Makalah geometri pramitha sari (06122502019)
-
Upload
irsadi-m-farista -
Category
Documents
-
view
4.435 -
download
4
Transcript of Makalah geometri pramitha sari (06122502019)
GEOMETRI POSTULAT EUCLID SACCHERI
OLEH :
PRAMITHA SARI
DOSEN PENGAMPU : 1. DR. YUSUF HARTONO
2. DR. NILA KESUMAWATI, M.Si.
PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2O12 / 2013
A. Giovanni Girolamo Saccheri (5 September 1667 – 25 Oktober 1733)
Saccheri lahir di San Remo, Genoa (sekarang Italia). Saccheri adalah anak
dari seorang pengacara. Dia mulai ikut pelatihan akademik dengan Yesuit di
Genoa pada tahun 1685 dan 5 tahun kemudian terdaftar di Kampus Jesuit Brera
untuk belajar filsafat dan teknologi. Salah seorang guru, seorang penyair dan ahli
matematika yang bernama Tommaso Ceva, yakin untuk mengarahkan energi
Saccheri ke arah matematika dan menjadi pembimbing akademik. Dengan
bimbingan Ceva, Saccheri menerbitkan buku pertamanya, “Quaesita Geometrica”
pada tahun 1693.
Ia ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1694 di Como, Italia. Pada tahun
yang sama, Saccheri mulai mengajar filsafat di Universitas Turin sampai 1697.
Selama tinggal disana, ia menerbitkan “Logica Demonstrativa”, salah satu
karyanya yang paling penting.
Pada tahun 1697 Saccheri berganti pekerjaan lagi, kali ini ia pindah ke
Universitas Jesuit Pavia (juga dikenal sebagai Universitas Ticinese), di tempat
itulah mana ia mengajar selama sisa hidupnya. Dua tahun kemudian, ia menjadi
pimpinan di bidang matematika yang diangkat oleh Senat Milan. Pada 1708,
Saccheri menerbitkan “Neo Statica” yang berhubungan dengan mekanika.
Kemudian karya lainnya“Euclides ab Omni Naevo Vindicatus” mencoba untuk
membuktikan postulat paralel Euclid.
Saccheri meninggal di Milan, Italia pada tanggal 25 Oktober 1733. Dalam
karyanya sintesis, Saccheri memberikan analisa lengkap tentang masalah
kesejajaran dalam hal segiempat.
B. Segiempat Saccheri dalam Geometri Hiperbolik
Saccheri menarik garis yang tegak lurus pada ujung-
ujung dua buah segmen garis yang saling sejajar.
Bangun yang terbentuk ini disebut sebagai segiempat
saccheri (Saccheri Quadrilateral) pada gambar1.
A B
C D
Gambar 1
Teorema 1
Segiempat saccheri adalah segiempat ABCD dengan AB sebagai alasnya,
AD dan BC adalah kaki-kakinya sedemikian sehingga AD = BC. A dan B
merupakan sudut siku-siku. A dan B dinamakan sudut alas dan C dan D
dinamakan sudut puncak.
Misalkan ABCD adalah segiempat Saccheri dengan AD = BC dan A =
B = 90o. Saccheri mampu membuktikan C = D. Dan selanjutnya
mempertimbangkan tiga kemungkinan mengenai sudut C dan sudut D (gambar 2).
(a) Hipotesis sudut siku-siku ( C = D = 90o)
(b) Hipotesis sudut tumpul ( C = D > 90o)
(c) Hipotesis sudut lancip ( C = D < 90o)
Gambar 2
Jika postulat kesejajaran Euclide diasumsikan, maka hipotesis sudut siku-
siku benar (karena postulat kesejajaran Euclide berakibat bahwa jumlah sudut
sebarang segiempat adalah 360o).
Dasar argumen Saccheri sebagai berikut: Dengan menunjukkan bahwa
hipotesis sudut tumpul dan hipotesis sudut lancip keduanya menimbulkan suau
kontradiksi, berarti postulat kesejajaran Euclide benar.
Dengan menggunakan serangkaian teorema secara hati-hati, Saccheri
mampu membuktikan bahwa hipotesis sudut tumpul menimbulkan suatu
kontradiksi. Selanjutnya dalam membuktikan hipotesis sudut lancip, Saccheri
tidak sampai pada suatu kontradiksi, meskipun dia berpikiran seharusnya terjadi
kontradiksi, hingga sampai saat ini teori Saccheri tentang hipotesis sudut lancip
bebas dari kontradiksi dalam geometri Euclide. Kegagalan Saccheri dalam
menangani postulat kesejajaran Euclide telah membuat suatu lompatan logis
dalam geometri non-Euclide.
Teorema 2
Sudut puncak Saccheri adalah sama (Dengan menggunakan kelima
postulat).
Bukti: Pertimbangkan DAB dan CBA
DAB = CBA = 90, AD = BC, AB adalah garis lurus.
Dengan SAS postulat, DAB dan CBA adalah kongruen.
Pertimbangkan ACD dan BDC
Dimana AD = BC, AC = BD, CD adalah garis lurus.
Dengan SSS postulat, ACD dan BDC adalah kongruen.
Juga ACD = BDC, sehingga OD = OC dan OB = OA.
Teorema 3
Garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari dasar dan puncak tegak
lurus terhadap keduanya (gambar 4).
Bukti: M adalah titik tengah AB dan N adalah titik tengah DC. Dengan
teorema sebelumnya OD = OC, DN = CN, dan ON = OM.
Dengan SSS postulat, OCN dan ODN adalah kongruen. Sehingga CNO =
DNO = 90, yaitu ON tegak lurus terhadap CD.
Demikian pula, OAM dan OBM adalah kongruen. Sehingga OAM =
OBM = 90, yaitu OM tegak lurus terhadap AB.
Selain itu, CNO = DON, COB = DOA, BOM = AOM.
Jadi, CON + COB + BOM = DON + DOA + AOM = 180.
MON adalah garis lurus, dimana MN tegak lurus terhadap AB dan CD.
Teorema 4
Pada segiempat Saccheri, sudut-sudut atasnya sama besar.
Bukti:
Misal diketahui segiempat ABCD.
Tarik diagonal AC dan BD sehingga terbentuk dua segitiga, yaitu ABD
dan BAC.
Pandang ABD dan BAC
AD = BC .... Definisi 1
A = B .... Definisi 1
AB = AB .... Refeksif
Berdasarkan sisi-sudut-sisi maka ABD BAC akibatnya AC = BD
Pandang ACD dan BDC
AD = BC .... Definisi 1
AC = BD .... Akibat ABD BAC
Gambar 4
O
A
D
B
C N
M
DC = DC .... Refeksif
Berdasarkan sisi-sudut-sisi maka ACD BDC akibatnya D = C.
Jadi, terbukti bahwa sudut-sudut atas segiempat Saccheri sama besar.
Teorema 5
Pada segiempat Saccheri, sudut-sudut atasnya lancip.
Bukti:
Berdasarkan Akibat 1 Teorema 3, yaitu jumlah besar sudut-sudut dalam
segiempat kurang dari 360 maka
A + B + C + D < 360
90 + 90 + C + D < 360 .... Definisi 1
C + D < 180
2C < 180 .... Teorema 4
C < 90
Jadi, terbukti bahwa C dan D adalah lancip. (terbukti)
Latihan soal:
1. Buktikan bahwa besar sudut pada segiempat ABCD ini berjumlah
2. Buktikan bahwa sudut pada segitiga siku-siku di bawah ini adalah
Bukti:
3. Lukislah dengan berlainan pihak dengan dari sisi , dan
bersesuaian dengan . Buktikan bahwa ADCE adalah persegipanjang.
Jawab:
1. Bukti
Diberikan segiempat ABCD.
Hubungkan dua titik sudut yang tidak segaris, misal B dan D maka
terbentuk dua segitiga, yaitu dan
Sehingga diperoleh:
.
Jadi Jumlah besar sudut-sudut segiempat .3600
2. Bukti:
Misal adalah segitiga siku-siku, yang siku-siku di
Ada persegi panjang dengan Kemudian
hubungkan titik dengan titik .
Misal: adalah jumlah besar sudut-sudut pada segitiga
Maka (karena adalah persegipanjang).
Andai , maka
Jadi ,
sehingga jumlah besar sudut segitiga siku-siku adalah .
3.
Karena jumlah sudut adalah , maka:
Karena
Maka kita peroleh:
dan
Tetapi
, dan
Jadi
Berarti E persegipanjang.
REFERENSI
http://academic.brcc.edu/ryanl/modules/geometry/quadrilaterals/quad_sacc.html
diakses tanggal 14 September 2012
http://en.wikipedia.org/wiki/Giovanni_Girolamo_Saccheri diakses tanggal 14
September 2012
http://web.mnstate.edu/peil/geometry/c2euclidnoneuclid/6Saccheri.htm diakses
tanggal 14 September 2012