MAKALAH DEMOKRASI

35
MAKALAH DEMOKRASI MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Dosen : Amni Leonawarty,SH.Mpd Disusun Oleh : Siti Nurul halimah NPM.201421500263 Kelas R1D 1

description

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN@NurulOchol

Transcript of MAKALAH DEMOKRASI

Page 1: MAKALAH DEMOKRASI

MAKALAH DEMOKRASI

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Dosen : Amni Leonawarty,SH.Mpd

Disusun Oleh :

Siti Nurul halimah

NPM.201421500263

Kelas R1D

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

J A K A R T A

2014

1

Page 2: MAKALAH DEMOKRASI

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga akhirnya penulis

dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah Demokrasi dalam mata kuliah

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Adapun penulisan makalah ini dilakukan sebagai salah satu penyelesaiian

tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh

karena itu bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sangat penulis harapkan

demi hasil laporan yang lebih baik.

Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang

senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Semoga makalah

ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.

Jakarta, September 2014

Penulis

Siti Nurul Halimah

2

Page 3: MAKALAH DEMOKRASI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................. 1

1.1 Perumusan Masalah.................................................................... 2

1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................ 3

1.3 Manfaat Penulisan ...................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 4

2.1 KONSEP DASAR DEMOKRASI................................................. 4

2.1.1 Pengertian Demokrasi............................................................. 4

2.1.2 Azas Pokok Demokrasi........................................................... 9

2.1.3 Ciri Pemerintahan Demokratis ............................................. 10

2.1.4 Bentuk Demokrasi .................................................................. 11

2.2 Demokrasi di Indonesia............................................................... 12

2.1.1 Ide Demokrasi Pendiri Negara .............................................. 14

2.3 Perkembangan Demokrasi di Indonesia.................................... 15

BAB III PENUTUP......................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 21

3

Page 4: MAKALAH DEMOKRASI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demokrasi dianggap sebagai suatu sistem politik yang diyakini oleh

banyak masyarakat dunia sebagai yang terbaik untuk mencapai tujuan bernegara.

Kecenderungan ini menguat terutama sesudah Perang Dunia II. Demokrasi telah

menggantikan beberapa sistem politik non demokrasi yang dianggap gagal pada

saat itu, seperti: totalitarian, otoritarian, monarki absolut, rezim militer dan

kediktatoran.

Sejalan dengan perkembangan waktu, demokrasi beserta prinsip-prinsip

yang menyertainya mengalami perkembangan, pembaharuan dan pengujian yang

terus-menerus. Demokrasi juga mengalami pasang surut, bahkan terdapat

perkembangan menarik, hampir semua negara jajahan yang merdeka setelah

Perang Dunia II bergeser dari sistem demokrasi menuju non-demokrasi (Samuel

Huntington, 1992: 80). Kriteria dan prinsip-prinsip demokrasi adalah suatu gejala

kontinum, dimana semakin banyak prinsip dijalankan maka semakin demokratis

negara tersebut, sebaliknya semakin banyak prinsip ditinggalkan maka semakin

tidak demokratis negara tersebut.

Banyak negara yang mengupayakan sejauh mungkin prinsip-prinsip itu

ditegakkan agar dikatakan sebagai negara demokrasi. Mereka juga mengakui

bahwa Demokrasi sebagai alat ukur dari keabsahan politik. Kehendak rakyat

4

Page 5: MAKALAH DEMOKRASI

adalah dasar utama kewenangan pemerintahan menjadi basis tegaknya system

politik demokrasi. Demokrasi meletakkan rakyat pada posisi penting, hal ini

karena masih memegang teguh rakyat selaku pemegang kedaulatan. Negara yang

tidak memegang demokrasi disebut negara otoriter. Negara otoriterpun masih

mengaku dirinya sebagai negara demokrasi. Ini menunjukkan bahwa demokrasi

itu penting dalam kehidupan bernegara dan pemerintahan.

Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara pada umumnya memberikan

pengertian bahwa pada tingkat terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam

masalah-masalah pokok yang mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai

kebijaksanaan tersebut menentukan kehidupan rakyat. Dengan demikian Negara

demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara

sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas

negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka penulis

merumuskan permasalahan dalam makalah ini adalah :

1. Apa pengertian demokrasi ?

2. Bagaimana demokrasi di Indonesia ?

3. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia ?

5

Page 6: MAKALAH DEMOKRASI

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah yang ingin ditulis oleh penulis, maka

yang menjadi tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian demokrasi

2. Untuk mengetahui perjalanan demokrasi di Indonesia

3. Untuk mengetahui pelaksanaan demokrasi di Indonesia

1.4 Manfaat Penulisan

Makalah ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Secara Teoritis

Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan,

wawasan dan pengalaman dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya dalam bidang politik, terutama yang berkaitan dengan DEMOKRASI.

b. Secara Praktis

Bagi Pihak Lain atau Pembaca

Diharapakan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan

serta menjadi referensi dan data perbandingan sebagai bahan masukan yang dapat

diinterprestasikan secara lebih mendalam dalam rangka penulisan lebih lanjut.

6

Page 7: MAKALAH DEMOKRASI

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 KONSEP DASAR DEMOKRASI

2.1.1. Pengertian Demokrasi

Menurut para ahli, demokrasi didefinisikan sebgai berikut:

a. Abraham Lincoln 

Demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk

rakyat.

b. Charles Costello 

Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-

kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-

hak perorangan warga negara.

c. John L. Esposito 

Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh

karenanya, semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun

mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja

lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif,

legislatif, maupun yudikatif.

d. Hans Kelsen 

Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang

melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana

7

Page 8: MAKALAH DEMOKRASI

rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan

diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara.

e. Sidney Hook 

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah

yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada kesepakatan mayoritas

yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

f. C.F. Strong 

Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewan

dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang

menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya

pada mayoritas tersebut.

g. Hannry B. Mayo 

Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang

diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan

atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana di mana

terjadi kebebasan politik.

h. Merriem 

Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat; khususnya,

oleh mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat dan

dilakukan oleh mereka baik langsung atau tidak langsung melalui sebuah sistem

perwakilan yang biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu bebas

yang diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk mengangkat

8

Page 9: MAKALAH DEMOKRASI

sumber otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan

keturunan atau kesewenang-wenangan.

i. Samuel Huntington 

Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam

sebuah sistem dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala

dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan

hampir seluruh penduduk dewasa dapat memberikan suara.

Istilah demokrasi (democracy) berasal dari penggalan kata bahasa Yunani

yakni demos dan kratos/cratein. Demos berarti rakyat dan cratein berarti

pemerintahan. Jadi demokrasi berarti pemerintahan rakyat. Salah satu pendapat

terkenal dikemukakan oleh Abraham Lincoln di tahun 1863 yang mengatakan

demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat

(government of the people, by the people and for the people).

Berbagai pendapat para ahli banyak mengupas perihal demokrasi. Contoh

yang dikemukakan oleh Abraham Lincoln di atas, hanyalah salah satu contoh

pengertian demokrasi. Robert Dahl sampai pada pernyataan bahwa “ there isno

democratic theory, there are only democratic theories”. Bahkan Harold Laski

mengutarakan bahwa demokrasi tidak dapat diberi batasan, kerena rentang

sejarahnya yang amat panjang dan telah berevolusi sebagai konsep yang

menentukan (Hendra Nurtjahjo, 2006: 71).

Demokrasi itu sendiri adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan

suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga

9

Page 10: MAKALAH DEMOKRASI

negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Salah satu

pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan

politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga

jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat

yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga

negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan

saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan

dalam suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica)

dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip semacam trias politica ini menjadi

sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat

kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk

membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut

pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.

Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain,

misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri

anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan

aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap

lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada

mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan

mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi

kekuasaan lembaga negara tersebut.

10

Page 11: MAKALAH DEMOKRASI

Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga

pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan

kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang

menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat

(DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan

legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau

oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang

diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum

legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.

Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil

penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan

umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warga

negara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti

pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk

memilih (mempunyai hak pilih).

Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya

kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung,

tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota

parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara

demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden

hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam

sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta

demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang

11

Page 12: MAKALAH DEMOKRASI

masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan sistem pemerintahan yang

bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin

negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem

yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya

memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya

umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal (misal, narapidana atau

bekas narapidana).

2.1.2. Azas Pokok Demokrasi

Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah

pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai

kemampuan yang sama dalam hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar

tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi, yaitu:

1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan

wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara

langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil; dan

2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan

pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan

bersama.

12

Page 13: MAKALAH DEMOKRASI

2.1.3 Ciri Pemerintahan Demokratis

Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan

dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan

demokrasi adalah sebagai berikut:

1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan

keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).

2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak

asasi rakyat (warga negara).

3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.

4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen

sebagai alat penegakan hukum

5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.

6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi

dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.

7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di

lembaga perwakilan rakyat.

8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan

(memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga

perwakilan rakyat.

9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama,

golongan, dan sebagainya).

13

Page 14: MAKALAH DEMOKRASI

2.1.4 Bentuk-bentuk Demokrasi

Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan

demokrasi perwakilan.

a. Demokrasi langsung

Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap

rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu

keputusan. Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam

memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung

terhadap keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung digunakan

pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika terdapat

suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk

membahasnya. 

Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi

suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum

merupakan hal yang sulit. Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang

tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu

untuk mempelajari semua permasalahan politik negara.

b. Demokrasi perwakilan

Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan

melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil

keputusan bagi mereka.

14

Page 15: MAKALAH DEMOKRASI

2.2 DEMOKRASI DI INDONESIA

Perlu dipahami bahwa demokrasi yang berjalan di Indonesia telah

menghasilkan sejumlah kemajuan berarti dari segi prosedural. Pemilu legislatif,

pemilu presiden, hingga Pilkada dapat berlangsung dengan bebas, transparan,

demokratis, dan paling penting dalam suasana damai. Check and balance di antara

lembaga-lembaga eksekutif dengan legislatif juga berlangsung sangat dinamis.

Kebebasan berpendapat dan berserikat jauh lebih baik dibanding masa Orde Baru.

Hal paling mendasar adalah dibenahinya beberapa kelemahan dalam Batang

Tubuh UUD 1945 yang kemudian membuat wajah konstitusi kita tampil berbeda

dibanding Batang Tubuh UUD 1945 yang asli.

Bisa dikatakan bahwa Indonesia sangat berpotensi menjadi kiblat

demokrasi di kawasan Asia, berkat keberhasilan mengembangkan dan

melaksanakan sistem demokrasi. Menurut Ketua Asosiasi Konsultan Politik Asia

Pasifik (APAPC), Pri Sulisto, keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi

bisa menjadi contoh bagi negara-negara di kawasan Asia yang hingga saat ini

beberapa di antaranya masih diperintah dengan ‘tangan besi’. Indonesia juga bisa

menjadi contoh, bahwa pembangunan sistem demokrasi dapat berjalan seiring

dengan upaya pembangunan ekonomi. Ia menilai, keberhasilan Indonesia dalam

bidang demokrasi yag tidak banyak disadari itu, membuat pihak luar termasuk

Asosiasi Internasional Konsultan Politik (IAPC), membuka mata bangsa

Indonesia, bahwa keberhasilan tersebut merupakan sebuah prestasi yang luar

biasa. Prestasi tersebut juga menjadikan Indonesia sangat berpotensi mengantar

datangnya suatu era baru di Asia yang demokratis dan makmur.

15

Page 16: MAKALAH DEMOKRASI

Meski pada awalnya banyak yang meragukan pelaksanaan demokrasi di

Indonesia, kenyataannya demokrasi di Indonesia saat ini telah berusia 10 tahun

dan akan terus berkembang. Sebagian orang pernah berpendapat bahwa demokrasi

tidak akan berlangsung lama di Indonesia, karena masyarakatnya belum siap.

Mereka juga pernah mengatakan bahwa negara Indonesia terlalu besar dan

memiliki persoalan yang kompleks. Keraguan tersebut bahkan menyerupai

kekhawatiran yang dapat membuat Indonesia mengalami perpecahan.

Pada saat bersamaan muncul rasa khawatir terhadap berbagai masalah

yang cenderung mengguncang sendi-sendi pokok kehidupan berbangsa dan

bernegara. Gerakan separatisme sempat mencuat. Beberapa daerah mengajukan

tuntutan sangat keras kepeada pemerintah pusat, dan Jakarta sering kali

mengabaikan kepentingan pemerintah daerah. Isu-isu sensitive dengan mengatas-

namakan agama kembali meruyak. Hal lain yang cukup mengguncangkan adalah

maraknya korupsi pada era reformasi.

Deretan masalah masih bisa diperpanjang. Semua mengakumulasi menjadi

kekecewaan. Pertanyaan yang mengusik: Benarkah langkah kita dalam proses

demokratisasi sekarang ini? Apalagi kejadian pemilu yang baru saja kita lalui

menambah banyak PR bagi pe;aksananya. Cara terbaik agar tidak terjebak dalam

persoalan yang tidak kunjung usai ini, adalah dengan mempelajari kembali pesan-

pesan penting pendiri negara dan konstitusi untuk diproyeksikan menjadi visi

membangun kehidupan demokrasi.

16

Page 17: MAKALAH DEMOKRASI

2.2.1 Ide Demokrasi Pendiri Negara

Apakah ide atau gagasan demokrasi ada pada benak para pendiri negara

saat membicarakan dasar-dasar bernegara di sidang BPUPKI tahun 1945? Para

pendiri negara (The Founding Fathers) kita umumnya menyetujui bahwa Negara

kita yang akan didirikan hendaknya adalah Negara demokrasi. Bangsa Indonesia

sejak dahulu sesungguhnya telah mempraktekkan ide tentang demokrasi meskipun

masih sederhana dan bukan dalam tingkat kenegaraan. Dikatakan bahwa desa-desa di

Indonesia sudah menjalankan demokrasi, misalnya dengan pemilihan kepada desa

dan adanya rembug desa. Itulah yang disebut "demokrasi asli". Demokrasi asli itu

memiliki 5 unsur atau anasir yaitu; rapat, mufakat, gotong royong, hak mengadakan

protes bersama dan hak menyingkir dari kekuasaan raja absolut.

Namun demikian, demokrasi desa tidak bisa dijadikan pola demokrasi untuk

Indonesia modern. Kelima unsur demokrasi desa tersebut perlu dikembangkan dan

diperbaharui menjadi konsep demokrasi Indonesia yang modern. Demokrasi

Indonesia modern, menurut Mohammad Hatta harus meliputi 3 hal yaitu; demokrasi

di bidang politik, demokrasi di bidang ekonomi, demokrasi di bidang sosial.

Demokrasi Indonesia tidak berbeda dengan demokrasi di Barat dalam bidang politik.

Hanya saja demokrasi di Indonesia perlu mencakup demokrasi ekonomi dan sosial,

sesuatu yang tidak terdapat dalam masyarakat Barat.

Saat ini, ide demokrasi tersebut terungkap dalam sila keempat Pancasila

yakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan

perwakilan dan pasal 1 ayat 2 UUD 1945 yakni kedaulatan berada di tangan rakyat

dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar 1945.

17

Page 18: MAKALAH DEMOKRASI

Oleh karena UUD 1945 merupakan derivasi dari Pancasila sebagai dasar

filsafat negara, maka secara normatif demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang

bersumberkan nilai Pancasila khususnya sila keempat. Oleh karena itu demokrasi

Indonesia dikatakan Demokrasi Pancasila, dimana prinsip-prinsip demokrasi yang

dijalankan berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Demokrasi Pancasila dapat diartikan secara luas maupun sempit,

sebagai berikut:

a. Secara luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan

pada nilai-nilai Pancasila baik sebagai pedoman penyelenggaraan maupun

sebagai cita-cita.

b. Secara sempit demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang

dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan.

2.3 PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Perkembangan demokrasi di Indonesia dari segi waktu dapat dibagi dalam empat

periode, yaitu :

1. Periode 1945-1959 Demokrasi Parlementer

Demokrasi pada masa ini dikenal dengan demokrasi parlementer.Dimana

parlementer mulai diberlakukan sesudah sebulan kemerdekaan di proklamirkan

dan kemudian diperkuat dalam UUD 1945 dan 1950.Namun dalam

pelaksanaannya kurang sesuai untuk Indonesia. Karena persatuan yang dapat

18

Page 19: MAKALAH DEMOKRASI

digalang selama menghadapi musuh bersama dan tidak dapat dibina menjadi

kekuatan-kekuatan konstuktif sesudah kemerdekaan dicapai. Karena lemahnya

benih-benih demokrasi demokrasi sistem peluang untuk mendominasi partai-

partai politik dan DPR.

Dimana menurut UUD 1950 menetapkan berlakunya sistem parlementer,

dengan Badan Eksekutif yang terdiri dari presiden sebagai kepala Negara beserta

menteri-menterinya yang mempunyai tanggung jawab politik.

Karena fragmentasi partai politik, usia kabinet pada masa ini jarang dapat

bertahan cukup lama, juga ternyata ada beberapa kekuatan sosial dan politik yang

tidak memperoleh saluran dan tempat yang realistis, padahal merupakan kekuatan

yang paling penting, akhirnya koalisi yang dibangun dengan sangat gampang

pecah, hal ini mengkibatkan, destabilisasi politik nasional.

Faktor-faktor semacam ini ditambah dengan tidak mampunya anggota-

anggota partai yang tergabung dalam konstituante untuk mencapai konsesus

mengenai dasar Negara untuk UUD baru, akhirnya mendorong Ir. Soekarno untuk

mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dengan memperlakukannya

kembaliUUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar. Dengan peristiwa ini

berakhirlah masa demokrasi parlementer.

2. Periode 1959-1965 (Orde Lama)

Pada masa periode ini, ialah adanya dalam pendominasian presiden dalam

kegiatan pemerintahan, berkembangnya komunis, dan meluasnya peran ABRI

dalam unsur sosial politik.UUD 1945 membuka kesempatan bagi seorang

19

Page 20: MAKALAH DEMOKRASI

presiden untuk bertahan sekurang-kurangnya 5 tahun. Akan tetapi ketetapan

MPRS No.III/1963 yang mengangkat Ir.Soekarno sebagai presiden seumur hidup,

telah membatalkan pembatasan dalam kurun waktu 5 tahun itu.Selain itu, banyak

terjadi tindakan penyimpangan lainnya yang terjadi terhadap ketentuan UUD 1945

yang eksplisit ditentukan dan presiden tidak mempunyai wewenang untuk berbuat

demikian.

Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong juga mengganti Dewan

Perwakilan Rakyat sebagai hasil pemilu, ditonjolkan peranannya

sebagaipembantu pemerintah sedangkan fungsi kontrol ditiadakan.Dan di dalam

bidang perundang-undangan dimana segala aktifitas pemerintahan dilaksanakan

melalui Penetapan Presiden yang memakai sumber Dekrit 5 Juli.

Dan bagaimanakah rumusan demokrasi terpimpin dan apakah butir-butir

pokok demokrasi terpimpin?Seperti yang dikemukakan Soekarno, dalam kutipan

A.Syafi’I Ma’arif adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan/perwakilan. Dan prinsip-prinsip demokrasi terpimpin

yang dikemukakan oleh Soekarno adalah sebagai berikut: 

1.  Tiap-tiap orang diwajibkan untuk berbakti kepada kepentingan umum,

masyarakat, bangasa, dan Negara;

2. Tiap-tiap orang berhak mendapat penghidupan yang layak dalam

masyarakat, bangsa, dan Negara

20

Page 21: MAKALAH DEMOKRASI

3. Periode 1965-1998 (Orde Baru) Demokrasi Pancasila

Dengan landasan formil, yaitu pancasila, UUD 1945, dan Ketetapan

MPRS. Dalam usah untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD

1945. Dan begitupula meniadakan pasal yan memberi wewenang kepada presiden

untuk memutuskan permasalahan yang tidak dicapai mufakat antara badan

legeslatif. Selain itu beberapa hak asasi diusahakan supaya diselenggarakan

secara  lebih penuh dengan memberi kebebasan kepada pers untuk menyatakan

pendapat, dan kepala partai-partai politik untuk bergerak dan menyusun

kekuatannya, terutama menjelang pemilu 1971. Dengan demikian diharapkan

terbinanya partisipasi golongan-golongan dalam masyarakat disamping

pembangunan secara teratur.

Namun dalam pelaksanaanya, demokrasi pancasila pada masa Soeharto

belum mencapai pada tataran praksis. Karena dalam demokrasi ini, ditandai

dengan adanya; dominan para ABRI, birokratisasi dan sentralisasi pengambilan

keputusan politik; pengebirian peran dan fungsi partai politik; adanya campur

tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai politik; masa mengambang;

monolitisasi ideologi Negara; dan inkorporasi lembaga non pemerintah. Sehingga

pelaksanaan demokrasi pada masa ini belum secara penuh ditegakan berdasar

nilai-nilai demokrasi pancasila.

4. Periode 1998-sekarang( Reformasi )

Orde reformasi ditandai dengan turunnya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei

1998. Jabatan presiden kemudian diisi oleh wakil presiden, Prof. DR. Ir. Ing. B.J.

21

Page 22: MAKALAH DEMOKRASI

Habibie. Turunnya presiden Soeharto disebabkan karena tidak adanya lagi

kepercayaan dari rakyat terhadap pemerintahan Orde Baru. . Bergulirnya

reformasi yang mengiringi keruntuhan rezim tersebut menandakan tahap awal

bagi transisi demokrasi Indonesia. Transisi demokrasi merupakan fase krusial

yang kritis karena dalam fase ini akan ditentukan ke mana arah demokrasi akan

dibangun.

22

Page 23: MAKALAH DEMOKRASI

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri rakyat

oleh rakyat dan untuk rakyat.

2. Indonesi menganut Demokrasi Pancasila di mana demokrasi itu

dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga

tidak dapat diselewengkan begitu saja.

3. Dengan diadakannya Pemilihan Umum baik legislatif maupun

presiden dan wakil presiden terutama di era reformasi ini, aspirasi

rakyat dan hak-hak politik rakyat dapat disalurkan secara langsung

dan benar serta kedaulatan rakyat yang selama ini hanya ada dalam

angan-angan akhirnya dapat terwujud.

23

Page 24: MAKALAH DEMOKRASI

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

http://ruhcitra.wordpress.com/2008/11/09/demokrasi/

Wajdi, M Farid dan Sri Wahyuningsih. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan,

Edisi Ketiga, Penerbit Inti Prima Promosindo, Jakarta.

http://baa.unas.ac.id/download/buku%panduan/Buku-Modul-Kuliah-

Kewarganegaraan.pdf

24