MAKALAH Homeschooling Hani Disa Ike

download MAKALAH Homeschooling Hani Disa Ike

of 8

Transcript of MAKALAH Homeschooling Hani Disa Ike

  • 8/3/2019 MAKALAH Homeschooling Hani Disa Ike

    1/8

    P a g e | 1

    HOMESCHOOLING SEBAGAI PENDIDIKAN ALTERNATIF

    UNTUK ANAK

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Pendidikan merupakan suatu hal yang penting yang harus dimiliki oleh

    setiap orang. Karena melalui pendidikan seseorang memperoleh informasi dan

    pengetahuan yang nantinya dapat digunakan dan diterapkan pada

    kehidupannya.

    Banyak orang beranggapan bahwa pendidikan hanya bisa diperoleh disekolah formal. Padahal pendidikan di sekolah formal tidak sepenuhnya bisa

    memberikan apa yang diharapkan orang tua terhadap anaknya. Pendidikan

    formal sering kali memberikan rasa jenuh kepada anak, jam pelajaran yang

    berlebihanlah yang mungkin menjadi penyebabnya. Jika UNESCO mensyaratkan

    800-900 jam pelajaran per tahun untuk SD, Indonesia justru memberlakukan

    1.400-an jam per tahun. Jika demikian anak akan merasa bahwa belajar itu tidak

    menyenangkan. Selain itu nilai-nilai moral, iman dan taqwa, dan pendidikan yang

    bermutu sering kali diabaikan meskipun sudah diberikan di sekolah sehingga

    masih banyak ditemukan generasi bangsa yang yang tidak bermoral dan tidak

    berakhlak baik. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya generasi-generasi muda yangmelakukan tindakan-tindakan yang tidak baik seperti tawuran, membolos,

    menggunakan obat-obatan terlarang, membentuk geng-geng motor yang

    anarkis.

    Dari bentuk kekecewaan orang tua tersebut diatas maka muncul ide-ide

    dari orang tua untuk memberikan pendidikan untuk anaknya di rumah.

    Pendidikan ini biasa disebut homeschooling. Tetapi apakah benar homeschooling

    ini benar-banar bias menjadi alternatif pendidikan untuk solusi diatas?

    Untuk itu pada makalah ini akan dibahas mengenai homeschooling

    sebagai pendidikan alternatif untuk anak.

    B. RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan dalam bentuk

    pertanyaan sebagai berikut:

    1. Apakah homeschooling merupakan solusi pendidikan alternatif untuk

    anak?

    2. Mengapa homeschooling menjadi solusi pendidikan alternatif untuk anak?

    C. TUJUAN

    Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan karya ilmiah

    ini adalah:

  • 8/3/2019 MAKALAH Homeschooling Hani Disa Ike

    2/8

    P a g e | 2

    1. Untuk mengetahui bahwa homeschooling merupakan pendidikan alternatif

    untuk anak

    2. Alasan homeschooling merupakan solusi pendidikan alternatif

  • 8/3/2019 MAKALAH Homeschooling Hani Disa Ike

    3/8

    P a g e | 3

    BAB II

    ISI

    A. HOMESCHOOLING

    1. Pengertian homeschooling

    Banyak pengertian mengenai homeschooling, dan berikut ini adalah

    beberapa pengertian menganai homeschooling, antara lain:

    a) Homeschooling (Sekolah rumah), menurut Direktur Pendidikan Masyarakat

    Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Ella Yulaelawati, adalah proses

    layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang

    tua atau keluarga dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana

    yang kondusif.

    b) Homeschooling (Sumardiono) adalah model pendidikan dimana sebuah

    keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anaknya

    dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya.

    c) Homeschooling or homeschool (also called home education or home

    learning) is the education of children at home, typically by parents but

    sometimes by tutors, rather than in a formal setting of public or private school.

    2. Jenis-jenis homeschooling

    Dalam penerapannya ternyata homeschooling dibagi menjadi 3 jenis,

    adapun jenis-jenis tersebut antara lain:

    a) Homeschooling tunggal, merupakan homeschooling yang hanya

    melibatkan orang tua dalam satu keluarga dan tidak bergabung dengan keluarga

    lainnya. Pada homeschooling tunggal peran orang tua sangatlah penting sebagai

    pembimbing,teman belajar ataupun penilai. Homeschooling ini memiliki tingkat

    fleksibilitas yang tinggi karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

    b) Homeschooling Majemuk, dilaksanakan oleh dua keluarga atau lebih untuk

    kegiatan tertentu, sedangkan kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orang tua

    masing-masing. Homeschooling ini dapat merangsang insting sosial anak karena

    melibatkan anak-anak lain. anak akan terpacu pula untuk berkompetisi sehingga

    akan timbul semangat untk bersaing untuk berprestasi menjadi yang lebih baik

    akan tetapi tetap positif.

    c) Homeschooling Komunitas, merupakan gabungan beberapa

    homeschooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, RPP, bahan

    ajar, sarana, serta jadwal pembelajaran. Peserta didik yang mengikuti

    homeschooling komunitas memiliki ruang gerak sosialisasi yang lebih luas

    dibandingkan dengan homeschooling lainnya.

  • 8/3/2019 MAKALAH Homeschooling Hani Disa Ike

    4/8

    P a g e | 4

    3. Kurikulum

    Banyak kurikulum yang dapat di jadikan acuan bagi orang tua, akan tetapi

    keputusan penuh berada pada orang tua. Orang tua dapat menggunakan

    kurikulum Depdiknas ataupun kurikulum international yang sudah banyak

    keberadaannya. Akan tetapi meskipun sudah banyak kurikulum yang ada orang

    tua tidak bisa sepenuhnya mengikuti salah satu kurikulum tanpa memperhatikan

    kemampuan dan kemauan anak. Kurikulum tetap harus dikondisikan sesuai

    dengan kemampuan dan kemauan anak agar tetap berjalan lancar.

    4. Kelemahan dan kelebihan homeschooling

    Pada dasarnya tidak ada satupun model pendidikan yang sempurna.Begitu pula homeschooling, model pendidikan ini juga tidaklah sempurna dan

    memiliki kelemahan maupun kelebihan,yaitu:

    a) Kelebihan Homeschooling

    1) Memberikan ruang yang luas bagi anak untuk mengembangkan

    kreativitasnya dengan susasana yang nyaman tanpa ada tekanan.

    2) Melindungi anak dari NAPZA, pengaruh-pengaruh buruk seperti pergaulan

    yang menyimpang.

    3) Lebih disiapkan untuk kehidupan nyata .

    4) Membelajarkan anak-anak dengan berbagai situasi, kondisi dan

    lingkungan social.

    5) Memberikan peluang berinteraksi dengan teman sebaya di luar jam

    belajarnya.

    6) Pelajaran yang akan dipelajari dapat diatur sesuai kebutuhan anak dan

    kondisi keluarga.

    b) Kelemahan Homeschooling

    1) Membutuhkan tanggung jawab orang tua yang besar karena banyak

    menyita waktu orang tua dalam pelaksanaannya, sehingga bagi orang tua yang

    memiliki pekerjaan yang sibuk akan sulit mengontrol dan melaksanakan

    homeschooling.

    2) Dapat timbul ketergantungan pada anak terhadap orang tuanya.

    B. SEJARAH HOMESCHOOLING DI INDONESIA

    Tidak dapat diketahui persis kapan homeschooling masuk ke Indonesia,

    akan tetapi ternyata sejak dulu homeschooling sudah diterapkan di Indonesia. Ki

  • 8/3/2019 MAKALAH Homeschooling Hani Disa Ike

    5/8

    P a g e | 5

    Hajar Dewantara dan K. H. Agus Salim merupakan orang yang telah menerapkan

    homeschooling.

    Ki Hajar Dewantara memiliki ide untuk menjadikan rumah sebagai tempat

    sekolah. Bahkan dalam buku yang berjudul Karja Ki Hadjar Dewantara, bagian I:

    pendidikan yang diterbitkan oleh Madjelis Luhur persatuan Taman Siswa padatahun 1962 tertulis pada salah satu artikel bahwa tiap-tiap orang djadi Guru;

    tiap-tiap Rumah djadi Perguruan!.

    Selain Ki Hajar Dewantara ada pula K. H. Agus Salim yang sudah

    menerapkan homeschooling pada anaknya. Anak-anak K. H. Agus Salim tidak di

    sekolahkan melainkan dididik sendiri olehnya. Bahkan bukan hanya membaca,

    menulis, berhitung, belajar kesnian dan lainnya yang diajarkan, tapi juga

    berbagai bahasa asing.

    C. HOMESCHOOLING SEBAGAI PENDIDIKAN ALTERNATIF UNTUK ANAK

    Kenyataan bahwa pendidikan formal tidak bisa memberikan apa yang

    diharapkan oleh orang tua menjadikan homeschooling sebagai solusi pendidikan

    alternatif bagi orang tua yang menginginkan anaknya mendapatkan pendidikan

    sesuai dengan yang diharapkan. Banyak beberapa pertimbangan bagi orang tua

    yang masih ragu untuk memilih homeschooling sebagai pendidikan anaknya,

    antara lain:

    1. Sistem belajar dilakukan dan diawasi sendiri oleh orang tua

    Orang tua yang cenderung khawatir terhadap pengaruh negatif pergaulan anak

    dan tidak puas dengan kinerja sekolah formal dapat memilih homeschooling

    sebagai solusi . Hal ini dikarenakan homeschooling merupakan pendidikan yang

    pada pelaksanaannya dilakukan sendiri oleh orang tua. Sehingga orang tua

    dapat memantau secara langsung perkembangan anak. Akan tetapi dengan

    catatan bahwa segala sesuatu yang terkait dengan pelaksanaan homeschooling

    menjadi tanggung jawab penuh orang tua.

    2. Kegiatan belajar flexibel

    Nama sekolah rumah atau homeschooling bukan berarti kegiatan belajar

    sepenuhnya dilaksanakan dirumah. Kegiatan belajar dapat diatur atau

    dikondisikan sesuai dengan kebutuhan anak dan orang tua. Kegiatan belajar

    dapat dilakukan di maanpun dan kapanpun orang tua atau peserta didik mau.

    Misalnya pada saat orang tua akan pergi ke kantor pos untuk mengirim surat,

    pada saat itu pula orang tua dapat mengajarkan berbagai hal kepada anak

    seperti tata cara menulis surat yang baik, bahasa yang baik untuk menulis surat,

    langkah-langkah untuk mengirimkan surat, dan masih banyak yang lainnya.

    3. Perkembangan psikologis anak

    Banyak orang tua mengkhawatirkan dampak psikologis home schooling seperti

    kurangnya sosialisasi anak dengan temannya. Padahal sebenarnya orang tuatidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut, karena seperti yang telah

  • 8/3/2019 MAKALAH Homeschooling Hani Disa Ike

    6/8

    P a g e | 6

    dikemukakan pada bagian atas bahwa home schooling memiliki 3 jenis. Dan 2

    dari 3 jenis home schooling tersebut merupakan jenis homeschooling yang

    pelaksanaannya dilakukan bersama-sama dengan keluarga lain. sehingga

    dampak buruk psikologis dapat ditanggulangi dengan kedua jenis home

    schooling tersebut. Orang tua yang memiliki anak yang sama-sama mengikuti

    home schooling dapat bekerja sama untuk sesekali mengumpulkan anaknya

    dalam kegiatan belajar bersama di suatu tempat yang sesuai dengan materi apa

    yang akan diajarkan.

    4. Tersedianya sarana yang lengkap di lingkungan

    Tersedianya sarana memang penting untuk diperhatikan mengingat tanpa

    adanya sarana yang lengkap maka jalanya proses kegiatan belajar akan

    terhambat. Dan yang menggembirakan perkembangan homeschooling pada saat

    ini juga diikuti dengan perkembangan fasilitas di dunia nyata. Fasilitas tersebut

    antara lain fasilitas pendidikan (perpustakaan, museum, lembaga penelitian),

    fasilitas umum (taman, stasiun, jalan raya), fasilitas sosial (taman, panti asuhan,

    rumah sakit), fasilitas bisnis (mall, pameran, restoran, pabrik, sawah,

    perkebunan), dan fasilitas teknologi dan informasi (internet dan audivisual).

    5. Pengakuan pemerintah terhadap Homeschooling

    Homeschooling bukanlah pendidikan yang berdiri sendiri tanpa di akui oleh

    pemerintah. Homeschooling merupakan pendidikan yang mendapatkan

    pengakuan dari pemerintah hal ini dibuktikan dengan peserta homeschoolingbisa mendapatkan ijazah oleh diknas. Ijazah tersebut bias didapat dengan

    mengikuti ujian kesetaraan. Selain itu pihak yang melaksanakan homeschooling

    harus proaktif dengan melapor pada dinas setempat agar dicatat.

    Melihat beberapa pertimbangan di atas maka sepantasnya layak jika

    homeschooling dijadikan solusi pendidikan alternative untuk anak. Akan tetapi

    semuanya kembali pada pemikiran masing-masing orang tua, apakah percaya

    bahwa dengan homeschooling anak dapat menjadi pribadi yang lebih baik

    ketimbang bila di sekolahkan di sekolah formal .

  • 8/3/2019 MAKALAH Homeschooling Hani Disa Ike

    7/8

    P a g e | 7

    BAB III

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Dengan adanya ketidak puasan akan sekolah formal, kekhawatiran orang

    tua akan pergaulan anak, beberapa pertimbangan seperti sistem belajar

    dilakukan dan diawasi sendiri oleh orang tua, kegiatan belajar flexible,

    perkembangan psikologis anak, tersedianya sarana yang lengkap di lingkungan,dan pengakuan pemerintah terhadap homeschooling maka dapat diambil

    kesimpulan bahwa homeschooling merupakan solusi pendidikan alternatif untuk

    anak. Akan tetapi untuk keputusan semuanya dikembalikan lagi pada orang tua

    masing-masing anak.

    B. SARAN

    Bagi orang tua yang masih ragu untuk memilih homeschooling sebagai

    pendidikan alternatif untuk anak, sebaiknya benar-benar mempertimbangkannya

    matang-matang. Karena keputusan yang akan diambil adalah penentu bagi

    masa depan anak.

  • 8/3/2019 MAKALAH Homeschooling Hani Disa Ike

    8/8

    P a g e | 8

    DAFTAR PUSTAKA

    Kembara, Maulia D.2007. Homeschooling. Bandung: Progressio.

    Pormadi.2007.diakses pada tanggal 23 Oktober 2011 dari

    http://pormadi.wordpress.com/2007/11/12/homeschooling/.

    Fuadhanif.2008.diakses pada tanggal 23 Oktober 2011 darihttp://fuadhanif.wordpress.com/2008/02/26/home-schooling-solusi-

    pendidikan-alternatif-bagi-anak-anak-anda/.

    DEPDIKNAS.2008.diakses pada tanggal 23 Oktober 2011 dari

    http://www.pnfi.depdiknas.go.id/publikasi/edisi/20080115131519/Januari-

    2008--Program-PNFI-Makin-%60Membumi%60.html">Januari 2008 |

    Program PNFI Makin "Membumi".

    DEPDIKNAS.2010.diakses pada tanggal 23 Oktober 2011 dari

    http://www.pnfi.depdiknas.go.id/artikel/20090915092455/Homeschooling--

    Model-Pengembangan-Sistem-Pendidikan.html.

    NN.2010.diakses pada tanggal 23 Oktober 2011 dari

    http://www.sekolahrumah.com/index.php?

    option=com_content&task=view&id=183&Itemid=71.

    NN.2011.diakses pada tanggal 23 Oktober 2011 dari

    en.wikipedia.org/wiki/Homeschooling.

    http://pormadi.wordpress.com/2007/11/12/homeschooling/http://pormadi.wordpress.com/2007/11/12/homeschooling/