Makalah hijriah

30
KATA PENGANTAR ِ اِ مْ سِ بِ م يِ ح ر ل اِ نٰ مْ ح ر ل اAtas khodrat dan hiradat Allah SWT, saya menulis makalah ini berawal dari maraknya perbedaan pendapat untuk menentukan awal bulan puasa Ramadhan pada saat ini. Padahal Dari 4 Mazhab yang termashur (Safi’I, Hanafi, Maliki dan Hambali) semuanya memulai dan mengakhiri pengamalan puasa Ramadhan dengan rukiyat, dengan demikian tentu harus jelas landasan nya. Dari semua itu saya mencoba memaparkan dalam makalah ini yang berjudul : Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia”. Mudah-mudahan paparan dalam makalah ini dapat dipahami dan dimengerti oleh semua kalangan umat islam. Semoga ada manfaatnya bagi kita umat islam, saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan saya juga mengharapkan adanya saran dan kritikan dari kita semua demi kesempurnaan isi makalah ini, dan akhir kata saya ucapkan mohon maaf atas ketidak sempurnaan makalah ini, mudah-mudahan Allah SWT memberikan hidayahnya kepada kita semua sehingga dalam penentuan Awal Ramadhan yang akan datang tidak terjadi lagi perbedaan pendapat, yang mana semuanya itu atas khodrat dan Iradat Allah SWT, Amin ya Rabbal Alamin. Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bangkinang, 18 Desember 2013 Penulis, H. BAKRI SYAM Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia – H. Bakri Syam Hal 11

description

Hisab atau Perhitungan Landasan Rukiyat Nabi Muhammad S.A.W Sebagai Panduan Umat islam Sedunia

Transcript of Makalah hijriah

KATA PENGANTAR

Atas khodrat dan hiradat Allah SWT, saya menulis makalah ini berawal dari maraknya perbedaan pendapat untuk menentukan awal bulan puasa Ramadhan pada saat ini. Padahal Dari 4 Mazhab yang termashur (SafiI, Hanafi, Maliki dan Hambali) semuanya memulai dan mengakhiri pengamalan puasa Ramadhan dengan rukiyat, dengan demikian tentu harus jelas landasan nya. Dari semua itu saya mencoba memaparkan dalam makalah ini yang berjudul :

Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia.Mudah-mudahan paparan dalam makalah ini dapat dipahami dan dimengerti oleh semua kalangan umat islam. Semoga ada manfaatnya bagi kita umat islam, saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan saya juga mengharapkan adanya saran dan kritikan dari kita semua demi kesempurnaan isi makalah ini, dan akhir kata saya ucapkan mohon maaf atas ketidak sempurnaan makalah ini, mudah-mudahan Allah SWT memberikan hidayahnya kepada kita semua sehingga dalam penentuan Awal Ramadhan yang akan datang tidak terjadi lagi perbedaan pendapat, yang mana semuanya itu atas khodrat dan Iradat Allah SWT, Amin ya Rabbal Alamin. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bangkinang, 18 Desember 2013

Penulis,

H. BAKRI SYAM B A B I

PENDAHULUANLatar belakang

Sehubung dengan maraknya perbedaan pendapat dalam hal mulai dan berakhirnya pengamalan puasa Ramadhan serta masuknya 1 (satu) Sawal di seluruh dunia khususnya di Indonesia. Oleh karna itu Seharusnya ada kalender sebagai acuan umat muslim di sedunia. Untuk membuat kalender Hijriyah sedunia tentu harus ada dasar perhitungan (Hisab) yang di butuhkan. Dari dasar perhitungan itulah baru kita bisa menentukan kapan kita melakukan rukiyat yaitu penengokan Hilal untuk mulainya pengamalan puasa Ramadhan. Untuk melakukan rukiyat 1 (satu) Sawal tidak tergantung pada penanggalan Hijriyah hanya tergantung pada pengamalan puasa Ramadhan yaitu di lakukan rukiyat pada 29 hari pengamalan puasa Ramadhan. Kalau hilal kelihatan puasa 29 hari , seandainya tidak kelihatan puasa 30 hari.Masalahnya umat islam saat ini memakai landasan perhitungan (Hisab) yang berbeda-beda sehingga pada satu daerah yang sama umat islam memulai pengamalan puasa Ramadhan dan perayaan hari-hari besar agama berbeda-beda pula . Seharusnya umat islam sedunia memakai landasan perhitungan (Hisab) yang sama agar puasa Ramadhan dan perayaan hari-hari besar dalam agama islam sama di daerah yang sama pula.

Kebanyakan orang memahami rukiyat itu di lakukan untuk semua bulan pada bulan Hijriyah, pada hal rukiyat itu dilakukan khusus untuk mulai dan berakirnya pengamalan puasa Ramadhan saja. jadi penanggalan kalender Hijriyan dengan pengamalan puasa Ramadhan tidak mesti sama. Sebab pengamalan puasa Ramadhan tergantung atas penampakan hilal.Rumusan masalah

Perbedaan selama ini saya melihat beberapa penyebabnya diantaranya :

1_ Mengenai penetapan awal bulan Hijriyah, prinsip-prinsipnya telah ditunjukkan oleh Al-Quran dan Hadist maupun As-Sunnah. Namun karena ayat-ayat al-Quran tersebut dipandang dan difahami sebagai ayat yang masih terbuka bagi penafsiran yang berbeda beda, sementara itu As-Sunnah yang dijadikan pedoman pelaksanaan, dan di samping beraneka ragamnya sumber yang diterima oleh para periwayat (perawi), juga masih mungkin diberi pemahaman yang berbeda, maka akibatnya muncullah aneka ragam pengertian dan kesimpulan terhadap kandungan Al-Quran dan As-Sunnah .

2_ Bagi orang yang pencari ilmu agama dia mencukupkan dan mengandalkan buku saja tanpa di bimbing oleh guru yang jelas turun temurun ilmunya (ranji gurunya) sampai ke Rasulullah SAW, ada kemungkinan sipembaca buku memahami berbeda dari yang di maksut oleh si pengarang buku retsebut, sebab si pengarangnya sudah tiada untuk di tanyai .

3_ Pemimpin umat yang belum memahami betul soal agama yang bersumberkan Al-Quran dan Hadist dalam artian pemimpin yang belum dapat titel Imam mujitahit (guru yang mengerti betul makna hakiki dari Al-Quran dan HadistHadist serta Sunnah-sunnah)tetapi sementara dia sudah berpendapat (berfatwa)dalam urusan agama. Ada sebuah Hadist yang termasyhur, yang isinya sangat penting dan berharga. Yaitu berisi wasiat Rasulullah SAW tentang perselisihan ummat dan solusinyaUntuk menghadapi perbedaan pendapat ini Rasulullah SAW telah mengingatkan umatnya:: ( : : )

Pada suatu hari Rasulullah ShollallahuAlaihiwasallam shalat berjamaah bersama kami, kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu beliau memberi kami nasehat dengan nasehat yang sangat mengesankan, sehingga air mata berlinang, dan hati tergetar. Kemudian ada seorang sahabat yang berkata: Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasehat seorang yang hendak berpisah, maka apakah yang engkau wasiatkan (pesankan) kepada kami? Beliau menjawab: "Aku berwasiat kepada kalian agar senantiasa bertaqwa kepada Allah, dan agar senantiasa setia mendengar dan taat, walaupun ia (pemimpin/penguasa) adalah seorang budak habsyi (ethiopia), karena barang siapa yang berumur panjang setelah aku wafat, niscaya ia akan menemui banyak perselisihan. Maka hendaknya kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah kholifah-kholifah yang telah mendapat petunjuk lagi cerdik. Berpegang eratlah kalian dengannya, dan gigitlah dengan geraham kalian. Jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru (dalam urusan agama), karena setiap urusan yang diada-adakan ialah bidah, dan setiap bidah ialah sesat. (Riwayat Ahmad 4/126, Abu Dawud,4/200, Hadits no: 4607, At Tirmizy 5/44, hadits no: 2676, Ibnu Majah 1/15, hadits no:42, Al Hakim 1/37, Hadits no: 4, dll.)

Dari Hadist di atas terlihatlah bahwa yang terjadi perbedaan pendapat saat ini sangat-sangat di pahami Rasulullah SAW, oleh karna itu beliau berwasiat agar kita selaku umatnya selalu bertawakal kepada Allah SWT. dan selalu berpegang teguh kepada As-Sunnahnya serta sunah khalifah-khalifah yang faham betul maksut kandungan hakiki dari Al-Quran dan As-Sunnah Rasulullah SAW, serta menjauhi hal-hal yang menyesatkan.Tujuan

1 - Dengan majunya ilmu teknologi saat ini jangan sampai merubah atau menggeser ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan Allah SWT. melalui Rasulnya Nabi Muhammad SAW. boleh mengikuti kemajuan ilmu teknologi, tetapi mempermudah kita dalam hal menjalankan ketentuan-ketentuan Allah SWT. dan Rasulullah SAW tersebut.

2 - Agar paparan ini dapat di pahami dan dimengerti sebagai pemersatu dalam hal pembuatan kalender Hijriyah sedunia dan penentuan masuknya awal bulan, sebagai landasan untuk melakukan rukiyat awal dan akhir pengamalan puasa Ramadhan di sedunia, supaya kita umat islam melakukan hari-hari besar keagaman, hari dan waktu yang sama serta di wilayah yang sama pula di sedunia.Ruangan lingkup kajian

1- Memandang bahwa Al-Quran , Hadist dan As-Sunnah telah sempurna sebagai pedoman dan petunjuk untuk semua aspek kehidupan umat manusia.

2- Penyebab perbedaan pendapat dalam hal pembuatan kalender Hijriyah sedunia untuk landasan melakukan pengamatan hilal (rukiyat) untuk mulainya pengamalan puasa Ramadhan.

3- Landasan perhitungan (hisab) untuk membuat kalender Hijriyah sedunia 4- Menentukan garis pembatas di permukan bumi untuk pergantian hari dan tanggal dalam kalender Hijriyah.

5- Masaalah dan solusinya akibat garis pembatas dalam pembuatan kalender Hijriyah. Metode penulisan Menganalisa gerak matahari, gerak bulan dan gerak bumi serta menggambarkan terjadinya pergantian hari dan tanggal dalam sistim penanggalan kalender Hijriyah.Merumuskan sistim pembuatan kalender Hijriyah sedunia untuk acuan melakukan pengamatan hilal (rukiyat) pertanda masuknya bulan suci Ramadhan Mencerna Hadist sebagai landasan perhitungan (hisab) dengan ilmu teknologi antariksa dan ilmu geologi bumi,serta menggambarkannya. Sistimatik penulisan - Kata pengantar - BAB I _ pendahuluan_ Latar belakang masaalah

_ Rumusan masalah

_ Tujuan

_ Ruangan lingkup kajian _Metode penulisan

_Sistimatik penulisan-BAB II _ Al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk_ Memahami makna hakiki Al-Quran, Hadist dan as-sunnah

_ Perbedaan pendapat

_ Landasan perhitungan (hisab)

_ Cara membuat kalender Hijriyah (takwim kamsiyah)

_ Kalender Hijriyah tahun 1437 H

-BAB III _ Landasan ilmu seins teknologi (antariksa)

_Mata hari _pergerakan matahari

_Bulan ._pergerakan bulan

_Bumi _pergerakan bumi

_ Garis pembatas perubahan hari dan tanggal

_ Akibat garis pembatas-BAB IV _ Penetapan kalender tahun Hijriyah dan pengamalan puasa Ramadhan sedunia.

_ Persoalan garis pembatas

_ Solusinya

_ Akibat perpindahan garis pembatas

_ Jawabannya

-BAB V _ Penutup

_ Kesimpulan

_ Saran

_ Daftar pustaka

B A B II Al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk

Al-Quran yang agung adalah kitab dari Allah sang pencipta alam semesta melalui Rasulnya Nabi Muhamad SAW untuk pedoman dan petunjuk dalam seluruh aspek kehidupan manusia

Allah Azza wa Jalla menerangkan tentang Al-Quran: Dan Kami turunkan kepadamu kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu [An-Nahl: 89]Dari ayat di atas menjelaskan bawa untuk segala sesuatu aturan dalam seluruh aspek keidupan manusia sudah lengkap dalam Al-Quran dengan Ayat yang terakir di turunkan kepada Nabi Muhamad SAW yang berbunyi : Allah Azza wa Jalla berfirman: Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu [Al-Maaidah: 3]Berati dari keterangan ayat ayat diatas bahwa Al-Quran dan perkataan dan keterangan dari Rasulullah SAW yang disebut Hadist, serta perbuatan Rasulullah SAW yang disebut As-Sunnah telah sempurna sebagai pedoman dan petunjuk dalam seluruh aspek kehidupan manusia sampai akhir zaman .Di samping itu perlu di pahami bah sumber hadist ada 3 , yaitu :1-- perkataan dari rasullulah saw.2-- prilaku / perbuatan dari rasullulah saw (as-sunah)3-- terjadi pada zaman rasullulah saw, tetapi rasullulah saw tidak mempersoalkannya,

Memahami makna hakiki Al-Quran, Hadist dan As-SunnahKita sebagai umat islam untuk menjawab persoalan-persoalan dalam kehidupan beragama harus paham betul makna hakiki dari Al-Quran dan Hadist serta Sunnah Rasulullah SAW.Janganlah kita beranggapan bahwa zaman sekarang sudah canggih dan mengerti segala-galanya,sementara kita belum memahami betul makna hakiki dari Al-Quran dan Hadist Rasulullah SAW.Al-Quran itu adalah perkataan Allah sang pencipta alam semesta yang maha mengerti segala-galanya. Dan Rasulullah SAW itu adalah orang yang terpelihara untuk menerima amanah Al-Quran tersebut untuk sebagai pedoman dan petunjuk umat manusia, tentu segala perkataan dan perbuatannya selalu dibimbing oleh Allah sang pencipta alam semesta.

Perbedaan pendapat Mengenai penetapan awal bulan Hijriyah, prinsip-prinsipnya telah ditunjukkan oleh Al-Quran maupun As-Sunnah dan telah ditegaskan oleh ilmu pengetahuan. Namun karena ayat-ayat Al-Quran tersebut dipandang dan difahami sebagai ayat yang masih terbuka bagi penafsiran yang berbeda-beda, sementara itu As-Sunnah yang dijadikan pedoman pelaksanaan dan di samping beraneka ragam redaksi yang diterima oleh para perawi (periwayat), juga masih mungkin diberi pemahaman yang berbeda, maka akibatnya muncullah aneka ragam pengertian dan kesimpulan. Sesuai dengan pemahaman terhadap kandungan Al-Quran dan As-Sunnah tersebut, sehingga kaum muslimin menempuh berbagai cara yang berbeda-beda pula.Sehingga Banyaklah perbedaan pendapat pada saat ini khususnya dalam hal penentuan awal bulan hijriah dan puasa Ramadhan, padahal landasannya sama-sama Al-Quran dan Hadist.

Sampai saat ini di dalam dunia Islam belum terdapat satu sistem kalender Islam internasional yang menyatukan sistem waktu Islam di seluruh dunia. Yang ada hanyalah kalender-kalender lokal yang berlaku tempat tertentu saja. Oleh karena itu tidak heran sering terjadi perbedaan mencolok di kalangan umat Islam dalam menentukan momen-momen keagamaan penting. Perbedaan itu bisa mencapai empat hari. Misalnya merayakan hari raya Idul Fitri (1 Sawal ) oleh umat Islam di seluruh dunia pada empat hari yang berbeda di daerah yang sama.Landasan perhitungan (hisab) Di bimbing oleh Buya Kuniang Zubir surau Lubuak Pakandangan Pariaman Sumatra Barat

Saya memahami dan mencoba menjelaskan sebuah Hadist yang berkaitan dengan penentuan awal bulan Hijriyah dalam hal penentuan awal dan akhir pengamalan puasa Ramadhan.Telah berkata Rasulullah SAW: Aku lihat dimalam Israk denganku akan sejumlah kalimat di tiang Arasy sebagai berikut : Allahul Hadi satu kali, Hudallah lima kali, Jamalul Fili tiga kali, Zaraallahu Zaran bilabazrin tujuh kali, Dinullah empat kali, Badi ussamawati wal Ardhi dua kali, Wailun liman asha enam kali, Dinullah empat kali, Zaraallahu Zaran bilabazrin tujuh kali, Badiussamawati dua kali, Jamalul fili tiga kali, Hudallah lima kali, Wailun Liman asha enam kali, allahul hadi satu kali, Badiussamawati dua kali , Dinullah empat kali, Hudallah lima kali, Zaraallahu Zaran bilabazrin tujuh kali, Allahul Hadi satu kali, Jamalul Fili tiga kali.

Berkata Rasulullah SAW: Ambil olehmu awal kalimat yang delapan pertama menjadi huruf Tahun dan awal kalimat yang sebanyak dua belas kedua menjadi huruf Bulan, maka himpunlah huruf tahun dengan huruf bulan, artinya jumlahkanlah, maka mulailah membilang dari hari Rabu atau Kamis, dan dihari mana sampai bilangan, maka hari itu adalah awal bulan itu, dan Rasulullah SAW berkata: Takwim adalah jalanku, selain puasa Ramadhan.

(Kitab Insanul Uyun Juz III Karangan Syekh Nuruddin Dari keterangan Hadist diatas, bisa kita artikan kan sebagai berikut :Diwaktu Rasulullah SAW Israq dan Mihrat bersama malaikat Jibril diliatnya tertulis di tiyang aras seleretan kalimat Alif (1), Ha (5), Jin (3), Zai (7), Dal (4), Ba (2), Waw (6), Dal (4), Zai (7), Ba (2), Jin (3), Ha (5), Waw (6), Alif (1), Ba (2), Dal (4), Ha (5), Zai (7), Alif (1), Jin (3).Awal kalimat yang delapan menjadi huruf tahun :Uruf tahun : Alif (1), Ha (5), Jin (3), Zai (7), Dal (4), Ba (2), Waw (6), Dal (4)Dan kalimat berikutnya menjadi huruf bulan : Huruf bulan ; Zai (7), Ba (2), Jin (3), Ha (5), Waw (6), Alif (1), Ba (2), Dal (4), Ha (5), Zai (7), Alif(1), Jin (3). Dalam artian : Zai (7) untuk bulan Muharam, Ba (2) untuk bulan Safar, Jin (3) untuk bulan Rabiul Awal, Ha (5) untuk bulan Rabiul Akhir, Waw (6) untuk bulan Jumadil Awal, Alif (1) untuk bulan Jumadil Akhir, Ba (2) untuk bulan Rajab, Dal (4) untuk bulan Saban, Ha (5) untuk bulan Ramadhan, Zai (7) untuk bulan Sawal, Alif (1) untuk bulan Zulkaedah, Jin (3) untuk bulan ZulhijahSetelah demikian ambil angka dari uruf tahun dan angka dari uruf bulan lalu jumlahkan, dengan hasil jumlah tersebut maka mulailah membilang dari hari Rabu atau Kamis, Hari apa sampainya maka hari itulah mulainya awal bulan tersebut. Bersumber Dari keterangan Hadist di atas kita bisa menghitung sampai tahun berapapun awal puasa Ramadhan. Setelah jelas demikian berkata Rasulullah SAW, takwim adalah jalanku selain puasa Ramadhan, dengan artian takwim adalah hitungan/hisab Rasulullah SAW selain puasa Ramadhan.Bersumber dari hadist di atas bisa kita tabelkan sebagai berikut : hitungan RABUH U R U F T A H U NHITUNGAN RABU

DALWAWBADALZAIJINHAALIF

46247351HURUF BULAN

SABTUSENINKAMISSABTUSELASAJUM'ATAHADRABUZAI7MUHARAM

SENINRABUSABTUSENINKAMISAHADSELASAJUM'ATBA2SAFAR

SELASAKAMISAHADSELASAJUM'ATSENINRABUSABTUJIN3RABIUL AWAL

KAMISSABTUSELASAKAMISAHADRABUJUM'ATSENINHA5RABIUL AKHIR

JUM'ATAHADRABUJUM'ATSENINKAMISSABTUSELASAWAW6JUMADIL AWAL

AHADSELASAJUM'ATAHADRABUSABTUSENINKAMISALIF1JUMADIL AKHIR

SENINRABUSABTUSENINKAMISAHADSELASAJUM'ATBA2RAJAB

RABUJUM'ATSENINRABUSABTUSELASAKAMISAHADDAL4SA'BAN

KAMISSABTUSELASAKAMISAHADRABUJUM'ATSENINHA5RAMADHAN

SABTUSENINKAMISSABTUSELASAJUM'ATAHADRABUZAI7SAWAL

AHADSELASAJUM'ATAHADRABUSABTUSENINKAMISALIF1ZULKAEDAH

SELASAKAMISAHADSELASAJUM'ATSENINRABUSABTUJIN3ZULHIJJAH

76543210Tahun hijriyah

14391438143712111098

14471446144514441443144214411440

Gambar 2.1 Tabel huruf tahun dan bulan.Bersumber dari hadist di atas setelah di tabelkan maka terlihatlah sebagai berikut:

A. Hari apa masuknya awal bulan setiap bulan hijriyah tahun berapapun.

B. Diketahui bulan apa saja yang berjumlah harinya 29 dan 30 hari.

1 Muharam ..................30 hari 7 Rajab .........................30 hari

2 Safar ............................29 hari 8 Saban .......................29 hari

3 Rabiul awal ..................30 hari 9 Ramadan ...................30 hari

4 Rabiul akhir ..................29 hari 10 Sawal ......................29 hari

5 Jumadil awal ................30 hari 11 Zulkaedah ...............30 hari

6 Jumadil akhir .............29 hari 12 Zulhijah .............29/30 hariA. Di ketahui pula tahun berapa saja terjadi tahun kabisat (tahun panjang) di dalam penanggalan kalender hijriyah, yaitu dimana di tahun tersebut jumlah hari dalam bulan Zulhijah berjumlah 30 hari. Yaitu pada tahun 1 H , 4 H ,6 H,dan dalam artian setiap periode 8 tahun hijriyah akan terjadi 3 kali tahun kabisat / tahun panjang.

Yaitu tahun kabisat menurut hijriyah ialah di mana tahun hijriyah tersebut di bagi 8 apabila ber sisa 1 , 4 dan 6 . (Th H di bagi 8 =....... + 1, Th H di bagi 8 =......+ 4 , Th H di bagi 8 =......+ 6)

Semua kesimpulan di atas di dapatkan bukan hasil pemikiran manusia tetapi dari Allah sang pencipta alam semesta yang memperlihatkan kepada rasulnya nabi Muhammad salallah hualaihi wasalam yaitu :

Telah berkata Rasulullah SAW: Aku lihat dimalam Israk denganku akan sejumlah kalimat di tiang Arasy sebagai berikut :

Hisab/perhitungan posisi bulan di atas adalah perhitungan rasullulah saw untuk sebagai panduan dalam melakukan rukyat , untuk menentukan saat 29 saban nya.

Untuk pengamalan puasa Ramadhan jelas dan tegas landasannya dari Hadist Rasulullah SAW (Shahih Bukhari Juz II, Halaman 229) , (HR. Bukhari 1909, Muslim 1081),

(HR. Bukhari no. 1776 dari Abu Hurairah).dan (Shahih Muslim, Halaman 438, Juz(HR Muslim no.1810, dari Abu Hurairah ra.) , (HR. Bukhari no. 1773, Muslim no. 1795, al-Nasai no. 2093; dari Abdullah bin Umar ra.).

Berdasarkan kata Rasullullah Mulai membilang dari hari Rabu atau Kamis dengan tanpa memahami Hadist Rasullullah SAW secara hakiki, maka terjadilah satu daerah yang sama berbeda mulai dan berakhirnya pengamalan puasa Ramadhan, padahal tegas kata Rasullullah SAW Jangan berpuasa Ramadhan sebelum tampaknya hilal Demi jelasnya berasal dari Hadist diatas saya susun kalender Hijriyah tahun 1437 H untuk internasional (sedunia)CARA MEMBUAT KALENDER HIJRIYAH (TAQWIM KHAMSIAH) INTERNASIONAL

Tahun Hijriah dibagi 8, sisanya baru dihitung. (1437 dibagi 8 sisanya 5) mulai menghitung dari 0 (nol), maka huruf tahun 1437 H adalah Ba (2)1. Untuk menentukan hari pertama setiap bulannya dalam tahun Hijriyah adalah jumlahkan angka huruf tahun Ba (2) dengan angka huruf bulan Hijriyah masing-masing.2. Dari jumlah tersebut baru dicari harinya dengan mulai dari hari ; Rabu - Kamis Jumat Sabtu dst.

3. Hari apa sampainya itulah terhitungnya hari pertama dalam bulan Hijriyah KALENDER HIJRIAH 1437 H (BA 2) ARBA'IYAH

MUHARAM SAFAR

OKTOBER / NOPEMBER 2015NOPEMBER/ DESEMBER 2015

JUM'ATSABTUAHADSENINSELASARABUKAMISJUM'ATSABTUAHADSENINSELASARABUKAMIS

1 123456

15141516171819

234567878910111213

1617181920212220212223242526

910111213141514151617181920

2324252627282927282930123

1617181920212221222324252627

30311234545678910

23/302425262728292829

6 /.137891011121112

RABI'UL AWAL RABI'UL AKHIR

DESEMBER 2015 / JANUARI 2016JANUARI / FEBRUARI 2016

JUM'ATSABTUAHADSENINSELASARABUKAMISJUM'ATSABTUAHADSENINSELASARABUKAMIS

12345123

1314151617121314

678910111245678910

1819202122232415161718192021

1314151617181911121314151617

2526272829303122232425262728

2021222324252618192021222324

12345672930311234

272829302526272829

89101156789

JUMADIL AWAL JUMADIL AKHIR

FEBRUARI / MARET 2016MARET / APRIL 2016

JUM'ATSABTUAHADSENINSELASARABUKAMISJUM'ATSABTUAHADSENINSELASARABUKAMIS

121234567

101111121314151617

3456789891011121314

1213141516171818192021222324

1011121314151615161718192021

1920212223242525262728293031

1718192021222322232425262728

262728291231234567

2425262728293029

456789108

RAJAB SA'BAN

APRIL / MEI 2016MEI / JUNI 2016

JUM'ATSABTUAHADSENINSELASARABUKAMISJUM'ATSABTUAHADSENINSELASARABUKAMIS

1234561234

91011121314 9101112

78910111213567891011

1516171819202113141516171819

1415161718192012131415161718

2223242526272820212223242526

2122232425262719202122232425

293012345272829303112

282930 26272829

678 3456

RAMADHAN SAWAL

JUNI / JULI 2016JULI / AGUSTUS 2016

JUM'ATSABTUAHADSENINSELASARABUKAMISJUM'ATSABTUAHADSENINSELASARABUKAMIS

1231

789 7

456789102345678

10111213141516891011121314

111213141516179101112131415

1718192021222315161718192021

1819202122232416171819202122

2425262728293022232425262728

25262728293023242526272829

1.234562930311234

ZULKAEDAH ZULHIJJAH

AGUSTUS / SEPTEMBER 2016SEPTEMBER / OKTOBER 2016

JUM'ATSABTUAHADSENINSELASARABUKAMISJUM'ATSABTUAHADSENINSELASARABUKAMIS

123456712345

56789101145678

8910111213146789101112

121314151617189101112131415

1516171819202113141516171819

1920212223242516171819202122

2223242526272820212223242526

262728293031123242526272829

2930272829

233012

B A B III

Landasan Ilmu Sains Teknologi (Antariksa)

Dalam surat Ar-Rahman ayat 5 Allah berfirman,

[55: 5] Artinya: Matahari dan Bulan beredar menurut perhitungan[55: 5]Ayat 5 surat Yunus berbunyi,

[10: 5]. Artinya: Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya bagi Bulan itu manzilah-manzilah, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui [Q. 10: 5].Dalam surat(36) Yasin ayat 38-40

Artinya: Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah,sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang.Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.[Yasin 38:40]

Dari surat-surat dan ayat-ayat di atas adalah sebagai pedoman dan petunjuk serta didorong rasa keingin tahuan manusia tentang Alam semesta, maka berkembanglah ilmu seins teknologi sampai saat ini.Dibantu dengan sains teknologi saya mencoba menjelaskan sebab-sebab perbedaan pendapat dalam hal penentuan awal bulan dalam tahun Hijriyah, Dalam menjelaskan masaalah pembuatan kalender Hijriyah, tentu kita harus memahami betul hal-hal yang berkaitan seperti : pergerakan matahari , pergerakan bulan dan pergerakan bumi. MATAHARI

Matahari adalah sumber cahaya dari ruangan angkasa dan pusat orbit dari peredaran bumi dan planet-planet lainnya (Bumi dan planet-planet lainnya itu mengorbit mengelilingi matahari).menurut orbitnya / garis edarnya masing-masing. Pergerakan matahari : Oleh karena bumi tempat kita berpijak bulat seperti bola dan berputar terhadap sumbunya (berotasi) dari barat ke timur, maka terlihatlah pergerakan semu seolah-olah matahari yang bergerak terbit di sebelah timur dan berjalan melintasi angkasa terbenam di sebelah barat. BULAN

Bulan itu adalah satu-satunya satelit alam bumi, yaitu suatu benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri, dan cahaya bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya matahari. Bulan bulat seperti bola besar yang panjang jari-jarinya lebih kurang setengah dari jari-jari bumi. Pergerakan bulan : Sebagai bidang yang di ukur (hisab)Bulan berevolusi mengelilingi bumi, sambil bersama bumi mengelilingi matahari (bulan adalah satelit bumi). Jadi ada saatnya bulan menjauh dari matahari dan ada pula saatnya bulan mendekat ke matahari. dan apabila di saat bulan dakat ke matahari serta tepat berada sejajar di antara matahari dengan bumi disebut konjungsi, pada saat itu bulan tidak tampak dari bumi sebab bagian gelap bulan berada di sebelah bumi (bagian permukaan bulan yang terang terkena sinar matahari membelakangi bumi) / di sebut juga bulan mati. Satu kali revolusi bulan mengelilingi bumi dari ijtimak(kunjungsi) ke ijtimak(kunjungsi) bulan berikut nya tidak tetap berkisar di antara 29,3 s/d 29,8 hari, di sebut satu bulan lamanya rata-rata (29,5 hari) sebab di dalam bulan hijriah 2 bulan yang berdampingan (berturut-turut berjumlah 59 hari).Dari gerak bulan mengelilingi bumi terdiri dari face-face ( hilal muda , hilal 1/2 D , bulan purnama , hilal 1/2 tua , hilal tua dan bulan mati) dan posisi fase-fase tsb seperti lingkaran.(sebagai bidang yang di ukur)tentu di dalam melakukan perhitungan terlebih dahulu di tentukan posisi batas awal (titik nol nya) dari fase-fase bulan tsb.Satu bulan itu adalah 1 X bulan mengelilingi bumi yang terdiri dari face-face dengan posisinya seperti lingkaran.untuk memulai hitungannya (hisab) satu bulan itu bisa saja dimulai dari mana saja :1-- dari posisi bulan mati ke posisi bulan mati berikutnya (kunjungsi ke kunjungsi berikutnya)2-- dari posisi bulan hilal muda ke posisi bulan hilal muda berikutnya.3-- dari posisi bulan 1/2 (D) ke posisi bulan 1/2 (D) berikutnya.4-- dari posisi bulan purnama ke posisi bulan purnama berikutnya.dan seterusnya.semuanya itu bisa di hitung (dihisab) dengan tepat.Sejalan dengan itu sebagai panduan ibadah yang diajarkan oleh Rasulullah saw, hitungan (hisab) satu bulan itu bermula dari posisi bulan hilal muda ke posisi bulan hilal muda berikutnya.

Gambar 3.1 face-face bulan.BUMIBumi ini adalah planet ke tiga dari delapan planet dalam tatasurya angkasa, merupakan satu-satunya planet yang di huni oleh manusia dan makluk hidup lainnya karna bumi memiliki kandungan mineral, air, udara serta temperaturnya (suhu) yang memungkinkan tejadinya kehidupan dan yang lain-lainnya untuk kebutuhan makluk hidup.

Pergerakan bumi : Sebagai alat ukurSebagai alat ukur / alat hitung dari perjalanan bulan mengelilingi bumi adah HARI yang terjadi di permukaan bumi (karena rotasi bumi terhadap sumbunya)satu X bumi berotasi ( 24 jam ) = 1 X malam + 1 X siang = SATU HARI .

didalam melakukan pengukuran dan hari sebagai alat ukurnya , oleh karena bumi ini bulat seperti bola tentu harus ada garis batas perubahan hari dan tanggal yang tetap (sebagai titik nol nya) agar hitungan harinya tetap bulat 29 / 30 hari di seluruh permukaan bumi di dalam melakukan perhitungan / hisab .

Gambar 3.2 garis batas pergantian hari dan tanggal Bumi adalah bola besar yang berputar/ berotasi terhadap sumbunya dari arah barat ke timur. Satu putaran atau satu rotasi bumi berputar terhadap sumbunya 360 derajat/24 jam (sehari semalam) sambil mengelilingi matahari (berevolusi), satu keliling revolusi bumi mengelilingi matahari (1 tahun Masehi = 365 hari tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik ) / 354 / 355 hari dalam tahun Hijriyah.Terjadinya malam dan siang: Oleh karena bumi itu bulat seperti bola tentu tidak semua permukaan bumi terang tersinari oleh cahaya matahari sekaligus, maka permukaan bumi yang terang terkena sinar matahari disebut siang dan sebagain permukaan bumi yang tidak terkena sinar mathari disebut malam. Akibat bumi yang berputar berotasi maka terjadilah siang dan malam yang saling bergantian.Garis pembatas dan saat perubahan hari dan tanggal

Oleh karna bumi itu bulat seperti bola dan berputar terhadap sumbunya dari arah barat ke timur maka terlihat pergerakan semu bahwa matahari dan bulan serta benda langit lainnya bergerak dari timur ke barat, dengan kejadian tsb tentu harus ada garis pembatas untuk perubahan hari dan tanggal dalam penanggalan kalender tahun Hijriyah. Dalam hal penentuan garis pembatas kita merujuk dalam Al-Quran

Quran surat Ali Imran ayat 27: Artinya:Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)".(3: 27)

Dari ayat tersebut diatas tegaslah bahwa dahulu malam dari pada siang.

Disini jelaslah bahwa saat / pembatas perubahan hari dan tanggal dalam penanggalan Kalender Hijriah adalah terbenamnya matahari (datangnya malam). Dan terbenamnya matahari di muka bumi tidak terjadi pada satu waktu yang sama, melainkan pada waktu berbeda selama dalam rentang waktu 24 jam sesuai dengan posisi tempat masing-masing, tentu pergantian hari dan tanggal dalam tahun Hijriyah tidak sama pula waktunya sesuai dengan posisi tempat masing-masing pula.Oleh karena bumi itu bulat seperti bola berotasi terhadap sumbunya sehingga terjadi siang dam malam 1 x malam + 1 x siang = (satu hari), maka garis batas perubahan hari dan tanggal bisa saja melalui dimana saja (di setiap permukaan bumi)demi untuk menselaraskan setiap metode yang di pergunakan umat manusia di seluruh dunia yang terkait dengan hitungan hari (kalender), agar setiap metode itu nyambung, maka seharusnya dengan acuan yang sama pula yaituGARIS BATAS PERUBAHAN HARI DAN TANGGAL YANG SAMA di lautan samudra pasifik (180 derajat). Tetapi saat berganti hari dan tanggalnya berbeda yaitu untuk kalender hijriyah adalah saat datangnya malam ( jam 18,00 / 6,00 sere)Sebagai acuan ibadah, oleh karena pusat agama islam (Kabah) adanya di Makkah Saudi Arabiya, dan manusia penghuni bumi pertama (Adam dan Hawa) bertemunya di bukit Jabal Rahmah di Arafah Makkah Saudi Arabiya, maka terbenamnya mata hari pertama di Makkah Saudi Arabiya tersebut bergantilah hari dan tanggal dalam tahun Hijriyah. Pertama kalinya bumi ini terhahpar pada hari Jumat dan berputar terhadap sumbunya dari arah barat ke timur sehingga terlihat perjalanan terbenamnya matahari ke arah barat, maka bermula dari Makkah Arab Saudi yang sewaktu dengan nya, terbenamnya matahari di Makkah dan yang sewaktu dengannya jadi bergantilah hari (hari sabtu) dan seterusnya.Pergantian hari dan tanggal berjalan bermula dari Makkah Arab Saudi terus bergerak kearah barat dari Makkah Arab Saudi sampai bertemu kembali di posisi semula dalam rentang waktu 24 jam. Dari gerak perjalanan pergantian hari dan tanggal tersebut maka terlihatlah garis pembatas pergantian hari dan tanggal.

Maka garis pembatas dalam penanggalan Hijriyah adalah garis lurus dari sumbu Kutub Utara bumi melalui Makkah (Arab Saudi) terus ke sumbu Kutub Selatan bumi. Seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.3 Bumi Bulat dan Berputar Dari Arah Barat Ketimur 1 x putaran.Dari gambar diatas terlihatlah bahwa bumi berputar terhadap sumbunya dari arah barat ke timur, maka di Makkah Arab Saudi dan yang sawaktu dengannya hari sudah berganti sabtu sementara bagi wilayah (zona) di sebelah timur dari Makkah Arab Saudi hari masih Jumat dan begitulah seterusnya.Akibat garis pembatas

Dari gambar bumi yang bolat seperti bola kita rubah menjadi gambar terhampar seperti dibawah ini : Gambar 3.4 Gambar Bumi Terhampar Menurut Kalender Hijriah. Dari gambar yang terhampar di atas maka terlihat lah bahwa tadinya daerah (zona) di sebelah timur Makkah Arab Saudi dekat menjadi jauh , dalam artian tadinya daerah di sebelah timur Makkah Arab Saudi yang sewaktu dengannya lebih dulu sedikit matahari terbenam nya , menjadi terlambat jauh.GARIS BATAS PERUBAHAN HARI DAN TANGGAL YANG SAMA di lautan samudra pasifik (180 derajat) untuk penanggalan kalender hijriyah internasional.Untuk acuan ibadah:

Dari acuan mekah tersebut maka tergambarlah bahwa untuk pengamalan ibadah yang hitungannya hari di permukaan bumi menjadi 2 (dua) zona yaitu :Zona barat ialah bermula dari mekah dan yang sewaktu dengannya terus ke sebelah baratnya sampai ke garis batas peribahan hari dan tanggal [ (I D L) internasional date line ] di 180 derajat.

Zona timur ialah bermula dari mekah dan yang sewaktu dengannya terus ke sebelah timur sampai ke garis batas peribahan hari dan tanggal [ (I D L) internasional date line ] di 180 derajat. B A B IVpenetapan kalender tahun Hijriyah dan pengamalan puasa Ramadhan sedunia.

Persoallan garis pembatasDari gambar 3. 3 dan 3.4 diatas terlihat lah bahwa bagi daerah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi yang terutama berbatasan darat terjadi perbedaan hari dan tanggal, padahal siang dan malamnya sama , Cuma beda waktu sedikit saja lebih dalu.SolusinyaAgar setiap metode yang di pergunakan umat manusia di seluruh dunia yang terkait dengan hitungan hari (kalender), supaya setiap metode itu nyambung,maka :

GARIS BATAS PERUBAHAN HARI DAN TANGGAL YANG SAMA di lautan samudra pasifik (180 derajat).

Dengan demikian untuk menjadikan daerah daratan yang sama siang dan malam nya agar sama pula hari dan tanggal dalam sistim penanggalan kalender tahun Hijriyah, Allah dan Rasulnya Nabi Muhammad SAW telah membimbing umatnya dalam hal ini, dari sumber hadist bahwa proses pergantian hari telah terjadi di masa rasullulah saw dan sebelumnya , maka rasullulah saw tidak mempersoslkannya, berarti rasullulah saw membenarkan hasil kesepakatan manusia, memang oleh karena bumi ini bulat seperti bola tentu garis batas perubahan hari dan tanggal bisa di buat melalui di mana saja .

bahwa garis batas perubahan hari dan tanggal yang tetap di lautan samudra pasifik IDL (internasional date line) dari semua alasan itu agar hitungan hari menjadi bulat 29 / 30 hari di seluruh permukaan bumi.

Maka kemajuan ilmu teknologi menetapkan garis batas perubahan hari dan tanggal yaitu garis lurus dari kutub utara bumi terus melalui Samudra Pacific sampai ke kutub selatan bumi. Seperti gambar di bawah ini : Gambar 4.1 Bumi Bulat Batas Hari Dan Tanggal Internasional 1x putaran.Akibatnya perpindahan garis pembatasuntuk menjadikan satu daratan yang sama, sama pula hari dan tanggalnya maka perpindahan garis pembatas, garis lurus dari sumbu kutub utara bumi terus melalui Makkah Arab Saudi terus ke sumbu Kutub Selatan bumi, menjadi garis lurus dari Kutub Utara bumi melalui lautan Samudra Pasific terus ke Kutub Selatan bumi, akibatnya bagi wilayah (zona) sebelah timur dari Makkah Arab Saudi tadinya terlambat jauh menjadi lebih dulu dari mekah arab saudi.

Dari gambar bumi yang bulat seperti bola da atas kita rubah menjadi gambar terhampar seperti di bawah ini :

Gambar 4.2 Gambar Bumi Terhampar Menurut Kalender Masehi.jawabannyawalaupun acuan garis pembatas menurut ilmu teknologi dipakai untuk landasan perubahan hari dan tanggal dalam sistim penanggalan kalender tahun Hijriyah sedunia, tetapi yang sangat-sangat disadari dan di pahami bahwa wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi Arabia terlambat satu hari. Oleh karena itu terkhusus untuk pengamalan ibadah seperti puasa Ramadhan bagi daerah wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi, sesuai dengan Hadist Rasulullah SAW, untuk pengamalan puasa Ramadhan perhitungan (hisab) nya di mulai pada hari kamis.Dengan kata lain daerah (zona) yang berada di sebelah timur dari mekah selalu ISTIKMAL (cukupkan saban 30 hari) atau terlambat satu hari dari mekah. Sebagai contoh di Indonesia : Selama ini kita menyadari bahwa waktu di Indonesia bagian barat lebih dahulu/lebih cepat 4 jam dari waktu di Makkah Arab Saudi, padahal sebenarnya dalam penanggalan kalender ibadah terlambat 20 jam. Dalam artian daerah Indonesia bagian barat hari dan tanggal nya tidak sama dengan hari dan tanggal di Makkah Arab Saudi selama 20 jam, di Makkah Arab Saudi hari belum berganti KAMIS sementara di Indonesia hari sudah berganti jumat. Maka begitulah sistim penanggalan dalam pengamalan ibadah .

Gambar 4.3 Gambar batas wilayah ISTIKMAL. Bermula dari garis batas perubahan hari dan tanggal (IDL)di saat 29 hari bulan dan saat terbenamnya matahari (magrib) di lakukan pengamatan TER BENTUKNYA HILAL (berdasarkan hisab)oleh karena posisi bulan berada diantara matahari (sumber cahaya) dengan bumi, tentu bagian permukaan bulan yang terang tersinari oleh matahari berada membelakangi bumi.hilal akan terbentuk apa bila posisi bulan ada jaraknya dengan posisi matahari (elongasi)kemajuan ilmu teknologi saat ini bisa melihat hilal setipis mungkin,sebab posisi bulan selalu berjarak dengan posisi matahari di saat ijtimak/kunjungsi ( jarang terjadi gerhana matahari), seperti di gambar I (4.4)sehingga tak ada lagi terjadi hilangnya hilal (bulan mati).untuk penentu perubahan dari bulan ke bulan berikutnya adalah tertinggalnya bulan oleh matahari ( bukan di saat ijtimak / kunjungsi ).dengan kata lain saat ijtimak(kunjungsi) dianggap terjadi gerhanamatahari, tentu saat itu hilal belum ujud / belum ada terlihat daribumi, walaupun mempergunakan alat super canggih apapun.hilal akan ujud / terbentuk dilihat dari bumi apabila posisi bulan sudah tertinggal dan lepas oleh posisi matahari. seperti di gambar II (4.4)

Gambar 4.4 Gambar penjelasan posisi bulan.Pengamatan di IDL [ lautan samudra pasifik.(di 180 derajat)]dan posisi bulan untuk pergantian dari bulan ke bulan berikutnya tidak di patok / tidak di kunci dengan ketinggian tertentu, yang jelas posisi bulan saat terbenamnya matahari (magrib) di IDL tsb minimal posisi bulan sudah tertinggal dan lepas oleh posisi matahari.pengamatannya dilakukan pada saat setiap tgl 29 bulan hijriyah di IDL saja .untuk pelaksanaan ibadah harus terlihatnya hilal, Kalender hijriyah internasional (global) di jadikan landasan untuk melakukan rukyat (29 sa'ban) bagi di wilayah (zona) sebelah timur mekah (dari IDL sampai ke mekah) akan terjadi kebanyakan ISTIKMALNYA (cukupkan sa'ban 30 hari) sebab mulai dari garis batas (samudra pasifik) sampai ke mekah hilal belum ujud (belum terlihat dari bumi dengan kasat mata). sebab hilal semakin ke barat semakin tinggi.Dengan demikian dalam hal landasan perhitungan (hisab) penanggalan kalender Hijriyah sedunia dan pengamalan puasa Ramadhan untuk daerah Makkah Arab Saudi dan sewaktu dengan nya terus ke wilayah sebelah barat (zona sebelah barat), perhitungan (hisab) nya di mulai pada hari rabu. Sebab wilayah tersebut di atas (Makkah Arab Saudi terus kesebelah barat sudah berganti harinya, sementara wilayah timur dari Makkah Arab Saudi belum berganti hari, dalam artian wilayah (zona) di sebelah timur dari Makkah Arab Saudi terlambat satu hari .Sebagai contoh menentukan puasa Ramadhan tahun 1437H, berdasarkan perhitungan (hisab) Rasulullah SAW untuk wilayah Makkah Arab Saudi dan sewaktu dengannya terus ke sebelah baratnya menghitung harinya mulai pada hari rabu. Yaitu : huruf tahun ba(2) di jumlahkan dengan huruf bulan Ramadhan Ha(5) = 7, mulai menghitung harinya Rabu Kamis Jumat dst, sapailah pada hari selasa. Artinya berdasarkan perhitungan (hisab) awal bulan Ramadhan tahun 1437H jatuh pada hari selasa. Oleh karena wilayah di sebelah timur dari Makkah Arab Saudi terlambat satu hari, makanya untuk melakukan pengamalan puasa Ramadhan menghitung harinya mulai pada hari Kamis. Maka untuk pengamalan puasa Ramadhan tahun 1437H, dengan huruf tahun Ba(2) di jumlahkan dengan huruf bulan Ramadhan Ha(5) = 7, maka menghitung harinya : Kamis Jumat Sabtu Minggu dst dan berakhir pada hari Rabu. Jadi untuk pengamalan puasa Ramadhan tahun 1437H, oleh karena untuk melakukan pengamatan hilal (rukiyat) pada 29 Saban pada hari Senin untuk wilayah Makkah Arab Saudi dan terus ke sebelah baratnya. Dan pada hari Selasa untuk wilayah sebelah timur dari Makkah . B A B V Penutup Kesimpulan

1- Memandang bahwa Al-Quran , Hadist dan As-Sunnah telah sempurna sebagai pedoman dan petunjuk untuk semua aspek kehidupan umat manusia.

2- Satukan Landasan pijak ilmu untuk perhitungan (hisab) untuk membuat kalender Hijriyah sedunia

3- Ilmu teknologi perlu untuk mencerna Al-Quran , Hadist dan As-Sunnah sebagai pedoman dan petunjuk untuk semua aspek kehidupan umat manusia.4- Perhitungan (hisab) diperlukan untuk landasan pengamatan hilal (rukiyat) dalam hal mulai dan berakhirnya pengamalan puasa Ramadhan5- Penanggalan kalender tahun Hijriyah sedunia tidak mesti sama dengan pengamalan puasa Ramadhan, terkhusus bagi wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi.6- Untuk penanggalan kalender tahun Hijriyah dan landasan rukhiyat untuk pengamalan puasa Ramadhan, Bagi daerah Makkah Arab Saudi dan sewaktu dengannya terus ke sebelah baratnya landasan hisabnya dari Hadist tersebut, mulai membilang dari hari Rabu7- Untuk pengamalan puasa Ramadhan Bagi daerah sebelah timur Makkah Arab Saudi dan sewaktu dengannya, landasan hisabnya dari Hadist tersebut, mulai membilang dari hari Kamis8- Kemajuan ilmu teknologi saat ini dan semua alasannya sudah di jelasan oleh Rasullulah SAW (mulai membilang dari hari Rabu atau Kamis)9- TER BENTUKNYA HILAL (berdasarkan hisab) apabila posisi bulan sudah tertinggal dan lepas oleh posisi matahari.10- bahwa untuk pengamalan ibadah yang hitungannya hari di permukaan bumi menjadi 2 (dua) zona yaitu : zona barat dan zona timur.

Saran 1_ Bagi orang yang pencari ilmu agama janganlah mencukupkan dan mengandalkan buku saja, tetapi carilah pembimbing, guru yang jelas turun temurun ilmunya (ranji gurunya) sampai ke Rasulullah SAW.

2_ Bagi pemimpin umat janganlah berpendapat (berfatwa) sebelum memahami betul soal agama yang bersumberkan Al-Quran dan Hadist dalam artian pemimpin yang belum dapat titel Imam mujitahit (guru yang mengerti betul makna hakiki dari Al-Quran dan HadistHadist serta Sunnah-Sunnah).

3_ Dengan majunya ilmu teknologi saat ini jangan sampai merubah atau menggeser ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan Allah SWT melalui Rasulnya Nabi Muhammad SAW. Boleh mengikuti kemajuan ilmu teknologi, tetapi mempermudah kita dalam hal memahami dan menjalankan ketentuan-ketentuan Allah SWT dan Rasulullah SAW tersebut. 4_ Janganlah kita beranggapan bahwa zaman sekarang sudah canggih dan mengerti segala-galanya, sementara kita belum memahami betul makna hakiki dari Al-Quran, Hadist dan As-Sunnah Rasulullah SAW, agar kita tidak terlepas dari umat Rasulullah SAW.DAFTAR PUSTAKA1. Ilmu kebumian dan Antariksa, H. Prof. Dr Bayong Tjasyono, Jakarta 20132. Buku Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa untuk SMU karangan Moh. Mamur Tanudidjaja.

3. Kitab kecil Syifaul khulub karangan buya surau lubuak Pakandangan Pariaman Sumatra Barat (Buya Kuniang Zubir / Satariah)..

4. http://www.youtube.com. Bulan Sideris, Januari 21, 2012.

5. http://www.youtube.com. Bulan Satelit Bumi, April 4 , 2011

6. Abbas, K.H Siradjuddin. Sejarah & Keagungan Madzhab Syafii. Jakarta: Tarbiyah Jakarta, 2006.

7. Abbas, K.H Siradjuddin. 40 Masalah Agama. Jakarta: Tarbiyah Jakarta, 2006.8. Al Quran dan Terjemahannya, 1990. Departemen Agama Republik Indonesia,

Jakarta9. Biography of copernicus

http://library.thinkquest.org/28327/html/exploration/people/copernicus.html 9.

10. Biography of Galileo Galilei. http://www-history.mcs.stand.ac.uk/Biographies/Galileo.html