Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat
Click here to load reader
-
Upload
jenderal-moslem -
Category
Documents
-
view
301 -
download
17
Transcript of Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat
![Page 1: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100120/55cf9da3550346d033ae8009/html5/thumbnails/1.jpg)
DASAR – DASAR AKUNTANSI SYARIAH
Disusun Oleh: Herianto M. Ridho H. Rahmat Hidayat
Magister Ekonomi Islam
Universitas Ibn Khaldun Bogor
![Page 2: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100120/55cf9da3550346d033ae8009/html5/thumbnails/2.jpg)
DASAR – DASAR AKUNTANSI SYARIAH
I. TEORI AKUNTANSI
Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan
pelaporan atas transaksi-transaksi keuangan perusahaan serta interpretasinya. Secara
deskriptif, langkah-langkah dalam akuntansi adalah sebagai berikut1:
1. Pencatatan
Proses awal kegiatan akuntansi adalah mencatat semua kegiatan keuangan
sehari-hari atau yang disebut transaksi ke dalam bukti-bukti transaksi. Bukti-
bukti transaksi bisa berupa kwitansi, faktur penjualan, faktur pembelian, bukti
pengeluaran, dan bukti lainnya.
2. Penggolongan
Transaksi perusahaan bisa terjadi puluhan kali, ratusan kali bahkan ribuan
kali tiap hari. Setiap transaksi keuangan yang telah dicatat ke dalam bukti
transaksi kemudian digolong-golongkan ke dalam rekening-rekening yang
telah disediakan. Kegiatan ini disebut jurnal.
3. Peringkasan
Transaksi yang sangat banyak dan sejenis akan dijadikan satu melalui proses
peringkasan. Hasil dari proses peringkasan ini adalah buku besar.
4. Pelaporan
Dari buku besar kemudian akan disusun menjadi laporan keuangan melalui
proses pelaporan. Hasil dari proses pelaporan adalah tersusunnya laporan
keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi-laba.
5. Interpretasi
Laporan keuangan yang disajikan masih berupa angka-angka absolute,
sehingga belum bisa digunakan sebagai alat penilai keberhasilan perusahaan.
Untuk lebih memberikan makna, laporan keuangan tersebut diinterpretasikan
1 Sutrisno, Akuntansi: Proses Penyusunan Laporan Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia,2006, hlm. 1 – 2.
![Page 3: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100120/55cf9da3550346d033ae8009/html5/thumbnails/3.jpg)
atau ditafsirkan. Misalnya dengan caa membandingkan persentase laba
dengan aset atau dana investasi.
A. Tujuan Laporan Akuntansi
Akuntansi lahir dengan maksud tertentu yaitu untuk memberikan jasa kepada
penggunanya (kapitalis) berupa informasi keuangan yang dibutuhkan untuk proses
pengambilan keputusan. Tujuan inilah yang diwujudkan oleh ilmu akuntansi2.
Untuk menyusun konsep yang menjelaskan Tujuan Laporan Keuangan, maka
pada bulan April 1971 Presiden AICPA, Marshall S. Armstrong menunjuk Tim
Perumus Tujuan Laporan Keuangan yang dikenal dengan Trueblood Committe3.
APB Statemen No.4 yang berjudul “Basic Concepts and Principles
Underlying Financial Statements Business Enterprises” membagi tujuan laporan
menjadi beberapa golongan4:
1. Tujuan Khusus,
2. Tujuan Umum,
3. Tujuan Kualitatif
Tujuan Khusus
Untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi
keuangan lainnya secara wajar.
Tujuan Umum
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan
kewajiban perusahaan dengan maksud untuk menilai kekuatan dan
kelemahan serta kemampuan dalam menyelesaikan utang.
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang
berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud untuk
2 Sofyan Syafri Harahap, Menuju Perumusan Teori Akuntansi Islam. Jakarta: Pustaka Quantum, 2001, hlm.413 Sofyan Syafri Harahap, hlm. 414 The Accounting Principle Board (APB) dibuat oleh AICPA (American Institute of Certified Public Accountants); yakni sebuah Lembaga Sertifikasi Akuntan Publik yang terkemuka.
![Page 4: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100120/55cf9da3550346d033ae8009/html5/thumbnails/4.jpg)
memberikan gambaran tentang dividen, informasi guna melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengawasan, serta tingkat kemampuan untukmendapatkan
laba dalam jangka panjang
Tujuan Kualitatif
Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai (relevan)
dalam proses pengambilan keputusan.
Menyajikan informasi yang bukan saja penting, melaikan dapat dimengerti
Mengahsilkan laporan yang dapat diperiksa oleh pihak lain
Membuat akuntasi yang netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan,
Dan lain-lain
B. Asumsi Dasar
Dalam framework dasar akuntansi ditetapkan dua asumsi sebagai dasar untuk
melakukan pengakuan, pengukuran dan penyajian transaksi keuangan.
1. Dasar Akrual (Accrual Basis)
Untuk mencapai tujunnya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual.
Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejaian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan
diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan
keuangan pada periode yang bersangkutan5.
2. Dasar Kas/ Tunai (Cash Basis)
Maksudnya, pendapataan dan biaya akan diakui dan dicatat pada saat
terjadinya realisasi pendapatan atau realisasi pembayaran.
C. Prinsip – Prinsip Akuntansi
Akuntansi disusun oleh beberapa konsep yang menjadi prinsip-prinsip dasar pada
aktivitas dan proses akuntansi. Sutrisno dalam bukunya Akuntansi: Proses
5 Laporan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas akan tetapi kewajiban pembayaran kas yang akan datang serta sumber daya yang merepresentasikan kas yang akan diterima. Asumsi Dasar Accrual Basis ini lebih sesuai dan dekat dengan spirit Islam.
![Page 5: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100120/55cf9da3550346d033ae8009/html5/thumbnails/5.jpg)
Penyusunan Laporan Keuangan (2006) menyebutkan 3 konsep yang menjadi
prinsip-prinsip akuntansi6:
Konsep Entitas
Dalam akuntansi dikenal konsep entitias atau kesatuan usaha yakni suatu
organisasi yang berdiri sendiri, terpisah dari pemilik atau organisasi lain.
Harta perusahaan harus dipisahkan dengan harta pribadi. Demikian pula bila
seseorang memiliki lebih dari satu usaha, masing-masing usaha harus
dipisahkan keuangannya.
Konsep Obyektif
Laporan akuntansi harus didasarkan pada data yang bisa dipercaya. Data yang
dipercaya artinya bisa diverifikasi (diperiksa kebenarannya). Oleh karena itu,
data harus didasarkan pada data yang obyektif.
Konsep Biaya
Barang yang dibeli harus dicatat berdasarkan pada biaya yang sesungguhnya,
walaupun mungkin harga normalnya tidak seperti biaya sesungguhnya. Biaya
adalah harga ketika terjadi transaksi, bukan harga asal atau harga normal.
II. AKUNTANSI SYARIAH
Akuntansi Syariah menurut Sofyan S. Harahap adalah akuntansi yang
membawa kita dan semua yang memakainya menuju keridhaan Ilahi, dan akhirnya
membawa kita dalam keselamatan duani dan akhirat. Oleh karena itu, konsep,
kerangka dasar, teori, sistem dan praktik akuntansi syariah harus didesain sesuai
dengan maksud tersebut7.
Allah Swt menyebutkan perintah pencatatan transaksi dalam Al-Qur’an Surat
Al-Baqarah ayat 282.
6 Sutrisno, Akuntansi: Proses Penyusunan Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia, 2006, hlm.77 Sofyan Syafri Harahap, Kerangka Teori dan Tujuan Akuntansi Syariah. Jakarta: Pustaka Quantum, 2008, hlm. 9
![Page 6: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100120/55cf9da3550346d033ae8009/html5/thumbnails/6.jpg)
ها يا ذين أي فاكتبوه مسمى أجل إلى بدين تداينتم إذا آمنوا ال
مه كما يكتب أن كاتب يأب وال بالعدل كاتب بينكم وليكتب عل
ه ق الحق عليه الذي وليملل فليكتب الل ه وليت ه الل يبخس وال رب
9ا منه ال أو ضعيف9ا أو سفيه9ا الحق عليه الذي كان فإن شيئه فليملل هو يمل أن يستطيع شهيدين واستشهدوا بالعدل ولي
ممن وامرأتان فرجل رجلين يكونا لم فإن رجالكم من
هداء من ترضون ر إحداهما تضل أن الش األخرى إحداهما فتذك
هداء يأب وال ا تكتبوه أن تسأموا وال دعوا ما إذا الش أو صغير9
ا أقسط ذلكم أجله إلى كبير9 ه عند هادة وأقوم الل أال وأدنى للش
عليكم فليس بينكم تديرونها حاضرة9 تجارة9 تكون أن إال ترتابوا
شهيد وال كاتب يضار وال تبايعتم إذا وأشهدوا تكتبوها أال جناح
ه تفعلوا وإن قوا بكم فسوق فإن ه وات مكم الل ه ويعل ه الل والل
)٢٨٢ (عليم شيء بكل
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak
![Page 7: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100120/55cf9da3550346d033ae8009/html5/thumbnails/7.jpg)
ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
Ayat tersebut dijadikan landasan untuk merumuskan teori, konsep, prinsip,
standar dan bentuk laporan keuangan yang sesuai dengan syariah.
A. Tujuan Laporan Keuangan Syariah
Tujuan laporan syari’ah dan konvensional tidak sama persis, terutama
terhadap hal pemenuhan hukum-hukum islam dalam menyusun laporan keuangan,
dimana dalam laoporan konvensional tidak membutuhkan ketentuan hukum islam
karena paradigma yang didunakan bukanlahsyari’ah islamiah. Tujuan laporan
syari’ah akan lebih luas di bandingkan dengan laporan keuangan konvensional8.
Tujuan laporan keuangan ialah yang menyangkut tentang posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syari’ah yang bermanfaat bagi
sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusanekonomi. Di samping itu tujuannya
adalah9:
a. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syari’ah dalam semua transaksi
dan kegiatan usaha.
b. Informasi kepatuhan entitas syari’ah terhadap prinsip syari’ah serta informasi
aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip
syari’ah bila ada dan bagaimana perolehan dan penggunaannya
c. Informasi membantu untuk mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas
syari’ah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya
pada tingkat keuntungan yang layak.
d. Informasi megenai tingkat keuntungan investasi yang di peroleh penanaman
modal dan pemilik dana syirkah temporer, dan informasi mengenai
8 Slamet Wiyono & Taufan Maulamin, Memahami Akuntansi Syariah Di Indonesia. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2012, hlm. 769 Slamet Wiyono & Taufan Maulamin, hlm. 76
![Page 8: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100120/55cf9da3550346d033ae8009/html5/thumbnails/8.jpg)
pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas syari’ah, termasuk
pengelolaan dan penyaluran zakat, infaq, sdekah dan waqaf.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa laporan keuangan yang di susun untuk tujuan
ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan
keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin di butuhkan pemakai
dalam pengaambilan keputusan ekonomi, karena secara umum menggambarkan
pengaruh keuagan dari kebijakan di masa lalu, dan tidak di wajibkan menyediakan
informasi non keuangan.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah di lakukan manajemen
(stewardship) atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang di
percayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah di lakukan atau
pertanggung jawababkan manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat
keputusan ekonomi, keputusan ini misalnya menyangkup menahan atau menjual
investasi mereka dalam entitas syari’ah atau keputusan untuk mengangkat kembali
atau mengganti manajemen.
B. Asumsi Dasar
Akuntansi Syariah berpegang pada asumsi dasar akrual (accrual basis)
karena lebih dekat kepada aturan syariah tentang pencatatan transaksi non-tunai.
Transaksi non-tunai harus dicatat dan diolah dalam laporan akuntansi. Akan tetapi
untuk penghitungan pendapatan dengan tujuan pembagian hasil usaha, digunakan
dasar kas (cash basis).
C. Asas Transaksi Syariah
Jika dibandingkan dengan kerangka konseptual yang lain, framework dasar
syariah secara explisit menetapkan asas transaksi syariah yang luhur, manusiawi, dan
melindungi umat manusia. Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2007 menjelaskan
prinsip-prinsip transaksi syariah sebagai berikut10:
a. Persaudaraan (ukhuwah);
10 Slamet Wiyono & Taufan Maulamin, Memahami Akuntansi Syariah Di Indonesia. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2012, hlm.73-75
![Page 9: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100120/55cf9da3550346d033ae8009/html5/thumbnails/9.jpg)
b. Keadilan (‘adalah)11;
c. Kemaslahatan (maslahah);
d. Keseimbangan (tawazun);
e. Universalisme (syumuliyah)
D. Posisi keuangan dan kinerja12
Stake holder pada umumnya ingin mengetahui seberapa jauh perkembangan
dan kinerja serta kekuatan dan kelemahan keuangan entitas syari’ah, maka keputusan
ekonomi yang di ambil pemakai laporan keuangan memerlukan evaluasi atas
kemampuan entitas syari’a dalam penghasilan kas dan setara kas juga waktu dan
kepastian dari hasil tersebut. Para pemakai dapat mengetahui caranya dengan
mengealuasi kemampuan entitas syari’ah dalam menghasilkan kas dengan informasi
yang di fokuskan pada posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan.
Posisi keuangan entitas syari’ah di pengaruhi oleh sumber daya yang di
kendalikan. Likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan. Informasi sumber daya ekonomi yang di kendalikan dan
kemampuan entitas syari’ah dalam memodivikasi sumber daya ini di masa lalu guna
menghasilkan kas dimasa depan.
Informasi kinerja entitas syari’ah, terutama frotabilitas, diperlukan untuk
menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin di kendalikan di
masa depan. Informasi fluktuasi kinerja berfungsi untuk memprediksi kapasitas
entitas syari’ah dala menghasilkan kas dari sumber daya yang ada.
Informasi posisi keuangan entitas syari’ah bermanfaat untuk menilai
aktivitas investasi pendanaan dan operasi selama periode pelaporan. Informasi ini
berguna untuk menilai entitas syari’ah dalam menghasilkan kas serta kebutuhan
entitas syri’ah dalam memanfaatkan arus kas tersebut.
11 Lihat, Surat An-Nisa’ ayat 135.12 Slamet Wiyono & Taufan Maulamin, Memahami Akuntansi Syariah Di Indonesia. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2012, hlm. 79-80
![Page 10: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100120/55cf9da3550346d033ae8009/html5/thumbnails/10.jpg)
Informasi posisi keuangan terutama di sediakan dalam neraca. Informasi
disediakan dalam laporan laba rugi. Dalam laporan keuangan informasi perubahan
posisi keuangan dan laporan yang menjelaskan pemenuhan fungsi sosial entitas
syari’ah di sajikan dalam laporan tersendiri.
Komponen-komponen laporan saling terkait karena mencerminkan aspek-
aspek yang berbeda terkait karena mencerminkan aspek-aspek yang berbeda dari
transaksi-transaksi atau peristiwa lain yang sama. Meskipun setiap laporan
menyediakan informasi yang berbeda satu sama lain, tidak ada yang di maksudkan
untuk meenuhi kebutuhan tunggal, atau menyediakan semua informasi yang di
perlukan untuk memenuhi kebutuhan khusus pemakai. Misalnya laporan laba rugi
menyediakan gambaran yang tidak lengkap tentang kinerja kecuali kalau di
gunakannya dalam hubungannya dengan laporan neraca dan laporan arus kas.
Laporan keuangan juga menampung catatan dan skedul tambahan serta
informasi lainnya, misalnya laporan tersebut menampung informasi tambahan yang
relevan dengan kebutuhan pemakaineraca dan laporan laba rugi. Mungkin juga
mencakupi pengungkapan tentang resiko dan ketidak pastian yang mempengaruhi
entitas syari’ah dan setiap sumber daya dan kewajiban (obligation) yang tidak di
cantumkan dalam neraca (seperti cadangan mineral). Informasi segmen industri dan
geografi serta pengaruhnya pada entitas syari’ah akibat perubahan harga dapat juga
di sediakan dalam bentuk informasi tambahan.
III. PERSAMAAN DAN NERACA AKUNTANSI
A. Transaksi Pada Persamaan Akuntansi
Apabila kita mengaitkan ketiga unsur pokok harta (H), Utang (U), dan Modal
(M) dalam suatu hubungan posisi keuangan perusahaan, maka pada hakikatnya kita
telah melangkah kepada apa yang disebut persamaan accounting13.
a. Persamaan dasar.
13 A.O. Siamangunsong, Pengantar Akuntansi I. Depok: LP FE UI, 2005, 16
![Page 11: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100120/55cf9da3550346d033ae8009/html5/thumbnails/11.jpg)
H = U + M
b. Persamaan dasar setelah dimasukkan unsur pendapatan (P) dan beban (B)
H = U + M + P = B ; atau
H + B = U + M + P
Akibat transksi terhadap posisi Keuangan digambarkan sebagai berikut14:
a) Investasi uang tunai oleh pemilik dalam perusahaannya akan berakibat
bertambahnya harta kas dan bertambahnya modal.
b) Investasi dalam bentuk aktiva selain uang tunai – seperti “gedung” – akan
berakibat bertambahnya harta “Gedung” dan bertambahnya Modal.
c) Membayar tunai beban sewa akan berakibat mengurangi harta “Kas” dan
mengurangi Modal.
d) Menerima pendapatan akan berakitab menambah harta Kas dan menambah
Modal.
e) Membeli dengan kredit akan menambah aktiva peralatan dan menambah
utang.
f) Membayar utang akan berakibat berkurangnya utang dan berkurangnya harta
Kas
g) Menjual dengan kredit jasa kepada pihak luar akan menambah harta piutang
dan menambah modal.
h) Menerima piutang akan menambah harta Kas dan mengurangi harta Piutang.
i) Mengambil uang tunai untuk keperluan pribadi pemilik akan mengurangi
harta kas dan mengurangi modal.
j) Membeli tunai barang dagangan akan menambah aktiva “Barang Dagangan”
dan mengurangi harta Kas
B. Neraca
Neraca merupakan informasi yang menggambarkan tentang kondisi dan
situasi current asset, non current asset, liabilities, dan shareholders equety serta
14 A.O. Siamangunsong, Pengantar Akuntansi I. Depok: LP FE UI, 2005, hlm.16
![Page 12: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100120/55cf9da3550346d033ae8009/html5/thumbnails/12.jpg)
berbagai item lainnya untuk dijadikan alat dalam mendukung proses pengambilan
keputusan15. Menurut Lyn M. Fraser dan Aileen Ormiston neraca menunjukkan
kondisi keuangan atau posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal
tertentu16.
Adapun kedudukan aktiva (asset), kewajiban (liabilities) dan modal sendiri
(shareholders equity) dalam neraca adalah, Aktiva = Kewajiban + Modal Sendiri.
Manfaat Informasi Neraca17:
Dapat dilihat kondisi dan situasi yang menggambarkan kepemilikan aktiva
dan pasiva perusahaan.
Bagi investor dapat dijadikan sebagai salahsatu rujukan dlam menetapkan
keputusan pada perusahaan tersebut.
Informasi neraca memperlihatkan kondisi likuiditas perusahaan.
Informasi yang diberikan di neraca akan menjadi lebih bermanfaat pada saat
dipergunakan sebagai salah satu pendukung pengambilan keputusan.
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim informasi neraca dapat
membantu pihak ekternal dalam menganalisis18:
a. Likuditas perusahaan
b. Fleksibelitas keuangan
c. Kemampuan operasional, dan
d. Kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode tertentu.
15 Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta, 2012, hlm.2916 Irham Fahmi, hlm.2917 Irham Fahmi, hlm.3018 Irham Fahmi, hlm.30-31
![Page 13: Makalah Dasar Akuntansi - Muslim_Ridho_Rahmat](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100120/55cf9da3550346d033ae8009/html5/thumbnails/13.jpg)
GLOSARIUM
Jurnal : Alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (urutan waktu kejadiannya) dengan menunjukkan rekeing yang harus di debit atau di kredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing.
Buku Besar (General Ledger) : Kumpulan rekening-rekening yang ada dalam suatu perusahaan.
Posting : Proses memindahkan ayat jurnal ke dalam buku besar. Yakni memindahkan jumlah dalam kolom debit jurnal ke dalam sisi debit rekening dan memindahkan jumlah kolom kredit jurnal ke dalam sisi kredit rekening.
Neraca (balance sheet) : Laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut: aset = liabilitas + ekuitas.
Laporan Rugi – Laba : Laporan yang menunjukkan hasil kegiatan operasi perusahaan selama satu periode.
Jurnal Penyesuaian : Jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo rekening-rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.
Jurnal Penutup : jurnal umum yang dibuat pada akhir periode akuntansi dengan tujuan untuk memindahkan atau menutup saldo Akun sementara/nominal. Akun nominal terdiri dari pendapatan dan biaya. Ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara.
Laporan Keuangan : catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.