makalah-imunisasi-2

download makalah-imunisasi-2

of 10

Transcript of makalah-imunisasi-2

SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)IMUNISASI PADA BALITA

Oleh :Kurnia Anggraeny Indah LestariNIM. 1201030293

PROGRAM SARJANA KEPERAWATANSTIKES KENDEDES MALANG2012SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan: Kesehatan Ibu dan Anak Sub Pokok Bahasan: ImunisasiSasaran : Keluarga dengan Balita

Pelaksanaan KegiatanHari /tanggal: 29 November 2012Waktu: Kamis 08.00 - SelesaiTempat: PosyanduPemberi materi: Mahasiswa Kendedes

A. TujuanTujuan Umum : Peserta dapat memahami tentang pentingnya pemberian imunisasipada bayi, sehingga diharapkan keluarga dengan balita mau mengimunisasikan balita mereka ke Posyandu/Puskesmas.

Tujuan Khusus: Dapat menyebutkan kembali pengertian imunisasi Menyebutkan kembali pentingnya imunisasi Menyebutkan kembali 3 cara mengatasi diare akibat imunisasi Memahami manfaat dari imunisasiB. Materi (terlampir) : - Pengertian dan manfaat imunisasi Program pemerintah dalam imunisasi Macam macam imunisasiC. Media LCDD. Metode Ceramah Diskusi

E. Setting Tempat

Sasaran

Keterangan:

Moderator FasilitatorPenyuluhAudienceObserver

F. Pengorganisasian a. Moderator : Nancy b. Penyuluh : Kurniac. Fasilitator : Ria dan Ditad. Observer : Adele. Audience : Mahasiswa kendedes

G. Kegiatan PenyuluhanNo.WaktuKegiatan PenyuluhRespon Peserta

1

2.

3.

4.5 menit

15 menit

15 menit

10 menit Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam Memperkenalkan diri Pengertian imunisasi Menjelaskan tujuan dan manfaat imunisasi Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah di berikan Menjelaskan kesimpulan tentang manfaat imunisasi Mengakhiri kegiatan dengan mengucapkan salam Menjawab salam

Mendengarkan Memperhatikan Memperhatikan

Menjawab

Mendengarkan

Menjawab salam

H. Evaluasi Lisan1. Sebutkan pengertian imunisasi!2. Sebutkan pentingnya imunisasi!3. Sebutkan 3 manfaaat imunisasi dasar!4. Sebutkan 3 cara mengatasi diare akibat imunisasi!

IMUNISASI

A. Pengertian Imunisasi adalah pemberian kekebalan dalam upaya untuk mencegah timbulnya penyakit tertentu.

B. Tujuan dari Imunisasi Tujuan dari imunisasi adalah meningkatkan kekebalan tubuh balita (individu) terhadapa penyakit untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang.

C. Macam-macam Imunisasi Imunisasi Dasar (wajib)1. BCG Untuk men cegah penyaakit TBC (batuk darah) Diberikan pada saat usia bayi lahir 2 bulan, tetapi yang paling efektif pada usia 2 bulan.2. DPT Untuk mencegah difteri (radang tenggorokan), pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari), dan tetanus (kejang). Diberikan sebanyak 3x yaitu pada saat usia bayi 3 bulan, 4 bulan, dan 5 bulan.C. 3. Polio Untuk mencegah penyakit polio Diberikan sebanyak 4x yaitu pada saat usia anak ketika lahir, 3 bulan, 4 bulan, dan 5 bulan.3. Campak Untuk mencegah penyakit campak Diberikan 1x pada saat usia anak 9 bulan.4. Hepatitis B Untuk mencegah penyakit Hepatitis B Diberikan 3x yaitu pada saat usia bayi 1 bulan, 2 bulan, dan 12 bulan.

Imunisasi Anjuran1. HIB (Haemophilus Influenza Type B)2. MMR (Mumps/gondong, Measles/campak, Rubella/cacar jerman)3. Thypoid4. Varicella (cacar air)5. Hepatitis AD. Kejadian Ikutan Setelah Pemberian Imunisasia. BCG Demam Nyeri dan korengan pada daerah penyuntikanb. DPT Demam ringan, nyeri dan kadang bengkak pada daerah penyuntikanc. Campak Demam selama 1-2 hari pada hari ke 5-6 Kadang timbul bercak pada kulit sekitar tempat penyuntikand. Polio Jarang ada, tapi kadang timbul diaree. Hepatitis B Bengkak dan nyeri pada daerah penyuntikan dan kadang disertai demam ringan

Imunisasi Campak dan DPT dapat menimbulkan efek samping berupa demam tinggi disertai kejang-kejang. Bila terjadi segera hubungi petugas kesehatan untuk minta diganti (DPTDT)

E. Cara Penanganan efek samping/kejadian ikutan setalah pemberian imunisasi 1. Bila timbul demam, lakukan: Berikan kompres hangat (dahi, ketiak dan leher) Beri banyak minum Beri pakian yang tipis dan menyerap keringat Ganti pakaina yang basah Berikan obat penurun panas sesuai anjuran dokter 2. Bila timbul nyeri/bengkak dearah suntilkan, lakukan: Beri kompres air biasa ditempat sekitar suntikan Diusap-usap sekitar daerah suntikan Beri anak (ASI/mainan) agar dapat tidur3. JIka terdapat reaksi yang berlebihan (kejang lama, demam lebih dari 38,5 derajat Celcius, penurunan kesadaran) konsulatsikan pada dokter, perawat atau bidan.4. Bila terjadi diare, lakukan: Beri bayi banyak minum air putih, oralit, kuah sayur, sari buah, atau ASI Jika diare berlanjut atau disertai muntah-muntah segera bawa ke puskesmas, dokter, atau rumah sakit. Jangan berikan obat anti diare.

5. Hal yang perlu mendapat perhatian setelah imunisasi : Reaksi yang timbul pada imunisasi BCG dapat berupa koreng pada area penyuntikan. Walau demikian tidak boleh dilakukan pengobatan terhadap luka, seperti memberinya obat oles, salep, bethadin, obat merah, dll. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan imunisasi. Reaksi diare setelah imunisasi setelah imunisasi POLIO boleh diberikan ASI jika lama imunisasi sudah diberikan lebih dari 6 jam (tidak boleh mewmberikan ASI setelah imunisasi POLIO sebelum 6 jam berlalu) Daerah yang disuntik tidak boleh dipijat, diberikan obat oles ataupun talk dan yang lainnya.

1. PENGERTIANIMUNISASI ADALAH : Memberikan kekbalan tubuhdengan cara memasukkan bibit penyakit yang telah dilemahkan atau dimatikan.

2. PROGRAM PEMERINTAH : IMUNISASIPemerintah mencanangkan program Imunisasi wajib yang harus diberikan kepada anak dibawah usia 1 tahun, yaitu pencegahan terhadap 7 penyakit utama : TBC, Diphteri, Pertusisi (batuk rejan), Tetanus, Polio, Campak dan Hepatitis B.

3. IMUNISASI BCGImunisasi BCG bertujuan untuk memberikan kekebalan / pertahanan aktif terhadap penyakit TBC.Jadwal pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir sampai berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya diberikan pada umur 0-2 tahun. Imunisasi BCG cukup diberikan 1 kali saja. Pada anak yang akan diimunisasi dengan usia lebih dari 2 bulan, harus dilakukan Montaux test dulu. Gunanya untuk mengetahui apakah ia telah terjangkit penyakit TBC. Seandainya hasil positif, anak tersebut selayaknya tidak mendapat imunisasi.Reaksi yang mungkin timbul pada pemberian imunisasi BCG adalahkadang bernanah, tetapi akan sembuh dengan sendirinya walaupun lambat. Biasanya suntikan BCG tidak menimbulkan pana.

4. IMUNISASI DPTImunisasi DPT dapat diberikan 3 kali, sejak bayi berumur 2 bulan dengan selang waktu antara dua penyuntikan minimal 4 minggu Tujuan pemberian Imunisasi DPT adalah memberikan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit diphteri, pertusis dan tetanus..Reaksi yang mungkin trjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri di tempat suntikan selama 1-2 hari.Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah dan anak yang menderita penyakit kejang demam kompleks.

5. IMUNISASI POLIOMIOLITIS.Vaksinasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis.Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa hari, selanjutnya setiap 4-6 minggu. Pemberian imunisasi Polio dapat dilakukan bersamaan dengan BCG, Hepatitis B, dan DPT.Reaksi yang timbul tidak ada, mungkin akan terdapat berak-berak ringan.Pada anak dengan diare berat atau sedang sakit parah, imunisasi polio dapat ditangguhkan.

6. IMUNISASI CAMPAKImunisasi diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit campak secara aktif. Menurut WHO imuniasi campak cukup diberikan 1 kali suntikan setelah bayi berumur 9 bulan, tetapi karena angka kesakitan campak di Indonesia masih tinggi, pemerintah mencnagkan pemberian imunisasi campak sebelum usia 9 bulan, yaitu antara usia 6-9 bulan.Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi demam ringan dan tampak sedikit bercak merah pada pipi di bawah telinga pada hari ke 7-8 setelah penyuntikan.

7. VAKSINASI HEPATITIS BVaksinasi dimaksudkan untuk mendapat kekbalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B. Imunisasi aktif dilakuakn dengan cara pemberian suntikan dasar sebanyak 3 kali dengan jarak waktu satu bulan anta suntikan 1 dan 2, dan lima bulan antara suntikan 2 dan 3.Reaksi yang mungkin terjadi adalah berupa nyeri pada tempat suntikan, yang mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas atau pembengkakan. Reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari. Reaksi lain yang mungkin terjadi ialah demam ringan.

I. Daftar Pustakarepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../Chapter%20III-VI.pdf