MAKALAH FERMENTASI KACANG

download MAKALAH FERMENTASI KACANG

of 14

Transcript of MAKALAH FERMENTASI KACANG

  • 5/26/2018 MAKALAH FERMENTASI KACANG

    1/14

    MAKALAH

    FERMENTASI PADA KACANG-KACANGAN

    Diajukan sebagai tugas untuk mata kuliah Teknologi Pangan

    Oleh :

    Kelompok 4

    Kelas 2.B

    Nama Anggota:

    1. Delfia Agustami NIM. 1221101472. Sutia Dwi Purnasari NIM. 1221101743. Yossi Lisnayenti NIM. 122110179

    DosenPembimbing :

    Heriyenni, S.Pd, M.Si

    PRODI D-III GIZI

    POLTEKKES KEMENKES PADANG

    2014

  • 5/26/2018 MAKALAH FERMENTASI KACANG

    2/14

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur kami ucap kan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

    telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat

    menyelesaikan tugas makalah mata kuliah dengan judul Fermentasi Pada Kacang-

    Kacangan.

    Dalam penulisan makalah ini kami banyak menghadapi kesulitan dan hambatan tetapi

    berkat dorongan dan dukungan dari teman-teman, sehingga kesulitan dan hambatan tersebut

    dapat diatasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

    telah membantu kami sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.

    Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan para pembaca

    pada umumnya. Namun walaupun makalah ini selesai tentulah masih banyak kekurangan hal

    ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu kritik dan

    saran yang mengarah kepada perbaikan isi makalah ini sangat kami harapkan.

    Padang, April 2014

    Penulis

  • 5/26/2018 MAKALAH FERMENTASI KACANG

    3/14

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR. ...................................................................................................... ii

    DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1B. Tujuan ..................................................................................................................... 1C. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Pengertian Fermentasi .............................................................................................B. Prinsip Fermentasi.............................................................................. .................... 12C. Pengaruh Fermentasi Terhadap Mutu Pangan ........................................................ 17

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................................................. 19B. Saran ....................................................................................................................... 19

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 5/26/2018 MAKALAH FERMENTASI KACANG

    4/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Dewasa ini kita dihadapkan dengan kenyataan yang memprihatinkan, plasma

    nutfah dan sumber daya alam Indonesia dieksploitasi oleh pihak asing untuk kepentingan

    negara mereka sendiri. Rakyat Indonesia tidak dapat menikmati kekayaan alam negeri

    sendiri sehingga kesejahteraan masyarakat Indonesia berada di bawah rata-rata. Negara

    yang kaya akan sumber daya alam dan plasma nutfah ini seharusnya memiliki tingkat gizi

    yang lebih baik dibanding negara-negara lain, akan tetapi pemanfaatan yang tidak optimal

    menyebabkan kesejahteraan masyarakat Indonesia di bawah ratarata. Berbagai penyakit

    seperti busung lapar timbul akibat kekurangan gizi, terutama protein. Upaya untuk

    menangani masalah ini perlu mendapat perhatian secara serius untuk mengantisipasi

    berbagai masalah sosial yang akan ditimbulkan.

    Saat ini, harga protein hewani yang berasal dari daging, ikan, telur dan susu

    semakin mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat luas, khususnya yang

    berpendapatan pas-pasan. Untuk mencegah meluasnya masalah kekurangan gizi terutama

    protein di masyarakat, perlu digalakkan pemakaian sumber-sumber protein nabati.

    Penggunaan protein nabati dari kacang-kacangan (seperti tahu, tempe, dan oncom) telah

    terbukti ampuh untuk mengatasi masalah kekurangan gizi dan protein tersebut (Siswono,

    2002).

    B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan fermentasi?2. Apa saja prinsip fermentasi?3. Bagaimana pengaruh fermentasi terhadap mutu pangan?

    C. Tujuan1. Mengetahui pengertian dari fermentasi?2. Mengetahui prinsip fermentasi?3. Mengetahui pengaruh fermentasi terhadap mutu pangan?

  • 5/26/2018 MAKALAH FERMENTASI KACANG

    5/14

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Fermentasi Kacang-KacanganMenurut Louis Pasteur (ilmuwan Perancis) fermentasi adalah penguraian gula menjadi

    alkohol dan CO2 oleh mikroorganisme (khamir) dan berlangsung tanpa suplai/oksigen.

    Buchner menyempurnakan pengertian fermentasi yang dibuat Pasteur sebagai berikut

    Fermentasi adalah proses penguraian gula menjadi alkohol dan CO2 yangberlangsung karena

    adanya ekstrak khamir atau sebenarnya enzim-enzim yang terdapat dalam ekstrak tersebut.

    Sedangkan definisi modern darifermentasi adalah:

    1. Proses disimilasi anaerobik senyawa-senyawa organik oleh aktivitasmikroorganismeatau ekstrak dari sel-sel tersebut, antara lain fermentasialkohol dan fermentasi asam

    laktat.

    2. Reaksi oksidasi-reduksi di dalam sistem biologi yang menghasilkan energi, dengansenyawa-senyawa organik berperan sebagai donor dan akseptor elektron (Tjahjadi,

    2011).

    B. Prinsip Fermentasi Kacang-KacanganPrinsip dari sebuah fermentasi adalah memperbanyak jumlah mikroorganisme dan

    menggiatkan metabolismenya dalam bahan pangan.Kondisi lingkungan yang diperlukan bagi

    pertumbuhan dan produksimaksimum dalam fermentasi harus sesuai, terutama faktor-faktor

    berikut ini: suhu inkubasi, pH medium, oksigen, cahaya, dan agitasi. Prinsip pengawetan

    dengan fermentasi didasarkan pada :

    a. Menggiatkan pertumbuhan dan metabolisme mikroorganisme penghasil alkohol danasam organik.

    b. Menekan/mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme proteolitik dan lipolitik olehalkohol atau asam organik yang dihasilkan dan bilapopulasinya sudah tinggi melalui

    persaingan akan zat gizi yang terdapatpada substrat (Tjahjadi, 2011).

    Untuk hidup, semua organisme membutuhkan sumber-sumber energi yang diperoleh

    dari metabolisme bahan pangan dimana organisme terdapat didalamnya. Bahan baku energi

    yang paling banyak digunakan adalah glukosa. Dengan adanya oksigen, beberapa

    mikroorganisme mencerna glukosa dan menghasilkan air, karbondioksida, dan sejumlah

  • 5/26/2018 MAKALAH FERMENTASI KACANG

    6/14

    besar energi (ATP) yang digunakan untuk tumbuh. Proses ini merupakan metabolisme

    aerobik. Akan tetapi, beberapa mikroorganisme dapat mencerna bahan baku energinya tanpa

    adanya oksigen dan sebagai hasilnya bahan baku energi ini hanya sebagian yang dipecah.

    Hasilnya hanya berupa sejumlah kecil energi, karbondioksida, air, dan produk akhir

    metabolik yang berupa sejumlah besar asam laktat, asam asetat, dan etanol serta sejumlah

    kecil asam organik volatil lainnya (alkohol dan ester dari alkohol tersebut). Proses ini disebut

    juga fermentasi yang timbul sebagai hasil metabolisme tipe anaerobik.

    Proses fermentasi menyebabkan sejumlah protein, lemak dan karbohidrat mengalami

    degradasi menjadi fraksi-fraksi yang lebih sederhana dan lebih mudah dicerna dari pada

    bahan asalnya. Protein akan dihidrolisis oleh enzim protease menjadi peptida-peptida,

    pepton-pepton, asam-asam amino dan amoniak, demikian pula lemak atau trigliserida oleh

    enzim lipase diubah menjadi asam-asam lemak, alkohol atau ester. Beberapa komponen

    tersebut bersama-sama dengan komponen-komponen volatile dapat membentukflavour yang

    khas. Hal ini berarti semakin banyak jumlah ragi yang ditambahkan maka semakin banyak

    pula komponen kacang hijau yang mengalami degradasi.

    C. Pengaruh Fermentasi Kacang-Kacangan Terhadap Mutu PanganMikroorganisme yang paling berperan penting dalam proses fermentasi adalah bakteri

    pembentuk asam laktat, bakteri pembentuk asam asetat, dan beberapa jenis khamir penghasil

    alkohol. Jenis-jenis kapang tertentu juga berperan utama dalam fermentasi beberapa bahan

    pangan.

    Sifat-sifat bahan pangan hasil fermentasi ditentukan oleh mutu dan sifat bahan pangan

    itu sendiri, perubahan yang terjadi sebagai hasil fermentasi mikroorganisme dan interaksi

    yang terjadi sebagai hasil fermentasi mikroorganisme dan interaksi yang terjadi antara produk

    dari kegiatankegiatan tersebut dan zat-zat yang merupakan pembentuk bahan pangan

    tersebut. Fermentasi oleh mikroorganisme yang dikehendaki akan memberikan flavor,

    bentuk, dan tekstur yang baik pada produk hasil fermentasinya.

    FERMENTASI TEMPE

    Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau

    beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus

    oligosporus,Rh. oryzae,Rh. stolonifer(kapang roti), atauRh. arrhizus, sehingga membentuk

    padatan kompak berwarna putih. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai ragi

    tempe.

    http://wiki/Makananhttp://wiki/Fermentasihttp://wiki/Kedelaihttp://sutikno.blog.uns.ac.id/My%20Document/Tempe.htm#Tempe_bukan_kedelaihttp://wiki/Kapanghttp://w/index.php?title=Rhizopus&action=edit&redlink=1http://w/index.php?title=Rhizopus&action=edit&redlink=1http://w/index.php?title=Rhizopus&action=edit&redlink=1http://wiki/Kapanghttp://sutikno.blog.uns.ac.id/My%20Document/Tempe.htm#Tempe_bukan_kedelaihttp://wiki/Kedelaihttp://wiki/Fermentasihttp://wiki/Makanan
  • 5/26/2018 MAKALAH FERMENTASI KACANG

    7/14

    Warna putih pada tempe disebabkan adanya miselia jamur yang tumbuh pada

    permukaan biji kedelai. Tekstur kompak juga disebabkan oleh mise1ia jamur yang

    menghubungkan biji-biji kedelai tersebut. Banyak sekali jamur yang aktif selama fermentasi,

    tetapi umumnya para peneliti menganggap bahwaRhizopus spmerupakanjamur yang paling

    dominan. Jamur yang tumbuh pada kedelai tersebut menghasilkan enzim-enzim yang mampu

    merombak senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga

    senyawa tersebut dengan cepat dapat dipergunakan oleh tubuh.

    Menurut Sorenson dan Hesseltine (1986), Rhizopus sptumbuh baik pada kisaran pH

    3,4-6. Pada penelitian semakin lama waktu fermentasi, pH tempe semakin meningkat sampai

    pH 8,4, sehinggajamur semakin menurun karena pH tinggi kurang sesuai untuk pertumbuhan

    jamur. Secara umum jamur juga membutuhkan air untuk pertumbuhannya, tetapi kebutuhan

    air jamur lebih sedikit dibandingkan dengan bakteri. Selain pH dan kadar air yang kurang

    sesuai untuk pertumbuhan jamur, jumlah nutrien dalam bahan, juga dibutuhkan oleh jamur.

    Rhizopus oligosporusmenghasilkan enzim-enzim protease. Perombakan senyawa kompleks

    protein menjadi senyawa-senyawa lebih sederhana adalah penting dalam fermentasi tempe,

    dan merupakan salah satu faktor utama penentu kualitas tempe, yaitu sebagai sumber protein

    nabati yang memiliki nilai cerna amat tinggi. Kandungan protein yang dinyatakan sebagai

    kadar total nitrogen memang tidak berubah selama fermentasi. Perubahan terjadi atas kadar

    protein terlarut dan kadar asam amino bebas.

    Berdasarkan suatu penelitian, pada tahap fermentasi tempe ditemukan adanya bakteri

    Micrococcus sp. Bakteri Micrococcus sp. adalah bakteri berbentuk kokus, gram positif,

    berpasangan tetrad atau kelompok kecil, aerob dan tidak berspora, bisa tumbuh baik pada

    medium nutrien agar pada suhu 30C dibawah kondisi aerob. Bakteri ini menghasilkan

    senyawa isoflavon (sebagai antioksidan).

    Adanya bakteri Micrococcus sp. pada proses fermentasi tempe tidak terlepas dari

    tahapan pembuatan tempe, yang meliputi: penyortiran, pencucian biji kedelai diruang

    preparasi, pengupasan kulit, perebusan kedelai, perendaman kedelai, penirisan, peragian,

    pembungkusan, dan pemeraman. Selain itu faktor lingkungan juga mempengaruhi

    pertumbuhan bakteri antara lain, waktu, suhu, air, pH, suplai makanan dan ketersediaan

    oksigen.

    Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat

    menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis,

    jantung koroner,diabetes melitus,kanker,dan lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung

    http://wiki/Radikal_bebashttp://w/index.php?title=Aterosklerosis&action=edit&redlink=1http://w/index.php?title=Jantung_koroner&action=edit&redlink=1http://wiki/Diabetes_melitushttp://wiki/Kankerhttp://wiki/Kankerhttp://wiki/Diabetes_melitushttp://w/index.php?title=Jantung_koroner&action=edit&redlink=1http://w/index.php?title=Aterosklerosis&action=edit&redlink=1http://wiki/Radikal_bebas
  • 5/26/2018 MAKALAH FERMENTASI KACANG

    8/14

    zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung,

    hipertensi,dan lain-lain.

    Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak

    berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang

    dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi

    lebih mudahdicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena

    itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga

    lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.

    Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe.

    Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut,

    asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, serta skor

    proteinnya.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap,

    dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan

    pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk dan diare kronis. Dengan pemberian tempe,

    pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh

    dalam waktu singkat. Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa

    dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab timbulnya gejala flatulensi (kembung perut).

    FERMENTASI KECAP

    Kecap merupakan salah satu bentuk pangan tradisional yang dibuat dari kedelai atau

    kacang-kacangan lainnya. Kecap berasal dari cina dan sudah lama dikenal serta dibuat oleh

    masyarakat Indonesia. Kecap dapat dibuat melalui 3 cara, yaitu dengan cara fermentasi,

    hidrolisis asam, dan kombinasi kedua cara tersebut. Dibandingkan dengan kecap yang dibuat

    dengan cara hidrolisis, kecap yang berasal dari proses fermentasi biasanya mempunyai cita

    rasa dan aroma yang lebih baik. Hal ini mungkin merupakan alas an mengapa jarang

    dijumpai pembuayan kecap secara hidrolisis asam.

    Pembuatan kecap secara fermentasi pada prinsipnya adalah memecah protein, lemak,

    dan karbohidrat oleh aktivitas enzim dan kapang, ragi (khamir), serta bakteri menjadi fraksi-

    fraksi yang lebih sederhana. Fraksi-fraksi tersebut menentukan cita rasa, aroma, dan

    komposisi kecap. Pembuatan kecap secara kombinasi merupakan gabungan kedua cara di

    atas. Sebagian protein dihidrolisis dengan asam, kemudian dilanjutkan dengan fermentasi.

    Pembuatan kecap di Indoensia umumnya dilakukan secara fermentasi. Pembuatan

    kecap dengan fermentasi umum terdiri dari dua tahap, yaitu fermentasi kapang (solid stage

    http://wiki/Diarehttp://wiki/Kolesterolhttp://wiki/Penyakit_jantunghttp://wiki/Hipertensihttp://wiki/Proteinhttp://wiki/Lemakhttp://wiki/Karbohidrathttp://wiki/Kedelaihttp://wiki/Enzimhttp://wiki/Pencernaanhttp://wiki/Bayihttp://w/index.php?title=Lansia&action=edit&redlink=1http://w/index.php?title=Lansia&action=edit&redlink=1http://wiki/Bayihttp://wiki/Pencernaanhttp://wiki/Enzimhttp://wiki/Kedelaihttp://wiki/Karbohidrathttp://wiki/Lemakhttp://wiki/Proteinhttp://wiki/Hipertensihttp://wiki/Penyakit_jantunghttp://wiki/Kolesterolhttp://wiki/Diare
  • 5/26/2018 MAKALAH FERMENTASI KACANG

    9/14

    fermentation. Dan fermentasi dalam larutan garam (brine fermentation). Selama

    fermentasikapang, mikroba yang berperan adalah Asperghillus Oryzae, A. Flavus, A. niger,

    dan Rhizophus ologosporus. Selama fermentasi, garam yang berperan adalah beberapa jenis

    khamir bateri, antara lain Zygosacharomyces dan Hansenula (khamir), serta Lactobacillis

    (bakteri).

    Fermentasi kapang dapat dilakukan secara spontan atau menggunakan biakan murni

    (koji). Pada fermentasi kapang secara spontan, mula-mula dipilih kedelai yang baik,

    kemudian di cuci dan direbus, lalu ditiriskan dan dihamparkan pada tampah (nyiru) sampi

    dingin. Selanjutnya, ditutup menggunakan daun pisang atau karung goni dan dibiarkan

    selama 3-5 hari sehingga ditumbuhi kapang.

    Kedelai yang telah difermentasi dengan kapang (baik secara spontan maupun dengan

    menggunakan koji), selanjutnya direndam dalam larutan garam 20 persen dan dibiarkan

    terfermentasi selama 3-10 minggu. Hasil fermentasi garam kemudian ditambahkan dengan

    sejumlah air dan direbus. Setelah itu, kedelai disaring dan filtrasi dipasteurisasi pasa suhu 60-

    70C selama 30 menit. Bila suhu pasteurisasi terlalu tinggi akan terjadi pemecahan dan

    penggumpalan protein sehingga mutu kecap akan menurun. Filtrasi tersebut lalu dimasak

    bersama gula aren dan bumbu (untuk kecap asin) dan disaring. Filtrate hasil penyaringan

    merupakan kecap yang sudah jadi dan siap dibotolkan menjadi beberapa tingkatan mutu dari

    1 kg kedelai dapat dihasilkan 5,5, sampai 15 liter kecap. Setara skematis, proses pembuatan

    kecap dapat dilihat pada gambar

  • 5/26/2018 MAKALAH FERMENTASI KACANG

    10/14

    FERMENTASI TAUCO

    Tauco, meski penggunaannya dalam masakan hanya terbatas dalam jumlah kecil,

    namun kehadirannya tak bisa dipungkiri, mampu menambah nilai rasa sebuah masakan.

    Gurih dan menyumbangkan aroma serta rasa khas yang sukar digantikan dengan bahan lain.

    Terbuat dari kacang kedelai yang proses pembuatannya mirip pembuatan kecap, tauco

    pun merupakan produk hasil fermentasi. Fermentasi merupakan istilah yang mengacu pada

    sebuah proses dengan menggunakan mikroba yang ditambahkan pada bahan baku untuk

    menghasilkan jenis produk baru dengan sifat dan karakteristik yang berbeda, tergantung jenis

    mikroba yang ditambahkan. Selama proses fermentasi akan terjadi perubahan fisika (bentuk)

    dan kimiawi.

    Kedelai merupakan bahan pangan sumber protein nabati yang sangat baik. Dari

    susunan asam amino pembentuk proteinnya, kedelai memiliki asam amino dengan mutu yang

    mendekati protein hewan. Kandungan asam lemaknya pun didominasi oleh asam lemak tidak

    jenuh yang baik untuk kesehatan. Karena itu, kandungan gizi produk fermentasi olahan

    kedelai pun sangat baik. Bahkan, berkat proses fermentasi yang terjadi, zat gizi kacang

    kedelai setelah menjadi tauco pun jadi lebih mudah dicerna, sama seperti produk fermentasi

    lainnya.

    Pada umumnya tauco dibuat secara spontan, sehingga jenis mikroba yang tumbuh

    akan bermacam-macam jenisnya dan keadaan yang demikian ini akan berpengaruh terhadap

    mutu dari tauco yang dihasilkan baik dari segi flavor maupun kandungan proteinnya.

    Bahan baku yang sering digunakan untuk membuat tauco adalah kedelai hitam atau

    kedelai kuning, tetapi yang sering dan umum digunakan adalah kedelai hitam. Bahan

    tambahan untuk pembuatan tauco adalah berbagai jenis tepung seperti tepung terigu, tapung

    beras atau tepung beras ketan.

    Pada prinsipnya proses pembuatan tauco melalui dua tahapan fermentasi yaitu:

    fermentasi kapang dan fermentasi garam. Secara tradisional, kedua tahapan fermentasi

    tersebut dilakukan secara spontan dimana mikroba yang berperan selama fermentasi bersal

    dari udara sekitarnya atau dari sisa-sisa spora kapang yang tertinggal pada wadah bekas

    fermentasi sebelumnya.

    Tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk membuat tauco meliputi: perendaman,

    pencucian, pengukusan, penirisan, penambahan laru, fermentasi kapang, dan dilanjutkan

    dengan perendaman dalam larutan garam (fermentasi garam) selanjutnya adalah

    penyempurnaan.

  • 5/26/2018 MAKALAH FERMENTASI KACANG

    11/14

    Tujuan dari perendaman kedelai pada tahap pertama adalah untuk memudahkan

    pengupasan kulit kedelai, mengembangkan biji kedelai dan untuk membantu mempercepat

    pengukusan atau perebusan. Perendaman kedelai biasanya dilakukan semalam atau sekitar 20

    sampai 22 jam.

    Berbeda dengan pembuatan tempe, pada pembuatan tauco sering ditambahkan tepung

    misalnya tepung beras, tepung ketan, atau tepung terigu. Adapun tujuan dari penambahan

    tepung ini adalah untuk:

    1. Merangsang pertumbuhan kapang

    2. Menambah volume produk

    3. Menurunkan kadar air

    4. Sumber lignin, glikosida, dan asam glutamat

    Selama proses fermentasi kapang mikroba yang berperan adalah kapang dari jenis

    AspergillusI yaitu A. oryzae atau dari jenis R. oryzae dan R. oligosporus. Diantara kapang-

    kapang tersebut yang lebih sering digunakan dalam pembuatn tauco adalah kapang A. oryzae.

    Penggunaan kapang yang berbeda akan berpengaruh pada mutu dari taoco yang dihasilkan.

    Mikroba yang aktif dalam fermentasi garam adalah Lactobacillus delbrueckii, Hansenula sp.,

    dan Zygosaccharomyces yang dapat tumbuh secara spontan.

    Selama fermentasi kapang, kapang yang berperan akan memproduksi enzim seperti

    enzim amilase, enzim protease, dan enzim lipase. Dengan adanya kapang tersebut maka akan

    terjadi pemecahan komponen-komponen dari bahan tersebut. Selama proses fermentasi

    garam, enzim-enzim hasil dari fermentasi kapang akan memecah komponen-komponen gizi

    dari kedelai menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Protein kedelai akan diubah

    menjadi asam amino, sedangkan karbohidrat akan diubah menjadi senyawa organik.

    Senyawa-senyawa tersebut kemudian akan bereaksi dengan senyawa lainnya yang

    merupakan hasil dari proses fermentasi asam laktat dan alkohol. Reaksi antara asam-asam

    organik dan etanol (alkohol) lainnya akan menghasilkan ester-ester yang merupakan senyawa

    pembentuk cita rasa dan aroma. Adanya reaksi antara asam amino dengan gula akan

    menyebabkan terjadinya pencoklatan yang akan mempengaruhi mutu produk secara

    keseluruhan.

    Karena proses fermentasi ini, struktur protein di dalam kedelai terpecah-pecah

    menjadi berbagai macam asam amino. Berbagai asam amino ini bercampur dengan garam

    yang ditambahkan, membentuk kandungan umami yang tinggi sekali. Umami adalah sebutan

    komponen rasa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi gurih. Rasa

    gurih/umami terjadi karena terbentuknya MSG alami dalam tauco.MSG seperti kita ketahui

  • 5/26/2018 MAKALAH FERMENTASI KACANG

    12/14

    adalah singkatan Mono Sodium Glutamat, di mana sodium adalah nama lain dari Natrium

    dan glutamat dari asam glutamat salah satu bentuk asam amino alami. Reaksi antara asam

    glutamat dan natrium chorida (NaCl = garam) menghasilkan senyawa baru Mono Sodium

    Glutamat.

  • 5/26/2018 MAKALAH FERMENTASI KACANG

    13/14

    BAB III

    PENUTUP

    A. KesimpulanFermentasi adalah proses penguraian gula menjadi alkohol dan CO2 yang

    berlangsung karena adanya ekstrak khamir atau sebenarnya enzim-enzimyang terdapat dalam

    ekstrak tersebut. Prinsip dari sebuah fermentasi adalah memperbanyak jumlah

    mikroorganisme dan menggiatkan metabolismenya dalam bahan pangan. Kondisi lingkungan

    yang diperlukan bagi pertumbuhan dan produksimaksimum dalam fermentasi harus sesuai,

    terutama faktor-faktor berikut ini:suhu inkubasi, pH medium, oksigen, cahaya, dan agitasi.

    Proses fermentasi menyebabkan sejumlah protein, lemak dan karbohidrat mengalami

    degradasi menjadi fraksi-fraksi yang lebih sederhana dan lebih mudah dicerna dari pada

    bahan asalnya. Protein akan dihidrolisis oleh enzim protease menjadi peptida-peptida,

    pepton-pepton, asam-asam amino dan amoniak, demikian pula lemak atau trigliserida oleh

    enzim lipase diubah menjadi asam-asam lemak, alkohol atau ester

    Mikroorganisme yang paling berperan penting dalam proses fermentasi adalah bakteri

    pembentuk asam laktat, bakteri pembentuk asam asetat, dan beberapa jenis khamir penghasil

    alkohol. Jenis-jenis kapang tertentu juga berperan utama dalam fermentasi beberapa bahan

    pangan.

    B. SaranDengan adanya makalah ini penulis mengharapkan para pembaca mampu memahami

    tentang Fermentasi pada Kacang-Kacangan dalam Ilmu Teknologi Pangan dan

    menerapkannya dengan baik.

  • 5/26/2018 MAKALAH FERMENTASI KACANG

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    http://lordbroken.wordpress.com/2011/10/01/pembuatan-dan-fermentasi-tauco/

    http://books.google.co.id/books?id=bH0l24dGQG0C&pg=PA78&dq=fermentasi+kacang-

    kacangan&hl=en&sa=X&ei=sfBMU_qEHsnGrAeS64DAAw&redir_esc=y#v=onepage&q=f

    ermentasi%20kacang-kacangan&f=false

    http://lordbroken.wordpress.com/2011/10/01/pembuatan-dan-fermentasi-tauco/http://lordbroken.wordpress.com/2011/10/01/pembuatan-dan-fermentasi-tauco/http://books.google.co.id/books?id=bH0l24dGQG0C&pg=PA78&dq=fermentasi+kacang-kacangan&hl=en&sa=X&ei=sfBMU_qEHsnGrAeS64DAAw&redir_esc=y#v=onepage&q=fermentasi%20kacang-kacangan&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=bH0l24dGQG0C&pg=PA78&dq=fermentasi+kacang-kacangan&hl=en&sa=X&ei=sfBMU_qEHsnGrAeS64DAAw&redir_esc=y#v=onepage&q=fermentasi%20kacang-kacangan&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=bH0l24dGQG0C&pg=PA78&dq=fermentasi+kacang-kacangan&hl=en&sa=X&ei=sfBMU_qEHsnGrAeS64DAAw&redir_esc=y#v=onepage&q=fermentasi%20kacang-kacangan&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=bH0l24dGQG0C&pg=PA78&dq=fermentasi+kacang-kacangan&hl=en&sa=X&ei=sfBMU_qEHsnGrAeS64DAAw&redir_esc=y#v=onepage&q=fermentasi%20kacang-kacangan&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=bH0l24dGQG0C&pg=PA78&dq=fermentasi+kacang-kacangan&hl=en&sa=X&ei=sfBMU_qEHsnGrAeS64DAAw&redir_esc=y#v=onepage&q=fermentasi%20kacang-kacangan&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=bH0l24dGQG0C&pg=PA78&dq=fermentasi+kacang-kacangan&hl=en&sa=X&ei=sfBMU_qEHsnGrAeS64DAAw&redir_esc=y#v=onepage&q=fermentasi%20kacang-kacangan&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=bH0l24dGQG0C&pg=PA78&dq=fermentasi+kacang-kacangan&hl=en&sa=X&ei=sfBMU_qEHsnGrAeS64DAAw&redir_esc=y#v=onepage&q=fermentasi%20kacang-kacangan&f=falsehttp://lordbroken.wordpress.com/2011/10/01/pembuatan-dan-fermentasi-tauco/