Awal turun Alquran surat 96. Awal Alquran surat ke 1. Awal partisi kode Alquran surat ke 55
eBook Alquran Dibakar Syukur
-
Upload
shalahuddin-al-khidhr -
Category
Documents
-
view
61 -
download
5
Transcript of eBook Alquran Dibakar Syukur
http://www.blogernas.co.cc
Alquran Dibakar? Syukur!
Saya maklum jika anda benar-benar kaget membaca judul tulisan ini. Tapi saya sendiri juga
maklum. Karena yang menulisnya adalah seorang blogger gila yang sudah sesat. Bahkan pada
sholat id kemaren dia juga sempat memberi kotbah yang meresahkan semua mahasiswa yang
hadir di Stadion Universitas Blogernas: Kotbah Lebaran yang Menyesatkan!
Memang aneh.
Disaat jutaan umat Islam merasa terbakar dan marah atas aksi pembakaran Alquran oleh 2
orang pendeta di Amerika, malah ia dengan santai menyatakan bersyukur. Saya sendiri jadi
penasaran. Karena itu saya langsung mewawancarainya:
Saya:
Apa anda tidak takut dikecam oleh jutaan umat Islam dengan pernyataan anda?
Blogger sesat:
Tidak.
Saya:
Kenapa anda begitu yakin?
Blogger sesat:
Saya kan punya alasan.
Saya:
Oya, kalau boleh tahu apa alasan anda menyatakan begitu?
Blogger sesat:
Supaya umat Islam tidak menyembah Alquran.
Saya:
Waduh … maaf. Terus terang saya kaget mendengar pernyataan anda. Saya malah tambah
bingung. Bisa anda jelaskan?
Blogger sesat:
Yang wajib disembah umat Islam itu hanya Tuhan. Bukan Nabi Muhammad. Bukan Agama dan
juga bukan Alquran. Apalagi para ulama, kiay, ustad, tradisi beragama dan seterusnya.
Saya:
Lalu dimana letaknya umat Islam menyembah Alquran?
http://www.blogernas.co.cc
Blogger sesat:
Banyak umat Islam menjadikan Alquran itu hanya sebagai berhala.
Saya:
Waduh… maaf lagi. Ucapan anda mengagetkan saya. Maksudnya apa ya?
Blogger sesat:
Ya Alquran hanya dibaca, ditarok di atas lemari bahkan ada yang meletakkannya di loteng.
Alasannya karena Alquran itu suci. Padahal yang suci itu hanya Tuhan. Jadi tinggi letaknya tidak
boleh dikalahkan oleh yang lain. Kalau begitu kenapa tidak ditarok di atap rumah saja. Atau di
atas antena TV.
Terus Alquran sudah dijadikan bahan perlombaan, seperti kontes. Itu lomba MTQ dimana nilai
penghayatannya. Semua peserta sibuk latihan menyanyikan ayat-ayatnya. Hanya untuk meraih
juara. Tapi lihat kehidupan mereka sehari-hari. Apakah mereka sudah mengamalkan isinya?
Saya:
(terdiam …)
Blogger sesat:
Terus Alquran juga dijadikan jimat untuk banyak hal. Apa mereka lupa bahwa yang
mengabulkan segala permintaan mereka hanyalah Tuhan? Dan Alquran itu hanya sebuah kertas
yang dicetak. Tidak bisa memberikan apa-apa ….
Saya:
Lho! Itukan firman Tuhan?
Blogger sesat:
Betul. Tapi firman itu bukan huruf zahir dari Alquran. Tapi adalah maknanya. Dan maknanya itu
juga tidak ada artinya walaupun anda hafal. Firman itu ayat yang hidup. Anda kan ingat kata
Aisyah. Kalau ingin tahu akhlak Rasulullah ya pahamilah makna Alquran. Artinya apa? Ayat
alquran yang berupa huruf mati itu hidup dalam diri Rasulullah. Hidup dalam segala tingkah
lakunya. Hidup dalam hatinya. Dalam segala sikap bathinnya. Dalam imannya.
Saya:
Hm … begitu ya. Jadi anda tidak marah Alquran dibakar umat lain?
Blogger sesat:
Untuk apa saya marah. Yang dibakar mereka itu kan kertas. Bukan firman Tuhan. Bukan
keyakinan Islam. Bukan keyakinan siapa-siapa. Apakah keyakinan anda berubah setelah mereka
membakar Alquran?
http://www.blogernas.co.cc
Saya:
Ya tidak. Tapi kita sebagai umat Islam kan jadi tersinggung. Jadi dilecehkan. Bukankah kita harus
membela kehormatan Islam?
Blogger sesat:
Anda berteriak-teriak. Mengutuk melalui tulisan. Demo kemana-mana. Membakar gedung-
gedung, dan sebagainya. Semua itu anda anggap pernyataan iman. Membela kehormatan
Islam. Bagi saya itu bohong. Anda hanya membela nafsu amarah anda. Anda justru sedang
bersekutu dengan setan. Anda sedang tergelincir.
Iman anda sudah terbang berganti dengan kesurupan.
Kalau anda membela kehormatan Islam, hidupkan keyakinan Islam itu dalam diri anda. Lalu
amalkan dalam segala sikap bathin dan prilaku anda. Kemudian ajak orang lain melakukan hal
yang sama. Maka barulah Islam itu benar-benar tegak dalam kehidupan.
Saya:
Artinya anda ingin mengatakan bahwa tidak masalah Alquran dibakar orang lain?
Blogger sesat:
Berapapun mereka mau membakar Alquran kita juga tidak bisa mencegahnya. Dan itu juga
percuma. Dan sebaliknya kita pun juga bisa mencetaknya kembali berapa pun kita mau. Tapi
kalau iman anda yang dibakarnya, siapa yang bisa menggantinya? Atau kalau iman anda kuat,
siapa yang bisa membakarnya?
Saya:
Hmm …. Begitu ya.
Oya! Anda kan seorang blogger. Adakah hubungan antara iman dengan blogging?
Blogger sesat:
Kenapa cuma blogging. Seluruh aspek kehidupan ada hubungannya dengan iman Islam. Anda
kan juga blogger. Bagaimana cara anda berinteraksi dengan pengunjung? Apa yang anda tulis
pada blog anda? Bagaimana sikap dan sosok yang anda tampilkan lewat tulisan anda? Apakah
anda merasa hebat, sok terhormat, sok rendah hati, sok suci atau anda munafik?
Semua itu kan penubuhan nilai-nilai Islam dalam sikap bathin dan prilaku anda. Anda mengaku
tidak butuh pengunjung, tidak peduli apa ada yang membaca tulisan anda atau tidak, tidak
butuh ranking alexa, tidak butuh google PR, tidak iri dengan presatsi blog lain. Tapi dalam hati
anda bagaimana? Apa betul seperti yang anda katakan?
Saya:
(tertidur ….)
http://www.blogernas.co.cc
Tanggapan:
81 komentar:
Dearryk mengatakan...
Judulnya bener-bener bikin kaget. tapi, baru membacanya. akhirnya saya mengerti,
menurut Pak Anas. Alquran itu hanya kertas, yang lebih penting adalah maknanya.
Tapi apakah bapak tidak merasa marah, dilecehkan, dihina atau tersinggung sedikit pun?
Tapi, kalau dipikir-pikir. benar juga... Tuhan itu lebih diatas tempatnya.
Erianto Anas mengatakan...
Sama sekali tidak mas Dearryk. Justru saya kasihan dengan orang yg membakar Alquran
itu. Mereka dibakar oleh emosinya sendiri. Bagi saya itu contoh iman "kekanak-
kanakan".
Bagi saya Iman itu tdk zahir. Tapi bathin.
Dan banar spt kamu tulis, Tuhan itu diatas dari segalanya. Di atas dari agama. Apalagi
dari kertas. Yang membakar dan yang tersinggung bagi saya sama saja: Penyembah
berhala! Penyembah emosi.
Belantara Indonesia mengatakan...
kayaknya ini jika tersinggung dan marah ga bisa di jadikan penyembah berhala mas
anas,karena walaupun Al quran dlm bentuk kertas, tetapi kala itu Al Quran di turunkan
Allah Ta'alla langsung pada Rasululllah..Ya bentuknya spt itu (menurut Hadits dan
sunatullah lho mas..heheheh) Jadi mengenal Allah swt antara lain lewat Al Quran,
dimulai dari jaman Nabi dan para sahabat. Sholat pun dari Al Quran dan Hadits, Nah
maksud saya yg newbie ini...byurrr......lebay...hahahaha..Al Quran adalah fatwa Allah
Swt buat umatnya, dan tak ada penyembahan barang termasuk Al Quran bagi muslim,
jika mensucikan dan menghormati semata krn Khalam Allah swt, seperti ketika bersujud
di Baitullah,juga bukan menyembah batu. Jadi membakar dan menghina tulisan khalam
Allah adlh menghina yg sulit di maafkan oleh manusia maupun oleh Allah Swt sendiri, ga
bareng teman...woooo..edan...Rasanya memang hanya Allah yg pantas disembah dan
disucikan, tetapi Kitab Allah swt juga pantas jadi simbol umatNya, dan akan marah
ketika simbol dari Allah langsung, di rusak oleh yg tak tau ttg Islam. rasanya wajar jika
marah, walau Islamnya belum taat...Bukankah Nabi pun tahu Allah Swt dan agama Allah
http://www.blogernas.co.cc
dari Al Quran juga? dgn di bantu malaikatullah....sekian kultum pagi ini....alhamdulillah
semoga tak menjadikan debat kayak Bola.crut kmaren...amin...lele
media pendidikan mengatakan...
salut sama blogger kayak ente mas, nyang alexanya 70.000an. Salam dari Media
Pendidikan
PO STIK mengatakan...
Hmm, kalau soal "memberhalakan" kitab suci, rasanya itu bukan monopoli umat Islam
saja, Pak. Kami yang Kristen juga banyak yang hanya menaruh Alkitabnya di meja,
lemari, jadi bantal tidur, dll. tapi tidak mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari.
Sungguh mengagumkan tulisan anda. Membuat orang jadi berkaca. Ijin share ya...?
Erianto Anas mengatakan...
* Belantara Indonesia:
Benar mas Adit. Alquran itu firman Tuhan yg diwahyukan ke Muhammad. Dan melalui
Alquran itulah kita mengenal Islam. Betul. Tapi dalam PRAKTEKnya, hakikat Islam itu yg
tdk tercermin pd umat. Kecuali hanya slogan dan teriak2. Tp iman dan kepribadiannya
amburadul (terutama yg menulis tulisan ini). Semoga saja blogger sesat itu akan tobat di
akhir zaman.
* Di zaman nabi belum ada Alquran mas Adit. yang ada baru Musyaf. Berupa lembaran2
dari bahan alam. Setelah Nabi baru dicetak, dan itulah yang dinamakan Alquran. Tapi ini
bukan pendapat saya mas Adit. Tapi kata sejarah Islam.
* Dan sesama orang yang belum taat (saya dan mas Adit) tidak boleh saling membakar.
Kecuali dg "bola lemah jantan" hhahaha... lele!
* media pendidikan:
Makasi atas kesalutan mas thd Alexa blog ini. Terhadap tulisannya tidak salut mas?
* PO STIK:
Iya benar mas. Hal ini memang terjadi pada setiap agama. Bahkan setahu saya, di
kalangan Kristen,jangankan kitab suci, Yesus pun juga dijadikan berhala oleh sebagian
mazhab Kristen, yg disetarakan dg Tuhan. Pdhal Yesus sendiri dg tegas menyatakan bhw
dia tetap seorang manusia. Ya ... inilah problem dan ekspresi keberagamaan di tingkat
http://www.blogernas.co.cc
akar rumput mas. Tuhan ditarik-tarik ke benda zahir. Padahal Tuhan Maha Suci dari
segala yg kita bayangkan. Dari segala yang dibayangkan oleh semua umat beragama
apapun.
Terima kasih atas apresiasinya mas. Silahkan dishare kamana saja ... Saya senang sekali.
Qta mengatakan...
Jujur saja ketika membaca judulnya, aku sama sekali tidak kaget, karena sedikit banyak
aku telah mengenal sosok dan cara berfikir si bloger sesat, aku meraba-raba.. kemana
kiblat... kemana madzhab.. dan kemana arah… dari judul tersebut diatas… ternyata
dugaanku benar..
Yang Syerem sebenarnya cuma judulnya aja sama cara penyampaiannya, tapi sebagai
seorang wanita, seandainya aku istri dari si bloger sesat, mungkin akan mengingatkan :
“Pipi tolong judulnya diganti… bulu kuduk mimi merinding nih !” ganti dengan
“Bagaimana cara memperlakukan Al Qur’an”
Tapi si pipi tidak mungkin mendengar perkataan istrinya begitu aja kan…, karena si pipi
bandel dan punya tameng juga bertanggung jawab dengan apa yang dituliskannya..
Mungkin Cuma itu pesan dari mimi… hehe…
Muhammad Rizki Fadillah mengatakan...
saya mah nokomen aje, nggak berani ngomong soal agama
susnoduadji mengatakan...
Hahahahahaa.... Sekarang banyak orang Islam yg menyembah berhala... Sholat mereka
dijadikan alat barter terhadap kepentingan dunia... Jika mereka sholat (dalam khayalnya
Allah akan selalu membantunya), sholatnya mereka Adalah hamba waktu... Mereka
hanya tunduk kepada yg kholiq pada waktu Dan jam tertentu, waktu subuh, dzuhur,
ashar dll.
Sama halnya dengan quran... Mereka beramai2 membaca quran, sampai2 quran pun di
selipkan dalam kantong celana... Tetapi tidak pernah memahami arti sesungguhnya
malaham bangga bisa membaca dengan sempurna tetapi membaca ayat yg tersirat
belum mampu...
Erianto Anas mengatakan...
* Qta:
http://www.blogernas.co.cc
Hmm ... Lama si pipi termenung membaca komentar si mimi. Usulan si mimi mmg
benar. Dan pengakuan si mimi jg benar, bhw si pipi itu bandel. Krn kata si pipi ini
dakwah lwt blogging. Kalau dg judul spt itu sulit meminta perhatian umat.Tp dg sedikit
seram akhirnya byk yg klik ingin dengar ceramah. Dan si mimi bisa lihat tuh statistik jam
segini sdh lbh 200. Blm pernah terjadi sebelumnya sepanjang sejarah blogernas angka
kunjungan melonjak segitu. Itu gara2 judulnya.
Tp pesan si mimi tetap disimpan oleh si pipi. Tp tdk di halaman posting. Tp di dasar
hatinya.
* Muhammad Rizki Fadillah:
Oya mas... Tidak apa-apa mas. Baca-baca saja dulu. Saya sudah terlanjur nulis nih.
Jadinya terpaksa jawab.
* TriZ :
Iya ngaku mbak ...
* susnoduadji:
Iya benar mas Susnoduadji. Banyak yang bisa bca Alquran dari depan, tp jarang yg bisa
membaca dari belakang. Banyak yg hebat bisa membaca sbl menyanyikan ayat scr zahir,
tapi membuang sisi bathinnya..
Izinkan saya bertanya mas susno:
Maaf ya. Mas Susno termasuk malaikat atau setan? Soalnya namanya tdk ada
"wujudnya". (tdk ada linknya). Semoga saja mas Susno tersinggung dan mau datang lagi
untuk menampar saya. Terima kasih mas.
babydays.co.cc mengatakan...
Edan tu orang..
emang sesat tu Gan!!!
semoga saja dia cepat sadar, Amin.
makasih Mas atas infonya. :)
Erianto Anas mengatakan...
Iya mas, semoga ia cepat tobat. Kalau tdk kita doakan saja agar ia masuk neraka...
Profil Kabupaten Wonosobo mengatakan...
http://www.blogernas.co.cc
wah..... blog favorit ku... semua post nya bikin gregetan...ckckckckck
Susnoduadji mengatakan...
Hahahaha... Saya bukan malaikat atau syetan... Sebab keduanya gak sebanding dengan
saya... Saya bisa lebih malaikat daripada malaikat Dan bisa mebihi syetan bahkan iblis
laknatullah sekalipun...
Tetapi semua tergantung apa yang Dia kehendaki... Karena KehendakNYA mutlak tanpa
keraguan...
Hahahaha... Hati2 kang, anda simpan baik2 ilmu yg Allah anugerahkan... Karena rahasia
tetap rahasia...
Salam takdzim...
Nb: jika mau bermuzakaroh kang mas tulis email mas... Insya Allah saya akan kirim
salam lewat email...
RPraja mengatakan...
Hahahahaha, bener-bener Gila Blogger sesat ini ^_^
"om rame" mengatakan...
*iyah tuh bLogger sesat timpukin aja sob pake uLekan*
sebagai saLah seorang mahasiswa di fakuLtas ini tidak ada yg saya kagetkan sebeLum
membaca isinya, juduL hanya sebuah peLantara saja dan makna ada di isi. jadi saya
upayakan untuk seLaLu terkaget2 saat seteLah membaca isi sebuah tuLisan.
di tambah Lagi saya sudah memahami betuL karakter dari si bLogger sesat itu.
mengenai aL-quran, adaLah juga sebagai peLantara seperti sebuah juduL konten.
sedangkan makna ada di isi, sehingga daLam memperLakukannya harus memahami
isinya terLebih dahuLu. baruLah disimpuLkan, bahwa Tuhan yg sesungguhnya adaLah
siapa dan sebagai perantaranya siapa.
Hatta Syamsuddin mengatakan...
saya tidak sepakat bahwa iman hanya masalah batin,karena iman juga harus dibuktikan
dengan amal yang dhohir (kelihatan) .. misalnya, filsafat kejawen yang menyatakan gak
perlu capek-capek sholat , yang penting 'eling' atau ingat.. selamanya hal ini tidak
pernah diterima dalam madzhab ahli sunnah manapun.
http://www.blogernas.co.cc
agama kita tetap butuh simbol, syiar ..
kita perlu arah kiblat yang jelas, tidak semua orang sholat ke arah manapun dengan
asumsi keyakinan masing-masing
tentang al-quran, syariat kita mengajarkan serangkaian adab/etika terhadap al-quran,
yang paling sederhana misalnya dengan berwudhu saat menyentuh atau membacanya ..
dan adab tertinggi sebagaimana yang pak anas sampaikan, adalah dengan
mengamalkan, bahkan mengajarkannya.
jadi, menurut saya pembakaran al-quran tetap saja sebuah kemungkaran dimana paling
tidak hati kita tetap merasa bergolak, sebagai bukti masih ada iman yang tersisa ..
*meskipun secara jujur, kasus ini tetap mempunyai hikmah, yaitu kepedulian dan
perasaan solidaritas kaum muslimin naik pada batas tertentu.
Belantara Indonesia mengatakan...
ganti topikk......akan banyak mudharatnya jika nanti akan menjadi debat dgn pandangan
masing2.....kembali ke lele.....
Belantara Indonesia mengatakan...
wah ada yg sanggup melebihi malaikat, malaikat jelaslah tangan dan kepanjangan Allah,
diciptakan Allah dgn segala kesempurnaan melebihi mahluk lain ciptaanNya termasuk
manusia.
Sdr Susnoduadji: Saya bukan malaikat atau syetan... Sebab keduanya gak sebanding
dengan saya... Saya bisa lebih malaikat daripada malaikat Dan bisa mebihi syetan
bahkan iblis laknatullah sekalipun...<--- yakin bisa melebihi malaikatullah?
Belantara Indonesia mengatakan...
Kritik dan saran mas anas Blogernas (semoga boleh). Lebih baik tak membuat judul dan
konten artikel yg bisa memancing pembaca dalam soal agama dan Allah Swt. Apalagi
judul yg bertujuan menarik pembaca tetapi kontraproduktif dan bisa menimbulkan
debat soal agama Allah. Kadang nantinya akan menjadi bahan orang lain yg di luar Islam
memancing kerusuhan karena judul yg tak segaris dgn isi artikel...Bukankah tak menjadi
ilmu ketika membuat keramaian dgn harapan banyak pembaca berkontroversi?. Maaf
lho mas anas, terkadang memang harus mengkritik sesuai konteks dan relevan
tentunya. lanjut.....lele
http://www.blogernas.co.cc
Erianto Anas mengatakan...
* Profil Kabupaten Wonosobo:
Oya terima kasih mas.. kok baru menampakkan diri mas? Bergabunglah dalam diskusi
mas..
* Susnoduadji :
hahaha .... menarik komentarnya mas. Semoga mas tidak menjadi malaikat dan tidak
menjadi setan. Tapi tetap menjadi manusia...
Ini email saya mas: [email protected]
* RPraja:
Ya mas. Karena itu marilah kita sama-sama mengutuknya.
* "om rame":
Hmm ... bijak sekali komentarmu om. Memang itu yg masih langka dan menjadi barang
mahal dalam tradisi blogging kita: "Memahami dulu sebelum menilai"
Terima kasih Om!
* Hatta Syamsuddin:
Hm ... saya bisa memahami dan memaklumi semua yang Pak Hatta tulis. Walaupun pada
akhirnya setiap kita akan menghayati dan mengekspresikan rasa kecintaan beragama itu
dg cara yg berbeda.
Termasuk apa sikap yg kita pilih soal pembakaran Alquran. Dan sikap itu, sebenarnya
menggambarkan bagaimana model penghayatan seseorang thd Islamnya. Dan saya
menghargai pendapat Pak Hatta yg menyatkan pembakran Alquran itu suatu
kemungkaran.
Tp bagi saya tindakan pembakaran itu blm pantas dilabeli dg kategori agama. Masih
sangat jauh levelnya di bwah. Saya menilainya baru sbg ungkapan kekanak-kanakan. Ia
sebenarnya marah pd dirinya sendiri, yg blm nberhasil memahami kitab suci dg cerdas.
Oya Pak Hatta, tulisannya sdh saya baca dan saya komentari. IZinkan juga saya
tampilkan disini. Siapa tahu ada yg tertarik:
http://www.blogernas.co.cc
"Hmm ... menarik Pak Hatta. Tapi secara pribadi, pengahayatan saya lbih berpihak pada
paragraf terakhir. Mungkin krn konsen saya dlm beragama lebh cendrung ke sisi bathin
dari pada ke sisi zahir. Bukan berarti ingin lari dari tuntutan alam nyata. Tp utk
meneguhkan penghayatan agr tdk tercemar oleh tindakan ngaur dg label cinta agama.
Padahal di dalam hati mungkin yg bersemayam hanya sebuah huru-hara spt kampanye
yg tdk ada sangkut pautnya dg iman. Itu yg saya takutkan Pak".
* Belantara Indonesia:
Hmm .. benar juga mas Adit. Walapun sebenarnya tujuan saya juga ingin tahu, spt apa
pengunjung memahami hal ini. Dan dibalik itu tentu saya dan kita semua juga bisa saling
berbagi penghayatan dalam beragama. Seperti ada hikmah tertentu yg saya petik dari
semua komentar mas Adit di halaman ini...
Makasi mas Adit sarannya... lele
Ayub Adiputra mengatakan...
wah...Pak Anas. saya kaget benar. sebenarnya saya ingin marah Pak jujur. tapi setelah
saya pikir-pikir saya saja tidak pernah sholat dan puasa saja bolong-bolong. yang ada di
otak saya, "Kapan ea perang jihad? lumayan tuh masuk surga dengan syahid." padahal
tidak terhitung jumlah dosa karena secra tersirat saya banyak mengingkari perintah
dalam Al Qur'an dan melakukan banyak larangan. dan setelah saya baca pendapat Pak
Anas kepada mas Adit di atas saya mencoba mencari celah kelemahan komentar Bapak
apakah benar dulu Al Qur'an itu berbentuk musyaf, maklum saya lemah terhadap
pendidikan Agama walua nama islami. dan ternyata benar, sebenarnya itu juga ditulis
dalam daun dan pelepah karena banyak sahabat penghafal yang meninggal di medan
perang. begitulah yang saya tangkap dari buku kisah rasul adik saya.
dalam hati saya tetap marah Pak dengan pembakaran Al Quran. kalau saya punya daya
akan saya hancurkan 2 orang itu. walaupun hanya kumpulan kertas dan jarang dibaca
saya tetap hargai dan hormati Al Quran karena itu juga sebagai bukti kalau itulah kitab
yang berisi tentang ajaran hingga akhir jaman. itulah yang saya kutip dari sejarah
pembukuan Al Quran yang baru saja saya baca. tapi apa daya saya sendiri tidak punya
kekuatan dan uang buat terbang ke Amerika. mungkin kalau pelakunya tetangga saya
tidak tahu apa kasusnya nanti saya masuk koran...hahag...ea tapi dengan begitu saya
jadi tahu seberapa dekat kita akan menuju akhir jaman. sehingga bukti-bukti dalam
buku akhir zaman yang pernah saya baca mulai terbukti dan tinggal menunggu seruan
Imam Mahdi dan semakin taat untuk berlindung dari Dajjal. tapi sayang hati saya masih
kaku buat melakukannya.
dan saya setuju Pak dengan pendapat mas Adit hendaknya maslah Agam jangan dibawa
ke postingan kontroversi karena sudah ada blog dan situs lain yang
http://www.blogernas.co.cc
menyebarkannya...loh...maksud saya tidak menimbulkan huru hara di universitas. tapi
saya sudah ambil intinya artikel ini dan saya terima dengan baik...hehe...semoga Bapak
bisa menerima pendapat saya dan teman-teman.
Ayub Adiputra mengatakan...
ini ada perdebatan atau tidak ya Pak? sepertinya semua berbeda pendapat tapi tetap
dalam koridor dan tidak timbul perpecahan. ada yang setuju dan ada yang tidak. tapi
kog itu ada malaikat dan setan. wah...dari mana awalnya kog tahu-tahu komentar
seperti itu? hemmm...dan saya kira seperti yang mas Adit bilang tidak ada yang bisa
melebihi malaikat yang tidak punya nafsu. bahkan Rasul yang mulia juga punya salah.
dan tentu saja manusia punya nafsu makan, main, ngerumpi dan sebagainya. berbeda
dengan malaikat yang tidak tidur dan selalu menengkap perintah Allah. begitu pendapat
saya Pak Susno.
Belantara Indonesia mengatakan...
orang yang bijak dan tak cetek dlm ilmu adlh yg bisa menerima kritik dan saran dgn bijak
juga dan tanpa emosi yg merusak raga apalagi hati. Bisa di contoh dalam hal ini dari
Beliau Erianto Anas,SBM ( Sarjana Blog Master)...hahahha...makasih mas lho...lele
Erianto Anas mengatakan...
Hmm ... menarik juga pengalamanmu soal memahami sejarah pembukuan Alquran mas
Ayub. Sebenarnya ini topik yang paling polemis dlm kajian Islam. Tapi saya blm mau
gubris lbh dalam. Saya ingin lihat respon pengunjung selayang pandang dulu. Kemana
arah yang paling dominan.
Benar Alquran rujukan utama kita. Tp untuk mengetahui sejarah, makna dan sbgnya ttg
Islam kita butuh rujukan tambahan. Mmg ada hadist. Tp itu juga blm cukup. Akhirnya
ditambah lagi dg pendapat ulama dan buku. Tp ternyata menentukan mana rujukan yg
paling meyakinkan itu juga satu persolan yg tdk mudah. Dari cara seseorang
berpendapat ttg Islam dan Alquran, spt para komentator di sini, itu sdh tergambar corak
(mazhab) rujukan yg digunakannya.
Tp saya blm mau sentuh sampai sejauh itu. Krn blogernas bkn konten khusus agama.
Sebenarnya apa yg terbaca pada semua komentar ini sdh terjadi perbedaan pandangan,
bahkan ada yg tajam. Tp kebetulan yg masuk rata-rata mmg yg suka "berpikir" dan
berdiskusi. Jd relatif sdh tau aturan main. Pd hal topiknya jauh lbh mendebarkan.
Dan saya jg sengaja meluncurkan tulisan spt ini. Ternyata byk muncul pendatang baru,
yg kemampuan diskusinya ada yg lbh canggih dari komunitas kita. Mereka lbh kaya
http://www.blogernas.co.cc
argumentasi dg nyaris tanpa emosi. Tp kalau komunitas blogger blogging spt kita, masih
byk yg tabu dg diskusi dan berdebat. Ini yg saya lihat.
Terus soal setan dan malaikat di atas, antara mas Adit dan mas Susno itu, bagi saya itu
masalah kiasan saja. Masalah metaforis. Hanya saja cara pandang mas Adit dlm
menilainya agak literal (harfiah). Tp dua-duanya tdk bisa diberi penilaian salah benar.
Krn itu tergantung pd model penafsiran yg mereka gunakan. Klasik atau modern.
Tradisonal atau modernis. Ahlu sunnah (salafai) atau tajdid. Dst.
Belantara Indonesia mengatakan...
nah jika masih ttg agama dan lain2, bikinlah ttg penusukan jemaat HKBP..tentu
berkoridor blogger mas....sapa tau bagus dan tentunya menimbulkan kesan tak hanya
Islam yg jadi topik....hayoooo.........ehehhee..lele
Erianto Anas mengatakan...
haha ... dikasi tantangan mas Adit. Menarik sebenarnya. Cuma jangan-jangan nanti
blogernas sudah berubah dari konten blogging menjadi UIN jurusan Perbanndigan
Agama hahaha...lele.
Belantara Indonesia mengatakan...
hhahahhahahahahahahahaahhhahahaahha...ngakak aku...::Cuma jangan-jangan nanti
blogernas sudah berubah dari konten blogging menjadi UIN jurusan Perbanndigan
Agama hahaha...lele. <--- ini yg bikin aku ngakak mas.....mas......
Assaif mengatakan...
Terlalu Individualis dan norak...
Pertanyaan 'polos' yang terlalu dibuat-buat...
Tendensius dan bicara seenaknya...
Sangat jauh, bahkan tidak ilmiyah sama sekali...
Hanya menjual logika tolol yg melebihi anak TK...
Satu yg mau saya tanyakan...
Saya boleh tidak memotong tangan anda...???
Loh, kenapa gak boleh...?? Tangan anda kan bukan anda...???
Kalau kaki anda...??
Hmmm..., gak boleh juga..??
http://www.blogernas.co.cc
Yang penting kan saya tidak memenggal leher anda...???
Mau....?????????
Ya enggak lah...!!!!!!
Kenapa gak mau? Padahal tanpa 'benda' itu anda masih bisa hidup...
romi mengatakan...
Ya.. pernyataan sikap yg sangat kritis dari blogger sesat. Al qur'an bukan pada tulisan
(Fisiknya) tetapi ada pada makna yng harus dipahami oleh setiap orang yg mengaku
beriman dan al qur'an itu akan dijaga secara langsung oleh Allah SWT.
Terimakasih Guru (Blogger sesat, izin kan aku memanggil mu guru) karena telah
mengingat kan saya tentang al qur'an dan sikap seorang muslim dalam memahami
pembakaran al qur'an.
Jadi kita harus berterimakasih pada Allah yang telah menyelamatkan kita dari kesyirikan
dengan menyembah al qur'an dan melupakan Allah SWT.
Sentilan terkadang membuat kuping panas
Erianto Anas mengatakan...
Hmm .. saya salut dengan cara kamu memahami mas Romi. Ternyata kamu bisa
membaca yang tersirat. Saya acungkan salam hangat buat kamu. Terima kasih!
Gen mengatakan...
Kasihan sekali ...
menulis artikel yg kontroversial hanya demi mendapatkan 1000 pengunjung.
Banyak blog yg mendapatkan puluhan ribu pengunjung tanpa harus menulis artikel yg
kontroversi dan hoax...
Gen mengatakan...
Eh, salah tempat komen, harusnya diartikel yg satunya...
Erianto Anas mengatakan...
Mungkin karena esmosi kali mas. Tapi tetap saya maafkan kok...
http://www.blogernas.co.cc
Anonim mengatakan...
saya orang awam dalam dunia blog..
tapi walaupun begitu sy dengan percaya diri ingin berkomentar: "TULISAN ANDA
SANGAT GAK MUTU!!!!!!"
-indra-
Erianto Anas mengatakan...
Benar-benar nikmat membaca komentar yang penuh emosi ini. Semoga anda damai di
sorga... Dan jangan lupa tengok-tengok juga nanti saya dineraka ya mas..
Anonim mengatakan...
saya setuju dgn pendapat anda Bung Anas & sya sepaham..krn mereka yg emosi hanya
melihat secara tersurat tapi tdk tersirat arti & makna dari Alquran sendiri..mreka hnya
berpikir scra logika tp tdk menggunakan Qalbunya..bahwa yg mreka hadapi adalah tipu
daya setan..dgn cara memancing emosi sehingga Iman Kita yg ada didlm Roh & jiwa Kita
terbakar emosi..tq bung anas atas info yg diberikan ( sya pun jg seoarang muslim )
Anonim mengatakan...
Blogernas ternyata PSK ak lonte? syukurlah! (marah ye..)
Anonim mengatakan...
PSK ak.lonte juga manusia. syukurlah!
Ayub Adiputra mengatakan...
walah...kata-kata itu terlalu kotor untuk ditulis mas Anonim. kalaupun tidak setuju
hendaknya menulis argumen Anda dengan alasan yang jelas! kalau begitu sama saja
dengan menghina tanpa sebab.
Erianto Anas mengatakan...
Terima kasih mas Ayub. Itulah contoh orang beriman yang suci mas Ayub...
edo emdikei fm mengatakan...
sumpah rame alias seru .....
aku suka gaya penyampaian mas anas...
http://www.blogernas.co.cc
menarik.....
judul kaya iblis tapi isi nya kaya malaikat..
heheheheee....
eh Link nya aku masukin ke blog aku ya...???
biar gampang buka lagi...
hehehehe..
Erianto Anas mengatakan...
Hahaha...!
Terima kasih mas Edo. Komentarnya membuat saya jadi semangat nih. Oya, gak apa-apa
mas. Malah saya terima kasih kalau mas pasang link blog ini di blog mas..
Anonim mengatakan...
maaf sblumnya
krna mlihat jdulnya saya lngsung emosi
tapi bgitu tw isinya saya jdi paham
dan semoga saja dengan ini sluruh umat islam didunia akan makin mempertebal
imannya
Amin!
Erianto Anas mengatakan...
.... melihat jdulnya saya lngsung emosi
Saya sudah maklum mas. Memang itu saya sengaja. Tapi syukurlah mas bisa menangkap
isinya. Berarti mas tidak jadi tergoda oleh hal-hal yg bersifat kulit. Makasi mas..
cepotwae mengatakan...
aslm mualaikuuuum,kasih comen yg pantes lah masalah agama bukan masalah kecil,jadi
hati2 klu pada comen,salam knal ja dariku,wassalam,,,
Erianto Anas mengatakan...
Waalaikum salam mas...
Ya memang itulah persoalannya. Sebenarnya semua hal bsa kita diskusikan dengan
menarik, asal saja dengan dada yg dingin.... Makasi mas.
http://www.blogernas.co.cc
biyan mengatakan...
@Admin: tentang komentar anda untuk user @PO-STIK, yg bunyinya seperti ini:
Iya benar mas. Hal ini memang terjadi pada setiap agama. Bahkan setahu saya, di
kalangan Kristen,jangankan kitab suci, Yesus pun juga dijadikan berhala oleh sebagian
mazhab Kristen, yg disetarakan dg Tuhan. Pdhal Yesus sendiri dg tegas menyatakan
bhw dia tetap seorang manusia. Ya...
Tolong, kalau anda tidak mengerti dengan keKristenan dan Trinitas, jangan mengatakan
hal seperti itu. Yesus pernah menyatakan keTuhanannya didalam banyak ayat. Salah
satunya di:
Yoh 13:13-15 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab
memang Akulah Guru dan Tuhan...
Semua umat kristen, tanpa terkecuali mengakui keTuhanan Yesus...silahkan dicari deh,
Kristen mana yang tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan.
Erianto Anas mengatakan...
Oya maaf mas kalau bgt...
Saya tdk bermaksud menyudutkan agama manapun. Saya memilih bersikap objektif.
Tapi saya mohon mas bisa sabar dalam dialog ini ya.
Setahu saya, dalam kristen kan juga byk mazhabnya. Dan trinitas, bukan satu-satunya
mazhab telogi dlm kristen. Setahu saya trinitas muncul sdh abad pertengahan/modern
(tolong dibetulkan kalau saya salah). Jauh sekian abad sesudah yesus meninggalkan?
Dan soal ayat yg mas kutip, itu bisa jadi. Saya tdk hafal. Cuma setahu saya, dalam kritik
bible atau dalam hermeneutika Injil sdh terjadi penelitian dan perdebatan soal tingkat
keotentikan Injil. Dan "Yesus Seminar" (tentu mas sdh tahu kelompok Kristen Liberal ini),
berkesimpulan hanya 2 % dari isi Injil yg benar-benar asli dari Yesus. Dan sisanya adalah
pengkabaran atau kesaksian para sahabatnya (Paulus, Yohanes, Markus dan Matius).
Kalau dalam Islam ini dikenal dg perawi hadist.
Jadi sejauh yang saya thu, tidak seluruh mazhab teolgi Kristen mengakui Yesus adalah
Tuhan. Dan selain itu, banyak juga diantara pemikir Kristen malah menggugat hal itu.
Apa mas sudah baca ya buku Erick Form: "Manusia Menjadi Tuhan", yang isinya sama
sekali tidak masuk akal manusia (Yesus) menjadi Tuhan. Manusia tetaplah manusia dan
Tuhan tetaplah Tuhan. Belum lagi kritik Spinoza thd Bible.
http://www.blogernas.co.cc
Dan sejauh yang saya tahu, dari VCD dan bukunya Martin Sinaga (cendekiawan Kristen),
makna Yesus disebut Tuhan itu simbolis. Sosok Nabi yg diagungkan, yang dimuliakan,
yang rela menebus dosa kemanusiaan dg diririnya disalib. Jadi bukan Tuhan dlm
pengertian harfiah sbg Tuhan yg Esa.
Sekali lagi saya tdk bermaksud memihak mas. Tp murni dalam rangka diskusi
objektif...Terima kasih.
Kawan Blogger mengatakan...
Bagaimana jika surat dari atasan Anda saya injak-injak dan saya ludahi? Apakah Anda
tidak marah?
Erianto Anas mengatakan...
Maaf mas, anda kan sudah dewasa. Tentu anda bisa memahami tulisan ini dengan sabar
dan tenang. Cobalah baca sekali lagi sambil direnungkan makna tersiratnya. Terima
kasih...
Biyan mengatakan...
@Anas:
Trinitas sendiri sudah muncul sejak Yesus mengakui konsep Ketuhanannya.
Erik & Martin sinaga itu tidak bisa disalahkan. Itu prinsip mereka sendiri...tapi yang saya
ketahui, Yesus itu memang Tuhan, dan bukan hanya symbolik.
Aku dan Bapa adalah satu.” (Yoh 10:30)
Ayat diatas itu sudah pasti bukan symbolik.
Banyak ayat lainnya.
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku,
supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan
Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa
Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti
Engkau mengasihi Aku. (Yoh 17:22)
...perhatikan tanda bacanya. Itu bukan symbolik.
Saya tidak tau, prinsip apa yg digunakan o/ Martin sehingga mengeluarkan persepsi
itu...tapi yg jelas 1 orang tentu berbeda dengan orang lainnya..termasuk pendeta yg
notabene hanya manusia...bukan "Manusia".
http://www.blogernas.co.cc
Sama seperti Anda dan mereka memiliki cara yang berbeda bagaimana menyikapi
fenomena pembakaran Qur'an.
***
Yeah..diskusi ini tidak akan selesai. Tiap orang akan mempertahankan ideologinya
sendiri.
Erianto Anas mengatakan...
* Bian:
Ya saya memang tidak hafal soal ayat-ayat dalam Injil mas Bian. Tapi di dalam Alquran
pun juga banyak yang bunyinya relatif sama dengan itu. (Maaf tdk saya kutip). Yang
menyatakan bhw antara manusia (bukan hanya Kenabian dan Kerasulan) dengan Tuhan
secara hakikat Satu.
Satu karena sumber dari hakikatnya dari Dia. Rohnya dari Dia. Esensi zatnya dan
semuanya dari DIA. Tapi bukan berarti tidak dibedakan antara Pencipta dan yang
dicipta. Perbedaan itu harus dipandang secara relasional. Bukan hakiki. Kalau dipandang
secara hakiki, hanya DIA yang ADA (Maha Ada). Mahkluk dan dunia ini pada hakikatnya
tiada. Akan punah dan hancur., kecuali Dia. Dan Nabi (Muhammad ataupun Yesus), itu
hanya "agen spiritual". Utusan Tuhan yang akan memberi pencerahan pada umat
manusia biasa. Tapi tetap bukan Tuhan. Hanya manusia pilihan. Ini sejauh yang saya
pahami.
Maaf, saya sengaja membawa diskusi ini ke tataran agama secara universal.
Dan metode penafsiran Martin Sinaga bukan satu-satunya yang perlu diherankan. Rata-
rata para cendekiawan Agama, dari agama manapun (setahu saya) juga menggunakan
metode yang sama, yaitu hermeneutika. Metode penafsiran terhadap teks (termasuk
terhadap kitab suci).
Yah... benar Mas,
Diskusi spt ini memang tdk akan selesai, DAN tidak akan pernah selesai. Krn ini
tergolong kajian metafisis. Tdk spt mengkaji ilmu2 pasti. Tapi sangat menarik bagi
mereka yang suka berpikir dan diskusi, bukan dg fanatisme buta. Apapun agamanya.
Makasi mas. Senang sekali bisa sharing dengan anda yang bisa tenang dan sabar.
Anonim mengatakan...
http://www.blogernas.co.cc
cukup aja..................
jangan pada berdebat,,
lebih baek kita memperbaiki iman dan aklaq qtq!!!!
Erianto Anas mengatakan...
Iman da akhlak tetap diperbaiki mas. Tapi berdebat yang sehat tetap diperluka.
Memangnya kenapa mas?
Kristian mengatakan...
wah saya sudah baca hampir keseluruhan isi blog ini...terutama untuk yang berlabel
Ajaran Sesat...
sempat terbaca oleh saya mengenai Trinitas...Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh
Kudus...ketiganya adalah Esa...satu kesatuan utuh...
dan setau saya di Alquran juga sering muncul kata "Kami" pada saat Tuhan
bersabda...(tolong dikoreksi kalau salah)...
memang betul Tuhan itu tidak beranak dan tidak diperanakan...tapi sekali lagi iman
Kristen percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup dalam wujud manusia...
jika muncul pernyataan 'Kan sudah dibilang bahwa Allah itu tidak beranak dan tidak
diperanakkan'...itu tetap tidak bisa menyangkal keyakinan kami sebagai orang Kristen
bahwa Yesus adalah Putra Allah...buktinya? TIDAK ADA...sebab pikiran kita tidak akan
pernah menyamai pikiran Tuhan...memang jika dipikir secara nalar, semuanya itu gk
masuk akal...
klo memang Tuhan itu sebagai pribadi yang bisa kita mengerti seutuhnya oleh kita
manusia yang Dia ciptakan...berarti kita sudah berada dalam level yang sama dengan
Tuhan...
Mungkin suatu saat Tuhan bilang ke kita,"Kita gantian peran yuk...gw dah cape jadi
Tuhan..." (mungkinkah???)
sekali lagi saya tekankan, tidak perlu ada pembuktian untuk sesuatu yang kita
yakini...tetapi berbuahlah dalam iman sebagaimana apa yang kita percayai dan yakini...
ini cuman komen saya sebagai orang biasa yang terkadang masi suka tergelincir dalam
dosa...
http://www.blogernas.co.cc
Erianto Anas mengatakan...
Hm ... menarik mas Kristian.
Saya kutip sepenggal komentarnya ya:
jika muncul pernyataan 'Kan sudah dibilang bahwa Allah itu tidak beranak dan tidak
diperanakkan'...itu tetap tidak bisa menyangkal keyakinan kami sebagai orang Kristen
bahwa Yesus adalah Putra Allah...buktinya? TIDAK ADA...sebab pikiran kita tidak akan
pernah menyamai pikiran Tuhan...memang jika dipikir secara nalar, semuanya itu gk
masuk akal...
Jujur saya sangat menghargai Kekristenan anda mas. Dan dalam dialog spt ini, justru
saya sama sekali tidak ingin mengusik dan ingin agar anda meragukan teologi trinitas
anda, apalagi sampai pindah agama. TIDAK!
Bagi saya, konsep Islam yang saya pahami adalah ajaran Universal dari Tuhan. Meskipun
disebut Alquran, Injil, TAurat, Zabur, dan apapun kitab suci di dunia ini, itu semua
percikan dari firman Tuhan yang Satu. Dan semua itu, secara hakikat? Islam! Manusia
saja yang saling bertengkar karena keterbatasan segala dimensinya untuk
memahaminya...
Saya sangat tertarik dengan beberapa potong kalimat anda mas Kristian. Yang intinya
soal BUKTI atas yang kita perdebatkan, apakah Allah Satu tunggal saja, atau Trinias. Dan
Alquran pun juga menggunakan kata "Kami". Dan itu anda pahami sebagai bhw Tuhan
dan Muhammad juga Satu. Begitu kan?
Dan untuk sebuah keyakinan kita tidak perlu bukti, tapi yg penting adalah amal, dan
praktek iman. Begitu kan?
Saya ucapkan salut pada anda mas!
Memang itulah kata terakhir untuk segala dialag agama, baik lintas agama maupun
interen dg sesama pemeluk agama yng sama. Itulah ujung dari kajian mentafisis (Tuhan,
Kenabian dan Wahyu). Tidak ada yang bisa membuktikannya. Apapun agamanya!
Berarti kita harus pindah topik ke masalah yang lebih universal soal agama mas. Bukan
bicara Islam atau Kristen lagi. Bukan masalah Yesus, Trinitas, Muhammad dan Alquran
lagi. Tapi soal agama itu sendiri dihadapan keterbatasan rasionalitas manusia.
http://www.blogernas.co.cc
Kristian mengatakan...
Berarti kita harus pindah topik ke masalah yang lebih universal soal agama mas.
Bukan bicara Islam atau Kristen lagi. Bukan masalah Yesus, Trinitas, Muhammad dan
Alquran lagi. Tapi soal agama itu sendiri dihadapan keterbatasan rasionalitas manusia.
setuju, mas...
kita bukan lagi mempermasalahkan asal usul sebuah agama, siapa yang disembah di
agama tersebut, atau layak atau tidaknya keyakinan yang kita anut...
permasalahan yang kita hadapi di Indonesia bukan lagi sekedar masalah siapa Tuhan
kita, tapi bagaimana menjalani dan mengamalkan apa yang kita amini sebagai sebuah
kebenaran...
bukan hanya kebenaran-yang asal kutip ayat yang pas untuk melegalkan tindakan
kita...(saya tidak ingin menggunakan kata menghalalkan karena terlalu spesifik hehe...)
melainkan bagaimana kita memahami dan menjalankan kebenaran hakiki dari masing2
kepercayaan kita...
jika memang semua agama itu mengajarkan kebaikan, itu berarti tidak seharusnya ada
perseteruan diantara kita...
jika perseteruan itu terjadi, maka kita patut mempertanyakan kembali...yang salah itu
agama yang kita anut atau kita sebagai penganutnya?
jawaban ada di masing2 pribadi kita...
God bless...
Erianto Anas mengatakan...
Hmm ... mantap!
Kalau menurut saya, tidak ada agama yg mengajarkan kebencian. Tapi umatnya yg keliru
menafsirkan...
Cuma masalahnya bagaimana ada saling mengajak diantara kita agar semakin byk yg
berpikir spt ini mas. Tentu kita harus turun juga diskusi bersama agar masing2 umat
agama tidak terkurung secara fanatis dg cara pandangnya. Tetap teguh da mengamalkan
keyakinan pribadi di satu sisi, dan tetap damai dalam interaski sosial di sisi lain..
http://www.blogernas.co.cc
Anonim mengatakan...
iyamas orang kristen itu sok benar sendiri bakar alquran seenaknya padahal tuhan orang
kristen itu manusia loooo kayak kita gini sesuai dengan sabdanya orang kristen atan
bapak bawah ibu jadilah yesus yang disembah woooo berarti tuhannya orang kristen
dulunya dua jadi karna hasil kentotan ituyamas jangan2 nanti ada tuhan lagi kalau yesus
punya lonte
Anonim mengatakan...
wkwkwkwkwk komentar yang terakhir membuat ku ktawa...
lagi ah hahaha
Anonim mengatakan...
Wah saya awam masalah ini Mas. Tapi sepertinya ironis banget yaa... Inti tulisan anda
adalah, bahwa cinta pada Tuhan adalah lebih utama daripada seremonial belaka? Yah
seperti tulisan tentang Al Qur'an dibakar? Syukur-lah, tentang Islam Atheis-lah...
dll..Saya juga berkesimpulan bahwa banyak kekacauan di dunia gara-gara masalah
ketersinggungan simbol-simbol agama.
Ya, mungkin sebagian dari kata-kata anda benar. Tapi banyak juga yang saya tidak
sependapat. Misalnya:
Untuk apa saya marah. Yang dibakar mereka itu kan kertas. Bukan firman Tuhan. Bukan
keyakinan Islam. Bukan keyakinan siapa-siapa. Apakah keyakinan anda berubah setelah
mereka membakar Alquran?
Sekarang, misalnya anda mencintai seseorang (ini misalnya lho...), lalu anda dan orang
yang anda cintai selalu berkirim surat cinta. Orang yang anda cintai sangat sayang dan
menjaga surat cinta anda berdua sebagai simbol cinta kasih anda. Tahu2 ada orang yang
tidak senang dengan cinta anda dan kekasih anda, dan membakar surat cinta anda di
depan mata anda. Dan saya yakin anda tidak marah, tetapi kekasih anda marah.. wajar
bukan? Sebagai orang awam yang melihat itu, maka yang lebih menghargai cinta anda
atau kekasih anda yang marah itu? Coba anda renungkan dalam hati anda yang jernih...
Misal lagi nih. Kekasih anda memerintahkan anda untuk apel tiap malam minggu sebagai
perwujudan cinta anda pada kekasih anda. Namun anda berpendapat bahwa cinta anda
lebih besar dari hanya sekedar apel, namun anda juga tidak apel. Dan kekasih anda
marah... wajar... Karena kekasih anda berpendapat bahwa, bagaimana cinta anda lebih
besar dari sekedar apel, kalau keinginan dia untuk di apeli oleh anda saja, tidak anda
lakukan. Renungkan dalam hati ya...
http://www.blogernas.co.cc
Ada lagi ketika anda tersinggung karena dikatakan "bapak tidak terlatih tertentu seakan
bapak meremehkan latihan orang lain.", di komentar pada tulisan anda. Seharusnya
anda tidak perlu tersingging, karena anda cuek saja berkoar-koar menyinggung perasaan
banyak orang.
Anda juga beralasan bahwa melihat sesuatu bukan dari kasat mata, namun dari hati.
Namun, dari tulisan2 anda, banyak yang merasa sakit hati. Dan secara tidak sadar, anda
membuat kekacauan.Dari situ tentu analogi anda tentang kerusuhan dapat terjadi
karena ketersinggungan terjadi pada anda sendiri, yg sakit hati membaca komentar yang
ada. :)
Salah satu tulisan anda:
"Kalau anda membela kehormatan Islam, hidupkan keyakinan Islam itu dalam diri anda.
Lalu amalkan dalam segala sikap bathin dan prilaku anda. Kemudian ajak orang lain
melakukan hal yang sama. Maka barulah Islam itu benar-benar tegak dalam kehidupan."
Nah dari situ anda sadar bukan, bahwa membela kehormatan suatu agama dengan
mengamalkan agama dalam diri, sikap batin dan perilaku.
Nah, apakah anda merasa dengan anda menulis hal2 yang menimbulkan gejolak seperti
ini, berarti anda sudah mengamalkan agama dalam diri, sikap bathin dan PERILAKU ?
Saya yakin anda akan menjawab..Ya.
Apakah Tuhan pernah memerintahkan umatnya untuk berbuat onar, keresahan, dan
kerusuhan? Tanya pada hati anda, karena anda lebih suka berdialog dengan hati bukan?
Saya juga yakin anda akan menjawab bahwa, tulisan saudara tidak bermaksud membuat
onar, namun (istilah anda)"orang2 kaum beriman yang ingin memukul orang lain
dengan ukuran ibadah formal"lah yang bikin ramai.
Nah,renungkan dalam hati (lagi), kalau semua orang ramai mencela anda, apakah
berarti anda tidak membuat onar?
Anda mencontohkan Rabiah Al Adawiyah, yang dengan santun, tidak berkoar-koar,
pebuh cinta pada Tuhan. Sekarang renungkan lagi dalam hati, setiap manusia tentunya
ingin harmoni dalam hidupnya, apa yang anda telah lakukan? Harmoni ataukah Pro dan
Kontra? Saya yakin tujuan anda menulis ini supaya ada harmoni dalam kehidupan
bukan? Tapi apa hasilnya? Renungkan dalam hati, karena Tuhan menciptakan akal,
pikiran dan hati manusia untuk kedamaian, rahmatn lil alamin. Jagalah hati anda, dan
jangan bikin rusuh.
http://www.blogernas.co.cc
Karena anda tidak suka kerusuhan bukan?
Salam Damai...
rezkaocta mengatakan...
okeh. posting enggk q baca sampe habis...baru setengah...tapi sudah bikin q
manggut2...gegege
Erianto Anas mengatakan...
Makasi mbak Okta sudah mampir dan ninggalin komentarnya.
Anonim mengatakan...
hmmmm...sedikit tak setuju...
"Ya Alquran hanya dibaca, ditarok di atas lemari bahkan ada yang meletakkannya di
loteng. Alasannya karena Alquran itu suci. Padahal yang suci itu hanya Tuhan. Jadi tinggi
letaknya tidak boleh dikalahkan oleh yang lain. Kalau begitu kenapa tidak ditarok di atap
rumah saja. Atau di atas antena TV."
bukankah dengan membacanya saja allah memberikan pahal untuk kita???kalau
membaca dengan penghayatannya pasti pahalanya lebih tinggi lagi...
setidak tidaknya kita menghormati al qur'an.
karna saya yakin seorang yg yakin akan al qur'an pasti akan menempatkan ALLAH SWT
no satu di hatinya.
"jadi al qur'an di bakar.syukur!
sangat aneh menurut saya."
Erianto Anas mengatakan...
Saya sangat mengahargai sikap mas terhadap Alquran dan mengartkan bahwa meyakini
Alquran berarti wujud kecintaannya pada Tuhan. Selamat dan terima kasih sudah
mampir mas.
Nik Nik mengatakan...
Artikel ini sangat "menggoda" para manusia blogger khususnya, untuk mengetahui
sudah sejauh mana pengetahuan batinnya...!!
http://www.blogernas.co.cc
Erianto Anas mengatakan...
Tidak ada manusia blogger yg bisa tahu pengetahuan bathinnya. Karena soal bathin
hanya dia sendiri dan Tuhan yg tahu. Hmm...???
kaltsum mengatakan...
Tapi konon dengan bertarekat dalamnya bathin menjadi terukur, seperti pengakuan
seorang pengikut tarekat dalam majalah www.sufinews.com, kolom profile sufi bagian
gerbang sufi.
Erianto Anas mengatakan...
Ohya? menarik juga tuh kisahnya mas.
Coldplay lirik mengatakan...
bisa-bisa ikutan gila gw klo baca blog ini.....wkakakakakaaakak
Tapi setuju klo alquran sejatinya bukan dijadikan tameng utk mengusir setan(ky film d tv
itu loh)
so, skrg prtnyaannya sudahkah kita mengamalkannya?
Erianto Anas mengatakan...
Jawabannya tentu ada di hati kita masing-masing.
Anonim mengatakan...
haqeqat tdk akan berbuah manis jika qt belum menjalani level syareat..
Anonim mengatakan...
Waaoooo... judulnya sereeemmm... bikin dahi berkerut. Terlepas dari setuju atau tidak
terhadap tulisan ini, saya salut cara penyampaian ide Mas (atau Pak Ya?) Anas.
Salam kenal.
Erianto Anas mengatakan...
Hehehe.. makasi mas/mbak. Salam kenal kembali.
Soal panggilan bebas kok. Dipanggil Pak Sesat juga boleh.
Kamis, November 25, 2010
http://www.blogernas.co.cc
Anonim mengatakan...
kayaknya, apa yang saya pikir ttg artikel ini (Isi sehubungan judulnya) sudah ditulis sama
yang lain..jd, saya nebenk saja.
Cuma, dalam komennya, saya mmbaca tentang Trinitas dan konsep 'anti-trinitas' yang
Mas tulisan.. Ya, tenang aja (maksudnya tetep fokus dalam wacana rasio; krn saya kok
spt bisa nebak Mas orangnya emang 'tenang', hehehe) itu bukan 'mengganggu' emosi
saya Mas, tapi lebih kepada wacana rasio itu..
Karena 'tebak2an' itu juga, saya pikir bukan hal yang sulit untuk Mas membaca buku2
atau tulisan yang menjawab kelompok2 seprti Pak Sinaga itu..anggaplah 'olahraga otak'
membaca tesis skaligus anti-tesisnya, hahhaha.
Lanjut Mas, dan slamat menikmati gelar sesatnya. Stidaknya itu S2 (pake dua 'eS')..
CDM kompasiana
thecurut mengatakan...
Betul juga...setelah membaca dialog singkat diatas antara Blogger sesat, dan satu lagi
Blogger Sinting v(^^) (canda Mas....haha)
Membakar Al-Qur'an itu adalah tindakan kekanak-kanakan memang betul.sebab ini
dilakukan oleh seorang yang berfikir bahwa dengan Membakar Al-Qur'an maka Islam
Akan Hancur...padahal dia salah besar..!!!
Justru Malah sebaliknya...bisa jadi Dengan melihat sikap seseorang yang Tidak berfikir
panjang tersebut, membuat Jemaat atau org satu keyakian denganya berfikir bahwa
Agamanya tidak mengajarkan Kebaikan.
Kasus pembakaran Kalam Allah tidak kali ini saja terjadi.
pada Masa Utsman r.a pun secara besar2an dilakukan Pembakaran Al-Qur'an, lebih
mengejutkan lagi dilakukan oleh Umat Islam Sendiri.
lalu mengapa Utsman r.a justru menyuruh membakar kalam Allah???
karena berbagai macam Alasan2 demi Kebaikan Umat Islam di masa yang akan datang
hingga akhir zaman.(cari Di Om google untuk info lebih lanjut)
jadi Untuk Apa kita marah bila Hanya Tulisan yang dibakar???
http://www.blogernas.co.cc
Kita boleh Marah Jika Aqidah kita yg di bakar.
dan kita Boleh Marah pada org yang Memaki2 pelaku pembakar Al-Qur'an, tetapi justru
si Pemaki tidak Mencerminkan Al-Qur'an.
adli mengatakan...
Tulisan Begini Kok Dibaca?!!! Ga Ada Manfaat Apa-apa!!! (Kalo di hati Anas ada amarah
baca tulisan ini, berarti sama dengan Dewi Persik: seneng heboh doank!!!)
noname mengatakan...
@adli
Hanya orang bodoh yang tidak bisa mengambil manfaat dari tulisan ini.. orang yang
bijak dan cerdas bisa mengambil hikmah dari sesuatu hal.. apapun itu bentuknya.. Saya
lihat anda sendiri yang emosional dan berpikir kampungan, ngomong2 kenal banget
sama Dewi Persik rupanya hobi nonton gosip selebriti yah ? pantesan.. tulalit... mungkin
buat anda lebih bermanfaat nonton gosip Dewi Persik.. hehe.....
Anonim mengatakan...
hahhaha... sudah lama membaca tulisan bung..saya sangat tertarik yang judul menarik
perhatian. Siapa yg marah duluan sebelum membaca akan lansung otaknya kontra.
Tetapi siapa santai membacanya akan dapat mengambil hikmah/
pelajaran/pengetahuan yg sangat berharga dari tulisan bung.....
menurut saya bloger2 seperti bung masih perlu dan sangat di harapkan bertumbuh di
indonesia agar mayoritas rakyat indonesia terbuka otaknya, jangan seperti katak dalam
tempurung... yg penting gue benar.... ingat selama kita hidup di dunia tidak ada
kebenaran mutlak itu adalah semua berdsarkan asumsi/tafsir.
seperti masalah di ats yg mencontohkan surat cinta/surat atasan yg
dibakar/diijak/diludahin... yg di as sana kan yg di bakar bkn punya kita/punya dia dan itu
kan hanya mirip dan parahnya lagi itu kertas dan buatan manusia . sedangkan punya kita
yg asli masih adakan pd kita..... pantas marah kalau punya kita di ambil dan dibakar....
di sini seperti diatas sy bilang, pengetahuan tentang keimanan pd kita masih rendah dan
terpaku hanya omongan orang. Ingat manusia di kasih otak kpd semua manuasi supaya
semua belajar tentang firmanya... dan pelajaran itu melekat pada dirinya dalam segala
tingkah lakunya. dengan arti kata kitab tersebut tercermin/hidup dalam kehidupannya.
kalau tidak tercermin berrati kitab tersebut jadi tai(maaf) dalam perutnya. artinya apa
kitab itu bisa jadi darah/nafas dalam hidup kita dan juga bisa tai/ kotoran dalam hidup
kita... terserah jadi apa pilih sendiri lakukan sendiri...