Makalah GE

download Makalah GE

of 60

description

word doc

Transcript of Makalah GE

Document

BAB IIKONSEP DASAR PENYAKITA.PENGERTIANGastroenteritis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanyamuntah dan diare yang diakibatkan oleh infeksi, alergi, tidak toleran terhadapmakanan tertentu atau mencerna toksin, (Tucker, 1998).Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usushalus yang ditandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibatkehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguankeseimbangan elektrolit. (Cecily, Betz; 2002).Buang air besar (defekasi), dengan jumlah tinja yang lebih banyak daribiasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cair atausetengah cair (setengah padat), dapat pula disertai defekasi yang meningkat.(Mansoer, Aref, 1999).Jadi Gastroenteritis adalah infeksi saluran pencernaan yang disebabkanoleh berbagai enterogen termasuk, bakteri, virus dan parasit, tidak toleranterhadap makanan tertentu atau mencerna toksin yang ditandaidenganmuntah-muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan dan elektrolityang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit.6

B.ANATOMI DAN FISIOLOGISusunan saluran pencernaan terdiri dari :1.Mulut (oris)Terdiri dari 2 bagian :a.Bagian luar yang sempit / vastibula yaitu ruang diantara gusi, gigi,bibir dan pipi.1)BibirDisebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dandisebelah dalamditutupi oleh selaput lendir (mukosa), Otot orbikularis orismenutupi bibir. Levator anguli oris mengangkat dan depressoranguli oris menekan ujung mulut.2)Pipi, dilapisi dari dalam oleh mukosa yang mengandung papilla,otot yang terdapat pada pipi adalah otot buksinator.3)Gigi, ada 2 macama)Gigi sulungMulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan, lengkap padaumur 2,5 jumlahnya 20 buah, disebut juga gigi susu. Terdiridari : 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (denskaninus), dan 8 buah gigi graham (molar).b)Gigi tetap (gigi permanent), tumbuh pada umur 6-18 tahunjumlahnya 32 buah, terdiri dari : 8 buah gigi seri (densinsisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigigeraham (molar) dan 12 buah gigi geraham (pre molar).7

b.Bagian rongga mulut atau bagian dalam, yaitu rongga mulut yangdibatasi sisinya otulangmaksilaris dan mandibularis disebelahbelakang bersambung dengan faring.1)Palatum terdiri atas 2 bagian yaitu : Palatum Durum (palatumkeras) yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dari sebelah tulangmaksilaris dan lebih kebelakang terdiri dari tulang palatum.Palatum Mole(palatum lunak)terletak dibelakang yangmerupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak, terdiri atasjaringan fibrosa dan selaput lender.2)LidahTerdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lender, kerjaotot lidah ini dapat digerakan kesegala arah.Lidah dibagi atas 3 bagian :a)Radiks Lingua = pangkal lidahb)Dorsum Lingua = punggung lidahc)Apeks Lingua = ujung lidahPada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglottis punggunglidah (dorsum lingua), terdapat putting-putting pengecap / ujungsaraf pengecap.Fenulum lingua, merupakan selaput lender yang terdapat padabagian bawah kira-kira ditengah-tengah, jikalidah digerakankeatas nampak selaput lender.8

Flika sub lingua, terdapat disebelah kiri dan kanan frenulumlingua.Disini terdapat pulalipatan selaput lender. Padapertengahan flika sub lingua ini terdapat saluran dari glandula sublingualis.3)Kelenjar LudahMerupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama duktusstensoni. Kelenjar ludah ini ada 2, Yaitu :a)Kelenjar ludah bawah rahang (kelenjar sub maksilaris) yangterdapat dibawah tulang rahang atas pada bagian tengah.b)Kelenjar ludah bawah ludah (kelenjar sub lingualis) yangterdapat disebelah depan dibawah lidah.Dibawah kelenjar ludah bawah rahang dan kelenjar ludah bawahlidah diantara lipatan bawah lidah bagian bawah dari lidahdisebutkorunkula sublingualis serta hasil sekresinya berupa kelenjar ludah(salivia).Salivia dihasilkan didalam rongga mulut disekitar rongga mulut.Disekitar rongga mulut terdapat 3 buah kelenjar ludah yaitu :a)Kelenjar karotis, letaknya dibawah depan dari telinga diantaraprosesus mastoid kiri dan kanan os mandibular, duktusnyaduktus stensori. Duktus ini keluar dari glandula parotis menujukerongga mulut melalui pipi (muskulus buksinator).9

b)Kelenjar submaksilari, terletak dibawah rongga mulut bagianbelakang, duktusnya bernama duktus wartoni, bermuaradirongga mulut dekat dengan frenulum lingua.c)Kelenjar sub lingualis, letaknya dibawah selaput lendir dasarrongga mulut bermuara didasar rongga mulut.Kelenjar ludah disarafi oleh saraf-saraf tak sadar.4.Otot lidahOtot ektrinsik lidah berasal dari rahang bawah (M. Mandibularis,os hioid dan prosesus steloid) menyebar kedalam lidah membentukanyaman bergabung dengan otot intrinsik yang terdapat pada lidah.M. Geinoglossus merupakan otot lidah yang terkuat berasal daripermukaan tengah bagian dalam yang menyebar sampai keradikkslingua. 2 faring.2.Faring (tekak)Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengankrongkongan (esofagus), didalam lengkung faring terdapat tonsil(amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yangbanyak mengandunglimfosit.Disini terletak persimpanganantara jalan nafas dengan jalanmakanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepanruas tulang belakang.10

Keatas bagian depan berhubungan dengan ronga hidung denganperantara lubang bernama koana.Keadaan tekak berhubungan dengan ronggamulut denganperantara lubang yang disebutismus fausium.Tekek terdiri dari :a.Bagian superior (nasofaring), bermuara tuba yang menghubungkantekek dengan rung gendang telinga.b.Bagian media (orofaring), berbatas kedepan sampai di akar lidahbagian superior disebut faring = faring yang berhubungan tekekdengan tenggorokan (trakea).c.Bagian inferior = bagian yang sama tinggi dengan faring.3.Esofagus (krongkongan)Merupakan saluran yang menghubungkan tekek dengan lambung,panjang 25 cm, mulai dari faring sampai masuk kardiak dibawahlambung.Lapisan dinding esofagus dari dalam keluar terdiri dari : lapisanselaput lendir (mukosa), la[pisan submukosa, lapisan otot melingkarsirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal.Esofagus terletak dibelakang trakea dan didepan tulang punggungsetelah melalui toraks menembus diagfragma masuk kedalam abdomenmenyambung dengan lambung.11

4.Gaster (lambung)Merupakan dari saluran yang dapat mengembang paling banyakterutama didaerah efigaster.Lambung terdiridariatasfundusuteriberhubungan dengan esofagus melaluiorifisium pilorik, terletak dibawahdiagfragma didepan pankreas dan limfe, menempel disebelah kiri fundusuteri.Lambung terdiri dari 6 bagian yaitu :a.Fundus Ventrikuli, bagian yang menonjol keatas terletak disebelah kiriosteum kardium dan biasanya penuh berisi gas.b.Korpus Ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan padabagian bawah kurvatura minor.c.Antrum pylorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai ototyang tebal membentuk sfingter pilorus.d.Kurvantura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dariosteum kardiak sampai kapilorus.e.Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor. Terbentuk darisisi kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju kekanansampai kapilorusanterior. Ligamentum gastro linealis terbentang daribagian atas kurvatura mayar sampai kelimfe.f.Osteum kardiokum, merupakan tempat dimana esofagus bagianabdomen masuk kelambung. Pada bagian ini terdapat orifisiumpilorik.12

5.Intestunum minor (usus halus)Adalah bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkalpada pyloris dan berakhir pada seikum, panjangnya 6 meter.Lapisan usus terdiri dari : lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisanotot melingkar (M. Ssirkuler), lapisan otot memanjang (M. Longitidinal)dan lapisan serosa (sebelah luar).Intestinum minor terdiri dari :a.Duodenum (usus 12 jari)Panjangnya 25 cm, berbentuk sepatu kuda melengkung kekiri. Padalengkungan terdapat pankreas. Dan bagian kanan duodenum initerdapat selaput lendir yang membukit disebut papila vateri. Padapapila vateri ini bermuara saluran empedu (duktus pankreatikus).b.Yeyenum dan ileum, mempunyai panjang sekitar 6 meter. Duaperlima bagian atas adalah yeyenum dengan panjang 2-3 meter danileum dengan panjang 4-5 meter. Lekukan yeyenum dan ileummelekat pada dinding abdomen posterior dengan perantara lipatanperitoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium.Akar mesenterium memungkinkan keluar dan masuknya cabang-cabang arteri dan vena mesenrika superior, pembuluh limfe dan sarafkeruang antara 2 lapisan peritonium yang membentuk mesenterium.Sambungan antara yeyenum dan ileum tidak mempunyai batas yangtegas.13

Ujung bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaralubang yang bernama orifisium ileoseikalis, orifisium ini diperkuatdengan sfingter ileoseikalis dan pada bagian terdapat katup valvulaseikalis atau valvula baukini.Mukosa usus halus, permukaan epitel yang sangat luas melaluilipatan mukosa dan mikrovili memudahkan pencemaran dan obstruksi.Lipatan ini dibentuk oleh mukosa dan sub mukosa yang dapatmemperbesra permukaan usus.Pada penampang melintang vili dilapisi oleh epitel dan kripta yangmenghasilkan bermacam-macam hormon jaringan dan enzim yangmemegang peranan aktif dalam pencernaan.6.Intestinum mayor (usus besar)Panjangnya + 1,5 meter lebarnya 5-6 cm.Lapisan-lapisan usus besar dari dalam keluar : selaput lendir, lapisan ototmelingkar, lapisan otot memanjang, dan jaringan ikat.Lapisan usus besar terdiri dari :a.SeikutumDibawah seikutum terdapat appendiks vermifosis yang berbentukseperti cacing sehingga disebut jg umbay cacing, panjangnya 6 cm.b.Kolom asendenPanjangnya 13 cm terletak dibawah abdomen sebelah kananmembujur keatas dari ileum kebawah hati. Dibawah hati membengkak14

kekiri, lengkungan ini disebut fleksura hefetika, dilanjitkan sebagaikolon transversum.c.Appendiks (usus buntu)Bagian dari usus besar yang muncul seperticorong dari akhir seikummempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkannmasih dapat dilewati oleh beberapa isi usus. Appendiks tergantungmenyilang pada kinea termanalis masuk kedalam rongga pelvis minorterletak horizontal dibelakang seikum.d.Kolon transversumPanjangnya + 38 cm membujur dari kolon asendens sampai kekolondesendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat flaksurahepatica dan sebelah kiri terdapat fleksura linealis.e.Kolon desendenPanjangnya 25 cm, terletak dibawah abdomen bagian kiri membujurdari atas kebawah dari fleksura lineslis sampai kedepan ileumkiri,bersambung dengan kolon sigmoid.f.Kolon sigmoidMerupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalamrongga pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai huruf S. Ujungbawahnya berhubungan dengan rectum.15

7.RektumTerletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinummayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis didepan os sekrum danos kokigis.8.AnusAdalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkanrektum dengan dunia luar (udaraluar). Terletak diantara pelvis,dindingnya diperkuat oleh 3 sfingter.a.Sfingter Ani Internusb.Sfingter Levator Anic.Sfingter Ani Ekternus9.PankreasMerupakan kumpulan kelenjar yang mempunyai saluran , masing-masingkelenjar bersatu diduktus pankreatikus. Pankreasberfungsisejumlah enzim yaitu limfase, enzim-enzim proteolitik, amilase dan enzimasam nukleat. Selain itu juga menghasilkan hormon glukogen dan insulin.10.HeparTerletak pada bagian atas rongga abdomen disebelah kanan bawahdiafragma, menghasilkan empedu yang disimpan dalam kandung empedu.16

Hati memiliki saluran yang disebut duktus hepatikus bertemudengan duktus sistikus dari kandung empedu diduktus koledokus empedudalam hepar mengandung garam empedu yang membantu dalam prosesmetabolisme lemak, pigmen-pigmen feces, kolesterol, garam dan air.(Syaifudin, 1992)FISIOLOGIPada sistem pencernaan makanan terdiri darim 3 fase : pergerakanmakanan , sekresi getah pencernaan dan absorbsi makanan yang dicerna.Adapun penjelasan dari 3 fase tersebut yaitu :1.Pergerakan makananJenis fungsional pergerakan saluran pencernaan, yaitu :a.Gerak campur, disebabkan oleh kontraksi lokal segmen kecil dindingusus.b.Gerak mendorong peristaltik (propulsif)Peristaltil ditimbulkanolehkarena rangsangan sehingga terjadiperegangan. Peristaltik terjadi pada tractus gastrointestinal, saluranempedu , ureter dan saluran kelenjar lain diselurua tubuh dan sebagianbesar tabung otot polos lain dalam tubuh.Proses pergerakan makanan :a.Mulut, krongkongan, esofagusJumlah makanan yang dicerna seseorang ditentukan oleh hasrat instinkuntuk makan (lapar) dan jenis makanan yang disukai (selera).17

Mekanisme pencernaan, yaitu :1)Pengunyahan (mastikasi)Yaitu gerak menggigit,memotong dan menggiling makanandiantara gigi atas dan bawah.Otot utama mengunyah : Muskulus maseter, Muskulus tenporalisdan Muskulus pterigoid.Sebagian besar otot polos mengunyah dipersarafi oleh cabangmotoris saraf otot ke-V dan proses mengunyah diatur oleh nukleuspada batang otak.Adapun reflekpengunyahan sebagai berikut: adanya bolusmakanan dalam mulut menyebabkan reflek innibisi otot-ototpengunyah, yang memungkinkan otot rahang bawah turun danmendadakmemulaireflekregang otot-otot rahang yangmengakibatkan kontraksi memantul.Proses pengunyahan sangatlah penting karena enzim-enzimpencernaan terutama bekerja pada permukaan partikel makanansehingga mempengaruhi kecepatan pencernaan. Selain itu jugamencegah dari ekporasi saluran pencernaan dan mempermudahpengosongan makanan dalam lambung.18

2)Menelan (Deglutisi)Proses menelan dibagi dalam 3 stadium :a)Stadium volunterMakanan yang siapditelan, secara sadar makanan ataudidorong kebagian belakang mulut oleh tekanan lidah keatasdan belakang terhadap platum. Jadi lidah memaksa bolusmakanan masuk kedalam faring.b)Stadium faringealBila bolus makanan didorongkebelakang mulut, makaperangsang daerahreseftor menelanlaluimflus berjalankebatang otak untuk melakukan serangkaian kontraksi ototfaring.Mekanismenya :b.1) Palatum molle didorong keatas menutup nares posterioruntuk mencegah refluks makanan kerongga hidung.b.2)Arkus palatofaringeuspada tiap sisi faring tertarikketengah untuk saling mendekati sehingga membentukcelah untuk lewat makanan.b.3) Pita suara laring sangat berdekatan dengan epiglottismengayun kebelakang atas pintu superior laring untukmencegah makanan masuk kedalam trakea.b.4) Seluruh laring ditarik keatas dan depan dan sfingteresofagus atas berelaksasi sehingga memungkinkan19

makanan berjalan dengan mudah dan bebas dari faringposterior kedalam esofagus atas.Saat laringterangkat dan sfingter esofagus relaksasi, muskuluskontriktor faringsuperior berkontraksi maka terjadilahgelombang peristaltic.Pada stadium ini, pengatur saraf atas stadium faringeal yaituterletak padadaerah cincin sakit, lubangfaringdengankepekaan terbesar pada tonsilitar pillar. Implus dihantarkandari daerah-daerah tersebut melalui bagian sensori nervustrigeminus dan nervus glosofaringeus menuju kedaerah-daerahnebulla oblongata dan bagian bawah pons yang merupakanbagian pusat menelan. Implus dari pusat menelan dikirimkefaring dan bagian atas esofagus melalui saraf otak ke V, IX,X dan XII yang kemudian menyebabklan menelan.c)Stadium esofagialDalam keadaan normal, esofagus menunjukan dua jenisgerakan peristaltic yaitu : peristaltic primer dan peristalticsekunder. Peristaltik primer merupakan lanjutan gelombangperistaltic yang dimulai pada faring dan menyebar ke esofagusselama stadium faringeal proses menelan. Gelombang iniberjalan dari faring kelambung klira-kira dalam waktu 5-10detik. Sedangkan peristaltic sekunder adalahgelombang20

peristaltic yang berasal dari esofagus akibat adanya reganganesofagus oleh makanan yang tertinggal.Peristaltik esopagus dokontrol oleh vagus yang dihantarkanmelalui saraf eferen vagus dari esovagus ke medulla oblongatadan kembali ke esovagus.Setelah makanan masuk ke lambung maka sfingter esovagusbawah akan menutup untuk mencegah reflek. Sfingter inibekerja dipengaruhi oleh nervus mienterikus.b.LambungMakanan masuk kedalam lambung dari kerongkongan melalui ototberbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalamkeadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambungke dalam kerongkongan.Lambung berfungsi sebagai gudang makanan dengan enzim-enzim,sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting : Lendir,asam klorida (HCL) prekursor pepsin (enzim yang memecahkanprotein). Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asamlambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkankerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tikak lambung.Fungsi motorik lambung ada tiga :1)Menyimpan makanan dalam jumlahbesar sampai makanantersebut dapat ditampung pada bagian bawah saluran pencernaan .21

2)Mencampur makanan tersebut dengan sekret lambung sampai iamembentuk satu campuran setengah padat yang dinamakan kimus.3)Mengeluarkan makananperlahan-lahan dari lambungmasukkeusus halus dengan kecepatan yang sesuai untuk pencernaan danabsorbsi oleh usus halus.Asamklorida menciptakan suasananyang sangatasam,yangdiperlukan oleh pepsin guna mencegah protein. Keasaman lambungyang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengancara membunuh berbagai bakteri.Pengosongan lambung dipengaruhi oleh :1)Saraf yang disebabkanoleh peregangan dalam lambung olehmakanan.2)Hormon gastrin yang dikeluarkan oleh mukosa antrum yangmenimbulkan efek meningkatnya pengosongan lambung.Adapun faktor penghambat pengosongan lambung :1)Reflek enterogastik dari duodenum pada aktifitas pylorus.Bila kimus memasuki duodenum, isyarat reflek saraf dihantarkankembali kelambung untuk menghambat peristaltic danmeningkatkan tonus pylorus.Faktor-faktor yang secara teru-menerus menimbulkan reflekenterogastrik.a)Derajat peregangan duodenumb)Derajat keasaman kimus22

c)Osmolaris kimusd)Adanya iritasi mukosa duodenume)Adanya hasil-hasil pemecahan kimus (protein dan lemak)2)Peran dari hormon atau isyarat umpan balik hormonal dariduodenum.a)Kolesistokinin, di produksi dari mukosa jejenum dalam responterhadap lemak dalam kimus. Berfungsi untuk menghambatpengosongan lambung yang meningkat akibat kerja hormongastrin.b)Sekretin, diproduksi dari mukosa duodenum yang berresponterhadap asam lambung. Berfungsi menurunkan motilitaspencernaan.c)Hormon peptida penghambat lmbung yang dikeluarkan daribagian atas usus halus terutama berrespon terhadap lemaktetapi juga karbohidrat berfungsi menghambat motilitaslambung.c.Usus halusPergerakan usus halus ada 2 yaitu :1)Kontraksi pencampur (segmentasi)Kontraksi ini dirangsang oleh peregangan usus halus yaitu desakankimus.23

2)Kontraksi pendorongKimus didorong melalui usus halus oleh gelombang peristaltic.Aktifitas peristaltic usus halus sebagian disebabkan oleh masuknyakimus kedalam duodenum, tetapi juga oleh yang dinamakangastroenterikyang ditimbulkan oleh peregangan lambungterutama dihancurkan melalui pleksus mienterius dari lambungturun sepanjang dinding usus halus.Perbatasan usus halus dan kolon terdapat katup ileosekalis yangberfungsi mencegah aliran feses kedalam usus halus. Derajatkontraksi sfingter ileosekal terutama diatur oleh reflek yang berasaldari sekum. Reflek-reflek kesfingter ileosekal ini diperantaraiolehplekus mienterikus.Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zatyang diseraf kehati melalui vena porta. Dinding usus melepaskanlendir (yang melumasi usus) dan air (yang membantu melarutkanpecahan pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus jugamelepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula danlemak.Iritasi yang sangat kuat pada mukosa usus, seperti yang terjadipada beberapa infeksi dapat menimbulkan apa yang dinamakanperistaltic rush merupakan peristaltic sangat kuat yang berjalanjauh pada usus halus dalam beberapa menit.24

d.Usus besar (kolon)Fungsi kolon : mengabsobsiair dan elektrolit serta kimus danmenyimpan feses sampai dapat dikeluarkan.Pergerakan kolon ada 2 macam :1)Pergerakan pencampur (Haustrasi) yaitu kontraksi gabungan ototpolos dan longitudinal namun bagian luar usus besar yang tidakterangsang menonjol keluar seperti kantong.2)Pergerakan pendorong Mass Movement), yaitu kontraksi ususbesar yang mendorong feses kearah anus.Faktor pencetus timbulnya Mass Movement adalah reflek gastroiliaka,reflek duodenokolika dan iritasi kolon.Banyaknyabakteri yang terdapat didalamususbesarberfungsimencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.Bakteri didalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting,seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan padabakteri-bakeri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisamenyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadinya diare.Beberapa sifat khas otot polos pada usus adalah sebagai berikut :1)Sinsitinum fungsional, yang berarti bahwa potensial aksi yangberasal dari salah satu serabut otot polos umumnya dihantarkandari serabut keserabut.25

2)Kontraksi otot intetinalis, otot polossaluran pencernaanmenunjukan kontraksidan kontraksiritnik. Kontraksi tonikbersifat kontinue. Sfingter pylorus, ileosekalis dan analissemuanya membantu pergerakan makanan dalam usus. Kontraksiritnik bertanggung jawab akan fungsi fisik saluran pencernaan,seperti pencampuran makanan atau dorongan peristaltic malkanan.Pleksus mienterikus terutama mengatur gerakan gastrointestinalissedangkan pleksus sub mukosa penting dalam mengatur sekresidan juga melakukan banyak fungi sensoris, yang menerima isyaratterutama dari efitel usus dan dari reseftor regangan dalam dindingusus.e.Rektum dan anusDisini mulailah proses defekasi akibat adanya Mass Movement.Mekanismenya :1)Kontraksi kolon desenden2)Kontraksi reflek rectum3)Kontraksi reflek sigmoid4)Relaksasi sfingter aniReflek defeksi dimulai bila serabut saraf sensorik dalam rectumdirangsang regangan isyarat dihantarkan kebagian sakral medullaspinalis lalu secara reflek kenbali kekolon desenden, rectum, sigmoiddan anus. Melaliu serabut saraf para simpatis dalam nervi erigentes.Isyarat para simpatis ini memulai gelombang peristaltic yang kuat.26

Isyarat aferen yang masuk medulla spinalis juga memulai reflek lainseperti bernafas dalampenutupan glottis dan kontraksi otot-ototabdomen untuk mendorong masa feses dala kolon kenawah sementarapada saat yang sama menyebabkan rantai pelvis terdorong kebawahdan keatas anus untuk melumasi dan melindungi semua bagian.2.Fungsi sekresi saluran pencernaanFungsi utama sekresi saluran pencernaan adalah : mensekresi enzi-enzimpencernaan pada hampir sebagian dari mulut sampai ujung distal ileumdam menghasilkan mukus untuk melumasi dan melindungi semua bagiansaluran cerna.Jenis kelenjar yang menghasilkan sekret dalam saluran pencernaan yaitu :a.Kelenjar mukosa sel tunggal (sel goblet)Letaknya berada pada permukaan efitel pencernaan yang berfungsimengeluarkan mukus langsung pada lumen pada saluran pencernaan.b.PitMerupakan infaginasi efitalium keadaan sub mukosa, pada usus halusdisebut kripta. Liberkhum yang dilapisi oleh sel-sel goblet yangmenghasilkan cairan serosa.c.Kelenjar tubularBerada didalam lambung dan duodenum yang mensekresikan asamdan pepsinogen asam lambung.27

d.Kelenjar kompleksYaitu kelenjar saliva, kelenjar pancreas dan kelenjar hati. Fungsinyayaitu menghasilkan sekret.Mekanisme dasar sekresi sel-sel kelenjar meliputi 2 tahap :a.Sekresi zat organikPertama zat gizi yang dibutuhkan untuk pembentukan sekresi harusberdifusi atau secara aktif ditranspor dari kapiler masuk kebaris selkelenjar banyak mitokondria yang terletak didalam sel dekat basisyang menyediakan energi oksidatif untuk pembentukan adenosintrifosfat.b.Sekresi air dan elektrolit akibat respon perangsang sarafPerangsangan saraf mempunyai efek spesifikpada bagian basalmembram sel yang menyebabkan transpor aktif ion klorida kebagiandakam. Akibat peningkatan elektronegativitas didalam.Mukus adalah sekret tebal yang terdiri atas elektrolit dan campuranbeberapa glikoprotein sifat mukus yaitu :a)Pelekat yang berikatan dengan makananb)Melapisi dinding usus dan mencegah kontak antara makanan danmukosa ususc)Mukus mempunyai resisten yang sangat rendah untuk kelicinand)Menyebabkan partikel feses melekat satu sama lain28

Dari sifat diatas maka mukus bermanfaat untuk memungkinkanmakanan menggelicir dengan mudah.Sekresi masing-masing organ pencernaan yaitu :a)Sekresi salivaKelenjar utama saliva adalah glandula parotidea, submaksilaris,sublingualis dan bukalis.Saliva mengandung 2 jenis sekresi protein yaitu : serosa(mengandungptyalinuntuk mencerna pati) dan mukosa(mengandung mukus untuk pelumas).Selain itu saliva juga berfungsi untuk kebersihan mulut, yaitu :1)Membantu membersihkan bakteri patogen maupun partikelmakanan yang memberikan sokongan metaboliknya.2)Saliva mengandung faktor penghancur bakteri yaitu membantuion biosianat memasuki mbakteri dan mengandung proteinantibody dalam jumlah yang bermakna untuk menghancurkanbakteri.b)Sekresi esofagusKelenjar sekresi meliputi mukosa simpleks (untuk mencegahekskorasi mukosa oleh makanan) dan kelenjar mukosa kompasita(untuk melindungi dari getah lambung karenarefluks).c)Sekresi lambung29

Kelenjar sekresi lambung , yaitu kelenjar gastri/oksintik (berfungsisekresi getah pencernaan) dan kelenjar pylorus (mensekresi mukusuntuk perlindungan pylorus)Pengaturan sekresi lambung diperankan oleh mekanisme saraf danmekanisme dan mekanisme hormonal.d)Sekresi pankreasPankreas mensekresi enzim pencernaan, yaitu enzim protealitikmeliputi (Tripsin, kimotripsin, karboksipolipeptidase untukmencerna protei dan ribonuklease, deoksiribonukleaseuntukmemecah 2 jenis asam), amilase berfungsi mencerna karbohidrat,lifase untuk mencerna lemak. Unsur penting getah pankreas adalahair dan ion bikarbonat. Pengaturan sekresi pankreas diatur olehpengaturan hormon (hormon sekretin dan hormon kolesistokinin)e)Sekresi Empedu oleh HeparDalam pengosongan kandung empedu didasari oleh hal berikutyaitu : relaksasi sfingter oddi duktus koledokus yang dipengaruhioleh peristaltic duodenum akibat masuknya makanan, hormonkolesistokinin.f)Sekresi Usus HalusKelenjar sekresi usus halus :30

1)Kelenjar BrunnerMensekresi mukus, pengatur saraf vagus dan pengaturanhormon skretin. Fungsi mukus untuk melindungi duodenumdari pencernaan oleh getah pankreas.2)Sel-sel gobletMensekresi mukus atas dasar mekanisme rangsang taktil ataukimia pada mukosa oleh kimus.3)Kripta LuberkhumBerfungsi mensekresi cairan ektra sel 2000 ml/hr.Enzim-enzim dalam sekresi usus halus : peptidase (mencegahpelipeptidase menjadi asam amino), 4 enzim untuk pemecahandisakarida menjadi monosakarida (yaitu : sukrase, maltase,isomaltase dan lactase), sejumlah kecil lifase usus (memecahlemak netral menjadi gliserol dan asam lemak).Pengaturan sekresi usus halus, yaitu oleh: reflek saraf lokalUkhususnya penting pada peregangan usus halus) dan rangsangantaktil (kimus dan iritatif pada mukosa usus halus)g)Sekresi Usus BesarMukus pada sekresi kolon berfungsi melindungi dinding terhadapekskoriasi dan media pelekat agar bahan feses saling bersatu.Sekresi air dan elektrolit berfungsi mengencerkan faktor pengiritasidan mempercepat gerakan feses keanus.31

3.Pencernaan dan Absorbsi dalam Saluran PencernaanPreses pencernaan makanan meliputi karbohidrat, lemak dan proteinmenjadi senyawa lebih kecilagar dapat diabsorbsi.Proses dasarpencernaan yaitu hidrolisis. Mekanisme dasar absorbsi makanan adalahtransportaktif dan difus. Transport aktif memberikan energi untukmenggerakan zat melintas suatu membran, sehingga zat ini dapatDigerakan melawan perbedaankonsentrasi / melawan potensial listrik.Difus berarti transport sederhana zat melalui membran sebagai akibatpergerakan molekul perbedaan elektrokimia.a.Absorbsi dalam usus halusMeliputi kapasitas absorbsi usus halus dan unsur yang diabsorbsidalam usus halus (air yang diabsorbsi secara difus, ion-ion, gizi).b.Absorbsi dalam usus besarDiperankan oleh proksimal kolon sedangkan distal kolon adalah kolonmenyimpang. Didalam kolon, absorbsi bakteri yang dalamaktivitasnya menghasilkan vitamin K, vitamin B12, tiamin, riboflavindan gas yang menimbulkan flatus. Sedangkan bau feses karena idol,skatol, merkapton dangidrogen sulfida.(Guyton, 1991;Syaifudin, 1992)32

C.ETIOLOGIFaktor penyebab Gastroenteritis adalah :1.Faktor infeksia.Infeksi internal : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakanpenyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi internal sebagaiberikut :1)Infeksi bakteri : Vibrio, Ecoly, Salmonella, Shigella,Campylabacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.2)Infeksi virus: Entero virus (virus echo, coxsakria, poliomyelitis)3)Infeksi parasit: cacing (ascaris, tricuris, yuris, stongyloides)protozoa, jamur.b.Infeksi parental ialah infeksi diluar alat pencernaan seperti OMA,tongsilitis, bronkopneumoni, ensefalitis, dan lain-lain.2.Faktor mal absorbsia.Malabsorbsi karbohidratb.Malabsorbsi lemakc.Malabsorbsi protein3.Faktor makanan, makanan basi, makanan beracun.4.Faktor psikologis, rasa takut dan cemas.(Manjoer, Arif; 2000)33

D.PATOFISIOLOGIGastroenteritis bisa disebabkan oleh 4 hal, yaitu faktor infeksi (bakteri,virus, parasit), faktor malabsorbsi dan faktor makanan dan faktor fisiologis.Diare karena infeksi seperti bakteri, berawal dari makanan/minumanyang masuk kedalam tubuh manusia. Bakteri tertelan masuk sampai lambung.Yng kemudian bakteri dibunuh oleh asam lambung. Namun jumlah bakteriterlalu banyak maka ada beberapa yang lolos sampai ke duodenum danberkembang biak. Pada kebanyakan kasus gastroenteritis, organtubuh yangsering diserang adalah usus. Didalam usus tersebut bakteri akan memproduksienzim yang akan mencairkan lapisan lendir yang menutupi permukaan usus,sehingga bakteri mengeluarkan toksin yang merangsang sekresi cairan-cairanusus dibagian kripta vili dan menghambat absorbsi cairan. Sebagai akibat darikeadaan ini volume cairan didalam lumen usus meningkatyangmengakibatkan dinding usus menggembung dan tenaga dan sebagian dindingusus akan mengadakankontraksi sehingga terjadi hipermotilitas untukmengalirkan cairan diusus besar. Apabila jumlah cairan tersebut melebihikapasitas absorbsi usus maka akan terjadi diare.Diare yang disebabkan karena mal absorbsi makananakanmenyebabkan makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkantekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran airdan elektrolit keadaan rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akanmerangsang usus untuk mengeluarkan sehingga timbul diare.34

Tertelannya makanan yang beracun juga dapat menyebabkan diarekarena akan mengganggu motilitas usus. Iritasi mukosa usus menyebabkanhiperperistaltik sehingga mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untukmenyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya jika peristaltic menurunakan mengakibatkan bakteri akan tumbuh berlebihan, selanjutnya timbul diarepula.Adanya iritasi mukosa usus dan peningkatan volume cairan dironggausus menyebabkan klien mengeluh perut terasa sakit. Selain karena 2 hal itu,nyeri perut / kram timbul karena metabolisme KH oleh bakteri diusus yangnmenghasilkan gas H2 dan CO2 yang menimbulkan kembung dan flatisberlebihan. Biasanya pada keadaan ini klien akan merasa mual bahkan muntahdan nafsu makan menurun. Karena terjadi ketidak seimbangan asam basa danelektrolit.Kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan akan menyebabkanklien jatuh pada keadaan dehidrasi. Yang ditandai dengan berat badan turun,turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun bisa menjadi cekung (pada bayi),selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering. Bila keadaan initerusberlanjut dan klien tidak mau makan maka akan menimbulkan gangguannutrisi sehingga klien lemas.Dehidrasi dan reaksi inflamasi pada mukosausus menyebabkanpeningkatan suhu tubuh klien.Tubuh yang kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan membuatcairan ektraseluler dan intraseluler menurun. Dimana selain itu air tubuh juga35

kehilangan Na, K dan ion karbohidrat. Bila keadaan ini berlanjut terus makavolume darah juga berkurang. Tubuh mengalami gangguan sirkulasi, perfusijaringan terganggu dan akhirnya dapat menyebabkan syok hipovolemikdengan gejala denyut jantung menjadi cepat, nadi kecil dan cepat, tekanandarah menurun, klien sangat lemah kesadaran menurun.Selain itu, akibat akibat lain dari kehilangan cairan ektrasel yangberlebihan, tubuh akan mengalami asidosis metabolik dimana klien akantampak pucatdengan pernafasanyang cepat dan dalam(pernafasankussmaul).Faktor psikologis juga dapat menyebabkan diare. Karena faktorpsikologis (stress, marah, takut) dapat merangsang kelenjar adrenalan dibawahpengendaliansistem pernafasan simpatisuntuk merangsang pengeluaranhormon yang kerjanya mengatur metabolisme tubuh. Sehingga bila terjadistress maka metabolisme akan terjadi peningkatan, dalam bentuk peningkatanmortalitas usus.(Ngastiyah, 2005;Syaifuddin, 1999)E.MANIFESTASI KLINIKMula-mula pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat.Nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja cair danmungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin lama berubahkehijau-hijauan karenabercampur dengan empedu. Anus dan daerahsekitarnya timbul lecet karena sering defekasi dan terjadi makin lama makin36

asam sebagai akibat makin banyak asam laktat yang berasal dari laktosa yangtidak diabsorbsi oleh usus selama diare.Gejalamuntah dapat timbul sebelum/sesudah diare dan dapatdisebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguankeseimbangan asam basa dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai tampak yaituberat badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar manjadicekung (pada bayi). Selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi :Dehidrasi ringan : kehilangan cairan kurang dari 5% berat badan.a.Haus, sadar, gelisah, ubun-ubun normal.b.TD normal, RR normal dan nadi normal, status mental normal.c.Turgor normal.d.Mukosa sedikit kering.e.Urin sedikit mengurang.Dehidrasi sedang : kehilangan cairan antara 5-9 % berat badana.Haus meningkat.b.Nadi cepat dan lemah, TD normal, RR cepat.c.Turgor menurun.d.Membran mukosa kering.e.Ubun-ubun normal.f.Setatus mental normal sampai lesu.g.Keluaran urin mengurang.37

Dehidrasi berat : kehilangan cairan lebih dari 10 % berat badana.Kesadaran menurun, lemas, takikardi, ektremitas dingin.b.Nadi capat dan halus kadang takteraba, TD menurun.c.Haus meningkat.d.Keluaran urin tidak ada.e.Ubun-ubun cekung.(Ngastiyah, 1997;Nelson, 2000)F.PENATALAKSANAAN MEDISDasar pengobatan medis adalah :1.Pemberian cairanCara pemberian cairan dalam terapi dehidrasi:a.Belum ada dehidrasiPeroral selanjutnya anak mau minum atau satu gelas tiap defikasib.Dehidrasi sedang1 jam pertama: 50-100 ml/kg BBperoral/intra gstric (sonde)selanjutnya: 125 ml / kg BB /hari ada albumin.c. Dehidrasi beratSatu jam pertama: 40 sampai 10 tetes/kg BB /menit (set infusberukuran 1 ml = 15 tetes) atau 4 tetes/kg BB /menit (set infus =20tetes) 16 jam berikutnya:125 ml/kg BB oralit atau intragastrik bilaanak tidak mau minum, teruskan DG aa intra vena 2 tetes/kg BB/menit38

(set infus 1 ml = 15 tetes) atau 3 tetes/kg BB/menit (set infus 1 ml =20 tetes).Untuk anak lebih dari 2-5 tahun BB 10-15 kg1 jam pertama: 30 ml/kg BB atau 8 tetes/kg BB/menit (1 ml = 15tetes) atau 10 tetes/kg BB/menit (1 ml = 20 tetes)7 jam berikutnya; 125 ml/kg BB/jam atau 3 tetes/kg BB/menit (1 ml =15 tetes atau 4 tetes/kg BB/menit (1 ml = 20 tetes)16 jam berikutnya;125 ml/kg BB oralit peroral atau intragastik. Bilaanak tidak mau minum DG aa intra vena 2 tets /kg BB/menit (set infus1 ml = 15 tetes) atau 3 tetes/kg BB/menit (set infus 1 ml = 20 tetes).Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan BB 15-25 tahun1 jam pertama : 20 ml/kg BB/jam atau 5 tetes kg BB/menit ( 1 ml =15 tetes) atau 7 tetes/kg BB/menit (1 ml = 20 tetes)7 jam berikutnya : 10 ml/kg BB/jam atau 2,5 tetes/kg BB/menit (1 ml= 15 tetes) atau 3 tetes/kg BB/menit ( 1ml = 20 tetes)16 jam berikutnya : 105 ml/kg BB oralit peroral tu intra gastitik.Bilaanak tidak mau minum teruskan DG aa intra vena 1 tetes/kg BB/menit9set infus 1 ml = 15 tetes) atau 1,5 tetes/kg BB/menit (set infus 1 ml =20 tetes)Untuk bayi baru lahir dengan BB 2-3 kgKebutuhan cairan : 125 ml+100 ml = 250 ml/kg BB/24 jamJenis cairan : cairan 4:1 (4 bagian glukosa 5% +1 bagian NaHCO1,5%39

Kecepatan ; 4 jam pertama: 25 ml/kg BB/jam atau 5 tetes/kg BB/menit(1 ml = 15 tetes ) 8 tetes/kg BB/menit (1 ml = 20 tetes).20 jam berikutnya: 150 ml/kg BB/jam atau 2 tetes/kg BB/menit (1ml=\ = 15 tetes) atau 1,5 tetes/kg BB/menit (1 ml = 20 tetes)Untuk bayi lahir rendah,dengan BB>

Devisit Vol cairan Waktu absorbsinutrient Intake nutrient <

Nutrisikurang darikebutuhantubuh Hipomotilitas Bakteritumbuhberlebih MetabolismeKH olehbakteri Gas toksik Kembunganoreksia,mual, muntah Tekanan osmotik Pergeseran cairan& elektrolit kerongga usus Merangsangpeningkatan sekresicairan & elektrolitke rongga usus Isi rongga usus Abdomen tegang

Nyeri Lama sembuh

Cemas

53

DIAGNOSA KEPERAWATAN1.Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilanganbanyak cairan melalui rute normal (muntah, diare) dan kurangnya asupancairan.2.Gangguan pole eliminasi : BAB berhubungan dengan inflamasi, iritasi,adanya toksin atau malabsorbsi.3.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguanabsorbsi nutrien, asupan makanan tidak adekuat.4.Nyeri berhubungan hiperperistaltik, iritasi mukosa usus.5.Ansietas berhubungan dengan eliminasi yang sering dan tidak terkontrol.6.Resiko terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pasasefeces yang sering.(Carpenito, Lynda juall, 1999; Tucker, 1999; Engrang, Barbara, 1998)D.J.FOKUS INTERVENSI1.Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan banyak cairanmelalui rute normal (muntal, diare) dan kekurangan asupan cairan.Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan cairanterpenuhi.Kriteria hasil : Mempertahankan volume cairan adekuat dibuktikan olehmembran mukosa lembab, turgor kulit baik dan pengisian kapiler baik,54

tanda vital setabil, keseimbangan masukan dan haluan dengan urinenormal.Intervensi :Mandiri :1)Kaji masukan dan haluaran, karekter dan jumlah feses, hitung intakedan output, ukur bera jenis urine, observasi oliguri.Rasional:Memberikan informasitentang keseimbangan cairan,fungsi ginjal dan kontrol penyakit usus juga merupakanpedoman untuk penggantian cairan.2)Kaji tanda vital (tekanan darah, nadi dan suhu)Rasional:Hipotensi (termasuk postural), takikardi, demam dapatmenunjukan respon terhadap dan atau efek kehilangancairan.3)Observasi kulit kering, berlebihan dan membran mukosa, turgor kulitmenurun, pengisian kapiler lambat. Ukur barat badan tiap hari.Rasional: Menunjukan kehilangan cairan berlebihan/dehidrasi4)Pertahankan pembatasan peroral, tirah baring dan hindari kerja.Rasional: Kolon diistirahatkan untuk penyembuhan dan menurunkankehilangan cairan usus.5)Berikan cairan sering dan dalam jumlah kecil untuk mendorongurinasi terjadi tiap dua jam (air daging, minuman ringan berkarbonat,minuman suplemen elektrolit, jus apel)55

Rasioanal:Minuman berkarbonat menggantikan natrium dan kaliumyang hilang pada diare dan muntah.Kolaborasi :6)Berikan cairan parenteral, transfusi darah sesuai indikasi.Rasional:Mempertahankan istirahatususakan memerlukanpergantian cairan untuk rehidrasi.7)Awasi hasil laboratrium, contoh : elektrolit dan gas darah analisa.Rasional:Menentukan kebutuhan penggantian dan keefektifanterapi.8)Berikan obat sesuai indikasi : anti diareRasional: Menurunkan kehilangan cairan.9)Antiemetik, misal trimetobenzamida (Tigan), hidroksin (vistarin).Rasional : untuk mangontrol mual/muntah.10)Antipiretik, misal asetaminofen (Tyenol).Rasional:mengontrol demam, menurunkan kehilngan cairan yangtakterlihat.11)Elektrolit, misal tambahan kalium ( LCI-IV, K-Lyte, Slow-K).Rasional:Karena diare, banyak elektrolit yang ikut terbuang jugasepertiHCO3yana dapat menimbulkan sidosismetabolik.12)Vitamin K (Mephyton)Rasional: Menurunkan resio pendarahan.56

2.Gangguan pola eliminasi ; berhubungan dengan inflamasi, iritasi, adanyatoksin atau malabsorbsi.Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pola eliminasi normal.Kriteria hasil : Melaporkan penurunan frekuensi defekasi, konsistensikembali normal, mengidentifikasi/menghindari faktor penyebab.Intervensi ;Mandiri :1)Observasi dan catat frekuensi defeksi, karakteristik dan faktorpencetus.Rasional:Membantu membedakan penyakit individu dan mengkajiberatnya efisode.Istirahat menurunkan mootilitas usus.2)Tingkatkan tirah baring, berikan alat-alat disamping tempat tidur.Rasional:Menurunkan laju metabolisme.Bila alat-alat terlalu jauhresiko jatuh.3)Kaji makanan dan cairan yang m,encetuskan diare.Rasional:Menghindarkan iritan dan meningkatkan istirahatusus,memberikan istirahat kolon.4)Mulai lagi pemasukan peroral secara bertahap.Tawarkan minumanjernih tiap jam,hindari dingin/panas.Rasional:Makan secara bertahap mencegah kram dan diareberulang, cairan dingin/panas dapat meningkatkanmotilitas usus.57

5)Barikn kesempatan untuk menyatakan perasaan berhubungan denganproses penyakit.Rasional: Reaksi stress dapat memperburuk penyakit.6)Observasi demam, takikardi, letergi, leukositosis, penurunan proteinserum, ansietas dan kelesuan.Rasional:Tanda bahwa toksik megakolon/perforasi akan terjadimemerlukan intervensi medik segera.Kolaborasi :7)Berikan obat-obatan sesuai indikasi defenoksilat (lomotil).Rasional:Menurunkanmotilitas/peristaltikgastrointestinal danmenurunkan sekresi digestif untuk menghilangkan kramdan diare. Catat : penggunaan harus hati-hati.8)Kolestiramin (Questran)Rasional:Mengikat garam empedu, menurunkan diareyangdiakibatkan oleh kelebihan asam empedu.9)Antasida.Rasional:Menurunkaniritasi gaster, mencegah inflamasiyangmenurunkan resiko infeksi.10)Antibiotik.Rasional: Mengobati infeksi supuratif local.58

11)Pemeriksaan tinja.Rasional: Untuk menentukan jenis pengobatan yang tepat.3.Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan outputyang berlebihan.Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan keseimbangan cairandan elektrolit tetap terjaga/meminimalkan efisode ketidak seimbangancairan dan elektrolit.Kriteri hasil:Mempertahankan cairan dan elektrolit output yang tidakberlebihan.Intervensi :Mandiri :1)Pantau tanda dan gejala dehidrasi misalnya : kulit dan membrannuklosa kering, kenaikan berat badan urine, haus.Rasional:Propulasi feses yang cepatmelalui usus mengurangiabsorbsi air. Volume sirkulasi yang rendah menyebabkankekeringan membran nuklosa dan rasa haus. Urin yangpekak telah meningkatkan berat jenis.2)Pantau masukan dan haluaran dengan cermat.Rasional:Catatanmasukandan haluaranmembantu mendeteksitanda dini ketidakseimbangan cairan.3)Pantau ketidakseimbangan elektrolit: natrium, klorida, kalium.59

Rasional:Populasi feses yang tepat melalui usus mengurangiabsorbsi elektrolit. Muntah-muntah juga menyebabkankehilangan wlwktrolit.4)Pantau masukan danhaluaran, yakinkan bahwa masukanmengkompensasi haluaran.Rasional:Haluaran dapa melebihi masukan, yang sebelumnya sudahtidak mencukupi untuk mengkompensasi yang tidak kasatmata.4.Nurisi kurangdari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguanabsorbsi nutrien, asupan makanan tidak adekuat.Tujuan : Setelah dilakukan tindakankeperawatan kebutuhan nutrisiterpenuhi.Kriteria hasil : Menunjukan berat badan yang normal dengan nilailaboratorium normal dan tak ada tanda malnutrisi.Intervensi :Mandiri :1)Timbang berat badan tiap hari.Rasional: Memberikan informasi tentang kebutuhan diet.2)Dorong tirah baring dan pembatasan aktivitas.Rasional: Menurunkan kebutuhan metabolik.3)Anjurkan istirahat sebelum maka.Rasional:Menanangkan paristaltik dan meningkatkan energi untukmakan.60

4)Berikan kebersihaaan oral.Rasional: Meningkatkan nafsu makan.5)Ciptakan lingkungan yang nyaman saat makan.Rasional: Menurunkan stress dan lebih kondusif untuk makan.6)Batasi makanan yang dapat meningkatkan kram abdoman, flatus(misal produk susu).Rasional: Mencegah serangan akut.7)Dorong pasien mengungkapkan perasaan.Rasional:Memberikan rasa kontrol pada pasien dan kesempatanmemilih akanan yang diinginkan.Istirahat usus menurunkan perstaltik dan diare.8)Catat masukan dan perubahan simtomatik.Rasional:Menimgkatkan saluran usus untuk mematikan kembaliproses pencernaan. Protein perlu untnk penyembuhanjaringan. Rendah bulk menurunkan respon paristaltikterhadap makanan.Kolaborasi :9)Pertahankan puasa seuai indikasi.Tambahkan diet secara bertahapsesuai indikasi, misal cairan jernih maju menjadi menjadi makananyangdihancurkan, rendah sisa, keudian tunggi protein, tinggikaloridan reendah serat.Rasional:Antikolinergik diberikan 15 30 menit sebelum makanuntuk memberikan penghilangrasakram dan61

diare,menurunkan motilitas usus dan meningkatkan waktu untukabsorbsi nutrien.10)Berikan obat sesuai indikasi, contoh: Donatol, Nabarbital danBelladona (Imerol yang disuntikan).Rasinal:Mencegah atau mengobati anemia.5.Nyeri berhubungan denga hiperperistaltik, iritasi mukosa usus.Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri hilang/terkontrol.Kriteria hasil ; Melaporkan nyeri hilang atau terkontrol, eksresi wajahpasien rileks dan mampu tidur/istirahat denagn cepat.Intevensi :Mandiri :1)Dorong pasien untuk melaporkan nyeri.Rasional:Mencoba untuk mentoleransi nyeri, dari pada memintaaanalgetik.2)Kaji lapiran kram abdomen/nyeri, catat lokasi lamanya,intensitas(skala 1 10), selidiki dan laporkan perubahan karakteristik nyieri.Rasional:Untuk mengidentifikasi penyakitdan perubahanpenyebaran penyakit.3)Catat petunjuk nonverbal.Rasional: Dapat digunakan pada hubungan petunjuk verbal untukmengidentifikasi berat / luasnya masalah.62

4)Kaji faktor yang memberat / menyebabkan yeri.Rasional:Dapat menunjukan faktor penyebab / memperberat danmengidentifikasi terjadinya komplikasi.5)Berikan posisi yamg nyaman.Rasional: Menurunkan tegangan abdomen.6)Berikan perawatan area rektal.Rasional: Melindungi kulit dari asam susu dan ekskoriasi.7)Observasi/catat distensi abdomen, peningkatan suhu dan penurunantekanan darah.Rasional: Dapat menunjukan adanya inflamasi.Kolaborasi :8)Lakukan modifakasi diet sesuai indikasi, misalnya memberikan cairandan meningkatkan makanan padat sesuai indikasi.Rasional: Istirahat usus penuh dapat menurunkan nyeri, kram.Berikan obat sesuai indikasi :9)Analgesik.Rasional:Menurunkan rasa nyeri,penggunaan hati-hati seperti opiat,karena dapat menimbulkan toksik megakolon.10)Antikolinergik.Rasional: Menghilangkan sepasme saluran G1.6.Ansietas berhubungan dengan eliminasi yang sering dan tidak terkontrol.Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan ansietas teratasi.63

Kriteria hasil : Menunjukan ekspres wajah rileks dan melaporkanpenurunan ansietas.Menyatakan kesadaran persaan ansietas dan cara sehat menerimanya.Intervensi :Mandiri :1)Catat petunjuk perilaku, misalnya gelisah, peka rangsang, menolak,kurang kontak mata.Rasional: Indikator derajat ansietas/stress.2)Dorong pasien menyatakan perasaan. Berikan umpan balik.Rasional:Membuat hubungan terapeutik. Membantu pasien/orangterdekatdalam mengidentifikasimasalah yangmenyebabkan stress.3)Akui bahwa ansietas dan masalah mirip dengandengan yangdiekspresikan orang lain.Rasional:Validasi bahwa perasaan normal dapatmembantumenurunkan stress.4)Berikan informasi yang akuratdan nyata tentang penyakit danpengobatan.Rasional:Keterlibatanpasiendalamperencanaankeperawatanmemberikan rasa kontroldan membantu menurunkanstress.5)Berikan lingkungan tenang dan istirahat.Rasional: Membantu menurunkan stress dan meningkatkan relaksasi.64

7.Resiko terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan seringnyadefekasi dengan iritasi pada daerah anal dan bokong.Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi kerusakanintegritas kulit.Kriteri hasil : Menyatakan pemahaman faktor penyebab, menunjukanprilaku mempertahankan integritas kulit, tidak ada tanda-tanda iritasi kulit.Intervensi :Mandiri :1)Observasi kemerahan dan tanda-tanda iritasi kulit disekitar area anal.Rasional: Untuk mengetahui sejauh mana iritasi terjadi.2)Dorong pasien untuk mengikuti rutinitas perawatan kulit, yaitu :mengelap/mengeringkan area anal setelah defekasi, membersihkandengan nola kapas.Rasional: Mencegah terjadinya iritasi kulit.3)Diskusikan tentang pentingnya kebersihan area anal dan jaga agartetap kering.Rasional:Memberikan pengetahuan agarpasienmemperhatikankebersihan.4)Anjurkan menggunakan pelindung kulit dan barier palembab sesuaikebutuhan.Rasional: Mencegah terjadinya iritasi yang berlebihan.(Carpenito, Lynda juall, 1999;Engram, Barbara, 1998)65