Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka...

19
MAKALAH Pasar Modal Dan Manajemen Keuangan PENERBITAN SEKURITAS EKUITAS (SAHAM, RIGHTS, WARRANTS) DAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG KELOMPOK 3: ANGGUN AGREANY S A32113038 YANA WULANDARI A32113039 ANDI RIVAN MUSYAFIR A32113046 PPAK UNIVERSITAS HASANUDDIN i

description

a

Transcript of Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka...

Page 1: Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka Panjang

MAKALAH

Pasar Modal Dan Manajemen Keuangan

PENERBITAN SEKURITAS EKUITAS (SAHAM, RIGHTS, WARRANTS) DAN KEWAJIBAN JANGKA

PANJANG

KELOMPOK 3:

ANGGUN AGREANY S A32113038

YANA WULANDARI A32113039

ANDI RIVAN MUSYAFIR A32113046

PPAK UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2014

i

Page 2: Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka Panjang

KATA PENGANTAR

Puji syukur kelompok kami panjatkan kehadirat ALLAH Subhana Wa Ta’ala, Pencipta

Alam Semesta, Penguasa seluruh yang ada di langit dan di bumi, Tempat memohon para

mahluk, Sumber segala Ilmu, yang telah memberikan Karunia, Rahmat dan Hidayahnya

kepada kami, sehingga makalah tentang Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights,

Warrants) dan Kewajiban Jangka Panjang ini dapat selesai.

Sebagaimana halnya manusia biasa yang masih dalam tahapan proses belajar, maka

tidak menutup kemungkinan setiap aktifitas kita akan selalu ada kekurangan dan kelalaian,

begitu pula dengan makalah yang kami tulis ini. Oleh karena itu kami selalu mengharapkan

tegur sapa dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan makalah berikutnya. Namun

semoga karya yang sederhana dan terdapat banyak kekurangan ini tetap bermanfaat bagi kita

semua, Amin. Karena kekurangan kemampuan, penulis menyadari bahwa masukan dari

pembaca seekalian sangat bermanfaat bagi kami.

Makassar, 10 Juni 2014

Penulis, Kelompok III

ii

Page 3: Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka Panjang

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ i

Daftar Isi........................................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan........................................................................................1

Bab II Pembahasan

A. Penerbitan Sekuritas Ekuitas .................................................2

1. IPO (Initial Public Offering).........................................................2

2. SPO (Secondary Public Offering)...............................................4

3. Right issue..................................................................................4

4. Warrant.......................................................................................5

B. Kewajiban Jangka Panjang ....................................................5

1. Protective Covenants............................................................6

2. Sinking Fund........................................................................7

3. Call Provision.....................................................................7

4. Bond Refunding....................................................................8

Bab III Kesimpulan .......................................................................................9

Daftar Pustaka..............................................................................................10

Lampiran.......................................................................................................xi

iii

Page 4: Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka Panjang

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan perekonomian, banyak perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan modal, diantaranya adalah dengan cara utang atau menambah jumlah kepemilikan saham dengan menerbitkan saham baru. Untuk menambah jumlah kepemilikan saham perusahaan dapat dilakukan dengan menjual kepada pemegang saham yang sudah ada, menambah saham yang tidak dapat di bagi, menjual langsung kepada pemilik tunggal atau dengan melakukan penawaran saham kepada masyarakat umum.

Proses penawaran sebagian saham kepada masyarakat melalui bursa efek disebut dengan istilah go public. Istilah go public yaitu proses sebuah perusahaan menjadi perusahaan terbuka (sahamnya bisa dimiliki oleh publik)- beserta produk derivatifnya. Selain itu, akan dibahas juga mengenai kewajiban (utang) jangka panjang.Sebuah perusahaan yang akan go public dimana perusahaan tersebut melakukan initial public offering (IPO) sahamnya melalui perusahaan sekuritas yang menjadi penjamin emisi dan melalui agen-agen penjual yang ditunjuk. Investor bisa melakukan pembelian dengan memesan melalui penjamin emisi ataupun agen penjual. Perusahaan tersebut akan menerbitkan hanya saham-saham pertama, namun bisa juga menawarkan saham kedua. 

Biasanya perusahaan tersebut akan merekrut seorang bankir investasi untuk menjamin penawaran tersebut dan seorang pengacara korporat untuk membantu menulis prospektus.  Pada umumnya, jumlah saham yang didapatkan biasanya cenderung lebih sedikit dari pesanan. Hal ini karena minat investor untuk membeli saham saat IPO biasanya sangat besar sehingga dilakukan penjatahan. Pada saat IPO, perusahaan bisa juga memberikan ’pemanis’ untuk lebih menarik minat investor dengan menambahkan produk derivatif yaitu warrant. Serta pilihan-pilihan lain para investor untuk melakukan invetasi melalui penerbitan Kewajiban jangka panjang biasanya terkait dengan positive covenants, sinking fund, call provision, dan bond refunding untuk lebih jelas akan dibahas dalam bab – ba berikut ini.

B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui penerbitan sekuritas ekuitas (saham, rights, warrants) khususnya terkait dengan Initial Public Offering (IPO), Secondary Public Offering (SPO), rights, dan warrants serta kewajiban jangka panjang yang terkait dengan positive covenants, sinking fund, call provision, dan bond refunding. Selain itu, dalam makalah ini juga disertai dengan kasus mengenai bond rating atau analisis dan tahapan proses go public perusahaan terbuka di Indonesia yang menjadi lampiran dalam makalah ini.

1

Page 5: Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka Panjang

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENERBITAN SEKURITAS EKUITAS (SAHAM, RIGHTS, WARRANTS)

Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go publik. Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Berikut ini ada beberapa alasan untuk melakukan Go Public yaitu: Kebutuhan tambahan modal, Membayar hutang, Meningkatkan nilai perusahaan, Meningkatkan profesionalisme & daya saing, Ekspansi usaha dan sebagainya.

Mekanisme yang terjadi saat Penawaran Perdana / Initial Public Offering (IPO)Pasar saham bisa dibedakan menjadi Pasar Perdana dan Pasar Sekunder. Pada

saat IPO yang terjadi adalah Pasar Perdana seperti terlihat pada skema di bawah ini.

Sebuah perusahaan yang akan go public dimana perusahaan tersebut melakukan initial public offering (IPO) sahamnya melalui perusahaan sekuritas yang menjadi penjamin emisi dan melalui agen-agen penjual yang ditunjuk. Investor bisa melakukan pembelian dengan memesan melalui penjamin emisi ataupun agen penjual. Pada umumnya, jumlah saham yang didapatkan biasanya cenderung lebih sedikit dari pesanan. Hal ini karena minat investor untuk membeli saham saat IPO biasanya sangat besar sehingga dilakukan penjatahan.

Pada saat IPO, perusahaan bisa juga memberikan ’pemanis’ untuk lebih menarik minat investor dengan menambahkan produk derivatif yaitu warrant. Setelah perusahaan menjadi perusahaan terbuka, tidak jarang pula perusahaan melakukan penjualan saham lagi melalui mekanisme Second Public Offering atau dengan Right Issue.

1. IPO (Initial Public Offering)Di Indonesia, bagaimana prosedur sebuah perusahaan untuk go public mengikuti tiga

tahapan utama yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK. Tahap pertama adalah persiapan diri, kemudian tahap kedua adalah memperoleh ijin registrasi dari BAPEPAM-LK, dan ketiga adalah melakukan penawaran perdana ke publik dan memasuki pasar sekunder dengan mencatatkan efeknya di bursa.

I. Persiapan Untuk Going Public

2

Pasar Perdana

EMITEN INVESTORPENJAMIN EMISI

AGEN PENJUALdana

efek

dana

efek

Page 6: Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka Panjang

Secara garis besar, persiapan yang harus dilakukan adalah:1. Rencana go public harus dibawa dan disetujui dalam RUPS.2. Perusahaan menyediakan pakar-pakar pasar modal dan institusi-institusi pendukung

untuk membantu penyediaan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, yaitu:- Underwriter (penjamin emisi)- Profesi-profesi: kantor akuntan publik, notaris publik, konsultan hukum, dan

perusahaan penilai- Institusi-institusi pendukung: trustee, penjamin (guarantor), Biro Administrasi

Sekuritas, dan kustodian.3. Mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk penawaran ke publik.4. Mempersiapkan kontrak awal dengan bursa.5. Mengumumkan ke publik.6. Menandatangani perjanjian-perjanjian yang berhubungan dengan going public.7. Untuk yang akan menjual obligasi, perusahaan harus mendaftarkannya ke agen

peringkat untuk mendapatkan peringkat untuk obligasi yang ditawarkan. Agen peringkat yang ditunjuk adalah PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) yang didirikan pada tanggal 21 Desember 1993.

8. Mengirimkan pernyataan registrasi dan dokumen-dokumen pendukung lainnya ke BAPEPAM-LK.

II. Registrasi di BAPEPAM Setelah semua dokumen masuk ke BAPEPAM, maka BAPEPAM melakukan sebagai

berikut:1. Menerima pernyataan registrasi dan dokumen-dokumen pendukung dari perusahaan

yang akan going public dan dari underwriter.2. Pengumuman terbatas di BAPEPAM-LK3. Mempelajari dokumen-dokumen yang diperlukan.4. Deklarasi pernyataan registrasi efektif berlaku yang didasarkan pada tiga hal utama,

yaitu kelengkapan dokumen, kebenaran dan kejelasan informasi dan pengungkapan (disclosure) tentang aspek-aspek legalitas, akuntansi, keuangan dan manajemen. Jika selama 30 hari BAPEPAM tidak memberi jawaban, maka pernyataan registrasi otomatis efektif.

III. Pencatatan di Bursa Setelah BAPEPAM-LK mendeklarasikan keefektifan dari pernyataan registrasi,

selanjutnya underwriter dapat menjual saham perdana tersebut di pasar primer. Setelah penawaran perdana selesai, emiten (perusahaan yang going public) dapat melakukan proses-proses berikut ini untuk mencantumkan sahamnya di pasar sekunder (bursa).1. Emiten mengisi dan menyerahkan aplikasi yang formulirnya disediakan oleh BEI

untuk permintaan mencantumkan sahamnya di bursa efek.2. BEI akan mengevaluasi aplikasi ini berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan.3. Jika aplikasi ini memenuhi kriteria yang disyaratkan, BEI akan menyetujuinya.4. Emiten kemudian harus membayar biaya jasa pencantuman (listing fee). Biaya jasa

pencantuman terdiri dari dua macam, yaitu biaya jasa pencantuman awal (initial listing fee) dan biaya jasa pencantuman tahunan (annual listing fee). Untuk initial listing fee ditentukan sebesar minimum Rp 10 juta dan maksimum Rp 150 juta (jika ada tambahan listing berikutnya dibebankan biaya tambahan sebesar minimum sebesar Rp 1 juta untuk setiap kelipatan Rp 1 milyar dari kapitalisasi pasarnya dengan minimum Rp 10 juta dan maksimum sebesar Rp 150 Juta). Untuk annual listing fee ditentukan sebesar Rp 500.000,- untuk setiap Rp 1 milyar dari nominal sahamnya, minimum Rp 5 juta dan maksimum Rp 100 juta.

3

Page 7: Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka Panjang

5. BEI kemudian akan mengumumkan pencantuman dari saham ini.6. Saham yang sudah tercantum ini sudah siap untuk diperdagangkan.

Informasi tentang hal-hal terkait dengan proses pencatatan (listing) bisa dilihat selengkapnya di website BEI (www.idx.co.id) dan BAPEPAM (www.bapepam.go.id)

2. SPO (Secondary Public Offering)Tahap secondary market adalah masa pencatatan saham di bursa Efek dan sekaligus

saham tersebut di perdagangkan. Pada masa ini para pemilik saham yang telah membeli saham di pasar perdana dapat memperjual belikan sahamnya dengan mekanisme perdagangan yang berlaku di Bursa Efek. Pemilik saham atau pemodal dapat melakukan jual ataupun beli atas saham yang dimilikinya melalui perusahaan efek yang bergerak sebagai perantara pedagang efek atau pialang saham. Digambarkan sebagai berikut :

Pada secondary market ini menjadi menarik karena saham perusahaan yang dijual oleh emiten tersebut akan diuji apakah saham ini memiliki prospek atau kinerja bagus atau tidak. Suatu saham yang memiliki kinerja baik, maka harga sahamnya akan memiliki kecenderungan naik karena diminati oleh pemodal. Sebaliknya, saham kurang baik, akan memiliki kecenderungan harga menurun.

3. Right issueRight dapat didefinisikan sebagai efek yang memberikan hak kepada pemegang saham

lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten pada proporsi dan harga tertentu. Hak dalam right sering disebut sebagai preemptive right, yaitu suatu hak untuk menjaga proporsi kepemilikan saham bagi pemegang saham lama di suatu perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru. Biasanya right muncul ketika emiten melakukan penawaran saham kedua (second issue). Dampak jika pemegang saham tidak menggunakan preemptive right adalah :

a) Dilusi (berkurangnya proporsi kepemilikan pemegang saham yang tidak menggunakan haknya).

b) Mengurangi ROI (Return on Investment) dengan bertambahnya saha beredar.c) Mengecilnya DPS (Dividend Per Share) karena harus dibagikan kepada

pemegang saham.

Periode perdagangan right tidak selamanya, melainkan hanya sementara saja. Biasanya antara 5 hingga 10 hari bursa. Dengan sifatnya yang berupa hak ada beberapa keistimewaan dan keuntungan yang bisa diperoleh investor dengan right. Investor yang menjadi pemegang saham lama memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga yang telah ditetapkan dengan menukarkan right yang dimilikinya. Hak istimewa tersebut memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan dengan membeli saham baru dengan harga yang lebih murah. .

Dalam kaitannya dengan right, ada istilah right issue, yang didefinisikan sebagai kegiatan penawaran umum terbatas kepada pemegang saham lama dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu. Untuk penerbitan hak memesan efek terlebih

4

Page 8: Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka Panjang

dahulu dibutuhkan persetujuan dari pemegang saham mayoritas. Right issue ini pun harus mendapatkan persetujuan efektif dari Bapepam.

Rumus untuk menghitung harga teoritis rights :

Pr = Ps – PePr = harga teoritis rightPs = harga teoritis saham ex rightPe = harga saham baru (harga tebus right)

Dengan adanya right issue akan terjadi penambahan saham baru yang akan menyebabkan adanya dilusi kepemilikan saham. Untuk menghitung harga teoritis saham sesudah right issue digunakan rumus berikut :

Ps = RR.Pc + PERR + 1

Ps = harga teoritis saham ex rightPc = harga penutupan saham pada cum-rightRR = rasio rights issuePE = exercise price (harga penebusan rights)

4. WarrantWarrant adalah hak untuk membeli sebuah saham pada harga yang telah ditetapkan

pada waktu yang telah ditetapkan pula atau salah satu produk derivatif saham. Warrant bisa dipedagangkan dalam waktu tertentu 3 – 5 tahun. Pemilik waran dapat menukarkan waran yang dimilikinya 6 bulan setelah waran tersebut diterbitkan oleh emiten dan bisa dikonversi menjadi saham sesuai dengan nilai konversi yang ditetapkan sebelumnya. Warrant seringkali dijadikan ’pemanis’ yang bisa menambah daya tarik saham yang akan ditawarkan perdana (IPO) ataupun pada Right Issue. Harga warrant akan bergerak naik-turun cenderung mengikuti pergerakan harga sahamnya. Untuk menghitung harga suatu waran digunakan rumus berikut :

Pw = Ps – PePw = harga/nilai fundamental suatu waranPs = harga pasar yang berlaku pada saham biasa yang terkait dengan waran.Pe = exersice price waran untuk penebusan saham.

Proses penebusan waran akan mengakibatkan peningkatan jumlah saham yang diterbitkan, sehingga akan terjadi dilusi persentase kepemilikan saham. Harga teoritis saham setelah redemption waran dapat dihitung sebagai berikut :

Ps = Ss.Pc + WR . PE

S + WR

Ps = harga teoritis saham yang baru sesudah redemption waranSs = jumlah saham sebelum terjadinya redemption waranPc = harga penutupan yang tersedia pada saat terjadinya redemption waranPE = exercise price waranWR = banyaknya saham biasa yang ditebus dengan waran

B. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Kewajiban jangka panjang biasanya berbentuk obligasi atau bond. Obligasi atau bond menjadi salah satu alternatif pembiayaan jangka panjang selain menjual saham ke

5

Page 9: Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka Panjang

publik (IPO, SPO atau Right Issue). Terdapat banyak dimensi lain dari kewajiban (utang) jangka panjang, termasuk hal-hal seperti jaminan, karakteristik penebusan kembali (call), dana pelunasan (sinking fund), peringkat, dan perjanjian perlindungan (protective covenant). Karakterisik-karakterisitik tersebut dirinci di dalam perjanjian obligasi (indenture).

Indenture adalah suatu perjanjian tertulis antara perusahaan (peminjam) dengan krediturnya. Kadang-kadang disebut juga sebagai perjanjian dengan wali amanat (deed of trust). Biasanya, suatu pengawas keuangan (trustee) misalnya sebuah bank, ditunjuk oleh perusahaan untuk mewakili para pemegang obligasi. Perusahaan pengawas harus :

1. Memastikan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian telah dipatuhi.2. Mengelola dana pelunasan 3. Mewakili pemegang obligasi dalam kegagalan pembayaran yakni jika perusahaan

gagal bayar.

Indenture obligasi adalah dokumen legal yang biasanya memuat persyaratan-persyaratan berikut :

1. persyaratan dasar obligasi2. jumlah total emisi obligasi3. uraian tentang harta yang digunakan sebagai jaminan4. kesepakatan pelunasan5. rincian perjanjian perlindungan

1. Protective CovenantsProtective covenant adalah bagian dari indenture atau perjanjian pinjaman yang

membatasi tindakan-tindakan tertentu yang mungkin akan diambil oleh perusahaan selama jangka waktu pinjaman. Protective covenant dibagi menjadi 2 jenis yaitu :1) Positif covenant

Positif covenant adalah jenis janji “Anda dilarang”. Janji ini membatasi atau melarang tindakan-tindakan yang mungkin diambil oleh perusahaan. Berikut adalah contoh umum di antaranya :

a) Perusahaan harus membatasi jumlah dividen yang dibayarkan menurut suatu rumus tertentu.

b) Perusahaan tidak dapat menjaminkan asetnya kepada pemberi pinjaman lain.c) Perusahaan tidak dapat bergabung dengan perusahaan lain.d) Perusahaan tidak dapat menjual atau menyewakan semua asset utama tanpa

persetujuan dari pemberi pinjaman.e) Perusahaan tidak dapat menerbitkan utang jangka panjang tambahan.

2) Negatif covenantNegatif covenant adalah jenis perjanjian “Anda harus”. Janji ini menyebutkan satu tindakan yang oleh perusahaan disetujui untuk diambil atau suatu persyaratan yang harus dipatuhi oleh perusahaan. Berikut beberapa contohnya :

a) Perusahaan harus menjaga modal kerjanya pada atau di atas suatu tingkat minimum yang telah ditentukan.

b) Perusahaan harus memberikan laporan keuangan yang telah diaudit kepada pemberi pinjaman secara berkala.

c) Perusahaan harus menjaga semua agunan atau jaminan dalam kondisi yang baik.

Beberapa contoh di atas hanya sebagian daftar covenant. Suatu indenture tertentu mungkin memiliki banyak janji yang berbeda.

6

Page 10: Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka Panjang

2. Sinking FundObligasi dapat dilunasi saat jatuh tempo, di mana saat itu pemegang obligasi akan

menerima nilai nominal, atau yang dinyatakan dari obligasi. Obligasi juga bisa dilunasi sebagian atau secara keseluruhan sebelum jatuh tempo. Pelunasan sebelum jatuh tempo lebih umum terjadi dan sering kali ditangani melalui dana pelunasan.

Dana pelunasan (sinking fund) adalah suatu rekening yang dikelola oleh pengawas obligasi dengan tujuan untuk melunasi obligasi. Perusahaan melakukan pembayaran tahunan kepada pengawas, yang selanjutnya akan menggunakan dana tersebut untuk melunasi sebagian utang. Pengawas melakukan ini dengan membeli sebagian obligasi di pasar atau menebus sebagian obligasi yang beredar.

Sinking fund juga didefinisikan sebagai penyisihan sejumlah dana oleh emiten secara teratur untuk melunasi obligasi atau utang jangka panjangnya. Sinking fund didesain untuk melindungi investor dengan memastikan bahwa emiten memperhatikan kepentingan para pemodal.

Boardman dan McEnally (1981) dalam Foster (1986) membuat model penelitian untuk menguji faktor penentu harga dan return obligasi pada tiap kategori rating secara time series. Ia menggunakan salah satu variabel independen yaitu ada tidaknya sinking fund pada penerbitan obligasi. Hasilnya menyatakan bahwa obligasi berkualitas rendah (tidak menyediakan sinking fund) harga dan return-nya kurang homogen dibanding yang berkualitas tinggi. Dalam hal ini bila terdapat sinking fund maka peringkat obligasi akan semakin tinggi. Obligasi yang memberikan penyisihan dana atau memberi ketetapan sinking fund pada saat mengemisi dipandang relatif lebih aman dibanding obligasi tanpa adanya sinking fund.

Terdapat berbagai jenis kesepakatan dana pelunasan di mana rinciannya akan diuraikan di dalam indenture. Contohnya :

1) Beberapa dana pelunasan dimulai sekitar 10 tahun setelah penerbitan awal.2) Beberapa dana pelunasan akan meminta pembayaran dengan jumlah yang sama

sepanjang umur obligasi.3) Beberapa emisi obligasi berkualitas tinggi memiliki pembayaran kepada dana

pelunasan yang tidak mencukupi untuk menebus keseluruhan emisi. Sebagai konsekuensinya, ada kemungkinan terdapat pembayaran yang besar saat jatuh tempo.

3. Call ProvisionKetentuan penarikan (call provision/call feature), merupakan hak perusahaan sebagai

penerbit untuk menebus obligasinya sebelum waktu jatuh temponya. Ketentuan penarikan tersebut biasanya menetapkan bahwa penerbit harus membayar kepada investor/pemegang obligasi suatu jumlah yang lebih besar dari pada nilai pari (nominal) obligasi jika obligasi tersebut ditarik. Jumlah tambahan tersebut disebut sebagai premi penarikan/call premium.

Ketentuan penarikan sering kali tidak dioperasikan selama paruh pertama umur suatu obligasi. Hal ini membuat para pemegang obligasi tidak perlu mengkhawatirkan ketentuan penebusan dalam tahun-tahun pertama obligasi. Contohnya, sebuah perusahaan mungkin melarang obligasinya ditebus selama 10 tahun pertama. Ini disebut ketentuan penebusan yang ditangguhkan (deffered call provision). Selama periode pelarangan ini, obligasi tersebut dikatakan diproteksi dari penebusan (call protected).

Dalam beberapa tahun terakhir, ada satu jenis ketentuan penebusan baru yang disebut penebusan “make-whole”, dengan karakteristik penebusan ini pemegang obligasi

7

Page 11: Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka Panjang

akan menerima kurang lebih nilai obligasi jika obligasi tersebut ditebus. Karena pemegang obligasi tidak mengalami kerugian jika terjadi penebusan maka dikatakan sebagai “made whole” atau “impas”.

4. Bond Refunding

Bond refunding berarti menggantikan seluruh atau sebagian bonds (obligasi) yang diterbitkan. Jika manajemen memprediksi bahwa tingkat suku bunga di pasar modal (market rate) obligasi sejenis di masa mendatang akan turun, maka perusahaan akan mempertimbangkan untuk membeli kembali obligasi (buy back) yang tingkat bunganya tinggi, dan menerbitkan obligasi dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah. Dalam hal ini disebut bahwa obligasi didanai ulang (refunded). Jadi, kapan perusahaan perlu melakukan pendanaan ulang obligasinya tergantung dari ekspektasi tingkat suku bunga di masa mendatang.

Adanya penarikan kembali inilah biasanya yang menyebabkan obligasi yang mengandung ketentuan call provision diterbitkan dengan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi tanpa call provision. Investor lebih memilih obligasi dengan situasi dimana perusahaan tidak membeli kembali obligasinya sebelum jatuh tempo, sebab investor cenderung ingin memiliki obligasi dengan bunga tinggi dibanding obligasi dengan bunga rendah. Keputusan pendanaan ulang (refunding) menyangkut dua pertanyaan yang berbeda, yaitu :

1. Apakah menguntungkan untuk menarik obligasi yang sedang beredar pada periode berjalan dan menggantinya dengan obligasi baru? dan

2. Jika bond refunding saat ini menguntungkan, apakah tidak lebih baik/menguntungkan lagi jika pendanaan ulang ditangguhkan dulu untuk sementara?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pada prinsipnya perusahaan menganalisis sama halnya pada saat mengkaji tentang penganggaran barang modal (capital budgeting). Dengan melakukan bond refunding artinya terdapat arus kas keluar. Biaya atas pendanaan ulang (sama halnya dengan pengeluaran investasi, karena perusahaan mengeluarkan dana untuk membeli kembali obligasi) yang terdiri atas:

a. Premi penarikan (call premium) yang dibayarkan pada pemegang obligasi yang ditarik.

b. Biaya penjualan obligasi baru.c. Bunga (coupon rate) yang harus dibayar ketika kedua obligasi sedang sama-sama

beredar (disebut sebagai overlap interest). Ada kalanya obligasi baru dijual lebih dahulu sebelum dilakukan penarikan obligasi lama, ini untuk memastikan ada/tersedia dana untuk membayar pokok pinjaman dari obligasi lama.

Seluruh pengeluaran kas tersebut dibandingkan dengan arus kas masuk, yang dalam hal ini berupa penghematan biaya atas ditariknya obligasi lama. Penghematan dapat terjadi karena ada selisih beban bunga antara obligasi lama dan obligasi baru, serta amortisasi atas biaya-biaya terkait dengan kedua obligasi tersebut. Penghematan biaya diperhitungkan setelah pajak. Penghematan biaya yang terjadi setiap tahun (karena biaya bunga dibayarkan tiap tahun) kemudian dipresent value-kan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi baru sebagai discount factor. Perusahaan lebih baik melakukan pendanaan ulang obligasi jika nilai sekarang (present value) dari penghematan melebihi biaya pendanaan ulang.

8

Page 12: Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka Panjang

BAB III

KESIMPULAN

Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity).

Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go publik.Sebuah perusahaan yang akan go public dimana perusahaan tersebut melakukan initial public offering (IPO) sahamnya melalui perusahaan sekuritas yang menjadi penjamin emisi dan melalui agen-agen penjual yang ditunjuk.

Pada saat IPO, perusahaan bisa juga memberikan ’pemanis’ untuk lebih menarik minat investor dengan menambahkan produk derivatif yaitu warrant. Setelah perusahaan menjadi perusahaan terbuka, tidak jarang pula perusahaan melakukan penjualan saham lagi melalui mekanisme Second Public Offering atau dengan Right Issue.Investor bisa melakukan pembelian dengan memesan melalui penjamin emisi ataupun agen penjual. Perusahaan tersebut akan menerbitkan hanya saham-saham pertama, namun bisa juga menawarkan saham kedua. 

Serta pilihan-pilihan lain para investor untuk melakukan opsi investasi invetasi melalui penerbitan Kewajiban jangka panjang biasanya berbentuk obligasi atau bond. Obligasi atau bond menjadi salah satu alternatif pembiayaan jangka panjang selain menjual saham ke publik (IPO, SPO atau Right Issue). Terdapat banyak dimensi lain dari kewajiban (utang) jangka panjang, termasuk hal-hal seperti jaminan, karakteristik penebusan kembali (call), dana pelunasan (sinking fund), peringkat, dan perjanjian perlindungan (protective covenant). Karakterisik-karakterisitik tersebut dirinci di dalam perjanjian obligasi (indenture).

9

Page 13: Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka Panjang

DAFTAR PUSTAKA

www.google.comhttp://id.scribd.com/doc/183006461/Penerbitan-Sekuritas-Ekuitas-dan-Kewajiban-Jangka-

Panjang-dochttp://kelas-be2012.blogspot.com/2013/04/materi-pasar-modal-dan-manajemen.htmlhttp://darkzone7.blogspot.com/2013/01/go-public-organisasi-yang-berkembang.htmlhttp://nadyarahmini.blogspot.com/2012/12/tugas-soal-pasar-modal.html

10

Page 14: Makalah Kelompok 3 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights, Warrants) Dan Kewajiban Jangka Panjang

L

A

M

P

I

RA

N

xi