Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

20

Click here to load reader

Transcript of Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

Page 1: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

DASAR – DASAR AKUNTANSI SYARIAH

Disusun Oleh: Herianto M. Ridho H. Rahmat Hidayat

Magister Ekonomi Islam

Universitas Ibn Khaldun Bogor

Page 2: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

DASAR – DASAR AKUNTANSI SYARIAH

I. TEORI AKUNTANSI

Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

pelaporan atas transaksi-transaksi keuangan perusahaan serta interpretasinya. Secara

deskriptif, langkah-langkah dalam akuntansi adalah sebagai berikut1:

1. Pencatatan

Proses awal kegiatan akuntansi adalah mencatat semua kegiatan keuangan

sehari-hari atau yang disebut transaksi ke dalam bukti-bukti transaksi. Bukti-

bukti transaksi bisa berupa kwitansi, faktur penjualan, faktur pembelian, bukti

pengeluaran, dan bukti lainnya.

2. Penggolongan

Transaksi perusahaan bisa terjadi puluhan kali, ratusan kali bahkan ribuan

kali tiap hari. Setiap transaksi keuangan yang telah dicatat ke dalam bukti

transaksi kemudian digolong-golongkan ke dalam rekening-rekening yang

telah disediakan. Kegiatan ini disebut jurnal.

3. Peringkasan

Transaksi yang sangat banyak dan sejenis akan dijadikan satu melalui proses

peringkasan. Hasil dari proses peringkasan ini adalah buku besar.

4. Pelaporan

Dari buku besar kemudian akan disusun menjadi laporan keuangan melalui

proses pelaporan. Hasil dari proses pelaporan adalah tersusunnya laporan

keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi-laba.

5. Interpretasi

Laporan keuangan yang disajikan masih berupa angka-angka absolute,

sehingga belum bisa digunakan sebagai alat penilai keberhasilan perusahaan.

Untuk lebih memberikan makna, laporan keuangan tersebut diinterpretasikan

1 Sutrisno, Akuntansi: Proses Penyusunan Laporan Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia,2006, hlm. 1 – 2.

Page 3: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

atau ditafsirkan. Misalnya dengan caa membandingkan persentase laba

dengan aset atau dana investasi.

A. Tujuan Laporan Akuntansi

Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu untuk memberikan jasa kepada

penggunanya (kapitalis) berupa informasi keuangan yang dibutuhkan untuk proses

pengambilan keputusan. Tujuan inilah yang diwujudkan oleh ilmu akuntansi2.

Untuk menyusun konsep yang menjelaskan Tujuan Laporan Keuangan, maka

pada bulan April 1971 Presiden AICPA, Marshall S. Armstrong menunjuk Tim

Perumus Tujuan Laporan Keuangan yang dikenal dengan Trueblood Committe3.

APB Statemen No.4 yang berjudul “Basic Concepts and Principles

Underlying Financial Statements Business Enterprises” membagi tujuan laporan

menjadi beberapa golongan4:

1. Tujuan Khusus,

2. Tujuan Umum,

3. Tujuan Kualitatif

Tujuan Khusus

Untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi

keuangan lainnya secara wajar.

Tujuan Umum

Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan

kewajiban perusahaan dengan maksud untuk menilai kekuatan dan

kelemahan serta kemampuan dalam menyelesaikan utang.

Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang

berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud untuk

2 Sofyan Syafri Harahap, Menuju Perumusan Teori Akuntansi Islam. Jakarta: Pustaka Quantum, 2001, hlm.413 Sofyan Syafri Harahap, hlm. 414 The Accounting Principle Board (APB) dibuat oleh AICPA (American Institute of Certified Public Accountants); yakni sebuah Lembaga Sertifikasi Akuntan Publik yang terkemuka.

Page 4: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

memberikan gambaran tentang dividen, informasi guna melaksanakan fungsi

perencanaan dan pengawasan, serta tingkat kemampuan untukmendapatkan

laba dalam jangka panjang

Tujuan Kualitatif

Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai (relevan)

dalam proses pengambilan keputusan.

Menyajikan informasi yang bukan saja penting, melaikan dapat dimengerti

Mengahsilkan laporan yang dapat diperiksa oleh pihak lain

Membuat akuntasi yang netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan,

Dan lain-lain

B. Asumsi Dasar

Dalam framework dasar akuntansi ditetapkan dua asumsi sebagai dasar untuk

melakukan pengakuan, pengukuran dan penyajian transaksi keuangan.

1. Dasar Akrual (Accrual Basis)

Untuk mencapai tujunnya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual.

Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat

kejaian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan

diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan

keuangan pada periode yang bersangkutan5.

2. Dasar Kas/ Tunai (Cash Basis)

Maksudnya, pendapataan dan biaya akan diakui dan dicatat pada saat

terjadinya realisasi pendapatan atau realisasi pembayaran.

C. Prinsip – Prinsip Akuntansi

Akuntansi disusun oleh beberapa konsep yang menjadi prinsip-prinsip dasar pada

aktivitas dan proses akuntansi. Sutrisno dalam bukunya Akuntansi: Proses

5 Laporan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas akan tetapi kewajiban pembayaran kas yang akan datang serta sumber daya yang merepresentasikan kas yang akan diterima. Asumsi Dasar Accrual Basis ini lebih sesuai dan dekat dengan spirit Islam.

Page 5: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

Penyusunan Laporan Keuangan (2006) menyebutkan 3 konsep yang menjadi

prinsip-prinsip akuntansi6:

Konsep Entitas

Dalam akuntansi dikenal konsep entitias atau kesatuan usaha yakni suatu

organisasi yang berdiri sendiri, terpisah dari pemilik atau organisasi lain.

Harta perusahaan harus dipisahkan dengan harta pribadi. Demikian pula bila

seseorang memiliki lebih dari satu usaha, masing-masing usaha harus

dipisahkan keuangannya.

Konsep Obyektif

Laporan akuntansi harus didasarkan pada data yang bisa dipercaya. Data yang

dipercaya artinya bisa diverifikasi (diperiksa kebenarannya). Oleh karena itu,

data harus didasarkan pada data yang obyektif.

Konsep Biaya

Barang yang dibeli harus dicatat berdasarkan pada biaya yang sesungguhnya,

walaupun mungkin harga normalnya tidak seperti biaya sesungguhnya. Biaya

adalah harga ketika terjadi transaksi, bukan harga asal atau harga normal.

II. AKUNTANSI SYARIAH

Akuntansi Syariah menurut Sofyan S. Harahap adalah akuntansi yang

membawa kita dan semua yang memakainya menuju keridhaan Ilahi, dan akhirnya

membawa kita dalam keselamatan duani dan akhirat. Oleh karena itu, konsep,

kerangka dasar, teori, sistem dan praktik akuntansi syariah harus didesain sesuai

dengan maksud tersebut7.

Allah Swt menyebutkan perintah pencatatan transaksi dalam Al-Qur’an Surat

Al-Baqarah ayat 282.

6 Sutrisno, Akuntansi: Proses Penyusunan Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia, 2006, hlm.77 Sofyan Syafri Harahap, Kerangka Teori dan Tujuan Akuntansi Syariah. Jakarta: Pustaka Quantum, 2008, hlm. 9

Page 6: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

ها يا ذين أي فاكتبوه مسمى أجل إلى بدين تداينتم إذا آمنوا ال

مه كما يكتب أن كاتب يأب وال بالعدل كاتب بينكم وليكتب عل

ه ق الحق عليه الذي وليملل فليكتب الل ه وليت ه الل يبخس وال رب

9ا منه ال أو ضعيف9ا أو سفيه9ا الحق عليه الذي كان فإن شيئه فليملل هو يمل أن يستطيع شهيدين واستشهدوا بالعدل ولي

ممن وامرأتان فرجل رجلين يكونا لم فإن رجالكم من

هداء من ترضون ر إحداهما تضل أن الش األخرى إحداهما فتذك

هداء يأب وال ا تكتبوه أن تسأموا وال دعوا ما إذا الش أو صغير9

ا أقسط ذلكم أجله إلى كبير9 ه عند هادة وأقوم الل أال وأدنى للش

عليكم فليس بينكم تديرونها حاضرة9 تجارة9 تكون أن إال ترتابوا

شهيد وال كاتب يضار وال تبايعتم إذا وأشهدوا تكتبوها أال جناح

ه تفعلوا وإن قوا بكم فسوق فإن ه وات مكم الل ه ويعل ه الل والل

)٢٨٢ (عليم شيء بكل

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak

Page 7: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

Ayat tersebut dijadikan landasan untuk merumuskan teori, konsep, prinsip,

standar dan bentuk laporan keuangan yang sesuai dengan syariah.

A. Tujuan Laporan Keuangan Syariah

Tujuan laporan syari’ah dan konvensional tidak sama persis, terutama

terhadap hal pemenuhan hukum-hukum islam dalam menyusun laporan keuangan,

dimana dalam laoporan konvensional tidak membutuhkan ketentuan hukum islam

karena paradigma yang didunakan bukanlahsyari’ah islamiah. Tujuan laporan

syari’ah akan lebih luas di bandingkan dengan laporan keuangan konvensional8.

Tujuan laporan keuangan ialah yang menyangkut tentang posisi keuangan,

kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syari’ah yang bermanfaat bagi

sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusanekonomi. Di samping itu tujuannya

adalah9:

a. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syari’ah dalam semua transaksi

dan kegiatan usaha.

b. Informasi kepatuhan entitas syari’ah terhadap prinsip syari’ah serta informasi

aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip

syari’ah bila ada dan bagaimana perolehan dan penggunaannya

c. Informasi membantu untuk mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas

syari’ah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya

pada tingkat keuntungan yang layak.

d. Informasi megenai tingkat keuntungan investasi yang di peroleh penanaman

modal dan pemilik dana syirkah temporer, dan informasi mengenai

8 Slamet Wiyono & Taufan Maulamin, Memahami Akuntansi Syariah Di Indonesia. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2012, hlm. 769 Slamet Wiyono & Taufan Maulamin, hlm. 76

Page 8: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas syari’ah, termasuk

pengelolaan dan penyaluran zakat, infaq, sdekah dan waqaf.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa laporan keuangan yang di susun untuk tujuan

ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan

keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin di butuhkan pemakai

dalam pengaambilan keputusan ekonomi, karena secara umum menggambarkan

pengaruh keuagan dari kebijakan di masa lalu, dan tidak di wajibkan menyediakan

informasi non keuangan.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah di lakukan manajemen

(stewardship) atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang di

percayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah di lakukan atau

pertanggung jawababkan manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat

keputusan ekonomi, keputusan ini misalnya menyangkup menahan atau menjual

investasi mereka dalam entitas syari’ah atau keputusan untuk mengangkat kembali

atau mengganti manajemen.

B. Asumsi Dasar

Akuntansi Syariah berpegang pada asumsi dasar akrual (accrual basis)

karena lebih dekat kepada aturan syariah tentang pencatatan transaksi non-tunai.

Transaksi non-tunai harus dicatat dan diolah dalam laporan akuntansi. Akan tetapi

untuk penghitungan pendapatan dengan tujuan pembagian hasil usaha, digunakan

dasar kas (cash basis).

C. Asas Transaksi Syariah

Jika dibandingkan dengan kerangka konseptual yang lain, framework dasar

syariah secara explisit menetapkan asas transaksi syariah yang luhur, manusiawi, dan

melindungi umat manusia. Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2007 menjelaskan

prinsip-prinsip transaksi syariah sebagai berikut10:

a. Persaudaraan (ukhuwah);

10 Slamet Wiyono & Taufan Maulamin, Memahami Akuntansi Syariah Di Indonesia. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2012, hlm.73-75

Page 9: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

b. Keadilan (‘adalah)11;

c. Kemaslahatan (maslahah);

d. Keseimbangan (tawazun);

e. Universalisme (syumuliyah)

D. Posisi keuangan dan kinerja12

Stake holder pada umumnya ingin mengetahui seberapa jauh perkembangan

dan kinerja serta kekuatan dan kelemahan keuangan entitas syari’ah, maka keputusan

ekonomi yang di ambil pemakai laporan keuangan memerlukan evaluasi atas

kemampuan entitas syari’a dalam penghasilan kas dan setara kas juga waktu dan

kepastian dari hasil tersebut. Para pemakai dapat mengetahui caranya dengan

mengealuasi kemampuan entitas syari’ah dalam menghasilkan kas dengan informasi

yang di fokuskan pada posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan.

Posisi keuangan entitas syari’ah di pengaruhi oleh sumber daya yang di

kendalikan. Likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi terhadap

perubahan lingkungan. Informasi sumber daya ekonomi yang di kendalikan dan

kemampuan entitas syari’ah dalam memodivikasi sumber daya ini di masa lalu guna

menghasilkan kas dimasa depan.

Informasi kinerja entitas syari’ah, terutama frotabilitas, diperlukan untuk

menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin di kendalikan di

masa depan. Informasi fluktuasi kinerja berfungsi untuk memprediksi kapasitas

entitas syari’ah dala menghasilkan kas dari sumber daya yang ada.

Informasi posisi keuangan entitas syari’ah bermanfaat untuk menilai

aktivitas investasi pendanaan dan operasi selama periode pelaporan. Informasi ini

berguna untuk menilai entitas syari’ah dalam menghasilkan kas serta kebutuhan

entitas syri’ah dalam memanfaatkan arus kas tersebut.

11 Lihat, Surat An-Nisa’ ayat 135.12 Slamet Wiyono & Taufan Maulamin, Memahami Akuntansi Syariah Di Indonesia. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2012, hlm. 79-80

Page 10: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

Informasi posisi keuangan terutama di sediakan dalam neraca. Informasi

disediakan dalam laporan laba rugi. Dalam laporan keuangan informasi perubahan

posisi keuangan dan laporan yang menjelaskan pemenuhan fungsi sosial entitas

syari’ah di sajikan dalam laporan tersendiri.

Komponen-komponen laporan saling terkait karena mencerminkan aspek-

aspek yang berbeda terkait karena mencerminkan aspek-aspek yang berbeda dari

transaksi-transaksi atau peristiwa lain yang sama. Meskipun setiap laporan

menyediakan informasi yang berbeda satu sama lain, tidak ada yang di maksudkan

untuk meenuhi kebutuhan tunggal, atau menyediakan semua informasi yang di

perlukan untuk memenuhi kebutuhan khusus pemakai. Misalnya laporan laba rugi

menyediakan gambaran yang tidak lengkap tentang kinerja kecuali kalau di

gunakannya dalam hubungannya dengan laporan neraca dan laporan arus kas.

Laporan keuangan juga menampung catatan dan skedul tambahan serta

informasi lainnya, misalnya laporan tersebut menampung informasi tambahan yang

relevan dengan kebutuhan pemakaineraca dan laporan laba rugi. Mungkin juga

mencakupi pengungkapan tentang resiko dan ketidak pastian yang mempengaruhi

entitas syari’ah dan setiap sumber daya dan kewajiban (obligation) yang tidak di

cantumkan dalam neraca (seperti cadangan mineral). Informasi segmen industri dan

geografi serta pengaruhnya pada entitas syari’ah akibat perubahan harga dapat juga

di sediakan dalam bentuk informasi tambahan.

III. PERSAMAAN DAN NERACA AKUNTANSI

A. Transaksi Pada Persamaan Akuntansi

Apabila kita mengaitkan ketiga unsur pokok harta (H), Utang (U), dan Modal

(M) dalam suatu hubungan posisi keuangan perusahaan, maka pada hakikatnya kita

telah melangkah kepada apa yang disebut persamaan accounting13.

a. Persamaan dasar.

13 A.O. Siamangunsong, Pengantar Akuntansi I. Depok: LP FE UI, 2005, 16

Page 11: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

H = U + M

b. Persamaan dasar setelah dimasukkan unsur pendapatan (P) dan beban (B)

H = U + M + P = B ; atau

H + B = U + M + P

Akibat transksi terhadap posisi Keuangan digambarkan sebagai berikut14:

a) Investasi uang tunai oleh pemilik dalam perusahaannya akan berakibat

bertambahnya harta kas dan bertambahnya modal.

b) Investasi dalam bentuk aktiva selain uang tunai – seperti “gedung” – akan

berakibat bertambahnya harta “Gedung” dan bertambahnya Modal.

c) Membayar tunai beban sewa akan berakibat mengurangi harta “Kas” dan

mengurangi Modal.

d) Menerima pendapatan akan berakitab menambah harta Kas dan menambah

Modal.

e) Membeli dengan kredit akan menambah aktiva peralatan dan menambah

utang.

f) Membayar utang akan berakibat berkurangnya utang dan berkurangnya harta

Kas

g) Menjual dengan kredit jasa kepada pihak luar akan menambah harta piutang

dan menambah modal.

h) Menerima piutang akan menambah harta Kas dan mengurangi harta Piutang.

i) Mengambil uang tunai untuk keperluan pribadi pemilik akan mengurangi

harta kas dan mengurangi modal.

j) Membeli tunai barang dagangan akan menambah aktiva “Barang Dagangan”

dan mengurangi harta Kas

B. Neraca

Neraca merupakan informasi yang menggambarkan tentang kondisi dan

situasi current asset, non current asset, liabilities, dan shareholders equety serta

14 A.O. Siamangunsong, Pengantar Akuntansi I. Depok: LP FE UI, 2005, hlm.16

Page 12: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

berbagai item lainnya untuk dijadikan alat dalam mendukung proses pengambilan

keputusan15. Menurut Lyn M. Fraser dan Aileen Ormiston neraca menunjukkan

kondisi keuangan atau posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal

tertentu16.

Adapun kedudukan aktiva (asset), kewajiban (liabilities) dan modal sendiri

(shareholders equity) dalam neraca adalah, Aktiva = Kewajiban + Modal Sendiri.

Manfaat Informasi Neraca17:

Dapat dilihat kondisi dan situasi yang menggambarkan kepemilikan aktiva

dan pasiva perusahaan.

Bagi investor dapat dijadikan sebagai salahsatu rujukan dlam menetapkan

keputusan pada perusahaan tersebut.

Informasi neraca memperlihatkan kondisi likuiditas perusahaan.

Informasi yang diberikan di neraca akan menjadi lebih bermanfaat pada saat

dipergunakan sebagai salah satu pendukung pengambilan keputusan.

Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim informasi neraca dapat

membantu pihak ekternal dalam menganalisis18:

a. Likuditas perusahaan

b. Fleksibelitas keuangan

c. Kemampuan operasional, dan

d. Kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode tertentu.

15 Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta, 2012, hlm.2916 Irham Fahmi, hlm.2917 Irham Fahmi, hlm.3018 Irham Fahmi, hlm.30-31

Page 13: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat

GLOSARIUM

Jurnal : Alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (urutan waktu kejadiannya) dengan menunjukkan rekeing yang harus di debit atau di kredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing.

Buku Besar (General Ledger) : Kumpulan rekening-rekening yang ada dalam suatu perusahaan.

Posting : Proses memindahkan ayat jurnal ke dalam buku besar. Yakni memindahkan jumlah dalam kolom debit jurnal ke dalam sisi debit rekening dan memindahkan jumlah kolom kredit jurnal ke dalam sisi kredit rekening.

Neraca (balance sheet) : Laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut: aset = liabilitas + ekuitas.

Laporan Rugi – Laba : Laporan yang menunjukkan hasil kegiatan operasi perusahaan selama satu periode.

Jurnal Penyesuaian : Jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo rekening-rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.

Jurnal Penutup : jurnal umum yang dibuat pada akhir periode akuntansi dengan tujuan untuk memindahkan atau menutup saldo Akun sementara/nominal. Akun nominal terdiri dari pendapatan dan biaya. Ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara.

Laporan Keuangan : catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.