Makalah Ibadah Agama

29
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karuni-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ IBADAH “ Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai pengertian ibadah atau yang lebih khususnya membahas hal-hal mengenai ibadah, diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua mengenai hal ibadah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin. Yogyakarta, 21 Oktober 2012 Penyusun 1

description

Makalah Ibadah Agama

Transcript of Makalah Ibadah Agama

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karuni-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul IBADAH Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai pengertian ibadah atau yang lebih khususnya membahas hal-hal mengenai ibadah, diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua mengenai hal ibadah ini.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Yogyakarta, 21 Oktober 2012 Penyusun

Kelompok 5

DAFTAR ISIKata Pengantar . 1Daftar isi .. 2Bab l 1.1 Latar Belakang .. 31.2 Rumusan masalah . 41.3 Tujuan Penulisan ... 41.4 Metode Penulisan 41.5 Sistematika Penulisan . 4Bab ll 1. Pengertian Ibadah . 52. Macam-macam Ibadah . 63. Peran,fungsi dan hikmah beribadah . 84. Hukum-hukum ibadah 115. Syarat-syarat Ibadah ... 116. Keutamaan ibadah .. 14Bab lll Penutup 18Kesimpulan . 19Daftar Pustaka 20

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGBanyak sekali yang mengatakan bahwa ibadah hanya sekedar menjalankan sholat dan puasa, seringkali kita lupa bahwa ibadah tidak mungkin lepas dari pencapaian kepada tauhid terlebih dahulu sebab keduanya saling berhubungan erat karena mustahil kita mencapai tauhid tanpa memahami konsep ibadah dengan sebenar-benarnya.KONSEP IBADAH DALAM ISLAM sendiri yaitu dengan pendahuluan hidup manusia dibumi ini bukanlah suatu kehidupan yang tidak memilki tujuan dan bukanlah mereka boleh melakukan sesuatu mengikut kehendak perasaan dan keinginan tanpa ada batas dan tanggungjawab.Tugas dan tanggungjawab manusia sebenarnya sudah jelas dan nyata karena telah ditentukan oleh Allah SWT yaitu Tuhan yang maha pencipta. Allah SWT berfirman dalam surah ( az-zariyat : 56 ) Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaku. Dengan demikian jelaslah Allah SWT menciptakan makhluk yang ada dimuka bumi untuk beribadah kepadanya.Dari definisi singkat tersebut dapat diketahui bahwa ibadah secara umum yaitu mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah SWT baik berupa perkataan maupun perbuatan baik yang batin maupun yang lahir. Dan dapat dketahui diantara ibadah ada 5 rukun islam yang harus kita kerjakan yaitu :1. Syahadat 2. Sholat 3. Puasa 4. Membayar zakat 5. Naik haji

1.2 RUMUSAN MASALAH1. Apa definisi Ibadah ?2. Apa Macam-macam ibadah ?3. Apa peran dan fungsi ibadah serta hikmah ibadah ?4. Hukum hukum ibadah ?5. Syarat-syarat ibadah ?6. Keutamaan ibadah ? 1.3 TUJUAN PENULISAN1. Untuk memberikan gambaran tentang ibadah secara umum2. Untuk mengetahui apa tujuan serta maksud beribadah1.4 METODE PENULISAN Metode penulisan yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah browsing internet guna memperoleh bahan yang berhubungan dengan tema makalah ibadah ini. 1.5 SISTEMATIKA PENULISANMakalah ini dibuat terdiri dari tiga bab. Bab pertama berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode analisi, dan sistematika penulisan. Pada bab kedua terdiri dari pembahasan materi yang berhubungan dengan tema makalah ini yaitu IBADAH. Bab lll berisi kesimpulan dari makalah ini.

BAB IIPEMBAHASAN1. PENGERTIAN IBADAHDefinisi IbadahIbadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah: 1. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya. 2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi. 3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang paling lengkap. 4. Ibadat atau Ibadah adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa arab. Arti kata ini adalah: perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama.segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya dan upacara yang berhubungan dengan agama.Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah Subhannahu wa Taala berfirman: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. (Adz-Dazariyat: 56-58)Pengertian ibadah dapat ditemukan melalui pemahaman bahwa :Kesadaran beragama pada manusia membawa konsekwensi manusia itu melakukan penghambaan kepada tuhannya. Dalam ajaran Islam manusia itu diciptakan untuk menghamba kepada Allah, atau dengan kata lain beribadah kepada Allah (Adz-Dzaariyaat QS. 51:56). Manusia yang menjalani hidup beribadah kepada Allah itu tiada lain manusia yang berada pada shiraathal mustaqiem atau jalan yang lurus (Yaasiin QS 36:61) Sedangkan manusia yang berpegang teguh kepada apa yang diwahyukan Allah, maka ia berada pada shiraathal mustaqiem atau jalan yang lurus (Az Zukhruf QS. 43:43).http://onemandream.wordpress.com/2009/02/23/ibadah-pengertian-macam-dan-keluasan-cakupannya/

2. MACAM-MACAM IBADAH .1. Ibadah SholatSecara lughawi sholat mengandung beberapa arti yaitu berarti doa, memberi berkah. Secara terminologi yaitu serangkaian dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam. Hukum melaksanakan sholat adalah wajib ain dalam arti kewajiban ditujukan kepada setiap orang yang telah dikenai beban hukum (mukallaf) dan tidak lepas kewajiban seseorang dalam sholat kecuali bila telah dilakukannya sendiri sesuai dengan ketentuannya.

2. Ibadah ZakatDalam bahasa arab zakat berarti kebersihan, perkembangan dan berkah. Menurut istilah berarti menyerahkan harta secara putus yang telah ditentukan syariat kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Hukum zakat adalah bersifat wajib. Yang telah disebutkan dalm QS.Al-Muzzammil:20.Hikmah mengeluarkan zakat bagi harta yang dikeluarkan zakatnya bisa menjadikannya bersih, berkembang dengan berkah, terjaga dari berbagai bencana, dan dilindungi oleh Alla dari kerusakan, keterlantaran dan kesia-siaan.

3. Ibadah PuasaPuasa menurut pengertian bahasa ialah menahan diri dan menjauhi diri dari segala sesuatu yang bisa membatalkan, secara mutlak. Menurut pengertian syariat puasa ialah menahan diri dari sesuatu yang dianggap dapat membatalkan, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat puasa, oleh orang muslim yang berakal dan tidak sedang mengalami haid atau nifas.

4. Ibadah HajiHaji secara etimologi berarti tujuan, kedatangan, dan pencegahan. Secara terminology haji berarti kepergian menuju mekkah pada bulan-bulan tertentu untuk melaksanakan bentuk-bentuk ibadah tertentu demi karena Allah.

http://www.berryhs.com/2011/12/macam-dan-hukum-hukum-ibadah.html Dilihat dari segi umum dan khusus, maka ibadah dibagi dua macam:1. Ibadah Khoshoh adalah ibadah yang ketentuannya telah ditetapkan dalam nash (dalil/dasar hukum) yang jelas, yaitu sholat, zakat, puasa, dan haji;2. Ibadah Ammah adalah semua perilaku baik yang dilakukan semata-mata karena Allah SWT seperti bekerja, makan, minum, dan tidur sebab semua itu untuk menjaga kelangsungan hidup dan kesehatan jasmani supaya dapat mengabdi kepada-Nya,atau Ibadah yang teknik pelaksanaannya tidak diatur secara rinci oleh Nabi, kita diperbolehkan melakukan kreatifitas contohnya yaitu dzikir Ditinjau dari kepentingan perseorangan atau masyarakat, ibadah ada dua macam:1. ibadah wajib (fardhu) seperti sholat dan puasa; 2. ibadah ijtimai, seperti zakat dan haji. Dilihat dari cara pelaksanaannya, ibadah dibagi menjadi tiga:1. ibadah jasmaniyah dan ruhiyah (sholat dan puasa)2. ibadah ruhiyah dan amaliyah (zakat)3. ibadah jasmaniyah, ruhiyah, dan amaliyah (pergi haji) Ditinjau dari segi bentuk dan sifatnya, ibadah dibagi menjadi:1. ibadah yang berupa pekerjaan tertentu dengan perkataan dan perbuatan, seperti sholat, zakat, puasa, dan haji;2. ibadah yang berupa ucapan, seperti membaca Al-Quran, berdoa, dan berdzikir;3. ibadah yang berupa perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, seperti membela diri, menolong orang lain, mengurus jenazah, dan jihad;4. ibadah yang berupa menahan diri, seperti ihrom, berpuasa, dan itikaf (duduk di masjid); 5. ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, seperti membebaskan utang, atau membebaskan utang orang lain. Ibadah Mahdhah, artinya penghambaan yang murni hanya merupakan hubungan antara hamba dengan Allah secara langsung. Contohnya yaitu tayamum, adzan. Ibadah Ghairu Mahdhah, (tidak murni semata hubungan dengan Allah) yaitu ibadah yang di samping sebagai hubungan hamba dengan Allah juga merupakan hubungan atau interaksi antara hamba dengan makhluk lainnyahttp://pustaka.abatasa.com/pustaka/detail/fiqih/ibadah/921/macam---macam-ibadah.html

3. PERAN,FUNGSI DAN HIKMAH BERIBADAHPeran dan fungsi ibadah terbagi menjadi 2 yaitu peran dan fungsi ibadah secara umum dan secara khususPeran dan fungsi ibadah secara umum yaitu ibadah dapat berperan sebagai alat untuk menumbuhkan kesadaran pada diri manusia bahwa ia sebagai insan diciptakan Allah khusus untuk mengabdi kepada diri-Nya.Peran dan fungsi ibadah secara khusus meliputi fungsi masing-masing dari jenis ibadah. Jenis-jenis ibadah ini dapat dikelompokkan menjadi lima bagian atau biasa disebut Rukun Islam yang terdiri dari syahadat,shalat,zakat,puasa, dan pergi haji jika mampu.1. Peran dan fungsi SyahadatKalimat syahadat berbunyi : Asyhadu allaa ilaaha illa Allaah wa asyhadu anna Muhammad Rasuul Allaah. Ikrar pertama yang diucapkan dalam syahadat adalah pernyataan suci penyaksian dan keyakinan yang sungguh-sungguh tentang keesaan Allah. Bagian yang pertama ini mengandung pengingkaran mutlak tentang adanya ilah-ilah,tuhan-tuhan ataupun dewa-dewa lain dalam segala bentuknya selain Allah. Kalimat ini membebaskan manusia dari pengkultusan individu Bagi orang beriman, kalimat ini sejatinya berfungsi untuk menimbulkan kesadaraan akan harga dirinya sebagai manusia, dengan menutup segala kemungkinan untuk menyombongkan diri,merasa lebih dari orang lain.Ikrar selanjutnya ialah pengakuan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Mengenai ini,ajaran islam hanya memberikan tempat yang sewajarnya saja kepada Rasul Allah. Seorang muslim mengaku bahwa Nabi Muhammad adalah manusia biasa yang dipilih Allah.2. Peran dan Fungsi ShalatShalat dapat memberikan ketentraman dan ketabahan hati,sehingga orang tidak mudah kecewa/gelisah mentalnya jika menghadapi musibah,dan tak mudah lupa daratan jika mendapat kenikmatan/kesenangan.Mencegah seseorang melakukan perbuatan keji dan munkar,sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat al Ankabut ayat 45: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakann Menumbuhkan Disiplin PribadiDalam shalat kita dituntut untuk fokus dan selalu tepat waktu sehingga akan menumbuhkan rasa disiplin bagi setiap individu yang melaksanakan shalat. Menyehatkan Fisik3. Peran dan fungsi puasaAgar diri kita sendiri merasakan apa yang di alami oleh orang miskin yang kelaparan. sehingga kita dapat mengerti perasaan orang miskin4. Peran dan fungsi membayar zakatSebagai rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan pada kita sebagian rizkiNya dengan cara membantu saudara-saudara yang kurang mampu.5. Peran dan fungsi naik hajiSebagai rasa takwa kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintahnya yaitu melaksanakan haji bagi orang mampu.Ibadah sebagai tanggung jawab : manusia pada umumnya dan umat islam secara khusus mendapat perintah dari Allah untuk beribadah. Tata cara beribadah ditentukan melalui perintah shalat lima waktu yang diperintahkan allah swt kepada rasulullah Muhammad SAW pada saat miraj Dan beberapa perintah lain yang berkenaan dengan ibadah sebagai tanggung jawab adalah perintah untuk shaum (berpuasa menahan lapar dan hawa nafsu) pada saat bulan ramadhan, perintah untuk mengenakan hijab bagi wanita muslim, perintah khitan bagi pria muslim. Ibadah sebagai kebutuhan : manusia secara umum, dan umat islam khususnya membutuhkan allah swt dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kebutuhan tersebut didasarkan oleh sifat manusia yang dhaif ( lemah ) sementara Allah SWT itulah yang memampukan manusia untuk berbuat dan mengusahakan sesuatu. Pada kondisi inilah kebutuhan manusia untuk beribadah terjawab. Karena manusia beribadah dalam rangka memohon kekuatan kepada allah swt, untuk dimampukan dalam ikhtiar sehari-hari maka kebutuhan manusia tersebut dimanifestasikan dalam bentuk ibadah. http://recyclearea.wordpress.com/2009/09/08/peranfungsi-dan-tujuan-ibadah/

4. HUKUM-HUKUM IBADAHWajibYang dimaksud dengan wajib dalam pengertian hukum islam adalah ketentuan syarI yang menuntut para mukallaf untuk melakukanya dengan tuntutan yang mengikat serta diberi imbalan pahala bagi yang melakukanya dan ancaman dosa bagi yang meninggalkanyaSunnahYang dimaksud dengan sunnah adalah ketentuan SyarI tentang berbagai amaliah yang harus dikerjakan mukallaf dengan tuntutan yang tidak mengikat. Dan pelakunya diberi imbalan pahala tanpa ancaman dosa bagi yang meninggalkanya.HaramYang dimaksud dengan haram adalah tuntutan syari kepada mukallaf untuk meninggalkanya dengan tuntutan yang mengikat., beserta imbalan pahala bagi yang menaatinya dan balasan dosa bagi yang melanggarnyahttp://www.berryhs.com/2011/12/macam-dan-hukum-hukum-ibadah.html5. SYARAT-SYARAT IBADAH1) NiatNiat penting sebelum melaksanakan sesuatu. Ini juga untuk membedakan antara amal ibadah dengan amalan adat, dan antara niat karena ALLAH dengan niat karena yang lain-lain. Supaya setiap perlakuan menjadi ibadah, ia mesti dengan niat yang betul. Niat kerana menuruti perintah ALLAH SWT.Nabi SAW bersabda, Niat orang mukmin itu adalah lebih baik dari pada amalannya.

2) PelaksanaanyaPerlaksanaan di dalam satu hal atau satu perkara mesti mengikuti peraturan. Lebih lagi jika kita ingin melakukan ibadah, kita harus mendalami peraturan itu supaya kita benar di atas landasan syariat. Untuk menjayakan usaha manusia, perlaksanaannya mesti mengikut landasan yang Allah Taala telah tetapkan.Allah memberi peringatan melalui firmanNya, Dan jika mereka berjuang pada jalan Kami (ikut peraturan Kami) sesungguhnya Kami akan tunjukkan jalan Kami (jalan keselamatan) bahwasanya ALLAH beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al Ankabut: 69)Dalam hal ini ulama juga berkata, Yang hak kalau tidak ada peraturan, akan dikalahkan oleh yang batil yang ada peraturan.3. Perkara (Subjek) Mesti Dibolehkan oleh Syariat.Perkara (subjek) yang hendak dilaksanakan itu mestilah yang dibolehkan oleh syariat, terutamanya perkara yang melibatkan makanan dan minuman.Misalnya, seorang yang hendak berniaga mencari rezeki untuk keluarga, dengan berniaga barang makanan, yang hasilnya boleh juga menjadi makanan asas dan memberi manfaat kesihatan rohani dan jasmani kepada semua umat Islam.Sabda Rasulullah SAW, Tiap2 daging yang tumbuh daripada benda yang haram, maka Neraka adalah yang lebih patut dengannya. (Riwayat Tarmizi). Dan, Hati ditempa mengikut makanan dan minuman.Rasulullah SAW amat menekankan perkara yang berkaitan dengan makanan kerana hati yang merupakan raja dalam tubuh manusia itu dibina dari makanan. Hati yang dibina dari makanan yang haram akan menjadi degil dan sukar menerima kebenaran.4. Natijahnya Memberi BermanfaatNatijah merupakan hasil usaha seseorang. Hasil itu semestinya baik karena ia merupakan pemberian ALLAH ataupun nikmatNya kepada hambaNya.Hamba yang menerima pemberian itu wajib bersyukur kepada ALLAH SWT.Bagaimanakah seseorang itu menunjukkan tanda bersyukur kepada ALLAH SWT?.Di antaranya dengan berzakat, melakukan korban, serta membuat amal bakti seperti bersedekah dan sebagainya.Sehubungan dengan itu, ALLAH berfirman, Jika kamu bersyukur niscaya akan Aku tambah lagi nikmat-Ku kepadamu, dan jika kamu kufur sesungguhnya siksaan-Ku sangat dahsyatDengan itu, natijah setiap amalan agar menjadi ibadah ialah dengan membelanjakan keuntungan yang diperoleh atau hasil usaha setiap pelaksanaan untuk jalan ALLAH. Seperti dibelanjakan untuk membantu kaum miskin atau anak-anak yatim.Jika berupa ilmu yang dicari, maka ilmu itu hendaklah digunakan sesuai dengan yang diredhai ALLAH. Bgitu pula dengan natijah-natijah yang lain. Mestilah digunakan untuk perkara-perkara yang benar-benar sah dan halal sahaja. 5. Tidak Meninggalkan Ibadah Asas.Dua perkara utama yang menjadi asas ibadah ialah Rukun Iman dan Rukun Islam.Keduanya merupakan tapak atau platform untuk menegakkan amalan yang lain. Di antara dua rukun tersebut, Rukun Iman menjadi platform utama, dan ianya yang pertama ilmu yang wajib diketahui, dan hendaklah dibina, dipupuk, dibaja dengan keyakinan yang dirahmati Allah.Ini selaras tuntutan dalam syariat Islam, iaitu awal ilmu ialah mengenal Allah.Manakala, Rukun Islam menjadi perkara asas dalam jenis ibadah yang lain. Melaksanakan amalan yang dituntut di dalamnya adalah amalan asas, manakala amalan lain (seperti baca Al-Quran, wirid, dll) merupakan pelengkap ibadah.Di antara 5 rukun Islam itu, solat sangat diberi perhatian oleh Rasulullah SAW. Sabdanya, Shalat itu adalah tiang agama. Barang siapa telah mendirikannya maka dia telah mendirikan agama. Dan barang siapa yang meninggalkannya maka dia telah meruntuhkan agama."http://asoib001.tripod.com/5Syarat2Ibadah.htm

6. KEUTAMAAN BERIBADAHKeutamaan amal ibadah ditentukan oleh empat hal utama ini:1. Memperhatikan waktunya. Misalnya, ibadah yang paling utama di bulan Ramadhan adalah qiyamullail. Berdasarkan sabda Rasulullah Saw:"Siapa yang mengisi malam bulan Ramadhan dengan keimanan dan ibadah, niscaya baginya diampunkan dosa-dosanya yang telah lewat."(1) Dan berderma, karena Rasulullah Saw: "beliau paling dermawan saat berada pada bulan Ramadhan".(2) Jika masuk sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan, maka amal ibadah yang paling utama adalah beri'tikaf dan tidak keluar dari masjid. Dan jika masuk sepuluh hari pertama dari bulan Dzul Hijjah, maka amal ibadah yang paling utama adalah amal saleh dan berlomba untuk berjihad, berdasarkan sabda Rasulullah Saw:"Kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwanya, dan tidak menuntut balasan dari dua hal itu."(3) Amal ibadah yang paling utama pada bulan Muharram dan Sya'ban adalah puasa, berdasarkan sabda Rasulullah Saw: "Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram." (4) Dan perkataan A'isyah r.a.:"Aku dapati Nabi Saw paling banyak berpuasa pada bulan Sya'ban." (5) Amal ibadah yang paling utama saat mengajarkan orang yang ingin belajar adalah: bersungguh-sungguh untuk mengajarkannya, dan meninggalkan pekerjaan yang lain. Dan ibadah yang paling utama saat wuquf di Arafah adalah: berusaha untuk bermunajat, berdo'a, dan berdzikir, serta tidak berpuasa yang dapat melemahkan tubuh untuk melakukan semua ibadah tadi. Ibadah yang paling utama pada waktu menjelang subuh adalah: shalat dan istighfar. Berdasarkan firman Allah SWT: "dan yang memohon ampun di waktu sahur." Ali Imran: 17.dan amal ibadah yang paling utama saat berbuka adalah: berdoa. Berdasarkan sabda Rasulullah Saw: "Tiga kelompok orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa saat ia berbuka puasa, ...".(6) Amal ibadah yang paling utama saat mendengarkan adzan adalah, membalas ucapan adzan tersebut.2. Memperhatikan Tempat.Ada beberapa tempat , yang jika dilakukan ibadah di situ, akan mendapatkan pahala dan keutamaan yang lebih besar dibandingkan jika dilakukan di tempat lain. Seperti shalat di Masjidil Haram, setara dengan seratus ribu shalat di tempat lainnya. Shalat di Masjid Nabawi, setara dengan seribu shalat di tempat lainnya. Dan shalat di Masjid Aqsha, setara dengan lima ratus kali shalat di tempat lainnya. Shalat yang paling utama dilakukan di masjid adalah shalat wajib. Sementara untuk shalat sunnah,yang paling utama adalah jika dillakukan di rumah. Berdasarkan sabda Nabi Saw: "Shalat yang paling utama bagi seseorang adalah di rumahnya, kecuali shalat wajib."(7) Dzikir dan berdoa di Shafa dan Marwa lebih utama dari shalat. Thawaf bagi orang yang baru datang dari luar Mekkah lebih utama dari shalat, dan sebaliknya bagi orang Mekkah sendiri. Do'a saat masuk rumah atau keluar dari rumah lebih diutamakan daripada membaca Al Qur'an.3. Memperhatikan Jenis Ibadah.Jenis shalat lebih utama dari jenis membaca Al Qur'an. Jenis membaca Al Qur'an lebih dibandingkan jenis dzikir. Jenis dzikir lebih utama dibandingkan jenis do'a. jenis jihad lebih utama dari jenis ibadah hajji. Bahkan di antara satu jenis ibadah sendiri ada perbedaan keutamaan antara satu macam dengan macam yang lain. Misalnya: "Puasa (sunnah) yang paling utama adalah puasa nabi Daud, yaitu berpuasa satu hari dan berbuka satu hari".(8) Dan "Shadaqah yang paling utama adalah shadaqah bagi sanak keluarga yang membenci kita." (9)Dan"Syuhada yang paling utama adalah yang darahnya ditumpahkan musuh, dan kendaraannya dirusak musuh"(10). Dan "Dzikir yang paling utama adalah: la ilaha illah Allah, dan doanya yang paling utama adalah: alhamdulillah." (11) Dan "Jihad yang paling utama adalah membela kebenaran di hadapan penguasa yang Zalim." (12)

4. Memperhatikan Situasi dan Kondisi.Rasulullah Saw bersabda: "Jika Allah SWT kagum melihat seorang hamba, niscaya hamba itu tidak akan dihisab."(13) Kemudian beliau mengabarkan tentang sifat orang-orang yang membuat Allah SWT tertawa. Beliau bersabda: "Tiga kelompok manusia yang dicintai dan dikagumi oleh Allah SWT dan diberikan kabar gembira oleh-Nya adalah: seseorang yang mempunyai isteri cantik dan peraduan yang nyaman nan indah, kemudian ia bangun di waktu malam untuk beribadah. Terhadap orang tersebut Allah SWT berkomentar: "dia meninggalkan syahwatnya untuk beribadah kepada-Ku, padahal jika ia mau ia dapat terus menikmati tidurnya." Dan orang yang sedang berada dalam perjalanan bersama rombongan, kemudian ia tidak tidur malam kecuali sedikit, dan ia isi akhir malamnya dengan ibadah, baik dalam kesulitan maupun dalam kesenangan."(14) Ini jika dalam kondisi negara aman. Sedangkan jika dalam kondisi perang, ukurannya lain lagi, berbeda dengan sebelumnya. Oleh karena itu, perlu memperhatikan situasi dan kondisi. Orang yang cerdik adalah orang yang mengetahui amal ibadah yang paling utama di segala situasi dan kondisi. 'Auf bin Harits adalah salah seorang yang cerdik ini. Ketika ia bertanya kepada Nabi Saw pada saat perang Badar, sebagai berikut: "Wahai Rasulullah Saw, apakah yang membuat Rabb-ku tertawa? (maksudnya: apakah amal ibadah yang jika dikerjakan oleh seseorang pada situasi saat ini mencukupi untuk membuat dirinya terbebaskan dari perhitungan akhirat). Nabi Saw menjawab: "Orang yang menerjang musuh dengan tanpa perisai". Maka dia pun melepaskan baju besi yang ia pakai, kemudian mengambil pedangnya dan segera menyerang pasukan musuh, hingga ia mendapatkan syahid. Memperhatikan situasi dan kondisi mencakup memperhatikan potensi masing-masing peserta kompetisi dan kelebihan yang mereka miliki. "Orang kaya yang memiliki banyak harta, dan hatinya merasa sayang untuk menyumbangkan hartanya itu: maka shadaqah hartanya dan kerelaan hatinya untuk menyumbangkan hartanya itu lebih utama baginya dibandingkan qiyamullail dan berpuasa sunnah di siang hari. Orang yang pemberani dan kuat, yang ditakuti musuh: keikutsertaannya dalam pasukan jihad walau sebentar, dan berjihad melawan musuh-musuh Allah, baginya lebih utama dibandingkan melaksanakan ibadah hajji, berpuasa, bersedekah dan melakukan ibadah sunnah. Orang yang berpengetahuan, yang mengetahui sunnah Nabi, ilmu halal-haram, dan ilmu tentang mana yang baik dan mana yang tercela menurut agama: baginya bergaul dengan manusia, mengajarkan mereka, dan memberikan mereka nasihat dalam agama, itu lebih utama daripada mengucilkan diri, menghabiskan waktunya untuk shalat, membaca Al Qur'an dan bertasbih. Pejabat pemerintah yang memegang urusan manusia: baginya, duduk sebentar untuk mengurusi perkara masyarakat, membantu orang yang dizhalimi, menjalankan hadd Allah, membantu pihak yang benar, dan melawan pihak yang salah, itu lebih utama baginya dari pada beribadah bertahun-tahun."(15) Kami tambahkan: amal ibadah yang paling utama bagi orang yang dikuasai oleh sikap masa bodoh terhadap siksaan Allah SWT dan yang tertipu oleh dirinya sendiri adalah: dengan merasa takut kepada Allah SWT. Amal ibadah yang paling utama bagi orang yang dikuasai oleh keputus asaan dan patah harapan dari rahmat Allah SWT adalah: menumbuhkan sikap pengharapan kepada-Nya. Amal yang paling utama bagi orang yang junub adalah: mandi besar. Amal yang paling utama bagi orang yang takut impoten adalah: segera menikah. Amal yang paling utama saat kedatangan tamu adalah: melayani dan menemuinya, dibandingkan wirid yang sunnah. Amal ibadah yang paling utama saat membantu orang yang ditimpa kesulitan adalah: memfokuskan diri untuk membantunya dan menolongnya, dan mementingkan hal itu dibandingkan wirid dan khalwatnya. Amal ibadah yang paling utama saat seorang muslim sakit adalah: menjenguknya. Dan amal ibadah yang paling utama saat kematiannya adalah: menyaksikan jenazahnya. http://asoib001.tripod.com/5Syarat2Ibadah.htm

BAB III

PENUTUPDemikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini yaitu mengenai ibadah, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

KESIMPULAN 1. Definisi ibadah Ibadah yaitu apa yang dikerjakan manusia untuk mendapatkan keridhoaan Allah dan mengharapkan pahalanya diakhirat atau merendahkan diri kepada Allah , yaitu tingkatan ketundukan yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi,2. Macam-macam ibadah Ibadah Khoshoh ,Ibadah Ammah ,ibadah wajib (fardhu) seperti sholat dan puasa; , ibadah ijtimai, seperti zakat dan haji,ibadah jasmaniyah dan ruhiyah (sholat dan puasa) ibadah ruhiyah dan amaliyah (zakat) ibadah jasmaniyah, ruhiyah, dan amaliyah (pergi haji) ibadah yang berupa pekerjaan tertentu dengan perkataan dan perbuatan, seperti sholat, zakat, puasa, dan haji;ibadah yang berupa ucapan, seperti membaca Al-Quran, berdoa, dan berdzikir;ibadah yang berupa perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, seperti membela diri, menolong orang lain, mengurus jenazah, dan jihad;ibadah yang berupa menahan diri, seperti ihrom, berpuasa, dan itikaf (duduk di masjid); ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, seperti membebaskan utang, atau membebaskan utang orang lain.Ibadah Mahdhah,Ibadah Ghairu Mahdhah. 3. Peran, fungsi dan hikmah beribadah yaitu agar mendapatkan keridhoan dari Allah SWT dan agar kita sebagai makhluk ciptaanNya terhindar dari perbuatan keji dan mungkar 4. Hukum ibadah Hukum ibadah terbagi menjadi tiga yaitu hukum ibadah wajib hukum yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan akan mendapatkan dosa, hukum ibadah sunnah yaitu hukum ibadah yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan dosa, hukum ibadah haram yaitu ibadah yang apabila dikerjakan akan mendapatkan dosa. 5. Syarat-syarat ibadahNiat harus benar, Perlaksanaan Mengikut Peraturan Syariat, Perkara/Subjek mesti Dibolehkan oleh Syariat, Natijahnya memberi Manfaat, Tidak Meninggalkan Ibadah Asas.6. Keutaman ibadahMemperhatikan waktunya. Memperhatikan Tempat.Memperhatikan Jenis Ibadah dan memperhatikan situasi dan kondisiDAFTAR PUSTAKA http://onemandream.wordpress.com/2009/02/23/ibadah-pengertian-macam-dan-keluasan-cakupannya/http://www.berryhs.com/2011/12/macam-dan-hukum-hukum-ibadah.htmlhttp://pustaka.abatasa.com/pustaka/detail/fiqih/ibadah/921/macam---macam-ibadah.htmlhttp://recyclearea.wordpress.com/2009/09/08/peranfungsi-dan-tujuan-ibadah/http://www.berryhs.com/2011/12/macam-dan-hukum-hukum-ibadah.htmlhttp://asoib001.tripod.com/5Syarat2Ibadah.htmhttp://asoib001.tripod.com/5Syarat2Ibadah.htm

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAMMATERI IBADAH

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 5

VERNANDA KRISTIANTO R.A DEWI SRI MUSPITA AYU BAYU TIKO PRASETYOADI

FAKULTAS : TEKNIKJURUSAN TEKNIK SIPILUNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWAYOGYAKARTA 20121

1821