertinggi•            Parlemen membuat undang-undang baru, merevisi atau mencabut undang-undang yang berlaku•            Parlemen dapat menyatakan mosi tidak percaya kepada kabinet/menteri•            Parlemen, melalui pemimpin partai yang menguasai mayoritas kursi parlemen, menyusun

kabinet atau dewan menteri•            PM dan para menteri itu berasal dari kalangan anggota parlemen dan akan tetap menjadi

anggota parlemen, sehingga hakikat kabinet hanyalah sebuah komisi dari parlemen•            PM dan kabinetnya berkewajiban menjalankan kebijakan pemerintahan yang digariskan oleh

parlemen, dan karena itu, harus bertanggung jawab kepada parlemen•            Masa jabatan menteri/kabinet sangat tergantung pada kehendak parlemen•            Kepala negara/raja berperan sebagai penengah bila terjadi pertentangan antara parlemen dan

kabinet

Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Parlementer

Page 42: Materi p kn kelas xii

a.         Kabinet, yaitu para menteri di bawah pimpinan perdana menteri yang bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif). Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa sewaktu-waktu parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota parlemen menyampaikan mosi tidak percaya kepada kabinet. Lama masa jabatan kabinet tidak dapat ditentukan meskipun memiliki masa jabatan dalam waktu tertentu.

b.         Presiden adalah kepala negara, sedangkan kepala pemerintahan (eksekutif)adalah perdana menteri yang berasal dari partai politik yang mempunyai suara mayoritas di Parlemen. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden dalam negara republik atau raja/sultan dalam negara monarki. Kepala negara tidak memiliki kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan sebgai symbol kedaulatan dan keutuhan negara.

c.         Kepala Negara/Presiden  atas saran pemerintah, yaitu Perdana Menteri dapat membubarkan parlemen. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau raja atas saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen. Selanjutnya, diadakan pemilihan umum lagi untuk membentuk parlemen baru.

d.        Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki kekuasaan besar sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif.

e.         Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang memenangkan pemiihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan umum memiliki peluang besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan besar di parlemen.

f.          Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri sebagai pemimpin kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk melaksakan kekuasaan eksekutif. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif berada pada perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari parlemen.

Kelebihan atau Kebaikan Sistem Pemerintahan Parlementera.         Sistem/garis  pertanggungjawaban dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik

jelas/transparanb.         Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet menjadikan

kabinet menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahanc.         Pembuatan kebijakan dapat ditangani secara tuntas karena mudah terjadi penyesuaian pendapat

antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer :

Page 43: Materi p kn kelas xii

a.         Kabinet cenderung/dapat  mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas. Karena pengaruh mereka yang besar di parlemen dan partai, anggota kabinet dapat menguasai parlemen.

b.         Kedudukan  badan eksekutif/ kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan parlemen.

c.         Kelangsungan/masa jabatan eksekutif atau kabinet tidak dapat ditentukan berakhir sesuai dengan masa jabatannya, karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

d.        Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan menjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.

Sistem Pemerintahan Parlementer di Inggrisa.         Negara Inggris dianggap sebagai tipe ideal dari negara yang menganut sistem pemerintahan

parlemen. Bahkan, Inggris disebut sebagai The Mother of Parliaments (induk parlemen).b.         Menganut sistem pertanggungjawaban menteri.  

Sistem parlementer, terlahir dari adanya pertanggungjawaban menteri. Seperti halnya yang terjadi di Inggris, di mana seorang raja tak dapat diganggu gugat (the king can do no wrong), maka jika terjadi perselisihan antara raja dengan rakyat, menterilah yang bertanggung jawab terhadap segala tindakan raja. Sebagai contoh, Thomas Wentworth salah seorang menteri pada masa Raja Karel I dituduh melakukan tindak pidana oleh Majelis Rendah. Kemudian karena terbukti, menteri tersebut dijatuhi hukuman mati oleh Majelis Tinggi.Dari pertanggungjawaban pidana ini, kemudian lahir pertanggung jawaban politik, di mana para menteri harus bertanggungjawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah terhadap parlemen.

c.         Kekuasaan kepala negara ada pada Raja atau Ratu, sedang kekuasaan kepala pemerintahan di tangan Perdana Menteri.Sistem parlemen telah terjadi sejak permulaan abad ke-18 di Inggris. Dari sejarah ketatanegaraan, dapatlah dikatakan, bahwa sistem parlementer ini adalah kelanjutan dari bentuk negara Monarchi Konstitusionil, di mana kekuasaan raja dibatasi oleh konstitusi. Karena itu dalam sistem parlementer, raja atau ratu dan presiden, kedudukannya adalah sebagai kepala negara. Kepala negara dipegang Raja / Ratu yang bersifat simbolis dan tidak dapat diganggu gugatContoh kedudukan ratu di Inggris, raja di Muangthai dan presiden di India.

d.        Pemisahan kekuasaan dilatarbelakangi oleh ungkapan pada masa lalu “The king do not wrong”e.         Peraturan perundang undangan bersifat konvensi (peraturan tidak tertulis)f.          PM berasal dari partai mayoritas di parlemen, dan pemimpin partai politik Inggrisg.         Parlemen terdiri atas dua badan (bi kameral), yaitu:           House of Lord (Majelis Tinggi), adalah badan oerwakilan dengan anggota para bangsawan yang

penentuan keanggotaannya didasarkan atas penunjukan raja/ratu. Kekuasaannya lebih besar dibandingkan Majelis Rendah

           House of Common (Majelis Rendah), adalah badan perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya berasal dari parpol di Inggris yang dipilih melalui pemilu

h.         Kabinet/eksekutif

Page 44: Materi p kn kelas xii

         Adalah dewan pemerintahan  yang terdiri atas para menteri dipimpin oleh perdana menteri         Anggotanya berasal dari House of Common, bertanggungjawab kepada parlemen.         Eksekutif dalam sistem parlementer adalah Kabinet itu sendiri. Kabinet yang terdiri dari Perdana

Menteri dan menteri-menteri, bertanggung jawab sendiri satau bersama-sama kepada parlemen. Kesalahan yang dilakukan oleh Kabinet tidak dapat melibatkan kepala negara. Karena itulah di Inggris dikenal istilah “the king can do no wrong”.

         Pertanggung jawaban menteri kepada parlemen tersebut dapat berakibat Kabinet meletakkan jabatan dan mengembalikan mandat kepada kepala negara manakala parlemen tidak lagi mempercayai Kabinet.

i.           Kekuasaan parlemen         Sangat besar, dengan mosi tidak percaya dapat membubarkan kabinet         Pemerintahan jarang sekali jatuh karena kabinet berasal dari partai mayoritas di parlemendan

mendapat dukungan mayoritas di parlemenj.           Raja atau Ratu sebagai kepala negara mempunyai kekuasaan membubarkan parlemen atas

usulan perdana menterik.         Perdana Menteri juga mempunyai kekuasaan sbb:         Sebagai pemimpin kabinet yang anggotanya dipilih sendiri         Memimpin partai mayoritas di parlemen         Dapat mengendalikan parlemen karena ia memimpin partai         Menjadi penghubung dengan raja         Sewaktu-waktu dapat mengadakan pemilihan umum sebelum masa jabatan 5 tahun berakhir.

l.           Ada dua partai besar yaitu Partai Konservatif dan Partai Buruh. Partai yang kalah dalam pemilihan umum menjadi oposisi

Sistem Pemerintahan Presidensial

Pengertian Sistem Pemerintahan Presidensial:Adalah sistem atau keseluruhan prinsip penataan hubungan kerja antarlembaga negara

melalui pemisahan kekuasaan negara, di mana presiden memainkan peran kunci dalam pengelolaan kekuasaan eksekutif.

Dalam sistem ini, kedudukan eksekutif, seorang presiden menunjuk pembantu-pembantunya yang akan memimpin departemennya dan mereka itu bertanggung jawab kepada presiden. Pelaksana kekuasaan kehakiman menjadi tanggung jawab MA dan kekuasaan legislatif berada ditangan DPR. Contohnya adalah Amerika Serikat dengancheck and balance, Indonesia adalah pembagian kekuasaan (distribution of power),Pakistan, Argentina, Filipina.

Negara Filipina menggunakan sistem presidensial karena negara ini pernah berada dalam kekuasaan Amerika Serikat. Pemerintah Amerika Serikat bahkan juga memfasilitasi penyusunan konstitusi Filipina menjelang kemerdekaan negara ini. Negara-negara lain seperti Kolombia, Kostarika, Meksiko, dan Venezuela juga menggunakan sistem pemerintahan presidensial, dengan sistem pemerintahan Amerika Serikat sebagai modelnya.

Peran kunci presiden tampak dari hal-hal sebagai berikut:

Page 45: Materi p kn kelas xii

a.    Presiden adalah kepala negara sekaligus adalah kepala pemerintahanb.    Presiden adalah pihak yang berwenang menyusun kabinet. (Juga disebut sistemnon-

parliamentary executive, karena pengangkatan para menteri sepenuhnya menjadi kekuasaan presiden)

c.    Para menteri tidak boleh menjadi anggota parlemen, jadi kabinet semata-mata pembantu presiden

d.   Para menteri bertanggung jawab kepada presiden, bukan kepada parlemene.    Masa jabatan menteri sangat bergantung pada presidenf.     Peran parlemen dan eksekutif dibuat seimbang melalui sistem check and balances

Prinsip-prinsip Sistem Pemerintahan Presidensial  Ranney, di negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial, ketiga jenis kekuasaan

negara (legislatif, eksekutif dan judikatif) secara formal dipisahkan melalui dua macam sarana, yaitu:

a.    Pemisahan pejabat/larangan rangkap jabatanBerbeda dengan sistem parlementer, dalam sistem presidensial rangkap jabatan justru dilarang. Seorang anggota parlemen tidak boleh merangkap menjadi menteri, demikian juga sebaliknya. Misalnya,di Amerika Serikat. Disana tidak seorangpun diperbolehkan menduduki lebih dari satu jabatan dalam ketiga cabang kekuasaan yang ada. Contohnya seorang Jaksa Agung harus mundur dari jabatannya bila ingin mencalonkan diri menjadi seorang Senator.

b.    Kontrol dan keseimbangan (check and balances)Untuk mencegah satu lembaga kekuasaan memperbesar kekuasaannya sendiri, masing- masing cabang kekuasaan diberi kekuasaan untuk mengontrol cabang kekuasaam lain, sehingga posisi masing-masing cabang kekuasaan tetap dalam keseimbangan yang tepat. Contohnya, Kongres mengontrol Presiden dengan menolak RUU yang diajukan, menolak memberi persetujuan terhadap calon pejabat bawahan langsung Presiden dan mengadili serta memberhentikan Presiden. Presiden diberi kekuasaan untuk mengontrol Kongres dengan hak vetoatas UU yang telah disetujui Kongres, dan mengontrol MA dengan mengajukan calon MA, serta melakukan judicial review.

Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Presidensiala.       Presiden memiliki kekuasaan yang luas, yaitu sebagai kepala negara dan sebagai kepala

pemerintahan (sering disebut sebagai concentration of governing power and responsibility upon the president, artinya presiden sebagai satu-satunya lembaga negara yang bertanggungjawab atas penyelenggaraan pemerintahan negara)

b.      Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemenc.       Presiden tidak dapat membubarkan parlemen. Presiden dan parlemen tidak bisa saling

menjatuhkan.d.      Presiden dalam melaksanakan pemerintahan dibantu oleh para menteri yang ditunjuk dan

diangkat oleh Presiden (hak prerogatif/hak istimewa untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen).Para menteri tidak bertanggung jawab kepada parlemen tetapi kepada Presiden.

Page 46: Materi p kn kelas xii

e.       Masa jabatan kabinet, yaitu presiden beserta para menterinya sesuai dengan masajabatannya. Presiden tidak dapat diberhentikan dalam masa jabatannya. Apabila terjadi pelanggaran hukum Presiden akan dikenakan impeachment (pengadilan DPR) yang dilakukan Hakim Tinggi.

f.       Presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat, dan Parlemen dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensiala.       Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak bertanggung jawab pada  parlemenb.      Lama masa jabatan eksekutif lebih jelas dan dalam jangka waktu tertentuc.       Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannyad.      Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh orang

luar termasuk anggota parlemen sendiri

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensiala.       Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan

kekuasaan mutlakb.      Pembuatan keputusan atau kebijaksanaan publik umumnya merupakan hasil tawar menawar

antara eksekutif sehingga dapat terjadi keputusan yang tidak tegas dan memerlukan waktu yang lama

c.       Sistem pertanggungjawabannya kurang jelas

Sistem Pemerintahan Presidensial di Amerika Serikata.       Amerika Serikat menganut sistem pemerintahan presidensial murnib.      Prinsip separation of power (pemisahan kekuasaan) dan mekanisme checks and

balances (pengawasan dan perimbangan). Dalam checks and balances, Presiden boleh memilih menterinya sendiri, tetapi untuk jabatan Hakim Agung dan Duta Besar harus disetujui Senat

c.       Kekuasaan eksekutif  berada pada presiden, sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara, dipilih rakyat, masa jabatan 4 tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan kedua,  dan para menteri.

d.      Kekuasaan legislatif di tangan Congress, terdiri:–        Senat, adalah perwakilan dari tiap negara bagian yang dipilih melalui pemilu oleh rakyat di

negara bagian yang bersangkutan, 2 orang wakil–        House of Representatives, adalah perwakilan dari rakyat AS yang dipilih langsung untuk masa

jabatan 2 tahun melalui partai politike.       Kekuasaan judikatif, berada pada Mahkamah Agung (Supreme Court), merupakan kekuasaan

yang bebas dari pengaruh eksekutif dan legislatiff.       Presiden mempunyai veto atas RUU, tetapi jika RUU diterima 2/3 majelis, maka veto Presiden

batalg.      Mekanisme kerja: Presiden dan Congress tidak dapat saling menjatuhkanh.      Presiden hanya dapat dituntut berhenti bila terbukti melanggar hukum, yakni:–        Pengkhianatan terhadap negara (treason)–        Penyuapan dan tindak pidana berat (bribery and high crime)

Page 47: Materi p kn kelas xii

–        Pelanggaran ringan berupa perbuatan tercela (misdemeanor)

Sistem Pemerintahan Campuran

Selain dua tipe sistem pemerintahan di atas, terdapat model sistem pemerintahan yang

memiliki baik segi-segi sistem pemerintahan parlementer maupun presidensial. Di kalangan para

sarjana, ada yang memberikan istilah baru terhadap sistem pemerintahan ini, ada juga yang yang

tidak. Sri Soemantri memberikan istilah sistem pemerintahan campuran atau kombinasi bagi sistem

pemerintahan tersebut. Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim menyebut sistem pemerintahan ini

sebagai quasi parlementer atau quasi presidensiil (presidensial) sedangkan Usep Ranawijaya

menyebutnya dengan istilahbentuk antara atau bentuk peralihan.

Sementara C.F. Strong tidak memberikan istilah khusus bagi sistem pemerintahan tersebut

tetapi mengakui sistem-sistem pemerintahan tersebut, misalnya sistem semipresidensial pada

Republik Kelima Perancis dan eksekutif parlementer (parlementarian executive) tetapi pada

pelaksanaannya bersifat eksekutif tetap dan nonparlementer pada Swiss.

Kita menggunakan istilah sistem pemerintahan campuran sesuai pendapat Sri Soemantri

dengan pertimbangan untuk mempermudah pembahasan karakteristik sistem pemerintahan

tersebut. Karena pada dasarnya, sistem pemerintahan campuran tidak dapat dikelompokkan ke

dalam dua sistem pemerintahan pada umumnya. Akan tetapisistem campuran tetap

memperlihatkan ciri-ciri dari kedua sistem pemerintahan (parlementer dan presidensial)

dengan tingkat dominasi yang berbeda-beda. Artinya sistem pemerintahan campuran pada

sebuah negara memiliki substansi yang berbeda dengan sistem pemerintahan campuran di

negara lain.

Menurut Bagir Manan sehubungan dengan sistem pemerintahan campuran,bahwa

“persamaannya hanya pada bentuk campuran, sedangkan substansinya sama sekali berbeda”

Selanjutnya terhadap perbedaan-perbedaan antar-sistem pemerintahan campuran Bagir Manan

berpendapat bahwa:

“….(i) Bentuk-bentuk sistem campuran berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara yang

lain; (ii) Bentuk campuran dapat menunjukkan ciri-ciri presidensiil (presidensial) atau ciri-ciri

parlementer yang lebih menonjol…..”

Negara-negara yang biasanya menjadi prototipe sistem pemerintahan campuran, yaitu Perancis

(dengan Konstitusi 1958 dan Amendemen 1962) dan Swiss. Perancis sejak tahun 1958 (disebut

juga masa Republik Kelima) memiliki model sistem pemerintahan yang disebut semipresidensial.

Sebelumnya Perancis menerapkan sistem pemerintahan parlementer dan peralihan pada sistem

semipresidensial, tidak menghapus ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer. Seperti dikatakan oleh

C.F. Strong, bahwa:

•         “….Perancis di bawah pemerintahan Republik Kelima mempertahankan sistem eksekutif

parlementer, namun dengan beberapa variasi pada jenis eksekutif terdahulu. Pertama, seperti yang

telah dikatakan, Presiden tidak lagi dipilih oleh Parlemen saja, melainkan oleh Electoral

College yang terdiri dari anggota-anggota Parlemen beserta anggota-anggota dewan

lainnya. Kedua, walaupun para menteri bertanggung jawab kepada Parlemen, para menteri tidak

diizinkan menjadi anggota salah satu majelis Parlemen…..Ketiga, Presiden menjadi Kepala

Eksekutif yang aktif dengan kekuasaan penuh untuk mengontrol badan legislatif termasuk hak untuk

Page 48: Materi p kn kelas xii

membubarkan Parlemen…..Hal ini berarti, apabila terjadi mosi tidak percaya dalam Parlemen yang

menentang pemerintah, Presiden dapat membubarkan Majelis dan mengadakan pemilihan baru.

Terakhir, konstitusi memberikan mandat kepada Presiden untuk mengambil tindakan darurat jika

terjadi ancaman “terhadap institusi republik, kemerdekaan bangsa, integritas wilayah, serta

pelaksanaan kewajiban luar negeri negara.

Kedudukan Presiden Perancis semakin lebih kuat dengan diadakannya referendum yang

mengamandemen konstitusi Perancis pada tahun 1962 yang mengubah tata cara pemilihan

Presiden yang semula dipilih oleh Electoral College menjadi dipilih melalui hak pilih universal

(secara langsung oleh rakyat).

Menurut pendapat di atas, terdapat beberapa ciri dalam sistem pemerintahan Perancis sejak 1962,

yaitu:

•         Presiden dipilih langsung oleh rakyat untuk masa jabatan 5 tahun (segi presidensial).

•         Menteri-menteri bertanggung jawab kepada Parlemen tetapi tidak diizinkan menjadi anggota

Parlemen (segi parlementer).

•         Presiden menjadi eksekutif sesungguhnya selain Kabinet (dual executive), bahkan lebih besar

pengaruhnya, misalnya Presiden dapat membubarkan Parlemen jika bertentangan dengan

Pemerintah.

•         Presiden memegang kekuasan untuk mengendalikan keadaan darurat dalam masalah-masalah

tertentu (segi presidensial).

Selain itu ada ciri-ciri lain yang tidak dikemukakan pendapat sebelumnya, yaitu Perdana Menteri

dan Menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden walaupun pertanggungjawaban Dewan

Menteri tetap kepada Parlemen.

Negara kedua yang menjadi prototipe sistem pemerintahan campuran adalah Swiss. Jika dalam

sisitem pemerintahan Perancis Republik Kelima terdapat dua macam eksekutif dengan tugas dan

wewenang yang berbeda, maka dalam sistem pemerintahan Swiss eksekutif dipegang oleh sebuah

Dewan yang disebut Dewan Federal (Federal Council).

Sehubungan dengan itu, C.F. Strong mengatakan, bahwa Lembaga eksekutif Swiss atau Dewan

Federal (Federal Council) adalah suatu kementerian yang dipilih, tetapi tidak dapat dibubarkan, oleh

tiap-tiap Majelis Federal (Federal Assembly). Sekilas sistem pemerintahan Swiss bersifat

parlementer karena Dewan Federal yang dipilih oleh Majelis Federal seperti Kabinet (Dewan

Menteri) yang diangkat oleh Parlemen di Inggris. Akan tetapi, kedudukan Dewan Federal yang tak

dapat dibubarkan oleh Majelis Federal selama masa jabatannya ( 4 tahun), lebih mencerminkan

sifat fixed executive seperti dalam sistem presidensial di mana Presiden tidak bertanggung jawab

kepada Parlemen. Hanya saja eksekutif di Swis tidak bersifat tunggal (single executive) seperti

Presiden pada sistem presidensial murni, melainkan bersifat collegial.

Ciri collegial ini dipertegas dengan tidak adanya pemimpin tetap dalam Dewan Federal.

Walaupun terdapat jabatan Presiden Dewan Federal (Federal President) yang dipilih setiap satu

tahun sekali dari 7 orang anggota Dewan Federal, tetapi jabatan itu tidak bersifat subordinasi

terhadap anggota Dewan Federal lainnya. Seperti dikatakan oleh C.F. Strong, bahwa

“Ketua Dewan Federal inilah yang lazimnya dikenal sebagai presiden republik; tetapi keutamaannya

di atas pejabat yang lain adalah “keutamaan yang formal belaka: ketua Dewan Federal sama sekali

bukan kepala eksekutif”

Page 49: Materi p kn kelas xii

 Selain itu, terdapat pula jabatan Wakil Presiden Federal yang juga dipilih dari anggota Dewan

Federal untuk mendampingi Presiden Federal Seperti halnya Presiden Federal, Wakil Presiden

Federal juga tidak memiliki keutamaan yang substansial dibandingkan anggota Dewan Federal

lainnya. Sehubungan dengan itu Sri Soemantri mengatakan bahwa:

“Presiden dan Wakil Presiden Republik Konfederasi Swiss juga dipilih oleh Federal

Assembly…….Adapun masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden adalah satu tahun. Orang yang

menjadi Presiden tidak dapat dipilih kembali setelah masa jabatannya berakhir. Hal ini tidak berlaku

terhadap Wakil Presiden. Dengan perkataan lain, Wakil Presiden dapat dipilih menjadi Presiden

oleh Federal Assembly, setelah jabatannya sebagai Wakil Presiden berakhir”.  

Sistem Pemerintahan di Berbagai NegaraSistem Pemerintahan Brasil

1.    Nama resmi: Republica Federativa do Brazil2.    Bentuk negara federal dengan 26 negara bagian dan satu distrik federal yaitu Distrito

Federal3.    Bentuk pemerintahan republik dengan sistem pemerintahan presidensial, di mana

Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan Wakil Presiden Brasil dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.

4.    Kabinet diangkat oleh Presiden dan bertanggungjawab kepada Presiden.5.    Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu Senat Federal(Federal

Senate) dan The Chamber of Deputies or Camara dos Deputados. Kedua badan ini disebut Kongres Nasional. Jumlah kursi di Senat Federal berjumlah 81 orang, anggotanya berasal dari perwakilan tiap negara bagian dan distrik. Setiap distrik memiliki wakil tiga orang untuk masa jabatan delapan tahun. Anggota Chamber of Deputiesberjumlah 513 orang yang dipilih melalui pemilu untuk masa jabatan 4 tahun.

6.    Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Supreme Federal Tribunal, Higher Tribunal of Justice, dan Regional Federal Tribunals.

Sistem Pemerintahan Perancis1.    Nama resmi: Republique Francaise (France Republic)2.    Bentuk negara kesatuan terdiri 22 wilayah atau daerah.3.    Bentuk pemerintahan republik dengan sistem demokrasi presidensial4.    Presiden adalah kepala negara, sedangkan kepala pemerintahan adalah perdana menteri.

Tanggung jawab penyelenggaraan negara tertinggi berada di tangan presiden. Presiden dipilih langsung oleh rakyat untuk masa jabatan lima tahun. Perdana menteri diusulkan oleh mayoritas anggota Majelis Nasional dan diangkat oleh Presiden.

5.    Kabinet atau dewan menteri diangkat oleh presiden atas usul perdana menteri.6.    Sistem parlemen menggunakan sistem bikameral yang terdiri atas Senat dan Majelis Nasional.

Senat adalah perwakilan dari teritori, daerah, dan wilayah administratif. Masa jabatan Senat adalah sembilan tahun, di mana sepertiganya dipilih tiap tiga tahun. Majelis Nasional adalah perwakilan rakyat yang dipilih melalui pemilu untuk masa jabatan lima tahun.

Page 50: Materi p kn kelas xii

7.    Badan kehakiman, meliputi Supreme Court of Appeals or Cour de Cassation, Constitutional Council or Conseil Constitutionnel, dan Council of State or Conseil d’Etat.

8.    Kedudukan eksekutif (Presiden) kuat, karena dipilih langsung oleh rakyat.Presiden diberikan wewenang untuk bertindak pada masa darurat dalam menyelesaikan krisis.

9.    Jika terjadi pertentangan antara kabinet dengan legislatif, presiden boleh membubarkan legislatif. Jika suatu undang-undang yang telah disetujui legislatif namun tidak disetujui Presiden, maka dapat diajukan langsung kepada rakyat melalui referendum atau diminta pertimbangan dari Majelis Konstitusional.

10.    Penerimaan mosi dan interpelasi dipersukar, misalnya sebelum sebuah mosi boleh diajukan dalam sidang badan legislatif, harus didukung oleh 10% dari jumlah anggota badan itu.

Sistem Pemerintahan India1. Badan eksekutif terdiri dari seorang presiden sebagai kepala negara dan menteri-menteri yang dipimpin oleh seorang perdana menteri (cabinet government)2. Presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh anggota-anggota badan legislatif baik di pusat maupun di negara-negara bagian.3. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, sangat mirip dengan Inggris dengan modelCabinet Government.4. Pemerintah dapat menyatakan “keadaan darurat” dan pembatasan-pembatasan kegiatan bagi para pelaku politik dan kegiatan media masa agar tidak mengganggu usaha pembangunannya. Presiden sebagai kepala negara.

Sistem Pemerintahan Pakistan (1962 – 1969)1.      Badan eksekutif terdiri dari Presiden yang beragama Islam dan para menteri.2.      Para menteri adalah pembantu Presiden, tidak boleh merangkap anggota eksekutif3.      Presiden mempunyai veto atas RUU, tetapi jika RUU diterima 2/3 majelis, maka veto Presiden

batal4.      Presiden berwenang membubarkan badan legislatif. Presiden harus mengundurkan diri dalam 4

tahun dan mengadakan pemilihan umum baru5.      Dalam keadaan darurat, Presiden berhak mengeluarkan ordonansi yang diajukan kepada

legislatif paling lama 6 bulan6.      Presiden dapat dipecat (impeach) oleh legislatif bila melanggar UU dan berkelakuan buruk

Sistem Pemerintahan Argentina1.      Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung setiap 4 tahun dan dapat dipilih kembali

untuk maksimum dua periode.2.      Menteri pembantu Presiden dan dilantik oleh Presiden.3.      Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.4.      Presiden mempunyai hak veto yang terbatas, untuk mengubah UU dengan syarat terdesak dan

perlu.5.      Sistem parlemen dwi dewan yaitu Dewan Senat (Senado) dan Kamar Perwakilan(Camara de

Diputados).

Page 51: Materi p kn kelas xii

Sistem Pemerintahan Jepang1.    Nama resmi: Nippon2.    Bentuk negara kesatuan dengan pembagian 47 wilayah administratrif atau semacam propinsi.3.    Bentuk pemerintahan adalah monarki konstitusional (kekaisaran) dengan sistem demokrasi

parlementer.4.    Kepala negara adalah kaisar, sebagai lambang atau simbol kesatuan. Kepala pemerintahan

adalah perdana menteri. Pemilihan kaisar berdasar keturunan, sedang perdana menteri berasal dari pemimpin partai mayoritas yang ada di parlemen (House of Representatives).

5.    Parlemen (Diet) menganut sistem bikameral yang terdiri atas House of Councillor or Sangi-in (perwakilan dari wilayah, distrik atau propinsi) dan House of Representatives or Shugi-in (wakil rakyat yang dipilih melalui pemilu dari partai politik.

6.    Badan kehakiman adalah Supreme Court (Mahkamah Agung) sebagai peradilan terakhir untuk perkara banding.

7.    Kepala pemerintahan (eksekutif) berada di tangan Perdana Menteri dan bertanggung jawab kepada badan legislatif (Diet). Perdana Menteri membentuk kabinet yang anggotanya adalah anggota Diet.

Sistem Pemerintahan Cina1.      Nama resmi: Zhonghua Renmin Gonghe Guo2.      Nama lengkap: Republik Rakyat Cina (People’s Republic of China)3.      Bentuk negara kesatuan terdiri atas 23 propinsi, merupakan negara besar di daratan Asia.4.      Bentuk pemerintahan republik dengan sistem demokrasi komunis. Di bidang politik, sistem

komunis dengan kontrol ketat terhadap warganya, sedang di bidang ekonomi, Cina menerapkan sistem ekonomi pasar, sehingga produk-produk Cina banyak membajiri pasaran dunia.

5.      Kepala negara adalah presiden, sedang kepala pemerintahan adalah perdana menteri. Presiden dipilih oleh Kongres Rakyat Nasional untuk masa jabatan lima tahun. Perdana menteri diusulkan oleh presiden dengan persetujuan Kongres Rakyat Nasional.

6.      Menggunakan sistem unikameral, yaitu Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress or Quanguo Renmin Daibiao Dahui). Jumlah anggota kongres 2.979 orang. Anggotanya merupakan perwakilan dari wilayah, daerah, kota, dan propinsi untuk masa jabatan lima tahun. Badan inimemiliki kekuasaan penting di Cina dan anggotanya adalah orang-orang partai komunis Cina.

7.      Badan kehakiman terdiri atas Supreme Peoples Court, Local Peoples Courts, dan Special Peoples Courts.

 2. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan oleh Negara Indonesia menurut UUD 1945.

Sistem Pemerintahan yang Digunakan oleh Negara Indonesia dalam Berbagai UUD/Konstitusi

Sejak meraih kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia telah menggunakan

konstitusi yang berbeda hingga sekarang, yaitu UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUDS 1950, serta

Page 52: Materi p kn kelas xii

UUD 1945 setelah perubahan. Seiring dengan penerapan konstitusi-konstitusi tersebut, Indonesia

juga menerapkan sistem-sistem pemerintahan yang berbeda-beda pula. Bahkan berdasarkan satu

konstitusi yang sama, yaitu UUD 1945, Indonesia pernah menerapkan dua macam sistem

pemerintahan tanpa mengubah teks asli UUD 1945, yaitu pada tahun 1945 hingga tahun 1948

menerapkan sistem pemerintahan parlementer dan pada tahun 1948 hingga 1949 menerapkan

sistem pemerintahan presidensial yang dipimpin oleh Wakil Presiden Moh. Hatta.

Dalam tabel berikut, secara sederhana dapat kita lihat periode pelaksanaan dan

perkembangan ketatanegaraan Republik Indonesia.

a. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum Diamandemen.

Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.

1.      Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat)2.      Sistem Konstitusional.3.      Kekuasaan negara tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.4.      Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi dibawah Majelis5.      Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.6.      Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab kepada Dewan

Perwakilan Rakyat.7.      Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.

Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Suharto. Ciri dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat besar pada lembaga kepresidenan. Presiden Republik Indonesia berdasar UUD 1945 memiliki kekuasaan sebagai berikut:

1.         Pemegang kekuasaan legislatif, yaitu membentuk undang-undang (pasal 5)2.         Pemegang kekuasaan sebagai kepala pemerintahan (pasal 4)3.         Pemegang kekuasaan sebagai kepala negara (pasal 10-15)4.         Panglima tertinggi dalam kemiliteran (pasal 10)5.         Pemegang kekuasaan untuk mengangkat dan melantik para anggota MPR dari utusan daerah dan

golongan (pasal 2)6.         Pemegang kekuasaan untuk mengangkat para menteri dan pejabat negara (pasal 17)7.         Pemegang kekuasaan untuk untuk menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian

dengan negara lain, serta menyatakan keadaan bahaya (pasal 11 dan pasal 12)8.         Pemegang kekuasaan untuk mengangkat duta dan menerima duta dari negara lain (pasal 13)9.         Pemegang kekuasaan untuk memberi gelaran, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (pasal

15)

Page 53: Materi p kn kelas xii

10.     Pemegang kekuasaan untuk memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi (pasal 15)Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 sebelum perubahan mengatakan bahwa “Presiden Republik

Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut undang-undang dasar”. Selanjutnya dalam

ayat (2) dikatakan bahwa “Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu orang Wakil

Presiden” dan pasal 17 ayat (1) yang mengatakan bahwa “Presiden dibantu oleh menteri-menteri

negara”. Dari tiga ayat tersebut tersebut, dapat disimpulkan bahwa Presiden merupakan eksekutif

sesungguhnya yang bersifat tunggal (single executive) yang dalam menjalankan kewajibannya

tersebut dibantu oleh seorang Wakil Presiden dan menteri-menteri. Kedudukan Wakil Presiden dan

menteri-menteri sangatlah berbeda. Wakil Presiden dipilih oleh MPR sedangkan menteri-menteri itu

diangkat dan diberhentikan oleh Presiden (pasal 17 ayat (2)). Apa yang menjadi tugas dan

wewenang Wakil Presiden ditentukan oleh Presiden dengan dibantu oleh Wakil Presiden, seperti

yang diatur dalam pasal 8 ayat (2) Ketetapan MPR No. III/MPR/1978 tentang Kedudukan dan

Hubungan Tata-Kerja Lembaga Tertinggi Negara Dengan/ Atau Antar Lembaga-Lembaga Tinggi

Negara.

Tugas Wakil Presiden di Indonesia berbeda dengan Wakil Presiden di Amerika Serikat.

dalam hal ini Sri Soemantri berpendapat bahwa :

“Seperti telah kita ketahui selama Presiden Amerika Serikat masih ada, Wakil Presiden mempunyai

tugas menjadi Ketua Senat Amerika Serikat (bukan anggota). Dengan demikian di Amerika Serikat

hanya terdapat satu pemimpin eksekutif saja. Hal ini sesuai dengan azas dalam kepemimpinan,

bahwa antara lain dalam sebuah kapal hanya terdapat seorang kapten atau dalam sebuah keluarga

hanya terdapat seorang kepala keluarga saja.

Kekuasaan presiden diatur dalam UUD 1945 dalam porsi yang cukup besar, yaitu dalam

pasal 5 ayat (1) dan (2), 10, 11, 12, 13, 14 dan 15. Dalam pasal 15 UUD 1945 dikatakan bahwa

“Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan”. Wewenang ini merupakan

wewenang yang biasanya melekat pada jabatan Kepala Negara dalam sistem parlementer. Akan

tetapi, karena Presiden Republik Indonesia merupakan real executive, sekaligus memegang

wewenang kepala negara, maka hal ini menunjukkan ciri sistem pemerintahan presidensial. Ciri lain

yang juga mengindikasikan sistem pemerintahan presidensial yaitu adanya pembatasan masa

jabatan presiden (president tenure), yaitu dalam pasal 7 UUD 1945 di mana “Presiden dan Wakil

Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali”.

Pada masa demokrasi terpimpin, pasal ini diselewengkan dengan mengangkat Ir. Soekarno sebagai

Presiden seumur hidup sedangkan pada masa Orde Baru, pasal ini ditafsirkan tidak adanya

pembatasan waktu jabatan Presiden sehingga Soeharto dapat menjabat sebagai Presiden selama

32 tahun.

Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dipilih secara terpisah oleh MPR

berdasarkan pasal 6 ayat (2) UUD 1945. Adanya eksekutif yang dipilih oleh legislatif atau eksekutif

yang merupakan bagian dari legislatif, merupakan ciri dari sistem pemerintahan parlementer.

Konsekuensi dipilihnya Presiden dan Wakil Presiden oleh MPR, Presiden dapat diberhentikan jika

benar-benar melanggar haluan negara, tetapi Presiden tidak dapat membubarkan DPR yang

anggotanya merangkap menjadi anggora MPR. Seperti yang disebutkan dalam Penjelasan UUD

1945 bahwa:

Page 54: Materi p kn kelas xii

“Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat adalah kuat. Dewan ini tidak bisa dibubarkan oleh Presiden

(berlainan dengan sistem parlementer). Kecuali itu anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat

semuanya merangkap menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Oleh karena itu, Dewan

Perwakilan Rakyat dapat senantiasa mengawasi tindakan-tindakan Presiden dan jika Dewan

menganggap Presiden telah sungguh melanggar haluan negara yang ditetapkan oleh Undang-

Undang Dasar atau Majelis Permusyawaratan Rakyat, maka Majelis itu dapat diundang untuk

persidangan istimewa agar supaya bisa minta pertanggungjawaban kepada Presiden”.

Jika dikaitkan Penjelasan UUD 1945 tersebut dengan masa jabatan Presiden, maka masa

jabatan Presiden di Indonesia dapat dikatakan tidak tetap karena presiden dapat sewaktu-waktu

diberhentikan oleh MPR jika sungguh-sungguh melanggar haluan negara.

Kedudukan DPR yang tidak dapat dibubarkan Presiden dan jabatan rangkap anggota DPR

sebagai anggota MPR serta dapat diberhentikannya Presiden jika melanggar haluan negara

merupakan ciri-ciri yang tidak dapat dijumpai baik dalam sistem pemerintahan parlementer maupun

presidensial.

Dalam sistem pemerintahan parlementer, perdana menteri dan kabinet dapat dijatuhkan

oleh parlemen jika parlemen menarik dukungannya terhadap eksekutif. Sebaliknya, perdana menteri

dapat membubarkan parlemen atas dukungan Kepala Negara seperti di Inggris. Sedangkan dalam

sistem pemerintahan presidensial, presiden tidak dapat dijatuhkan kecuali lewat prosedur dakwaan

tertentu seperti impeacment di Amerika Serikat. Sebab-sebab impeacment tidak berkaitan dengan

kebijakan politik Presiden dalam menjalankan pemerintahan tetapi sebab-sebab yang bersifat

pidana seperti pengkhianatan negara, menerima suap, melakukan kejahatan berat dan pelanggaran

lainnya (treason, bribery, or other high crimes and misdeameonors).Sehubungan dengan sistem

pemerintahan yang diterapkan di Indonesia, Sri Soemantri berpendapat bahwa:

“Artinya dari ciri-ciri yang telah diketahui, tidak dapat dikatakan bahwa sistem pemerintahan

presidensiil yang dominan atau juga tidak dapat dikatakan bahwa sistem pemerintahan parlementer

yang dominan. Malah dari ciri-ciri yang dikemukakan di atas, perbandingan segi presidensiil dan

segi parlementernya 50-50 (persen). Oleh karena demikian, kita dapat mengatakan bahwa sistem

pemerintahan yang dianut negara Republik Indonesia adalah sistem pemerintahan campuran atau

kombinasi murni. Hal ini berbeda berbeda dengan sistem pemerintahan yang berlaku di negara Swis

yang menurut pendapat penulis menganut juga sistem pemerintahan campuran atau kombinasi,

akan tetapi di mana yang dominan adalah segi presidensiilnya.

Pendapat di atas menunjukkan bahwa sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD

1945 sebelum perubahan adalah sistem pemerintahan campuran. Akan tetapi segi-segi parlementer

maupun presidensialnya tidak memiliki tempat yang dominan satu sama lain. Kedua-duanya

menempati porsi yang hampir sama dalam sistem pemerintahan Indonesia.

Hampir semua kewenangan presiden yang di atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Karena tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan.

Akibat-akibat yang terjadi dari kekuasaan Presiden yang besar tersebut adalah sebagai berikut.

a.         Terjadi pemusatan kekuasaan negara pada satu lembaga, yaitu Presiden.

Page 55: Materi p kn kelas xii

b.         Peran pengawasan dan perwakilan dari DPR makin lemah.c.         Pejabat-pejabat negara yang diangkat cenderung dimanfaatkan untuk loyal mendukung

kelangsungan kekuasaan Presiden.d.        Kebijakan yang dibuat cenderung menguntungkan orang-orang yang dekat dengan Presiden.e.         Menciptakan perilaku kolusi, korupsi, dan nepotisme di kalangan pejabat dan orang-orang yang

dekat dengan kekuasaan.f.          Terjadi personifikasi bahwa Presiden dianggap negara. Sikap menyalahkan Presiden dianggap

menentang negara.g.         Rakyat dibuat makin tidak berdaya, tiada kuasa, dan cenderung tunduk pada kekuasaan Presiden

semata.Meskipun adanya kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden juga ada dampak

positifnya.  Dampak positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid. Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti. Konflik dan pertentangan antarpejabat negara dapat dihindari. Namun, dalam praktik perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia ternyata kekuasaan yang besar dalam diri presiden lebih banyak merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang didapatkanya.

Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem

pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang konstitusional atau

pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah konstitusional bercirikan bahwa

konstitusi negara itu berisi:

a.       Adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutifb.      Jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.

Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan atau amandemen atas UUD 1945. dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi yang bersifat konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem pemerintahan yang lebih baik dari yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR sebanyak empat tahap, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. Berdasarkan UUD 1945 yang telah diamandemen itulah menjadi pedoman bagi sistem pemerintahan Indonesia sekarang ini.

b. Sistem pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Setelah Diamandemen

Sekarang ini diberlakukan sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen pertama tahun 1999, kedua tahun 2000, ketiga tahun 2001 dan amandemen keempat tahun 2002. Sistem pemerintahan Indonesia mendasarkan pada UUD 1945 dengan beberapa perubahan.

Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai berikut.1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara terbagi dalam beberapa provinsi.2. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan presidensial.

Page 56: Materi p kn kelas xii

3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun. Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.4. Kabinet atau memteri-menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota DPR dan anggota DPD merupakan anggota MPR.  DPR terdiri atas para wakil rakyat yang dipilih melalui pemilu dengan sistem proporsional terbuka. Anggota DPD adalah wakil dari masing-masing propinsi yang berjumlah empat orang tiap propinsi. Anggota DPD dipilih oleh rakyat melalui pemilu dengan sistem perwakilan banyak. Selain lembaga DPR dan DPD, terdapat DPRD propinsi dan DPRD kabupaten/kota yang anggotanya jugadipilih melalui pemilu. DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan atau memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi (pasal 24 ayat 2 ***)

Sistem pemerintahan negara Indonesia menurut UUD 1945 yang diamandemen pada dasarnya masih menganut sistem presidensial. Hal ini dibuktikan bahwa Presiden Indonesia adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden juga berada di luar pengawasan langsung DPR dan tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Tapi, sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem presidensial.

Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut.1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR (pasal 7A***). Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung.2. Presiden dalam mengangkat pejabat negara perlu pertimbangan atau persetujuan dari DPR. Seperti mengangkat duta dan menerima duta negara lain (pasal 13 ayat 1* dan ayat 2*).3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau persetujuan dari DPR. Seperti  membuat dan menetapkan undang-undang (pasal 20 ayat 2*), dalam menyatakan perang, membuat pardamaian dan perjanjian dengan negara lain (pasal 11 ayat 1****), dalam memberi amnesti dan abolisi (pasal 14 ayat 2*)4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang (pasal 20 ayat 5**, pasal 21*) dan hak budget /anggaran (pasal 23***).

Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indonesia. Hal itu diperuntukkan dalam memperbaiki sistem presidensial yang lama. Perubahan baru tersebut, antara lain adanya pemilihan secara langsung, sistembikameral, mekanisme cheks and

Page 57: Materi p kn kelas xii

balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.

Setelah perubahan UUD 1945 yang dilakukan sebanyak 4 (empat) kali (termasuk

dihapusnya Penjelasan UUD 1945), terdapat perubahan yang cukup berarti yang mempengaruhi

sistem pemerintahan di Indonesia. Dalam perubahan ketiga UUD 1945, Presiden dan Wakil

Presiden tidak lagi dipilih oleh MPR, melainkan dipilih secara langsung secara berpasangan oleh

rakyat. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang sebelumnya diatur dalam pasal 6 ayat (2) yang

berbunyi “Presiden dan Wakil Presiden dipilih olah Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan suara

terbanyak”, sekarang diatur dalam pasal 6A yang berbunyi “ Presiden dan Wakil Presiden dipilih

dalam satu berpasangan secara langsung oleh rakyat”. Tentu saja perubahan ini juga berimplikasi

pada kewenangan MPR yang sebelumnya berwenang memilih Presiden dan Wakil Presiden, kini

tidak.

Dengan adanya perubahan ini, Presiden tidak lagi bertanggung jawab kepada MPR dan

MPR tidak memiliki kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban Presiden apalagi

menjatuhkan Presiden. Apalagi perubahan ini diikuti dengan perubahan mengenai pemberhentian

Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya, seperti yang disebutkan dalam pasal 7A UUD

1945 setelah perubahan yaitu:

“Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh Majelis

Permusyawaratan Rakyat atau usul Dewan Perwakilan Rakyat, baik apabila terbukti telah

melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak

pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat

sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden”

Dari pasal di atas, Presiden tidak dapat lagi diberhentikan dalam masa jabatannya akibat

melanggar haluan negara. Lagi pula, Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang semula

ditetapkan oleh MPR kini tidak dikenal lagi keberadaannya dalam UUD 1945 setelah perubahan.

Presiden dan Wakil Presiden hanya dapat diberhentikan jika telah melakukan pelanggaran hukum

seperti di atas dengan prosedur tertentu. Prosedur tersebut mengingatkan kita pada impeachment di

Amerika Serikat. Akan tetapi, pelanggaran hukum yang menjadi sebab diberhentikannya Presiden di

Amerika Serikat dan Indonesia agak berbeda. Di Amerika Serikat, tuntutan impeachment yaitu jika

Presiden melakukan korupsi, penyuapan, kejahatan berat lainnya serta pengkhianatan negara,

sedangkan di Indonesia, selain korupsi, penyuapan, kejahatan berat lainnya serta pengkhianatan

terhadap negara, terdapat dua jenis sebab lagi yang dapat dijadikan alasan pemberhentian Presiden

dan Wakil Presiden, yaitu perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat

sebagai Presiden dan/ atau Wakil Presiden.

Dipilihnya Presiden dan Wakil Presiden secara langsung oleh rakyat serta kedudukan

Presiden yang tidak dapat dijatuhkan oleh MPR kecuali seperti diatur dalam pasal 7A,

menghilangkan segi-segi parlementer dalam sistem pemerintahan Indonesia.

Seperti yang dikatakan oleh Bagir Manan bahwa:

“….sistem (pemerintahan) Indonesia secara hakiki adalah sistem presidensiil bukan dimaksudkan

sebagai suatu bentuk campuran. Karena di masa depan Presiden di satu pihak dipilih langsung, dan

di pihak lain tidak bertanggung jawab kepada MPR, maka sistem presidensil menjadi lebih murni

(tidak ada lagi unsur campuran).

Page 58: Materi p kn kelas xii

Artinya setelah perubahan UUD 1945, sistem pemerintahan Indonesia merupakan sistem

pemerintahan presidensial, karena tidak ada lagi ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer yang

melekat.

Kelebihan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia  Adanya kepastian  dan supremasi hukum dalam penyelenggara-an pemerintahan negara.  MPR  yang terdiri dari anggota DPR, Utusan Daerah dan Utusan golongan, berwenang mengubah

UUD dan memberhentikan Presiden/Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD.  Jabatan Presiden (eksekutif) tidak dapat dijatuhkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan

sebaliknya Presiden juga tidak dapat membubarkan DPR. Presiden dengan DPR bekerja sama dalam pembuatan Undang-Undang.

  Jalannya Pemerintahan cenderung lebih stabil karena program-program relatif lancar dan tidak terjadi krisis kabinet. Menteri-menteri adalah pembantu Presiden.

Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia  Masih ada oknum aparat penegak hukum (Polisi, Jaksa dan Hakim) yang belum bekerja secara

profesional.  MPR yang terdiri dari anggota DPR, Utusan Daerah dan Utusan golongan, merupakan lembaga

negara yang sarat dengan muatan politis sehingga keputusan maupun ketetapan-ketetapannya sangat bergantung kepada konstelasi politik rezim yang berkuasa pada saat itu.

  Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh, sehingga ada kecenderungan eksekutif lebih dominan bahkan dapat mengarah ke otoriter. Demikian juga pada masa orde baru, meskipun ada lembaga-lembaga negara lain namun kurang berfungsi sebagaimana mestinya.

  Jika para menteri tidak terdiri dari orang-orang yang jujur, bersih dan profesional, program-program pemerintah tidak berjalan efektif dan populis (berpihak kepada rakyat).

BAB 4

  PENGERTIAN GLOBALISASI

Page 59: Materi p kn kelas xii

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan ketertarikan dan ketergantunagn antarbangsa dan antar manusia diseluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang alin sehingga batas-batas suatu Negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, anarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama l;ain yang melintas batas Negara dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran Negara atau batas-batas Negara.Menurut asalo katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau prilaku) sebagai cirri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definitation), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses social, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makain terikat satu sama lain, mewujudkan suatu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksitensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.Disisi lain ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, seingga bisa saja orang memiliki pandangan negative atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang pertama kali menggunakan istilah globalisasi pada tahun 1985.Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:

         Internasionalisas : Globalisasi  diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.

         Liberalisasi       : Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.

         Uiversalisasi         : Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun immaterial keseluruh dunia. Pengalaman disatu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.

Page 60: Materi p kn kelas xii

         Westernisasi

         : westernisasi adalah salah satu  bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.

         Hubungan transplanetari dan suprateriorialitas : Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankanstatus ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontology sendiri, bukan sekedar gabungan negara-negara.

B. DAMPAK GLOBALISASI       Adanya globalisasi mampu membuat dunia tampak sempit, dahulu apabila kita akan menonton siaran sepak bola kita harus ke negara yang mengadakan pertandingan. Tapi sekarang kita tidak perlu kemana-mana, kita cukup melihat di telivisi. Ketika akan menghubungi seseorang kita harus bertemu dengan orang tersebut, tetapi sekarang dengan adanya pesawat telepon kita tidak perlu bertemu langsung cukup berbicara melalui telepon saja. Adanya globalisasi membawa manfaat bagi manusia tetapi juga dampak buruknya.

         Dampak Globalisasi di Bidang Social dan BudayaSemakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merabaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan music dalam bentuk kepingan CD/VCD atau DVD. Dampak  positif globalisasi dibidang social adalah para generasi muda mampu mendapatkan sarana-sarana yang memungkinkan mereka memperolrh informasi dan berhubungan dengan lebih efisien dengan jangkauan yang lebih luas. Adapun dampak negatifnya adalah generasi muda yang tidak siap akan adanya informasi dengan sumber daya yang rendah hanya akan meniru hal-hal yang tidak baik seperti adanya bentuk-bentuk kekerasan, tawuran, melukis di tembok-tembok, dan lain-lain. Dengan adanya fasilitas yang canggih membuat seseorang enggan untuk berhubungan dengan orang lain sehingga rasa kebersamaan banyak berkurang. Manfaat globalisasi diantaranya adalah informasi yang dapat diperoleh secara mudah, cepat, dan lengkap dari seluruh dunia sehingga pengetahuan dan wawasan manusia menjadi lebih luas. Akan tetai dengan adanya arus globalisasi kadang-kadang tidak disertai penyaringan. Semua informasi diterima apa adanya. Hal itu berakibat pada perubahan pola hidup, pola piker, dan perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma kebudayaan bangsa Indonesia. Segi budaya merupakan segi yang paling rentan terkenadampak negatifnya. Bentuk informasi dan sarana yang dapat diterima dengan bebas mampu mempengaruhi pola bertindak dan berpikir generasi muda. Sebagai contoh, menurunya budaya membaca dikalangan pelajar, mereka lebih suka melihat televise yang memperlihatkan tontonan yang mengandung unsure kekerasan yang kemudian mereka tiru.

Page 61: Materi p kn kelas xii

         Dampak Globalisasi di Bidang EkonomiDampak positif globalisasi di bidang ekonomi adalah mampu memacu produktivitas dan inovasi para pelaku ekonomi adar produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk-produk yang lain. Pada era globalisasi ini menuntut manusia yang kreati dan produktif. Sedangkan dampak negatifnya adalah mampu menimbulkan sifat konsumerisme dikalangan generasi muda. Sehingga tidak mampu memenuhi tuntutan zaman karena sudah terbiasa menerima teknologi dan hanya mampu membeli tanpa membuatnya. Globalisasi dan liberalism pasar telah menawarkan alternative bagi pencapaian standar hidup yang lebih tinggi. Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar negara-negara kaya dengan negara-negara berkembang. Munculnya perusahaan-perusahaan multinasional dan transnasional. Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang. Munculnya lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, WTO.

         Dampak Globalisasi di Bidang Budaya Dan Politik         Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses

pembangunan. Para pengambil kebijakan public di negara sedang berkembang menggambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah social dan ekonomi. Timbulnya gelombang demokratisasi (dambaan akan kebebasan).

C. PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP NILAI NASIONALISME DI KALANGAN

GENERASI MUDA                Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengsruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti layaknya selebritis yang cenderung ke budaya barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai deengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka di cat beranaka warna. Pendek kata orang lain lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.Teknologi internet merupakan teknologi  yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apalagi bagi anak muda internet sudah menjadi sanpatan mereka sehari-hari. Jika digunakan secara

Page 62: Materi p kn kelas xii

semestinya tentu kalian memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, adalagi pegangan wajib mereka yaitu Handpone. Rasa social terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan Handpone. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasab dan keterbukaan sehingga mereka bertindak swesuka hati mereka. Contoh realnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang mengganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.jika pengaruh pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya generasi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubunganya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya banga sendiri dan rasa perduli terhadap masyarakat. padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?Berdasarkan analisa dan uraian diatas pengaruh negative globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negative globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

         Antisipasi pengaruh negate globalisasi terhadap nilai nasionalisme langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak negative globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme antara lain yaitu:1. menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, missal semangat mencintai produk dalam negri.2. menanamkan dan mengamalkan niali-nilai pancasila dengan sebaik-baiknya.3. memanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.4. mewujudkan supremasu hokum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya.5. selektif terhadap pengaruh globalisasi dibidang politik, ideologi, ekonomi, social budaya bangsa.Dengan adanya langkah-langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita akan kehilangan kepribadian bangsa.Dampak posiyif globalisasi :1. mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan2. mudah melakukan komunikasi3. Cepat dalam berpergian (mobili-tas tinggi)4. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran.5. memacu untuk meningkatkan kualitas diri.6. mudah memenuhi kebutuhan.Dampak Negatif Globalisasi :

Page 63: Materi p kn kelas xii

1. Informasi yang tidak tersaring2. perilaku konsutif3. membuat sikap menutup diri, berpikir sempit4. pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk5. mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat

D. CIRI GLOBALISASIBerikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembagnya fenomena globalisasi dii dunia. Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukkan keterkaitan atarmanusia di seluruh dunia.

         Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televise satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi sangat cepat, sementara melalui pergerakan masa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.

         Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).

         Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media masa (terutama televisi, film, music, dan transmisi berita dan olah raga internasional). Saat ini kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintas beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literature, dan makanan.

         Meningkatnya masalah bersama, mesalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu.Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Druckermenyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi social.

E. GLOBALISASI KEBUDAYAAN            Sub kebudayan punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global. Globalisasi mempengaruhi hamper semua aspek yang ada dimasyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek

Page 64: Materi p kn kelas xii

kejiwaan/piskologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada didalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentukeseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau Wworld Culture) telah terlihat sejak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di Dunia.Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi anarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan         Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.         Penyebaran prinsip multikebudayaan ( multiculturalism), dan kemudahan

akses suatu individu terhadap kebudayan lain di luar kebudayaanya.         Berkembangnya turisme dan pariwisata.         Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara kenegara lain         Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film, dan lain-

lain.         Bertamabah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia dan

FIFA.