Makalah Industrialisasi

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini dunia industri, telah memasuki era modern. Kegiatan industri semakin berkembang dan meningkat guna memenuhi kebutuhan manusia sehingga timbulnya industrilisasi. Kegitan industrilisasi memiliki dampak yang besar bagi kelestarian lingkungan. Dampak yang ditimbulkan dapat menjadi dampak positif maupun negatif bagi lingkungan. Salah satu dampak negatifnya adalah timbulnya global warming atau pemanasan global yang terjadi saat ini. Dimulai dari sejarah revolusi industri, Revolusi Industri adalah perubahan teknologi , sosioekonomi , dan budaya pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 Inggris dengan perkenalan mesin uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai oleh mesin (terutama dalam produksi tekstil ). Perkembangan peralatan mesin logam keseluruhan pada dua dekade pertama dari abad ke-19 membuat produk mesin produksi untuk digunakan di industri lainnya. Yang terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasarkan pekerja menjadi yang didominasi oleh industri dan diproduksi mesin. Revolusi ini dimulai diawal mulai Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada 1

Transcript of Makalah Industrialisasi

Page 1: Makalah Industrialisasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini dunia industri, telah memasuki era modern. Kegiatan industri semakin

berkembang dan meningkat guna memenuhi kebutuhan manusia sehingga timbulnya

industrilisasi. Kegitan industrilisasi memiliki dampak yang besar bagi kelestarian

lingkungan. Dampak yang ditimbulkan dapat menjadi dampak positif maupun negatif bagi

lingkungan. Salah satu dampak negatifnya adalah timbulnya global warming atau

pemanasan global yang terjadi saat ini.

Dimulai dari sejarah revolusi industri, Revolusi Industri adalah perubahan teknologi,

sosioekonomi, dan budaya pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 Inggris dengan

perkenalan mesin uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai

oleh mesin (terutama dalam produksi tekstil).

Perkembangan peralatan mesin logam keseluruhan pada dua dekade pertama dari

abad ke-19 membuat produk mesin produksi untuk digunakan di industri lainnya. Yang

terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasarkan pekerja menjadi yang didominasi

oleh industri dan diproduksi mesin.

Revolusi ini dimulai diawal mulai Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton

menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada

sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum

dengan perkembangan kapal tenaga uap, rel, dan kemudian diakhir abad tersebut

perkembangan mesin bakar dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik.

Efek budayanya menyebar ke seluruh Eropa Barat dan Amerika Utara, kemudian

mempengaruhi seluruh dunia. Efek dari perubahan ini di masyarakat Neolitikum ketika

pertanian mulai dilakukan dan membentuk peradaban, menggantikan kehidupan nomadik.

Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste

Blanqui di pertengahan abad ke-19.

1

Page 2: Makalah Industrialisasi

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah yang akan dibahas dalam tugas ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah sejarah sektor industri di Indonesia ?

2. Apakah pengertian industrialisasi ?

3. Bagaimanakah konsep dan tujuan industrialisasi ?

4. Dibedakan berdasarkan apa saja jenis industri itu ?

5. Bagaimanakah perkembangan sektor industri di Indonesia ?

2

Page 3: Makalah Industrialisasi

BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

A. Sejarah Sektor Industri Di Indonesia

Tahun 1920an industry modern di Indonesia hampir semua dimiliki oleh orang

asing, walau jumlahnya hanya sedikit. Indutri kecil yang ada pada masa itu berupa

industry rumah tangga seperti penggilingan padi, pembuatan gula merah (tebu dan

nira), rokok kretek, kerajinan tekstil, dan sebagainya tidak terkoordinasi dengan baik.

Perusahaan modern hanya ada dua, yaitu pabrik rokok milik British American Tobaco

(BAT) dan perakitan kendaraan bermotor General Motor Car Assembly. Depresi

ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1930an meruntuhkan perekonomian,

megakibatkan menurunnya penerimaan ekspor dari 1.448 gulden menjadi 505 gulden

(1929) yang mengakibatkan pengangguran. Melihat situasi tersebut pemerintah Hindia

Belanda mengubah system dan pola kenijakan ekonomi dari sector perkebunan ke

sector industry, dengan memberi kemudahan dalam pemerian ijin dan fasilitas bagi

pendirian industry baru.

Berdasarkan Sensus Industri Pertama (1939), industry yang ada ketika itu

mempekerjakan 173 ribu orang di bidang pengolahan makanan, tekstil dan barang

logam, semuanya milik asing. Pada masa PD II kondisi industrialisasi cukup baik.

Namun setelah pendudukan Jepang keadaannya terbalik. Disebabkan larangan impor

bahan mentah dan diangkutnya barang capital ke Jepang dan pemaksaan tenaga kerja

(romusha). Setelah Indonesia merdeka, mulai dikembangkan sector industry dan

menawarkan investasi walau dalam tahap coba-coba. Tahun 1951 pemerintah

meluncurkan RUP (Rencana Urgensi Perekonomian). Program utamanya

menumbuhkan dan mendorong industry kecil pribumi dan memberlakukan pembatasan

industry besar atau modern yang dimiliki orang Eropa dan Cina.

3

Page 4: Makalah Industrialisasi

B. Pengertian Industrialisasi

Istilah industrialisasi secara ekonomi diartikan sebagai kegiatan mengolah bahan

mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, dapat pula diartikan sebagai

himpunan perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industri dirangkai dengan kata

yang menerangkan jenis industrinya. Misalnya, industri obat-obatan, industri garmen,

industri perkayuan, dsb.

C. Konsep dan Tujuan Industrialisasi

1. Awal konsep industrialisasi → Revolusi industri abad 18 di Inggris → Penemuan

metode baru dlm pemintalan dan penemuan kapas yg menciptakan spesialisasi

produksi dan peningkatan produktivitas faktor produksi.

2. Selanjutnya penemuan baru pengolahan besi & mesin uap sehingga mendorong

inovasi → Baja, kereta dan kapal tenaga uap.

3. Setelah PD II  muncul teknolgi baru → Asembly line, listrik, motor, barang sintetis,

telekomunikasi, elektronik, bio, computer dan robot.

Industrialisasi merupakan suatu proses interaksi antara perkembangan teknologi,

inovasi, spesialisasi dan perdagangan dunia untuk meningkatkan pendapatan

masyarakat dengan mendorong perubahan struktur ekonomi.

Industrialisasi merupakan salah satu strategi jangka panjang untuk menjamin

pertumbuhan ekonomi. Hanya beberapa Negara dengan penduduk sedikit & kekayaan

alam meilmpah seperti Kuwait & libya ingin mencapai pendapatan yang tinggi tanpa

industrialisasi.

Faktor pendorong industrialisasi (perbedaan intesitas dalam proses industrialisasi

antar negara) :

1. Kemampuan teknologi dan inovasi

2. Laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita

3. Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri.

4

Page 5: Makalah Industrialisasi

Negara yang awalnya memiliki industri dasar/primer/hulu seperti baja, semen,

kimia, dan industri tengah seperti mesin alat produksi akan mengalami proses

industrialisasi lebih cepat.

Besar pangsa pasar DN yang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan jumlah

penduduk. Indonesia dengan 200 juta orang menyebabkan pertumbuhan kegiatan

ekonomi

Ciri industrialisasi yaitu cara pelaksanaan industrialisasi seperti tahap

implementasi, jenis industri unggulan dan insentif yang diberikan.

1. Keberadaan SDA. Negara dengan SDA yang besar cenderung lebih lambat dalam

industrialisasi

2. Kebijakan/strategi pemerintah seperti tax holiday dan bebas bea masuk bagi industri

orientasi ekspor.

D. Jenis Industri

1. Jenis industri berdasarkan tempat bahan baku :

1. Industri ekstraktif

Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam

sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan,

peternakan,pertambangan, dan lain lain.

2. Industri nonekstaktif

Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain

selain alam sekitar.

3. Industri fasilitatif

Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa

yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan,

transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

5

Page 6: Makalah Industrialisasi

2. Jenis industri berdasarkan besar kecil modal

1. Industri padat modal

Industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan

operasional maupun pembangunannya

2. Industri padat karya

Industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau

pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

3. Jenis-jenis industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya

(berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986) :

1. Industri kimia dasar

Contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb

2. Industri mesin dan logam dasar

Misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll

3. Industri kecil

Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak

goreng curah, dll

4. Aneka industri

Misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.

4. Jenis-jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja:

1. Industri rumah tangga

Industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.

2. Industri kecil

Industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.

3. Industri sedang atau industri menengah

Industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.

4. Industri besar

Industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau

lebih.

6

Page 7: Makalah Industrialisasi

5. Jenis industri berdasarkan pemilihan lokasi:

1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented

industry)

Industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri

jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial

berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.

2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man

power oriented industry)

Industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena

bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk

lebih efektif dan efisien.

3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply

oriented industry)

Industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas

atau memotong biaya transportasi yang besar.

6. Jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan :

1. Industri primer

Industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau

tanpa diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil produksi pertanian,

peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya

2.    Industri sekunder

Industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga

menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya adalah

pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.

3. Industri tersier

Industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti

telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi

yang lainnya.

7

Page 8: Makalah Industrialisasi

E. Perkembangan Sektor Industri Manufaktur di  Indonesia

1. Klasifikasi Industri.

1. Industri primer/hulu yaitu mengolah output dari sektor pertambangan (bahan

mentah) menjadi bahan baku siap pakai untuk kebutuhan proses produksi pada

tahap selanjutnya

2. Industri sekunder/manufaktur yang mencakup: industri pembuat modal

(mesin), barang setengah jadi dan alat produksi, dan industri hilir yang

memproduksi produk konsumsi

2. Pertumbuhan output.

Pertumbuhan output yang tinggi disebabkan oleh permintaan eksternal yang

tinggi. Pertumbuhan PDB 3 sektor penting di LDCs sebagai berikut:

Sumber Utama Pertumbuhan PDB menurut Tiga Sektor di Negara

Berkembang 1970 -1995 (%).

SektorLaju Pertumbuhan

Rata-Rata

Pangsa dari Kontribusi Terhadap

Pertumbuhan PDB

Pertanian 2,7 3,4 2,4 2,9 10,5 16 8,2 13,9

Manufaktur 6,8 4,6 6,9 5,9 21,3 26 32,1 22,9

Jasa 6,3 3,6 4,5 4,9 50,3 49,4 46,4 47,6

PDB 5,7 3,5 4,7 4,6 100 100 100 100

Laju pertumbuhan output rata rata pertahun untuk sektor manufaktur (22,9

%) lebih tinggi dari pertanian (13,9%) periode 1970 – 1995.

Kontribusi terhadap pertumbuhan PDB 1970 – 1980 (21,3 %) & 1990 –

1995 (32,1%)

Pertmbuhan output sektor manufaktur karena permintaan eksternal → ekspor

tinggi

8

Page 9: Makalah Industrialisasi

Sumber Utama Pertumbuhan PDB menurut Tiga Sektor di Negara Asia

Timur & Tenggara 1970 -1995 (%)

SektorLaju Pertumbuhan

Rata-Rata

Pangsa dari Kontribusi Terhadap

Pertumbuhan PDB

Pertanian 1,9 3,2 3,3 2,7 23,6 22,4 22,1 26,2

Manufaktur 4,3 6,9 4,6 5,4 15,5 17,2 15,9 15,0

Jasa 4,3 6,2 5,1 5,2 49,4 49,4 52,7 46,1

PDB 3,3 5,3 4,5 4,3 100 100 100 100

Laju pertumbuhan PDB wilayah ini rata rata pertahun 7,4% periode 1970 –

1995 lebih tinggi dari pertumbuhan PDB dunia 2,9 % dan laju pertumbuhan PDB

negara berkembang 4,6 %

Tingkat perkembangan industri manufaktur dapat dilihat dari pendalaman

struktur industri itu sendiri. Struktur industri:

1. Ragam produk

Barang konsumsi, sederhana, barang konsumsi dengan kandungan teknologi

yanglebih canggih, barang modal,

2. Intensitas pemakain faktor produksi

Barang dengan padat karya dan barang dengan padat modal

3. Orinetasi pasar

Barang domestik & barang ekspor

3. Pendalaman Struktur Industri.

Pembangunan ekonomi jangka panjang dapat merubah pusat kekuatan

ekonomi dari pertanian menuju industri dan menggeser struktur industri yang

memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif.

Perubahan struktur industri disebabkan oleh :

1. Penawaran aggregat

9

Page 10: Makalah Industrialisasi

Perkembangan teknolgi, kualitas SDM, inovasi material baru untuk produksi

2. Permintaan aggregat

Peningkatan pendapatan perkapita yang mengubah volume & pola konsumsi

Berdasarkan analisis tingkat pendalaman struktur industri:

1. Orientasi perkembangan industri manuafktur di Indonesia masih pada barang

konsumsi sederhana seperti makanan, minuman pakaian jadi sampail bambu,

rotan & kayu

2. Sisi permintaan aggergat, pasar domestik barang konsumsi berkembang pesat

seiring laju penduduk & peningkatan pendapatan masyarakat per kapita

3. Sisi penawaran aggregat, Sarana dan prasarana menunjang untuk produksi

barang konsumsi tersebut dibandingkan barang modal

4. Aspek teknolgi, kandungan teknologi barang konsumsi lebih rendah

4. Tingkat Teknologi produk manufaktur.

Teknologi yang digunakan dalam industri manufaktur mencakup:

1. Tekonolgi tinggi mencakup: komputer, obat-obatan, produk elektronik, alat

komunikasi dan sebagainya

2. Teknologi sedang mencakup: plastik, karet, produk logam sederhana,

penyulingan minyak, produk mineral bukan logam

3. Teknolgi rendah mencakup: kertas, percetakan, tekstil, pakaian jadi,

minuman, rokok, dan mebel

5. Permasalahan dalam Industri Manufaktur

Industri manufaktur di LDCs lebih terbelakang dibandingkan di DCs, hal ini

karena :

1. Keterbatasan teknologi

2. Kualitas Sumber daya Manusia

3. Keterbatasan dana pemerintah (selalu difisit) dan sektor swasta

10

Page 11: Makalah Industrialisasi

4. Kerja sama antara pemerintah, industri dan lembaga pendidikan & penelitian

masih rendah

6. Masalah dalam industri manufaktur nasional:

1. Kelemahan struktural

Basis ekspor & pasar masih sempit walaupun Indonesia mempunyai banyak

sumber daya alam & TK, tapi produk & pasarnya masih terkonsentrasi :

a. Terbatas pada empat produk (kayu lapis, pakaian jadi, tekstil & alas kaki)

b. Pasar tekstil & pakaian jadi terbatas pada beberapa negara: USA, Kanada,

Turki & Norwegia

c. USA, Jepang & Singapura mengimpor 50% dari total ekspor tekstil &

pakaian jadi dari Indonesia

d. Produk penyumbang 80% dari ekspor manufaktur indonesia masih mudah

terpengaruh oleh perubahan permintaan produk di pasar terbatas

e. Banyak produk manufaktur terpilih padat karya mengalami penurunan

harga muncul pesaing baru seperti cina & vietman

f. Produk manufaktur tradisional menurun daya saingnya sbg akibat factor

internal seperti tuntutan kenaikan upah

Ketergantungan impor sangat tinggi pada tahun 1990, Indonesia

menarik banyak PMA untuk industri berteknologi tinggi seperti kimia,

elektronik, otomotif, dsb, tapi masih proses penggabungan, pengepakan dan

assembling dengan hasil:

a. Nilai impor bahan baku, komponen & input perantara masih tinggi diatas

45%

b. Industri padat karya seperti tekstil, pakaian jadi & kulit bergantung

kepada impor bahan baku, komponen &  input perantara  masih tinggi.

c. PMA sector manufaktur masih bergantung kepada suplai bahan baku &

komponen dari LN

d. Teknologi (teknikal, manajemen, pemasaran, pengembangan dan

keterkaitan eksternal) dari PMA masih terbatas

11

Page 12: Makalah Industrialisasi

e. Pengembangan produk dengan merek sendiri dan pembangunan jaringan

pemasaran masih terbatas

Tidak ada industri berteknologi menengah

a. Kontribusi industri berteknologi menengah (logam, karet, plastik, semen)

terhadap pembangunan sektor industri manufaktur menurun tahun 1985 -

1997.

b. Kontribusi produk padat modal (material dari plastik, karet, pupuk,

kertas, besi & baja) thd ekspor menurun 1985 – 1997

c. Produk dg teknologi rendah berkembang pesat.

Konsentrasi regional

Industri menengah & besar terkonsentrasi di Jawa.

2. Kelemahan organisasi

Industri kecil & menengah masih terbelakang sehingga menyebabkan

produktivtas rendah. Jumlah Tenaga Kerja masih banyak (padat karya)

1. Konsentrasi Pasar

2. Kapasitas menyerap & mengembangkan teknologi masih lemah

3. SDm yang lemah

7. Strategi Pengembangan Sektor Industri

Startegi pelaksanaan  industrialisasi:

1. Strategi substitusi impor (Inward Looking).

Bertujuan mengembangkan industri berorientasi domestic yang dapat

menggantikan produk impor. Negara yang menggunakan strategi ini adalah

Korea & Taiwan.

Pertimbangan menggunakan substitusi impor (Inward Looking) :

a. Sumber daya alam & Faktor produksi cukup tersedia

b. Potensi permintaan dalam negeri memadai

c. Sebagai pendorong perkembangan industri manufaktur dalam negeri

12

Page 13: Makalah Industrialisasi

d. Kesempatan kerja menjadi luas

e. Pengurangan ketergantungan impor, sehingga defisit berkurang

2. Strategi promosi ekspor (Outward Looking)

Beorientasi ke pasar internasional dalam usaha pengembangan industri dalam

negeri yang memiliki keunggulan bersaing.

Rekomendasi agar promosi ekspor (Outward Looking) dapat berhasil :

a. Pasar harus menciptakan sinyal harga yang benar yang merefleksikan

kelangkaan barang ybs baik pasar input maupun output

b. Tingkat proteksi impor harus rendah

c. Nilai tukar harus realistis

d. Ada insentif untuk peningkatan ekspor.

13

Page 14: Makalah Industrialisasi

BAB III

PENUsTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, maka kami dari Kelompok II dapat menyimpulkan hal-

hal sebagai berikut :

1. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang

setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk

mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi

adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga

dalam bentuk jasa.

2. Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di

sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat

digunakan untuk melihat perkembangan industri secara nasional di negara itu.

Perkembangan ini dapat dilihat baik dari aspek kualitas produk yang dihasilkannya

maupun kinerja industri secara keseluruhan.

3. Sejak krisis ekonomi dunia yang terjadi tahun 1998 dan merontokkan berbagai

sendi perekonomian nasional, perkembangan industri di Indonesia secara nasional

belum memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan. Bahkan

perkembangan industri nasional, khususnya industri manufaktur, lebih sering

terlihat merosot ketimbang grafik peningkatannya.

4. Sebuah hasil riset yang dilakukan pada tahun 2006 oleh sebuah lembaga

internasional terhadap prospek industri manufaktur di berbagai negara

memperlihatkan hasil yang cukup memprihatinkan. Dari 60 negara yang menjadi

obyek penelitian, posisi industri manufaktur Indonesia berada di posisi terbawah

bersama beberapa negara Asia, seperti Vietnam. Riset yang meneliti aspek daya

saing produk industri manufaktur Indonesia di pasar global, menempatkannya

pada posisi yang sangat rendah.

5. Deindustrialisasi merupakan gejala menurunnya sektor industri yang ditandai

dengan merosotnya pertumbuhan industri manufaktur yang berlangsung secara

14

Page 15: Makalah Industrialisasi

terus menerus. Melorotnya perkembangan sektor industri manufaktur saat itu mirip

dengan gejala yang terjadi menjelang ambruknya rezim orde baru pada krisis

global yang terjadi pada tahun 1998. Selain menurunkan sumbangannya terhadap

produk domestik bruto, merosotnya pertumbuhan industri manufaktur juga

menurunkan kemampuannya dalam penyerapan tenaga kerja.

6. Sebagai sektor industri yang sangat penting, perkembangan industri manufaktur

memang sangat diandalkan. Penurunan pertumbuhan sektor industri ini dapat

menimbulkan efek domino yang sangat meresahkan. Bukan saja akan

menyebabkan PDB menurun namun yang lebih mengkhawatirkan adalah

terjadinya gelombang pengangguran baru. Apalagi problem pengangguran yang

ada saat ini saja masih belum mampu diatasi dengan baik.

B. Saran

Kita mestinya bisa belajar banyak dari pengalaman tragedi ekonomi tahun 1998.

Selain menyangkut fondasi perekonomian nasional yang mesti diperkuat, sejumlah ahli

juga melihat perlunya membenahi strategi pembangunan industri di Indonesia. Kalau

perlu, pemerintah bisa melakukan rancang ulang atau redesign menyangkut visi dan

misi pembangunan industri, dari sejak hulu hingga hilir. Paling tidak agar produk

industri kita mampu bersaing di pasar global.

15

Page 16: Makalah Industrialisasi

DAFTAR PUSTAKA

Basri, Faisal, 2002, Perekonomian Indonesia, Erlangga, Jakarta

Tambunan, Dr. Tulus T.H, 2001, Transpormasi Ekonomi di Indonesia, Salemba Empat,

Jakarta.

www.google.com beserta isi dan sumber lainnya......makasih.....

16