makalah instrumen
-
Upload
bagus-amin-fajarudin -
Category
Documents
-
view
80 -
download
3
Transcript of makalah instrumen
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Geolistrik adalah suatu metoda geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik
di dalam bumi dan bagaimana mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini
meliputi pengukuran potensial, arus listrik, SP, dan elektromagnetik yang terjadi
baik secara alamiah maupun akibat injeksi arus ke dalam bumi.
Induced polarization atau polarisasi terimbas merupakan salah satu metode
geofisika yang mendeteksi terjadinya polarisasi listrik pada permukaan mineral
logam. Polarisasi ini terjadi akibat adanya arus induktif yang menyebabkan reaksi
transfer antara ion elektrolit dan mineral logam.
Pada metoda geolistrik polarisasi terimbas arus listrik diinjeksikan ke dalam
bumi melalui dua elektroda arus, kemudian beda potensial yang terjadi diukur
melalui dua elektroda potensial. Dalam metoda polarisasi terimbas ada 4 macam
metoda pengukuran yaitu pengukuran dalam domain waktu, domain frekuensi,
pengukuran sudut fasa dan Magnetic Induced Polarization (MIP). Metoda
polarisasi terimbas ini terutama dipahami dalam eksplorasi logam dasar (Base
Metal) dan penyelidikan air tanah (Ground Water). Berdasarkan letak (konfigurasi)
elektroda potensial dan arus, dikenal beberapa jenis metoda polarisasi terimbas
antara lain :
1. Metoda Schlumberger
2. Metoda Wenner
3. Metoda Double Dipole
4. Metoda Pole Dipole
II. Maksud dan Tujuan
Maksud dari makalah ini adalah agar mahasiswa mampu memahami
mengenai instrumen geolistrik IP serta bertujuan agar mahasiswa mengetahui
instrumen-instrumen yang digunakan dalam geolistrik.
III. Rumusan Masalah
Makalah ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut:
1. Deskripsi alat ukur
2. Peralatan lapangan
3. Prinsip kerja alat IP
4. Pengukuran dalam domain waktu
BAB II
ISI
I. Deskripsi Alat Ukur
Polarisasi terimbas terjadi akibat adanya arus induktif yang menyebabkan
reaksi transfer antara ion elektrolit dan mineral logam. IPMGEO-4100 dirancang
untuk mengukur parameter polarisasi terimbas melalui nilai chargeability. Nilai ini
merupakan perbandingan antara peluruhan potensial sekunder terhadap waktu.
IPMGEO-4100 bekerja dalam domain waktu, dimana data akuisisi direkam melalui
A/D card dengan akurasi 12 bit. Prinsip pengukuran IP memiliki susunan
konfigurasi yang serupa dengan survey geolistrik. IPMGEO-4100 telah
dikombinasikan sedemikian rupa sehingga akuisisi data IP dapat dilakukan secara
simultan dengan geolistrik. Dengan demikian dapat dikarakteristik material yang
memiliki respon resistivitas yang sama tetapi mempunyai karakteristik IP yang
berbeda. IPMGEO-4100 dapat dikembangkan menjadi instrumen pengukuran
multichannel 16 channel atau lebih (seri 16100) dengan maksimum jumlah channel
1000 buah. Melalui instrument multichannel IP pengukuran 2D dan 3D akan
menjadi lebih efisien, cepat dan mudah.
Gambar 1. IPMGEO-4100
Gambar 1. IPMGEO-16100 IP Multichannel
Gambar 3. Software akuisisi IPMGEO 4100/4200
Spesifikasi Teknis:
IPMGEO-4100
- Tegangan : 400 V (100mA)
- Tegangan Max : 500 V
- Arus : 100 mA (Rab < 4k ohm) constant current
- Daya : 75 W by 2 x 12 V NiCad Battery
- Time domain IP-measures chargeability in time interval
- Vmn max : 10 V
- Impedance : 10 MOhm (high impedance)
- High accurate 10 bit A/D card
- Kedalaman penetrasi : > 150 m (moist soil)
IPMGEO-16100
- Tegangan : Automatic, 0-500 V (100mA)
- Max input voltage : 1000 V
- AB current max : 100 mA (Rab < 5k ohm) constant current
- Daya : 50-75 W by 2 x 12 V NiCad Battery
- Time domain IP-measures chargeability in time interval
- Vmn max : Automatic setting 10 V
- Impedance : 10 MOhm (high impedance)
- Injection time : 1-4 s
- Volt meter range : 0 - 1000 V
- Amperemeter range : 0-400 mA
- ADC : 10 bit, 0-10 V, 0.1 ms
- Electrodes number : 16 ch/module
- Controller : IBM PC compatible
- Communication : DB 9-serial RS-232 900 bps
- External battery : 2x12 V (7Ah recommended)
- Internal battery : 2X9 V (NEDA 1604, 6F22 or 006P)
- Dimension : 30x37x14 cm
- Weight : 6 Kg
- Kedalaman penetrasi: > 200 m (moist soil)
Aplikasi:
- Eksplorasi air tanah
- Mitigasi gerakan tanah (longsor)
- Investigasi Geoteknik
- Eksplorasi mineral
- Studi lingkungan (pencemaran air tanah)
- Arkeologi
Keutamaan :
- Pada alat multichannel pengukuran dilakukan full otomatik untuk data 1D(sounding),
2D dan 3D (profiling)
- Output file 2D multichannel kompatibel dengan software Res2Dinv
- 4 elektroda dan multi elektroda standard 16 elektroda (dapat ditingkatkan dalam
kelipatan 16, max 1000 elektroda)
- Arus 100 mA (current sources)
- Data tersimpan dalam format ASCII
- Long life battery
- Anti short circuit
- Setting lapangan dikontrol oleh PC Laptop
- Bisa digunakan untuk pengukuran sounding atau profiling/mapping resistivitas
- Time domain IP, mengukur nilai chargeabilitas dari interval waktu.
Komponen Standar:
- IPMGEO-4100/IPMGEO-16100 (main unit)
- Battery 75 W by 2 x 12 V NiCad Battery
- Instruction manual
- 4/16 elektroda extendable max 1000 elektroda
- Kabel arus dan potensial (IPMGEO-4100 total 300 m; IPMGEO-16100 total 1600 m)
- Laptop
- Software akuisisi
II. Peralatan Lapangan
Peralatan yang digunakan selama di lapangan antara lain :
1. IPMGEO-4100/16100
2. Accu
3. Elektroda arus dan potensial
4. Kabel-kabel penghubung
5. Meteran
III. Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat :
Alat ukur IPMGEO-4100/16100 ini terdiri dari dua bagian :
a. Sinyal generator dan transmitter arus
b. Rangkaian receiver untuk mengukur beda potensial.
Transmitter dan sinyal generator mengalirkan arus listrik berbentuk pulsa
persegi melalui kedua elektroda arus ke bumi. Sering kali terjadi polarisasi pada
bidang antar muka elektroda arus dan tanah sekelilingnya yang mengakibatkan
terjadinya variasi harga tahanan tanah terhadap arah pengukuran. Untuk mengatasi
hal ini maka secara periodik polaritas arus listrik dibalikkan arusnya oleh rangkaian
sinyal generator. Pembalikan polaritas arus listrik ini juga berguna untuk
mengeliminasi potensial spontan bumi.
Beda potensial yang tejadi antara kedua elektroda pengukur pada saat arus
listrik mengalir dan pada saat arus dihentikan (potensial residual) diukur oleh
rangkaian receiver yang mempunyai kemampuan tinggi. Untuk mencegah terjadinya
polarisasi elektroda antara logam elektroda pengukur (potensial) yang konduktif
dengan larutan ionik dalam pori-pori tanah maka digunakan elektroda non potensial
yang disebut porous-pot. Antara unit transmitter dan receiver dihubungkan oleh
rangkaian elektronik pengatur fasa supaya terdapat keselarasan kerja antara
transmitter dan receiver.
IV. METODA PENGUKURAN
Pengukuran tanggapan (respon) IP dapat dilakukan dalam :
- Domain waktu
- Domain frekuensi
- Pengukuran sudut fasa IP.
Ketiganya mengukur gejala fisis yang sama, tetapi dengan parameter
pengukuran yang berbeda. Di samping itu juga ada metoda Magnetic Induced
Polarization (MIP) yaitu pengukuran dalam domain medan magnet.
a. Pengukuran dalam Domain Waktu
Metode geolistrik Induced Polarization (IP), dimana metode ini
merupakan metode yang memanfaatkan waktu luruh arus listrik ketika
dimatikan (potential decay) yang ber-domain waktu dan frekuensi.
Gambar di atas dapat dijelaskan, besarnya nilai polarisasi adalah pada
luasan area berwarna orange yang merupakan integral dari t2 dan t1
terhadap nilai potensial, dari hasil perhitungan diatas akan dihasilkan suatu
nilai parameter IP yaitu chargeability yang merupakan metode IP dalam
kawasan waktu.
Dalam teknis akuisisi data dilapangan, kedua metode ini dijalankan
secara bersamaan dengan menggunakan satu buah alat (Ex: Sycal) dan
kelengkapannya berupa elektroda-elektroda, porouspsot, kabel, meteran,
dll. Gambar 4[/] Contoh pengukuran metode geolistrik dengan alat syscal 4
elektroda.
Dari hasil pengukuran data lapangan akan didapatkan penampang 2D
resistivatas yang telah dilakukan proses inversi terhadap data geolistrik.
Penampang 2D akan menggambarkan kondisi bawah permukaan
berdasarkan nilai resistivas batuan dan nilai Chargeability (Time Domain)
dan PFE (Frekuensi Domain) bawah permukaan. Dimana nilai resistivitas
tinggi dipengaruhi oleh material (batuan) yang resisten, impermeable, tight
porosity sedangkan nilai Chargeability akan bergantung terhadap kehadiran
logam dibawah permukaan, sehingga integrasi dua metode geolistrik
resistivitas dan Induced Polarization sangat baik digunakan untuk eksplorasi
logam. [b]Gambar 5 Penampang 2D bawah permukaan resistivitas dan PFE
(Percent Frequency Effect).
Gambar 5 diinterpretasikan, (atas) adalah penampang 2D resistivity
dimana pada meter ke -500 merupakan zona lemah yang diinterpretasikan
sebagai sesar, sehingga mempunyai nilai resistivitas yang lebih rendah
dibandingkan batuan disekitarnya, kemudian (bawah) merupakan
penampang PFE 2D yang mana jika dibandingkan (diintegrasikan) dengan
penampang resistivity 2D di meter ke -500 merupakan anomaly yang
menarik dimana nilai resistivtas rendah berbanding dengan nilai PFE yang
tinggi, ini diartikan bahwa pada zona lemah (sesar) terdapat mineral2 logam
yang mengisi pada zona lemah tersebut.
BAB III
PENUTUP
I. KesimpulanMetode geolistrik Induced Polarization (IP), dimana metode ini merupakan
metode yang memanfaatkan waktu luruh arus listrik ketika dimatikan (potential
decay) yang ber-domain waktu dan frekuensi.
II. Saran
Saran dari penulis, untuk menguatkan data lapangan metode geolistrik dan
IP, disarankan untuk menggunakan metode geomagnetik untuk dapat
menginterpretasikan zona lemah pada penampang resistivity merupakan zona
sesar.
DAFTAR PUSTAKA
http://forum.iagi.or.id/viewtopic.php?f=16&t=318
http://www.geocis.net/image-upload/Induced+polarization.pdf