makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

32
Jaminan Sosial dan Perencanaan Asuransi Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Aktuari/Asuransi Disusun Oleh: 1. Ninuk Dian Rahmawati 2.Risma Jurusan Matematika

description

statistika

Transcript of makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

Page 1: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

Jaminan Sosial dan Perencanaan Asuransi

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Aktuari/Asuransi

Disusun Oleh:

1. Ninuk Dian Rahmawati2. Risma

Jurusan MatematikaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Semarang2014

Page 2: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

Abstrak

Tulisan ini mengkaji tentang Jaminan Sosial dan Perencanaan Asuransi. Melalui definisi, jenis dan contoh-contoh yang diberikan.

Jaminan sosial adalah compulsary insurance yang bertujuan memberikan jaminan sosial untuk masyarakat. Inti dari jaminan sosial adalah Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat umumnya, yang dijamin adalah “risiko sosial”, jaminan merupakan beban masyarakat seluruhnya dan tidak mempunyai motif mencari keuntungan.

Planning atau programming merupakan satu faktor yang penting pula guna membuat ramalan (forecasting) besarnya penjualan, calon-calon pembeli asuransi, dan biaya-biaya operasional perusahaan.

Kata kunci: Planning, forecasting, compulsary insurance, risiko sosial, biaya operasional.

Page 3: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sebagian besar dari masyarakat Indonesia belum mengerti tentang pentingnya jaminan sosial dan asuransi apalagi mempunyai asuransi. Di Negara yang sedang berkembang ini seharusnya setiap manusia mempunyai asuransi walaupun hanya asuransi jiwa, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti dengan tubuh kita, entah itu sakit, kecelakaan atau kejadian terburuk yaitu meninggal.

Kebanyakan dari kita hanya orang-orang mampu saja yang mempunyai asuransi karena mereka mampu membayar premi setiap bulannya sedangkan orang-orang kurang mampu mereka berfikir untuk makan saja tidak ada apalagi untuk membayar premi.

Berdasarkan atas pentingnya masalah perencanaan asuransi maka dengan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan mengangkat judul “Jaminan Sosial dan Perencanaan Asuransi(Planning).”

1.2. Landasan Teori

Jaminan sosial adalah compulsary insurance yang bertujuan memberikan jaminan sosial untuk masyarakat. Inti dari jaminan sosial adalah Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat umumnya, yang dijamin adalah “risiko sosial”, jaminan merupakan beban masyarakat seluruhnya, Tidak mempunyai motif mencari keuntungan.

Planning atau programming merupakan satu faktor yang penting pula guna membuat ramalan (forecasting) besarnya penjualan, calon-calon pembeli asuransi, dan biaya-biaya operasional perusahaan.

Planning sangat berguna untuk menentukan kebutuhan masing-masing asuransi(insurance needs) Hal-hal yang terdapat pada planning:

a. Besarnya asuransi yang harus disediakan untuk setiap kebutuhan. b. Kebutuhan akan asuransi.c. Menetukan apakah calon pembeli telah memiliki asuransi. d. Menetapkan kekurangan asuransi yang sudah ada dengan kebutuhan sesungguhnya.

1.3. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang penelitian tersebut, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:1. Apakah masyarakat umum sudang mengetahui tentang jaminan sosial?

Page 4: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

2. Apakah masyarakat sudah mengetahui pentingnya sebuah asuransi?3. Bagaimana respon masyarakat jika setiap orang diwajibkan mempunyai asuransi?

1.4. Tujuan

Adapun tujuannya adalah untuk:1. Mengetahui apakah masyarakat Indonesia pada umumnya mengetahui tentang jaminan

sosial yang sangat penting umtuk kelangsungan hidup di masa depan.2. Mengetahui apakah masyarak mengetahui pentingnya asuransi untuk masa depan.3. Mengetahui apakah respon masyarakat jika diwajibkan mempunyai asuransi jiwa apakah

menerima atau malah menolak.

BAB II

Page 5: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

METODOLOGI

Metode dalam penulisan makalah ini berdasarkan literature buku dan kajian pustaka.

HASIL dan PEMBAHASAN

Page 6: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

A. Definisi dan Penjelasan Jaminan Sosial

Jaminan sosial adalah compulsary insurance yang bertujuan memberikan jaminan sosial untuk masyarakat.Inti dari jaminan sosial adalah:

1. Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat umumnya.2. Yang dijamin adalah “risiko sosial”.3. Jaminan merupakan beban masyarakat seluruhnya.4. Tidak mempunyai motif mencari keuntungan

Contoh dari social insurance :1. Jaminan hari tua(old age).2. Uang tunggu( waiting time).3. Pengobatan4. Pension.

Tetapi di Indonesia social insurance baru di kenal hanya:1. Pensiun pegawai negeri.2. Tabungan asuransi pegawai negeri(Taspen)

(Drs. H. Abbas Salim, M.A. Asuransi dan Manajemen Risiko(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1993), hal. 125-133.)

Contoh dari Jaminan Sosial adalah BPJSBPJS Kesehatan adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang dibentuk pemerintah

untuk memberikan Jaminan Kesehatan untuk Masyarakat, BPJS bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan agar setiap peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan.(http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2014/01/apa-itu-bpjs-kesehatan-dan-bagaimana.html)

Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan meliputi :a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non spesialistik

mencakup:1. Administrasi pelayanan2. Pelayanan promotif dan preventif3. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai6. Transfusi darah sesuai kebutuhan medis7. Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama8. Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi

b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan mencakup:1. Rawat jalan, meliputi:

a. Administrasi pelayananb. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter  spesialis dan

sub spesialis

Page 7: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

c. Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medisd. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakaie. Pelayanan alat kesehatan implantf. Pelayanan penunjang diagnostic lanjutan sesuai dengan indikasi  medisg. Rehabilitasi medish. Pelayanan darahi.  Peayanan kedokteran forensicj. Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan

2. Rawat Inap yang meliputi: a. Perawatan inap non intensifb. Perawatan inap di ruang intensifc. Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri

(http://bpjs-kesehatan.go.id/index.php/post/categories/MjE/seputar-bpjs)

Cara Mendaftar Anggota BPJSBerikut tata cara mendaftar anggota BPJS Kesehatan. Kepesertaan BPJS dibagi dua yaitu

peserta Penerima Bantuan Iur (PBI) dan peserta bukan Penerima Bantuan Iur (non PBI)Peserta PBI adalah masyarakat fakir miskin dan tidak mampu dimana preminya akan dibayar oleh pemerintah. Sedangkan peserta bukan Penerima Bantuan Iur (nonPBI) adalah setiap pekerja penerima upah (pegawai negeri sipil, anggota TNI/Polri, pejabat negara, pegawai pemerintah non-pegawai negeri, dan pegawai swasta), pekerja bukan penerima upah dan bukan pekerja (investor, pemberi kerja, pensiunan, veteran, janda veteran, dan anak veteran).

Untuk peserta non BPI, ada 3 kelas kremi yang bisa dipilih, yaitu untuk Kelas 1 dengan premi Rp 59.500,00 per bulan, Kelas 2 dengan premi Rp 45.500,00 per bulan dan Kelas 3 dengan premi Rp 25.500,00 per bulan. Untuk cara mendaftar anggota BPJS simak uraian di bawah ini

Cara mendaftar anggota BPJS untuk umum

1. Masyarakat datang ke kantor BPJS Kesehatan yang ada di tingkat kabupaten maupun propinsi dengan membawa salah satu kartu identitas KTP, SIM, Kartu Keluarga, atau Paspor.

2. Mengisi formulir Pendaftaran BPJS.3. Setelah mengisi formulir, maka akan mendapatkan Virtual Account yang digunakan

sebagai nomor transaksi untuk pembayaran premi. Virtual account berlaku untuk masing-masing individu calon peserta. Kemudian calon peserta

4. Bagi peserta Non BPI, anda harus membayar iuran terlebih dahulu melakukan pembayaran ke bank dengan virtual account yang sudah diberikan BPJS Kesehatan.dan setelah membayar iuran anda resmi menjadi anggota BPJS kesehatan.

5. Bagi peserta BPI, setelah mendapat virtual account anda resmi menjadi anggota BPJS kesehatan, anda tidak perlu membayar iuran karena iuran anda dibayarkan oleh pemerintah.

6. Anda akan mendapatkan kartu anggota BPJS Kesehatan.

Adapun Cara mendaftar anggota BPJS untuk Karyawan adalah sebagai berikut :Cara mendaftar anggota BPJS untuk Karyawan

Page 8: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

1. Bagi setiap karyawan perusahaan yang sebelumnya sudah memakai Jamsostek, cara mendaftarkan kepesertaan BPJS dapat langsung melalui perusahaan.

2. Perusahaan mendaftar ke BPJS Kesehatan melalui Perwakilan dari perusahaan dengan mendatangi  langsung kantor BPJS di wilayah kabupaten atau kota

3. BPJS Kesehatan melakukan proses registrasi kepesertaan dan memberikan informasi tentang virtual account untuk perusahaan (di mana satu virtual account berlaku untuk satu perusahaan).

4. Perusahaan membayar ke bank dengan virtual account yang sudah diberikan BPJS Kesehatan.

5. Perusahaan mengkonfirmasikan pembayaran ke BPJS Kesehatan.6. BPJS Kesehatan memberikan kartu BPJS Kesehatan kepada perusahaan.

Bagi semua peserta Askes cukup mendatangi kantor BPJS dengan menyerahkan kartu Askes untuk diganti dengan kartu BPJS dan otomatis sudah menjadi anggota BPJS.

Asuransi Jiwa Prudential

Sebuah kebijakan jangka menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan seluruh hidup

dan jenis-jenis polis asuransi jiwa permanen:

1. Asuransi jiwa prudential lebih murah daripada asuransi permanen. Karena cakupan istilah

hanya berlaku untuk sejumlah tahun, pembawa asuransi mungkin atau mungkin tidak

perlu membayar manfaat kematian. Karena operator asuransi membuat lebih banyak uang

pada kebijakan yang tidak ada manfaat dibayarkan, mereka dapat menawarkan cakupan

untuk premi yang lebih rendah daripada kebijakan permanen.

Mendapatkan cakupan istilah yang Anda butuhkan pada harga yang lebih rendah daun

lebih banyak ruang dalam anggaran Anda untuk tagihan dan biaya hidup. Ini juga daun

lebih banyak ruang untuk tabungan pensiun dan investasi, yang dapat memberikan

perlindungan finansial tambahan untuk keluarga Anda.

2. Hal ini dapat lebih mudah untuk memenuhi syarat untuk kebijakan sebuah asuransi

jiwadibanding keseluruhan polis asuransi jiwa dibandingkan jika Anda memiliki masalah

kesehatan masa lalu atau saat ini Anda minum obat untuk kondisi medis. Pasar asuransi

berjangka menawarkan beberapa produk yang dirancang khusus untuk konsumen dengan

kurang dari kesehatan yang sempurna. Bahkan jika Anda mengambil obat untuk tekanan

Page 9: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

darah tinggi atau kondisi serupa, Anda mungkin dapat memenuhi syarat untuk kebijakan

term life non-standar untuk memberikan keluarga Anda dengan keamanan finansial.

Dalam beberapa kasus, Anda bahkan dapat lolos jika Anda memiliki kondisi kesehatan

yang serius. Beberapa kebijakan jangka pendek, disebut sebagai kebijakan masalah

dijamin, menerima semua pelamar terlepas dari kesehatan mereka. Tentu saja, dijamin

asuransi jiwa membawa pembatasan lebih, biaya lebih dari kebijakan jangka standar, dan

biasanya datang dengan batas manfaat rendah, namun hal ini dapat menjadi pilihan hidup

jangka diterima jika Anda tidak dapat memperoleh kebijakan melalui cara lain.

3. Anda biasanya memiliki fleksibilitas untuk mengubah kebijakan jangka menjadi

kebijakan seumur hidup di jalan. Hal ini memungkinkan Anda untuk menyesuaikan

strategi asuransi jiwa yang diperlukan untuk mengakomodasi perubahan keadaan. Jika

Anda memutuskan bahwa Anda ingin membangun nilai tunai dan memberikan orang

yang Anda cintai dengan warisan ketika kebijakan jangka Anda hampir kedaluwarsa,

Anda dapat memilih untuk seluruh konversi hidup dan menjaga cakupan Anda berlaku.

Tentu saja, meskipun asuransi jiwa prudential menawarkan beberapa keuntungan, ada juga

kelemahan juga:

1. Kecuali Anda mengkonversi kebijakan jangka Anda ke kebijakan seumur hidup,

cakupan Anda hanya berlangsung selama beberapa tahun tertentu. Kebijakan hidup

yang paling panjang yang dirancang untuk menutupi polis selama 10, 20, atau 30 tahun.

Jika Anda hidup lebih lama kebijakan, Anda akan harus membeli kebijakan penggantian

pada akhir masa untuk terus melindungi keluarga Anda.

2. Jika Anda membeli kebijakan penggantian atau mengkonversi cakupan istilah Anda ke

kebijakan seumur hidup, tarif baru akan didasarkan pada usia Anda pada saat konversi

atau penggantian. Seperti yang Anda duga, tarif untuk Asuransi Jiwa meningkat seiring

pertambahan usia. Untuk alasan ini, premi Anda akan secara signifikan lebih tinggi

Page 10: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

daripada mereka ketika Anda awalnya dibeli kebijakan jangka Anda. Juga, tingkat baru

Anda akan mencerminkan kondisi medis Anda mungkin telah dikembangkan sejak

inisiasi kebijakan Jiwa Asuransi asli Anda.

3. Tidak ada kas akumulasi nilai dalam polis asuransi jiwa. “Nilai tunai” mengacu pada

jumlah dalam kebijakan yang pemegang polis dapat meminjam, menarik, menerima

manfaat, atau digunakan untuk membayar premi masa depan. Sederhananya, asuransi

berjangka adalah “menggunakannya atau hilang” cakupan. Jika Anda mati dalam jangka

kebijakan, ahli waris Anda akan menerima manfaat kematian dinyatakan. Jika Anda

tidak, Anda tidak akan menerima keuntungan atau pengembalian premi.

Karena kebijakan jangka baik menawarkan keuntungan dan membawa kerugian, Anda

harus berbicara dengan agen asuransi berlisensi atau broker sebelum membeli cakupan.

Broker atau agen dapat membantu Anda memutuskan apakah asuransi prudential adalah

jenis yang tepat kebijakan untuk Anda.

Penyelenggaraan Jaminan Sosial di Indonesia

Secara umum dapat dikatakan bahwa Indonesia telah cukup maju dalam menyediakan pijakan yuridis bagi penyelenggaraan jaminan sosial. Namun demikian, ketentuan yuridis ini tidak terlalu berarti ketika pendekatan yang dipakai dalam penyelenggaraan ini terlampau birokratis (dus mengabaikan peranan masyarakat) dan pada saat yang bersamaan tidak ditopang dengan pendanaan yang memadai. Pijakan yuridis

Secara yuridis, penyelenggaraan jaminan sosial memi1iki posisi yang kuat, karena telah diamanatkan oleh UUD 1945. Pemerintah sendiri sebenarnya telah menderivasikan dalam berbagai produk hukum, misalnya UU No.6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial. Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa jaminan sosial merupakan perwujudan dari sekuritas sosial, yaitu keseluruhan system perlindungan dan pemeliharaan kesejahteraan sosial bagi warganegara yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan/ atau masyarakat guna memelihara taraf kesejahteraan sosial. Pengertian sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (4) UU No.6 Tahun 1974 tersebut sebenarnya menjadi instrumen pelaksanaan dari amanat UUD'1945, khususnya bagi warga negara yang tergolong miskin dan anak-anak terlantar sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 34 UUD' 45 yang berbunyi: "Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara".

Upaya untuk mewujudkan sistem jaminan sosial ini secara yuridis semakin kuat ketika dalam amandemen UUD' 45 ditetapkan bahwa "Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat"

Page 11: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

(amandemen terhadap Pasal 28). Pengaturan tentang jaminan sosial ini sebenarya juga telah diatur dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b UU No.6 Tahun 1974 yang menyatakan bahwa usaha-usaha pemerintah di bidang kesejahteraan sosial antara lain meliputi "pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial melalui penyelenggaraan suatu sistem jaminan sosial." Ketentuan tersebut kemudian lebih dikuatkan dalam Pasal 5 ayat (1) undang-undang tersebut yang berbunyi: "Pemerintah mengadakan usaha-usaha ke arah terwujudnya dan terbinanya suatu sistem jaminan sosial yang menyeluruh."

Jaminan yuridis sebagaimana diuraikan di atas tidak dengan serta merta menghasilkan sistem jaminan sosial yang handal. Undang-undang atau peraturan-peraturan tersebut hanya berfungsi sebagai acuan dan tanpa adanya implementasi yang jelas maka niat baik tinggal niat baik saja, undang-undang tinggallah undang-undang saja. Warga negara yang tidak mampu yang diharapkan akan mendapatkan jaminan sosial tidak akan mendapatkan haknya, mereka tidak akan tambah sejahtera, tetapi justru akan tetap miskin, bahkan semakin miskin saja.

Prospek dan Tantangan

Dalam realitanya, di negeri ini sedikitnya terdapat dua pola jaminan sosial yang cukup banyak berperan dalam memberikan jaminan sosial bagi orang-orang yang rentan terhadap ancaman kemiskinan. Pertama, pola jaminan yang diselenggarakan oleh negara dan berbagai institusi (jaminan sosial formal). Secara historis jaminan sosial mulai dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia beberapa saat setelah kemerdekaan yaitu dengan ditetapkannya Undang-undang No.3Tahun 1947 tentang kecelakaan. Namun bagi pegawai negeri, jaminan sosial dalam bentuk pemberian pensiun sebenarnya telah diberikan sejak jaman kolonial Belanda. Kedua, masyarakat berdasarkan adat, tradisi, dan aspek keagamaan sudah sejak lama menyelenggarakan jaminan sosial bagi individu atau kelompok masyarakat yang tidak mampu menghadapi problem-problem sosial (jaminan sosial informal).

Dengan kemampuan keuangan negara yang terbatas saat ini jaminan sosial formal belum berhasil menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kebijakannya masih sangat memprioritaskan pada penyaluran jaminan sosial bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI dan Polri. Di sisi lain jaminan sosial formal muncu1 dalam berbagai bentuk program Inpres Desa Tertinggal, program Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) dan dapat disebut juga Koperasi Unit Desa dan sejenisnya.

Pola jaminan sosial informal yang dikelola berdasarkan adat, tradisi dan keagamaan telah sejak lama diselenggarakan oleh masyarakat dalam bentuk antara lain gotong-royong yang berupa kegiatan tolong-menolong, bantu-membantu baik yang berupa pertukaran jasa atau barang. Secara operasional jaminan sosial informal berbentuk antara lain arisan warga RT atau RW, arisan keluarga, arisan kelompok pedagang bermodal kecil, memberikan jasa tenaga saat tetangga mendirikan rumah dan banyak lagi contoh-contoh yang tujuannya meringankan beban orang lain.

Mekanisme pada jaminan sosial informal lebih merupakan keinginan spontan dan sukarela yang didorong oleh perasaan senasib. Interaksi warga masyarakat seperti ini menimbulkan kohesi sosial dan solidaritas sosial yang sangat kuat sehingga lebih lanjut berakibat positif yaitu dimiliki rasa aman setiap warga masyarakat dalam menghadapi problema-problema sosial dan ekonomi.

Page 12: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

Melihat kenyataan mekanisme jaminan sosial informal dirasakan lebih efektif khususnya bagi negara berkembang seperti Indonesia, mekanisme proteksi jaminan sosial yang diselenggarakan di luar pemerintah sudah saatnya mendapatkan perhatian pemerintah. Tentu saja pemerintah harus membebaskan diri dari keinginan menempatkan bentuk-bentuk jaminan sosial informal sebagai subordinasi kekuatan politik manapun.

Dalam konteks ini, hal pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah memperjelas aturan tentang mekanisme penyelenggaraan jaminan sosial di Indoensia. Melalui Keppres No. 20 Tahun 2002 Presiden telah membentuk Tim Jaringan Sosial Nasional. Diharapkan tim ini segera dan berhasil menyelesaikan tugasnya untuk membuat konsep tentang jaminan sosial di Indonesia sehingga bisa dijadikan acuan penyelenggaraan pada tingkat yang lebih operasional.

Metode dan sistem yang ada sekarang diharapkan akan berkembang terus sejalan dengan terjadinya perubahan di berbagai aspek kehidupan seperti perubahan sosial, ekonomi, teknologi dan demografi. Dalam abad 21 yang sedang berlangsung ini sedang terjadi pula perubahan sosial dan ekonomi yang cukup mendasar. Gejalanya dapat diikuti dari jumlah penduduk usia tua (manula) yang bertambah banyak dari tahun ke tahun, struktur keluarga menjadi semakin kecil, penduduk semakin berpendidikan, dan bergesernya masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.

Dalam kelangkaan sumberdaya, strategi yang bisa diandalkan adalah strategi yang mengacu pada kekuatan konteks. Konteks penyelenggaraan kebijakan jaminan sosial yang tidak bisa diabaikan adalah mengacu pada maraknya keinginan untuk mengembangkan otonomi. Berhubung dengan telah bergulirnya proses desentralisasi pemerintahan, yang menjadikan daerah-daerah saling berlomba berotonomi, ada beberapa ha1 yang penting untuk dicamkan.

Pertama, pemerintah pusat telah memberikan wewenang yang besar kepada pemerintah kabupaten untuk mengelola aset-aset ekonomi daerah, baik berupa sumberdaya alam (natural resources), sumberdaya fisik buatan manusia (man-made capital) maupun sumberdaya manusia (human resources) guna mewujudkan kesejehteraan masyarakatnya. Di sini harus diingat bahwa jaminan sosial bukanlah merupakan wilayah ekonomi, melainkan sebagai wilayah hukum/perlindungan. Konsekuensinya jelas, negara (pemerintah pusat) tidak bisa lepas tangan terhadap pelaksanaan jaminan sosial kepada pemerintah kabupaten. Demikian pula, karena bukan merupakan wilayah ekonomi semata maka jaminan sosial juga bukan merupakan sarana untuk mencari keuntungan finansial bagi pemerintah atau aparat pemerintah (state aparatus).

Kedua, daerah otonom hanya akan memiliki "makna" di hadapan warga setiap daerah apabila pemerintah otonom berhasil menyelenggarakan jaminan sosial bagi segenap lapisan masyarakat. Semakin merata dan berkualitas penyelenggaraan jaminan sosial yang dilakukan oleh pemerintah daerah otonom, semakin bermaknalah otonomi daerah itu bagi warga daerah.

Ketiga, format kebijakan penyelenggaraan jaminan sosial agaknya akan bergeser ke arah model-model kebijakan yang lebih terfokus pada upaya integrasi antara residual, institusional, maupun developmental. Hal ini mengisyaratkan bahwa rehabilitasi, pemberian bantuan dan pelayanan perlindungan sosial, pemberdayaan, pengembangan, kemandirian secara komprehensif semakin dibutuhkan. ***(http://jurnalsospol.fisipol.ugm.ac.id/index.php/jsp/article/view/163)

B. Definisi dan Penjelasan Perencanaan asuransi

Page 13: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

Planning atau programming merupakan satu faktor yang penting pula guna membuat ramalan (forecasting) besarnya penjualan, calon-calon pembeli asuransi, dan biaya-biaya operasional perusahaan.

Planning sangat berguna untuk menentukan kebutuhan masing-masing asuransi(insurance needs) Hal-hal yang terdapat pada planning:

a. Besarnya asuransi yang harus disediakan untuk setiap kebutuhan. b. Kebutuhan akan asuransi.c. Menetukan apakah calon pembeli telah memiliki asuransi. d. Menetapkan kekurangan asuransi yang sudah ada dengan kebutuhan sesungguhnya.

Dalam insurance needs apa saja yang harus direalisasi oleh perusahaan dapat dilihat didalamnya seperti berikut ini:

1. Cash needs, yaitu kebutuhan uang tunai yang tersedia di mana segala pengeluaran yang segera harus dilaksanakan.

2. Readjustment of income, dalam hal ini harus diadakan penyesuaian antara asuransi yang diperlukan pada waktu masa peralihan dengan kematian tersebut.

3. Family periode income, di sini ditentukan besarnya sokongan untuk keluarga atau family si tertanggung(missal untuk anak-anaknya).

4. Life income for the widow, untuk income bagi janda-janda si insured ditetapkan pula berapa yang harus di terima dan yang berhak menerimanya.

5. Beasiswa untuk anak-anak.6. Pensiun.

(Drs. H. Abbas Salim, M.A. Asuransi dan Manajemen Risiko(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1993), hal. 153-154.)

Perencanaan Asuransi di Usia Produktif

Usia 31-40 tahun1. Lakukan investasi kesehatan pada reksadana dengan kisaran Rp 400.000 - Rp 650.000

setiap bulan dengan peningkatan investasi tetap sebesar 10% per tahun. Maka dalam kurun waktu 5 tahun pertumbuhan dana Anda berada dalam kisaran Rp 42 juta - Rp 68,3 juta, dan dalam waktu 10 tahun berkisar Rp 156 juta hingga Rp 254 juta.

2. Jika Anda sudah punya jaminan kesehatan yang memadai dari perusahaan, tidak perlu mengambil asuransi kesehatan tambahan.

3. Jika kondisi keuangan memungkinkan, lakukan penambahan investasi kesehatan pada reksadana.

4. Jika Anda memiliki penyakit bawaan, lakukan investasi kesehatan sejak usia muda (21-30 tahun) dengan memilih premi terendah, ditambah dengan asuransi penyakit kritis.

Usia 41-55 tahun:1. Di usia 41-55 tahun, Anda wajib memiliki program asuransi kesehatan dengan proteksi

rawat inap minimal pada kelas menengah. Karena pada kisaran usia ini peluang Anda sakit dan dirawat di rumah sakit lebih besar dibandingkan dengan di usia sebelumnya.

Page 14: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

2. Pilihlah produk investasi kesehatan dalam kisaran Rp 1 juta hingga Rp 1,6 juta per bulan.3. Jika sudah punya jaminan kesehatan dari perusahaan, pada rentang usia ini Anda boleh

memiliki asuransi kesehatan tambahan, namun perlu ditanyakan dengan tegas kepada pihak asuransi, apakah klaim asuransi kesehatan tambahan tersebut dapat dibayarkan secara penuh jika sudah ada asuransi kesehatan lain.

4. Asuransi penyakit kritis perlu dipertimbangkan. Pilihlah asuransi ini sebagai rider dari asuransi kesehatan/jiwa Anda sebelumnya. Pada asuransi jiwa, pilihlah produk yang memiliki terminal illnes, yakni sebuah program untuk uang pertanggungan yang akan dibayar ketika tertanggung mengalami sakit yang menurut medis peluang hidupnya tidak lebih dari 12 bulan. Dalam kondisi itu sebagian uang pertanggungan akan dibayarkan meski tertanggung masih hidup. Uang dari asuransi ini pun dapat digunakan untuk biaya kesehatan lainnya.

(http://www.pesona.co.id/karier.uang/keuangan.bisnis/perencanaan.asuransi.di.usia.produktif/004/003/65)

Kesalahan Dalam Perencanaan Keuangan

Kesalahan # 1

Tidak Memiliki Asuransi Jiwa yang Tepat

Mungkin Anda sudah menyadari pentingnya memiliki asuransi jiwa sebagai jaring

pengaman bagi anak seandainya terjadi hal yang tidak diinginkan. (Jika Anda belum

menyadarinya, kini Anda tahu: Segera daftarkan asuransi jiwa Anda!) Tapi kadangkala, bahkan

orang tua yang sudah mendaftarkan diri mengikuti asuransi jiwa tidak mendapatkan

perlindungan yang maksimal. “Banyak orang yang tidak mendapatkan klaim yang pantas,” ujar

Tim Wyman, financial planner di Southfield, Michigan. “Mereka tidak menyadari berapa nilai

klaim yang pantas agar keluarga dapat tetap bertahan hidup dengan normal jika kepala keluarga

sebagai sumber pendapatan meninggal dunia.”

Nilai yang pantas adalah mendapatkan tujuh hingga sepuluh kali lipat dari pendapatan

kotor per tahun saat anak-anak masih berusia muda.  (Jika seandainya Anda memiliki

penghasilan Rp. 60 juta per tahun, Anda seharusnya diasuransikan sebesar Rp. 420 juta hingga

Rp. 600 juta.)  Bahkan para orang tua yang bekerja dari rumah juga sebaiknya memiliki asuransi

jiwa: Keluarga Anda juga pasti tetap membutuhkan biaya untuk perawatan anak dan berbagai

keperluan lain seperti biaya pendidikan jika terjadi sesuatu pada Anda. Kebutuhan setiap

keluarga berbeda-beda, jadi berkonsultasilah dulu dengan konsultan keuangan. Jika Anda

gemar surfing di internet, coba kunjungi situs insweb.com/learning center. Di situs ini, Anda bisa

mengkalkulasikan nilai asuransi jiwa yang sepantasnya Anda dapatkan.

Page 15: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

Kebanyakan konsultan keuangan akan menyarankan Anda untuk memilih “asuransi jiwa

berjangka”, polis ini memiliki premi yang harus Anda bayarkan dalam jangka waktu tertentu

(misalnya 20 tahun). Anda tidak disarankan untuk memilih “asuransi jiwa seumur hidup” atau

“asuransi permanen” dimana keluarga Anda hanya akan dilindungi oleh asuransi selama Anda

terus membayar preminya. Biasanya, polis permanen-lah yang dianggap sebagai investasi yang

paling baik, meski kenyataannya tidak demikian. Banyak orang beranggapan bahwa membayar

premi asuransi dengan nilai kecil dan stabil seumur hidup, lebih baik daripada membayar premi

dengan jumlah yang lebih besar dalam jangka waktu tertentu. “Sebenarnya tidak demikian,” ujar

Wyman. “Yang justru lebih penting adalah Anda sudah berhasil memiliki jumlah uang yang

cukup besar saat anak-anak masih kecil dan belum lepas dari tanggung jawab Anda.”

Penting juga untuk Anda ketahui :

Membeli asuransi jiwa untuk anak Anda yang masih bayi. Asuransi ini memiliki premi

yang sangat kecil. Tapi seandainya anak Anda bukan seorang bintang sinetron terkenal, ia

tidak membutuhkannya. Tujuan utama asuransi adalah untuk menggantikan sumber

pendapatan yang hilang seandainya terjadi sesuatu. Kebanyakan bayi tidak memiliki

pekerjaan.

Asuransi Anda tidak memberi perlindungan terhadap risiko cacat tubuh. Jika Anda

pekerja kantoran, tanyakan pada perusahaan seberapa besar dari pendapatan Anda yang

dapat Anda klaim jika terjadi kecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh: seringkali

perusahaan hanya bisa memberi kompensasi sebesar 60 sampai 70 persen dari

penghasilan Anda. Jika nominal tersebut tidak mencukupi untuk biaya kebutuhan hidup

sehari-hari, Anda bisa mengajukan polis asuransi cacat yang dikeluarkan oleh swasta.

Kesalahan # 2

Menunda Untuk Mulai Menabung Dana Pensiun

Dengan semua perhatian yang tercurahkan pada si kecil, sangat mudah untuk melupakan

kebutuhan bagi Anda sendiri. Banyak orang tua baru yang justru berhenti menabung untuk dana

pensiun mereka supaya bisa mulai membuka dana pendidikan untuk kuliah si kecil. Ini adalah

kesalahan yang sangat serius. “Ada banyak program dana pendidikan dan pinjaman dari bank

yang bisa Anda ambil untuk membantu membiayai kuliah anak, tapi tidak ada program

peminjaman untuk orang-orang yang memasuki masa pensiun,” ujar Katrina Miller, financial

planner di Golden, Colorado.

Page 16: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

Kunci dari memiliki dana pensiun yang cukup, berhubungan erat dengan seberapa lama

Anda mulai menabung. Semakin lama Anda berinvestasi, semakin besar hasil yang Anda akan

terima. Karena itulah, jika Anda berhenti menabung dana pensiun, Anda berisiko membahayakan

masa depan keuangan keluarga. Meskipun keuangan Anda sedang ketat, Anda harus tetap

berusaha menyisihkan sebagian uang untuk dana pensiun kelak. (Idealnya, orang tua baru harus

bisa menyisihkan minimal 10 persen dari pendapatan total keluarga setiap bulan.)

            Selain hal tersebut, Anda pun perlu menyisihkan pendapatan bulanan untuk dana pensiun,

coba mulai menyisihkan sebagian lagi untuk dana pendidikan anak, meski hanya Rp. 100.000 per

bulan. Lebih cepat lebih baik: jika Anda baru mulai menyisihkan uang saat si kecil sudah berusia

5 tahun daripada saat ia baru lahir, Anda harus menyimpan 75 persen lebih banyak untuk

mendapatkan jumlah nominal yang sama besarnya saat anak berusia 18 tahun.

Kesalahan # 3

Tidak Berfikir Untuk Membuat Surat Wasiat

Tidak ada orang yang ingin lama-lama berfikir tentang kematian, apalagi jika Anda

punya anak yang masih kecil dan masih menggantungkan hidupnya pada Anda. Tapi jika Anda

tidak membuat surat wasit dan dana perwalian bagi anak, kemungkinan besar si kecil akan

terlantar secara finansial dan emosional jika Anda tiba-tiba meninggal dunia.

Jika perusahaan tempat Anda bekerja memberi fasilitas kesehatan, segera lakukan

reimbursement setelah Anda melakukan pengeluaran. Jika Anda menunda klaim, uang Anda bisa

dianggap hangus.

Alasan nomor satu mengapa orang  tua membutuhkan surat wasiat: Agar Anda, dan

bukan pengadilan atau yayasan kesejahteraan anak yang akan menentukan wali bagi anak-anak

Anda. “Saya sering melihat pertengkaran antara mertua, saudara kandung, sepupu bahkan

kerabat dekat yang memperebutkan hak asuh anak,” ujar Robin Giles, financial planner di

Laguna Niguel, California.”Adalah langkah yang lebih cerdas untuk membiarkan semua orang

tahu keinginan Anda saat Anda masih hidup.”

Hal yang tidak kalah penting adalah mendirikan dana perwalian yang menjelaskan kapan

anak Anda bisa mendapatkan dan mengelola sendiri warisan orang tuanya. Tanpa dana perwalian

yang jelas, anak-anak akan otomatis menerima dana tersebut saat mereka berusia 18 tahun. “Ini

adalah jumlah uang yang terlalu banyak dan terlalu cepat untuk dikelola oleh anak berusia 18

tahun,” ujar financial planner Chris Cooper di Toledo, Ohio.

Page 17: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

Pilihan terbaik adalah berkonsultasi dengan pengacara untuk membuat wasiat dan dana

perwalian yang tepat.

Kesalahan # 4

Melakukan Pemborosan dalam Keuangan 

Saat Anda baru saja menjadi orang tua, akan ada banyak tuntutan pemenuhan kebutuhan

hidup seperti memberi makan anak-anak, pakaian dan hiburan. Sangat sulit rasanya mencari

waktu untuk duduk sejenak dan mencatat besarnya pengeluaran setiap bulan. Padahal tindakan

ini sangat perlu. Anda harus memastikan bahwa Anda tidak melakukan pembelanjaan yang lebih

besar dari pendapatan Anda. “Anda juga harus bisa mengerem keinginan untuk membeli

berbagai barang yang sebenarnya tidak perlu, seperti keranjang tidur yang mahal atau stroller

dari designer ternama.” Ujar Miller. “Bayi Anda tidak akan peduli terhadap hal ini.”

Para ahli keuangan setuju bahwa akan sangat sulit untuk bisa menstabilkan keuangan saat

Anda sudah terlilit banyak hutang. “Banyak para ibu baru yang memutuskan untuk berhenti

bekerja, lalu menghamburkan uang mereka membeli berbagai barang mahal bagi si bayi dengan

anggapan bahwa mereka akan bisa menyimpan uang saat kembali bekerja beberapa tahun

kemudian,” ujar Miller. “Tapi kemudian mereka menyadari bahwa hal ini tidak akan terjadi

karena biaya hidup naik setiap tahunnya.”

Adalah hal yang sangat penting bagi ibu rumah tangga untuk mengatur keuangan

keluarga dengan baik. “Kebanyakan wanita merasa mereka tidak berhak untuk membuat

keputusan dalam hal keuangan karena mereka bukan sumber pendapatan keluarga,” ujar Mary

Claire Allvine, financial planner di Atlanta. “Sesungguhnya, baik suami maupun istri harus ikut

terlibat dalam perencanaan keuangan keluarga yang bisa membantu Anda berdua mencapai

keamanan finansial di kemudian hari.

( http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=solution&id=121)

Pentingnya Memiliki Asuransi untuk Mempertahankan HidupHingga saat ini, asuransi masih dianggap perlu oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Penyebabnya:

1. Asuransi belum dipandang sebagai kebutuhan yang mendesak karena fokus penggunaan penghasilan masih digunakan untuk menutupi kebutuhan pokok.

2. Asuransi dipandang tidak diperlukan karena sudah memiliki kekayaan yang berlimpah dan lebih dari cukup untuk menutupi risiko yang mungkin timbul.

3. Belum memahami manfaat asuransi dan bahkan ada yang beranggapan bahwa membeli asuransi berarti mengharapkan kematian.

Asuransi Sebagai Perencanaan Keuangan Keluarga

Page 18: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

Asuransi sangat dapat dijadikan sebagai bagian dari perencanaan keuangan keluarga. Dalam jangka pendek, keluarga harus memiliki dana cadangan berbentuk cash di bank jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak tercover asuransi. Selanjutnya dalam jangka panjang, barulah asuransi yang bertindak untuk mengcover resiko misalnya terjadi sesuatu terhadap si ayah sehingga cacat tetap bahkan meninggal dunia. Jenis-jenis asuransi yang terpenting dan mendasar yang mesti dimiliki sebuah keluarga adalah asuransi jiwa untuk ayah/ibu pencari nafkah. Selain itu perlu juga asuransi kesehatan, kalau sudah ada dari kantor, tidak ada salahnya mencari tambahan seandainya limit perlindungannya tidak memadai, namun pastikan asuransi tambahannya dapat mengcover kekurangan dana dari asuransi kantor.

Asuransi kerugian, misalnya melindungi rumah dari kebakaran, kecelakaan dan kehilangan mobil serta pihak ketiganya juga patut dipilih.

Asuransi diperlukan keluarga untuk memperkecil risiko keuangan yang mungkin terjadi. (http://ariful0406.blogspot.com/2012/11/dana-prulink.html)

Page 19: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

KESIMPULAN

Sehubungan dengan rawannya kecelakaan serta manusia layaknya tidak mengerti sampai kapan umur yang diberikan oleh tuhan kita dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, untuk masyarakat di era globalisasi sangat membutuhkan jaminan sosial dan perencanaan asuransi yang tepat supaya tidak merugikan dan yang terpenting bermanfaat di masa yang akan datang.

Page 20: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

DAFTAR PUSTAKA

Salim, A(1993). Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

(http://ariful0406.blogspot.com/2012/11/dana-prulink.html)

(http://www.pesona.co.id/karier.uang/keuangan.bisnis/perencanaan.asuransi.di.usia.produktif/004/003/65)

( http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=solution&id=121)

(http://bpjs-kesehatan.go.id/index.php/post/categories/MjE/seputar-bpjs)

(http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2014/01/apa-itu-bpjs-kesehatan-dan-bagaimana.html)

(http://jurnalsospol.fisipol.ugm.ac.id/index.php/jsp/article/view/163)

Page 21: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

LAMPIRAN

SOAL1. Sebutkan hal-hal yang ditetapkan dalam programming?2. Sebut dan jelaskan Insurance needs atau kebutuhan asuransi yang harus direalisasikan?3. Sebutkan perencanaan asuransi di usia produktif (Usia 41-55 tahun)?4. Apa Pengertian dan Tujuan dari BPJS Kesehatan?5. Sebutkan manfaat jaminan kesehatan nasional (JKN) BPJS kesehatan?

JAWABAN1. Hal-hal yang terdapat pada planning:

a. Besarnya asuransi yang harus disediakan untuk setiap kebutuhan. b. Kebutuhan akan asuransi.c. Menetukan apakah calon pembeli telah memiliki asuransi. d. Menetapkan kekurangan asuransi yang sudah ada dengan kebutuhan sesungguhnya.

2. a. Cash needs, yaitu kebutuhan uang tunai yang tersedia di mana segala pengeluaran yang segera harus dilaksanakan.

b. Readjustment of income, dalam hal ini harus diadakan penyesuaian antara asuransi yang diperlukan pada waktu masa peralihan dengan kematian tersebut.

c. Family periode income, di sini ditentukan besarnya kosongan untuk keluarga atau family si tertanggung(misal untuk anak-anaknya).

d. Life income for the widow, untuk income bagi janda-janda si insured ditetapkan pula berapa yang harus di terima dan yang berhak menerimanya.

e. Beasiswa untuk anak-anak.f. Pensiun.

3. Usia 41-55 tahun:a. Di usia 41-55 tahun, Anda wajib memiliki program asuransi kesehatan dengan

proteksi rawat inap minimal pada kelas menengah. Karena pada kisaran usia ini

Page 22: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

peluang Anda sakit dan dirawat di rumah sakit lebih besar dibandingkan dengan di usia sebelumnya.

b. Pilihlah produk investasi kesehatan dalam kisaran Rp 1 juta hingga Rp 1,6 juta per bulan.

c. Jika sudah punya jaminan kesehatan dari perusahaan, pada rentang usia ini Anda boleh memiliki asuransi kesehatan tambahan, namun perlu ditanyakan dengan tegas kepada pihak asuransi, apakah klaim asuransi kesehatan tambahan tersebut dapat dibayarkan secara penuh jika sudah ada asuransi kesehatan lain.

d. Asuransi penyakit kritis perlu dipertimbangkan. Pilihlah asuransi ini sebagai rider dari asuransi kesehatan/jiwa Anda sebelumnya. Pada asuransi jiwa, pilihlah produk yang memiliki terminal illnes, yakni sebuah program untuk uang pertanggungan yang akan dibayar ketika tertanggung mengalami sakit yang menurut medis peluang hidupnya tidak lebih dari 12 bulan. Dalam kondisi itu sebagian uang pertanggungan akan dibayarkan meski tertanggung masih hidup. Uang dari asuransi ini pun dapat digunakan untuk biaya kesehatan lainnya.

4. BPJS Kesehatan adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang dibentuk pemerintah untuk memberikan Jaminan Kesehatan untuk Masyarakat.BPJS bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan agar setiap peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan

5. a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non spesialistik mencakup:

1. Administrasi pelayanan.2. Pelayanan promotif dan preventif.3. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai6. Transfusi darah sesuai kebutuhan medis7. Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama8. Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi

b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan mencakup:

1. Rawat jalan, meliputi:a. Administrasi pelayananb. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter  spesialis dan sub

spesialisc. Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medisd. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakaie. Pelayanan alat kesehatan implantf. Pelayanan penunjang diagnostic lanjutan sesuai dengan indikasi  medisg. Rehabilitasi medish. Pelayanan darah

Page 23: makalah jaminan sosial dan Perencanaan Asuransi.docx

i. Peayanan kedokteran forensikj. Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan

2. Rawat Inap yang meliputi: a. Perawatan inap non intensifb. Perawatan inap di ruang intensifc. Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri

Rekap Nilai Asuransi Rombel 2 Kelompok 10

No Nim Nama Nilai1 4112313004 Ahmad Madarijul Falah 8,62 4112313009 Firman Aryantioko 8,43 4112313035 Bagas Aquinaldi Mulia 8,44 4112313040 Dewi Nur Chayati 9,05 4112313023 Jihan Dina Fitria 8,46 4112313012 Aisyah Juniar R 9,27 4112313032 Febri Ayu Rahmawati 8,28 4112313022 Novi Yuliyanti 9,29 4112312037 Rizky Arisusanti 8,210 4112313034 Mega Rizky Oktaviani 8,611 4112313040 Diwa Saputra 9,212 41123130 Sunanul Huda  13 41123130 Alfian Meilano  14 41123130 Suci Ismi Ulinuha