Makalah hijriah

download Makalah hijriah

of 23

description

Hisab atau Perhitungan Landasan Rukiyat Nabi Muhammad S.A.W Sebagai Panduan Umat islam Sedunia

Transcript of Makalah hijriah

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 1

    KATA PENGANTAR

    Atas khodrat dan hiradat Allah SWT, saya menulis makalah ini berawal dari maraknya

    perbedaan pendapat untuk menentukan awal bulan puasa Ramadhan pada saat ini. Padahal

    Dari 4 Mazhab yang termashur (SafiI, Hanafi, Maliki dan Hambali) semuanya memulai dan mengakhiri pengamalan puasa Ramadhan dengan rukiyat, dengan demikian tentu harus jelas

    landasan nya. Dari semua itu saya mencoba memaparkan dalam makalah ini yang berjudul :

    Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Seduia. Mudah-mudahan paparan dalam makalah ini dapat dipahami dan dimengerti oleh semua

    kalangan umat islam. Semoga ada manfaatnya bagi kita umat islam, saya menyadari bahwa

    dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan saya juga mengharapkan

    adanya saran dan kritikan dari kita semua demi kesempurnaan isi makalah ini, dan akhir kata

    saya ucapkan mohon maaf atas ketidak sempurnaan makalah ini, mudah-mudahan Allah SWT

    memberikan hidayahnya kepada kita semua sehingga dalam penentuan Awal Ramadhan yang

    akan datang tidak terjadi lagi perbedaan pendapat, yang mana semuanya itu atas khodrat dan

    Iradat Allah SWT, Amin ya Rabbal Alamin.

    Wassalau alaiku warahatullahi waarakatuh.

    Bangkinang, 18 Desember 2013

    Penulis,

    H. BAKRI SYAM

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 2

    B A B I

    PENDAHULUAN

    Latar belakang

    Sehubung dengan maraknya perbedaan pendapat dalam hal mulai dan berakhirnya

    pengamalan puasa Ramadhan serta masuknya 1 (satu) Sawal di seluruh dunia khususnya di

    Indonesia. Oleh karna itu Seharusnya ada kalender sebagai acuan umat muslim di sedunia.

    Untuk membuat kalender Hijriyah sedunia tentu harus ada dasar perhitungan (Hisab) yang di

    butuhkan. Dari dasar perhitungan itulah baru kita bisa menentukan kapan kita melakukan

    rukiyat yaitu penengokan Hilal untuk mulainya pengamalan puasa Ramadhan. Untuk melakukan

    rukiyat 1 (satu) Sawal tidak tergantung pada penanggalan Hijriyah hanya tergantung pada

    pengamalan puasa Ramadhan yaitu di lakukan rukiyat pada 29 hari pengamalan puasa

    Ramadhan. Kalau hilal kelihatan puasa 29 hari , seandainya tidak kelihatan puasa 30 hari.

    Masalahnya umat islam saat ini memakai landasan perhitungan (Hisab) yang berbeda-beda

    sehingga pada satu daerah yang sama umat islam memulai pengamalan puasa Ramadhan dan

    perayaan hari-hari besar agama berbeda-beda pula . Seharusnya umat islam sedunia memakai

    landasan perhitungan (Hisab) yang sama agar puasa Ramadhan dan perayaan hari-hari besar

    dalam agama islam sama di daerah yang sama pula.

    Kebanyakan orang memahami rukiyat itu di lakukan untuk semua bulan pada bulan Hijriyah,

    pada hal rukiyat itu dilakukan khusus untuk mulai dan berakirnya pengamalan puasa Ramadhan

    saja. jadi penanggalan kalender Hijriyan dengan pengamalan puasa Ramadhan tidak mesti

    sama. Sebab pengamalan puasa Ramadhan tergantung atas penampakan hilal.

    Rumusan masalah

    Perbedaan selama ini saya melihat beberapa penyebabnya diantaranya :

    1_ Mengenai penetapan awal bulan Hijriyah, prinsip-prinsipnya telah ditunjukkan oleh Al-

    Qura dan Hadist maupun As-Sunnah. Namun karena ayat-ayat al-Qura terseut dipadag dan difahami sebagai ayat yang masih terbuka bagi penafsiran yang berbeda beda, sementara

    itu As-Sunnah yang dijadikan pedoman pelaksanaan, dan di samping beraneka ragamnya

    sumber yang diterima oleh para periwayat (perawi), juga masih mungkin diberi pemahaman

    yang berbeda, maka akibatnya muncullah aneka ragam pengertian dan kesimpulan terhadap

    kandungan Al-Qura da As-Sunnah . 2_ Bagi orang yang pencari ilmu agama dia mencukupkan dan mengandalkan buku saja tanpa

    di bimbing oleh guru yang jelas turun temurun ilmunya (ranji gurunya) sampai ke Rasulullah

    SAW, ada kemungkinan sipembaca buku memahami berbeda dari yang di maksut oleh si

    pengarang buku retsebut, sebab si pengarangnya sudah tiada untuk di tanyai .

    3_ Pemimpin umat yang belum memahami betul soal agama yang bersumberkan Al-Qura dan Hadist dalam artian pemimpin yang belum dapat titel Imam mujitahit (guru yang mengerti

    betul makna hakiki dari Al-Qura da HadistHadist serta Sunnah-sunnah)tetapi sementara dia sudah berpendapat (berfatwa)dalam urusan agama.

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 3

    Ada sebuah Hadist yang termasyhur, yang isinya sangat penting dan berharga. Yaitu berisi

    wasiat Rasulullah SAW tentang perselisihan ummat dan solusinya

    Untuk menghadapi perbedaan pendapat ini Rasulullah SAW telah mengingatkan umatnya:

    : ( : : )

    Pada suatu hari Rasulullah ShollallahuAlaihiwasallam shalat berjamaah bersama kami, kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu beliau memberi kami nasehat dengan nasehat

    yang sangat mengesankan, sehingga air mata berlinang, dan hati tergetar. Kemudian ada

    seorang sahabat yang berkata: Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasehat seorang

    yang hendak berpisah, maka apakah yang engkau wasiatkan (pesankan) kepada kami? Beliau

    menjawab: "Aku berwasiat kepada kalian agar senantiasa bertaqwa kepada Allah, dan agar

    senantiasa setia mendengar dan taat, walaupun ia (pemimpin/penguasa) adalah seorang

    budak habsyi (ethiopia), karena barang siapa yang berumur panjang setelah aku wafat, niscaya

    ia akan menemui banyak perselisihan. Maka hendaknya kalian berpegang teguh dengan

    sunnahku dan sunnah kholifah-kholifah yang telah mendapat petunjuk lagi cerdik. Berpegang

    eratlah kalian dengannya, dan gigitlah dengan geraham kalian. Jauhilah oleh kalian perkara-

    perkara baru (dalam urusan agama), karena setiap urusan yang diada-adakan ialah bidah, dan setiap bidah ialah sesat. (Riwayat Ahmad 4/126, Abu Dawud,4/200, Hadits no: 4607, At Tirmizy 5/44, hadits no: 2676, Ibnu Majah 1/15, hadits no:42, Al Hakim 1/37, Hadits no: 4, dll.)

    Dari Hadist di atas terlihatlah bahwa yang terjadi perbedaan pendapat saat ini sangat-sangat di

    pahami Rasulullah SAW, oleh karna itu beliau berwasiat agar kita selaku umatnya selalu

    bertawakal kepada Allah SWT. dan selalu berpegang teguh kepada As-Sunnahnya serta sunah

    khalifah-khalifah yang faham betul maksut kandungan hakiki dari Al-Qura da As-Sunnah Rasulullah SAW, serta menjauhi hal-hal yang menyesatkan.

    Tujuan

    1 - Dengan majunya ilmu teknologi saat ini jangan sampai merubah atau menggeser ketentuan-

    ketentuan yang telah di tetapkan Allah SWT. melalui Rasulnya Nabi Muhammad SAW. boleh

    mengikuti kemajuan ilmu teknologi, tetapi mempermudah kita dalam hal menjalankan

    ketentuan-ketentuan Allah SWT. dan Rasulullah SAW tersebut.

    2 - Agar paparan ini dapat di pahami dan dimengerti sebagai pemersatu dalam hal pembuatan

    kalender Hijriyah sedunia dan penentuan masuknya awal bulan, sebagai landasan untuk

    melakukan rukiyat awal dan akhir pengamalan puasa Ramadhan di sedunia, supaya kita umat

    islam melakukan hari-hari besar keagaman, hari dan waktu yang sama serta di wilayah yang

    sama pula di sedunia.

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 4

    Ruangan lingkup kajian

    1- Memandang bahwa Al-Qura , Hadist dan As-Sunnah telah sempurna sebagai pedoman dan petunjuk untuk semua aspek kehidupan umat manusia.

    2- Penyebab perbedaan pendapat dalam hal pembuatan kalender Hijriyah sedunia untuk

    landasan melakukan pengamatan hilal (rukiyat) untuk mulainya pengamalan puasa

    Ramadhan.

    3- Landasan perhitungan (hisab) untuk membuat kalender Hijriyah sedunia

    4- Menentukan garis pembatas di permukan bumi untuk pergantian hari dan tanggal

    dalam kalender Hijriyah.

    5- Masaalah dan solusinya akibat garis pembatas dalam pembuatan kalender Hijriyah.

    Metode penulisan

    Menganalisa gerak matahari, gerak bulan dan gerak bumi serta menggambarkan terjadinya

    pergantian hari dan tanggal dalam sistim penanggalan kalender Hijriyah.

    Merumuskan sistim pembuatan kalender Hijriyah sedunia untuk acuan melakukan pengamatan

    hilal (rukiyat) pertanda masuknya bulan suci Ramadhan

    Mencerna Hadist sebagai landasan perhitungan (hisab) dengan ilmu teknologi antariksa dan

    ilmu geologi bumi,serta menggambarkannya.

    Sistimatik penulisan - Kata pengantar

    - BAB I _ pendahuluan

    _ Latar belakang masaalah

    _ Rumusan masalah

    _ Tujuan

    _ Ruangan lingkup kajian

    _Metode penulisan

    _Sistimatik penulisan

    -BAB II _ Al-Qura sebagai pedoman dan petunjuk _ Memahami makna hakiki Al-Qura, Hadist dan as-sunnah

    _ Perbedaan pendapat

    _ Landasan perhitungan (hisab)

    _ Cara membuat kalender Hijriyah (takwim kamsiyah)

    _ Kalender Hijriyah tahun 1437 H

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 5

    -BAB III _ Landasan ilmu seins teknologi (antariksa)

    _Mata hari _pergeraka atahari _Bula ._pergeraka ula _Bui _pergeraka bumi _ Garis pembatas perubahan hari dan tanggal

    _ Akibat garis pembatas

    -BAB IV _ Penetapan kalender tahun Hijriyah dan pengamalan

    puasa Ramadhan sedunia.

    _ Persoalan garis pembatas

    _ Solusinya

    _ Akibat perpindahan garis pembatas

    _ Jawabannya

    -BAB V _ Penutup

    _ Kesimpulan

    _ Saran

    _ Daftar pustaka

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 6

    B A B II

    Al-Qura sebagai pedoa da petujuk Al-Qura yang agung adalah kitab dari Allah sang pencipta alam semesta melalui Rasulnya Nabi Muhamad SAW untuk pedoman dan petunjuk dalam seluruh aspek kehidupan manusia

    Allah Azza wa Jalla menerangkan tentang Al-Qura:

    Da Kai turuka kepadau kita Al-Qura utuk ejelaska segala sesuatu [A-Nahl: 89]

    Dari ayat di atas menjelaskan bawa untuk segala sesuatu aturan dalam seluruh aspek keidupan

    manusia sudah lengkap dalam Al-Qura dega Ayat yang terakir di turunkan kepada Nabi Muhamad SAW yang berbunyi :

    Allah Azza wa Jalla berfirman:

    Pada hari ii telah Aku sepuraka utuku agaau, da telah Aku ukupka kepadamu nikmat-Ku, da telah Aku ridhai Isla seagai agaa agiu [Al-Maaidah: ] Berati dari keterangan ayat ayat diatas bahwa Al-Qura da perkataa da keterangan dari Rasulullah SAW yang disebut Hadist, serta perbuatan Rasulullah SAW yang disebut As-Sunnah

    telah sempurna sebagai pedoman dan petunjuk dalam seluruh aspek kehidupan manusia

    sampai akhir zaman .

    Di samping itu perlu di pahami bah sumber hadist ada 3 , yaitu : 1-- perkataan dari rasullulah saw. 2-- prilaku / perbuatan dari rasullulah saw (as-sunah) 3-- terjadi pada zaman rasullulah saw, tetapi rasullulah saw tidak mempersoalkannya,

    Memahami makna hakiki Al-Qura, Hadist dan As-Sunnah Kita sebagai umat islam untuk menjawab persoalan-persoalan dalam kehidupan beragama

    harus paham betul makna hakiki dari Al-Qura da Hadist serta Sunnah Rasulullah SAW. Janganlah kita beranggapan bahwa zaman sekarang sudah canggih dan mengerti segala-

    galanya,sementara kita belum memahami betul makna hakiki dari Al-Qura da Hadist Rasulullah SAW.

    Al-Qura itu adalah perkataa Allah sang pencipta alam semesta yang maha mengerti segala-galanya. Dan Rasulullah SAW itu adalah orang yang terpelihara untuk menerima amanah Al-

    Qura tersebut untuk sebagai pedoman dan petunjuk umat manusia, tentu segala perkataan dan perbuatannya selalu dibimbing oleh Allah sang pencipta alam semesta.

    Perbedaan pendapat

    Mengenai penetapan awal bulan Hijriyah, prinsip-prinsipnya telah ditunjukkan oleh Al-Qura maupun As-Sunnah dan telah ditegaskan oleh ilmu pengetahuan. Namun karena ayat-ayat Al-

    Qura terseut dipadag da difahai seagai ayat yang masih terbuka bagi penafsiran yang

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 7

    berbeda-beda, sementara itu As-Sunnah yang dijadikan pedoman pelaksanaan dan di samping

    beraneka ragam redaksi yang diterima oleh para perawi (periwayat), juga masih mungkin diberi

    pemahaman yang berbeda, maka akibatnya muncullah aneka ragam pengertian dan

    kesimpulan. Sesuai dengan pemahaman terhadap kandungan Al-Qura da As-Sunnah tersebut, sehingga kaum muslimin menempuh berbagai cara yang berbeda-beda pula.

    Sehingga Banyaklah perbedaan pendapat pada saat ini khususnya dalam hal penentuan awal

    bulan hijriah dan puasa Ramadhan, padahal landasannya sama-sama Al-Qura da Hadist. Sampai saat ini di dalam dunia Islam belum terdapat satu sistem kalender Islam internasional

    yang menyatukan sistem waktu Islam di seluruh dunia. Yang ada hanyalah kalender-kalender

    lokal yang berlaku tempat tertentu saja. Oleh karena itu tidak heran sering terjadi perbedaan

    mencolok di kalangan umat Islam dalam menentukan momen-momen keagamaan penting.

    Perbedaan itu bisa mencapai empat hari. Misalnya merayakan hari raya Idul Fitri (1 Sawal )

    oleh umat Islam di seluruh dunia pada empat hari yang berbeda di daerah yang sama.

    Landasan perhitungan (hisab)

    Di bimbing oleh Buya Kuniang Zubir surau Lubuak Pakandangan Pariaman Sumatra Barat

    Saya memahami dan mencoba menjelaskan sebuah Hadist yang berkaitan dengan penentuan

    awal bulan Hijriyah dalam hal penentuan awal dan akhir pengamalan puasa Ramadhan.

    Telah berkata Rasulullah SAW: Aku lihat diala Israk degaku aka sejulah kalimat di tiag Arasy sebagai berikut : Allahul Hadi satu kali, Hudallah lia kali, Jaalul Fili tiga kali, Zaraallahu Zara bilabazri tujuh kali, Diullah epat kali, Badi ussamawati wal Ardhi dua kali, Wailu lia asha ea kali, Diullah epat kali, Zaraallahu Zara bilabazri tujuh kali, Badiussaawati dua kali, Jaalul fili tiga kali, Hudallah lia kali, Wailu Lia asha ea kali, allahul hadi satu kali, Badiussaawati dua kali , Diullah epat kali, Hudallah lia kali, Zaraallahu Zara bilabazri tujuh kali, Allahul Hadi satu kali, Jaalul Fili tiga kali. Berkata Rasulullah SAW: Abil olehu awal kaliat yag delapa pertaa ejadi huruf Tahun dan awal kalimat yang sebanyak dua belas kedua menjadi huruf Bulan, maka

    himpunlah huruf tahun dengan huruf bulan, artinya jumlahkanlah, maka mulailah

    membilang dari hari Rabu atau Kamis, dan dihari mana sampai bilangan, maka hari itu

    adalah awal bulan itu, da asulullah AW erkata: Takwi adalah jalanku, selain puasa Raadha. (Kitab Insanul Uyun Juz III Karangan Syekh Nuruddin

    Dari keterangan Hadist diatas, bisa kita artikan kan sebagai berikut :

    Diwaktu Rasulullah SAW Israq dan Mihrat bersama malaikat Jibril diliatnya tertulis di tiyang aras

    seleretan kalimat Alif (1), Ha (5), Jin (3), Zai (7), Dal (4), Ba (2), Waw (6), Dal (4), Zai (7), Ba (2),

    Jin (3), Ha (5), Waw (6), Alif (1), Ba (2), Dal (4), Ha (5), Zai (7), Alif (1), Jin (3).

    Awal kalimat yang delapan menjadi huruf tahun :

    Uruf tahun : Alif (1), Ha (5), Jin (3), Zai (7), Dal (4), Ba (2), Waw (6), Dal (4)

    Dan kalimat berikutnya menjadi huruf bulan : Huruf bulan ; Zai (7), Ba (2), Jin (3), Ha (5), Waw

    (6), Alif (1), Ba (2), Dal (4), Ha (5), Zai (7), Alif(1), Jin (3). Dalam artian : Zai (7) untuk bulan

    Muharam, Ba (2) untuk bulan Safar, Jin (3) untuk bulan Rabiul Awal, Ha (5) untuk bulan Rabiul

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 8

    Akhir, Waw (6) untuk bulan Jumadil Awal, Alif (1) untuk bulan Jumadil Akhir, Ba (2) untuk

    bulan Rajab, Dal (4) untuk bulan Saban, Ha (5) untuk bulan Ramadhan, Zai (7) untuk bulan Sawal, Alif (1) untuk bulan Zulkaedah, Jin (3) untuk bulan Zulhijah

    Setelah demikian ambil angka dari uruf tahun dan angka dari uruf bulan lalu jumlahkan, dengan

    hasil jumlah tersebut maka mulailah membilang dari hari Rabu atau Kamis, Hari apa sampainya

    maka hari itulah mulainya awal bulan tersebut. Bersumber Dari keterangan Hadist di atas kita

    bisa menghitung sampai tahun berapapun awal puasa Ramadhan. Setelah jelas demikian

    berkata Rasulullah SAW, takwim adalah jalanku selain puasa Ramadhan, dengan artian takwim

    adalah hitungan/hisab Rasulullah SAW selain puasa Ramadhan.

    Bersumber dari hadist di atas bisa kita tabelkan sebagai berikut : hitungan RABU

    H U R U F T A H U N HITUNGAN RABU

    DAL WAW BA DAL ZAI JIN HA ALIF

    4 6 2 4 7 3 5 1 HURUF BULAN

    SABTU SENIN KAMIS SABTU SELASA JUM'AT AHAD RABU ZAI 7 MUHARAM

    SENIN RABU SABTU SENIN KAMIS AHAD SELASA JUM'AT BA 2 SAFAR

    SELASA KAMIS AHAD SELASA JUM'AT SENIN RABU SABTU JIN 3 RABIUL AWAL

    KAMIS SABTU SELASA KAMIS AHAD RABU JUM'AT SENIN HA 5 RABIUL AKHIR

    JUM'AT AHAD RABU JUM'AT SENIN KAMIS SABTU SELASA WAW 6 JUMADIL AWAL

    AHAD SELASA JUM'AT AHAD RABU SABTU SENIN KAMIS ALIF 1 JUMADIL AKHIR

    SENIN RABU SABTU SENIN KAMIS AHAD SELASA JUM'AT BA 2 RAJAB

    RABU JUM'AT SENIN RABU SABTU SELASA KAMIS AHAD DAL 4 SA'BAN

    KAMIS SABTU SELASA KAMIS AHAD RABU JUM'AT SENIN HA 5 RAMADHAN

    SABTU SENIN KAMIS SABTU SELASA JUM'AT AHAD RABU ZAI 7 SAWAL

    AHAD SELASA JUM'AT AHAD RABU SABTU SENIN KAMIS ALIF 1 ZULKAEDAH

    SELASA KAMIS AHAD SELASA JUM'AT SENIN RABU SABTU JIN 3 ZULHIJJAH

    7 6 5 4 3 2 1 0 Tahun hijriyah

    1439 1438 1437 12 11 10 9 8

    1447 1446 1445 1444 1443 1442 1441 1440

    Gambar 2.1 Tabel huruf tahun dan bulan.

    Bersumber dari hadist di atas setelah di tabelkan maka terlihatlah sebagai berikut:

    A. Hari apa masuknya awal bulan setiap bulan hijriyah tahun berapapun.

    B. Diketahui bulan apa saja yang berjumlah harinya 29 dan 30 hari.

    1 Muharam ..................30 hari 7 Rajab .........................30 hari

    afar ............................ hari aa ....................... hari 3 Rabiul awal ..................30 hari 9 Ramadan ...................30 hari

    4 Rabiul akhir ..................29 hari 10 Sawal ......................29 hari

    5 Jumadil awal ................30 hari 11 Zulkaedah ...............30 hari

    6 Jumadil akhir .............29 hari 12 Zulhijah .............29/30 hari

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 9

    A. Di ketahui pula tahun berapa saja terjadi tahun kabisat (tahun panjang) di dalam

    penanggalan kalender hijriyah, yaitu dimana di tahun tersebut jumlah hari dalam bulan

    Zulhijah berjumlah 30 hari. Yaitu pada tahun 1 H , 4 H ,6 H,dan dalam artian setiap

    periode 8 tahun hijriyah akan terjadi 3 kali tahun kabisat / tahun panjang.

    Yaitu tahun kabisat menurut hijriyah ialah di mana tahun hijriyah tersebut di bagi 8

    apabila ber sisa 1 , 4 dan 6 .

    (Th H di bagi 8 =....... + 1, Th H di bagi 8 =......+ 4 , Th H di bagi 8 =......+ 6)

    Semua kesimpulan di atas di dapatkan bukan hasil pemikiran manusia tetapi dari Allah

    sang pencipta alam semesta yang memperlihatkan kepada rasulnya nabi Muhammad salallah

    hualaihi wasalam yaitu :

    Telah berkata Rasulullah SAW: Aku lihat diala Israk degaku aka sejulah kaliat di tiang Arasy sebagai berikut :

    Hisab/perhitungan posisi bulan di atas adalah perhitungan rasullulah saw untuk sebagai

    padua dala elakuka rukyat , utuk eetuka saat saa ya. Untuk pengamalan puasa Ramadhan jelas dan tegas landasannya dari Hadist Rasulullah SAW

    (Shahih Bukhari Juz II, Halaman 229) , (HR. Bukhari 1909, Muslim 1081),

    (HR. Bukhari no. 1776 dari Abu Hurairah).dan (Shahih Muslim, Halaman 438, Juz

    (HR Muslim no.1810, dari Abu Hurairah ra.) , (HR. Bukhari no. 1773, Muslim no. 1795, al-Nasai

    no. 2093; dari Abdullah bin Umar ra.).

    Berdasarkan kata Rasullullah Mulai membilang dari hari Rabu atau Kamis dengan tanpa memahami Hadist Rasullullah SAW secara hakiki, maka terjadilah satu daerah yang sama

    berbeda mulai dan berakhirnya pengamalan puasa Ramadhan, padahal tegas kata Rasullullah

    SAW Jaga berpuasa Ramadhan sebelum tampaknya hilal Demi jelasnya berasal dari Hadist diatas saya susun kalender Hijriyah tahun 1437 H untuk

    internasional (sedunia)

    CARA MEMBUAT KALENDER HIJRIYAH (TAQWIM KHAMSIAH) INTERNASIONAL

    Tahun Hijriah dibagi 8, sisanya baru dihitung. (1437 dibagi 8 sisanya 5) mulai menghitung dari 0

    (nol), maka huruf tahun 1437 H adalah Ba (2)

    1. Untuk menentukan hari pertama setiap bulannya dalam tahun Hijriyah adalah

    jumlahkan angka huruf tahun Ba (2) dengan angka huruf bulan Hijriyah masing-masing.

    2. Dari jumlah tersebut baru dicari harinya dengan mulai dari hari ; Rabu - Kamis Juat Sabtu dst.

    3. Hari apa sampainya itulah terhitungnya hari pertama dalam bulan Hijriyah

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 10

    KALENDER HIJRIAH 1437 H (BA 2) ARBA'IYAH

    MUHARAM

    SAFAR

    OKTOBER / NOPEMBER 2015

    NOPEMBER/ DESEMBER 2015

    JUM'AT SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS

    JUM'AT SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS

    1

    1 2 3 4 5 6

    15

    14 15 16 17 18 19

    2 3 4 5 6 7 8

    7 8 9 10 11 12 13

    16 17 18 19 20 21 22

    20 21 22 23 24 25 26

    9 10 11 12 13 14 15

    14 15 16 17 18 19 20

    23 24 25 26 27 28 29

    27 28 29 30 1 2 3

    16 17 18 19 20 21 22

    21 22 23 24 25 26 27

    30 31 1 2 3 4 5

    4 5 6 7 8 9 10

    23/3

    0 24 25 26 27 28 29

    28 29

    6 /.13 7 8 9 10 11 12

    11 12

    RABI'UL AWAL

    RABI'UL AKHIR

    DESEMBER 2015 / JANUARI 2016

    JANUARI / FEBRUARI 2016

    JUM'AT SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS

    JUM'AT SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS

    1 2 3 4 5

    1 2 3

    13 14 15 16 17

    12 13 14

    6 7 8 9 10 11 12

    4 5 6 7 8 9 10

    18 19 20 21 22 23 24

    15 16 17 18 19 20 21

    13 14 15 16 17 18 19

    11 12 13 14 15 16 17

    25 26 27 28 29 30 31

    22 23 24 25 26 27 28

    20 21 22 23 24 25 26

    18 19 20 21 22 23 24

    1 2 3 4 5 6 7

    29 30 31 1 2 3 4

    27 28 29 30

    25 26 27 28 29

    8 9 10 11

    5 6 7 8 9

    JUMADIL AWAL

    JUMADIL AKHIR

    FEBRUARI / MARET 2016

    MARET / APRIL 2016

    JUM'AT SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS

    JUM'AT SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS

    1 2

    1 2 3 4 5 6 7

    10 11

    11 12 13 14 15 16 17

    3 4 5 6 7 8 9

    8 9 10 11 12 13 14

    12 13 14 15 16 17 18

    18 19 20 21 22 23 24

    10 11 12 13 14 15 16

    15 16 17 18 19 20 21

    19 20 21 22 23 24 25

    25 26 27 28 29 30 31

    17 18 19 20 21 22 23

    22 23 24 25 26 27 28

    26 27 28 29 1 2 3

    1 2 3 4 5 6 7

    24 25 26 27 28 29 30

    29

    4 5 6 7 8 9 10

    8

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 11

    RAJAB

    SA'BAN

    APRIL / MEI 2016

    MEI / JUNI 2016

    JUM'AT SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS

    JUM'AT SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS

    1 2 3 4 5 6

    1 2 3 4

    9 10 11 12 13 14

    9 10 11 12

    7 8 9 10 11 12 13

    5 6 7 8 9 10 11

    15 16 17 18 19 20 21

    13 14 15 16 17 18 19

    14 15 16 17 18 19 20

    12 13 14 15 16 17 18

    22 23 24 25 26 27 28

    20 21 22 23 24 25 26

    21 22 23 24 25 26 27

    19 20 21 22 23 24 25

    29 30 1 2 3 4 5

    27 28 29 30 31 1 2

    28 29 30

    26 27 28 29

    6 7 8

    3 4 5 6

    RAMADHAN

    SAWAL

    JUNI / JULI 2016

    JULI / AGUSTUS 2016

    JUM'AT SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS

    JUM'AT SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS

    1 2 3

    1

    7 8 9

    7

    4 5 6 7 8 9 10

    2 3 4 5 6 7 8

    10 11 12 13 14 15 16

    8 9 10 11 12 13 14

    11 12 13 14 15 16 17

    9 10 11 12 13 14 15

    17 18 19 20 21 22 23

    15 16 17 18 19 20 21

    18 19 20 21 22 23 24

    16 17 18 19 20 21 22

    24 25 26 27 28 29 30

    22 23 24 25 26 27 28

    25 26 27 28 29 30

    23 24 25 26 27 28 29

    1. 2 3 4 5 6

    29 30 31 1 2 3 4

    ZULKAEDAH

    ZULHIJJAH

    AGUSTUS / SEPTEMBER 2016

    SEPTEMBER / OKTOBER 2016

    JUM'AT SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS

    JUM'AT SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS

    1 2 3 4 5 6 7

    1 2 3 4 5

    5 6 7 8 9 10 11

    4 5 6 7 8

    8 9 10 11 12 13 14

    6 7 8 9 10 11 12

    12 13 14 15 16 17 18

    9 10 11 12 13 14 15

    15 16 17 18 19 20 21

    13 14 15 16 17 18 19

    19 20 21 22 23 24 25

    16 17 18 19 20 21 22

    22 23 24 25 26 27 28

    20 21 22 23 24 25 26

    26 27 28 29 30 31 1

    23 24 25 26 27 28 29

    29 30

    27 28 29

    2 3

    30 1 2

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 12

    B A B III

    Landasan Ilmu Sains Teknologi (Antariksa)

    Dalam surat Ar-Rahman ayat 5 Allah berfirman,

    [ 55:5] Artinya: Matahari dan Bulan beredar menurut perhitungan[55: 5]

    Ayat 5 surat Yunus berbunyi,

    [ :5.]

    Artinya: Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-

    Nya bagi Bulan itu manzilah-manzilah, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan

    perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia

    menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui [Q. 10: 5].

    Dalam surat(36) Yasin ayat 38-40

    Artinya: Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha

    Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah kami tetapkan bagi bulan manzilah-

    manzilah,sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai

    bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun

    tidak dapat mendahului siang.Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.[Yasin 38:40]

    Dari surat-surat dan ayat-ayat di atas adalah sebagai pedoman dan petunjuk serta didorong

    rasa keingin tahuan manusia tentang Alam semesta, maka berkembanglah ilmu seins teknologi

    sampai saat ini.

    Dibantu dengan sains teknologi saya mencoba menjelaskan sebab-sebab perbedaan pendapat

    dalam hal penentuan awal bulan dalam tahun Hijriyah, Dalam menjelaskan masaalah

    pembuatan kalender Hijriyah, tentu kita harus memahami betul hal-hal yang berkaitan seperti :

    pergerakan matahari , pergerakan bulan dan pergerakan bumi.

    MATAHARI

    Matahari adalah sumber cahaya dari ruangan angkasa dan pusat orbit dari peredaran

    bumi dan planet-planet lainnya (Bumi dan planet-planet lainnya itu mengorbit mengelilingi

    matahari).menurut orbitnya / garis edarnya masing-masing.

    Pergerakan matahari :

    Oleh karena bumi tempat kita berpijak bulat seperti bola dan berputar terhadap sumbunya

    (berotasi) dari barat ke timur, maka terlihatlah pergerakan semu seolah-olah matahari yang

    bergerak terbit di sebelah timur dan berjalan melintasi angkasa terbenam di sebelah barat.

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 13

    BULAN

    Bulan itu adalah satu-satunya satelit alam bumi, yaitu suatu benda langit yang tidak

    mempunyai cahaya sendiri, dan cahaya bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya

    matahari. Bulan bulat seperti bola besar yang panjang jari-jarinya lebih kurang setengah dari

    jari-jari bumi.

    Pergerakan bulan : Sebagai bidang yang di ukur (hisab)

    Bulan berevolusi mengelilingi bumi, sambil bersama bumi mengelilingi matahari (bulan

    adalah satelit bumi). Jadi ada saatnya bulan menjauh dari matahari dan ada pula saatnya bulan

    mendekat ke matahari. dan apabila di saat bulan dakat ke matahari serta tepat berada sejajar di

    antara matahari dengan bumi disebut konjungsi, pada saat itu bulan tidak tampak dari bumi

    sebab bagian gelap bulan berada di sebelah bumi (bagian permukaan bulan yang terang

    terkena sinar matahari membelakangi bumi) / di sebut juga bulan mati.

    Satu kali revolusi bulan mengelilingi bumi dari ijtimak(kunjungsi) ke ijtimak(kunjungsi)

    bulan berikut nya tidak tetap berkisar di antara 29,3 s/d 29,8 hari, di sebut satu bulan lamanya

    rata-rata (29,5 hari) sebab di dalam bulan hijriah 2 bulan yang berdampingan (berturut-turut

    berjumlah 59 hari).

    Dari gerak bulan mengelilingi bumi terdiri dari face-face ( hilal muda , hilal 1/2 D , bulan purnama , hilal 1/2 tua , hilal tua dan bulan mati) dan posisi fase-fase tsb seperti lingkaran.(sebagai bidang yang di ukur) tentu di dalam melakukan perhitungan terlebih dahulu di tentukan posisi batas awal (titik nol nya) dari fase-fase bulan tsb.

    Satu bulan itu adalah 1 X bulan mengelilingi bumi yang terdiri dari face-face dengan posisinya seperti lingkaran. untuk memulai hitungannya (hisab) satu bulan itu bisa saja dimulai dari mana saja : 1-- dari posisi bulan mati ke posisi bulan mati berikutnya (kunjungsi ke kunjungsi berikutnya) 2-- dari posisi bulan hilal muda ke posisi bulan hilal muda berikutnya. 3-- dari posisi bulan 1/2 (D) ke posisi bulan 1/2 (D) berikutnya. 4-- dari posisi bulan purnama ke posisi bulan purnama berikutnya. dan seterusnya. semuanya itu bisa di hitung (dihisab) dengan tepat. Sejalan dengan itu sebagai panduan ibadah yang diajarkan oleh Rasulullah saw, hitungan (hisab) satu bulan itu bermula dari posisi bulan hilal muda ke posisi bulan hilal muda berikutnya.

    Gambar 3.1 face-face bulan.

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 14

    BUMI

    Bumi ini adalah planet ke tiga dari delapan planet dalam tatasurya angkasa, merupakan

    satu-satunya planet yang di huni oleh manusia dan makluk hidup lainnya karna bumi memiliki

    kandungan mineral, air, udara serta temperaturnya (suhu) yang memungkinkan tejadinya

    kehidupan dan yang lain-lainnya untuk kebutuhan makluk hidup.

    Pergerakan bumi : Sebagai alat ukur

    Sebagai alat ukur / alat hitung dari perjalanan bulan mengelilingi bumi adah HARI yang terjadi di permukaan bumi (karena rotasi bumi terhadap sumbunya) satu X bumi berotasi ( 24 jam ) = 1 X malam + 1 X siang = SATU HARI .

    didalam melakukan pengukuran dan hari sebagai alat ukurnya , oleh karena bumi ini bulat seperti bola tentu harus ada garis batas perubahan hari dan tanggal yang tetap (sebagai titik nol nya) agar hitungan harinya tetap bulat 29 / 30 hari di seluruh permukaan bumi di dalam melakukan perhitungan / hisab .

    Gambar 3.2 garis batas pergantian hari dan tanggal

    Bumi adalah bola besar yang berputar/ berotasi terhadap sumbunya dari arah barat ke

    timur. Satu putaran atau satu rotasi bumi berputar terhadap sumbunya 360 derajat/24 jam

    (sehari semalam) sambil mengelilingi matahari (berevolusi), satu keliling revolusi bumi

    mengelilingi matahari (1 tahun Masehi = 365 hari tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik ) /

    354 / 355 hari dalam tahun Hijriyah.

    Terjadinya malam dan siang: Oleh karena bumi itu bulat seperti bola tentu tidak semua

    permukaan bumi terang tersinari oleh cahaya matahari sekaligus, maka permukaan bumi yang

    terang terkena sinar matahari disebut siang dan sebagain permukaan bumi yang tidak terkena

    sinar mathari disebut malam. Akibat bumi yang berputar berotasi maka terjadilah siang dan

    malam yang saling bergantian.

    Garis pembatas dan saat perubahan hari dan tanggal

    Oleh karna bumi itu bulat seperti bola dan berputar terhadap sumbunya dari arah barat ke

    timur maka terlihat pergerakan semu bahwa matahari dan bulan serta benda langit lainnya

    bergerak dari timur ke barat, dengan kejadian tsb tentu harus ada garis pembatas untuk

    perubahan hari dan tanggal dalam penanggalan kalender tahun Hijriyah.

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 15

    Dalam hal penentuan garis pembatas kita merujuk dalam Al-Qura Quran surat Ali Imran ayat 27:

    Artinya:Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam

    malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari

    yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)". (3: 27)

    Dari ayat tersebut diatas tegaslah bahwa dahulu malam dari pada siang.

    Disini jelaslah bahwa saat / pembatas perubahan hari dan tanggal dalam penanggalan Kalender

    Hijriah adalah terbenamnya matahari (datangnya malam). Dan terbenamnya matahari di muka

    bumi tidak terjadi pada satu waktu yang sama, melainkan pada waktu berbeda selama dalam

    rentang waktu 24 jam sesuai dengan posisi tempat masing-masing, tentu pergantian hari dan

    tanggal dalam tahun Hijriyah tidak sama pula waktunya sesuai dengan posisi tempat masing-

    masing pula.

    Oleh karena bumi itu bulat seperti bola berotasi terhadap sumbunya sehingga terjadi siang dam

    malam 1 x malam + 1 x siang = (satu hari), maka garis batas perubahan hari dan tanggal bisa

    saja melalui dimana saja (di setiap permukaan bumi)

    demi untuk menselaraskan setiap metode yang di pergunakan umat manusia di seluruh dunia

    yang terkait dengan hitungan hari (kalender), agar setiap metode itu nyambung, maka

    seharusnya dengan acuan yang sama pula yaitu

    GARIS BATAS PERUBAHAN HARI DAN TANGGAL YANG SAMA di lautan samudra pasifik (180

    derajat). Tetapi saat berganti hari dan tanggalnya berbeda yaitu untuk kalender hijriyah adalah

    saat datangnya malam ( jam 18,00 / 6,00 sere)

    Sebagai acuan ibadah, oleh karena pusat agama islam (Kaah adanya di Makkah Saudi Arabiya, dan manusia penghuni bumi pertama (Adam dan Hawa) bertemunya di bukit Jabal

    Rahmah di Arafah Makkah Saudi Arabiya, maka terbenamnya mata hari pertama di Makkah

    Saudi Arabiya tersebut bergantilah hari dan tanggal dalam tahun Hijriyah. Pertama kalinya bumi

    ini terhahpar pada hari Juat dan berputar terhadap sumbunya dari arah barat ke timur sehingga terlihat perjalanan terbenamnya matahari ke arah barat, maka bermula dari Makkah

    Arab Saudi yang sewaktu dengan nya, terbenamnya matahari di Makkah dan yang sewaktu

    dengannya jadi bergantilah hari (hari sabtu) dan seterusnya.

    Pergantian hari dan tanggal berjalan bermula dari Makkah Arab Saudi terus bergerak kearah

    barat dari Makkah Arab Saudi sampai bertemu kembali di posisi semula dalam rentang waktu

    24 jam. Dari gerak perjalanan pergantian hari dan tanggal tersebut maka terlihatlah garis

    pembatas pergantian hari dan tanggal.

    Maka garis pembatas dalam penanggalan Hijriyah adalah garis lurus dari sumbu Kutub Utara

    bumi melalui Makkah (Arab Saudi) terus ke sumbu Kutub Selatan bumi. Seperti gambar di

    bawah ini :

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 16

    Gambar 3.3 Bumi Bulat dan Berputar Dari Arah Barat Ketimur 1 x putaran.

    Dari gambar diatas terlihatlah bahwa bumi berputar terhadap sumbunya dari arah barat ke

    timur, maka di Makkah Arab Saudi dan yang sawaktu dengannya hari sudah berganti sabtu

    sementara bagi wilayah (zona) di sebelah timur dari Makkah Arab Saudi hari masih Juat dan begitulah seterusnya.

    Akibat garis pembatas

    Dari gambar bumi yang bolat seperti bola kita rubah menjadi gambar terhampar seperti

    dibawah ini :

    Gambar 3.4 Gambar Bumi Terhampar Menurut Kalender Hijriah.

    Dari gambar yang terhampar di atas maka terlihat lah bahwa tadinya daerah (zona) di sebelah

    timur Makkah Arab Saudi dekat menjadi jauh , dalam artian tadinya daerah di sebelah timur

    Makkah Arab Saudi yang sewaktu dengannya lebih dulu sedikit matahari terbenam nya ,

    menjadi terlambat jauh.

    GARIS BATAS PERUBAHAN HARI DAN TANGGAL YANG SAMA di lautan samudra pasifik (180

    derajat) untuk penanggalan kalender hijriyah internasional.

    Untuk acuan ibadah:

    Dari acuan mekah tersebut maka tergambarlah bahwa untuk pengamalan ibadah yang

    hitungannya hari di permukaan bumi menjadi 2 (dua) zona yaitu :

    Zona barat ialah bermula dari mekah dan yang sewaktu dengannya terus ke sebelah baratnya

    sampai ke garis batas peribahan hari dan tanggal [ (I D L) internasional date line ] di 180 derajat.

    Zona timur ialah bermula dari mekah dan yang sewaktu dengannya terus ke sebelah timur

    sampai ke garis batas peribahan hari dan tanggal [ (I D L) internasional date line ] di 180 derajat.

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 17

    B A B IV

    penetapan kalender tahun Hijriyah dan pengamalan puasa Ramadhan sedunia.

    Persoallan garis pembatas

    Dari gambar 3. 3 dan 3.4 diatas terlihat lah bahwa bagi daerah sebelah timur dari Makkah Arab

    Saudi yang terutama berbatasan darat terjadi perbedaan hari dan tanggal, padahal siang dan

    malamnya sama , Cuma beda waktu sedikit saja lebih dalu.

    Solusinya

    Agar setiap metode yang di pergunakan umat manusia di seluruh dunia yang terkait dengan

    hitungan hari (kalender), supaya setiap metode itu nyambung,maka :

    GARIS BATAS PERUBAHAN HARI DAN TANGGAL YANG SAMA di lautan samudra pasifik (180 derajat).

    Dengan demikian untuk menjadikan daerah daratan yang sama siang dan malam nya agar sama

    pula hari dan tanggal dalam sistim penanggalan kalender tahun Hijriyah, Allah dan Rasulnya

    Nabi Muhammad SAW telah membimbing umatnya dalam hal ini, dari sumber hadist bahwa

    proses pergantian hari telah terjadi di masa rasullulah saw dan sebelumnya , maka rasullulah

    saw tidak mempersoslkannya, berarti rasullulah saw membenarkan hasil kesepakatan

    manusia, memang oleh karena bumi ini bulat seperti bola tentu garis batas perubahan hari dan

    tanggal bisa di buat melalui di mana saja .

    bahwa garis batas perubahan hari dan tanggal yang tetap di lautan samudra pasifik IDL

    (internasional date line) dari semua alasan itu agar hitungan hari menjadi bulat 29 / 30 hari di

    seluruh permukaan bumi.

    Maka kemajuan ilmu teknologi menetapkan garis batas perubahan hari dan tanggal yaitu garis

    lurus dari kutub utara bumi terus melalui Samudra Pacific sampai ke kutub selatan bumi.

    Seperti gambar di bawah ini :

    Gambar 4.1 Bumi Bulat Batas Hari Dan Tanggal Internasional 1x putaran.

    Akibatnya perpindahan garis pembatas

    untuk menjadikan satu daratan yang sama, sama pula hari dan tanggalnya maka perpindahan

    garis pembatas, garis lurus dari sumbu kutub utara bumi terus melalui Makkah Arab Saudi

    terus ke sumbu Kutub Selatan bumi, menjadi garis lurus dari Kutub Utara bumi melalui lautan

    Samudra Pasific terus ke Kutub Selatan bumi, akibatnya bagi wilayah (zona) sebelah timur dari

    Makkah Arab Saudi tadinya terlambat jauh menjadi lebih dulu dari mekah arab saudi.

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 18

    Dari gambar bumi yang bulat seperti bola da atas kita rubah menjadi gambar terhampar seperti

    di bawah ini :

    Gambar 4.2 Gambar Bumi Terhampar Menurut Kalender Masehi.

    jawabannya

    walaupun acuan garis pembatas menurut ilmu teknologi dipakai untuk landasan perubahan hari

    dan tanggal dalam sistim penanggalan kalender tahun Hijriyah sedunia, tetapi yang sangat-

    sangat disadari dan di pahami bahwa wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi Arabia

    terlambat satu hari. Oleh karena itu terkhusus untuk pengamalan ibadah seperti puasa

    Ramadhan bagi daerah wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi, sesuai dengan Hadist

    Rasulullah SAW, untuk pengamalan puasa Ramadhan perhitungan (hisab) nya di mulai pada hari kamis. Dengan kata lain daerah (zona) yang berada di sebelah timur dari mekah selalu ISTIKMAL

    ukupka saa hari atau terlaat satu hari dari ekah. Sebagai contoh di Indonesia : Selama ini kita menyadari bahwa waktu di Indonesia bagian

    barat lebih dahulu/lebih cepat 4 jam dari waktu di Makkah Arab Saudi, padahal sebenarnya

    dalam penanggalan kalender ibadah terlambat 20 jam. Dalam artian daerah Indonesia bagian

    barat hari dan tanggal nya tidak sama dengan hari dan tanggal di Makkah Arab Saudi selama 20

    jam, di Makkah Arab Saudi hari belum berganti KAMIS sementara di Indonesia hari sudah

    berganti juat. Maka begitulah sistim penanggalan dalam pengamalan ibadah .

    Gambar 4.3 Gambar batas wilayah ISTIKMAL.

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 19

    Bermula dari garis batas perubahan hari dan tanggal (IDL)di saat 29 hari bulan dan saat

    terbenamnya matahari (magrib) di lakukan pengamatan TER BENTUKNYA HILAL (berdasarkan

    hisab)

    oleh karena posisi bulan berada diantara matahari (sumber cahaya) dengan bumi, tentu bagian

    permukaan bulan yang terang tersinari oleh matahari berada membelakangi bumi.

    hilal akan terbentuk apa bila posisi bulan ada jaraknya dengan posisi matahari (elongasi)

    kemajuan ilmu teknologi saat ini bisa melihat hilal setipis mungkin,

    sebab posisi bulan selalu berjarak dengan posisi matahari di saat ijtimak/kunjungsi ( jarang

    terjadi gerhana matahari), seperti di gambar I (4.4)

    sehingga tak ada lagi terjadi hilangnya hilal (bulan mati).

    untuk penentu perubahan dari bulan ke bulan berikutnya adalah tertinggalnya bulan oleh

    matahari ( bukan di saat ijtimak / kunjungsi ).

    dengan kata lain saat ijtimak(kunjungsi) dianggap terjadi gerhana

    matahari, tentu saat itu hilal belum ujud / belum ada terlihat dari

    bumi, walaupun mempergunakan alat super canggih apapun.

    hilal akan ujud / terbentuk dilihat dari bumi apabila posisi bulan sudah tertinggal dan lepas oleh

    posisi matahari. seperti di gambar II (4.4)

    Gambar 4.4 Gambar penjelasan posisi bulan.

    Pengamatan di IDL [ lautan samudra pasifik.(di 180 derajat)]

    dan posisi bulan untuk pergantian dari bulan ke bulan berikutnya

    tidak di patok / tidak di kunci dengan ketinggian tertentu, yang jelas posisi bulan saat

    terbenamnya matahari (magrib) di IDL tsb minimal posisi bulan sudah tertinggal dan lepas oleh

    posisi matahari.

    pengamatannya dilakukan pada saat setiap tgl 29 bulan hijriyah di IDL saja .

    untuk pelaksanaan ibadah harus terlihatnya hilal,

    Kalender hijriyah internasional (global) di jadikan landasan untuk melakukan rukyat (29 sa'ban)

    bagi di wilayah (zona) sebelah timur mekah (dari IDL sampai ke mekah) akan terjadi kebanyakan

    ISTIKMALNYA (cukupkan sa'ban 30 hari) sebab mulai dari garis batas (samudra pasifik) sampai

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 20

    ke mekah hilal belum ujud (belum terlihat dari bumi dengan kasat mata). sebab hilal semakin ke

    barat semakin tinggi.

    Dengan demikian dalam hal landasan perhitungan (hisab) penanggalan kalender Hijriyah

    sedunia dan pengamalan puasa Ramadhan untuk daerah Makkah Arab Saudi dan sewaktu

    dengan nya terus ke wilayah sebelah barat (zona sebelah barat), perhitungan (hisab) nya di

    mulai pada hari rabu. Sebab wilayah tersebut di atas (Makkah Arab Saudi terus kesebelah barat

    sudah berganti harinya, sementara wilayah timur dari Makkah Arab Saudi belum berganti hari,

    dala artia wilayah (zona) di sebelah timur dari Makkah Arab Saudi terlaat satu hari . Sebagai contoh menentukan puasa Ramadhan tahun 1437H, berdasarkan perhitungan (hisab)

    Rasulullah SAW untuk wilayah Makkah Arab Saudi dan sewaktu dengannya terus ke sebelah

    baratnya menghitung harinya mulai pada hari rabu. Yaitu : huruf tahun ba(2) di jumlahkan

    dengan huruf bulan Ramadhan Ha(5) = 7, ulai eghitug hariya Rabu Kamis Juat dst, sapailah pada hari selasa. Artinya berdasarkan perhitungan (hisab) awal bulan Ramadhan

    tahun 1437H jatuh pada hari selasa.

    Oleh karena wilayah di sebelah timur dari Makkah Arab Saudi terlambat satu hari, makanya

    untuk melakukan pengamalan puasa Ramadhan menghitung harinya mulai pada hari Kamis. Maka untuk pengamalan puasa Ramadhan tahun 1437H, dengan huruf tahun Ba(2) di

    jumlahkan dengan huruf bulan Ramadhan Ha(5) = 7, aka eghitug hariya : Kamis Juat Sabtu Minggu dst dan berakhir pada hari Rabu. Jadi untuk pengamalan puasa Ramadhan tahun 1437H, oleh karena untuk melakukan

    pengamatan hilal (rukiyat) pada 29 Saban pada hari Senin untuk wilayah Makkah Arab Saudi dan terus ke sebelah baratnya. Dan pada hari Selasa untuk wilayah sebelah timur dari Makkah .

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 21

    B A B V

    Penutup

    Kesimpulan

    1- Memandang bahwa Al-Qura , Hadist dan As-Sunnah telah sempurna sebagai pedoman dan petunjuk untuk semua aspek kehidupan umat manusia.

    2- Satukan Landasan pijak ilmu untuk perhitungan (hisab) untuk membuat kalender

    Hijriyah sedunia

    3- Ilmu teknologi perlu untuk mencerna Al-Qura , Hadist dan As-Sunnah sebagai pedoman dan petunjuk untuk semua aspek kehidupan umat manusia.

    4- Perhitungan (hisab) diperlukan untuk landasan pengamatan hilal (rukiyat) dalam hal

    mulai dan berakhirnya pengamalan puasa Ramadhan

    5- Penanggalan kalender tahun Hijriyah sedunia tidak mesti sama dengan pengamalan

    puasa Ramadhan, terkhusus bagi wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi.

    6- Untuk penanggalan kalender tahun Hijriyah dan landasan rukhiyat untuk pengamalan

    puasa Ramadhan, Bagi daerah Makkah Arab Saudi dan sewaktu dengannya terus ke

    sebelah baratnya landasan hisabnya dari Hadist tersebut, mulai membilang dari hari

    Rabu

    7- Untuk pengamalan puasa Ramadhan Bagi daerah sebelah timur Makkah Arab Saudi dan

    sewaktu dengannya, landasan hisabnya dari Hadist tersebut, mulai membilang dari hari

    Kamis

    8- Kemajuan ilmu teknologi saat ini dan semua alasannya sudah di jelasan oleh Rasullulah

    SAW (mulai membilang dari hari Rabu atau Kamis)

    9- TER BENTUKNYA HILAL (berdasarkan hisab) apabila posisi bulan sudah tertinggal dan

    lepas oleh posisi matahari.

    10- bahwa untuk pengamalan ibadah yang hitungannya hari di permukaan bumi menjadi 2

    (dua) zona yaitu : zona barat dan zona timur.

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 22

    Saran

    1_ Bagi orang yang pencari ilmu agama janganlah mencukupkan dan mengandalkan buku

    saja, tetapi carilah pembimbing, guru yang jelas turun temurun ilmunya (ranji gurunya) sampai

    ke Rasulullah SAW.

    2_ Bagi pemimpin umat janganlah berpendapat (berfatwa) sebelum memahami betul soal

    agama yang bersumberkan Al-Qura dan Hadist dalam artian pemimpin yang belum dapat titel Imam mujitahit (guru yang mengerti betul makna hakiki dari Al-Qura dan HadistHadist serta Sunnah-Sunnah).

    3_ Dengan majunya ilmu teknologi saat ini jangan sampai merubah atau menggeser

    ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan Allah SWT melalui Rasulnya Nabi Muhammad

    SAW. Boleh mengikuti kemajuan ilmu teknologi, tetapi mempermudah kita dalam hal

    memahami dan menjalankan ketentuan-ketentuan Allah SWT dan Rasulullah SAW tersebut.

    4_ Janganlah kita beranggapan bahwa zaman sekarang sudah canggih dan mengerti segala-

    galanya, sementara kita belum memahami betul makna hakiki dari Al-Qura, Hadist dan As-Sunnah Rasulullah SAW, agar kita tidak terlepas dari umat Rasulullah SAW.

  • H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a H . B a k r i S y a m Hal 23

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Ilmu kebumian dan Antariksa, H. Prof. Dr Bayong Tjasyono, Jakarta 2013

    2. Buku Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa untuk SMU karangan Moh. Maur Taudidjaja.

    3. Kitab kecil Syifaul khulub karangan buya surau lubuak Pakandangan Pariaman Sumatra Barat

    (Buya Kuniang Zubir / Satariah)..

    4. http://www.youtube.o. Bula ideris, Jauari , .

    5. http://www.youtue.o. Bula atelit Bui, April 4 , 2011

    6. Abbas, K.H Siradjuddin. ejarah & Keaguga Madzha yafii. Jakarta: Tarbiyah Jakarta, 2006.

    7. Abbas, K.H Siradjuddin. 40 Masalah Agama. Jakarta: Tarbiyah Jakarta, 2006.

    8. AlQuran dan Terjemahannya, 1990. Departemen Agama Republik Indonesia, Jakarta

    9. Biographyofcopernicus http://library.thinkquest.org/28327/html/exploration/people/copernicus.html 9.

    10. Biography of Galileo Galilei. http://www-history.mcs.stand.ac.uk/Biographies/Galileo.html