Makalah Dasgro Acara 2

21
ACARA II MEDIA TANAM I. TUJUAN 1. Mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan kualitas bibit. II. TINJAUAN PUSTAKA Air adalah dasar hidup bagi seluruh sel tak terkecuali sel tanaman. Kebutuhan air tanaman dapat merupakan jumlah air yang diperlukan untuk memenuhi hilangnya air melalui proses evapotranspirasi. Tanaman yang sehat dapat mencapai potensi penuh pada kondisi lingkungan tertentu (Soewarno, 2004). Kekurangan air merupakan salah satu faktor pembatas utama di bidang pertanian yang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan serta hasil produksi tanaman. Ketersediaan air tanah yang semakin menurun serta adanya perubahan iklim yang tidak menentu menyebabkan kemarau yang berkepanjangan dan selanjutnya mengakibatkan kekurangan air pada tanaman. Di samping itu kekurangan air pada tanaman dapat terjadi karena laju hilangnya air akibat transpirasi terjadi lebih cepat dibandingkan dengan laju pengambilan air dari tanah. (Ai and Torey, 2013). Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman untuk menunjang perakaran. Dari media tanam inilah tanaman

Transcript of Makalah Dasgro Acara 2

Page 1: Makalah Dasgro Acara 2

ACARA II

MEDIA TANAM

I. TUJUAN

1. Mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan

kualitas bibit.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Air adalah dasar hidup bagi seluruh sel tak terkecuali sel tanaman.

Kebutuhan air tanaman dapat merupakan jumlah air yang diperlukan untuk

memenuhi hilangnya air melalui proses evapotranspirasi. Tanaman yang sehat

dapat mencapai potensi penuh pada kondisi lingkungan tertentu (Soewarno,

2004). Kekurangan air merupakan salah satu faktor pembatas utama di bidang

pertanian yang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan serta

hasil produksi tanaman. Ketersediaan air tanah yang semakin menurun serta

adanya perubahan iklim yang tidak menentu menyebabkan kemarau yang

berkepanjangan dan selanjutnya mengakibatkan kekurangan air pada tanaman. Di

samping itu kekurangan air pada tanaman dapat terjadi karena laju hilangnya air

akibat transpirasi terjadi lebih cepat dibandingkan dengan laju pengambilan air

dari tanah. (Ai and Torey, 2013).

Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman untuk menunjang

perakaran. Dari media tanam inilah tanaman menyerap makanan berupa unsure

hara melalui akarnya. Salah satu media tanam adalh tanah. Tanah dengan sifat

koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsure hara. Melalui air unsure

hara dapat diserap oleh akar tanaman dengan prinsip pertukaran kation (Lukman,

2014).

Media tanam dapat didefinisikan sebagai kumpulan bahan dan substrat

temapt tumbuh benih yang diseabarkan atau ditanam. Media tanam banyak

macam ragamnya. Dapat merupakan campuran dari bermacam-macam bahan

atau satu jenis bahan saj asalkan memenuhi beberapa persyaratan, antara lain

cukup baik dalam memegang air, cukup porous sehingga air siraman tidak

menggenang, tidak bersifat toksik bagi tanaman, dan yang paling penting media

Page 2: Makalah Dasgro Acara 2

tanam tersebut cukup mengandung unsure-unsur hara yang diperlukan bagi

pertumbuhan tanaman (Widarto, 1996). Perkecambahan adalah proses yang

menyebabkan suatu biji yang tidak mengalami perkembangan sedemikian rupa

sehingga akan memunculkan suatu semai (Hayward, 1938).

Media tanam dapt dibedakan menjadi media tanam organik dan anorganik.

Ada 8 jenis bahan oraganik yang dapat dijadikan sebagai media tanam yaitu

arang, cacahan pakis, kompos, moss, pupuk kandang, sabut kelapa, sekam padi

dan humus. Adapun media tanam berupa bahan anorganik yang biasa digunakan

antara lain gel, pasir, kerikil, pecahan batu bata, spons (flora foam) , tanah liat

vermikulit dan perlit seta gabus (styrofoam). Pupuk kandang merupakan pupuk

yang berasal dari kotoran hewan ternak. Kandungan unsur haranya yang lengkap

seperti natrium (N), fosfor(P), dan kalium (K) membuat pupuk kandang cocok

unutk dijadikan sebagai media tanam. Pasir sering digunakan sebagai media

tanam alternative untuk menggantikan fungsi tanah. Sejauh ini pasir dianggap

memadai dan sesuai jika digunakan sebagai medai untuk penyemaian benih,

pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran stek batang (Anonim, 2011).

Kombinasi beberapa media tanam juga sangat mempengaruhi kualits tanaman.

Penggunaan media tanah saja untuk pembibitan salak gula pasir kurang

memberikan pertumbuhan yang baik, disarankan menggunakan bahan organik dan

pasir sebagai campuran media tanam tersebut (Mahardika, 2013).

Media tanam yag berasal dari limbah organik dan kompos, apabila

dicampur dengan benar akan memberikan hasil yang baik bagi transplantasi

sayuran. Kompos ,engubah limbah lumpur menjadi kering dan cocok untuk

perakaran tanaman. Kombinasi tanah sisa bakaran dapat meminimalkan sifat

negativ salinitas tinggi, heterogenitas, dan kontaminan (Lucia, 2013). Memilih

media dengan komposisi yang tepat sangat penting suksesnya produksi tanaman

(Ismail, 2011).

Page 3: Makalah Dasgro Acara 2

III. METODOLOGI PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Praktikum Dasar-dasar Agronomi acara II yang berjudul “Media Tanam”

dilaksanakan di Laboratorium Manajemen dan Produksi Tanaman, Jurusan

Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Praktikum dilaksanakan pada hari Selasa, 29 April 2014. Pada praktikum ini alat-

alat yang digunakan diantaranya polybag, cetok, oven, penggaris, dan alat tulis.

Bahan-bahan yang digunakan terdiri atas biji kacang tanah (Arachis hypogaeae),

tanah, pasir, dan pupuk kandang.

Langkah awal yang dilakukan yaitu tanah bagian atas, pupuk andang dan

pasi diambil terlebihdahulu. Kemudian media tanam disiapkan dengan komposisi

tanah saja, campuatan tanah bagian atas dan pupuk kandang dengan perbandingan

2:1, dan campuran tanah bagian atas : pasir : dan pupuk kandang dengan

perbandingan 1:1:1. Media tersebut dimasukkan ke dalam wadah polibag masing-

masing. Stelah itu media tanam dibasahi dengan air sampai kapsitas media

lapangan. Stiap polibag ditanami 10 biji kacng hijau dand ilakuka pemeliharaan

sesuai dengan ekbutuhan tanaman. Perkecambahan diamati setiap 7 hari sekali.

Selanjutnya, penjarangan akan dilakukan pada awal minggu kedua, dan dan

disisakan 3 tanaman yang tumbuhnya relative sama. Jumlah daun dan tinggi

tanaman diamati setiap dua hari sekali selama 14 hari. Setelah 14 hari , tanaman

dipanen kemudian berat segar tajuk dan akar ditimbang untuk masing-masing

perlakuan. Selanjutnya tanaman dioven pada suhu sekitar 65 -70 C selama 48⁰ ⁰

jam, setelah beratnya konstan, berat kering tajuk dan akar ditimbang. Gaya

berkecambah dan indeks vigor diukur denganrumus sebagai berikut:

GB = Jumlah BijiBerkecambah hari ke−n× 100 %

total biji yangdikecambahkan

IV = Jumlah BijiBerkecambah hari ke−n

harike−n

Gya berkecambah, indeks vigor, tinggi tanaman, dan jumlah daun pada

berbagai pengamatan dibuat grafik dan histogram berat segar dan berat kering

tajuk dan akar.

Page 4: Makalah Dasgro Acara 2

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

Tanah Tanah+Pupuk Tanah+Pasir +Pupuk0

0.20.40.60.8

11.2

Histogram Gaya Berkecambah Vs Perlakuan

Perlakuan

Gaya

Ber

keca

mba

h (%

)

Gambar 2.1. Histogram Gaya Berkecambah

1 2 3 4 5 6 70

0.5

1

1.5

2

2.5

Grafik Indeks Vigor vs Hari

TanahTanah+Pupuk KandangTanah+Pasir+Pupuk Kandang

Hari

ndek

s Vig

or

Gambar 2.2. Grafik Indeks Vigor

Page 5: Makalah Dasgro Acara 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1005

10152025303540

Grafik Tinggi Tanaman Vs Hari

TanahTanah+Pupuk KandangTanah+Pasir+Pupuk Kandang

Hari

Ting

gi T

anam

an

Gambar 2.3. Grafik Tinggi Tanaman

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

2

4

6

8

10

12

Garfik Jumlah Daun Vs hari

TanahTanah+Pupuk kandangTanah+Pasir+Pupuk Kandang

Hari

Jum

lah

Daun

Gambar 2.4. Grafik Jumlah Daun

Page 6: Makalah Dasgro Acara 2

Tanah Tanah+Pupuk Tanah+Pasir +Pupuk0

5

10

15

20

25

30

Grafik Panjang Akar Vs Perlakuan

Perlakuan

Panj

ang

Akar

Gambar 2.5. Histogram Panjang Akar Tanaman

Tanah Tanah+Pupuk Tanah+Pasir+pupuk0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Histogram Berat Kering Tajuk-Akar

BK tajukBK akar

Perlakuan

Bera

t Ker

ing

(gr)

Gambar 2.6. Histogram Berat Kering Tajuk-Akar

Page 7: Makalah Dasgro Acara 2

B. PEMBAHASAN

Media tanam merupakan bahan yang digunakan sebagai tempat tumbuh

dan berkembangnya akar tanaman. Untuk mendapatkan media tanam yang baik

dan sesuai dengan jenis tanaman harus memiliki pemahaman mengenai

karakteristik media tanam yang berbeda-beda dari setiap jenisnya Pembudidayaan

tanaman tidak akan terlepas dari adanya media tanam. Media tanam adalah

kumpulan bahan atau substrat tempat tumbuhnya benih. Merupakan salah satu

faktor penting dalam proses pertumbuhan tanaman, berpengaruh pada hasil

produksi yang didapat. Umumnya terdiri dari tanah, bahan organik dan pasir.

Tanah merupakan media tanam yang bayak digunakan, karena selain

harganya murah ketersediaannya di alam pun banyak. Namun, untuk

meningkatkan hasil budidaya tanaman , penggunaan tanah tidaklah cukup . Perlu

adanya tambahan atau kombinasi media tanam. Kombinasi media tanam akan

menciptakan sifat fisik dan kimia tanah menjadi lebih baik yang pada akhirnya

akan memberikan dampak yang positif bagi tanaman.

Pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan disebut sebagai pupuk

kandang. Kandungan unsur haranya yang lengkap seperti natrium (N), fosfor (P),

dan kalium (K) membuat pupuk kandang cocok untuk dijadikan sebagai media

tanam. Unsur-unsur tersebut penting untuk pertumbuhan dan perkembangan

tanaman. Selain itu, pupuk kandang memiliki kandungan mikroorganisme yang

diyakini mampu merombak bahan organik yang sulit dicerna tanaman menjadi

komponen yang lebih mudah untuk diserap oleh tanaman.

Komposisi kandungan unsur hara pupuk kandang sangat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan hewan, jenis

makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakuan, serta penyimpanan sebelum

diaplikasikan sebagai media tanam.

Pupuk kandang yang akan digunakan sebagai media tanam harus yang

sudah matang dan steril. Hal itu ditandai dengan warna pupuk yang hitam pekat.

Pemilihan pupuk kandang yang sudah matang bertujuan untuk mencegah

munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman.

Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan

fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika digunakan

Page 8: Makalah Dasgro Acara 2

sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan

perakaran setek batang tanaman. Sifatnya yang cepat kering akan memudahkan

proses pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudah cukup umur untuk

dipindahkan ke media lain. Sementara bobot pasir yang cukup berat akan

mempermudah tegaknya setek batang. Selain itu, keunggulan media tanam pasir

adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat meningkatkan sistem aerasi serta

drainase media tanam. Pasir malang dan pasir bangunan merupakan Jenis pasir

yang sering digunakan sebagai media tanam.

Oleh karena memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka

pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan

konsistensi pasir sangat kecil sehingga mudah terkikis oleh air atau ligin. Dengan

demikian, media pasir lebih membutuhkan pengairan dan pemupukan yang lebih

intensif. Hal tersebut yang menyebabkan pasir jarang digunakan sebagai media

tanam secara tunggal.

Penggunaan pasir sebagai media tanam sering dikombinasikan dengan

campuran bahan anorganik lain, seperti kerikil, batu-batuan, atau bahan organik

yang disesuaikan dengan jenis tanaman. Pasir pantai atau semua pasir yang

berasal dari daerah yang bersersalinitas tinggi merupakan jenis pasir yang harus

dihindari untuk: gunakan sebagai media tanam, kendati pasir tersebut sudah dicuci

:erlebih dahulu. Kadar garam yang tinggi pada media tanam dapat ,enyebabkan

tanaman menjadi merana. Selain itu, organ-organ tanaman, seperti akar dan daun,

juga memperlihatkan gejala terbakar yang selanjutnya mengakibatkan kematian

jaringan (nekrosis).

Page 9: Makalah Dasgro Acara 2

Tanah Tanah+Pupuk Tanah+Pasir +Pupuk0

0.20.40.60.8

11.2

Histogram Gaya Berkecambah Vs Perlakuan

Perlakuan

Gaya

Ber

keca

mba

h (%

)

Gambar 2.1. Histogram Gaya Berkecambah Kacang Tanah (Arachis

hypogaea)

Dari grafik dapat dilihat bahwasanya gaya berkecambah tanaman Arachis

hypogaea pada masing-masing media tanam adalah berbeda. Gaya berkecambah

didefinisikan sebagai banyaknya biji yang berkecambah dari sejumlah biji murni

yang dikecambahkan dan dinyatakan dalam persen (%). Gaya berkecambah yang

paling tinggi terjadi pada media tanam tanah+pupuk kandang yaitu sebesar 97%.

Adapun gaya berkecambah pada media tanah dan tanah+pasir+pupuk kandang

adalah sebesar 73% dan 95%. Media tanam tanah+pupuk kandang memiliki gaya

berkecambah yang tinggi karena kandungan unsur haranya lengkap, seperti

natrium (N), fosfor (P), dan kalium (K) . Unsur-unsur tersebut penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, pupuk kandang memiliki

kandungan mikroorganisme yang diyakini mampu merombak bahan organik yang

sulit dicerna tanaman menjadi komponen yang lebih mudah untuk diserap oleh

tanaman. Gaya berkecambah pada media tanam tanah+pasir+pupuk kandang lebih

rendah dari pada media tanam tanah+pupuk karena, komposisi pupuk kandang

lebih banyak pada media tanam tanah+pupuk, sehingga unsure haranya pun akan

lebih banyak pada media tanam tersebut.

Page 10: Makalah Dasgro Acara 2

1 2 3 4 5 6 70

0.5

1

1.5

2

2.5

Grafik Indeks Vigor vs Hari

TanahTanah+Pupuk KandangTanah+Pasir+Pupuk Kandang

Hari

ndek

s Vig

or

Gambar 2.2 Grafik Gaya Perkecambahan Arachis Hypogaea

Indeks vigor dan gaya berkecambah ditentukan untuk mengetahui

kemampuan tanaman dalam berkecambah sehingga dapat ditentukan seberapa

besar kemungkinan jumlah biji yang berhasil tumbuh. Indeks vigor berguna untuk

mengetahui keserempakan berkecambah suatu biji. Berdasarkan gambaran dari

grafik di atas dapat dilihat, indeks vigor tertinggi juga terjadi pada media tanam

tanah+pupuk kandang. Hal ini menunjukkan bahwa media tanam dengan

komposisi tanah dan pupuk kandang sangat bagus bagi perkecambahan tanaman.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1005

10152025303540

Grafik Tinggi Tanaman Vs Hari

TanahTanah+Pupuk KandangTanah+Pasir+Pupuk Kandang

Hari

Ting

gi T

anam

an

Gambar 2.3 Grafik Tinggi Tanaman Arachis hypogaeae

Pengaruh yang berbeda ditunjukkan pada tinggi tanaman Arachis

hypogaea. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, pertumbuhan tertinggi

tanaman Arachis hypogaeae terjadi pada media tanam tanah. Hal tersebut terjadi

ditentukan oleh banyak faktor tidak hanya karena media tanamnya saja.

Page 11: Makalah Dasgro Acara 2

Pertumbuhan ditentukan oleh faktor genetic dan lingkungan. Faktor genetik

ditentukan oleh hormon-hormon atau zat pengatur tumbuh yang ada di dalam

tubuh tumbuhan. Adapun faktor lingkungan yang mempengaruhi diantaranya

adalah unsur hara, air dan cahaya. Hormon yang mempengaruhi tinggi tanaman

adalah hormon auksin, auksin akan bekerja lebih aktif pada daerah yang teduh,

karena cahaya matahari dapat menghambat aktivitas auksin. Faktor-faktor inilah

yang memungkinkan menjadi penyebab terjadinya variasi tingkat pertumbuhan

Arachis hypogaea pada masing-masing media tanam yang berbeda. Selain itu,

pertumbuhan yang lebih cepat pada media tanam berupa tanah dibanding dengan

media tanam berupa tanah+pasir+pupuk kandang, karena air yang terkandung

pada media tanah lebih banyak. Hal itu dikarenakan air yang tersimpan di dalam

tanah tidak mudah lepas lagi karena tidak ada peran pasir dalam drainase.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

2

4

6

8

10

12

Garfik Jumlah Daun Vs hari

TanahTanah+Pupuk kandangTanah+Pasir+Pupuk Kandang

Hari

Jum

lah

Daun

Gambar 2.4 Grafik Jumlah Daun Arachis hypogaea

Dari grafik diatas jumlah daun terbanyak terdapat pada media tanam

berupa tanah kemudian disusul media tanah+pasir +pupuk kandang. Sama seperti

pada tinggi batang , jumlah daun juga dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama

faktor intern yang berupa hormone atau zat pengatur tumbuh. Selain itu hal ini

juga dimungkinkan bahwa tanah yang digunakan pada praktikum ini sudah pernah

mengalami pengolahan sebelumnya, sehingga pertumbuhan tanaman pada media

ini baik.

Page 12: Makalah Dasgro Acara 2

Tanah Tanah+Pupuk Tanah+Pasir +Pupuk0

5

10

15

20

25

30

Grafik Panjang Akar Vs Perlakuan

Perlakuan

Panj

ang

Akar

Gambar 2.5 Histogram Panjang Akar Arachis hypogaea

Berdasarkan hasil percobaan yang digambarkan pada grafik di atas dapat

diketahui akar terpanjang terdapat pada media tanam dengan komposisi

tanah+pasir+pupuk tanah yaitu sepanjang 25.5 cm. Hal ini sangat sesuai dengan

teori yang ada. Berdasarkan teori, media pasir berfungsi untuk aerasi dan dan

memperbaiki porositas tanah. Dengan porositas yang baik maka tanah akan lebih

mudah untuk tumbuh, karena akar akan tumbuh ke bawah menembus tanah.

Media tanam yang mengandung pasir akan membuat penetrasi akar ke dalam

tanah lebih mudah, sehingga pertumbuhan akar akan semakin cepat.

Page 13: Makalah Dasgro Acara 2

Tanah Tanah+Pupuk Tanah+Pasir+pupuk0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Histogram Berat Kering Tajuk-Akar

BK tajukBK akar

Perlakuan

Bera

t Ker

ing

(gr)

Gambar 2.6 Histogram Berat Kering Tajuk-Akar

Dari hasil percobaan diperoleh tanaman Arachis hypogaea denganberat

kering tertinggi baik akar maupun tajuk terdapat pada media tanam dengan

komposisi tanah+pasir+pupuk kandang. Hal ini menunjukkan bahwa komposisi

media tanam dengan campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang sangat baik bagi

tanaman. Adanya pasir pada media tanam ini akn memudahkan akar tanaman

untuk menembus tanah sehingga air yang terserap oleh tanaman lebih banyak

dibangdingkan dengan media tanam lain. Hal inilah yang menyebabkan

kandungan air di dalam ubuh tanaman menjadi lebih banyak. Sehingga berat

basah dan berat kering Arachis hypogea pada media tanam tanah+pasir+pupuk

kandang lebih tinggi daripada berat basah dan berat kering Arachis hypogaea

yang ditanam di media yang lain (tanah dan tanah+pupuk kandang).

Syarat ideal media tanam meliputi iklim, dan tanah. Tanaman kacang hijau

merupakan tanaman tropis yang menghendaki suasana panas selama hidupnya,

tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 meter di atas

permukaan air laut. Berdasarkan indikator di daerah sentra produsen tersebut

keadaan iklim yang ideal untuk tanaman kacan hijau adalah daerah yang bersuhu

25°C - 27°C dengan kelembaban udara 50-80%, curah hujan antar 50-200

mm/bulan dan cukup untuk mendapat sinar matahari (tempat terbuka). Tanaman

ini cocok ditanam pada musim kering (kemarau) yang rataan curah hujannya

rendah. Fotosintesis tanaman kacang hijau akan mencapai maksimum pada sekitar

Page 14: Makalah Dasgro Acara 2

pukul 10.00 WIB. Radiasi yang terlalu terik tidak diinginkan oleh tanaman

kacang hijau. Panjang hari yang diperlukan minimum 10 jam per hari karena

tanaman ini termasuk tanaman golongan C3.

Tanah yang diperlukan untuk tanaman kacang hijau adalah tanahnya

subur, gembur, banyak mengandung humus, aerasi dan drainase baik. Unsur hara

makro tersedia dalam jumlah optimal pada kisaran pH 6,5-7,5. Tanaman kacang

hijau menghendaki tanah yang tidak terlalu berat, artinya tidak terlalu banyak

mengandung tanah liat. Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi sangat

disukai oleh tanaman kacang hijau. Tanah berpasirpun dapat digunakan untuk

pertumbuhan kacang hijau asalkan kandungan air tanahnya tetap terjaga dengan

baik. Kacang hijau menghendaki tanah dengan kandungan hara (fosfor, kalium,

kalsium, magnesium, dan belerang) yang cukup. Oleh karena itu, dalam

percobaan kali ini tanaman kacang hijau mempunyai nilai gaya berkecambah,

nilai indeks vigor, tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering dan panjang akar

paling tinggi pada media tanam tanah + pupuk + pasir, yang tidak terlalu mampat,

mempunyai aerasi dan drainase yang baik karena dicampur fraksi pasir serta

memiliki kandungan hara cukup bagi pertumbuhan yang disuplai oleh pupuk

kandang.

Page 15: Makalah Dasgro Acara 2

V. KESIMPULAN

Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Penambahan pupuk kandang pada tanah dapat memperbaiki sifat kimia

tanah dan menambah unsur hara. Sedangkan penambahan pasir sebagai

media tanam dapat memperbaiki sifat fisik tanah.

Page 16: Makalah Dasgro Acara 2

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Macam-macam Media Tanam. <www.dinaspertanianjawabarat.com/jenis-media-tanam.hmtl?=refid:7>. Diakses pada tanggal 5 Mei 2014.

Hayward, H. E. 1938. The Structure of Economic Plants. McMillan. New York.

Ismail, A. M., D’onghia A. M., and Nigro F. 2011. Influence of organic growing media in combination with microbial bio-agents (clonotri of sublic) on the growth parameters of olive (Olea europea L. ) plantlets in the nursery. Agriculture and Biologi Journal of North America. 2 (5) : 767.

Lucia D. B. Giusseppe C. Lorenzo V., Elvira R., and Giovanni R., 2013.Nursery growing media: Agronomic and environmental quality assessment of sewage sludge-based compost. Department of Agro-Environmental and Territorial Science, University of Bari Aldo Moro, Italy. 13 (2) :10.

Lukman, L. 2014.Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur. <www.litbang.deptan.go.id/teknologi_budidaya_tanaman_sayur_vertkultur.html/>. Diakses pada tanggal 4 Mei 2014.

Mahardika, I. K. D. I Nyoman R. dan I Wayan W. 2013. Penagruh komposisi bahan campuran media tanam dan konsentrasi IBA terhadap pertumbuhan bibit wani nyumpen Bali ( Mangifera caesia jack). E-jurnal Agroteknologi Tropika. 2(2):126-127.

Widarto, L. 1996. Perbanyakan Tanaman dengan Biji, Stek, Cangkok, Sambung Pucuk, Okulasi dan Kultur Jaringan. Kanisius, Yogyakarta.