makalah dinamika kepribadian

39
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Psikologi kepribadian merupakan cabang dari ilmu psikologi dengan segi pandangan yang menekankan hal penanaman dan pelekatan tingkah laku di dalam kepribadian individu. Kepribadian sendiri memiliki beberapa definisi, yaitu suatu kebulatan yang terdapat aspek-aspek jasmaniah dan rohaniah. Bersifat dinamis dalam hubungan dengan lingkungan. Wataknya unik atau khas, dan dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar. Menurut Allport, kepribadian adalah organisasi dinamik dari suatu system psikofisik dalam diri individu yang dapat memberikan corak yang khas dalam caranya menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sedangkan menurut Pervin dan John, kepribadian mewakili karakteristik individu yang terdiri dari pola- pola pikiran, perasaan dan perilaku yang konsisten. Dalam pembelajarannya, Psikologi Kepribadian menyoroti beberapa hal. Di antaranya yaitu Struktur dan Dinamika Kepribadian. Struktur Kepribadian merupakan integrasi dari sifat-sifat dan system-sistem yang menyusun kepribadian. Sedangkan Dinamika Kepribadian 1

description

tugas makalah

Transcript of makalah dinamika kepribadian

Page 1: makalah dinamika kepribadian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Psikologi kepribadian merupakan cabang dari ilmu psikologi dengan segi

pandangan yang menekankan hal penanaman dan pelekatan tingkah laku di

dalam kepribadian individu.

Kepribadian sendiri memiliki beberapa definisi, yaitu suatu kebulatan

yang terdapat aspek-aspek jasmaniah dan rohaniah. Bersifat dinamis dalam

hubungan dengan lingkungan. Wataknya unik atau khas, dan dipengaruhi oleh

faktor dari dalam dan luar.

Menurut Allport, kepribadian adalah organisasi dinamik dari suatu system

psikofisik dalam diri individu yang dapat memberikan corak yang khas dalam

caranya menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Sedangkan menurut Pervin dan John, kepribadian mewakili karakteristik

individu yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku yang konsisten.

Dalam pembelajarannya, Psikologi Kepribadian menyoroti beberapa hal.

Di antaranya yaitu Struktur dan Dinamika Kepribadian. Struktur Kepribadian

merupakan integrasi dari sifat-sifat dan system-sistem yang menyusun

kepribadian. Sedangkan Dinamika Kepribadian adalah studi mengenai

komponen-komponen motivasional dan emosional dari kepribadian.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan struktur kepribadian?

b. Apa yang dimaksud dengan dinamika kepribadian?

c. Bagaimana struktur dan dinamika kepribadian menurut para ahli?

1

Page 2: makalah dinamika kepribadian

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang

struktur dan dinamika kepribadian dalam psikologi kepribadian.

1.4 Manfaat

Secara teoritis : memberikan sumbangan pengetahuan tentang masa puber

dalam pembentukan jati diri remaja bagi civitas academia

UNS khususnya jurusan psikologi UNS

Secara Praktis :

a. Mengerti definisi struktur kepribadian

b. Mengerti definisi dinamika kepribadian

c. Mengetahui teori-teori tentang struktur dan dinamika kepribadian

menurut para ahli

BAB II

2

Page 3: makalah dinamika kepribadian

PEMBAHASAN

Struktur kepribadian memiliki arti integrasi dari sifat-sifat dan system-sistem

yang menyusun kepribadian.

Sedangkan dinamika kepribadian yaitu studi mengenai komponen-komponen

motivasiional dan dan emosional dari kepribadian.

Struktur dan dinamika kepribadian dijelaskan oleh berberapa ahli menurut

teorinya masing-masing. Dalam makalah ini kami membahas beberapa teori psikologi

berkaitan dengan struktur dan dinamika kepribadian.

2.1 Psikologi analitis Carl Gustav Jung

2.1.1 Struktur Kepribadian

Jung tidak berbicara tentang kepribadian melainkan tentang psyche. Adapun

yang dimaksud dengan psyche ialah totalitas segala peristiwa psikis baik yang disadari

maupun yang tidak disadari. Menurutnya, jiwa manusia terdiri dari dua alam, yaitu

alam sadar dan alam bawah sadar. Alam sadar adalah semua hal yang dikenali ego,

alam bawah sadar tidak ada hubungannya dengan ego.

Menurut Jung, ego adalah pusat kesadaran, tetapi bukan inti dari

kepribadian. Ego bukan seluruh kepribadian, ego harus dilengkapi oleh self yang

merupakan pusat dari kepribadian dan bersifat tidak sadar. Dalam orang yang sehat

secara psikologis ego berada dalam posisi kedua dibawah alam tak sadar. Ego yang

terlalu dominan akan menyebabkan gangguan keseimbangan dalam kepribadian

Personal unconscious

Personal unconscious berisikan semua pengalaman-pengalaman

individu yang direpresi, dilupakan atau disublimasikan. Personal unconscious

dibentuk dari pengalaman-pengalaman individual setiap orang, bersifat unik.

Ada isi personal unconscious yang mudah diingat ada yang sulit diingat,

namun semua bagian dari alam sadar.

3

Page 4: makalah dinamika kepribadian

Isi dari personal unconscious disebut complexes (kompleks). Kompleks

adalah gabungan ide-ide yang saling berhubungan dan bersifat emosional.

Salah satu contoh adalah Mother complex, gabungan pengalaman yang

berkaitan dengan ibu atau kata ibu yang menimbulkan dampak emosional,

sehingga menghambat proses berpikir.

Mother complex bersumber tidak hanya dari pengalaman individu,

tetapi juga berasal dari pengalaman para leluhur dengan tokoh ibu (bisa hanya

personal unconscious tapi bisa juga gabungan antara personal unconscious

dan collective unconscious)

Collective unconscious

Collective unconscious berakar pada pengalaman seluruh leluhur dari

seluruh spesies. Collective unconscious adalah konsep Jung yang paling unik.

Isi dari Collective unconscious diturunkan dari generasi ke generasi. Oleh

karena itu ada konsep-konsep universal yg berkaitan dengan Tuhan, ibu, air,

tanah, dsb.

Isi dari Collective unconscious aktif mempengaruhi pemikiran,

perasaan dan perilaku individu. Collective unconscious adalah sumber dari

mitos, legenda dan kepercayaan (termasuk agama). Collective unconscious

juga membangun “impian besar” umat manusia dalam setiap tempat dan di

setiap waktu

Collective unconscious bukan konsep, tetapi kecenderungan manusia

untuk berperilaku dengan cara tertentu bila ia berhadapan dengan situasi

yang memancing kecenderungan respon yang diwariskan, misalnya:

- Perempuan yang tidak menyukai anak kecil, akan menunjukkan reaksi

yang sama dengan seluruh ibu di dunia jika ia menjadi ibu

- Seseorang yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan sosok figur

yang bukan figur idealnya selama ini

Archetypes

4

Page 5: makalah dinamika kepribadian

Archetypes adalah imaji2 kuno yang berasal dari Collective

unconscious. Archetypes memiliki kesamaan dengan kompleks, yaitu koleksi

dari ide-ide yang saling berhubungan dan mengandung bobot emosional,

hanya Archetypes sepenuhnya berasal dari Collective unconscious.

Menurut Jung, Archetypes adalah mitra kerja insting (pembangkit

dorongan fisik yang bersifat tak sadar), sama-sama tak sadar dan

mempengaruhi kepribadian. Archetypes memiliki dasar biologis yang

munculkan berulang dalam pengalaman hidup para leluhur. Setiap individu

memiliki banyak Archetypes, yang siap aktif jika ada pengalaman selaras yang

memunculkannya.

Archetypes tidak memiliki bentuk tertentu, namun bila ia aktif

Archetypes memunkan dirinya dalam bentuk mimpi, fantasi dan delusi. Setiap

Archetypes memiliki kehidupan & ciri tersendiri. Walaupun Archetypes itu

banyak sekali, Jung mengkonsepkan beberapa saja:

- Persona

- Great mother

- Shadow

- Wise old man

- Anima

- Hero

- Animus

- Self

Persona

Bagian dari kepribadian yang diperlihatkan seseorang kepada dunia.

Persona adalah peran yang kita mainkan selaras dengan harapan lingkungan,

misalnya: dokter diharapkan sebagai penolong.

Menurut Jung kalau kita terlalu tergantung pada persona, kita tidak

akan menyadari individualitas kita dan terhambat untuk mencapai Self

Realization

Shadow

5

Page 6: makalah dinamika kepribadian

Archetype kegelapan dan represi, mewakili kualitas-kualitas pribadi

yang ingin kita sembunyikan dari diri sendiri maupun orang lain. Shadow

terdiri dari kecenderungan-kecenderungan moralitas dan sejumlah kualitas2

konstruktif dan kreatif yang tidak ingin kita perlihatkan. Pada umumnya kita

semua hanya memfokuskan diri pada sisi kepribadian yang baik dan dapat

diterima. Menurut Jung penting untuk mengenal kedua sisi kepribadian agar

tercapai keseimbangan yg nyata

Anima

Seperti Freud, Jung juga percaya bahwa semua orang secara psikologis

adalah bisexual, memiliki sekaligus sisi feminin dan maskulin. Anima adalah

archetype feminin yang terdapat dalam diri seorang laki-laki, bisa muncul di

dalam mimpi atau menjadi panduan untuk mencari pasangan hidup.

Anima mewakili perasaan dan suasana hati yang irasional pada

seorang laki2. Perilaku laki2 dipengaruhi oleh Anima, namun biasanya mereka

kurang senang untuk mengakuinya

Animus

Archetype maskulin di dalam diri seorang perempuan disebut Animus.

Animus adalah simbol dari pikiran dan penalaran rasional pada seorang

perempuan. Adanya anima dan animus ini membuat laki2 dan perempuan

dapat saling memahami dan membina hubungan baik jangka panjang. Seperti

juga anima, animus menampilkan dirinya dalam mimpi, visi/pandangan,

lamunan dan khayalan dalam bentuk yang personal

Great mother

Great mother selalu dihubungkan dengan perasaan positif maupun

negatif, karena mewakili kesuburan dan perawatan di satu sisi, dan kekuasaan

serta kerusakan di sisi lain. Aspek kesuburan/perawatan sering dilambangkan

sebagai pohon, kebun, padang luas, laut, surga, rumah, kampung, gereja dan

objek2 spt oven dan alat dapur. Aspek kekuasaan/kerusakan diwakili oleh ibu

6

Page 7: makalah dinamika kepribadian

para dewa, ibu pertiwi, ibu tiri dan sang penyihir. Kombinasi dari kekuasaan &

kesuburan menghasilkan konsep kelahiran kembali seperti dalam reinkarnasi,

surga, nirwana, realisasi diri atau individuasi

Wise old man

Archetype dari kebijaksanaan dan makna. Simbol dari pemahaman

manusia akan misteri kehidupan. Archetype ini sering muncul dalam mimpi

sebagai ayah, kakek, guru, filosof, guru atau pendeta. Dalam dongeng dia

tampil sebagai raja atau sang pahlawan penumpas kejahatan. Archetype ini

dilambangkan oleh kehidupan itu sendiri, misalnya dalam bentuk cerita

tentang pengembara muda yang mengalami berbagai cobaan hidup dan

akhirnya menjadi pribadi dewasa yang bijaksana

Hero

Archetype hero dalam mitologi dan legenda tampil sebagai sosok kuat

berkuasa, kadang setengah dewa. Hadir untuk memerangi kejahatan,

berperang melawan naga, monster, maupun setan. Biasanya hidupnya

berakhir karena alasan/kejadian sepele. Tindakan heroik hanya bisa dilakukan

oleh orang yang rentan (melambangkan sisi manusiawi dari kita semua).

Archetype ini dipercaya sebagai gambaran dari keberhasilan manusia

(kesadaran) melawan kegelapan. Archetype ini merupakan model untuk

gambaran kepribadian yang ideal

Self

Menurut Jung semua orang memiliki kecenderungan bawaan untuk

maju, mencapai kesempurnaan dan keutuhan, disposisi bawaan ini disebut

self. Self dikatakannya sebagai archetype dari semua archetypes karena ia

menyatukan semua archetypes untuk berproses menuju self realization.

Self memiliki komponen Collective unconscious dan pu, namun

terutama dibentuk oleh ide Collective unconscious. The self dilambangkan

7

Page 8: makalah dinamika kepribadian

oleh ide2 kesempurnaan, kelengkapan dan keutuhan pada seseorang yang

dilambangkan dengan mandala.

Yin & Yang

Yin dan Yang adalah lambang self realization. Jarang orang dapat

mencapai self realization atau keseimbangan sempurna.

– mengatasi ketakutan alam bawah sadarnya

– mencegah diri untuk mendominasi kepribadian

– mengenali sisi gelap dari dirinya (the shadow)

– berani menghadapi anima dan animus-nya

2.1.2 Dinamika Kepribadian

Menurut Jung, motivasi berasal dari masa lalu (causality) maupun

dorongan untuk mencapai sesuatu di masa depan (teleology). Untuk mencapai self

realization individu harus beradaptasi dengan dunia luar (progression) maupun

dunia di dalam dirinya sendiri (regression)

8

Page 9: makalah dinamika kepribadian

2.2 Psikoanalisis Sigmund Freud

2.2.1 Struktur Kepribadian

Menurut Freud, tingkatan mental adalah model topografis dari jiwa kita,

sementara struktur kepribadian bersifat fungsional. Struktur yang paling awal

adalah Id (das es), kemudian ego (das ich) dan yang terakhir superego (das uber-

ich). Ketiga struktur ini bersifat konseptual, mereka berinteraksi dengan tiga

tingkatan mental sedemikian rupa: ego berada di semua tingkatan topografis

(sadar, preconscious dan bawah sadar), superego berada di dua tingkatan (sadar

dan preconscious) sementara id sepenuhnya berada di alam bawah sadar.

Id

Inti dari kepribadian yang sepenuhnya tidak sadar dan tidak memiliki

kontak dengan realitas. Secara konstan menurunkan ketegangannya dengan

memenuhi dorongan-dorongan dasar dan mencari kepuasan. Prinsip id: pleasure

principle (contoh: bayi baru lahir, puting susu ibu=jempolnya).

Id bersifat primitif, chaos, tidak bisa masuk alam sadar, tidak bisa berubah,

amoral, tidak logis, tidak terorganisir, berisi energi2 dasar yang dikeluarkan hanya

untuk mencari kepuasan. Oleh karenanya bisa menciptakan dorongan saling

bertentangan: cinta tapi benci.

Kegiatan id terjadi dalam proses2 primer, untuk mencapai kepuasannya

sangat tergantung pada proses2 sekunder yang dikendalikan oleh ego

Ego

Ego adalah satu-satunya area mental yang bisa berhubungan dengan

realitas. Berkembang dari id sejak masa bayi sampai menjadi narasumber satu-

satunya bagi seseorang dalam berhubungan dengan dunia nyata. Ego bekerja

dengan reality principle yang mencoba mengendalikan prinsip mencari kepuasan

dari id.

Karena ego juga kontak dengan dunia luar, maka ego menjadi pengambil

keputusan atau eksekutif dari kepribadian. Ego melakukan hal ini dalam tiga

9

Page 10: makalah dinamika kepribadian

tingkat kesadaran (mis: seseorang berpakaian rapi karena merasa nyaman

(realita), pengalaman dipuji (preconscious) dan pengalaman latihan kerapian dlm

toilet training (unconscious).

Untuk dapat berfungsi secara kognitif/intelektual, ego harus

mempertimbangkan id, superego dan tuntutan dunia luar. Karena ego secara

konstan selalu mencari jalan tengah dari ke tiga tuntutan yang sama-sama

kuatnya, maka ego selalu tegang/cemas.

Ego memanfaatkan represi dan model2 defense mechanism (mekanisme

pertahanan) lain untuk mempertahankan dirinya dari kecemasan tersebut. Ego

berkembang dari id sejak seorang bayi mulai belajar memisahkan antara dirinya

sendiri dengan dunia luar. Ego tidak memiliki energi, energi ego diperoleh dari id.

Oleh karena itu ego tidak selalu sukses mengendalikan id.

Pada saat anak belajar reward dan punishment dari orangtuanya, mereka

belajar bagaimana mendapatkan kepuasan sekaligus bagaimana menghindari

penderitaan. Pada usia ini kepuasan dan penderitaan adalah fungsi ego, karena

anak belum memiliki hati nurani.

Superego

Superego adalah aspek moral dan ideal bagi kepribadian, bekerja dengan

prinsip moralistik dan idealistik. Superego berkembang dari ego, superego tidak

memiliki energi sendiri. Superego tidak memiliki kontak dengan realitas, oleh

karenanya bersifat tidak realistik dalam menciptakan tuntutan2 untuk

kesempurnaan.

Superego memiliki 2 subsistem: hati nurani (conscience) dan ego ideal.

Hati nurani berkembang dari pengalaman-pengalaman dihukum karena perilaku

yang tidak pantas berisikan nilai-nilai apa yang tidak boleh dilakukan, sementara

ego ideal berkembang dari pengalaman-pengalaman mendapat penghargaan

karena melakukan perilaku yang benar sehingga isinya adalah apa yang

seharusnya dilakukan.

Superego yang berkembang baik dapat mengendalikan dorongan-

dorongan seks dan agresi melalui represi. Superego tidak dapat melakukan represi

10

Page 11: makalah dinamika kepribadian

sendiri, tetapi dapat memerintahkan ego untuk melakukannya. Superego

mengendalikan ego, menilai tindakan maupun niat ego.

Rasa bersalah adalah produk dari niat atau tindakan ego yang

bertentangan dengan standar moral superego. Memunculkan rasa bersalah adalah

fungsi dari hati nurani.

Rasa rendah diri adalah produk dari niat atau tindakan ego yang tidak

berhasil mencapai standar kesempurnaan superego. Memunculkan rasa rendah

diri adalah fungsi dari ego ideal.

Superego menuntut ego secara tidak realistik untuk mencapai

kesempurnaan. Sama dengan id, superego tidak mempertimbangkan sulitnya ego

menghadapi dunia nyata.

2.2.2 Dinamika Kepribadian

Menurut Freud semua orang termotivasi untuk mencari kepuasan dan

untuk mengurangi ketegangan serta kecemasan. Motivasi ini diperoleh dari energi

fisik maupun psikis yang berasal dari dorongan2 dasar.

Dorongan-dorongan dasar sering diterjemahkan sebagai insting, namun

sebetulnya lebih tepat jika disebut sebagai dorongan atau rangsangan. Dorongan-

dorongan secara konstan bekerja sebagai kekuatan yang memotivasi, sebagai

stimulus dari dalam diri dorongan-dorongan tidak dapat dihindari.

2.3 Teori Belajar Sosial Albert Bandura

Sistem Self merupakan struktur kognitif yang memberi pedoman mekanisme

dan seperangkat fungsi-fungsi persepsi, evaluasi, pengaturan tingkah laku. Self adalah

bagian dari sistem yang resiprokal.

Regulasi Diri berfungsi menjembatani pengaruh-pengaruh eksternal dengan

kemampuan atau kapital yang dimiliki seseorang, sebagai dasar untuk melakukan

tindakan yang bertujuan, sehingga memungkinkan dirinya memiliki kontrol individual

atas fikiran, perasaan, motivasi, dan perilakunya. Merupakan mekanisme kontrol

11

Page 12: makalah dinamika kepribadian

internal yang memerintah perilaku, dan konsekuensi-konsekuensi yang ditanggung oleh

individu sebagai akibat dari perilakunya.

Efikasi diri berkembang sebagai hasil dari akumuluasi keberhasilan seseorang

dalam satu bidang tertentu, dari observasi-observasi terhadap kesuksesan dan

kegagalan orang lain, dari persuasi orang lain, dan dari keadaan fisiologis yang

dimilikinya, seperti keadaan takut atau gelisah (nervousness), atau kecemasan (anxiety)

saat melakukan sesuatu (Bandura, dalam Brown, 1999). Perbandingan sosial antara

kinerjanya dengan kinerja orang lain, terutama kelompok sebaya dan saudara kandung,

juga merupakan sumber yang kuat bagi efikasi diri.

2.4 Psikologi Individu Allport

2.4.1 Definisi Kepribadian

Organisasi dinamis dalam seseorang yang terdiri dari sistem-

sistem psikofisis yang menentukan keunikan penyesuaian dirinya dengan

lingkungan.

Dua hal yang menjadi tekanan utama adalah kepribadian

merupakan sesuatu yang berkembang dan unsur-unsurnya saling terkait.

Di teori lain, struktur dan dinamika dibahas secara terpisah. Namun oleh

Allport semua itu dinyatakan dalam bentuk sifat. Antara struktur dan

dinamika itu sama. Sifat adalah penekanan teori Allport sehingga sering

disebut dengan traits psychology.

Definisi Allport tentang kepribadian adalah organisasi dinamik

dalam individu sebagai sistem sistem psikofisis yang menentukan

penyesuaian dirinya yang khas terhadap lingkungannya.

Organisasi dinamik menekankan bahwa kepribadian selalu

berkembang dan berubah. Psikofisis menunjukan bahwa kepribadian

bukan hanya mental dan neural, namun jiwa dan raga menjadi suatu

12

Page 13: makalah dinamika kepribadian

kesatuan pribadi. Kepribadian individu dipengaruhi oleh kepribadian

masing masing dari istilah menentukan.

Yang dimaksudkan dengan khas atau unik adalah Allport

memberi penekanan pada individualitas, bahwa tidak ada dua orang yang

benar benar sama dalam hal kepribadian. Kepribadian itu memiliki arti

sebagai adaptasi atau penyesuaian diri dengan lingkungan.

Watak (karakter) mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu

dimana individu akan dinilai perilakunya. Watak sebagai kepribadian yang

di evaluasi dalam arti normatif. Watak yang baik adalah watak yang

sesuai dengan norma yang berlaku.

Dalam pencarian definisi kepribadiannya Alllport dengan hati-hati

menyadari istilah karakter dan temperamen.

Temperamen biasanya menunjuk pada disposisi disposisi yang

erat kaitannya dengan faktor faktor biologis atau fisiologis dan sedikit

sekali mengalami perubahan dalam perkembangan dan memiliki peran

yang besar dibanding aspek aspek lain. Temperamen adalah gejala

karakteristik dari sifat individu , termasuk mudah tidaknya kena

rangsangan emosi , cepat tidak berekasi, kualitas hidup. Hal ini

bergantung pada faktor konstitusional, terutama keturunan.

Sifat adalah sistem neuropsikis yang digeneralisasikan. Sifat

memiliki eksistensi dalam diri individu. Sifat dibedakan dengan habits.

Kebiasaan merupakan kecenderungan kecenderungan bersifat

menentuka. Sifat merupakan sifat gabungan dari beberapa kebiasaan.

Menurut Allport, sifat dan sikap adalah predisposisi untuk merespon dan

khas, dapat membimbing tingkah laku, merupakan hasil belajar dan

faktor genetis. Sikap, berhubungan dengan suatu objek sehingga lebih

luas. Makin besar objek dikenai sifat, maka sifat dan sikap akan menjadi

13

Page 14: makalah dinamika kepribadian

semakin mirip. Sikap biasanya mengandung penilaian terhadap suatu

objek. Orang dapat memiliki suatu sifat tapi tidak dapat memiliki suatu

tipe. Sifat dapat memunculkan keunikan pribadi, sedangkan tipe

menenggelamkannya.

Pembagian sifat :

1. Sifat Kardinal (pokok)

Sangat menonjol, sehingga pengaruhnya dapat langsung dilihat.

Jenisnya relatif kurang biasa sehingga tidak tampak. Sifat kardinal

nampak pada setiap orang tapi tidak semua orang punya sifat ini

2. Sifat sentral

Merupakan kecenderungan kecenderungan yang sangat khas pada

individu, sering muncul dan sangat mudah disimpulkan . contoh :

ekstravert dan introvert

3. Sifat sekunder

2.4.2 Sifat-sifat dan Disposisi-disposisi Personal

Sifat adalah kecenderenungan untuk berespons dengan cara

tertentu atau disebut dengan tendensi neuropsiki. Sifat bukanlah

bentukan konsep abstrak lewat sebuah pengamatan melainkan

kenyataan objektif. Selain itu sifat juga bukanlah sekedar eksistensi

nominal.

Dua pembeda sifat, yaitu sifat umum dan disposisi personal. Sifat

umum yaitu ciri-ciri (sifat) yang terdapat pada banyak orang. Sedangkan

Disposisi Personal adalah keunikan-kekhususan (sifat) pada individu.

Contoh :

Dalam sebuah kelompok ada 20 orang menunjukkan sifat

keagresifan (common trait). Tapi kita tidak bisa mengtakan 20

14

Page 15: makalah dinamika kepribadian

orang itu menunjukkan/mewujudkan keagresifannya lewat jalan

yang sama. Mungkin ada yang asertif dan kompetitif, sarkastic dan

bermusuhan, dan mungkin lewat kekerasan fisik. Personal

deposisi dapat disebut sebagai sub kategori atau jalan khusus sifat

terwujud.

Sifat tidak hanya membimbing suatu tingkah laku tapi

juga memulai tingkah laku dan dalam beberapa hal memerankan

peran memotivasi yang penting.

Contoh :

Seseorang yang punya sifat ramah/suka bergaul, tidak

suka duduk sendiri di rumah menunggu orang lain

menghubunginya. Dia akan mencari teman-temannya.

Akan tetapi sebuah sifat tidak pernah sebagai motivator

murni tingkah laku beberapa dorongan baik internal maupun

eksternal yang mendahului tindakan.

Contoh :

Jika seseorang suka pergi ke disko, secara umum dia

orang yang suka bergaul tapi ada tingkah laku khusus bahwa dia

suka mendengarkan musik.

Disposisi Pokok, Disposisi Sentral dan Disposisi Sekunder

Disposisi Pokok yaitu sesuatu yang begitu umum sehingga dapat

ditemukan pada setiap individu. Contoh : Orang Narcistik adalah orang

yang memberikan perhatian kuat dan terus-menerus pada kebutuhan

dan ketertarukannya.

15

Page 16: makalah dinamika kepribadian

Disposisi Sentral, yaitu kecenderungan karakter yang kuat (khas)

pada seseorang. Contoh : Mungkin kita menggambarkan karya

Shakespeare (Hamlet) introspektif, obsesif, melankolis, dramatik.

Disposisi Sekunder, yaitu berfungsi terbatas, kurang menentukan

dalam deskripsi kepribadian dan lebih terpusat pada respon yang

dicocokinya. Contoh : Seseorang yang menyenangkan, mungkin meledak

marah ketika seseorang menghina kelompoknya.

Dua kekhususan teori Allport adalah penolakannya pada masa

lalu yang mengambil bagian penting dalam motivasi dan ketegasannya

dalam proses kognitif seperti intensi, perencanaan pada motivasi orang

dewasa. Apa yang dilakukan oleh individu adalah kunci petunjuk yang

penting tentang bagaimana orang bertingkah laku sekarang. Allport

mencari ke masa depan apa yang diharapkan oleh individu.

2.4.3 Hubungan Sifat, Kebiasaan, Sikap dan Tipe

Keempat hal tersebut merupakan kecenderungan (predisposisi)

yang unik, hasil dari faktor genetik dan pembelajaran dan

mendorong/menuntun tingkah laku seseorang .

Kebiasaan

Kurang lebih umum (sifat/trait paling umum), respons

khusus pada stimulus tertentu, kurang evaluatif. Contoh: Huming

ketika mendengarkan musik, membaca dengan bersuara.

Sikap

Lebih umum dari kebiasaan, penekanan segi lingkungan

(kecenderungan untuk berespon positif atau negatif terhadap

objek tertentu), paling evaluatif. Contoh: Kesukaan terhadap

partai, atau makanan tertentu.

16

Page 17: makalah dinamika kepribadian

Tipe

Abstraksi atau pengelompokan sifat-sifat; mementingkan

keajegan/keteraturan sekumpulan sifat. Akan tetapi tipe

menyembunyikan (sifat)keunikan pribadi dan menunjukan

perbedaan perbuatan yang tidak begitu cocok dengan kenyataan.

2.4.4 Proprium dan Otonomi Fungsional

Proprium adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan ego.

Proprium menggambarkan ego sebagai sesuatu yang dengan segera

dapat kita sadari meliputi perasaan jasmaniah, identitas diri, harga diri,

rasa keakuan, gambaran diri. Proprium tidak dibawa sejak lahir melainkan

berkembang karena perkembangan individu. Allport menghindari ego

sebagai penggerak utama kepribadian.

Otonomi Fungsioanal memandang motivasi dewasa bermacam-

macam, sistem self sustaining, pertumbuhan sistem antecedent, tapi

secara fungsional tak terkait. Otonomi fungsional juga pendorong dan

pembentukan perilaku masa kini dan lepas lepas dari masa lalu. Apa yang

dilakukannya semata-mata dikhususkan begitu saja demi tujuan berbeda

dari semula. Contoh, seorang pemburu tetap saja kan memburu

meskipun tidak ada nilai instrumentalnya (semata-mata senang berburu)

Perseverative Otonomi Fungsional

Meliputi bentuk-bentuk kecanduan,mekanisme sirkular,

perbuatan yang diulang-ulang atau secara rutin. Orang dewasa yang

sehat ditandai dengan serangkaian sifat yang teratur dan kongruen yang

berfungsi sebagaian besar secara rasional dan sadar. Maka untuk

memahami orang dewasa maka harus memahami maksud dan aspirasi

mereka.

17

Page 18: makalah dinamika kepribadian

Contohnya, tindakan seorang anak yang mengoceh berulang-ulang,

tugas yang belum selesai mendapat interupsi dan cenderung diingat dari

pada tugas yang selesai.

Propriate Otonomi Fungsional

Meliputi minat-minat yang dipelajari, nilai-nilai, sentimen-

sentimen, motif-motif pokok, disposisi pribadi, gambaran diri dan gaya

hidup. Manusia selalu dalam proeses untuk menjadi lebih integral dan

daya penyatiu yang paling penting adalah propriate function, dimana

usaha mengejar tujuan yang membentuk kepribadian.

Contoh, seseorang yang ingin menjadi dokter bukanlah

merupakan sifat bawaan atau karena diperlukan tapi belajar untuk hidup.

2.5 Ludwig Klages

(Sumadi Suryabrata:106) Klages menguraikan struktur dinamika dimulai

dengan memberikan pengertian tentang istilah struktur. Struktur dipandang

sebagai pelengkap dari materi. Bila materi dipandang ssebagai isi,bahan (der

Stof,aspek kepribadian yang berisikan semua kemampuan pembawaan dan

talent),maka struktur dipandang sebagai sifat-sifat bentuknya atau sifat-sifat

formalnya (formele eigenschappen).

Ada tiga soal yang dikemukakan oleh Klages dalam struktur ,yaitu

temprament, perasaan,dan daya ekspresi.

Temprament

Menurut Klages temprament merupakan sifat dari struktur. Karena

ito perbedaan-perbedaan tempramen berakar pada perimbangan antara

kekuatan pendorong dan kekuatan penghambat.

Perasaan

18

Page 19: makalah dinamika kepribadian

Tiap-tiap perasaan mempunyai dua sifat pokok yaitu di dalam tiap

perasaan terletak kegiatan batin(inner activity), dan di dalam tiap perasaan

terdapat corak perasaan,yaitu taraf-taraf kejelasan.

Yang dimaksud dengan kegiatan batin adalah daya untuk

membeda-bedakan keinginan-keinginan yang terkandung dalam perasaan

menurut Klages dalam tiap perasaan itu terkandung keinginan.

Adapun keinginan itu pada pokoknya ada dua macam

yaitu,keinginan menerima,dan keinginan menolak. Tapi keinginan dalam

perasaan mempunyai kebebasan (otonomi).

Selanjutnya Klages mengupas secara luas mengenai perasaan.

Dalam perasaan dibedakan afek dan suasana perasaan(stimmung). Suatu

perasaan akan menjadi afek kalau faktor keinginan menonjol ke muka,misal

warna kemarahan,kegembiraan. Sebaliknya suasana perasaan lebih

menonjolkan warna-warna tertentu,misalnya kesedihan,kerinduan,hal ini

kerap kali ditimbulkan oleh sebab-sebab dari luar. Ditinjau dari fungsinya,

ada dua hal dalam suasana perasaan, yaitu suasana pearasaan yang

ekspansif, arahnya tertuju ke luar (sentrifugal), dan suasana perasaan yang

depresif, arahnya tertuju ke dalam, (sentripetal).

Daya Ekspresi

Ekspresi merupakan pernyatan proses-proses kejiwaan. Daya

ekspresi adalah bagian dari kemampuan dasar.

2.6 Psikologi Medan Kurt Lewin

2.6.1 Struktur Kepribadian

Kenyataan psikologi yang selalu dipegang Lewin ialah bahwa

pribadi itu selalu ada dalam lingkunganya; pribadi tidak bisa dipikirkan

19

Page 20: makalah dinamika kepribadian

lepas dari lingkungannya.

Pribadi

Lingkungan psikologis

Ruang hidup

Diferensiasi Ruang Hidup

Banyaknya Daerah

Dimensi-dimensi ruang hidup

2.6.2 Dinamika Kepribadian

Di dalam membahas dinamika kepribadian, Lewin mengemukakan

konsepsi yang istilah-istilahnya diambil dari ilmu pengetahuan alam. Pengertian-

pengertian pokok yang dipergunakan Lewin di sini ialah:

a. Energy (energi)

b. Tension (tegangan)

c. Need (kebutuhan)

d. Valance (valensi)

e. Force atau vector

f. Locomotion (gerakan)

g. Pengubahan atau perubahan struktur (umstruckterieurung,restructuring)

h. Tujuan proses psikologis

2.7 Teori Bio-Sosial Gardner Murphy (hal.345)

2.7.1 Struktur Kepribadian

Menurut Murphy komponen-komponen pokok kepribadian adalah :

disposisi fisiologis

kanalisasi

response bersyarat

20

Page 21: makalah dinamika kepribadian

kebiasaan kognitif dan perseptual.

2.7.2 Dinamika Kepribadian

Dinamika kepribadian dimungkinkan oleh adanya dan berfungsinya

energi dalam bentuk motif yang ada di pribadi itu. Menurut Murphy, tidak

ada motif-motif yang berdiri sendiri terpisah satu sama lain, karena tiap

motif adalah bagian dari sesuatu pada suatu keseluruhan struktur atau

system motif-motif. Bahkan tidak ada perbedaan antara motif-motif

biologis dan motif-motif social, sebab menurut dia, “the biological is social

and the social is biological”.

Murphy menentang bahwa aktivitas-aktivitas yang kompleks

adalah hasil daripada pemberian arah baru bentuk-bentuk energi primitif.

Aktivitas-aktivas yang kompleks dihasilkan oleh suatu stuktur motif-motif

yang kompleks, bukan sekedar energi-energi sederhana yang mendapat

bentuk penyaluran yang baru. Menurutnya, tiap perkembangan

berlangsung (maju) dari taraf sederhana tak terdiferensiasi dan bersifat

global menuju ke taraf diferensiasi dan berakhir pada integrasi.

Murphy memberikan tekanan pada kebutuhan sensori dan

aktivitas. Ia yakin bahwa dorongan artistik adalah hasil langsung dari

tegangan tertentu dalam tubuh

Karena perbedaan antara jiwa dan raga bukanlah hal yang hakiki

menurut Murphy, maka dia tidak berusaha membuat perbedaan secara

eksplisit antara energy psikis dan fisis; juga keterangan tentang perubahan

energy dari fisis ke energy psikis tidak perlu

2.8 Psikologi Individual (ALFRED ADLER 1870-1937)

Manusia adalah mahluk sosial. Bahwa manusia merupakan suatu keseluruhan

yang tidak dapat terbagi-bagi, tampaknya sudah jelas bagi kita. Hal ini merupakan arti

pertama dari ucapan “manusia adalah mahluk individual “. Mahluk individual berarti

mahluk yang tidak dapat dibagi-bagi (in-dividere).

21

Page 22: makalah dinamika kepribadian

Aristoteles seakan-akan berpendapat bahwa manusia itu merupakan

penjumlahan dari beberapa kemampuan tertentu yang masing-masing bekerja sendiri,

seperti kemampuan vegetatif: makan, berkembang biak; kemampuan sensitif: bergerak

mengamati-amati, bernafsu, dan berperasaan; berkemampuan intelektif: berkemampuan

dan berkecerdasan.

Segi utama lainnya yang perlu diperhatikan adalah bahwa manusia secara hakiki

merupakan mahluk sosial. Sejak ia dilahirkan, ia membutuhkan pergaulan dengan orang-

orang lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologisnya, yaitu makan, minuman,

dan lain-lain.

Manusia, selain mahluk individual yang sebenarnya tidak perlu lagi dibuktikan

kebenarannya, sekaligus juga merupakan mahluk sosial. Hal ini pun sebenarnya tidak

perlu dibuktikan. Disamping itu manusia merupakan mahluk yang bertuhanan. Hal

terakhir juga tidak perlu dibuktikan lagi, sebab bagi manusia terutama Indonesia yang

sudah dewasa dan sadar akan dirinya sudah jelas sulit menolak adanya kepercayaan

terhadap Tuhan, sebagai segi hakiki dalam perikehidupan manusia dan segi khas bagi

manusia pada umumnya.

Adler yakin bahwa individu memulai hidup dengan kelemahan fisik yang

mengaktifkan perasaan interior, perasaan yang menggerakkan orang untuk bergerak atau

berjuang menjadi superioritas atau menjadi sukses. Individu yang secara psikologis

kurang sehat berjuang untuk menjadi pribadi superior, dan individu yang sehat

termotivasi untuk mensukseskan umat manusia.

2.9 Psikologi Behaviorisme (Burrhus Frederic Skinner 1904-1990)

2.9.1 Struktur Kepribadian

Menurut Skinner, penyelidikan mengenai kepribadian hanya sah jika

memenuhi beberapa kriteria ilmiah. Umpamanya, ia tidak akan menerima gagasan

bahwa kepribadian (personality) atau diri (self) yang membimbing atau

mengarahkan perilaku.

22

Page 23: makalah dinamika kepribadian

Bagi Skinner, studi mengenai kepribadian itu ditujukan pada penemuan

pola yang khas dari kaitan antara tingkah organisme dan berbagai konsekuensi

yang diperkuatnya.

Selanjutnya, Skinner menguraikan sejumlah tehnik yang digunakan untuk

mengontrol perilaku. Kemudian banyak diantaranya dipelajari oleh social-learning

theoritists yang tertarik dalam modeling dan modifikasi perilaku. Tehnik tersebut

adalah sebagai berikut (Wulansari & Sujatno, 1997).

Pengekangan Fisik ( physical restraints )

Bantuan Fisik ( physical aids)

Mengubah Kondisi Stimulus (changing the stimulus conditions)

Manipulasi Kondisi Emosional (manipulating emotional conditions)

Melakukan Respons-respons Lain (performing alternative responses)

Menguatkan Diri Secara Positif (positive self-reinforcement).

Menghukum Diri Sendiri ( self punishment).

Selanjutnya Skinner membedakan perilaku atas perilaku yang alami

(innate behavior), atau yang biasa disebut respondent behavior. Yaitu perilaku

yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas. Dan perilaku operan (operant

behavior), yaitu perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang tidak jelas atau tidak

diketahui, tetapi semata-mata ditimbulkan organisme itu sendiri.

Bagi Skinner, faktor motivational dalam tingkah laku bukan bagian

elemen struktural. Dalam situasi yang sama tingkah laku seseorang bisa berbeda-

beda kekuatan dan keseringan munculnya. Konsep motivasi yang menjelaskan

variabilitas tingkah laku dalam situasi yang konstan bukan fungsi dari keadaan

energi, tujuan, dan jenis penyebab sebagainya. Konsep itu secara sederhana

dijelaskan melalui hubungan sekelompok respon dengan sekelompok kejadian.

Penjelasan mengenai motivasi ini juga berlaku untuk emosi.

23

Page 24: makalah dinamika kepribadian

2.9.2 Dinamika Kepribadian

Kepribadian dan Belajar

Hakikat teori skinner adalah teori belajar, bagaimana individu menjadi

memiliki tingkah laku baru, menjadi lebih terampil, menjadi lebih tahu. Dia yakin

bahwa kepribadian dapat dipahami dengan mempertimbangkan tingkah laku

dalam hubungannya yang terus menerus dengan lingkungannya. Cara yang paling

efektif untuk mengubah dawn mengontrol tingkah laku adalah dengan melakukan

penguatan (reinforment), suatu strategi kegiatan yang membuat tingkah laku

tertentu berpeluang untuk terjadi atau sebaliknya (berpeluang tidak terjadi) pada

masa yang akan datang. Konsep dasarnya sangat sederhana yakni semua tingkah

laku dapat dikontrol.

Tingkah laku Kontrol Diri

Prinsip dasar pendekatan skinner adalah : Tingkah laku disebabkan dan

dipengaruhi oleh variabel eksternal. Tidak ada dalam diri manusia, tidak ada

bentuk kegiatan eksternal, yang mempengaruhi tingkah laku. Pengertian kontrol

diri ini bukan mengontrol kekuatan di dalam “self”, tetapi bagaimana self

mengontrol variabel-variabel luar yang menentukan tingkah laku.

Stimulan Aversif

Stimulasi aversif adalah lawan dari stimulant penguatan, sesuatu yang

tidak menyenangkan atau bahkan menyakitkan.

“Perilaku yang diikuti oleh stimulant aversif akan memperkecil

kemungkinan diulanginya perilaku tersebut pada masa-masa selanjutnya.”

Definisi ini sekaligus menggambarkan bentuk pengkondisian yang dikenal

dengan hukuman.

Kondisioning Klasik (Classical Conditioning)

Kondisioning klasik, disebut juga kondisioning responden karena tingkah

laku dipelajari dengan memanfaatkan hubungan stimulus-respon yang bersifat

24

Page 25: makalah dinamika kepribadian

refleksbawaan.

Kondisioning Operan (Operant Conditioning)

Reinforser tidak diasosiasikan dengan stimulus yang dikondisikan, tetapi

diasosiasikan dengan respon karena respon itu sendiri beroperasi memberi

reinsforment. Skinner menyebut respon itu sebagai tingkah laku operan (operant

behavior).

Tingkah laku responden adalah tingkah laku otomatis atau refleks, yang

dalam kondisioning klasik respon diusahakan dapat dimunculkan dalam situasi

yang lain dengan situasi aslinya. Tingkah laku operan mungkin belum pernah

dimiliki individu, tetapi ketika orang melakukannya dia mendapat hadiah. Respon

operan itu mendapat reinforcement, sehingga berpeluang untuk lebih sering

terjadi. Kondisioning operan tidak tergantung pada tingkah laku otomatis atau

refleks, sehingga jauh lebih fleksibel dibanding kondisioning klasik.

B. F. Skinner dengan pandangannya yang radikal, banyak salah

dimengerti dan mendapat kritik yang tidak proporsional. Betapapun orang harus

mengakui bahwa teori Behaviorisme paling berhasil dalam mendorong penelitian

dibidang psikologi dengan pendekatan teoritik lainnya. Berikut lima kritik

terpenting terhadap B. F. Skinner.

a. teori skinner tidak menghargai harkat manusia. Manusia bukan mesin otomat

yang diatur lingkungan semata. Manusia bukan robot, tetapi organisme yang

memiliki kesadaran untuk bertingkah laku dengan bebas dan spontan.

b. gabungan pendekatan nomoterik dan idiografik dalam penelitian dan

pengembangan teori banyak menimbulkan masalah metodologis.

c. pendekatan skinner dalam terapi tingkah laku secara umum dikritik hanya

mengobati symptom dan mengabaikan penyebab internal mental dawn

fisiologik.

d. generalisasi dari tingkah laku merpati mematok makanan menjadi tingkah

laku manusia yang sangat kompleks, terlalu luas/ jauh.

25

Page 26: makalah dinamika kepribadian

BAB III

KESIMPULAN

1. Struktur kepribadian memiliki arti integrasi dari sifat-sifat dan system-sistem yang

menyusun kepribadian.

2. Dinamika kepribadian yaitu studi mengenai komponen-komponen motivasiional

dan dan emosional dari kepribadian.

3. Struktur dan dinamika kepribadian menurut beberapa ahli yaitu :

a) Carl Gustaf Jung

Membagi jiwa manusia menjadi dua, yaitu alam sadar dan alam tak sadar.

b) Sigmund Freud

Struktur yang paling awal adalah Id (das es), kemudian ego (das ich) dan yang terakhir superego (das uber-ich)

c) Albert Bandura

Struktur kepribadian meliputi system self dan efikasi diri.

d) Allport

Struktur kepribadian dinyatakan dalam sifat-sifat (traits) dan tingkah laku

didorong oleh sifat-sifat.

26

Page 27: makalah dinamika kepribadian

e) Ludwig Klages

Mengemukakan struktur sebagai temprament, perasaan, dan daya

ekspresi.

f) Kurt Lewin

Menurutnya, pribadi itu selalu ada dalam lingkunganya, tidak bisa

dipikirkan lepas dari lingkungannya.

g) Gardner Murphy

Menurut Murphy komponen-komponen pokok kepribadian adalah disposisi

fisiologis, kanalisasi, response bersyarat, dan kebiasaan kognitif dan

perseptual.

h) Alfred Addler

Manusia adalah mahluk sosial dan merupakan suatu keseluruhan yang

tidak dapat terbagi-bagi.

i) Burrhus Frederic Skinner

Skinner menguraikan sejumlah tehnik yang digunakan untuk mengontrol

perilaku yang berhubungan dengan modeling dan modifikasi perilaku.

27

Page 28: makalah dinamika kepribadian

DAFTAR PUSTAKA

Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian. 2008. Jakarta : Rajawali Press.

Chaplin, James. Kamus Lengkap Psikologi. 2006. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada.

28