Makalah Ekologi Gizi

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku konsumsi konsumen masyarakat menunjukkan perilaku masyarakat dalam jangka panjang terhadap alokasi pendapatannya untuk melakukan konsumsi yang di dalamnya meliputi berapa besar pendapatan mereka yang dialokasikan untuk konsumsi dan pola hasrat untuk mengkonsumsi. Dalam usaha mengalokasikan pendapatannya untuk konsumsi tersebut, konsumen akan dihadapkan pada proses membuat keputusan terhadap produk atau jasa yang akan dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus mencapai kepuasan. Pada kondisi inilah sebenarnya perilaku konsumen sudah mulai berjalan. Sehingga perilaku beli konsumen atau disebut perilaku konsumen, bukanlah suatu perkara kecil karena setiap anggota masyarakat merupakan konsumen. Pola konsumsi sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumsi konsumen dalam jangka panjang. Perilaku konsumsi konsumen ini yang akan dijadikan dasar dalam mencari pola konsumsi saat ini. Para peneliti kesehatan mengatakan bahwa status kesehatan perorangan dan perilaku dalam pola makan, di pengaruhi oleh beberapa factor, yaitu dari segi intrapersonal, social budaya, serta dari lingkugan fisik atau ekosistem dimana masyarakat itu tinggal. Para peniliti melakukan program atau cara-cara dalam merubah pola makan masyarakat dengan melakukan program pendekatan ekologis 1

Transcript of Makalah Ekologi Gizi

Page 1: Makalah Ekologi Gizi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku konsumsi konsumen masyarakat menunjukkan perilaku masyarakat dalam

jangka panjang terhadap alokasi pendapatannya untuk melakukan konsumsi yang di dalamnya

meliputi berapa besar pendapatan mereka yang dialokasikan untuk konsumsi dan pola hasrat

untuk mengkonsumsi. Dalam usaha mengalokasikan pendapatannya untuk konsumsi tersebut,

konsumen akan dihadapkan pada proses membuat keputusan terhadap produk atau jasa yang

akan dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus mencapai kepuasan. Pada kondisi

inilah sebenarnya perilaku konsumen sudah mulai berjalan. Sehingga perilaku beli konsumen

atau disebut perilaku konsumen, bukanlah suatu perkara kecil karena setiap anggota masyarakat

merupakan konsumen.  Pola konsumsi sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumsi konsumen

dalam jangka panjang. Perilaku konsumsi konsumen ini yang akan dijadikan dasar dalam

mencari pola konsumsi saat ini. Para peneliti kesehatan mengatakan bahwa status kesehatan

perorangan dan perilaku dalam pola makan, di pengaruhi oleh beberapa factor, yaitu dari segi

intrapersonal, social budaya, serta dari lingkugan fisik atau ekosistem dimana masyarakat itu

tinggal. Para peniliti melakukan program atau cara-cara dalam merubah pola makan masyarakat

dengan melakukan program pendekatan ekologis

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya

dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi

diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi

antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst

Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem

dengan lingkungannya.

Sedangkan pendekatan ekologi dikembangkan oleh para ilmuan social dan diadaptasi oleh priset

serta praktisi di bidang promosi kesehatan untuk membantu memahami dan mempengaruhhi

perilaku kesehatan. Dalam pendekatan ekologis diyakini bahwa perilaku kesehatan ditentukan

oleh banyak tingkat pengaruh yang meliputi faktor-faktor lingkungan. Factor-faktor lingkungan

1

Page 2: Makalah Ekologi Gizi

ini, meliputi ketersediaan berbagai jenis makanan dan tuntutan lingkungan social serta fisik

mereka terhadap aktifitas fisik yang harus dikerjakan oleh seseorang. Dalam pendekatan ekologis

diyakini pula bahwa perilaku kesehatan ditentukan oleh banyak tingkatan pengaruh yang

meliputi factor-faktor intrapersonal dan lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan pendekatan ekologis ?

2. Apa saja prinsip-prinsip dari pendekatan ekologis ?

3. Apa saja program-program dalam pendekatan ekologis ?

4. Bagaimana dalam mengatasi pola makan masyarakat ?

5. Bagaiman prespektif pola makan masyarakat di masa mendatang ?

1.3 Tujuan

1. Memahami pengertian dari pendekatan ekologis

2. Memahami prinsip-prinsip dari pendekatan ekologis

3. Memahami program-program dalam pendekatan ekologis

4. Memahami dalam mengatasi pola makan masyarakat

5. Memahami prespektif pola makan masyarakat di masa mendatang

2

Page 3: Makalah Ekologi Gizi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pendekatan Ekologis

Istilah ekologi pertama kali digunakan oleh Arnest Haekcel, seorang ilmuan biologi dari

jerman pada tahun 1866. Kata ekologi berasal dari bahasa yunani “oekos” berarti rumah dan

“logos’ berarti ilmu. Jadi ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan

rumahnya atau rumah tangga makhluk hidup.

Sedangkan pendekatan ekologi dikembangkan oleh para ilmuan social dan diadaptasi oleh priset

serta praktisi di bidang promosi kesehatan untuk membantu memahami dan mempengaruhhi

perilaku kesehatan, yang dapat diartikan suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan

menganalisis suatu gejala atau masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi.

Green et al menyatakan “Model ekologi promosi kesehatan mempresentasikan kesehatan

sebagai suatu produk interpendensi antara perorangan dan berbagai subsistem ekosistem

(misalnya, keluarga, komunitas, lingkungan fisik dan sosial ) . “Dengan kata lain, kesehatan

tidak semata-mata di tentukan oleh seorang individu, serta karakteristik pribadinya. Sebaliknya,

kesehatan ditentukan oleh :

Tindakan dan karakteristik perorangan

Factor-faktor diluar perorangan

Interaksi antar keduanya

Dalam pendekatan ekologis diyakini bahwa perilaku kesehatan ditentukan oleh banyak

tingkat pengaruh yang meliputi faktor-faktor lingkungan. Factor-faktor lingkungan ini, meliputi

ketersediaan berbagai jenis makanan dan tuntutan lingkungan social serta fisik mereka terhadap

aktifitas fisik yang harus dikerjakan oleh seseorang. Dalam pendekatan ekologis diyakini pula

3

Page 4: Makalah Ekologi Gizi

bahwa perilaku kesehatan ditentukan oleh banyak tingkatan pengaruh yang meliputi factor-faktor

intrapersonal dan lingkungan.

2.2 Pendekatan Perorangan Versus Ekologis

Pendekatan tingkat perorangan

Pendekatan tingkat perorangan memfokuskan perhatiannya hanya pada factor-faktor di

dalam diri seseorang atau pada presepsi orang tersebut terhadap lingkungannya untuk

menjelaskan perilaku gizi. Factor-faktor di dalam diri seseorang seperti pengetahuan, sikap

yang positif atau negative, dan kepercayaan personal tentang norma-norma social digunakan

dalam pendekatan perorangan untuk menerangkan perilaku gizi. Sebagai contoh, jika

seseorang mempunyai sikap yang positif atau negative, orang tersebut akan memiliki

kecenderungan untuk membatasi kosumsi makanan tinggi lemak, memasaknya dengan tidak

begitu banyak lemak/minyak dan memilih jenis-jenis makanan yang kandugan lemaknya

sedikit ketika dia makan di kafetaria atau restoran.

Pendekatan tingkat ekologis

Pendekatan tingkat ekologis mengakui pentingnya factor-faktor individual/perorangan

dalam menetukan perilaku gizi kendati juga memperhitungkan factor-faktor di luar

perorangan (yaitu factor lingkungan ) serta interaksi antara factor perorangan dan

lingkungan. Khususnya interaksi antara pengaruh perorangan dan lingkungan menjadi factor

yang membuat pendekatan ekologis berbeda dengan factor pendekatan perorangan. Interaksi

tersebut berarti bahwa berbagai orang dapat dipengaruhi oleh factor-faktor lingkungan yang

berbeda atau dengan berbagai factor lingkungan yang sama. Sebagai contoh, seseorang

dengan tingkat pendapatannya yang stabil, maka akan tetap membeli sayuran dan buah tidak

akan terpengaruh dengan fluktuasi, sedangkan dengan orang-orang yang pendapatannya

rendah maka akan terpengaruh oleh fluktuasi, kemungkinan untuk mengkonsumsi buah dan

sayuran akan lebih sedikit ketika harganya melambung tinggi.

4

Page 5: Makalah Ekologi Gizi

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa, factor perorangan yang menimbulkan perilaku

gizi diakui dalam pendekatan ekologis sedangkan factor lingkungan yang menimbulkan

perilaku juga sangat penting. Interaksi antara factor-faktor perorangan dan lingkungan yang

menimbulkan perilaku sangat penting dalam model ekologis.

2.3 Prinsip Penting Dalam Pendekatan Ekologis

Tingkat perorganisasian dalam pendekatan ekologis

Ekosistem bersifat sangat kompleks. Model pendekatan ekologis berupaya untuk

menentukan karakteristik ekosistem dengan membaginya menjadi berbagi tingkatan.

Tingkatan ini meliputi :

1. Tingkat intrapersonal

Di tingkat intrapersonal terdapat sikap, kepercayaan, dan presepsi dalam

diri seseorang yang menentukan perilaku makannya. Sikap, kepercayaan, dan

presepsi ini ada dalam diri seseorang, dan presepsi ini terdapat dalam diri

seseorang dan orang lain.

Factor-faktor yang terdapat dalam intrapersonal :

a) Rintangan yang disadari terhadap perubahan pola makan

b) Manfaat yang disadari dari perubahan pola makan

c) Norma-norma social yang disadari untuk mengkonsumsi berbagai

jenis makanan

d) Efikasi yang disadari untuk perubahan pola makan

e) Pengetahuan yang berhubungan dengan gizi

f) Kenginan untuk mengonsumsi makan makan tertentu

g) Kesukaan/pilihan bedasarkan cita rasa tertentu (taste preference)

h) Keterampilan dalam memasak menyiapkan makanan

2. Tingkat social dan budaya

Tingkatan ekologis ini meliputi interaksi yang di perlihatkan seseorang

dengan keluarga, sahabat, lembaga( tempat ibadah, sekolah, tempat kerja) dan

kebijakan pemerintah atau hukum. Pengaruh budaya yang luas juga sering

dianggap sebagai bagian dari lingkungan social dan budaya.

5

Page 6: Makalah Ekologi Gizi

Dalam pendekatan ekologis, berbagai faktor yang berbeda ini (keluarga,

tempat kerja, pemerintah) dapat saling mempengaruhi. Jadi, pemahaman yang

lengkap tentang perilaku gizi memerlukan analisis hubungan yang beragam

antara factor-faktor ini dan keterkaitan yang utama dengan perilaku

perorangan.

3. Tingkat fisik

Keberadaan berbagai tipe makanan dan karakteristik infrastruktur fisik

lainnya yang membantu menentukan apa yang akan dimakan.

2.4 Intervensi

1. Sasaran intervensi

Sebagian intervensi akan menargetkan pada factor-faktor di tingkat intrapersonal,

sebagian lainnya menjadikan tingkat social serta budaya sebagai target atau

sasarannya, dan sebagian lainnya berupaya untuk mempengaruhi lingkungan fisik.

Meskipun setiap intervensi ini berupaya untuk memperbaiki pola kosumsi makan

perorangan, namun pengaruhnya dapat ditimbulkan melalui perubahan di tingkat

social budaya dan lingkugan fisik.

2. Setting untuk intervensi

Setting merupakan organisasi, komunitas, atau kelompok masyarakat tertentu

yang didalamnya terdapat klien yang akan di intervensi.

3. Strategi intervensi

Defenisi dari strategi intervensi yaitu bagaimana proses perencanaan sasaran

intervensi berinteraksi dalam setting tertentu untuk meghasilkan perubahan dalam

diri seseorang yang dapat memaksimalkan efesiensi dan efeksifitas intervensi

tersebut.

6

Page 7: Makalah Ekologi Gizi

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Ekologis

Pentingnya pendekatan ekologis

Pendekatan ekologis sangat penting karena beberapa alasann:

Pertama, intervensi yang mempertimbangkan beberapa tingkat pengaruh pada

perilaku gizi mungkin lebih efektif.

Kedua, pendekatan ekologis dapat pula memperbaiki perilaku gizi tanpa harus

mengubah pengetahuan, sikap, kepercayaan, atau keterampilan seseorang secara

langsung.

Keterbatasan pendekatan ekologis

Meskupiun memiliki banyak kelebihan, pendekatan ekologis juga mempunyai keterbatasan.

Keterbatasan pada pendekatan ekologis yaitu :

a. Kesulitan memahami semua tingkat pengaruh ekologis pada pola makan

b. Interaksi tingkat pengaruh ekologis yang membuat model semakin kompleks

c. Intervensi pada lebih dari satu tingkat ekosistem sulit dilakukan dan memerlukan

biaya yang tinggi

2.6 Pendoman Menggunakan Pedeketan Ekologis Untuk Merancang Intervensi Gizi

Beberapa pedoman telah dikemukakan oleh para periset untuk membantu

mengembangkan intervensi dengan menggunakan pendekatan ekologis. Pedoman tersebut berisi

tentang berbagai hal yaitu :

1) Bagaimana tingkat intrapersonal, social, serta budaya dan fisk pada

ekosistem dapat dipengaruhi perilaku gizi manusia. Upaya ini di

membutuhkan pertimbangan yang cermat terhadap setiap tingkatan itu

dalam menentukan makanan yang di kosumsi oleh manusia.

2) Mempertimbangkan hubungan antara factor intrapersonal dengan tingkat

social, budaya, serta fisik dari lingkungan dalam merancang intervensi gizi

juga penting untuk dilakukan.

7

Page 8: Makalah Ekologi Gizi

3) Intervensi gizi sebaiknya dapat meningkatkan keselarasan antara manusia

dengan lingkuga hidupnya, dan membuay manusia lebih dapat mengontrol

sendiri lingkungannya.

4) Intervensi harus di fokuskan pada leverage points yang berdampak tinggi.

Sejumlaha besar factor dapat ditangani dalam pelaksanaan intervensi gizi

ekologis.

5) Beberapa tingkatan ekosistem harus dipertimbangkan ketika ingin

menentukan penyebab perilaku dan merancang intervensi untuk

memodifikasi perilaku tersebut. Cara-cara lingkungan fisik dan social

berinteraksi sangat penting khususnya dalam mempertimbangkan persoalan

gzi

6) Intervensi meliputi beberapa tingkatan (level) lebih cenderung efektif.

2.7 Persoalan Etika yang Harus di Pertimbangkan

Ada beberapa persoalan etika yang seharusnya di pertimbangkan yaitu :

1) Pendekatan edukasi perorangan dapat meningkat kan “victim blaming”

2) Pendekatan ekologis mengurangi victim blaming dengan menyoroti factor-faktor lain

yang menyebabkan perilaku makan

3) Pendekatan ekologis dapat mengurangi kontorl perorangan

4) Para educator gizi harus mempertimbangkan semua persoalan ini dan mengenali

keseimbangan yang benar antara berbagai pendekatan edukasi gizi yang menghasilkan

perubahan di luar kontorl perorangan.

2.8 Intervensi Ekologis Untuk Mengubah Kebiasaan Makan

Intervensi ekologis untuk mengubah kebiasaan makan, telah di lakukan oleh tiga

benua yaitu, Afrika, Eropa, AS, menguraikan berbagai intervensi dan strategi-starateginya

dengan menggunakan pendekatan ekologis. Program intervensi tersebut beragam, tetapi

semuanya sama-sama menggunakan pendekatan ekologis sebagai suatu prinsip. Dengan cara

yang berbeda dan dengan program yang berbeda yang di berikan kepada masyarakat dalam

8

Page 9: Makalah Ekologi Gizi

mengubah kebiasaan makan mereka tetapi penggunaan pendekatan ekologis sebagain prinsip

mencakup semua dari program tersebut. Sehingga upaya-upaya tersebut dapat berjalan dan

mencakup seluruh lingkupan masyarakat.

2.9. Prespektif Di Masa Datang

Seperti yang di perlihatkan oleh pendekatan ekologis, maka status kesehatan perorangan

dan perilaku kesehatannya di kendalikan oleh tingkat pengaruh yang multiple. Tingkat-tingkat

pengaruh ini meliputi tingkat intrapersonal, tingkat social, serta budaya, dan tingkat lingkuangn

fisik pada ekosistem. Untuk memperbaiki kebiasaan makan manusia, harus memahami

bagaimana ketiga tingkat ekosistem tersebut bekerja untuk menentukan perilaku gizi. Dalam

program tersebut perlu memaksimalkan keselarasan manusia dengan lingkugan untuk

memberikan kepada manusia control yang lebih besar atas lingkungannya dan perlunya

menjadikan tingkat ekosistem yang multiple sebagai sasaran dalam intervensi gizi dan focus

pada leverage points berdampak tinggi yang kemungkinan akan menghasilkan sebagian besar

perubahan pada perilaku.

Para professional kesehatan yang mengembangkan program intervensi dengan

menggunakan pendekatan ekologis harus memperhintungkan pula keseimbangan antara pilihan

perorangan dan control lingkungan dalam menyusun program intervensi. Sementara pendekatan

lingkungan memberikan sebuah kerangka kerja yang kuat untuk memahami perilaku gizi dan

menyusun rancangan program intervensi yang akan mengubah perilaku, riset lebuh lanjut harus

menentukan cara-cara mengenali leverage points berdampak tinggi yang akan menghasilkan

perubahan perilaku yang paling besar. Riset juga diperlukan untuk menentukan seberapa besar

variasi sasaran intervensi yang bergantung pada persoalan kesehatan masyarakat yang akan

ditangani.

9

Page 10: Makalah Ekologi Gizi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pendekatan ekologis adalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan

menganalisis suatu gejala atau masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip

ekologi.

2. Untuk memperbaiki kebiasaan makan manusia, harus memahami bagaimana

ketiga tingkat ekosistem tersebut bekerja untuk menentukan perilaku gizi. Dalam

program tersebut perlu memaksimalkan keselarasan manusia dengan lingkugan

untuk memberikan kepada manusia control yang lebih besar atas lingkungannya

dan perlunya menjadikan tingkat ekosistem yang multiple sebagai sasaran dalam

intervensi gizi dan focus pada leverage points berdampak tinggi yang

kemungkinan akan menghasilkan sebagian besar perubahan pada perilaku.

3.2 Saran

Dari pembahasan tentang pendekatan ekologis kita dapat mengetahui prinsip-prisip dari

ekologi, program-progam yang dilkaukan untung mengubah pola makan masyarakat. Dengan

pengetahuan tentan pendekatan ekologis kita dapat mengetahui informasi tentang aspek-aspek

yang terkait dengan pola makan masyarak.

10

Page 11: Makalah Ekologi Gizi

Daftar Pustaka

Gizi kesehatan Masyarakat

 Oleh Michael J. Gibney, dkk, hal 128

http://ekonkop.blogspot.com/2011/11/pola-konsumsi-masyarakat.html

id.wikipedia.org/wiki/Ekologi gizi

scribd etika gizi dan hukum kesehatan

http://www.frozpedia.com/2013/07/pengertian-pendekatan-ekologi.html

http://books.google.co.id/books?id=1ki_J-

WJb9wC&pg=PA128&lpg=PA128&dq=pendekatan+ekologis+dalam+gizi+masyarakat&source

=bl&ots=V7mEuJKgGH&sig=xhV04l-

vmoTtzmawoImaOgKZT0c&hl=id&sa=X&ei=M21FUtfGA43NrQeLkIGgCQ&redir_esc=y#v=

onepage&q=pendekatan%20ekologis%20dalam%20gizi%20masyarakat&f=false

11

Page 12: Makalah Ekologi Gizi

12