MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

21
MAKALAH DEMOGRAFI KEPENDUDUDKAN MORTALITAS DOSEN : Tri Mulyono,M.Pd DISUSUN OLEH: DIANIELA FIRMINA NAHAK (04.10.2595) I PUTU HENDRA MAHAPUTRA (04.10.2594) ALFRIDA NILA (04.10.2757) USHWATUN KHASANAH (04.10.2628) DWI ELPANI (04.10.2585) TINI DWI HARTANTI (04.10.2626) LINA KHOLIDA (04.10.2601) PUJI SUPRIHATIN (04.10.2628) RATNA AMBAR WATI (04.10.2613) ADIB SYAHRUL GOFAR (04.10.2580) DWI AGUNG WELASASIH (04.10.2584) KONSENTRASI KEPERAWATAN PROGRAM STUDIILMU KEPERAWATAN

Transcript of MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

Page 1: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

MAKALAH

DEMOGRAFI KEPENDUDUDKAN

MORTALITAS

DOSEN : Tri Mulyono,M.Pd

DISUSUN OLEH:

DIANIELA FIRMINA NAHAK (04.10.2595)I PUTU HENDRA MAHAPUTRA (04.10.2594)ALFRIDA NILA (04.10.2757)USHWATUN KHASANAH (04.10.2628)DWI ELPANI (04.10.2585)TINI DWI HARTANTI (04.10.2626)LINA KHOLIDA (04.10.2601)PUJI SUPRIHATIN (04.10.2628)RATNA AMBAR WATI (04.10.2613)ADIB SYAHRUL GOFAR (04.10.2580)

DWI AGUNG WELASASIH (04.10.2584)

KONSENTRASI KEPERAWATAN

PROGRAM STUDIILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2012

Page 2: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan rahmat

dan karunianya kepada makhluk ciptaanya berupa kesehatan,kedamaian serta

kesempurnaan hidup lainnya yang tak ada bandingannya. Dalam kehidupan ini

tentunya kita sudah banyak ilmu yang kita pelajari baik ilmu pengetahuan duniawi

maupun akhirat. Kita sebagai makhluk ciptaan-NYA di wajibkan untuk selalu

menuntut ilmu hinnga akhir hayat kita,karena dengan ilmu kita dapat meraih

semuanya maka dari itu sangat berhargalah ilmu tersebut.Dan tentunya sudah tidak

asing lagi dengan ilmu demografi,karena demografi adalah salah satu ilmu yang

mempelajari tentang penduduk.

Demikian semoga dengan penulisan makalah ini,dapat menambah lagi

wawasan kita semua dan apabila banyak kekurangan dan kesalahan mohon

dimaklumi karena kondisi kita masih dalam tahap belajar.

2

Page 3: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................................iKATA PENGANTAR.................................................................................................................iiDAFTAR ISI...............................................................................................................................iiiBAB I PENDAHULUAN............................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................BAB III PENUTUP....................................................................................................................13

A. KESIMPULAN...............................................................................................................13

B. SARAN...........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari tiga komponen demografi selain

fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk.

Indonesia mempunyai angka kelahiran dan angka kematian lumayan tinggi. Pada

tahun 2010 CIA World Factbook menggolongkan Indonesia mempunyai urutan kematian ke

73 di dunia yang masuk pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang

tinggi akibat dari masih tingginya tingkat kelahiran.

Harapan Hidup Manusia Di Indonesia adalah 71.5 tahun, pengeluaran untuk kesehatan

di Indonesia adalah 1,2% dari GDP Indonesia, sangat kecil, sehingga penanggulangan dan

pencegahan penyakit di Indonesia sangat rendah hal ini dibuktikan dengan tingkat

keselamatan ibu dari 100.000 kelahiran adalah 420 ibu meninggal saat melahirkan,

Bandingkan dengan peringkat 1 yaitu Norwegia, yang harapan hidupnya mencapai 81 tahun

lebih lama 10 tahun dari Indonesia, hal ini karena pemerintah Norwegia sangat

mementingkan kesehatan warganya terbukti pengeluaran pemerintah untuk kesehatan adalah

7,5 % dari GDPnya,dengan tingkat keselamatan ibu pada saat melahirkan per 100.000

kelahiran adalaha 7 orang

Untuk analisis empiris, ini berfokus pada data kematian orang dewasa berasal dari

sumber data yang berbeda termasuk Sensus 2000, tahun 2005 Inter-Survei Antar Sensus

(Supas), dan Survei Sosial dan 1998 Ekonomi Nasional (Susenas). Studi ini meneliti

seberapa baik koleksi data capture nasional Indonesia dan sub-regional fertilitas dan

mortalitas pengalaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kualitas data dan

ketepatan waktu kelahiran dan kematian orang dewasa pengukuran harus mungkin dengan

sepenuhnya menggunakan dataset yang ada dan menerapkan standar analisis strategis.

Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai

237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000, dengan 58% hidup di pulau

Jawa, pulau terpadat di dunia. Artinya, setiap tahun selama periode 2000-2010, jumlah

4

Page 5: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya

penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa.

Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah

sebesar 9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa.

Bahkan setiap detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak

1,04 (1-2 jiwa). Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa dikatakan 99,9

persen) disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk. Dengan demikian dapat di

simpulkan bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.

Meskipun program keluarga berencana yang telah ada sejak tahun 1960 cukup efektif

, populasi diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar 254 juta tahun 2020 dan 288 juta pada

tahun 2050, jatuh ke urutan keenam di belakang Pakistan dan Brasil beberapa waktu

sebelum 2050.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud Mortalitas (kematian)?

2. Bagaimana pola mortalitas di Indonesia?

5

Page 6: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

BAB II

PEMBAHASAN

Defenisi

Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik)

pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan.

Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun,

hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per

tahun. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individual yang

memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.

Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan

secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran

tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap

daerah tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat

kematian ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat

kehidupan penduduk di suatu wilayah.

Mortalitas atau kematian dapat menimpa siapa saja, tua, muda, kapan dan dimana saja.

Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial,

ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian

berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Penyebab Kematian

Trend angka kematian kasar menurut kelompok umur dari tahun 1995-2007

menunjukkan pola peningkatan risiko kematian yang meningkat pada usia diatas 45 tahun, dan

paling signifikan terjadi pada kelompok umur diatas 65 tahun (dari sekitar 30% di tahun 1995

menjadi 45% di tahun 2007).

Sedangkan trend penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur < 1 tahun. (dari sekitar

18% di tahun 1995 menjadi 8% di tahun 2007). Kondisi ini menunjukkan adanya child survival

6

Page 7: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

rate yang cenderung semakin baik di Indonesia, sedangkan peningkatan trend kematian yang

terjadi pada kelompok umur diatas 45 tahun maupun diatas 65 tahun kemungkinan besar terkait

dengan pola penyakit yang mengalamai transisi epidemiologis.

Hal ini bisa dilihat dari pola penyebab kematian kasar yang didominasi oleh penyakit

degeneratif dengan menempati ranking 3 besar yaitu Stroke 15,4%, Tuberculosis 7,5% dan

Hipertensi 6,8%. Justeru yang menarik dari penyebab kematian tersebut adalah posisi ranking ke

empat ternyata diakibatkan oleh cedera (6,5 %) sehingga mengindikasikan bahwa pembunuh

potensial saat ini dan kedepan akan bergeser pada trend kematian akibat kecelakaan di jalan atau

transportasi (46,4% dari kematian akibat cedera).Situasi ini tentu membutuhkan perhatian,

kewaspadaan dan antisipasi yang serius dari semua pihak, baik dari departemen perhubungan,

kepolisian, pengusaha transportasi dan tentu saja masyarakat itu sendiri.

Sedangkan tiga besar penyebab kematian perinatal/maternal yang menduduki rangking ke

lima, secara umum masih belum bergeser dari pola lama yaitu Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

atau kematian janin dalam rahim (31,3%), asphyxia atau ganguan pernafasan (20,4%) dan

premature (18,7%).

Sementara penyebab kematian dalam kaitannya dengan Faktor sosial ekonomi seperti

pengetahuan tentang kesehatan, gizi dan kesehatan lingkungan, kepercayaan, nilai-nilai, dan

kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga, mempengaruhi mortalitas dalam

masyarakat (Budi Oetomo, 1985). Tingginya kematian ibu merupakan cerminan dari ketidak

tahuan masyarakat mengenai pentingnya perawatan ibu hamil dan pencegahan terjadinya

komplikasi kehamilan.

Proporsi Menurut Kelompok

Perbandingan proporsi penyebab kematian di tahun dari tahun 1995-2007 jika dikategorikan

menurut empat kelompok besar diperoleh hasil analisis trendnya sebagai berikut :

1. Kelompok yang mengalami trend menurun paling tajam adalah kelompok penyakit

menular (rata-rata turun sekitar 1% per tahun)

2. Kelompok yang mengalami trend meningkat paling signifikan adalah kelompok penyakit

tidak menular (rata-rata naik sekitar 1,5% per tahun)

3. Kelompok gangguan perinatal/maternal dan kelempok cedera relatif tetap.

7

Page 8: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

Berdasarkan perbandingan kelompok daerah diperoleh pola mortalitas antara pedesaan

dan perkotaan yang relatif sama. Akan tetapi ada satu yang cukup signifikan dalam hasil

trendnya yaitu pada kelompok gangguan perinatal/maternal di pedesaan antara tahun 2001 –

2007 malah cenderung meningkat dari 5,7% menjadi 7,7% sedangkan di perkotaan menurun dari

6,5% menjadi 4,5%.

Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa distribusi angka kematian akan semakin

meningkat atau berbanding lurus dengan bertambahnya umur. Penyebab kematian akibat cedera

diprediksi akan semakin mengkhawatirkan. Selain itu ada indikasi bahwa risiko kematian masih

lebih banyak mengancam kelompok bayi dan ibu melahirkan di wilayah pedesaan dibandingkan

di perkotaan. Sedangkan transisi epidemiologis akan kian terlihat jelas merujuk pada trend

kelompok penyakit menular cenderung makin kecil sebagai penyebab kematian dibandingkan

kelompok penyakit tidak menular. Kemungkian besar pola tersebut dapat makin diperberat oleh

adanya transisi demografi, mobilitas yang semakin tinggi dan perubahan perilaku atau life syle

dari penduduk.

Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas

Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur satu bulan.

Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death) adalah

kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada saat dilahurkan

tanpa melihat lamanya dalam kandungan.

Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai dengan

kurang dari satu tahun.

Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu tahun.

Faktor Yang Mempengaruhi Kematian

Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:

1.      Faktor langsung (faktor dari dalam)

a. Umur,

8

Page 9: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

b. Jenis kelamin,

c. Penyakit,

d. Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri.

2.      Faktor tidak langsung (faktor dari luar)

a. Tekanan, baik psikis maupun fisik,

b. Kedudukan dalam perkawinan,

c. Kedudukan sosial-ekonomi,

d. Tingkat pendidikan,

e. Pekerjaan,

f. Beban anak yang dilahirkan,

g. Tempat tinggal dan lingkungan,

h. Tingkat pencemaran lingkungan,

i. Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,

j. Politik dan bencana alam.

Cara Mengukur Kematian

a.       Crude Death Rate (CDR)

Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk tiap 1000 orang dalam

waktu setahun.

Rumus:

CDR=D/Px1.000

Keterangan :

D=jumlah seluruh kematian

P=jumlah penduduk pada pertengahan tahun

1.000=bilangan konstanta

Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut:

Tingkat kematian Golongan

>18 Tinggi

9

Page 10: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

14-18 Sedang

9-13 Rendah

b.      Age Spesific Death Rate (ASDR)

Tingkat kematian menurut kelompok umur tertentu atau ASDR adalah banyaknya kematian yang

terjadi pada penduduk dalam kelompok umur tertentu per 1000 penduduk.

Rumus:

ASDR=Di/Pix1000

Keterangan:

Bi=banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama setahun

Pfi=banyaknya penduduk dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun.

1.000=bilangan konstanta

c.       Infant Mortality Rate ( IMR)

Tingkat kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur satu tahun) yang terjadi

pada kelahiran per 1000 bayi. Merupakan cara pengukuran yang dipergunakan khusus untuk

menentukan tingkat kematian bayi. IMR biasanya dijadikan indikator dalam pengukuran

kesejahteraan penduduk.

Rumus:

IMR=Db/Pbx1.000

Keterangan :

D=jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun

P=jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama

Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi:

Tingkat kematian bayi Golongan

> 125 Sangat Tinggi

75-125 Tinggi

35-75 Sedang

<35 Rendah

10

Page 11: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

Bila tingkat kelahiran kasar sama dengan tingkat kematian kasar akan tercapai pertambahan

penduduk sebesar 0 % atau zero population growth. Yang berarti keadaan kependudukan di

daerah tersebut tercapai sebuah keseimbangan.

Statistik Vital

PBB memperkirakan Fertilitas, Mortalitas, Perubahan Alam, Tingkat kesuburan total dan angka

kematian Bayi .

Periode

Tinggak

kelahiran per

tahun

Kematian per

tahun

Alam perubahan

per tahun CBR 1 CDR 1 NC 1 TFR 1 AKB 1

1950-

1955 3 347 000 1 933 000 1 414 000 42.7 24.7 18.0 5.49 191.9

1955-

1960 3 897 000 1 888 000 2 009 000 44.8 21.7 23.1 5.67 163.8

1960-

1965 4 280 000 1 820 000 2 461 000 43.7 18.6 25.1 5.62 139.3

1965-

1970 4 628 000 1 768 000 2 860 000 41.6 15.9 25.7 5.57 117.4

1970-

1975 4 842 000 1 691 000 3 151 000 38.4 13.4 25.0 5.30 98.9

1975-

1980 4 985 000 1 630 000 3 356 000 35.0 11.4 23.6 4.73 83.2

1980-

1985 5 065 000 1 590 000 3 475 000 31.8 10.0 21.8 4.11 69.8

1985-

1990 4 853 000 1 555 000 3 298 000 27.5 8.8 18.7 3.40 58.5

1990-

1995 4 702 000 1 547 000 3 155 000 24.5 8.1 16.4 2.90 49.1

11

Page 12: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

1995-

2000 4 518 000 1 564 000 2 954 000 21.9 7.6 14.3 2.55 41.1

2000-

2005 4 638 000 1 620 000 3 018 000 21.0 7.4 13.7 2.38 34.5

2005-

2010 4 464 000 1 692 000 2 772 000 19.1 7.2 11.9 2.19 28.8

1CBR = angka kelahiran kasar (per 1000), CDR = angka kematian kasar (per 1000), NC =

perubahan alam (per 1000), TFR = tingkat kesuburan total (jumlah anak per perempuan); IMR =

angka kematian bayi per 1000 kelahiran

BAB III

PENUTUP

12

Page 13: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

Kesimpulan

Kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa

terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup

Pola Mortalitas Di Indonesia

Tingkat kematian atau mortalitas merupakan salah satu indikator utama dari derajat

kesehatan masyarakat di sebuah negara. Sejauh ini tingkat kematian ini biasanya diukur secara

statistik terutama berdasarkan jumlah kematian dari kelompok paling rentan yaitu angka

kematian bayi (diukur dengan Infant Mortality Rate atau IMR) dan kematian ibu (Maternal

Mortality Rate atau MMR).

Sebagai ilustrasi awal dari angka kematian anak pada tahun 2000 menurut WHO masih

mencapai 10,6 juta anak per tahun, dan dari jumlah itu Indonesia “menyumbang” 280.000 nyawa

anak, serta bersama 41 negara lain memberi kontribusi sebesar 90% dari total kematian anak

sedunia. Disisi lain pemerintah sendiri telah membuat target pada tahun 2009 ini untuk

menurunkan IMR menjadi 26 kasus per 1000 kelahiran hidup dan MMR menjadi 226 kasus per

100 ribu kelahiran hidup. Sedangkan jika berdasarkan target Millenium Development Goals

(MDGs) maka setiap negara diharapkan pada tahun 2015 mampu menurunkan angka kematian

bayi dan ibu menjadi dua pertiga dan tiga per empat dari angka kematian yang telah dicapai di

tahun 1990.

Sampai saat ini bagaimana sebenarnya perkembangan pola mortalitas yang terjadi di

Indonesia? Untuk mengetahui itu paling tidak kita dapat melihat hasil Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan pada tahun 2007 dan diterbitkan

pertengahan tahun 2008. Meskipun model pendataan kematian yang dilakukan dalam Riskesdas

sedikit berbeda, yaitu menggunakan pengkategorian menurut pengelompokkan sesuai umur,

penyebab kematian dan perbedaan wilayah dari kasus kematian tersebut. Responden yang diteliti

sebanyak 258.488 rumah tangga dan berhasil teridentifikasi 4323 kasus kematian dan 91 kasus

lahir mati. Semua sampel tersebut yang kemudian di audit verbal sebanyak 4014 kasus kematian.

13

Page 14: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

Hasilnya untuk nilai Crude Death Rate(CDR) tahun 2007 mencapai 3,6 per 1000 penduduk,

dimana hasil ini lebih kecil dari pendataan BPS tahun 2006 (CDR sekitar 6,5) dan hasil dari

SKRT tahun 2001 yaiktu CDR-nya sekitar 4 per 1000 penduduk.

Saran

Daftar Pustaka

14

Page 15: MAKALAH DEMOGRAFI MORTALITAS

1. http://www.ziddu.com/download/4357268/MORTALITAS.pdf.html

2. http://sp2010.bps.go.id/index.php

3. http://world.bymap.org/InfantMortality.html

4. http://wikipedia.co.id/Demogafi-indonesia

15