Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

22
MAKALAH TEKNOLOGI TEPAT GUNA CHLORINE DIFFUSER Oleh : Dika Ratna Wulansari 25010110151054 Ryana Ayu Setia K 25010110151093 Farah lauziah 25010110151100 Fitria Prihandini 25010110151106 Ardian Nikita Ratna Sahri 25010110151129 Tri Yanuar Adhista 25010110151135 Mochamad Nur Arifin 25010110151143 Aria Fidianti 25010110151146 Arif Andriyanto 25010110151159 Ratna Nugraheni 25010110151170 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Transcript of Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

Page 1: Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

MAKALAH TEKNOLOGI TEPAT GUNA

CHLORINE DIFFUSER

Oleh :

Dika Ratna Wulansari 25010110151054

Ryana Ayu Setia K 25010110151093

Farah lauziah 25010110151100

Fitria Prihandini 25010110151106

Ardian Nikita Ratna Sahri 25010110151129

Tri Yanuar Adhista 25010110151135

Mochamad Nur Arifin 25010110151143

Aria Fidianti 25010110151146

Arif Andriyanto 25010110151159

Ratna Nugraheni 25010110151170

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Diponegoro

Semarang

2011

Page 2: Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

A. Latar belakang

Air beserta sumber-sumbernya merupakan salah satu kekayaan alam yang

mutlak dibutuhkan oleh mahluk hidup guna menopang kelangsungan hidupnya dan

memelihara kesehatannya. Air yang mengisi lebih dari dua pertiga bagian dari

seluruh permukaan bumi, memberi tempat hidup yang 300 kali lebih luas dari pada

daratan, akan tetapi sebagian besar dari air tersebut tidak dapat langsung digunakan

untuk kepentingan mahluk hidup. Hanya 1% yang dapat dipergunakan sebagai air

bersih, untuk menjadi air bersih / air minum harus mengalami suatu teknologi.

Teknologi yang diterapkan mulai dari pengambilan air baku, pengolahan air

untuk menjadi air bersih yang sangat tergantung kualitas sumber air baku, kemudian

melaui system distribusi melalui perpipaan ke area pelayanan.

Air baku yang biasa dipergunakan dalam pengolahan air bersih di Indonesia

sebagian besar berasal dari badan air atau sungai yang mengandung berbagai

macam pollutan, diantaranya : kekeruhan, berbau, rasa, bakteri pathogen, dll. Oleh

karena itu, diperlukanlah suatu teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dan

dapat diaplikasikan secara mudah, murah dan berdaya guna.

Salah satu teknologi pengolahan air bersih yang tepat guna tersebut adalah

chlorinasi. Chlorinasi adalah suatu cara mendesinfeksi air atau membunuh kuman

didalam air dengan mempergunakan senyawa khlor. Senyawa khlor adalah suatu

desinfektan yang paling banyak di gunakan dalam pengolahan air minum dan air

buangan. Senyawanya ada yang berbentuk gas, ada juga cair dan adapula yang

berbentuk padat. Senyawa khlor lebih banyak dipergunakan dibandingkan dengan

unsur-unsur kimia lain karena mudah didapat dan murah harganya, serta daya

desinfeksi tahan sampai beberapa jam setelah pembubuhan, dapat memecahkan

molekul organik. Senyawa khlor, disamping sebagai desinfektan, juga sering

dipergunakan untuk oksidator, mengurangi bau, rasa dan lain-lain.

Berdasarkan PP No.82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air, untuk jenis badan air yang banyak digunakan

sebagai bahan baku PDAM adalah air golongan B. Adapun kadar beberapa

Page 3: Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

parameter yang dipersyaratkan, antara lain : kandungan total coliform sebanyak

5000 jumlah/100 ml. Dengan proses disinfeksi menggunakan chlorinasi ini

diharapkan dapat menurunkan jumlah total coliform di air sungai menjadi sesuai

dengan persyaratan air bersih yang layak dipergunakan, bahkan dapat digunakan

sebagai air minum apabila kadar total coliformnya mencapai 0 mg/L.

Chlorinasi banyak diterapkan pada pengolahan air bersih ataupun air minum.

Senyawa khlor yang biasa dipergunakan adalah kaporit, hal ini dikarenakan selain

harganya yang murah juga mudah didapatkan di pasaran.Adapun bentuk senyawa

khlor tersebut yaitu HOCl, OCl dan Cl2. Ketiga senyawa tersebut sering disebut

sebagai sisa khlor bebas. Dan yang paling efektif adalah HOCl. Didalam air,

jumlah OCldan HOCl dipengaruhi oleh pH. Sedangkan bentuk senyawa khloramin

yaitu NH2Cl, NHC2l dan NCl3 disebut sisa khlor terikat.

Klor digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari.

Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia.

Bahkan, kemasan air terkecil pun sudah terklorinasi. Klor juga digunakan secara

besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan

minyak bumi, obat-obatan, antseptik, insektisida, makanan, pelarut, cat, plastik, dan

banyak produk lainnya. Kebanyakan klor diproduksi untuk digunakan dalam

pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan, dan proses

tekstil. Lebih jauh lagi, klor digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon

tetraklorida, dan ekstraksi brom.

Klor mengiritasi sistem pernafasan. Bentuk gasnya mengiritasi lapisan lendir

dan bentuk cairnya bbisa membakar kulit. Baunya dapat dideteksi pada konsentrasi

sekecil 3.5 ppm dan pada konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah terhisap

dalam-dalam.  Kenyataannya, klor digunakan sebagai senjata kimia pada perang gas

di tahun 1915. Terpapar dengan klor tidak boleh melebihi 0.5 ppm selama 8 jam

kerja sehari-40 jam per minggu.

Page 4: Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui cara pengolahan air dengan metode klorinasi.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi khlorinasi.

3. Untuk mengetahui cara pengukuran residu khlorin.

4. Untuk mengetahui dampak khlorin bagi kesehatan.

C. Pembahasan

1. Pengertian Chlorinasi

Chlorinasi adalah suatu cara mendesinfeksi air atau membunuh kuman di

dalam air dengan mempergunakan senyawa khlor. Senyawa khlor adalah satu

desinfektan yang paling banyak di gunakan dalam pengolahan air minum dan air

buangan. Senyawanya ada yang berbentuk gas, ada juga cair dan adapula yang

berbentuk padat. Senyawa khlor lebih banyak dipergunakan dibandingkan dengan

unsur-unsur kimia lain karena mudah didapat dan murah harganya, serta daya

desinfeksi tahan sampai beberapa jam setelah pembubuhan, dapat memecahkan

molekul organik. Disamping sebagai desinfektan, khlor juga sering digunakan untuk

oksidator, mengurangi bau dan rasa dan lain-lain.

Substansi-substansi yang akan dilepaskan apabila khlor yang ikatan

hypokhloritnya ditambahkan ke dalam air :

a. Asam hypokhlorus (HOCl), ion hipokhlorit (OCI) dan elemen khlor (Cl2).

Distribusi dari ketiga substansi tersebut tergantung dari pH.

b. Monokhloramin (NH2Cl), dikhloramin (NHC12) dan nitrogen trikhklorida /

trikhloramin (NC13).

c. Khloramin organik kompleks, terutama dalam air buangan.

Bentuk HOCl, OCl dan Cl2 adalah bentuk senyawa yang aktif sebagai

disinfektan, dan biasanya didapat bentuk :

a. Khlor, C12

Gas khlor, kira-kira 2,5 ppm adalah padat dari udara berbahaya, pedih

terhadap mata dan berwarna kuning kehijau-hijauan. Gas ini menimbulkan

iritasi terhadaap mata, hidung dan saluran pernafasan. Bau gas khlor dapat

Page 5: Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

terdeteksi pada konsentrasi di atas 0,3 ppm (by volume). Khlor cair, dibuat

dengan memadukan gas khlor, dan mengandung kira-kira 99,5 persen khlor

murni, mempunyai densitas sekitar 1,5 kali dari air. Khlor cair dapat berubah

dengan mudah menjadi gas pada temperatur kamar. Satu volume khlor cair

dapat menjadi 460 volume gas.

Khlor tidak akan menyala, tetapi akan membantu proses pembakaran. Khlor

juga tidak mudah meledak, tetapi akan bereaksi dengan keras dengan terpentin,

ammonia, hidrokarbon, dan bahan-bahan yang mudah terbakar. Pada keadaan

kering, gas khlor tidak korosif, tetapi sangat korosif terhadap metal bila khlor

dalam keadaan lembab.

b. Kalsium hipokhlor, Ca (OC1)2

Ca(OCl)2 yang dikenal dengan nama kaporit merupakan senyawa yang

banyak digunakan oleh PDAM dalam pengolahan air minum karena senyawa ini

dapat membunuh bakteri atau mikroorganisme. Dipasaran, kaporit dijual dalam

keadaan bebas, dengan harga yang murah. Ca(OCl)2 mengandung klorin (Cl2)

sebesar 60%.

Kalsium hipoklorit, Ca (OC1)2, bentuknya kering, berwarna putih kuning,

bentuknya glanular, dapat dipadatkan dalam bentuk tablet. Biasanya

mengandung kadar khlor (dalam berat) sebesar 65%. Ini berarti bila 100 gram

kalsium hipokhlorit dibubuhkan ke dalam air, berarti hanya 65 gram klor yang

dibubuhkan. Senyawa ini memerlukan penyimpanan khusus untuk

menghindarkan kontak dengan materi organik, karena reaksi antara kalsium

hipokhlorit dengan organik cepat menghasilkan panas akan oksigen yang dapat

menimbulkan api. Pada waktu Ca (OC1)2 bercampur dengan air, panas akan

dilepaskan. Oleh karena itu bahkan kimia kering harus dibubuhkan dalam dosis

yang tepat ke dalam air, dan tidak membubuhkan air ke bahan kimia.

c. Natrium hipokhlorit, NaOC12

Natrium hipokhlorit, NaOC1, bentuknya cairan kuning terang, jernih dan

dengan konsentrasi khlor 5 – 15 %. Biasanya digunakan sebagai obat pemutih.

Larutan natrium hipokhlorit bersifat basa, dengan pH antara 9 – 11, tergantung

Page 6: Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

pada konsentrasi khlornya. Larutan ini sangat korosif, tetapi tidak mudah

terbakar. Apabila larutan disimpan terlalu lama seringkali kadar khlornya

berkurang antara 4 % per bulan pada temperatur kamar. Karena kekuatan

disinfeksi dari berbagai bentuk khlor sangat bervariasi, maka diperlukan

pengertian dari reaksi kimia yang terjadi.

Faktor - faktor yang mempengaruhi kecepatan dan kemampuan desinfektan

yaitu :

a. Keadaan microorganisme dilihat dari jenis, jumlah, umur, penyebaran

b. Desinfektan dilihat dari jenis dan konsentrasi desinfektan.

c. Waktu kontak

Klorin membutuhkan waktu untuk membunuh semua organisme. Pada air yang

bersuhu lebih tinggi atau sekitar 18 oC, klorin harus berada dalam air paling

tidak selama 30 menit. Jika air lebih dingin, waktu kontak harus ditingkatkan.

Karena itu biasanya klorin ditambahkan ke air segera setelah air dimasukkan ke

dalam tangki penyimpanan atau pipa penyalur agar zat kimia tersebut

mempunyai cukup waktu untuk bereaksi dengan air sebelum mencapai

konsumen.

d. Faktor lingkungan meliputi suhu, ph, kualitas air, pengolahan air

Efektivitas klorin juga dipengaruhi oleh pH (keasaman) air. Klorinasi tidak akan

efektif jika pH air lebih dari 7.2 atau kurang dari 6.8.

2. Proses Khlorinasi

Penambahan klorin dalam air akan memurnikannya dengan cara merusak

struktur sel organisme, sehingga kuman akan mati. Namun demikian proses

tersebut hanya akan berlangsung bila klorin mengalami kontak langsung dengan

organisme tersebut. Jika air mengandung lumpur, bakteri dapat bersembunyi di

dalamnya dan tidak dapat dicapai oleh klorin.

Khlor berasal dari gas khlor Cl2, Ca (OCI)2 (kaporit), atau larutan HOCl

(asam hipokhlorik), NaOCl tidak dianjurkan, Breakpoint khlorination

(khlorinasi titik retak) adalah jumlah khlor yang dibutuhkan untuk:

Page 7: Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

a. Mengoksidasi semua zat yang dapat dioksidasi. Termasuk amoniak dapat

dihilangkan sebagai ga N2.

b. Sisa khlor aktif terlarut untuk pembasmian kuman-kuman yang akan

masuk.

Daya bunuh HOCl lebih kuat daripada OCl- (40-80 kali lebih besar),

sehingga desinfeksi akan lebih efektif pada pH asam. Selama proses khlor

sendiri direduksi sampai menjadi khlorida (Cl-) yang tidak mempunyai daya

desinfeksi.

Zat amoniak (NH3) dalam air akan bereaksi dengan khlor atau asam

hypokhlorit dan membentuk monokhloramin atau trikhloramin tergantung dari

pH, perbandingan konsentrasi pereaksi dan suhu.

Bila pH larutan >=7 terbentuk monochromamin (reaksi 4) dan sekaligus

sedikit dikhloramin. Antara 4>= pH >= 6 dikhloramin terutama terbentuk reaksi

(5). Khloramin juga terbentuk sebagai hasil reaksi antara khlor dan salah satu

jenis amin organis (-NH2) seperti protein. Reaksi 4 berlangsung cepat

sedangkan reaksi-reaksi lainya agak lambat sehingga faktor waktu kontak

menjadi penting.

Semua khlor yang tersedia di dalam air sebagai khloramin disebut

“Khlor Tersedia Terikat “ sedangkan kita telah ketahui (Cl2) + (OCl-) + (HOCI)

disebut “Khlor Tesedia bebas” dan “Khlor Tersedia Bebasa + Khlor tersedia

Terikat” = JUMLAH KHLOR TERSEDIA = Khlor aktif dalam larutan. Khlor

tersedia terikat juga mempunyai daya desinfeksi, walaupun tidak seefesien khlor

tersedia bebas.

3. Reaksi Khlor Dalam Air

Zat chlor dimasukkan ke dalam air akan terjadi reaksi hidrolita dan

ioniasasi. Dari hidrolisa. Zat chlor akan menghasilkan asam hipoklorit (HOCl)

dan dari reaksi ioniasasi akan terbentuk lon hipoklorit (OCl-). Kaporit akan

bereaksi sama seperti Cl2 yang di larutkan dalam air.

Page 8: Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

Hasil reaksi lonisasi merupakan sisa Chlor bebas yang akan

mendesinfeksi organisme yang ada dalam air begitu pula dalam tempo 20 detik

bereaksi pula dengan bahan-bahan organik seperti omoniak sulfida, besi maupun

dan nitrik. Yang membentuk ikatan baru yang berupa chloramin. Dan sampai 25

menit akan bereaksi lagi dengan bahan-bahan organik yang terdapat dalam air

seperti phenol, asam amino dan protein yang akan membentuk ikatan baru

berupa chloramine kompleks

4. Chlorine diffuser

Metode cholrin difuser telah digunakan petugas Puskesmas dalam

mncegah maupun menanggulangi pencemar bakteri dengan indikator E. Coli

baik Coli Tinja atau Coliform. Alat cholin difuser menggunakan bahan pipa pvc

½ - ¾ inch. Dengan ukuran bahan pengisi klorin/kaporit Ca(OCl)2 dengan pasir

pengisi antara 1 : 4 sampai 1 : 8. ukuran 1 : 4 digunakan untuk mengurangi

cemaran akibat bakteri Coli dengan jumlah cukup tinggi. Dan ukuran 1 : 6

sampai 1 : 8 digunakan untuk menjaga cemaran bakteri atau proses pemulihan

air dari cemaran bakteri Coli.

a. Bahan-bahan

1) Pipa PVC 2 “, panjang 50 cm

2) Pipa PVC 1 ¼ “, panjang 35 cm

3) Dop PVC 2” dan  1 ¼ “ masing-masing 2 buah

4) Pasir kasar yang bersih dan kering 6 gelas

5) Paku reng bamboo / jeruji sepeda

6) Tali plastic

7) Kaporit ½ gelas

b. Cara Perakitan

1) Lubangi pipa PVC yang besar dan yang kecil masing-masing sebanyak 5

buah lubang dengan menggunakan paku reng bamboo atau jeruji sepeda.

Pemberian lubang ini merata dari atas ke bawah pada seluruh sisi pipa.

Page 9: Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

2) Lubangi pula semua dop PVC masing-masing 1 buah lubang.

3) Siapkan tali plastic panjang 30 cm, buatlah lubang pada jarak 5 cm pada

kedua sisi pipa yang besar. Selanjutnya masukkan ujung tali plastic untuk

dibuat simpul mati dan tutup pula dengan dop.

4) Buatlah campuran 1 gel;as pasir dan ½ gelas kaporit.

5) Masukkan campuran ini pada pipa yang kecil dan tutup dengan dop pada

kedua sisinya.

Isi pipa besar dengan pasir kasar sebanyak 1 gelas

6) Masukkan pipa kecil  yang berisi campuran pasir dan kaporit ke dalam

pipa besar.

Isilah kembali pipa yang besar dengan pasir hingga penuh sambil

diketok-ketok agar terjadi pemampatan.

7) Tutuplah ujung pipa yang lain dengan dop PVC dan alat siap untuk

digunakan.

5. Pengukuran residu klorin

Klorin merupakan zat kimia yang relatif murah dan siap digunakan;

begitu dilarutkan dalam air dengan jumlah yang cukup akan merusak sebagian

besar kuman penyebab penyakit tanpa membahayakan manusia. Namun

demikian saat organisme telah rusak, klorin juga akan habis. Jika klorin yang

ditambahkan cukup, setelah semua organisme rusak akan terdapat sisa klorin

dalam air yang disebut sebagai klorin bebas (gambar 1). Klorin bebas akan

tetap berada dalam air sampai hilang di dunia luar atau terpakai untuk

membunuh kontaminasi baru.

Karena itu jika kita memeriksa air dan menemukan masih terdapat klorin

bebas yang tersisa, hal itu merupakan bukti bahwa sebagai besar organisme

dalam air yang berbahaya telah disingkirkan dan air aman diminum.

Pengukuran tersebut dinamakan residu klorin.

Page 10: Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

Pengukuran residu klorin dalam air merupakan metode yang sederhana

namun penting untuk memeriksa apakah air yang dikirimkan telah aman untuk

diminum.

Penambahan klorin Air membutuhkan 2,0 mg/l klorin

untuk merusak semua kuman

1,5 mg/l Air tidak terdisinfeksi

2,0 mg/l Semua organism rusak namun tidak

tersisa klorin untuk selanjutnya

2,5 mg/l Semua organism rusak namun tersisa

0,5 mg/l residu klorin

Penggunaan klorin yang tersering untuk disinfeksi adalah pada pipa

penyediaan air. Klorinasi suplai air secara berkala sulit dilakukan dan biasanya

disinfeksi dilakukan setelah perbaikan dan pemeliharaan. Residu klorin biasanya

diperiksa pada saat berikut:

a. Segera setelah klorin ditambahkan dalam air, untuk menilai apakan proses

klorinasi bekerja;

b. Pada saluran keluar air ke konsumen yang paling dekat dengan titik

klorinasi, untuk memeriksa apakah tingkat residu klorin berada dalam batas

yang dapat diterima (0.2-0.5 mg/l); dan

c. Pada titik terjauh dari jaringan dimana kemungkinan tingkat residu klorin

paling rendah. Jika ditemukan kadar klorin kurang dari 0.2 mg/l mungkin

perlu dilakukan penambahan klorin pada daerah pertengahan jaringan.

Jumlah residu klorin berubah sepanjang siang dan malam. Jika dianggap

pipa jaringan selalu berada di bawah tekanan sepanjang hari (kotak 2), pada

siang hari akan cenderung lebih banyak residu klorin daripada malam hari. Hal

ini karena air akan berada dalam sistem lebih lama pada malam hari (kebutuhan

menurun) sehingga terdapat banyak kesempatan bagi air untuk terkontaminasi

yang akan menghabiskan residu klorin.

Page 11: Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

Residu klorin harus diperiksa secara berkala. Jika sistem masih baru atau

sedang dalam perbaikan, periksa setiap hari hingga anda yakin bahwa proses

klorinasi telah berlangsung secara tepat. Setelah itu periksa seminggu sekali.

Pemeriksaan yang tersering adalah uji indikator dpd (dietil parafenilen

diamin) dengan menggunakan komparator. Pemeriksaan ini merupakan metoda

yang paling cepat dan sederhana untuk memeriksa residu klorin. Dengan

pemeriksaan ini, reagen dalam bentuk tablet ditambahkan pada sampel air

hingga air berwarna merah. Kepekatan warna kemudian dibandingkan terhadap

warna standar pada grafik untuk menentukan konsentrasi klorin. Semakin pekat

warna, semakin tinggi konsentrasi klorin dalam air.

6. Penentuan Daya Sergap Khlor

a. Peralatan

1) Botol coklat gelap volume 1 liter

2) Komparator dengan slide CI2

3) Pipet chlor

b. Bahan

1) Larutan kaporit 0,2% (2 gr/l)

2) Indikar Ortholidin

c. Cara Kerja

1) Siapkan botol coklat (gelap) volume 1 liter

2) Isi botol dengan sampel air yang akan diperiksa daya sergap chlornya

tepat 1 liter

3) Tambahkan larutan kaporit (0,2%) 1 – 4 ml

4) Campur sampai rata

5) Segera diambil secukupnya untuk diperiksa sisa khlornya (sisa khlor

segera)

6) 10 menit kemudian diperiksa lagi khlornya

7) Tiap 10 menit diperiksa lagi sampai diperoleh sisa khlor tetap

Page 12: Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

7. Bahaya Khlorin dalam Tubuh

Sebenarnya proses khlorinasi tersebut sangat efektif untuk

menghilangkan kuman penyakit terutama bila kita menggunakan air ledeng.

Tetapi dibalik kefektifannya itu klorin juga bisa berbahaya bagi kesehatan kita.

Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung

klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih,

dubur ataupun usus besar. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan

melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang,

berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami

keguguran kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang

ditemukan pula kemungkinan kerusakan ginjal dan hati

Khlorin masuk ke tubuh lewat air minum dan lewat udara. Cara paling

utama khlorin masuk ke dalam tubuh adalah melalui air yang kita minum.

Umumnya resiko yang lebih “sering” meminumnya adalah orang-orang yang

memakai air ledeng sebagai bahan air minumnya. Edangkan lewat udara ketika

mandi menggunakan ”shower” air panas/hangat, uap air yang masih

mengandung khlorin dapat terhirup dan masuk ke dalam tubuh kita. Selain itu

walaupun sedikit, bagi sebagian orang klorin juga bisa masuk melalui kulit

ketika sedang mandi menggunakan air yang mengandung klorin.

Cara mengurangi kadar klorin dalam air dengan menggunakan

Granulated activated carbon (GAC) atau butiran karbon aktif sebagai filter air

dapat mengurangi kadar klorin dalam air yang akan kita pakai. Filter air dari

arang ini efektif untuk mengurangi rasa dan bau dari air. Anda juga dapat

sekalian membuat saringan air sederhana yang menggunakan arang sebagai

salah satu bahan untuk saringan atau anda dapat juga menggunakan salah satu

dari berbagai teknik penyaringan air sederhana untuk mendapatkan air minum.

Tetapi cara terbaik adalah tidak menggunakan klorin untuk disinfeksi air minum

dan sebagai gantinya dapat digunakan cara sederhana untuk melakukan

disinfeksi pada air minum.

Page 13: Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

Cara mencegah klorin masuk ke dalam tubuh adalah dengan

menggunakan air sehemat dan seoptimal mungkin untuk mandi (baik shower

ataupun berendam), mencuci ataupun memasak dan sebaiknya air yang

digunakan adalah air dingin. Lalu bukalah jendela atau ventilasi agar udara yang

mengandung klorin dapat keluar dan digantikan dengan udara yang bebas

klorin. Sedangkan untuk mengatasi bila anda menaruh klorin pada bak atau

sumur sumber air anda, kuraslah bak dan sumur anda.

D. Kesimpulan

1. Chlorinasi adalah suatu cara mendesinfeksi air atau membunuh kuman di dalam

air dengan mempergunakan senyawa khlor.

2. Khlor berasal dari gas khlor Cl2, Ca (OCI)2 (kaporit), atau larutan HOCl (asam

hipokhlorik), NaOCl tidak dianjurkan

3. Proses klorinasi dipengaruhi factor pH, suhu dan waktu kontak.

4. Reaksi khlor dalam air adalah reaksi hidrolita dan ioniasasi. Dari hidrolisa. Zat

chlor akan menghasilkan asam hipoklorit (HOCl) dan dari reaksi ioniasasi akan

terbentuk lon hipoklorit (OCl-). Kaporit akan bereaksi sama seperti Cl2 yang di

larutkan dalam air.

5. Pengukuran residu khlorin bertujuan untuk memeriksa air dan menemukan

masih terdapat klorin bebas yang tersisa, hal itu merupakan bukti bahwa sebagai

besar organisme dalam air yang berbahaya telah disingkirkan dan air aman

diminum.

6. Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung klorin

memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih, dubur

ataupun usus besar. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan

melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang,

berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami

keguguran kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang

ditemukan pula kemungkinan kerusakan ginjal dan hati

Page 14: Makalah Chlorinasi Kelompok 1 TTg

E. Saran

1. Gunakan khlor sesuai takaran supaya sisa chlor tidak melebihi ketentuan atau

standart.

2. Memperhatikan proses khlorinasi supaya hasil khlorinasi maksimal.

3. Perhatikan efek chlor bagi kesehatan

F. Daftar pustaka

http://ehsablog.com/pengolahan-air-dengan-sistem-chlorinasi.html

(Pengolahan Air Dengan Sistem Chlorinasi)

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/klor/ (judul khlor)

http://kesehatan.jogjakota.go.id/?exec=viewbinkes&id=3 (Chlorine diffuser)

http://www.who.or.id/ind/contents/aceh/wsh/(Pengukuran Residu Klorin)

http://filterpenyaringair.com/(bahaya-klorin-pada-air-minum/)

http://health.detik.com/read/2011/03/21/161159/1597611/763/

(penggunaan-kaporit-untuk-memutihkan-air-bisa-picu-kanker)