Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

43
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa dewasa awal dan tengah adalah periode yang penuh tantangan, penghargaan dan krisis. Tantangan ini meliputi tuntunan kerja dan membentuk keluarga, meskipun orang dewasa juga dapat diberi penghargaan karena kesuksesan karier mereka dan kehidupan pribadi mereka. Orang dewasa juga menghadapi krisis seperti merawat orang tua mereka yang telah lanjut usia. Kemungkinan kehilangan pekerjaan dengan berubah lingkungan ekonomi dan menghadapi kebutuhan perkembangan mereka sendiri seperti juga kebutuhan anggota keluarga mereka. Perkembangan kedewasaan mencakup perubahan yang teratur dan dalam karakter dan sikap perubahan perkembangan berdasarkan karakter awal yang membantu membentuk perilaku dan karakteristik selanjutnya. Perkembangan setiap orang, bagaimanapun, merupakan sebuah proses yang unik (Haber et al,1992). perubahan itu dialami oleh dewasa awal termasuk prose salami maturasi dan sosialisasi. Dewasa awal melewati periode pergantian stabilitas dan perubahan. Selama masa periode stabilitas, mereka membuat beberapa pilihan dan membangun struktur di sekeliling mereka. Dalam periode perubahan, mereka mengefaluasi kembali pilihan ini dan mempertimbangkan alternative baru (Erickson,1968,1982). Masa dewasa awal adalah periode antara remaja akhir dan pertengahan sampai akhir 30-an(Edelman N magle,1994). 1

Transcript of Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

Page 1: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Masa dewasa awal dan tengah adalah periode yang penuh tantangan,

penghargaan dan krisis. Tantangan ini meliputi tuntunan kerja dan membentuk

keluarga, meskipun orang dewasa juga dapat diberi penghargaan karena kesuksesan

karier mereka dan kehidupan pribadi mereka. Orang dewasa juga menghadapi krisis

seperti merawat orang tua mereka yang telah lanjut usia. Kemungkinan kehilangan

pekerjaan dengan berubah lingkungan ekonomi dan menghadapi kebutuhan

perkembangan mereka sendiri seperti juga kebutuhan anggota keluarga mereka.

Perkembangan kedewasaan mencakup perubahan yang teratur dan dalam

karakter dan sikap perubahan perkembangan berdasarkan karakter awal yang

membantu membentuk perilaku dan karakteristik selanjutnya. Perkembangan setiap

orang, bagaimanapun, merupakan sebuah proses yang unik (Haber et al,1992).

perubahan itu dialami oleh dewasa awal termasuk prose salami maturasi dan

sosialisasi. Dewasa awal melewati periode pergantian stabilitas dan perubahan.

Selama masa periode stabilitas, mereka membuat beberapa pilihan dan membangun

struktur di sekeliling mereka. Dalam periode perubahan, mereka mengefaluasi

kembali pilihan ini dan mempertimbangkan alternative baru (Erickson,1968,1982).

Masa dewasa awal adalah periode antara remaja akhir dan pertengahan sampai

akhir 30-an(Edelman N magle,1994). Dewasa awal kira 26% dari populasi. Selama

masa dewasa awal idividu semakin terpisah dari keluarga asal mereka, membangun

tujuan karier dalam memutuskan apakah akan menikah dan memulai sebuah keluarga

atau tetap sendiri. Dewasa awal ini aktif dan harus beradaptasi dengan pengalaman

baru. Transisi menjadi ke usia pertengahan terjadi ketika orang muda menjadi sadar

bahwa perubahan dalam kemampuan reproduksi dan fisik menandakan dimulainya

tahap yang lain dalam kehidupan. Usia baya adalah waktu transisi lanjutan ketika

individu memperhitungkaan tujuan hidupnya dan menambahkan tujuan baru. Pada

tahun 1990, hamper 84 juta orang di AS berusia antara 35 dan 64, atau kira-kira 34%

dari populasi AS adalah dewasa usia baya (US. Dept. Of Commerse,1992).

Seorang dikatakan mencpai Maturitas ketika mereka sudah menapai

keseimbangan pertumbuhan psikologis, psikososial, dan kognitif. Individu yang matur

meresa nyaman dengan kemampuan, pengetahuan, dan respon yang telah mereka

kembangkan selama bertahun-tahun. Mereka melihat dunia dengan pandangan yang

1

Page 2: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

luas, berdasarkan paduan penglihatan, emosi, dan imajinasi mereka menghadapi

masalah yang dapat dipecahkan tapi mengenali dan belajar untuk hidup dengan

masalah yang tidak terpecahkan

Orang-orang yang matang terbuka untuk menerima saran dan kritik yang

membangun tanpa kehilangan kepercayaan diri. Mereka mempertimbangkan masukan

dan rekomendasi orang lain ketika membuat keputusan tetapi tidak terlalu terpengaruh

atau terintimidasi oleh orang lain. Diatas semua itu, orang yang matur berkembang

dengan belajar dari diri sendiri atau pengalaman orang lain.

Karakteristik lain dari maturitas dikaitkan dengan komunikasi dan berperilaku

interpersonal. Orang yang matur mengakui kelebihan dan kekurangan. Dewasa matur

menghadapi tugas secara terbuka, menggunakan tekhink pembuatan keputusan untuk

memecahkan masalah dan perbuatan mereka dapat diperhitungkan dan

dipertanggungjawabkan.

2

Page 3: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

1.2    Tujuan

1.      Tujuan Umum

Setelah melihat dan membaca makalah ini, kami berharap agar :

a.       Semua orang mampu melaksanakan apa yang tercantum dalam makalah ini

b.      Semua orang mengetahui apa itu perspektif dewasa

2.      Tujuan KhusuS

a.       Mahasiswa mampu menjelaskan apa itu perspektif dewasa kepada orang

lain

b.      Mahasiswa mampu memberikan diri mereka sebagai contoh

c.       Mahasiswa mengetahui apa saja komponen-komponen yang terkait dengan

perspektif dewasa kepada orang lain

d.      Mahasiswa mampu menjelaskan semua komponen-komponen yang terkait

perspektif dewasa kepada orang lain

e.       Mahasiwa mampu menjelaskan proses keperawatan pada perspektif dewasa

1.3     Ruang Lingkup Materi

a. Paradigma keperawatan

b. Falsafah keperawatan

c. Teori dewasa awal dan tengah

d. Ciri-ciri dewasa awal dan tengah

e. Perkembangan fisiologis, kognitif dan psikososial

f. Tugas dan tanggungjawab dewasa awal dan tengah

g. Masalah kesehatan dewasa awal dan tengah

h. Proses keperawatan dewasa awal dan tengah

3

Page 4: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

BAB 2

LANDASAN TEORITIS

2.1    Dewasa Awal

Masa perkembangan dewasa muda atau remaja akhir ditandai dengan

keinginan mengaktualisasikan segala ide pikiran yang dimatangkan selama mengikuti

pendidikan tinggi. Mereka bersemangat untuk meraih tingkat kehidupan ekonomi

yang tinggi. Karena itu. Mereka berlomba dan bersaing dengan orang lain guna

membuktikan kemampuannya. Segala daya upaya yang berorientasi untuk mencapai

keberhasilan akan selalu ditempuh dan diikuti. Sebab dengan keberhasilan itu. Ia akan

meningkatkan harkat dan martabat hidup mereka di mata orang lain untuk itu akan

dibahas hal-hal yang mengenai pandangan beberapa teori tentang perkembangan pada

masa remaja.

2.2     Falsafah keperawatan

Merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan

yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Hakekat manusia yang

dimaksud disini adalah manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, sosial dan

spiritual, sedangkan esensinya adalah falsafah keperawatan yang meliputi :

1. Memandang bahwa pasien sebagai manusia yang utuh (holistik) yang harus

dipenuhi segala kebutuhannya baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan

spiritual yang diberikan secara komprehensif dan tidak bisa dilakukan secara

sepihak atau sebagian dari kebutuhannya.

2. Bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara langsung dengan

memperhatikan aspek kemanusiaan.

3. Setiap orang berhak mendapatkan perawatan tanpa memandang perbedaan suku,

kepercayaan, status sosial, agama dan ekonomi.

4. Pelayanan keperawatan tersebut merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

kesehatan mengingat perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan bukan sendiri-

sendiri.

5. Pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan seorang

penerima jasa yang pasif.

4

Page 5: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

2.3     Paradigma keperawatan

Paradigma keperawatan sebagai pandangan fundamental tentang persoalan

dalam suatu cabang ilmu pengetahuan(Masterman,1970).

Paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tanggi dan

sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang

dasar kas dalam memikirkan,memyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu

kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.

Ritzer dalam zamroni, membuat pengertian tentang paradigma yaitu

pandangan yang mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok

persoalan yang semestinya dipelajari oleh salah satu cabang atau disiplin ilmu

pengetahuan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan, dalam suatu cabang ilmu

pengetahuan dimungkinkan terdapat beberapa paradigma. Artinya dimungkinkan

terdapatnya beberapa komunitas ilmuwan yang masing-masing berbeda titik

pandangnya tentang apa yang menurutnya menjadi pokok persoalan yang semestinya

dipelajari dan diteliti oleh cabang ilmu pengetahuan tersebut. (ahmad sihabudin dalam

Jurnal Kampus Tercinta, 1996 : 43).

Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang

mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, mmenyikapi dan

memilih tindakanterhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan

demikian paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam

melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat professional.

Penjelasan paradigma fakta sosial berasal dari pendapat Durkheim. Fakta

sosial dianggap sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan ide yang menjadi obyek

penyelidikan seluruh ilmu pengetahuan dan tidak dapat dipahami melalui kegiatan

mental murni. Tetapi untuk memahaminya diperlukan penyusunan data riil di luar

pemikiran manusia. Fakta sosial ini terdiri atas dua jenis, yaitu :

1. Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat, ditangkap dan

diobservasi,

2. Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang terkandung dalam diri

manusia hanya muncul dalam kesadaran manusia (zamroni, 1992:24).

Penjelasan paradigma definisi sosial bersumber dari karya Weber yang

konsepsinya tentang fakta sosial sangat berbeda dengan konsep Durkheim. Weber

tidak memisahkan antara struktur sosial dengan pranata sosial karena keduanya sama-

5

Page 6: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

sama membantu untuk membentuk tindakan manusia yang penuh makna (Zamroni,

1992 : 53).

2.4    Komponen Paradigma Keperawatan

1.      Konsep manusia

Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan

keperawatan.manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan

ini bersifat individu,kelompok dan masyarakat daam suatu sistem.sistem tersebut

dapat meliputi:

1. Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan di paengaruhi oleh

lingkungan baik fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses

perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan

kebutuhan dasar.

2. sistem adaptif, manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di

lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.

3. Sistem personal,interpersonal dan social,manusia memiliki persepsi,pola

kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.

a.   Konsep keperawatan

Konsep ini adalah suatu bentuk peleyanan kesehatan yang bersifat profesional

dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada

individu,keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat sakit.dengan demikian konsep

ini memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien

dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak

mampu,tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.

b.  Konsep sehat sakit

Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan

yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat sakit.

c. Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998)

a) Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan

b) Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian potensial

tertinggi untuk sehat

6

Page 7: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

c) Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah

putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and

now.”

d) Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan,

ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan

sekitar.

e) Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan,

pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan.

f) Sehat adalah penerimaan terhadap diri.

d.Konsep lingkungan

Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang

bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi

kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan

meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan

keperawatan dapat tercapai.

2.5 Ciri-ciri Masa Dewasa Awal

Masa dewasa dini dikatakan sebagai masa sulit bagi individu karena pada

masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap orang tua

dan berusaha untuk bias mandiri. Di bawah ini ada 10 ciri-ciri masa dewasa dini yaitu;

Pada masa ini seseorang akan “mencoba-coba” sebelum ia menentukan mana

yang sesuai, cocok, dan memberi kepuasan permanen. Ketika ia sudah menemukan

pola hidup yang diyakini dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, ia akan

mengembangkan pola-pola prilaku, sikap, dan nilai-nilai yang cenderung akan

menjadi kekhasannya selama sisa hidupnya.

2.      Masa Usia Produktif

Dinamakan sebagai masa produktif karena pada rentang usia ini adalah masa-

masa yang cocok untuk menentukan pasangan hidup, menikah, dan

berproduksi/menghasilkan anak. Pada masa ini organ reproduksi sangat produktif

dalam menghasilkan individu baru (anak)

7

Page 8: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

3.      Masa Bermasalah

Masa dewasa dini dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah. Hal ini

dikarenakan seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan peran barunya

(perkawinan VS pekerjaan). Jika ia tidak bias mengatasinya maka akan menimbulkan

masalah. Ada 3 faktor yang membuat masa ini begitu rumit yaitu; Pertama, individu

tersebut kurang siap dalam menghadapi babak baru bagi dirinya dan tidak bisa

menyesuaikan dengan babak/peran baru tersebut. Kedua, karena kurang persiapan

maka ia kaget dengan 2 peran/lebih yang harus diembannya secara serempak. Ketiga,

ia tidak memperoleh bantuan dari orang tua atau siapapun dalam menyelesaikan

masalah.

4.      Masa Ketegangan Emosional

Ketika seseorang berumur duapuluhan (sebelum 30-an), kondisi emosionalnya

tidak terkendali. Ia cenderung labil, resah, dan mudah memberontak. Pada masa ini

juga emosi seseorang sangat bergelora dan mudah tegang. Ia juga khawatir dengan

status dalam pekerjaan yang belum tinggi dan posisinya yang baru sebagai orang tua.

Maka kebanyakan akan tidak terkendali dan berakhir pada stress bahkan bunuh diri.

Namun, ketika sudah berumur 30-an, seseorang akan cenderung stabil dan tenang

dalam emosi.

5.      Masa Keterasingan Sosial

Masa dewasa dini adalah masa dimana seseorang mengalami “krisis isolas”, ia

terisolasi atau terasingkan dari kelompok sosial. Kegiatan social dibatasi karena

berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga. Hubungan dengan teman-teman sebaya juga

menjadi renggang. Keterasingan diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan

hasrat untuk maju dalam berkarir.

6.      Masa Komitmen

Pada masa ini juga setiap individu mulai sadar akan pentingnya sebuah

komitmen. Ia mulai membentuk pola hidup, tanggungjawab, dan komitmen baru.

7.      Masa Ketergantungan

Pada awal masa dewasa dini sampai akhir usia 20-an, seseorang masih punya

ketergantungan pada orang tua atau organisasi/instnasi yang mengikatnya.

8.      Masa Perubahan Nilai

Nilai yang dimiliki seseorang ketika ia berada pada masa dewasa dini berubah

karena pengalaman dan hubungan sosialnya semakin meluas. Nilai sudah mulai

dipandang dengan kaca mata orang dewasa. Nilai-nilai yang berubah ini dapat

8

Page 9: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

meningkatkan kesadaran positif. Alasan kenapa seseorang berubah nilia-nilainya

dalam kehidupan karena agar dapat diterima oleh kelompoknya yaitu dengan cara

mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati. Pada masa ini juga seseorang akan

lebih menerima/berpedoman pada nilai konvensional dalam hal keyakinan.

Egosentrisme akan berubah menjadi social ketika ia sudah menikah.

9.      Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru

Ketika seseorang sudah mencapai masa dewasa berarti ia harus lebih

bertanggungjawab karena pada masa ini ia sudah mempunyai peran ganda. (peran

sebagai orang tua dan sebagai pekerja.

10.  Masa Kreatif

Dinamakan sebagai masa kreatif karena pada masa ini seseorang bebas untuk

berbuat apa yang diinginkan. Namun kreatifitas tergantung pada minat, potensi, dan

kesempatan.

a).Perkembangan Kognitif Dewasa Awal

Masa perkembangan dewasa muda (young adulthood] ditandai dengan

keinginan mengaktualisasikan segala ide-pemikiran yang dimatangkan selama

mengikuti pendidikan tinggi (universitas/akademi). Mereka bersemangat untuk

meraih tingkat kehidupan ekonomi yang tinggi (mapan). Karena itu, mereka beriomba

dan bersaing dengan orang lain guna mem-buktikan kemampuannya. Segala daya

upaya yang berorientasi untuk mencapai keberhasilan akan selalu ditempuh dan

diikuti sebab dengan keberhasilan itu, ia akan meningkatkan harkat dan martabat

hidup di mata orang lain.

Ketika memasuki masa dewasa muda, biasanya individu telah mencapai

penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang matang. Dengan modal itu,

seorang individu akan siap untuk menerapkan keahlian tersebut ke dalam dunia

pekerjaan. Dengan demikian, individu akan mampu memecahkan masalah secara

sistematis dan mampu mengembangkan daya inisiatif-kreatimya sehingga ia akan

memperoleh pengalaman-pengalaman baru. Dengan pengalaman-pengalaman

tersebut, akan semakin mematangkan kualitas mentalnya.

9

Page 10: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

2.6 Tugas Perkembangan Masa Dewasa Dini

Pada masa dewasa dini, banyak sekali harapan-harapan yang ditujukan

masyakat pada mereka yang memang berada pada masa ini. Banyak sekali tugas-tugas

yang harus dikembangkan, dan tingkat penguasaan tugas-tugas ini akan sangat

mempengaruhi tingkat keberhasilan mereka ketika sudah berusia setengah baya.

Tugas perkembangan masa dewasa dini meliputi:

1.      Pekerjaan

Seorang individu diharapkan sudah mendapatkan suatu pekerjaan yang layak

ketika ia berada pada masa dewasa dini sehingga ia bisa dianggap mampu dan

mempunyai peran atau posisi dalam masyarakat.

2.      Pengakuan Sosial

Masa ini adalah masa dimana seseorang ingin mendapatkan legalitas dan

pengakuan dari masyarakat/kelompok sekitarnya. Ia menerima tanggungjawab

sebagai warga Negara dan akan bergabung dengan komunitas social yang cocok

dengannya.

3.      Keluarga

Pada masa ini seseorang mulai mencari dan memilih pasangan hidup yang

cocok, lalu menikah, mempunyai anak, kemudian membina rumah tangga. Ia

mempunyai peran baru yaitu sebagai orang tua.

2.7 Tugas-tugas Perkembangan Dewasa Muda

Sebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan

sampai taraf universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier dalam

pekerjaannya. Kehidupan psikososial dewasa muda makin kompleks dibandingkan

dengan masa remaja karena selain bekerja, mereka akan memasuki kehidupan

pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara anak-anak, dan tetap hams

memperhaukan orang tua yang makin tua. Selain itu, dewasa muda mulai membentuk

kehidupan keluarga dengan pasangan hidupnya, yang telah dibina sejak masa

remaja/masa sebelumnya. Havighurst (Turner dan Helms, 1995} mengemukakan tugas-

tugas perkembangan dewasa muda, di antaranya

a. mencari dan menemukan calon pasangan hidup,

b. membina kehidupan rumah tangga,

c. meniti karier dalam rangka rnemantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga, dan

10

Page 11: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

d. menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

a).       Mencari dan Menemukan Calon Pasangan Hidup

Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki

kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas

reproduksi,yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya,asalkan

memenuhi persyaratan yang syah(perkawinan resmi)

b).      Membina Kehidupan Rumah Tangga

Papalia, Olds, dan Feldman (1998; 2001} menyatakan bahwa golongan

dewasa muda berkisar antara 21-40 tahun. Masa ini dianggap sebagai rentang yang

cukup panjang, yaitu dua puluh tahun. Terlepas dari panjang atau pendek rentang

waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun, umum-nya

telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA (SMU-Sekolah

Menengah Umum), akademi atau uni-versitas. Selain itu, sebagian besar dari mereka

yang telah menyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki dunia pekerjaan

guna meraih karier tertinggi. Dari sini, mereka mem-persiapkan dan membukukan diri

bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi

pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka karena

sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang

baru. Namun, lebih dari itu, mereka juga hams dapat membentuk, membina, dan

mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat

mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja

sama dengan pasangan hidup masing-masing. Mereka juga hams dapat melahirkan,

membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam keluarga. Selain itu, tetap

menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ataupun saudara-saudara.

c).Meniti Karier dalam Rangka Memantapkan Kehidupan Ekonomi Rumah Tangga

Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau

universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu

dan keahliannya. Mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat

yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Bila mereka

merasa cocok dengan kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan

dan tempat kerja. Sebalik-nya, bila tidak atau belurn cocok antara minat/ bakat dengan

jenis pekerjaan, mereka akan berhenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan

selera. Tetapi kadang-kadang ditemukan, meskipun tidak cocok dengan latar belakang

11

Page 12: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

ilrnu, pekerjaan tersebut memberi hasil keuangan yang layak {baik), mereka akan

bertahan dengan pekerjaan itu. Sebab dengan penghasilan yang layak (memadai),

mereka akan dapat mem-bangun kehidupan ekonomi rumah tangga yang mantap dan

mapan. Masa dewasa muda adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan

semangat yang menyala-nyala dan penuh idealisme, mereka bekerja keras dan

bersaing dengan teman sebaya (atau kelompok yang lebih tua) untuk menunjukkan

prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi kerja yang terbaik, mereka akan mampu

memberi kehidupan yang makmur-sejahtera bagi keluarganya. melakukan tugas

reproduksi, yaitu mampu melakukan hubung-an seksual dengan lawan jenisnya,

asalkan memenuhi persyarat-an yang sah (perkawinan resmi). Untuk sementara

waktu, dorong-an biologis tersebut, mungkin akan ditahan terlebih dahulu. Mereka

akan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan

dalam perkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya.

Mereka akan menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa

tertentu, sebagai prasyarat pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria yang

berbeda-beda.

d).      Menjadi Warga Negara yang Bertanggung Jawab

Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup

tenang, damai, dan baliagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik

adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang

ber-laku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti

a) mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat

paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar negeri),

b) mem-bayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan bermotor,

pajak penghasilan),

c) menjaga ketertiban dan ke-amanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar

tidak ter-cela di mata masyarakat, dan

d) mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat

dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memper-baiki

jalan, dan sebagainya).Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan tuntutan

yang harus dipenuhi seseorang, sesuai dengan norma sosial-budaya yang berlaku di

masyarakat. Bagi orang tertentu, yang menjalani ajaran agama (rnisalnya hidup

sendu^ selibat), mungkin tidak mengikuti tugas perkembangan bagian, yaitu

12

Page 13: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

mencari pasangan hidup dan bagian B membina kehidupan rumah tangga. Baik

disadari atau tidak, bagian C dan D, setiap orang dewasa muda akan melakukan

tugas perkembangan tersebut dengan baik.

2.8 Teori Perkembangan Mental Menurut Turner dan Helms

Para ahli psikologi perkembangan, seperti Turner dan Helms (1995)

mengemukakan bahwa ada dua dimensi perkembangan mental, yaitu (1) dimensi

perkembangan mental kualitatif (qualitative mental dimensions] dan (2) dimensi

perkembangan mental kuantitatif (quantitative mental dimensions}.

1).Dimensi Mental Kualitatif (Qualitative Mental Dimensions)

Untuk mengetahui sejauh mana kualitas perkembangan mental yang dicapai

seorang dewasa muda, perlu diperbandingkan dengan taraf mental yang dicapai

individu yang berada pada tahap remaja atau anak-anak. Walaupun Piaget

mengatakan bahwa remaja ataupun dewasa muda sama-sama berada pada tahap

operasi formal, yang membedakan adalah bagaimana kemampu-an individu dalam

memecahkan suatu masalah. Bagi remaja, kadang kala masih mengalami hambatan,

terutama cara me-mahami suatu persoalan masih bersifat harfiah, artinya individu

memahami suatu permasalahan yang tersurat pada tuHsan dan belum memahami

sesuatu yang tersirat dalam masalah tersebut. Hal ini bisa dipahami karena sifat-sifat

karakteristik kognitif ini merupakan kelanjutan dari tahap operasi konkret

sebelumnya.

Sementara itu, menurut Turner dan Helms (1995), dewasa muda bukan hanya

mencapai taraf operasi formal, nielainkan telah memasuki penalaran postformal (post-

formal reasoning). Kemampuan ini ditandai dengan pemikiran yang bersifat

dialektikal (dialectical thought], yaitu kemampuan untuk memahami, menganalisis

dan mencari titik temu dari ide-ide, gagasan-gagasan, teori-teori, pendapat-pendapat,

dan pemikiran-pemikir-an yang saling kontradiktif (bertentangan) sehingga individu

mampu menyintesiskan dalam pemikiran yang baru dan kreatif. Gisela Labouvie-Vief

(dalam Turner dan Helms, 1995} setuju kalau operasi formal lebih tepat untuk remaja,

sedangkan dewasa muda mampu memahami masalah-masalan secara logis dan

mampu mencari intisari dari hal-hal yang bersifat paradoksal sehingga diperoleh

pemikiran baru.

13

Page 14: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

Menurut seorang ahli perkembangan kognitif, Jan Sinnot (1984, 1998, dikutip

dari Papalia, Olds, dan Feldman, 2001), ada empat ciri perkembangan kognitif masa

post-formal berikut ini. a. Shifting gears. Yang dimaksud dengan shifting gears adalah

kemampuan mengaitkan penalaran abstrak (abstracts reasoning) dengan hal-hal yang

bersifat praktis. Artinya, individu bukan hanya mampu melahirkan pemikiran abstrak,

melain-kan juga mampu menjelaskanymenjabarkan hal-hal abstrak (konsep ide)

menjadi sesuatu yang praktis yang dapat diterap-kan langsung. Dalam hal ini akan

dikenal dengan ungkap-an seperti, “This might work on paper but not in real life”. b.

Multiple causality, multiple solutions. Seorang individu mampu memahami suatu

masalah u’dak disebabkan satu faktor, tetapi berbagai faktor (multiple factors).

Karena itu, untuk dapat menyelesaikannya, diperlukan kemampuan berpikir untuk

mencari berbagai alternatif solusi (divergent thinking). Dengan demikian, seorang

individu tidak berpikir kaku (rigid thinking] pada satu jenis penyelesaian saja. Oleh

karena itu, masa ini dikenal dengan istilah, “Let’s try it your way, if that doesn’t work,

we can try my way”. c. Pragmatism. Orang yang berpikir postformal biasanya ber-

sikap pragmatis, artinya ia mampu menyadari dan memilih beberapa solusi yang

terbaik dalam memecahkan suatu masalah. Pemikiran praktis yang dilahirkan dalam

memecahkan suatu masalah pada tahap ini harus benar-benar mengenai sasaran (goal

oriented). Namun, dalam hal ini, individu dapat menghargai pilihan solusi orang lain.

Sebab, cara penyelesai- an masalah bagi tiap orang berbeda-beda, tergantung cara

orang itu berpikir. Ungkapan yang tepat untuk masa pragmatisme ini adalah, “If you

want the most practical solution, do this. If you want the quickest solution, do that”.

d. Awareness of paradox. Seorang yang memasuki masa postformal benar-benar

menyadari bahwa sering kali ia me-nemukan hal-hal yang bersifat paradoks

(kontradiktif) dalam mengambil suatu keputusan guna menyelesaikan suatu masalah.

Yang dimaksud paradoks (kontradiktif) adalah penyelesaian suatu masalah akan

dihadapkan suatu dilema yang saling bertentangan antara dua hal dari masalah

tersebut Bila ia mengambil suatu keputusan, keputusan tersebut akan memberi

dampak positif ataupun negatif bagi diri sendiri dan orang lain. Hal yang positif

tentunya akan memberi keuntungan diri-sendiri, tetapi mungkin akan merugikan

orang lain. Atau sebaliknya, hal yang negatif akan merugikan diri sendiri, tetapi akan

memberi keuntungan bagi orang lain. Oleh karena itu, dibutuhkan keberanian

(ketegasan) untuk menghadapi suatu konflik, tanpa harus melanggar prinsip

14

Page 15: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

kebenaran ataupun keadilan. Dalam hal ini, dikenal ungkapan, “Doing this will give

him what he wants, but it will only make kirn unhappy in the end”.

2).Dimensi Mental Kuantltatif (Quantitative Mental Dimensions)

Biasanya, menurut Turner dan Helms (1995), untuk menge-tahui kemampuan

mental secara kuantitatif diperlukan suatu pengukuran yang menggunakan skala

angka secara eksak atau pasti. Dalam suatu penelitian longitudinal yang dilakukan

sekitar tahun 1930 dan 1940, ditemukan bahwa taraf inteligensi cenderung menurun.

Latar belakang proses penurunan ini dikarenakan perbedaan faktor pendidikan

ataupun status sosial ekonomi (status of econo-sociafy. Individu yang memiliki latar

belakang pendidikan ataupun status sosio-ekonomi rendah karena jarang memperoleh

tantangan tugas yang mengasah kemampuan kecerdasan sehingga cenderung menurun

kemampuan intelektualnya secara kuann’tauf. Sebaliknya, individu yang memiliki

taraf pendidikan ataupun status sosio-ekonomi yang mapan, berarti ketika bekerja

banyak menuntut aspek pemikiran intelektual sehingga intelektualnya terasah. Dengan

demikian, kemampuan kecerdasannya makin baik.

2.9 Dewasa Muda sebagai Masa Transisi

1.    Transisi Fisik

Dari pertumbuhan fisik, menurut Santrock (1999) diketahui bahwa dewasa

muda sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada

masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa tanggung (akil balik), tetapi

sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa (maturity). la tidak

lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi sebagaimana layaknya

seperti orang dewasa lain-nya. Penampilan fisiknya benar-benar matang sehingga siap

melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan

mempunyai anak. la dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk dirinya ataupun

orang lain (termasuk keluarganya). Segala tindakannya sudah dapat di-kenakan

aturan-aturan hukum yang berlaku, artinya bila terjadi pelanggaran, akibat dari

tindakannya akan memperoleh sanksi hukum (misalnya denda, dikenakan hukum

pidana atau perdata}. Masa ini ditandai pula dengan adanya perubahan fisik, misalnya

tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi.

15

Page 16: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

2.    Transisi Intelektual

Menurut anggapan Piaget (dalam Grain, 1992; Miller, 1993; Santrock, 1999;

Papalia, Olds, & Feldman, 1998), kapasitas kognitif dewasa muda tergolong masa

operational formal, bahkan kadang-kadang mencapai masa post-operasi formal

(Turner &

Helms, 1995). Taraf ini menyebabkan, dewasa muda mampu memecahkan

masalah yang kompleks dengan kapasitas berpikir abstrak, logis, dan rasional. Dari

sisi intelektual, sebagian besar dari mereka telah lulus dari SMU dan masuk ke

perguruan tinggi (uniiversitas/akademi). Kemudian, setelah lulus tingkat universitas,

mereka mengembangkan karier untuk meraih puncak prestasi dalam pekerjaannya.

Namun demikian, dengan perubahan zaman yang makin maju, banyak di antara

mereka yang bekerja, sambil terns melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,

misalnya pascasarjana. Hal ini mereka lakukan sesuai tuntutan dan kemajuan

perkembangan zaman yang ditandai dengan masalah-masalah yang makin kompleks

dalam pekerjaan di lingkungan sosialnya.

3.    Transisi Peran Sosial

Pada masa ini, mereka akan menindaklanjuti hubungan dengan pacarnya

(dating), untuk segera menikah agar dapat membentuk dan memelihara kehidupan

rumah tangga yang bam, yakni ter-pisah dari kedua orang tuanya. Di dalam kehidupan

rumah tangga yang baru inilah, masing-masing pihak baik laki-laki maupun wanita

dewasa, memiliki peran ganda, yakni sebagai individu yang bekerja di lembaga

pekerjaan ataupun sebagai ayah atau ibu bagi anak-anaknyal Seorang laki-laki sebagai

kepala rumah tangga, sedangkan seorang wanita sebagai ibu rumah tangga, tanpa me-,

ninggalkan tugas karier tempat mereka bekerja Namun demikian, L tak sedikit seorang

wanita mau meninggalkan kariernya untuk • menekuni tugas-tugas kehidupan sebagai

ibu rumah tangga (domestic tasks), agar dapat mengurus dan mendidik anak-anaknya

dengan baik. Sebagai anggota masyarakat, mereka pun terlibat dalam aktivitas-

aktivitas sosial, misalnya dalam kegiatan pen-didikan kesejahteraan keluarga (PKK)

dan pengurus RT/RW.

16

Page 17: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

2.9.1 Aspek-aspek Perkembangan Fisik

Aspek-aspek perkembangan fisik meliputi:

1.    Kekuatan dan Energi

Selepas dari bangku pendidikan tinggi, seorang dewasa muda berusaha

menyalurkan seluruh potensinya untuk mengembang-kan diri melalui jalur karier.

Kehidupan karier, sering kali me-nyita perhatian dan energi bagi seorang individu.

Hal ini karena mereka sedang rnerintis dan membangun kehidupan ekonomi agar

benar-benar mandiri dari orang tua. Selain itu, mereka yang menikah hams

rnemikirkan kehidupan ekonomi keluarga. Oleh karena itu, mereka memiliki energi

yang tergolong luar biasa, seolah-olah mempunyai kekuatan ekstra bila asyik dengan

pekerjaannya.

2.    Ketekunan

Untuk dapat mencapai kemapanan ekonomis (economically established),

seseorang harus memiliki kemauan kerja keras yang disertai ketekunan. Ketika

menemukan posisi kerja yang sesuai dengan minat, bakat, dan latar belakang

pendidikannya, mereka umumnya akan tekun mengerjakan tanggung jawab pekerja-

annya dengan baik, Ketekunan merupakan salah satu kunci dari kesuksesan dalam

meraih suatu karier pekerjaan. Karier yang cemerlang akan mempengaruhi kehidupan

ekonomi keluarga yang baik pula; sebaliknya bila karier yang suram (gagal),

kehidupan ekonomi seseorang pun suram. Namun, tak sedikit seorang individu yang

belum cocok dengan pekerjaan dan penghasilan yang diperoleh, tak segan-segan

mereka segera pindah dan mencari pekerjaan lain yang dianggap cocok. Hal ini

biasanya dilakukan mereka yang masih membujang atau belum menikah. Kalau

mereka telah menikah, umumnya akan menekuni bidang kariernya walaupun hasil

gajinya masih pas-pasan, dengan alasan sulimya mencari jenis pekerjaan yang baru

dan takut dibayangi kegagalan.

3.    Motivasi

Maksud dari motivasi di sini ialah dorongan yang berasal dari kesadaran diri

sendiri untuk dapat meraih keberhasilan dalam suatu pekerjaan. Dengan kata lain,

motivasi yang dimaksudkan ialah motivasi internal. Orang yang merniliki motivasi

Internal, biasanya ditandai dengan usaha kerja keras tanpa dipengarahi lingkungan

eksternal, arSnya seseorang akan bekerja secara tekun sampai benar-benar mencapai

suatu tujuan yang diharapkan, tanpa putus asa walaupuri memperoleh hambatan atau

rintang-an dari lingkungan eksternal.

17

Page 18: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

2.9.2 Perkembangan emosi Dewasa awal

Orang dewasa awal yang matang secara emosi dapat dilihat dari kemandirian

emosi. Dan orang ini tidak mudah terpanguruhi oleh emosi orang lain. Dan dapat

menampakan kontrol emosi yang tinggi seperti sabar. Dan dapat menampakkan

kontrol emosi yang tinggi seperti sabar, gembira. Usia dan tenang dalam menghadapi

masalah kesulitan apapun. Juga selalu berfikir positif. Baik dalam masalah ataupun

karir.

a.Emosi yang menonjol.

Pada masa dewasa emosi yang paling berperan adalah emosi cinta. Emosi

cinta merupakan tingkah laku yang bidangnya sangat luas dan kompleks. Pada masa

ini ada beberapa jenis cinta yang harus tumbuh dalam diri seseorang, yaitu cinta

altruistik, cinta teman sejati, cinta erotik tau romantis dan cinta penuh kasih sayang.

b. Emosi kesepian

Keadaaan perkembangan emosi yang menyimpang adalah emosi kesepian.

Sebagian orang dewasa akan mengalami kesepian dalam kehidupannya. Dia merasa

tidak ada orang yang tertarik atau mau bersahabat dengannya.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesepian dalam kehidupan orang dewasa

adalah :

1. kurang mendapatkan kasih sayang pada masa bayi dan kanak-kanak

2. kekurangan waktu dalam membina keakraban dengan sesama atau lawan jenis.

3. pengalaman yang menyakitkan ditolak oleh orang tua dalam membina hubungan

akrab atau kehilangan orang yang dikasihi (orang tua atau kekasih)

4. kurang keterampilan untuk membina keakraban dengan orang lain.

5. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesepian (Peplau dan

Perlman : 1982) adalah :

1) mengubah hubungan sosial yang telah ada

2) mengubah kainginan sosial dan kebutuhan

3) cobalah konsultasi kepada konselor untuk mengetahui cara-cara membina

hubungan sosial dan mengatasi kesepian.

18

Page 19: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

2.9.3 Kesehatan Dewasa Awal

Kondlsi kesehatan seseorang berhubungan erat dengan beberapa kebiasaan

perilaku individu yang bersangkutan. Untuk mencapai kehidupan yang sehat,

diperlukan kebiasaan-kebiasaan perilaku yang sehat pula. Ada beberapa perilaku sehat

yang dapat menopang kesehatan seseorang, di antaranya

1. makan secara teratur (tiga kali: sarapan, makan siang, dan makan malam, tidak

termasuk snack);

2. perlu mengonsumsi makan-makanan yang sehat (mengandung gizi, nutrisi,

protein, vitamin, karbohidrat, mineral, zat besi), misalnya empat sehat lima

sempuma; (3) melakukan aktivitas secara seimbang antara kegiatan

bekerja/belajar dengan kegiatan olahraga;

3. pola tidur yang sehat dan normal selama 7-8 jam;

4. membiasakan diri untuk tidak merokok;

5. membiasakan diri untuk tidak mengonsumsi narkoba (narkotik, alkohol, dan obat-

obatan);

6. tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi {daging

sapi/kambing, fast-food/sea food (udang, cumi).

Individu yang secara tekun mengikuti kebiasaan-kebiasaan tersebut,

umumnya akan memiliki taraf kondisi kesehatan yang baik daripada individu yang

tidak melakukannya.

2.9.4 Perilaku dan Status Kesehatan

Status kesehatan seseorang sangat berkaitan dengan seberapa jauh pola

kebiasaan perilaku orang tersebut. Kebiasaan perilaku yang sehat akan memberi

pengaruh positif pada kesehatannya, sebaliknya kebiasaan yang salah cenderung

memberi dampak negatif. Akibatnya, individu mudah terserang penyakit. Kasl &

Cobb (dalam Sarafino, 1994) mengemukakan tiga jenis upaya individu untuk

mengatasi suatu penyakit dan menipertahankan taraf kesehatan, yakni (1} health

behavior; (2) illness behavior; (3) sick-role behavior.

1) Health behavior adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan individu yang diyakini

akan dapat membangun kesehatannya dengan cara mencegah suatu penyakit atau

menanggulangi ganggu-an penyakitnya.

19

Page 20: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

2) Illness behavior adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan orang yang sakit, guna

memperoleh informasi, nasihat atau cara penyembuhannya agar dirinya sehat

kembali.

3) Sick role behavior adalah aktivitas yang dilakukan individu untuk proses

penyembuhan dari rasa sakitnya.

2.9.5 Masalah Kesehatan pada dewasa awal

  1.      Masalah Fisiologis

Dewasa awal umumnya aktif dan mempunyai masalah kesehatan utama

minimum. Akan tetapi, gaya hidup mereka dapat menempatkan mereka pada resiko

penyakit atau kecacatan selama masa dewasa tengah atau akhir. Dewasa tengah

mungkin juga rentan secara genetic terhadap penyakit kronis tertentu seperti DM dan

hiperkolesterolemia keturunan ( Price dan Wilson, 1992 )

Factor resiko bagi kesehatan dewasa awal berasal dari komunitas, gaya hidup

dan riwayat keluarga. Factor-faktor ini mempunyai kategori sebagai berikut,

1. Kematian dan cedera karena kekerasan

2. Penyalahgunaan zat

3. Kehamilan yang tidak diinginkan

4. Penyakit menular seksual

5. Factor lingkungan dan pekerjaan

6. Gaya hidup

2.      Masalah psikososial

Masalah kesehatan psikososial dewasa awal sering berhubungan dengan stress, seperti

stress karena pekerjaan dan keluarga.

1).Stres pekerjaan

Stress pekerjaan dapat terjadi setiap hari atau dari waktu ke waktu. Stress

situasi pekerjaan situasional dapat terjadi ketika atasan baru memasuki tempat

pekerjaan, tenggat waktu hampir dekat, atau diberi tanggungjawab yang baru.

2). Stress keluarga

Stresor keluarga dapat terjadi setiap waktu dalam kehidupan keluarga.

Kehidupan keluarga ada puncaknya, ketika setiap orang dalam keluarga bekerja sama

dan sampai pada lembahnya, ketika setiap orang dalam keluarga memisahkan diri.

Stresor situasi terjadi pada peristiwa seperti kelahiran, kematian, penyakit,dll.

20

Page 21: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

2.10 Dewasa tengah dan dewasa akhir

Fase dewasa tengah (25-40 tahun) ditandai sikap mantap memilih teman hidup

dan membangun keluarga. Dewasa tengah menggunakan energy sesuai

kemampuannya untuk menyesuaikan konsep diri dan citra tubuh terhadap realita

fisiologis dan perubahan pada penampilan fisik. Harga diri yang tinggi, citra tubuh

yang bagus dan sikap posiif terhadap perubahn fisiologis muncul jika orang dewasa

mengikuti latihan fisik diet yang seimbang, tidur yang adekuat dan melakukan

hygiene yang baik.

2.10.1 Teori perkembangan Dewasa Tengah

.      1.Teori Erikson

Menurut teori perkembangan Erikson, tugas perkembangan yang utama pada

usia baya adalah mencapai generatifitas (Erikson, 1982). Generatifitas adalah

keinginan untuk merawat dan membimbing orang lain. Dewasa tengah dapat

mencapai generatifitas dengan anak-anaknya melalui bimbingan dalam interaksi sosial

dengan generasi berikutnya. Jika dewasa tengah gagal mencapai generatifitas akan

terjadi stagnasi. Hal ini ditunjukkan dengan perhatian yang berlebihan pada dirinya

atau perilaku merusak anak-anaknya dan masyarakat.

2.Teori Havighurst

Teori perkembangan Havighurst telah diringkas dalam tujuh perkembangan

untuk orang dewasa tengah (Havighurst, 1972). Tugas perkembangan tersebut

meliputi:

a.       Pencapaian tanggung jawab social orang dewasa

b.      Menetapkan dan mempertahankan standar kehidupan

c.       Membantu anak-anak remaja tanggung jawab dan bahagia

d.      Mengembangkan aktivitas luang

e.       Berhubungan dengan pasangannya sebagai individu

f.       Menerima dan menyesuaikan perubahan fisiologis pada usia pertengahan

g.      Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia.

21

Page 22: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

2.10.2 Tahap-tahap perkembangan tengah

1.Perkembangan fisiologis

Perubahan ini umumnya terjadi antara usia 40-65 tahun. Perubahan yang

paling terlihat adalah rambut beruban, kulit mulai mengerut dan pinggang membesar.

Kebotakan biasanya terjadi selama masa usia pertengahan, tetapi juga dapat terjadi

pada pria dewasa awal. Penurunan ketajaman penglihatan dan pendengaran sering

terlihat pada periode ini.

2.Perkembangan kognitif

Perubahan kognitif pada masa dewasa tengah jarang terjadi kecuali karena

sakit atau trauma. Dewasa tengah dapat mempelajari keterampilan dan informasi baru.

Beberapa dewasa tengah mengikuti program pendidikan dan kejuruan untuk

mempersiapkan diri memasuki pasar kerja atau perubahan pekerjaan.

3.Perkembangan psikosial

Perubahan psikososial pada masa dewasa tengah dapat meliputi kejadian yang

diharapkan, perpindahan anak dari rumah, atau peristiwa perpisahan dalam

pernikahan atau kematian teman. Perubahan ini mungkin mengakibatkan stress yang

dapat mempengaruhi seluruh tingkat kesehatan dewasa.

2.10.3 Masalah kesehatan pada dewasa akhir

a.Masalah fisiologis

1. Stress

2. Adanya penyakit kronis

3. Tingkat kesejahteraan

4. Membentuk kebiasaan sehat yang positif

b.Masalah Psikososial

a).Ansietas

Ansietas adalah fenomena maturasi kritis yang berhubungan dengan perubahan,

konflik dan pengendalian lingkungan yang diterima (Haber et al,1992)

b).Depresi

Depresi adalah gangguan alam perasaan yang dimanifestasikan dalam berbagai cara.

22

Page 23: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

2.10.4 Fase Drwasa akhir

Fase Dewasa akhir (41-50/55 tahun) ditandai karya produktif, sukses-sukses,

berprestasi dan puncak dalam karier. Sebagai patokan, pada masa ini dapat dicapai

kalau status pekerjaan dan sosial seseorang sudah mantap.

Masalah-masalah yang mungkin muncul yaitu

a. Menurunnya keadaan jasmaniah

b. Perubahan susunan keluarga

c. Terbatasnya kemungkinan perubahan-perubahan baru dalam bidang pekerjaan

atau perbaikan kesehatan yang lalu

d. Penurunan fungsi tubuh

Selain itu, masa dewasa akhir adalah masa pensiun bagi pegawai

menghadapi sepi dan masa memasuki peniun. Biasanya ada PPS (Post Power

Sindrom) misalnya biasa seseorang menjabat kemudian tidak, rasanya ada perasaan

down sindrom.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengawasan tugas perkembangan ini,

individu mengalami PPS. Miasalnya adalah

a.       Tingkat perkembangan yang mundur

b.      Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan

c.       Tidak ada motivasi

d.      Kesehatan yang buruk

e.       Cacat tubuh

f.       Tingkat kecerdasan yang rendah

g.      Tingkat adaptasi yang jelek

Masalah-masalah psikososial

a.       Ansietas

Fenomena maturasi kritis yang berhubungan dengan perubahan, konflik dan

pengendalian lingkungan yang diterima (Habert at al, 1992)

b.      Depresi

Gangguan alam perasaan yang dimanifestasikan dalam berbagai cara (Habert

at al,1992)

23

Page 24: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

2.10.5 Tugas- tugas pada perkembangan Dewasa

a.Tugas perkembangan masa dewasa awal

1. Memilih pasangan hidup

2. Belajar hidup dengan suami atau istri

3. Memulai kehidupan berkeluarga

4. Membimbing dan merawat anak

5. Mengolah rumah tangga

6. Memulai suatu jabatan

7. Menerima tanggung jawab sebagai warga negara

8. Menemukan kelompok sosial yang cocok dan menarik

b.Tugas Perkembangan masa setengah baya

1. Memperoleh tanggung jawab sosial dan warga negara

2. Membangun dan memperthankan standar ekonomi

3. Membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab

dan bahagia

4. Membina kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa

5. Membina hubungan dengan pasanga hidup sebagai pribadi

6. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sendiri

Menyesuaikan diri dengan pertambahan umur

c. Tugas perkembangan orang tua

1. Menyesuaikan diri dengan menurunya kesehatan dan kekuatan fisik

2. Menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan menurunya pendapatan

3. Menyesuaikan diri yterhadap meninggalnya suami/istri

4. Menjalin hubuingan dengan perkumpulan manusia usia lanjut

5. Memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga negara

6. Membangun kehidupan fisik yang memuaskan Menurut Havighurst setiap tahap

perkembangan individu harus sejalan dengan perkembangan aspek-aspek lainya,

yaitu fisik, psikis serta emosional, moral dan sosial.

24

Page 25: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a. Usia dewasa awal dimulai dari 21 tahun sampai 40 tahun

b. Usia dewasa tengah mulai dari 40 tahun samapi 55 tahun

c. Factor eksternal lain yang mempengaruhi pertumbuhan manusia yaitu

perkembangan teknologi, imigrasi.

d. Stabilitas yang besar pada usia tenang adalah bahwa pada usia itu, seseorang

sudah mengalami kestabilan segala sesuatu. Jadi jika ada masalah dia sudah

mampu mengahadapinya dengan tenang karena sudah siap.

e. Yang dilakukan jika adanya hambatan dalam tumbang dewasa adalah

menperkecil hambatan tersebut dengan cara mengenali apa saja penghambatnya

sehingga dengan demikian kita dapat mengurangi dampak negative dari hal itu

sehingga tumbang tetap berjalan dengan baik.

f. Yang perlu dikaji untuk mengatasi masalah pada usia dewasa yaitu psikososial,

fisiologis

g. Peran perawat untuk memberikan motivasi kepada sesorang untuk

memperhatikan kesehatannya dan lingkungannya adalah dengan cara

menjelaskan kepadanya bahwa kesehatan itu sangat penting dan jika tidak

memperhatikan kebersihan maka akan banyak penyakit dan keluarga atau dirinya

akan mengalami banyak masalah dalam bentuk kesehatan terutama. Satu hal yang

perlu diingat bahwa pada masa dewasa awal dan tengah ini dia suadah tau mana

yang baik bagi dia dan mana yang tidak baik bagi dirinya jadi dia sudah tau

bahwa jika ia tidak melakukan budaya sehat maka ada banyak penyakit yang

menggangu kesehatannya. Walaupun kita mati-matian member atau mengatakan

hal yang baik bagi kesehatannya jika ia tidak mau berubah , maka dia tidak akan

berubah.

h. Lingkungan dapat mempengaruhi tumbang karena jika kita berada pada tempat

yang baik maka kita akan meniru hal yang baik, sebaliknya jika kita berada pada

lingkungan yang tidak baik maka sikap kitapun akan mengikuti lingkungan yang

berada disamping kita karena yang selalu kita lihat adalah hal-hal yang berada

dilingkungan kita.

25

Page 26: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

3.2 Usul dan Saran

Usul : untuk memahami lebih lanjut tentang perspektif dewasa ini, kami penulis

mengusulkan agar pembaca tidak bosan membca dan melaksanakannya.

Saran : bagi pembaca makalah ini, jangan hanya dibaca tapi dilaksanakan

26

Page 27: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

Daftar Pustaka

http://adehura.blogspot.com/2012/04/persfektif-dewasa.html

Ircham Machfoedz dan Eko Suryani dan.2008.Pendidikan Kesehatan dan Promosi Kesehatan.Yogyakarta :Fitramaya. Muzaham,Fauzi.1995.Sosiologi Kesehatan.Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.Notoatmodjo,Soekidjo.2003.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta.-----.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta:Rineka Cipta.

Salan,Rudy.1988.Perilaku Kesakitan dan Peranan Sakit(suatu

introduksi).Jakarta:http//www.depkes.go.id.

27

Page 28: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

28

Page 29: Makalah Ikd 3 (Pak Alwi)

29