Makalah Gastritis
-
Upload
rizky-shikiz-ratarii -
Category
Documents
-
view
9 -
download
0
description
Transcript of Makalah Gastritis
![Page 1: Makalah Gastritis](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082901/5695cf681a28ab9b028df884/html5/thumbnails/1.jpg)
GASTRITIS
I. KONSEP DASAR MEDIS
A. Definisi Gastritis
Gastritis adalah peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung yang
berkembang apabila mekanisme protektif mukosa di penuhi dengan bakteri atau bahan iritasi
lain (Reeves. Lockhart,2001)
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik,
difusi atau lokal (Silvia,1995:251) Gastritis dapat dibagi menjadi dua antara lain : (Reeves.
Lockhart, 2001).
1. Gastritis akut
Proses peradangan lambung jangka pendek yang terkait dengan konsumsi agar kimia atau
makanan yang mengganggu dan merusak mukosa gastrik.
2. Gastritis Kronis
Terbagi dalam dua tipe :
a. Tipe A mampu menghasilkan imun sendiri, Tipe ini berhubungan dengan atropi dari kelenjar
lambung dan penurunan mukosa, akibat adanya penurunan sekresi gastrik ini mempengaruhi
produksi antibodi yang berlanjut pada anemia pernisiosa.
b. Tipe B : tipe B tidak lazim, biasanya tipe B ini di kaitkan dengan infeksi bakteri Helicobacter
pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung yang sering terjadi dengan
karakteristik adanya anoreksia, rasa penuh dan tidak enak pada epigastrium, mual dan
muntah yang penyebabnya sering tidak diketahui (Long ; C. B,2006).
B. Etiologi
Gastritis dapat timbul tanpa diketahui penyebabnya. Penyebab yang sering
dijumpai adalah :
1. Obat analgetik - anti inflamasi terutama aspirin. Aspirin dalam dosis rendah sudah dapat
menyebabkan erosi mukosa lambung
2. Bahan kimia misalnya lisol
![Page 2: Makalah Gastritis](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082901/5695cf681a28ab9b028df884/html5/thumbnails/2.jpg)
3. Merokok
4. Alkohol
5. Stres fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan gagal, pernafasan,
gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat.
6. Refleksi usus lambung
C. Patofisiologi
Absorbsi pada lambung umumnya sangat rendah karena mukosa lambung dilapisi oleh
sel – sel mukosa yang sangat resisten yang mensekresi mukus yang sangat kental dan lekat dan
mukosa lambung mempunyai sambungan yang sangat rapat antara sel – sel epitel yang
berdekatan, dua hal tersebut ditambah dengan hambatan-hambatan absorbs lambung yang lain di
sebut sawar lambung, dan beberapa bahan makanan dan minuman seperti alkohol, aspirin dapat
merusak sawar mukosa pelindung lambung yaitu mukosa lambung dan sambungan gaster yang
rapat diantara sel pelapis lambung terdapat sebuah kelenjar gastrin yaitu di fundus, selain itu ada
sel G terletak didaerah pylorus lambung yang memproduksi hormone gastrin. Gastrin
merangsang kelenjar gastrin untuk menghasilkan asam hidroklorida dan pepsinogen, substansi
lain yang juga disekresi oleh lambung adalah beberapa enzim dari berbagai elektrolit terutama
ion natrium, kalium dan klorida. (Silvia Price, 1995).
D. Manifestasi Klinis
Menurut Inayah. I. 2004, manifestasi klinik dari gastritis adalah :
1. Gastritis akut : muntah darah, nyeri epigastrium, nausea dan rasa ingin muntah, nyeri
tekan yang ringan pada epigastrium.
2. Gastritis kronik : nyeri ulu hati, anoreksia, nausea, nyeri seperti ulkus peptik, anemia,
nyeri tekan epigastrium, cairan lambung terganggu, kadar gastrin serum tinggi (Inayah.
I, 2004).
E. Penatalaksanaan
Menurut inayah, I (2004 : 56) penatalaksanaan gastritis akut dan kronik antara lain :
1. Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi
![Page 3: Makalah Gastritis](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082901/5695cf681a28ab9b028df884/html5/thumbnails/3.jpg)
2. Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai
3. Pemberian obat - obatan H 2 blocking antacid atau obat - obat ulkus lambung yang lain.
F. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Inayah. I, 2004, Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan pada gastritis akut
dan kronis adalah sama antara lain :
1. Endoskopi
Pemeriksaan bagian dalam sesuatu alat memakai endoskop
2. Histopologi biopsi mukosa lambung
Pengambilan jaringan dari penderita secara bedah untuk pemeriksaan mikroskopik
3. Radiologi dengan konsep ganda
Ilmu tentang energi dan zat-zat radioaktif khususnya cabang ilmu kedokteran yang menggunakan
energi radioaktif dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.
G. Komplikasi
Pendarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematomesis dan melena, dapat
berakhir sebagai syok hemoragik (FKUI, 2000 : 493) Jika dibiarkan tidak terawat, gastritis akan
dapat menyebabkan peptic ulcers dan pendarahan pada lambung. Beberapa bentuk gastritis
kronis dapat meningkatkan resiko kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan secara terus
menerus pada dinding lambung dan perubahan pada sel-sel di dinding lambung.
Kebanyakan kanker lambung adalah adenocarcinomas, yang bermula pada sel-sel
kelenjar dalam mukosa. Adenocarcinomas tipe 1 biasanya terjadi akibat infeksi H. pylori.
Kanker jenis lain yang terkait dengan infeksi akibat H. pylori adalah MALT (mucosa associated
lymphoid tissue) lymphomas, kanker ini berkembang secara perlahan pada jaringan sistem
kekebalan pada dinding lambung. Kanker jenis ini dapat disembuhkan bila
ditemukan pada tahap awal.
H. Prognosis
1. Gastritis akut umumnya sembuh dalam waktu beberapa hari.
2. Insidensi ulkus lambung dan kanker lambung meningkat pada gastritis kronis tipe A.
![Page 4: Makalah Gastritis](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082901/5695cf681a28ab9b028df884/html5/thumbnails/4.jpg)
3. Gastritis dapat menimbulkan komplikasi pedarahan saluran cerna dan gejala klinis yang
berulang.
II. KONSEP PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Faktor predisposisi dan presipitasi Faktor predisposisi adalah bahan-bahan kimia,
merokok, kafein, steroid, obat analgetik, anti inflamasi, cuka atau lada. Faktor
presipitasinya adalah kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan rokok, penggunaan obat-
obatan, pola makan dan diet yang tidak teratur, serta gaya hidup seperti kurang istirahat.
2. Pengkajian dikembangkan dari Smertzer, S.C B,G, 2002 : 1062 ; long, C.B; Lorkhart, R,
2001 : 138 0 antara lain melakukan pengkajian pola fungsional :
a. Aktivitas dan istirahat : keadaan umum lemah, aktivitas dibantu
b. Sirkulasi : nadi lemah bila muntah berlangsung terus
c. Eliminasi : kadang terjadi diare kembung
d. Makan /cairan : tidak ada nafsu makan, mual, haus, penurunan turgor kulit, selaput mukosa
kering.
e. Nyeri / ketidaknyamanan : nyeri ulu hati terutama sesudah makan
f. Integritas ego : riwayat mudah stress akibat kerja, keuangan, mudah cemas
g. Neurosensori : Sakit kepala
h. Keamanan : lesu
i. Penyuluhan dan pembelajaran : riwayat minum alkohol, merokok, pola diet yang sembrono
( makan banyak atau makan tergesa – gesa, adanya riwayat infeki saluran cerna ).
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada pasien gastritis adalah :
1. Nyeri b.d iritasi mukosa asam lambung
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d masukan nutrien yang tidak adekuat mual
dan muntah.
3. Kecemasan b.d kurang informasi mengenai penyakit dan program pengobatan yang sedang
dijalani
![Page 5: Makalah Gastritis](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082901/5695cf681a28ab9b028df884/html5/thumbnails/5.jpg)
4. Risiko kekurangan volume cairan tubuh b.d masukan cairan tidak cukup dan kehilangan
cairan berlebih karena muntah
5. Intoleran aktivitas b.d kelemahan fisik
6. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.
C. Rencana Keperawatan
1. Nyeri b.d iritasi mukosa asam lambung
Tujuan: Nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria:
a. Nyeri dan panas pada daerah epigastrium berkurang atau hilang.
b. Pasien dapat istirahat.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat nyeri pasien.
2. Berikan informasi tentang berbagai
strategi yang dipilih untuk menurunkan
rasa nyeri
3. Anjurkan pasien menggunakan
strategi yang dipilih untuk menurunkan
rasa nyeri.
4. Anjurkan pasien agar tidak makan
makanan yang merangsang peningkatan
asam lambung.
Agar dapat mengetahui tingkat nyeri yang
dialami oleh pasien.
Dapat mengetahui metode penurunan nyeri
serta dapat melakukannya.
Membantu dalam menurunhkan ambang
nyeri yang dialami.
Agar pasien dapat mengetahui makanan yang
merangsang asam lambung serta tidak
mengkonsumsinya.
![Page 6: Makalah Gastritis](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082901/5695cf681a28ab9b028df884/html5/thumbnails/6.jpg)
5. Kolaborasi dengan tim medik untuk
pemberian anti analgetik. Menurunkan tingkat nyeri yang dialami oleh
pasien.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d masukan nutrien yang tidak adekuat mual
dan muntah.
Tujuan: Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria:
a. mual berkurang/hilang.
b. porsi makan dihabiskan.
c. pasien mengerti manfaat makanan bagi tubuhnya.
INTERVENSI RASIONAL
1. Jelaskan klein dan keluarga tentang
pentingnya makanan bagi tubuh.
2. Monitor jumlah makanan yang
masuk.
3. monitor adanya muntah dan catatat
jumlah, frekwensi dan warna
4. Berikan makanan yang bervariasi
menurut dietnya untuk merangsang
nafsu makan.
5. Berikan makanan dalam porsi kecil
namun sering.
6. Kolaborasi dengan tim medik untuk
pemberian obat anti emetik.
Pasien dan keluarga dapat mengetahui
pentingnya
Untuk mengetahui besar makanan yang
dikonsumsi.
Sebagai data untuk melakukan tindakan
keperawatan dan pengobatan selanjutnya.
Agar klirn dapat termotivasi dan merangsang
nafsu makan.
Untuk mengurangi perasaan dan memenuhi
kebutuhan makanan bagi pasien.
Sebagai terapi untuk
menghambat/ rangsangan mual dan muntah.
![Page 7: Makalah Gastritis](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082901/5695cf681a28ab9b028df884/html5/thumbnails/7.jpg)
3. Gangguan pola tidur b.d nyeri pada daerah epigastrium
Tujuan: kebutuhan tidur dan istirahat terpenuhi
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji masalah gangguan tidur pasien,
karakteristik, dan penyebab kurang tidur.
2. Rapikan tempat tidur, bantal yang
nyaman dan bersih
3. Lakukan persiapan untuk tidur malam
4. Anjurkan pasien untuk relaksasi pada
waktu pasien akan tidur.
5. Ciptakan suasana dan lingkungan yang
nyaman
Memberikan informasi dasar dalam
menentukan rencana keperawatan.
Meningkatkan kenyamanan saat tidur.
Mengatur pola tidur pasien.
Memudahkan pasien dalam memulai
tidurnya.
Lingkungan dan suasana yang nyaman
akan mempermudah penderita untuk tidur
4. Kecemasan b.d kurang informasi mengenai penyakit dan program pengobatan yang sedang
dijalani
Tujuan: Cemas teratasi atau kurang dengan kriteria :
a. Pasien mengerti tentang penyakit dan program pengobatan yang dijalankan.
b. Pasien tidak murung dan tidak gelisah lagi.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji rasa cemas pasien.
2. Beri kesempatan pada pasien
mengungkapkan rasa cemasnya.
Sebagai data awal untuk mengetahui
tingkat kecemasan pasien.
Agar dapat mengetahui penyebab cemas
yang dialami serta mengurangi beban
psikologis pasien.
Pasien dapat mematuhi diet serta
![Page 8: Makalah Gastritis](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082901/5695cf681a28ab9b028df884/html5/thumbnails/8.jpg)
3. Jelaskan pada pasien tantang diet yang
bisa dijalankankan setelah sembuh.
4. Jelaskan pada pasien tentang prosedur
pengobatan/perawatan yang akan dilakukan
dan dianjurkan kooperatif didalamnya.
5. Berikan motivasi pada pasien tentang
kesembuhannya.
menghindari kambuh penyakitnya kembali.
Dapat memahami dan menerima segala
tindakan yang dilakukan untuk proses
penyembuhan penyakitnya.
Pasien dan keluarga optimis atas
penyembuhan penyakit pasien dan
mematuhi segala anjuran yang diberikan.
5. Risiko kekurangan volume cairan tubuh b.d masukan cairan tidak cukup dan kehilangan
cairan berlebih karena muntah.
Tujuan: Tidak ada tanda-tanda kehilangan cairan tubuh.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kemungkinan adanya tanda-tanda
dehidrasi serta catat intake dan output.
2. Kaji kesimbangan cairan dan elektrolit
setiap 24 jam.
3. Anjurkan pasien tetap mempertahankan
intake peroral yaitu makan dan minum
sedikit-sedikit tapi sering
4. Anjurkan pasien menghindari
mengkonsumsi makanan dan minuman
yang mengandung kafein.
Mendeteksi tanda-tanda awal dehidrasi.
Mendeteksi indicator awal
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
Agar keseimbangan cairan tubuh pasien
dapat tetap dipertahankan.
Kafein merupakan stimulan sistem saraf
pusat yang dapat meningkatkan aktivitas
lambung dan sekresi pepsin yang
menimbulkan peningkatan sekresi asam
lambung sehingga dapat menimbulkan
reaksi mual danmuntah
![Page 9: Makalah Gastritis](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082901/5695cf681a28ab9b028df884/html5/thumbnails/9.jpg)
6. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
Tujuan: Keterbatasan aktifitas teratasi.
Kriteria Hasil :
K/u baik, pasien tidak dibantu oleh keluarga dalam beraktifitas.
INTERVENSI RASIONAL
1. Tingkatkan tirah baring atau duduk,
berikan lingkungan yang tenang dan
nyaman; batasi pengunjung sesuai
keperluan.
dorong penggunaan tekhnik relaksasi,
3. berikan obat sesuai dengan indikasi.
Meningkatkan istrahat dan ketenangan dan
menyediakan energi yang digunakan untuk
penyembuhan. Aktivitas dan posisi duduk
tegak diyakini menurunkan aliran darah ke
kaki, yang mencegah sirkulasi optimal
kesel hati.
Meningkatkan relaksasidan penghematan
energi, memusatkan kembali perhatian dan
dapat meningkatkan koping.
Membantu dalam manajemen kebutuhan
tidur
7. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.
Tujuan : Kurang pengetahuan teratasi dengan kriteria:
Pasien dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan dan
pengobatan.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji ulang penyebab khusus terjadi
episode dan prognosis.
2. Pajankan pada program
pengobatan/rehabilitasiketergantungan zat
kimia bila diindikasikan.
3. Dukung penggunaan teknik penanganan
Memberikan dasar pengetahuan dimana
pasien dapat membuat pilihan informasi
Penggunaan alkohol dapat mengiritasi
dan mengikis lapisan mukosa dalam
lambung dan dapat mengakibatkan
peradangan dan pendarahan.
Menurunkan rangsang eksentrik HCL,
![Page 10: Makalah Gastritis](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082901/5695cf681a28ab9b028df884/html5/thumbnails/10.jpg)
stres, hindari stres dan emosi
4. Anjurkan menghentikan merokok
menurunkan resiko perdarahan ulang.
Merokok mengganggu kerja lapisan
pelindung lambung, membuat lambung
lebih rentan terhadap gastritis
DAFTAR PUSTAKA
![Page 11: Makalah Gastritis](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082901/5695cf681a28ab9b028df884/html5/thumbnails/11.jpg)
Doenges, E. Marillyn.1999. Rencana Asuhan Keperawatan,Alih bahasa: I made kariasi edisi 3,
Penerbit EGC, Jakarta.
Hadi, Sujono, 1999, Gastroentrologi, Penerbit Alumni, Jakarta.
Price, Sylvia A. Wilson, L. M.1994, Patofisiologi Konsep ProsesPenyakit, edisi 4, Alih Bahasa Peter
Anugrah. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Underwood, J. C. E., 1996, Patologi Umum dan Sitemik, edisi 2, EGC,Jakarta
http://www.indofarma.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=27&Itemid=125, di akses
tanggal 7 Juni 2013,