Makalah Ekosistem Laut#Short#Ver1

download Makalah Ekosistem Laut#Short#Ver1

of 5

description

ekosistem laut

Transcript of Makalah Ekosistem Laut#Short#Ver1

KATA PENGANTAR

Sebagai insan yang beriman dan berpancasila, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Ekosistem Laut . Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam).Dengan adanya makalah ini, penulis berharap kita sebagai siswa dapat mengetahui dan memahami konsep tentang ekosistem laut dangkal serta menyadari perlunya mempertahankan ekosistem yang nantinya dapat diaplikasikan kepada peserta didik.Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, mudah-mudahan bantuan yang diberikan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.Selain itu, penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini pasti masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi isi maupun penulisannya. Untuk itu, penulis mohon kritik dan sarannya untuk perbaikan dan penulisan selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Surade, 07 Februari 2016

Penyusun

4

BAB IPEMBAHASAN

A. Pengertian Ekosistem LautEkosistem laut dalam merupakan kesatuan interaksi antara makhluk hidup (komponen biotik) dengan lingkungannya (komponen abiotik) yang terjadi di laut dalam (deep sea) yang memiliki kedalaman > 300 meter.Sumberdaya alam laut dalam lebih banyak daripada laut dangkal. Hal ini dikarenakan :Ruang gerak laut dalam lebih luas daripada ruang gerak laut dangkalAkses manusia untuk mengeksploitasi sumberdaya alam laut dalam lebih suitDengan sifat air sebagai pelarut atau pengencer, sehingga efek limbah tidak sampai ke laut dalamDengan kedalam 300 meter maka cahaya matahari tidak akan dapat menembus daerah laut dalam dan tidak akan terjadi proses fotosintesis sehingga tidak terdapat organisme autotrof sebagai produsen yang menjadi dasar proses rantai makanan. Selain tidak tersedianya produsen dalam ekosistem laut dalam, keadaan tanpa cahaya tersebut dan kedalamannya membuat organisme atau biota laut dalam melakukan adaptasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan juga dapat bereproduksi.

B. Ciri-Ciri Ekosistem Air LautCiri-ciri lingkungan ekosistem air laut- Adanya hempasan gelombang air laut maka di daerah pasang surut yang merupakan perbatasan darat dan laut terbentuk gundukan pasir, dan jika menuju ke darat terdapat hutan pantai yang terbagi menjadi beberapa wilayah, yaitu sebagai berikut. Formasi pescaprae, didominasi tumbuhan Vigna, Spinifex litorus, Ipomoea pescaprae, Pandanus tectorius. Formasi baringtonia, tumbuhan yang khas, misalkan Hibiscus tilliaceus, Terminalia catapa, Erythrina sp. Hutan bakau, tumbuhan yang khas adalah Rhizopora (bakau), dan Acanthus.Ciri-ciri lingkungan ekosistem air laut adalah sebagai berikut. Salinitas tinggi terutama di daerah tropis, sedangkan di daerah dingin cukup rendah. Ekosistem laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Arus laut yang selalu berputar timbul karena perbedaan temperatur dan perputaran bumi. Di daerah tropis, seperti di Indonesia, air permukaan laut mempunyai suhu lebih tinggi dengan suhu air di bagian bawahnya sehingga air permukaan tidak dapat bercampur dengan air di lapisan bawah. Batas antara lapisan tersebut dinamakan batas termoklin.

C. Pembagian Daerah Ekosistem Air LautPembagian zona laut berdasarkan kedalaman. Laut merupakan wilayah yang sangat luas, lebih kurang dua pertiga dari permukaan bumi. Wilayah ekosistem laut sangat terbuka sehingga pengaruh cahaya Matahari sangat besar. Daya tembus cahaya Matahari ke laut terbatas, sehingga ekosistem laut terbagi menjadi dua daerah, yaitu daerah laut yang masih dapat ditembus cahaya Matahari, disebut daerah fotik, daerah laut yang gelap gulita, disebut daerah afotik. Di antara keduanya terdapat daerah remang-remang cahaya yang disebut daerah disfotik.Berdasarkan jarak dari pantai dan kedalamannya ekosistem laut dibedakan menjadi zona litoral, neritik, dan oseanik. Secara vertikal kedalaman dibedakan menjadi epipelagik, mesopelagik, batio pelagik, abisal pelagik, dan hadal pelagik.Zona litoral/ekosistem perairan dalamKomunitas ekosistem perairan dalam di Indonesia belum banyak diketahui secara pasti..Zona neritik/ekosistem pantai pasir dangkalZona neritik merupakan daerah sepanjang pantai. Daerah batas pasang surut disebut zona litoral, sedangkan daerah dengan kedalaman lebih dari 200 meter dari daerah pasang surut disebut zona sublitoral. Zona pelagikZona pelagik merupakan wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya tidak dapat ditembus cahaya Matahari sampai ke dasar, sehingga bagian dasarnya paling gelap. Akibatnya bagian air dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air dibawahnya, karena ada perbedaan suhu. Batas dari` kedua lapisan air itu disebut daerah Termoklin, daerah ini banyak ikannya.

D. Pencemaran LautPencemaran laut merupakan suatu peristiwa masuknya material pencemar seperti partikel kimia, limbah industri, limbah pertanian dan perumahan, ke dalam laut, yang bisa merusak lingkungan laut. Material berbahaya tersebut memiliki dampak yang bermacam-macam dalam perairan. Ada yang berdampak langsung, maupun tidak langsung.Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik tertiup angin, terhanyut maupun melalui tumpahan. Salah satu penyebab pencemaran laut adalah kapal yang dapat mencemari sungai dan samudera dalam banyak cara. Misalnya melalui tumpahan minyak, air penyaring dan residu bahan bakar. Polusi dari kapal dapat mencemari pelabuhan, sungai dan lautan. Kapal juga membuat polusi suara yang mengganggu kehidupan organisme perairan, dan air dari balast tank yang bisa mempengaruhi suhu air sehingga menganggu kenyamanan organisme yang hidup dalam air.

E. Penanggulangan Pencemaran LautUntuk menanggulangi pencemaran laut dewasa ini tidaklah begitu mudah, hal ini disebabkan karena laut mempunyai jangkauan batas yang tidak nyata. Meskipun demikian ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran laut, antara lain: dengan cara membuat alat pengolah limbah, penimbunan (alokasi) bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur ulang limbah. Selain itu, mengingat demikian luas laut kita maka salah satu cara Penanggulangan Pencemaran Di Laut adalah dengan upaya pencegahan.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanEkosistem laut disebut juga ekosistem bahari yang merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laut, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut. Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi ( + 70 % ), karena luasnya dan potensinya yang sangat besar. Ekosistem laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal. Laut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, misalnya sebagai sumber makanan, sebagai pengontrol iklim dunia, sebagai tempat rekreasi/hiburan dan lain sebagainya. Namun saat ini laut semakin tercemar oleh limbah-limbah kimia, untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penanggulangan pencemaran laut dengan cara membuat alat pengolah limbah, penimbunan (alokasi) bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur ulang limbah. Selain itu, mengingat demikian luas laut kita maka salah satu cara Penanggulangan Pencemaran Di Laut adalah dengan upaya pencegahan.

B. Saran Untuk menjaga laut kita dari pencemaran limbah dan lain sebagainya, yang dapat merusak ekosistem laut, sebaiknya kita melakukan penanggulangan pencemaran laut dengan cara membuat alat pengolah limbah, penimbunan (alokasi) bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur ulang limbah. Selain itu, alangkah baiknya menanggulangi pencemaran laut dengan cara pencegahan, seperti tidak membuang limbah ke laut. Dalam hal ini pemerintah berperan sebagai pengawas penanggulangan pencemaran laut.

DAFTAR PUSTAKA

http://ncupphe30jan.blogspot.co.id/http://ncupphe30jan.blogspot.comhttp://damandiri.or.id/http://www.mbgnet.net/salt/sandy/indexfr.htm,