Makalah ijaz alquran

14
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai umat islam, kita harus menegtahui secara mendalam tentang Al- qur’an. Untuk menghadapi berbagai goncangan yang dari luar, karena orang- orang non muslim ingin menghancurkan umat islam. Diantaranya dengan cara menjeke-jelek el-qur’an. Mereke mengatakan bahwa al-qur’an adalah syair yang dibuat oleh Nabi Muhammad. Maka dari i itu kita sebagai umat islam harus mempelajari secara mendalam ilmu tentang al-qur’an, diantaranya Ijaz Al-qur’an. Karena dalam materi ini menjelaskan tentang kemu’jizatan al-qur’an untuk meleumpuhkan/melemahkan kaum kafir yang menjelek-jelekkan al-qur’an. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah terjadinya Ijaz al-qur’an? 2. Apa pengertian I’jaz Al-qr’an? 3. Ada Berapakah Mu’jizat itu? 4. Ada berapakah mu’jizat al-qur’an itu? 5. Apakah fungsi dan Manfaat i’jaz alq-ur’an? 1

Transcript of Makalah ijaz alquran

Page 1: Makalah ijaz alquran

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sebagai umat islam, kita harus menegtahui secara mendalam tentang Al-

qur’an. Untuk menghadapi berbagai goncangan yang dari luar, karena orang-

orang non muslim ingin menghancurkan umat islam. Diantaranya dengan cara

menjeke-jelek el-qur’an. Mereke mengatakan bahwa al-qur’an adalah syair yang

dibuat oleh Nabi Muhammad.

Maka dari i itu kita sebagai umat islam harus mempelajari secara mendalam

ilmu tentang al-qur’an, diantaranya Ijaz Al-qur’an. Karena dalam materi ini

menjelaskan tentang kemu’jizatan al-qur’an untuk meleumpuhkan/melemahkan

kaum kafir yang menjelek-jelekkan al-qur’an.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah terjadinya Ijaz al-qur’an?

2. Apa pengertian I’jaz Al-qr’an?

3. Ada Berapakah Mu’jizat itu?

4. Ada berapakah mu’jizat al-qur’an itu?

5. Apakah fungsi dan Manfaat i’jaz alq-ur’an?

1

Page 2: Makalah ijaz alquran

BAB II

I’jaz Al-qur’an

2.1 Sejarah Terjadinya I’jaz Al-qur’an

Dalam sejarah, I’jaz Al-qur’an terjadi sejak zaman Nabi Muhammad Saw.

banyak sekali orang yang meragukan eksistensi al-Qur’an sebagai firman Allah.

Sebagian dari mereka mengatakan bahwa al-Qur’an adalah syair, al-Qur’an adalah

sihir dan lain sebagainya. Maka dari itu, al-Qur’an mengeluarkan tantangan

kepada orang-orang tersebut. Tantangan yang pertama kali dilontarkan adalah:

نيقني ن نيد ك ن كداوناوا صدا نيه نيإ ك ثنيل نيم نيدثي ث نيموناو ن فك ل نيك أوتاوا نيب ح ك ؤ ك ل ل وثي وه ب لاو ل وقاوولاو ن ت ق ك م ثي أ

Artinya: Ataukah mereka mengatakan: “Dia (Muhammad) membuat-buatnya”.

Sebenarnya mereka tidak beriman. Maka hendaklah mereka mendatangkan

kalimat yang sepeti Al Qur’an itu, jika mereka orang-orang yang benar.

Kenyataannya tantangan tersebut tidak bisa mereka penuhi. Namun mereka

beralasan bahwa mereka tidak mengetahui sejarah umat terdahulu, maka wajar

kalau mereka tidak bisa membuat yang sepadan dengan al-Qur’an. Selanjutnya,

karena tantangan tersebut tidak mampu dipenuhi, maka Allah meringankan

tantangan tersebut dengan firman-Nya:

نيقني ن نيد ك م صدا ك نوت وك ك ن نيللل نيإ نين ا ودنو ك ن نيم ك م ك عوت ك س ت ط نين ا وعاوا م ك د ك ف ت ر ثيدا ت نوا وم نيه ك ثنيل نيم وس او ر نير ك ش نيب ع ك ل فك أوتاوا وق وه ك ف ت را وقاوولاو ن ا ك م ثي أ

Artinya: Bahkan mereka mengatakan: “Muhammad telah membuat-buat Al

Qur’an itu”, Katakanlah: “(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surah-

surah yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang

kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang

yang benar”.

2

Page 3: Makalah ijaz alquran

Namun kenyataannya tantangan yang kedua ini juga gagal dilayani dengan

alasan yang sama, yaitu tidak mengetahui sejarah umat terdahulu yang digunakan

sebagai isi dari sepuluh surah tersebut. Maka Allah meringankan tantangannya

dengan firman-Nya.

نيقني ن نيد ك م صدا ك نوت وك ك ن نيللل نيإ نين ا ودنو ك ن نيم ك م ك عوت ك س ت ط نين ا وعاوا م ك د نيه نوا ك ثنيل نيم وساو ر ة ك ل فك أوتاوا نيب وق وه ك ف ت را وقاوولاو ن ا ك م ثي أ

Artinya: Atau (patutkah) mereka mengatakan: “Muhammad membuat-buatnya.”

Katakanlah: “(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan

sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil

(untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”

Ketiga tantangan tersebut terlontarkan ketika Nabi masih berada di Makkah,

masih ditambah tantangan yang keempat yang dikemukakan ketika Nabi sudah

berhijrah ke Madinah, yang terabadikan dalam firman Allah sebagai berikut:

ك م ك نوتت وك ك ن نيلللت نيإ نين ا ودنو ك ن نيمت ك م وك وشت ه دا ء وعتاوا ك د نيه نوا ك ثنيلت نيم ك ن نيمت وستاو ر ة ك أوتاوا نيب نيد ندا فت لزك ل ندا ع لت ى عك بت لمدا ن نيم ك ثي ب نيف ي ر ك م ك نوت وك ك ن نونيإ

نيقني ن نيد صدا

Artinya: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami

wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang

semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu

orang-orang yang benar.

Ayat ini sebenarnya redaksinya mirip dengan ayat yang ada dalam surah

Yunus. Namun ayat dalam surah al-Baqarah ini di dalamnya terdapat min yang

menurut para pakar menunjukkan arti “kurang lebih”. Akan tetapi tantangan

tersebut belum juga terjawab, bahkan sampai sekarang tantangan tersebut masih

berlaku dan juga belum ada jawaban atau balasan, karena hal itu tidak mungkin

dilakukan oleh seorang manusia.

3

Page 4: Makalah ijaz alquran

Pada zaman Nabi Muhammad pernah ada yang mengaku mendapat wahyu dan

membuat syair yang menandingi al-Qur’an, namun juga tidak berhasil. Ia adalah

Musailamah al-Kadzdzab. Syair yang ia buat adalah sebagai berikut:

الفنيل,مدا الفنيل, نومداادرك مداالفنيل, له خرطاوم طاوثيل, نوذنب اثنيل, نومداذاك من خلق ربندا بقلنيل.

Artinya: Gajah, Apa itu gajah?, Tahukah engkau apa gajah, Ia mempunyai belalai

yang panjang, dan ekor yang mantab. Itu bukanlah bagian dari ciptaan Tuhan kita

yang kecil.

Kalimat di atas jika dilihat sekilas, nampaknya dari segi bahasanya teratur.

Namun itu hanya berlaku bagi orang yang tidak berilmu, karena setiap orang yang

berilmu pasti tahu bahwa kata wa ma adraka itu dipakai untuk menunjukkan

sesuatu yang agung dan besar pengaruhnya, bukan dipakai untuk menunjukkan

gajah. Apalagi dari segi arti dan makna yang tersurat di dalamnya. Apabila dilihat

dari segi makna, maka kalimat di atas hanyalah nyanyian atau lagu anak kecil

yang berjudul gajah. Maka dari itu, pada zaman dahulu tantangan untuk membuat

yang seperti al-Qur’an belum ada jawaban dan tantangan tersebut tetap eksis dan

berlanjut hingga masa sekarang ini.

Pada zaman sekarang atau era modern, tuduhan yang serupa muncul kembali

dan itu terlontar dari kaum orientalist. Orientalist melontarkan tuduhan bahwa al-

Qur’an bukan wahyu Tuhan dan merupakan karangan Muhammad. Di samping

itu, ia juga mengatakan bahwa al-Qur’an merupakan percampuran unsur-unsur

perjanjian lama, perjanjian baru, dan sumber-sumber lainnya termasuk pengaruh

agama Yahudi. Itu semua merupakan tuduhan klasik yang sejak zaman Nabi

Muhammad sudah pernah terlontarkan. Sebenarnya orang yang mengetahui

sejarah Islam dengan rentetannya, ia akan tersenyum lebar menanggapi tuduhan

tersebut.

4

Page 5: Makalah ijaz alquran

2.2 Pengertian I’jaz Al-qur’an

Menurut bahasa I’jaz adalah isim mashdar dari - اعجازا- معجزا -يعجز أعجز

(‘ajaza

yu’jizu-i’jazan ). yang mempunyai arti “ketidak berdayaan atau keluputan”.

Makna Lainnya adalah “membuat tidak mampu”, seperti dalam contoh a’jaza

akhoohu “dia telah membuat saudaranya tidak mamp” manakala dia telah

menetapkan ketidakmampuan saudaranya itu dalam suatu hal. Kata i’jaz juga

berarti “terwujudnya ketidakmampuan”, seperti dalam contoh: a’jaztu zaidan “aku

mendapati Zaid tidak mampu”.

i'jāz atau yang sering disebut juga (mukjizat atau kemukjizatan), secara istilah

(terminologi) memiliki arti:

المعرضة عن سالم بالتحدى مقرون للعادة خارق : أمر المعجزة

Artinya: Mukjizat adalah sesuatu peristiwa yang (sangat) luar biasa, yang disertai

tantangan dan selamat (terbebas) dari perlawanan.

Dengan definisi seperti ini, maka dapat dirumuskan bahwa “mukjizat” adalah

suatu keluarbiasaan yang terjadi pada diri seorang yang mengaku sebagai nabi

atau rasul untuk membuktikan kebenaran misinya, yang disertai unsur tantangan

dan tidak dapat dilawan atau ditantang.

2.3 Macam-macam Mu’jizat

Secara umum mu’jizat itu di bagi menjadi dua klasifikasi:

a. Indrawi(hissiyah)

Mu’jizat yang tampak dan dapat di tangkap oleh panca indera, seperti tongkat

nabi musa yang dapat berubah menjadi ular dan dapat membelah lautan, mu’jizat

nabi nuh membuat perahu yang sangat besar dalam waktu yang cepat dan singkat

dan masih banyak yang lainnya.

b. Rasional(aqliyah)

Mu’jizat yang hanya dapat di pahami oleh akal pikiran(rasional) seperti al-

qur’an sebagai mukjizat nabi muhammad atas umatnya yaitu dari segi keindahan

5

Page 6: Makalah ijaz alquran

sastranya tidak ada seorangpun yang dapat menandinginya karena itulah mu’jizat

al-qur’an ini bisa abadi sampai hari kiamat.

2.4 Macam-macam Mu’jizat Al-qur’an

Selain Sebagai mukjizat yang terbesar yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad Saw. Al-qur’an pun memiliki mu’jizat sendiri, yaitu:

a. Segi bahasa dan susunan redaksinya

Dari segi Bahasa al-Qur’an sungguh mampu membuat orang terpesona serta

singkat, padat, dan akurat. Seperti contoh berikut ini:

قر اقا ( رغ رعا ت قش اطا (1روالنا ز رطا ت رن روالنا ش رسقب احا (2) رحا ت سا ب روال قب اقا (3) رسسس رقا ت سا ب رفال قمسس ارا (4) ررا ت رأ ردرب دمسس قل رفا (

5(

Artinya: Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan

(malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut, dan (malaikat-

malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, dan (malaikat-malaikat) yang

mendahului dengan kencang, dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan

(dunia). (Q.S.al-Nazi’at: 1-5)

Keindahan komposisi bahasa Arab yang berbeda dengan komposisi sastra

manapun. gaya bahasa yang digunakan unik dan berbeda dengan gaya bahasa

Arab biasa. Sejarah telah menyaksikan bahwa bangsa Arab pada saat turunnya al-

Quran telah mencapai tingkat yang belum pernah dicapai oleh bangsa satu pun

yang ada didunia ini, baik sebelum dan seudah mereka dalam bidang kefashihan

bahasa (balaghah).

Oleh karena bangsa Arab telah mencapai taraf yang begitu jauh dalam bahasa

dan seni sastra, karena sebab itulah al-Quran menantang mereka. Padahal mereka

memiliki kemampuan bahasa yang tidak bias dicapai orang lain seperti kemahiran

dalam berpuaisi, syi’ir atau prosa (natsar), memberikan penjelasan dalam langgam

sastra yang tidak sampai oleh selain mereka. Namun walaupun begitu mereka

tetap dalam ketidakberdayaan ketika dihadapkan dengan al-Quran.

6

Page 7: Makalah ijaz alquran

b. Segi isyarat ilmiah

Al-Qur’an bukan merupakan kitab atau buku ilmiah, namun al-Qur’an mampu

memberikan isyarat ilmiah sebelum manusia menyadari kebenarannya. Contohnya

mengenai reproduksi manusia yang diterangkan dalam surah al-Mu’minun:

قن طي ن ( رلرل ة م دس قن رن م رسا قن ققرنا ا قل رخرل قد رق رم كيسس ن (12رورل ررا ر رق رف اة ف ي قط ده دن رنا رعقل رج م رقسس اة13) دث رعرل رة رفسس قط ققرنسسا الن رخرل م ) دثسس

دن رسس قح دللسس رأ رك ا رر رفرتربسسا رر رخسس رخقل اقسسا رآ ده رنا قأ رشسس قن م رأ قح امسسا دثس رم رل رظا قل ع قورنا ا رس رك رف رظا اما رة ع رغ قض دم قل ققرنا ا رخرل رف رغ اة قض دم رة رق رعرل قل ققرنا ا رخرل رف

رن ( رخا ل قي قل )14ا

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati

(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)

dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal

darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal

daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus

dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka

Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (Q.S. al-Mu’minun/23:12-14)

Penetapan syari’ah yang sempurna dan melampaui segala hukum ciptaan

manusia. Pemaknaan kemukjizatan al-Quran dalam segi ilmiyah adalah dorongan

serta stimulasi al-Quran kepada manusia untuk selalu berfikir keras atas dirinya

sendiri dan alam semesta yang mengitarinya. Al-Quran memberikan ruangan

sebebas-bebasnya pada pergulan pemikiran ilmu pengetahuan sebagaimana halnya

tidak ditemukan pada kitab-kitab agama lainnya yang malah cenderung restriktif.

Pada khirnya teori ilmu pengetahuan yang telah lulus uji kebenaran ilmiahnya

akan selalu koheheren dengan al-Quran.

Al-Quran dalam mengemukakan dalil-dalil, argument serta penjelasan ayat-

ayat ilmiah, menyebutkan isyarat-isyarat ilmiah yang sebagaiannya baru

terungkap pada zaman atom, planet dan penaklukan angkasa luar sekarang ini.

Diantaranya adalah :

7

Page 8: Makalah ijaz alquran

1. “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit

dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami

pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang

hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya’:

30). Dalam ayat ini terdapat isyarat ilmiah tentang sejarah tata surya dan

asal mulanya yang padu, kemudian terpisah-pisahnya benda-benda langit

(planet-planet), sebagian dari yang lain secara gradual. Begitu juga di

dalamnya terdapat isyarat tentang asal-usul kehidupan yaitu dari air.

2. “Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-

tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum

kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.”

(QS. Al-Hijr: 22) ayat ini meberikan isyarat tentang peran angin dalam

turunnya hujan begitu juga tentang pembuahan serbuk bunga tumbuh-

tumbuhan.

3. “Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-

macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka,”

(QS. Al-Zalzalah: 6) adanyan pemeliharaan dan pengabadian segala

macam perbuatan manusia di dunia. Dan jika ini dapat dilakukan manusia,

maka pastilah itu jauh lebih mudah bagi Allah

4. “Bukan demikian, sebenarnya Kami Kuasa menyusun (kembali) jari

jemarinya dengan sempurna.” (QS. Al-Qiyamah: 4) dianatara kepelikan

penciptaan manusia adalah sidik jarinya. Ayat ini menyebtkan kenyataan

ilmiah bahwa tidak ada jari-jari tangan seorang manusia yang bersidik jari

yang sama dengan manusia yang lainnya

c. Segi pemberitaan yang ghaib

Surat-surat dalam al-Quran mencakup banyak berita tentang hal ghaib.

Kapabilitas al-Quran dalam memberikan informasi-informasi tentang hal-hal yang

ghaib seakan menjadi prasyarat utama penopang eksistensinya sebgai kitab

mukjizat. Akan tetapi pemberian informasi akan segala hal yang ghaib tidak

memonopoli seuruh aspek kemukjizatan al-Quran itu sendiri. Diantara contohnya

adalah:

8

Page 9: Makalah ijaz alquran

a. Keghaiban masa lampau. Al-Quran sangat jelas dan fasih seklai dalam

menjelaskan cerita masa lalu seakan-akan menjadi saksi mata yang

langsung mengikuti jalannya cerita. Dan tidak ada satupun dari kisah-kisah

tersebut yang tidak terbukti kebenarannya. Diantaranya adalah: Kisah nabi

Musa: Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina.”

mereka berkata: “Apakah kamu hendak menjadikan Kami buah ejekan?”

Musa menjawab: “Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah

seorang dari orang-orang yang jahil”.(QS. Al-baqarah: 67) Kisah Fir’aun :

Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan

menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan

dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup

anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir’aun Termasuk orang-

orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qoshosh: 4)

b. Keghaiban masa sekarang. Terbukanya niat busuk orang munafik di masa

rasulullah.Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang

kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas

kebenaran) isi hatinya, Padahal ia adalah penantang yang paling keras.

(QS. Al-Baqoroh: 204)

c. Keghaiban masa yang akan datang. Ghulibatir ruum. Fii adnal ‘ardhii

wahum min ba’di ghalibiin sayaghlibun fi bid’i sinin (QS. Ar-Rum 2-4)

dan Kita simak informasi dalam al-Qur’an sebagai berikut:

تف تنوننو ن (1الم ( تم ل نوي نوه نوقنونولنوا آ مانو ا و تن ي نوكنوا أ تت ر تن نوي نوس أ بس ب الانو ا نوالل2) أ ح ان ا تع ل م تم ف ل ي به تببل تن ق بم بذي ن تد ف تانو ا اال ) و ل قبذببي ن ( تل كو ا ان ا تع ل م بذي ن ص دنوقنوا و ل ي نومنو ن (3اال نوك تح نوقنو نو ا سو ا ء مو ا ي تسبب تن ي بت أ اسئي ئو ا تع منولنو ن ال بذي ن ي بس ب اال تم ح تن4) أ ) م

نوم ( تل عبلي نوع ا بمي اس نوه نو ال هو ت و بالل ل ان أ ج ل ا بالل فبإ نوجنو بل قو ا ء ا تر )5 كو ا ن ي

9

Page 10: Makalah ijaz alquran

Artinya: Alif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang

terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun

(lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari

(kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,

karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan

Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (Q.S. Ar-Rum:1-5)

d. Segi petunjuk penetapan hukum syara’

Diantara hal-hal yang mencengangkan akal dan tak mungkin dicari

penyebabnya selain bahwa al-Quran adalah wahyu Allah, adalah terkandungnya

syari’at paling ideal bagi umat manusia, undang-undang yang paling lurus bagi

kehidupan, yang dibawa al-Quran utnuk mengatur kehidupan amanusia yang

mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.

Antara lain contohnya :

a. Keadilan. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan

berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang

dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi

pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (QS. An-

nahl: 90)

b. Mencegah pertumpahan darah. “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu

hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang

manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan

karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah

membunuh manusia seluruhnya. Dan Barangsiapa yang memelihara

kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara

kehidupan manusia semuanya. Dan Sesungguhnya telah datang kepada

mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang

jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh

melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.”

10

Page 11: Makalah ijaz alquran

c. Pertahanan untuk menghancurkan fitnah dan agresi. “Dan perangilah

mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu

hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi

kamu), Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang

yang zalim. (QS. Al-Baqarah: 193).

2.5 Tujuan I’jaz Al-qur’an

Allah menurunkan Al-qur’anitu memeiliki tujuan yaitu sebagai petunjuk bagi

umat islam. Selai itu I’jaz Al-qur’an memiliki tujuan tersendiri, yaitu :

a. Tujuan Pengi’jazan Al-qur’an

untuk melemahkan dan mengalahkan usaha orang-orang yang menentang

seruan para rasul.

Mendorong orang berfikir dan membuka pintu-pintu ilmu pengetahuan

Menyeru dan memanggil untuk memasuki gudang ilmu.

untuk menyempurnakan ajaran-ajaran kitab fardlu

b. Fungsi I’jaz Al-Qur’an

Fungsi I’jaz Al-qur’an ialah berdasarkan pengertian dan kedudukan Al-qur’an

itu sendiri:

Al-qur’an kitab yang universal

Al-qur’an tidak menghususkan pembicaraannya kepada bangsa tertentu seperti

bangsa arab atau kelompok tertentu, seperti kaum muslimin. Akan tetapi, ia

berbicara kepeda seluruh manusia, baik umat islam maupun non islam, termasuk

orang-orang kafir, musyrik, yahudi, nasrani, maupun bani israil. Al-qur’an

menyatu kepada semua penghuni alam tanpa membedakan setatus dan golongan.

11

Page 12: Makalah ijaz alquran

Al-qur’an kitab yang sempurna

Tujuan al-qur’an akan dapat di capai dengan pandangan realistik terhadap

alam dan dengan melaksanakan pokok-pokok akhlak serta hukum-hukum

perbuatan.

Al-qur’an kitab yang abadi

Al-qur’an adalah kitab yang abadi sepanjang masa. Suatu perkataan yang

sepenuhnya benar dan sempurna maka tidak mungkin ia terbatas oleh zaman

Al-qur’an mengandung kebenaran

Al-qur’an menjadi bukti kebenran nabi muhammad saw. Bukti kebenaran

tersebut dikemukakan dalam bentuk tantangan yang sifatnya bertahap.

12

Page 13: Makalah ijaz alquran

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

I’jaz Al-qur’an telah ada sejak masa Rosulullah, karena untuk melemahkan

dan menlumpuhkan celaan orang orang kafir terhadap al-qur’an yang mereka kira

sebuah syair yang dibuat-buat oleh Nabu Muhammad Saw, sebagaimana

pengertian I’jaz itu sendiri.

Bermacam-macam kemu’jizatan yang terdapat dalam al-qur’an. Diantaranya

dari segi Bahasanya, yang indah dan teratur. Menjelaskan sesuatu yang belum

tertjadi. Dam masih banyak lagi mu’jijat lainya.

3.2 Saran

Kami mneyadari bahwasannya kaya tulis kami ini sangat jauh dari sempurna,

maka dari itu kami mohon saran dan komrntanya bagi para pembaca agar karya

tulis yang kami buat akan lebih bagus kedepannya.

Dan kami berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca umumnya dan untuk kami khususnya..

13

Page 14: Makalah ijaz alquran

Daftar Pustaka

Qatthan, Manna’ Khalil, Tarikh al-Tasyri’ al-Islamy: al-Tasyri’ wa al-Fiqh,

Riyadh: Maktabah al-Ma’arif li al-Nashr Wa al-Tauzig, 1996.

Shihab, Quraish, Lentera Al-Qur’an: Kisah dan Hikmah Kehidupan, Bandung: PT

Mizan Pustaka, 2008

Ibrahim, Farid Wajdi, Orientalisme dan Sikap Umat Islam, Yogyakarta: Lanarka

Publisher, 2006.

Mufidah, Lukluk Nur, “Al-Qur’an Sebagai Sumber Konsep Pendidikan Islam”,

dalam Ta’allum Jurnal Pendidikan Islam, Vol.29.No.1.

Manna’ Khalil al Qattan, Mabahits fi Ulum al Qur’an

jalal ,Suyuthi, al bin Abdurrahman, al itqan fi ulum al qur’an

http://www.i’jaz-Alqur’an/20/05/2013/wordpress.com

http://www.defenisi_I’jaz_alqur’an.blogspot.com

http://www.artikel_macam_macam_ijaz_alqur’an/22/25/2013.com

http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1313

14