Makalah Etika Profesi - Korupsi Rehabilitasi Gedung Sekolah

download Makalah Etika Profesi - Korupsi Rehabilitasi Gedung Sekolah

of 11

description

Makalah Etika Profesi

Transcript of Makalah Etika Profesi - Korupsi Rehabilitasi Gedung Sekolah

Sepeda Motor Faktor Utama Penyebab Kemacetan dan Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Malang

TUGAS MAKALAHEtika Profesi Korupsi Rehabilitasi Gedung Sekolah "

Oleh:NUGRAHA PASCA OGENTA

105060100111010

YANDA CHRISTIAN

105060100111019KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN SIPIL

MALANG2013KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur, kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini kami susun dalam rangka Tugas Makalah Etika Profesi , Dan berharap semoga dapat menambah hasanah berpikir kita ke depan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:1. Keluarga tercinta, terutama orang tua dan saudara-saudara penulis yang telah memberikan dukungan, semangat, dan bantuan baik moral, materi, maupun spiritual.

2. Bapak Ir. Arifi S.ST, MT yang telah memberikan pengarahan ini.

3. Semua teman dan sahabat Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya yang telah memberikan bantuan baik berupa dukungan nyata ataupun semangat.4. Serta pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu pe rsatu.Sesuai dengan pepatah, tiada gading yang tak retak dan tiada mawar yang tak berduri, kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang bermanfaat kami butuhkan.

Malang, Oktober 2013

PenyusunBAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.

Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi

manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

Namun pada saat ini banyak sekali masyarakat yang tidak mengetahui dan menerapkan etika yang seharusnya ada sebagai norma dan sopan santun yang ada. Misalnya seperti pada kebanyakan kasus saat ini, banyak orang yang meminta uang pelicin dan boleh menambah jumlah barang sepantasnya tanpa merubah dokumen yang ada. Semakin lama uang pelicin tersebut berubah menjadi suatu pungutan liar atau lazim disebut sebagai pungli1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk :

1. Mengetahui definisi etika profesi2. Mengetahui tujuan etika profesi3. Mengetahui prinsip-prinsip etika profesi4. Mengetahui bagaimana hubungan kasus korupsi dengan etika profesi dalam bidang konstruksi.

5. Mengetahui penyebab terjadinya korupsi dan dampaknya6. Mengetahui solusi penyelesaian kasus korupsi

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Definisi Etika ProfesiPengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah Ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu Mos dan dalam bentuk jamaknya Mores, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

Menurut Martin (1993) , etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (kode) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.2.2 Tujuan Etika Profesi

Etika profesi merupakan standar moral untuk profesional yaitu mampu memberikan sebuah keputusan secara obyektif bukan subyektif, berani bertanggung jawab semua tindakan dan keputusan yang telah diambil, dan memiliki keahlian serta kemampuan. Terdapat beberapa tujuan mempelajari kode etik profesi adalah sebagai berikut.

1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.

2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.

3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.

4. Untuk meningkatkan mutu profesi.

5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

8. Menentukan baku standarnya sendiri

2.3 Prinsip-Prinsip Etika Profesi1. Tanggung jawab

- Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.

- Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada

umumnya.2. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.3. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.2.4 Hubungan Kasus Proyek Rehabilitasi SMAN 1 Madiun dengan Etika Profesi

Pada proyek rehabilitasi SMAN 1 Madiun diduga dana senilai Rp 700 juta menyalahi aturan dan sarat korupsi. Kejaksaan Negeri Madiun telah menetapkan Kepala Sekolah SMAN 1 Madiun sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Kejaksaan Negeri Madiun juga memanggil tim ahli bangunan dari Universitas Brawijaya Malang untuk mengetahui letak kesalahan spesifikasi bangunannya.

Tim ahli bangunan tersebut akan melakukan audit forensik dan manajemen atas dugaan korupsi rehabilitasi delapan ruang kelas di SMAN 1 Madiun. Selain itu kejaksaan juga mendatangkan auditor dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jatim untuk melakukan audit pembukuan tentang dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Khusus Murid (BKM) dan Komite tahun 2010-2012. Dimana dalam audit dana BKM dan komite tersebut, ditemukan kerugian Negara sebesar Rp. 256 juta.

Pada dunia konstruksi saat ini sering terjadi pada pembangunan proyek pemerintah terjadi kasus korupsi. Tidak dari pihak pemilik dana dan juga dari pihak kontraktor.

Tentu saja seperti yang kita ketahui bahwa kasus yang seperti ini menyalahi etika profesi yang ada. Karena telah menyimpang dari prinsip-prinsip etika profesi yang bertanggung jawab, adil dan berotonomi. Sehingga secara tidak langsung telah mengambil hak-hak orang lain dan membuat masalah yang menyimpang dari aturan yang ada. Dan juga menyimpang dari tujuan etika profesi, yaitu :1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.

2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.

3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.

4. Untuk meningkatkan mutu profesi.

5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

8. Menentukan baku standarnya sendiri

2.5 Penyebab Terjadinya Korupsi dan Dampaknya

Korupsi adalah fenomena yang marak di Indonesia, bisa dibilang sangat membudaya, seperti menternak udang tambak di kolam udang. Salah satu penyebab yang paling utama dan sangat mendasar terjadinya Korupsi di kalangan para Birokrat, adalah menyangkut masalah keimanan, kejujuran, moral, dan etika sang Birokrat itu sendiri. Menurut Erry R. Hardjapamekas penyebab tingginya kasus korupsi di negeri ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: 1. Kurang keteladanan dan kepemimpinan elite bangsa.2. Rendahnya gaji Pegawai Negeri Sipil. 3. Lemahnya komitmen dan konsistensi penegakan hukum dan peraturan perundangan.4. Rendahnya integritas dan profesionalisme.5. Mekanisme pengawasan internal di semua lembaga perbankan, keuangan, dan birokrasi belum mapan.6. Kondisi lingkungan kerja, tugas jabatan, dan lingkungan masyarakat.7. Lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, moral dan etika.

Korupsi menimbulkan banyak dampak negatif dalam kelangsungan hidup kita. Salah satunya adalah dampak ekonomi atau materi. Menurut para pakar ekonomi , salah satu penyebab keterbelakangan pembangunan di asia khususnya diindonesia adalah korupsi yang berbentuk penagihan sewa yang menyebabkan perpindahan penanaman modal ke luar negeri bukanya diinvestasikan ke dalam negeri. Selain itu dampak korupsi pada kesejahteraan umum negara salah satu contohnya adalah bagaimana politikus membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar namun mempersulit dan merugikan perusahaan-perusahaan kecil. Politikus-politikus pro bisnis ini hanya mengembalikan pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan sumbangan besar kepada kampanye pemilu mereka.

Yang paling mendasar karena terkait dengan karakter manusia, yakni keimanan, kejujuran, moral, dan etika dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Karena setinggi apa pun gelar akademik seorang birokrat, jika ia tidak memiliki keimanan, kejujuran, moral dan etika, ia akan menjadi komponen perusak birokrasi. Semakin tinggi kekuasaannya, maka semakin destruktif pula perannya, sehingga birokrasi menjadi disfungsional. Keberadaan birokrasi itu sendiri sebenarnya bertujuan mulia, yaitu sebagai prosedur (baku) demi tercapainya suatu tujuan secara efektif. Namun, tatkala diawaki oleh orang-orang yang tidak professional, birokrasi justru bercita buruk, yakni sebuah proses yang kaku, ketidakefisienan sogok menyogok dan suap-menyuap semakin marak. Sehingga dengan carut-marutnya birokrasi di negeri ini, maka tumbuh-suburlah korupsi, kolusi dan nepotisme.2.6 Solusi Penyelesaian untuk kasus korupsiSetiap permasalahan pasti ada cara untuk mengatasinya dan ada beberapa cara untuk mengatasi kasus korupsi. Langkah-langkah Pemberantasan Korupsi

a. Pemberlakuan berbagai UU yang mempersempit peluang korupsi

b. Pembentukan berbagai lembaga yang diperlukan untuk mencegah korupsi

c. Pelaksanaan sistem rekruitmen aparat secara adil dan terbuka

d. Peningkatan kualitas kerja berbagai lembaga independen masyarakat untuk memantau kinerja para penyelenggara negara

e. Pemberian gaji dan kesejahteraan pegawai yang memadai.f. Pendidikan dan Budaya anti korupsiCara yang kedua yang ditempuh untuk menindak lanjuti korupsi adalah :

a. Pemberian hukum secara sosial dalam bentuk isolasi kepada para koruptor

b. Penndakan secara tegas dan konsisten terhadap setiap aparat hukum yang bersikap tidak tegas dan meloloskan koruptor dari jerat hukum

c. Penindakan secara tegas tanpa diskriminasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku terhadap para pelaku korupsi

d. Memberikan tekanan langsung kepada pemerintah dan lembaga-lembaga penegak hukum untuk segera memproses secara hukum para pelaku korupsi.BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan3.2 Saran

Dikarenakan sering terjadi kasus korupsi di Negara kita Indonesia ini entah di bidang konstruksi ataupun bidang-bidang lain, dan ini merupakan sikap dan tindakan yang tidak sesuai etika profesi ada baiknya kita mencegah dari awal dan berusaha menjaga pribadi kita untuk tidak korupsi, Karena korupsi sangat menimbulkan dampak yang buruk bagi kita dan Negara Indonesia tercinta kita.DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Etika, 18 Juli 2010Surabaya Post, Kejaksaan Selediki Rehab SMAN1 Madiun, Oktober 2013Diktat Kuliah Etika Profesi

http://www.tribunnews.com/nasional/2013/04/16/terobosan-baru-memberantas-korupsi-di-indonesia