Makalah Bumbu Dan Rempah

36
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bumbu dan Rempah Bumbu adalah proses menyampaikan rasa atau meningkatkan rasa dari masakan. Bumbu termasuk bumbu dan rempah-rempah yang dengan sendirinya disebut “bumbu”. Bumbu atau “herb” adalah tanaman aromatik yang ditambahkan pada makanan sebagai penyedap dan pembangkit selera makan. Herb sebagian besar terdiri dari tumbuh- tumbuhan yang bersal dari daerah dingin, dan biasanya digunakan dalam keadaan masih segar. Namun, Larousse Gastronomique menyatakan bahwa “ke musim dan rasa bukan hal yang sama”, menegaskan bahwa bumbu termasuk sejumlah besar atau kecil garam yang ditambahkan ke preparat. Garam dapat digunakan untuk menarik keluar air, atau untuk memperbesar rasa alami dari makanan sehingga lebih kaya atau lebih halus, tergantung pada piring. Prosedur jenis ini adalah mirip dengan menyembuhkan. Sebagai contoh, garam kasar (garam kasar-grained) digosok ke dalam ayam, domba dan sapi untuk melunakan daging dan meningkatkan rasa. Bumbu lain seperti lada hitam dan kemangi mentransfer beberapa rasa untuk makanan. Sebuah hidangan yang dirancang dengan baik dapat menggabungkan bumbu yang saling melengkapi. Rempah-rempah atau “spices” merupakan tanaman aromatik yang dibubuhkan pada makanan, sebagai penyedap dan pembangkit selera, pada umumnya jenis tumbuh-tumbuhan tersebut mengandung substansi

description

dalps

Transcript of Makalah Bumbu Dan Rempah

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bumbu dan Rempah

Bumbu adalah proses menyampaikan rasa atau meningkatkan rasa dari masakan. Bumbu

termasuk bumbu dan rempah-rempah yang dengan sendirinya disebut “bumbu”. Bumbu atau

“herb” adalah tanaman aromatik yang ditambahkan pada makanan sebagai penyedap dan

pembangkit selera makan. Herb sebagian besar terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang bersal dari

daerah dingin, dan biasanya digunakan dalam keadaan masih segar. Namun, Larousse

Gastronomique menyatakan bahwa “ke musim dan rasa bukan hal yang sama”, menegaskan

bahwa bumbu termasuk sejumlah besar atau kecil garam yang ditambahkan ke preparat. Garam

dapat digunakan untuk menarik keluar air, atau untuk memperbesar rasa alami dari makanan

sehingga lebih kaya atau lebih halus, tergantung pada piring. Prosedur jenis ini adalah mirip

dengan menyembuhkan. Sebagai contoh, garam kasar (garam kasar-grained) digosok ke dalam

ayam, domba dan sapi untuk melunakan daging dan meningkatkan rasa. Bumbu lain seperti lada

hitam dan kemangi mentransfer beberapa rasa untuk makanan. Sebuah hidangan yang dirancang

dengan baik dapat menggabungkan bumbu yang saling melengkapi.

Rempah-rempah atau “spices” merupakan tanaman aromatik yang dibubuhkan pada

makanan, sebagai penyedap dan pembangkit selera, pada umumnya jenis tumbuh-tumbuhan

tersebut mengandung substansi yang sangat membantu kelenjar-kelenjar pencernaan dan

meningkatkan rangsangan/nafsu makan. Spices sebagian besar tumbuh di daerah tropik dan

banyak dimanfaatkan dalam pengolahan makanan untuk memberi rasa pada makanan. Rempah

dapat juga dikatakan bumbu kering.

Secara fungsional, bumbu dan rempah artinya sama karena sama-sama memberikan rasa

dan aroma yang khas pada makanan. Bedanya, rempah adalah  istilah untuk masing-masing jenis

bahan yang berasal dari tanaman, sedangkan bumbu adalah istilah untuk ramuan dari beberapa

rempah untuk pemberi rasa dan aroma pada masakan.Yang termasuk bumbu bukan saja rempah

(yang berasal dari bagian tanaman baik dalam bentuk segar maupun kering), tetapi juga bahan

olahan pemberi rasa dan aroma seperti kecap, garam, gula, cuka, taoco, mirin, kecap ikan, ebi,

dan lain-lain. Fungsi bumbu adalah untuk memperkaya rasa masakan sehingga terasa harum,

manis, asin, gurih, asam atau pedas.

Rempah dalam dunia gastronomi eropa identik dengan sesuatu yang eksotis karena

berasal dari belahan dunia bagian timur (dari bagian timur tengah sampai maluku) dan amerika

latin, sungguh banyak jenisnya. Rempah tidak hanya berasal dari tanaman bagian rimpang (akar

yang membesar) seperti kunyit atau lengkuas, tetapi juga dari bagian biji, buah, daun dan bahkan

kulit batang. Jika berbicara tentang rempah, pada zaman dulu, rempah (baik dalam satuan

maupun yang sudah dalam bentuk bumbu), disamakan dengan kekayaan. Masih ingat  dengan

penjelajahan Colombus mencari dunia baru? tujuannya adalah mencari daerah penghasil rempah

untuk diperdagangkan. Berbeda dengan sekarang, kini rempah sudah lebih mudah didapat dan

tidak terlalu mahal sehingga memudahkan ornag untuk bereksperimen dengan resep-resep dari

mancanegara lainnya.

Menyadari hal itu perlu diketahui bagi kita semua bahwa rempah-rempah itu merupakan

bahan makanan yang sehat dan bergizi, rempah-rempah memiliki kandungan gizi besar

manfaatnya bagi tubuh kita. Pengetahuan yang benar akan kandungan gizi (mutu) rempah-

rempah sangat membantu kita semua untuk memilih trempah-rempah yang tepat bagi kesehatan

diri dan keluarga. Pentingnya kita mengetahui mutu pada rempah-rempah yaitu mendorong kita

semua untuk meningkatkan konsumsi rempah-rempah dengan lebih teliti.

B.     Jenis-jenis Bumbu dan Rempah-rempah

Bumbu dapur yang berasal dari daerah dingin, yang diperdagangkan di Indonesia,

sebagian besar sudah diawetkan dalam bentuk kering atau bubuk (powder). Bumbu dapur dapat

dikelompokkan menjadi enam kelompok berdasarkan pada bagian tumbuhan yang digunakan

sebagai bumbu.

Jenis- jenis herb dan spices

1. Bumbu dari bunga

a. Cengkeh (cloves)

Cengkeh memberikan sensasi hangat dan wangi. Masakan yang menggunakan

daging umumnya menggunakan cengkeh. Kue bolu, nastar, dan beberapa kue

kering lainnya, juga menggunakan cengkeh untuk tambahan rasa.

b. Lawang/ pekak

Salah satu jenis rempah berbentuk bunga berwarna cokelat tua, dan biasa

digunakan untuk memberi rasa gurih pada masakan Cina dan Indonesia. Dijual

dalam bentuk kering. Hanya dengan beberapa kelopak saja rasanya sudah cukup

kuat.: Cakar ayam bumbu merah.

c. Telang

Di zaman modern, bunga telang jarang terlihat atau digunakan di luar negeri

dapur mengekstraksi warna bunga memakan waktu dan banyak yang dibutuhkan

hanya untuk pewarna dalam jumlah kecil makanan.

d. Kecombrang

Kecombrang dapat dimanfaatkan dengan memasak daun muda dan bunganya

dimakan sebagai teman makan nasi. Di daerah tertentu kecombrang biasa dimasak

sebagai sayur lodeh.

2. Bumbu dari buah dan biji

a. Adas (Anisud)

Adas telah lama dikenal sebagai salah satu komponen pengobatan tradisional.

Minyak adas yang dikandung bijinya menjadi salah satu komponen minyak telon.

b. Asam (Tamarin)

Asam yang berwarna kuning banyak digunakan dalam pembuatan jamu

sedangkan asam yang berwarna coklat biasanya digunakan untuk campuran

bumbu dalam pengolahan hidangan, terutama yang berasal dari ikan, ayam,

daging, telur dan sayuran dan dapat juga digunakan sebagai pengawet makanan.

c. Bunga Pala (Mace)

Bunga pala dapat digunakan dalam pembuatan sponge cake, pound cake, isi kue

sus yang berasa gurih seperti ragout.

d. Biji Pala (Nutmeg)

e. kecil (Cayenne)

satu jenis cabai yang berbentuk kecil, kulit keriting, bijinya padat, ada yang

berwarna merah, kuning, oranye, hijau dan rasanya pedas.

f. Cabai Besar (Red chilli)

Salah satu jenis cabai yang berbentuk besar, berwarna merah, kulitnya tebal licin,

brbiji sedikit dan rasanya agak manis.

g. Kemiri (Candlenut)

Salah satu jenis bumbu yang berbentuk bulat agak lonjong dan berwarna putih ke

kuning-kuningan yang biasa di pakai dalam hampir semua masakan Indonesia

dari bahan telur, seperti saus untuk gado-gado.

h. Ketumbar (Corriander)

Ketumbar termasuk tumbuh-tumbuhan yang berbunga tabir, bijinya utuh, kulit

agak kasar, berwarma kuning tua, lebih ringan dari lada, digunakan dalam

pembuatan sup, bubuk kari (curry) dan juga dapat digunakan untuk ramuan obat

tradisional.

i. Jintan (Cumin)

Jintan merupakan buahdari tanaman yang sudah dikeringkan. Rempah ini sangat

populer di Mexico dan afrika. Jintan berbentuk seperti padi/gabah, rasanya pedas,

berwarna hitam, kuning dan kecoklatan.

j. Kapulaga (Cardamon)

Ada dua jenis kapulaga yaitu bentuk panjang dan bulat, berwarna hitam dan putih.

Buah yang sudah masak dijemur, sebaiknya daging buah tidak sampai lepas dari

biji, supaya aromatiknya tersimpan baik.

k. Lada putih (White pepper)

Lada putih berkulit keras dan permukaannya licin. Butiran lada putih lebih besar

dari butiran lada hitam dan rasanya lebih pedas. Untuk mendapatkan lada putih

dilakukan pemanenan sewaktu lada sudah tua yang ditandai warna kulit hijau tua.

l. Lada hitam (Black pepper)

Lada hitam berkulit keras dan berkerut, biasanya dijual dalam bentuk utuh

maupun bubuk. Untuk mendapatkan lada hitam dilakukan pemanenan sewaktu

lada masih muda dan berwarna hijau muda.

m. Vanili (Vanilla seed)

Vanili adalah tanaman sejenis anggrek yang merambat, bentuknya bulat panjang

menyerupai buncis, berwarna coklat kehitam-hitaman dan beraroma tajam.

n. Biji selasih (Poppy seed)

Biji selasih atau yang lebih dikenal dengan sebutan poppy seed adalah biji minyak

yang diperoleh dari opium poppy (Papaver somniferum). Poppy seed biasa

digunakan sebagai hiasan roti.

3. Bumbu dari daun

a. Daun jeruk (Citrus leaf), jeruk (limau/limo) purut, jeruk sambal, atau jeruk pecel

(Citrus x hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan terutama

buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam perdagangan

internasional dikenal sebagai kaffir lime, sementara nama lainnya adalah ma kruut

(Thailand), krauch soeuch (Kamboja), ‘khi’ ‘hout (Laos), shouk-pote (Burma),

kabuyau, kulubut, kolobot (Filipina) dan truc (Vietnam). Dalam dunia boga Asia

Tenggara penggunaanya cukup sering dan rasa dari buahnya yang masam

biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah

rasa mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi

perasan buahnya untuk mengurangi bau amis. Daun jeruk purut juga banyak

dipakai. Potongannya dicampurkan pada bumbu pecel atau gado-gado untuk

mengharumkan. Demikian pula dalam pembuatan rempeyek, potongan daunnya

dicampurkan pada adonan tepung yang kemudian digoreng. Di Thailand, daun

jeruk purut sangat populer dalam masakannya. Tom yam dan tom khaa, 2

makanan berkuah yang sangat populer menggunakannya. Menu dari Kamboja,

Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa dan Pulau Bali juga

menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan. Sebagai bumbu

masak, daun maupun buah jeruk purut sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk nifis

dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai pada

waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan

lain yang lebih awet adalah dengan dibekukan. Beberapa wewangian juga

memakai minyak jeruk purut (diperoleh dari daun atau kulit buahnya) sebagai

komponenya. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi oleh minyak

atsiri (-)-(S)-citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol dan

limonena. Jeruk purut istimewa karena pada jeruk-jeruk lainnya yang

mendominasi adalah enantiomernya, (+)-(R)-citronelal (juga dapat ditemukan

pada serai). Kulit buahnya memiliki komponen yang serupa dengan kulit buah

jeruk nipis, dengan komponen utama adalah limonene dan β-pinena.

Macam-macam daun jeruk yang dipakai adalah daun jeruk purut dan daun jeruk

nipis. Daun jeruk berwarna hijau, mempunyai bau yang khas, rasanya getir dan

dijual dalam keadaan utuh dan segar.

b. Daun kemangi (Basil leaf), kemangi adalah terna kecil yang daunnya bisa

dimakan sebagai lalap. Aroma daunnya khas, kuat namun lembut dengan

sentuhan aroma limau. Daun kemangi merupakan salah satu bumbu bagi pepes.

Sebagai lalapan, daun kemangi biasanya dimakan bersama-sama daun kubis,

irisan mentimun, dan sambal untuk menemani ayam atau ikan goreng. Di

Thailand ia dikenal dengan nama manglak dan juga sering dijumpai dalam menu

masakan setempat. Kemangi adalah hibrida antarspesies antara dua spesies

selasih, Ocinum basillicum dan O. americanum. Ia dikenal juga sebagai O.

basillicum var. anisatum Bent. Aroma khasnya berasal dari kandungan sitral pada

daun dan bunganya. Sebagai bagian dari keluarga selasih, kemangi dapat

mengandung estragol, senyawa yang diketahui karsinogen (pemicu kanker) pada

mencit walaupun pengujian efek pada manusia belum dilakukan, penggunaan

berlebihan selayaknya dihindari. Daun kemangi merupakan tanaman yang mudah

sekali tumbuh dimana saja. Daun kemangi juga dikenal dengan nama daun ruku-

ruku yang berfungsi sebagai bumbu dalam masakan seperti lalapan dan masakan

Manado.

c. Peterseli (Parsley), peterseli (Petroselinum crispum) merupakan sebuah tanaman

yang berwarna hijau dan cocok digunakan sebagai makanan dalam bentuk biji.

Tanaman ini sebagai makanan banyak mengandung zat gizi. Biasanya cocok

digunakan dalam bahan makanan seperti pizza dan spaghetti. Digunakan sebagai

minyak, akar, dan sebagainya.

Bentuk daun peterseli hampir sama dengan daun seledri tetapi daun peterseli

menyerupai daun wortel, daun peterseli lebih keriting dan berwarna hijau jika

dibandingkan dengan daun seledri. Peterseli biasa digunakan untuk sup dan

garnish hidangan.

d. Daun salam (bay leaf), salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang

digunakan dalam masakan Nusantara. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai

Indonesian bay-leaf atau Indonesian laurel, sedangkan nama ilmiahnya adalah

Syzgium polyanthum. Daun salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum

masakan di sejumlah negeri di Asia Tenggara, baik untuk masakan daging, ikan,

sayur mayur, maupun nasi. Daun ini dicampurkan dalam keadaan utuh, kering

ataupun segar, dan turut dimasak hingga makanan tersebut matang. Rempah ini

memberikan aroma herba yang khas namun tidak keras. Di pasar dan di dapur,

salam kerap dipasangkan dengan laos alias lengkuas. Kayunya berwarna coklat

jingga kemerahan dan berkualitas menengah. Kayu yang tergolong ke dalam kayu

kelat (nama perdagangan) ini dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan dan

perabot rumah tangga. Kulit batang salam mengandung tanin, kerap dimanfaatkan

sebagai uber (untuk mewarnai dan mengawetkan) jala, bahan anyaman dari

bambu dan lain-lain. Kulit batang dan daun salam biasa digunakan sebagai bahan

ramuan tradisional untuk menyembuhkan sakit perut. Buah salam dimakan orang

juga, meski hanya anak-anak yang menyukainya

Daun salam merupakan tanaman yang diambil bagian daunnya. Daun yang

digunakan biasanya daun yang sudah tua, daun salam lebih besar dari bay leaf,

berwarna hijau segar dan berbentuk pipih lonjong. Daun salam biasanya

digunakan untuk bermacam-macam masakan dan dapat juga digunakan untuk

obat kencing manis.

e. Seledri (Celleri), seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan

tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara

termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai

bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda

dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan

seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya

semua dimanfaatkan. Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai

sayuran dan obat-obatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai

campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu

ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur

ayam.

Ada tiga kelompok seledri yang dibudidayakan:

Seledri daun atau seledri iris (A.graveolens Kelompok secalinum),

yang biasa diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.

Seledri tangkai (A.graveolens Kelompok dulce), yang tangkai

daunnya membesar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai

komponen salad.

Seledri umbi (A.graveolens Kelompok rapaceum), yang membentuk

umbi di permukaan tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat

semur, atau schnitzel. Umbi ini kaya provitamin A dan K.

f. Daun kucai (chives), kucai (Allium tuberosum Rottler ex Spreng. Dan A.

ramosus), atau bawang kucai serta daun kucai, dikenal sebagai sayuran daun dan

biasa disajikan dalam irisan kecil-kecil. Kucai tidak terlalu sering dipakai dalam

menu Indonesia. Penggunaannya umum dalam masakan dengan pengaruh

Tiongkok, seperti bubur ayam. Pada budaya boga Tiongkok dan Jepang, kucai

merupakan bahan campuran isi Jiaozi (Gyōza). Kucai berdaun pipih dan

bunganya berwarna putih. Kucai berbeda dengan lokio (“bawang batak”, A.

Chinense), A. schoenoprasum L (chives), yang berdaun silinder (gilig) dan

berongga. Aroma kucai lebih dekat ke bawang putih daripada lokio, sehingga

dalam bahasa inggris disebut garlic-chives dan dalam bahasa Jerman disebut

Knoblauch-Schniittlauch. Daunnya beraroma tajam dan pekat namun berbeda

dengan aroma daun prei (A. porrum) maupun daun bawang (A. cepa, A.

fistulosum, A. ascalonium). Bunga kucai dapat digunakanpula sebagai rempah

penyedap. Daun kucai berbentuk hampir menyerupai bawang prey, setiap bonggol

terdiri dari beberapa helai daun. Daun kucai lebih kecil jika disbanding bawang

prey, berbentuk panjang, tipis dan mempunyai aroma yang khas.

4. Bumbu dari batang

a. Kayu manis (Cinnamon), kulit manis atau lebih dikenal dengan nama yang

kurang tepat kayu manis (Cinnamomum verum, synonym C. zeylanicum) ialah

sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-

rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasanya menggunakan

rempah-rempah ke dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas. Kayu

manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu

ini digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan

beberapa kali di dalam kitab-kitab perjanjian lama. Kayu manis juga secara

tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur

madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung dan perut

kembung. Kayu manis banyak dijumpai pada makanan penutup seperti setup

buah, tiramisu, dan kue basah. Kayu manis mengandung 1% minyak, berbau

sedap dan keras, berwarna coklat dan rasanya manis agak tajam.

b. Kulit kasia (Casea)

c. Sereh, serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang

dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan. Tanaman

sereh dapat ditanam dihalaman sendiri sebagai kitchen garden. Batang bawah

sereh berbentuk bulat, daun bagian atas pipih dan berwarna hijau. Sereh

digunakan sebagai pemberi rasa dan aroma pada masakan. Minyak serai adalah

minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan

tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir (repelen) nyamuk, baik

berupa tanaman ataupun berupa minyaknya.

d. Kayu secang, secang atau sepang (Caesalpinia sappan L.) adalah pohon anggota

suku polong-polongan (Fabaceae) yang dimanfaatkan pepagan (kulit kayu) dan

kayunya sebagai komoditi perdagangan rempah-rempah.

5. Bumbu dari akar

a. Jahe

Jahe merupakan bumbu masakan khas Asia. Umbi akar ini memberikan sensasi

rasa hangat dan segar pada masakan. Cukup tambahkan sedikit potongan jahe

yang dimemarkan untuk menghilangkan amis pada daging panggang dan ikan.

b. Lengkuas

Lengkuas merupakan bonggol tanaman yang berdaun pipih dan panjang. Laos

berwarna putih kemerah-merahan, rasanya pedas dan tajam, seratnya agak kasar.

Kegunaan laos biasanya untuk bahan baku jamu dan untuk member aroma dan

rasa pada masakan.

c. Kunyit

Kunyi tyang diambil adalah dari akar yang membesar yang dapat dipanen kurang

lebih 6 bulan lamanya dari mulai ditanam. Kunyit biasa digunakan untuk

pengawet makanan, pemberi warna kuning pada makanan dan bahan baku jamu.

d. Kencur

Kencur merupakan bonggol akar dari tanaman yang berdaun pipih dan bulat.

Kencur memiliki warna daging yang putih, berserat halus, dan rasa agak pedas.

Kegunaan kencur untuk bahan baku jamu, merangsang nafsu makan dan untuk

mengobati gatal pada tenggorokan.

6. Bumbu dari umbi lapis

a. Bawang merah (Shallot)

Bentuk bawang merah dari Italia ialah oval, rasa pedas segar, kadang-kadang

manis. Apabila dibiarkan pada udara terbuka akan berasa pahit, bentuknya bulat

kecil cocok untuk acar, direbus dan dihidangkan dengan sauce.

b. Bawang Bombay (Onion)

Bawang bombay merupakan raja dari segala bawang karena ukuran yang besar,

rasa yang dominan bertahan lama. Bawang bombay tetap segar karena tahan air,

lapisan umbinya lebih besar dan tebal, rasanya tidak setajam bawang merah dan

banyak mengandung air. Bawang bombay dipakai dalam berbagai macam

masakan seperti sandwich, hamburger, canapé, masakan Cina, Arab dan India.

c. Bawang putih (Garlic)

Bawang putih merupakan sebuah buhul bawang yang terdiri dari beberapa buah

bawang putih yang mengelilingi seperti poros, bau dan rasanya lebih tajam

disbanding dengan bawang merah. Bawang putih digunakan untuk acar bawang

dan banyak dipakai dalam masakan Spanyol dan Oriental.

d. Bawang pre (leek)

Macam-macam Bumbu

1. Bumbu segar

Bahan atau bumbu yang digunakan dalam keadaan segar dan penyimpananya relatif

singkat, contoh : bawang merah, bawang putih, kunyit.

2. Bumbu kering

Bahan atau bumbu yang digunakan dalam keadaan kering dan jenis bumbu ini disebut

rempah-rempah atau spices.

3. Bumbu buatan

Bumbu siap pakai, yang telah diproses sebelumnya contohnya garam, cuka, MSG, terasi,

aneka kecap, aneka saus dan essens.

4. Bumbu dasar

Ramuan bumbu yang umum dipakai di dapur Indonesia. Mulai dari bumbu dasar merah,

bumbu dasar kuning hingga sambal dan bumbu dasar kuning.

a. Bumbu merah

Bumbu dasar merah terbuat dari garam, bawang putih, bawang merah, dan cabe.

Rendang dan olahan balado merupakan contoh masakan yang memakai bumbu

merah.

b. Bumbu putih

Bumbu dasar putih terbuat dari garam, bawang putih, bawang merah dan kemiri.

Biasanya, bumbu dasar putih dipakai untuk membuat opor, tumis-tumisan, dan

nasi goreng kampung.

c. Bumbu kuning

Bumbu dasar kuning merupakan campuran garam, bawang putih, bawang merah,

kemiri dan kunyit. Biasanya dipakai untuk membuat soto ayam, acar kuning dan

sebagainya.

C.    Fungsi

Fungsi bumbu dan rempah dalam pengolahan makanan, antara lain sebagai berikut:

1. Memberi rasa, aroma dan warna pada makanan.

2. Meningkatkan selera makan, karena pencampuran yang harmonis antara rasa asli dari

bahan dan rasa bumbu akan menghasilkan rasa makanan yang enak dan lezat.

3. Menghasilkan hidangan yang bernilai gizi.

4. Membantu merangsang kelenjar pencernaan, karena bumbu yang ditambahkan pada

makanan dapat merangsang usus untuk mencerna makanan menjadi lebih baik.

5. Beberapa bumbu dapat berfungsi sebagai bahan pengawet makanan, seperti asam, jeruk

nipis, gula dan kunyit.

6. Memberi rasa hangat.

D.    Komposisi Kimia

Cinnamon:

Kalori: 6 c per sdt.

Manfaat: Excellent magnesium dan sumber zat besi yang baik, serat dan kalsium. Kayu

manis juga terbukti anti-inflamasi, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan tingkat

metabolisme, membantu mengontrol dan mengatur gula darah, dan memiliki efek anti-

mikroba (mengurangi pertumbuhan bakteri dalam makanan).

Bawang putih bubuk, cincang atau cincang:

Kalori: 9 c per sdt.

Manfaat: sumber baik dari magnesium, sumber vitamin B6 dan C dan sumber yang baik dari

triptofan, selenium, kalsium, fosfor, vitamin B1, tembaga, dan protein. Menurunkan kadar

kolesterol darah dan tekanan darah, bertindak sebagai anti-inflamasi, meningkatkan

kesehatan jantung, merupakan antioksidan yang sangat baik, adalah, antivirus dan antibakteri

dan membantu tubuh memetabolisme zat besi. Beberapa studi menunjukkan bawang putih

juga dapat membantu mencegah sel-sel lemak dari pembentukan.

Oregano:

Kalori: 6 c per sdt.

Manfaat: sumber baik dari sumber vitamin K. Besar magnesium, zat besi, serat dan omega 3

asam lemak. Sumber kalsium yang baik, vitamin A dan vitamin C. Di atas menjadi oregano

kaya nutrisi juga merupakan antibakteri dan antioksidan yang sangat baik.

Jahe:

Kalori: 6 c per sdt.

Manfaat: sumber yang baik dari magnesium, kalium, tembaga, vitamin B6 dan mangan.

Mengurangi mabuk laut atau mual, membantu dengan gangguan pencernaan, bertindak

sebagai sangat baik anti-inflamasi dan dapat membantu dengan arthritis, menghambat

pertumbuhan sel-sel kanker tertentu termasuk ovarium, meningkatkan fungsi kekebalan dan

meningkatkan berkeringat.

Kunyit:

Kalori: 8 c per sdt.

Manfaat:. Sumber baik dari mangan dan besi, sumber vitamin B6, serat makanan dan kalium

Kunyit adalah bertenaga tinggi anti-inflamasi, menghambat pertumbuhan sel kanker,

meningkatkan fungsi hati, menurunkan kolesterol, dan dapat membantu mencegah penyakit

Alzheimer.

Basil:

Kalori: fresh 3 c per 4 sdt. dikeringkan 2 c per sdt.

Manfaat: sumber baik vitamin K (lebih segar), sumber zat besi, kalsium dan vitamin A,

sumber yang baik serat, magnesium, mangan, vitamin C dan potasium. Basil adalah struktur

sel anti-inflamasi dan anti-bakteri serta melindungi dari mutasi dan mempromosikan

kesehatan jantung.

Parsley:

Kalori: 1 sdt per c.

Manfaat: sumber baik vitamin A, C, dan K, sumber zat besi dan folat. Parsley bekerja untuk

menetralkan karsinogen dalam tubuh mencegah tumor. Ini juga merupakan anti oksidan

kuat-, meningkatkan kesehatan jantung, dan dapat membantu mencegah beberapa jenis

kanker dan arthritis.

Cardamom:

Kalori: 6 c per sdt.

Manfaat: Sumber besar dari magnesium, serat, dan zat besi, sumber yang baik dari seng,

kalsium, vitamin C, dan kalium. Kapulaga mendetoksifikasi tubuh, meningkatkan ginjal,

kandung kemih, dan fungsi pencernaan serta sirkulasi, dapat mengurangi gas dan gejala

asma, merangsang nafsu makan, dapat membantu dengan refluks asam dan dikatakan untuk

meningkatkan halitosis atau sangat buruk bernapas.

Chili bubuk:

Kalori: 8 c per sdt.

Manfaat: sumber yang sangat baik dari vitamin A dan C, dan serat sumber, makanan yang

baik kalium dan zat besi. Bubuk cabai meningkatkan sirkulasi, membersihkan kemacetan,

peradangan perkelahian, bertindak sebagai pereda nyeri, menurunkan kolesterol,

meningkatkan kekebalan tubuh, membantu mengobati jenis kanker tertentu, mencegah bisul,

metabolisme kecepatan secara signifikan membantu dalam penurunan berat badan dan

menurunkan risiko diabetes. Rempah-rempah lainnya mengandung capsicum seperti bubuk

cabe seperti cabe merah, cabe dan rempah-rempah lada lainnya berbasis memiliki manfaat

serupa.

Paprika:

Kalori: 6 c per sdt

Manfaat: sumber baik dari serat makanan, vitamin A, C, K, dan E, Riboflavin, Niacin,

Vitamin B6, Besi dan Kalium. Baik sumber thiamin, magnesium, fosfor, tembaga dan

mangan. Paprika juga mengandung capsicum dan sebagainya mencerminkan manfaat

kesehatan dari cabai bubuk (lihat di atas) sementara presentasi profil nutrisi yang berbeda.

Thyme:

Kalori: ground 4 c per sdt kering 7 c per sdt segar 10 ¼ c per cangkir

Manfaat: thyme kering merupakan sumber yang sangat baik dari vitamin K dan sumber zat

besi yang baik, serat kalsium, makanan dan magnesium. Thyme segar merupakan sumber

yang sangat baik dari vitamin C. Thyme juga bertindak sebagai pengawet dengan efek

antimikroba serta membantu meningkatkan kesehatan otak bertindak sebagai pelindung sel

dan antioksidan.

Bawang bubuk, cincang atau cincang:

Kalori: 8 c per sdt.

Manfaat: sumber baik dari kromium, vitamin C dan serat makanan, sumber vitamin B6,

mangan, folat, molibdenum, triptofan, fosfor, tembaga dan kalsium. Bawang dalam berbagai

bentuknya juga meningkatkan kesehatan jantung, mendukung kesehatan jaringan tulang dan

ikat, adalah anti-inflamasi, antibakteri, bisa mencegah beberapa jenis kanker dan dalam studi

hewan membantu mengatur kadar gula darah.

E.     Standar Mutu

Tinggi rendahnya kualitas bumbu dan rempah ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:

-          Nilai gizi

-          Kesegaran

-          Warna

-          Aroma

-          Kekeringan

-          Tidak berserangga

-          Keutuhan dari bumbu atau rempah

o   Bahan dalam keadaan segar, bersih dan tidak ada serangan hama.

o   Tidak ada tanda “ serangan jamur. Keriput, bercak” putih, hitam dan coklat.

o   Untuk rempah “ tidak mengandung kutu atau kotoran”.

o   Aroma rempah harus wangi dan segar.

o   Sewaktu diambil bahan bumbu dan rempah harus memiliki derajat kematangan yang

cukup.

F.     Hasil Olah

-          Sebagai obat Tradisional

-          Sebagai Jamu

-          Sebagai penambah aroma pada makanan

-          Sebagai penambah rasa pada makanan

-          Berbaagai jenis minuman penghangat tubuh

-          Campuran sabun dan parfum

-          Obat sakit gigi

-          Diolah tepung

Pengawetan hasil olahan

-        Disimpan dalam tempat dingin dan kedap udara

-        Dikeringkan

-        Dibekukan

-        Diasinkan

G.    Memilih Bumbu dan Rempah-rempah

Tips Memilih dan Menyimpan Bumbu

-          Jika membeli bumbu segar seperti jahe, kunir, bawang, kecur dan lain-lain, pilih yang

masih segar, utuh dan tidak ada bercak putih. bercak ini biasanya dari khapang atau jamur

yang menjadikan bumbu berbau dan membusuk jika disimpan lama.

-          Bumbu basah dapat bertahan 1 – 2 bulan jika sebelum di simpan terlebih dahulu di cuci

bersih, kemas dalam plastik atau tempat kedap udara dan masukan dalam freezer.

-          Bumbu kering mudah kehilangan aroma jika di simpan lama, beli seperlunya dan simpan

di wadah yang tertutup rapat dan kedap udara agar aroma khas bumbu tidak hilang.

-          Bila anda membeli bumbu kering dalam bentuk bubuk, belilah kemasan terkecil agar

tidak cepat rusak mengingat bumbu ini tidak setiap hari digunakan.

-          Untuk bumbu buatan atau bumbu instant, pilih merek yang sudah terdaftar Dirjen POM,

perhatikan tanggal kedaluarsanya dan selalu membeli kemasan yang terkecil.

-          Biasakan menutup rapat kembali kemasan bumbu setelah pemakaian. Kontaminasi

mikroba sangat mungkin terjadi pada bumbu instant, terutama bumbu yang kandungan airnya

tinggi seperti saus, tauco, kecap dan lain-lain.

H.    MENGENAL BUMBU DAPUR KONTNENTAL

Banyaknya bumbu dapur di pasaran sering kali membuat kaum ibu bingung, apalagi

dengan bumbu asing yang jarang digunakan. Seperti Oregano, Thyme, Bay leaf dan Basil,

bumbu kontinental yang sepintas hampir mirip, baik aroma, fungsi maupun kenampakannya.

Agar Anda tak keliru memilih bumbu, simak ulasan aneka herbs dari dapur mancanegara

berikut.

Bay Leaf (Lourus nobilis) Sepintas aroma dan bentuk bay leaf hampir sama dengan

daun salam. Tanaman asli Mediteranian ini banyak digunakan untuk mengharumkan kaldu,

memberikan rasa pada saus main course dan meningkatkan citarasa pada olahan daging,

unggas, ikan, sayuran dan kacang-kacangan. Dijual dalam bentuk segar, kering dan serbuk.

Basil (Ocimum basilicum) Daun basil banyak digunakan pada masakan Eropa dan

sebagian negara Asia seperti Thailand, Vietnam dan Laos. Aromanya mirip dengan daun

kemangi. Biasanya ditambahkan pada olahan ikan, keju, telur, salad dan sayuran. Selain

melezatkan masakan, tanaman asal India ini juga bermanfaat untuk mengatasi problem

pencernaan, insomnia, antiseptik dan tonik.

Dill (Anethum graveolens) Aroma dan rasa daun dill yang khas dapat menghilangkan

aroma amis pada olahan seafood. Tanaman yang diduga berasal dari Eropa Selatan dan Asia

Barat ini cocok ditambahkan pada sop, aneka saus salad, acar dan olahan kentang. Dill lebih

banyak digunakan dalam kondisi segar. Agar hasil maksimal, tambahkan bumbu ini sesaat

sebelum hidangan diangkat dari perapian, tentunya agar tampilan tetap segar dan aroma tidak

hilang.

Oregano (Origanum spp) Kuliner Eropa sangat akrab dengan bumbu yang satu ini.

Topping pizza akan kehilangan ciri khasnya jika Anda tidak menambahkan oregano. Olahan

pasta, steak, soup dan salad juga terasa lebih lezat dan istimewa. Selain untuk bumbu,

oregano juga bermanfaat untuk kesehatan, seperti mengatasi gangguan pencernaan, antiseptik

dan meringankan migran. Dipasaran dijual dalam kondisi segar dan kering.

Rosemary (Rosmarinus afficinalis) Bentuk fisiknya hampir mirip dengan taragon,

aroma-pun tidak jauh beda. Sebagai bumbu, rosemary dapat digunakan dalam bentuk kering

maupun segar. Aromanya yang harum dapat mengurangi bau amis atau prengus pada olahan

ayam, ikan, daging, maupun telur. Dressing salad dan barbecue-pun akan terasa lebih

istimewa dengan menambahkan bumbu ini.

Sage (Salvia officinalis) Dulunya, sage lebih dikenal sebagai tanaman obat, tanaman

ini memiliki aroma harum dengan rasa sedikit pahit. Kuliner Eropa menggunakanya sebagai

bumbu daging, unggas maupun seafood. Pembuatan cotage cheese wajib menambahkan sage

untuk spicynya dan di Yunani, sage ditambahkan ke dalam teh yang dikenal dengan sebutan

sage tea.

Tarragon (Artemisia dracunculus) Olahan panggang, unggas, seafood dan telur terasa

pas jika ditambahkan bumbu tarragon. Aroma khasnya dapat meningkatkan citarasa semua

jenis hidangan, mulai dari seafood hingga olahan telur. Sebagian orang menambahkan

cincangan tarragon ke dalam saus mayonnaise atau bearnaise, hasilnya saus menjadi lebih

istimewa. Tanaman asal Asia Tengah ini dapat digunakan dalam bentuk segar maupun

kering.

Thyme (Thymus spp) Tanaman asal Mediteranian yang kini populer diseluruh

belahan bumi. Segala jenis daging, ungas dan seafood terasa lebih sedap jika dimarinade

(direndam) dengan menambahkan thyme. Jika Anda membuat kaldu untuk soup, jangan lupa

tambahkan beberapa lembar thyme agar citarasanya lebih harum. Bumbu ini biasanya dijual

kering dalam kemasan botol.

MENGENAL BUMBU DAUN NUSANTARA

Kehadiran bumbu dalam masakan memang sangat penting. Cita rasa makanan

terbentuk, salah satunya adalah dengan penambahan bumbu. Dari sekian banyak jenis

bumbu, bumbu daun seperti daun salam, daun jeruk dan pandan termasuk bumbu yang sering

ditambahkan pada masakan. Bagaimana dengan bumbu daun lainnya? Agar Anda lihai

memilih dan meracik bumbu, kenali aneka bumbu daun nusantara berikut.

Daun Salam dan Salam Koja Termasuk bumbu banyak digunakan pada masakan

nusantara. Aromanya yang harum dan khas menambah kelezatan pada hidangan gulai, kari,

tumisan dan sayur. Biasanya digunakan dalam bentuk kering atau segar. Pilih daun yang

tidak terlalu muda atau tua agar aroma maksimal. Seperti halnya daun salam, salam

koja/daun kari juga berfungsi mengharumkan masakan, memberikan rasa gurih dan

mengurangi bau amis pada olahan daging, ayam atau ikan. Kuliner Sumatra paling banyak

menggunakan bumbu yang dijual dalam bentuk segar dan kering ini.

Daun Kesum Kuliner Sumatra, Malaysia dan Singapura sangat familier dengan daun

kesum. Aromanya gurih dan khas, cocok ditambahkan pada masakan daging, ayam atau ikan.

Daun ini biasanya digunakan dalam bentuk segar. Cara menggunakannya, tambahkan 3-5

lembar daun kesum pada setiap masakan.

Daun Jintan Tampilannya yang tebal dan berbulu halus menjadikan orang

menyebutnya sebagai daun tebal. Daun ini banyak dipakai di dapur Sulawesi. Aromanya

merupakan kombinasi jintan dan adas. Iris halus dan tambahkan pada masakan berkuah

untuk mendapatkan cita rasa khas dan tekstur yang kental.

Daun Suji dan Daun Pandan Kedua daun ini biasanya digunakan secara bersamaan.

Pandan untuk mengharumkan aneka kue, puding, es dan masakan sedangkan daun suji

memberikan warna hijau alami pada kue dan minuman. Penggunaan daun suji biasanya

ditumbuk halus dan diperas airnya sedangkan daun pandan dengan cara dipotong atau

disobek-sobek.

Daun Bangun-Bangun Bumbu ini banyak digunakan di dapur Sumatra, terutama

daerah Batak. Sepintas kenampakanya mirip daun jintan namun lebih tipis dan berbulu.

Bagian yang digunakan adalah pucuk daun mudanya. Manfaatnya dapat dapat

menghilangkan aroma amis pada olahan ayam/ikan.

Daun Gedi Orang Manado menggunakan daun gedi untuk mengentalkan,

mengharumkan dan memberi rasa gurih pada masakan. Bubur Manado salah satu hidangan

yang ciri kasnya memakai daun gedi. Gunakan 2-4 lembar daun gedi muda pada masakan

untuk cita rasa maksimal.

Daun Miana Warnanya merah tua, karena keindahan daunya maka orang

menanamnya sebagai tanaman hias. Miana banyak digunakan di dapur Toraja. Pilih pucuk

daun mudanya dan tambahkan pada olahan daging kerbau atau babi agar bau tajam daging

berkurang.

Daun Mangkokan Daun ini juga populer dengan sebutan Tapak Liman. Untuk

bumbu, gunakan daun yang muda dan buang tulang daunnya sebelum ditambahkan pada

masakan. Jika Anda mengolah otak sapi atau gulai kepala ikan tambahkan daun ini untuk cita

rasa lebih lezat dan aroma amis berkurang.

Daun Jeruk Purut Termasuk bumbu daun yang banyak digunakan. Soto, soup, gulai,

kari dan kalio akan lebih harum dan segar citarasanya dengan menambahkan bumbu ini.

Aromanya harum, segar dan khas sehingga dapat mengurangi aroma amis dari daging, ayam

maupun seafood.

Daun Kunyit Aromanya mirip kunyit, wangi dan khas sehingga dapat mengurangi

aroma amis pada masakan daging atau ikan. Bumbu ini banyak digunakan di dapur Sumatra,

biasanya ditambahkan pada masakan bersantan seperti gulai, kari dan kalio. Pilih daun yang

tidak terlalu tua atau muda agar aroma maksimal.

Daun Werot Salah satu varietas dari tanaman puring. Orang menanamnya sebagai

tanaman hias, namun kuliner Menado menggunakanya sebagai bumbu masakan. Hidangan

daging babi, sapi, kerbau dan ayam akan berkurang bau anyirnya dengan menambahkan daun

ini. Gunakan daun yang muda, buang tulang daunya dan iris halus sebelum ditambahkan

pada masakan.

I.       Pengolahan Rempah

Ada dua akibat yang ditimbulkan dari pemakaian bumbu dan rempah pada makanan,

yaitu menimbulkan aroma yang menggiurkan sehingga membangkitkan selera makan. untuk

mendapatkan efek bumbu dan rempah yang kuat, pemilihan bahan bumbu dan rempah perlu

diperhatikan. Untuk rempah kering yang berasal dari buah atau biji, beli dalam keadaan utuh,

sebab buah atau biji akan menyimpan aroma lebih lama dibandingkan dengan yang bubuk.

Pilih juga buah atau biji yang tidak retak, mulus, serta tidak berbau apek. Sedangkan untuk

bumbu dan rempah segar, pilih yang benar-benar segar.

Untuk mengeluarkan aroma dari bumbu dan rempah kering atau segar adalah dengan

menggilingnya hingga halus. caranya bermacam-macam. ada yang menggunakan penggiling

tangan, misalnya pepper mill, blender listrik, atau cobek. yang perlu diperhatikan adalah

giling bumbu dan rempah seperlunya saja, sisanya simpan dalam keadaan utuh supaya aroma

bumbu dan rempah tersebut tidak hilang. bila menghaluskan rempah dengan menggunakan

blender, gunakan minyak untuk membantu kerja blender jika bumbu yang dihasilkan akan

ditumis. tapi bila bumbu yang dihasilkan akan direbus, cukup gunakan air.

Lain lagi dengan bumbu atau rempah yang berbentuk biji seperti biji pala dan

kapulaga, supaya aromanya keluar, bumbu tersebut harus dimemarkan hingga pecah

bukannya dihaluskan. supaya bumbu tidak berantakan setelah dimemarkan, masukkan dalam

kantong plastik dan pukul-pukul hingga butirannya pecah.

Beberapa jenis rempah seperti jintan, ketumbar atau adas harus disangrai terlebih

dahulu agar harum. caranya wajan dipanaskan tanpa minyak , lalu dimasukkan rempah dan

disangrai hingga aroma harumnya keluar. Sebelum disimpan, rempah didinginkan dahulu

agar tidak lembek selama penyimpanan.

J.      Penyimpanan Bumbu dan Rempah

Simpan rempah di tempat yang dingin dan gelap. Kelembapan, cahaya, dan panas

membuat bumbu dan rempah lebih cepat kehilangan aroma. Hindari menyimpan

bumbu/rempah pada rak di atas kompor kendati pun praktis. Pindahkan dan simpan di tempat

lain bisa membuat bumbu rempah segar untuk waktu lebih lama.

Sebagai panduan umum, bumbu dan rempah bubuk mempertahankan aroma

terbaiknya dalam setahun. Rempah utuh bisa tahan 3 sampai 5 tahun. Penyimpanan yang

tepat bisa membuat kesegaran tahan lebih lama. Jika memungkinkan, haluskan atau giling

rempah tepat sebelum digunakan.

Sangrai rempah atau bumbu utuh di wajan kering dengan panas sedang sebelum

dihaluskan bisa menghasilkan lebih banyak aroma. Jaga jangan sampai gosong ketika

disangrai. Tidak disarankan menyimpan bumbu / rempah di kulkas karena lingkungannya

agak lernbap. Untuk menjaga rempah yang dibeli dalam jumlah banyak segar lebih lama,

masukkan dalam wadah yang ditutup rapat dan simpan di freezer.

Bumbu dan rempah kering dapat disimpan dalam wadah tertutup rapat terbuat dari

plastik, kaca atau keramik, dan letakkan ditempat yang kering. Bumbu dan rempah kering

akan tahan selama beberapa bulan atau mungkin hingga satu tahun. Bumbu dan rempah

bubuk biasanya lebih cepat hilang aroma harumnya jika dibandingkan bumbu dan rempah

yang didimpan dalm bentuk utuh. Jika da bumbu dan rempah yang mulai membusuk, segera

buang atau pisahkan dari bumbu dan rempah yang baik agar tidak merusak bumbu dan

rempah lainnya.

Penyimpanan bumbu dan rempah segar dapat dilakukan dalam lemari pendingin.

Caranya dibungkus dengan kertas, simpan didalam lemari pendingin agar tidak kehilangan

kelembabannya. Sedangkan untuk serai, daun kari, atau daun jeruk purut dapat dimasukkan

dalam plastik dan diletakkan didalam lemari es.

Bumbu dan rempah juga dapat dibekukan. Caranya bumbu dan rempah yang telah

dihaluskan dimasukkan dalam plastik dan simpan dalam lemari pembeku.  untuk

menggunakannya kembali, diamkan bumbu di suhu kamar hingga mencair dan sehingga

dapat digunakan dalam masakan.

Wadah Penyimpanan

-          Opaque Glass

Wadah terbaik untuk menyimpan bumbu dan rempah-rempah yang coklat, kobalt atau

stoples kaca berwarna gelap dengan sekrup di tutup.Karena isi botol ini tidak bisa dilihat,

pastikan untuk menambahkan label pada bagian depan wadah. Label dapat tangan dibuat atau

dicetak pada mesin tik atau komputer. Berbagai label kosong dengan dukungan perekat diri

dapat ditemukan pada setiap penawaran bisnis atau toko alat tulis. Pada label, pastikan untuk

daftar nama umum dan nama latin dari ramuan, tanggal tersebut telah dikumpulkan atau

dipanen, dan lokasi mana dikumpulkan (yaitu dari kebun, kebun seorang teman, dibeli di

pasar seorang petani atau dibeli dari toko kelontong).

-          Clear Glass

wadah kaca Clear, dengan sekrup di tutup, yang sempurna untuk menyimpan

berbagai herbal dan rempah-rempah. Wadah yang jelas memungkinkan isi disimpan dalam

kontainer masing-masing menjadi mudah terlihat, dan mereka menjadi elemen dekoratif yang

menarik di dapur .Karena jenis kontainer tidak bukti cahaya mereka harus disimpan di tempat

gelap jauh dari sumber panas. Jangan menyimpan bumbu dan rempah-rempah dekat, oven

pemanggang kompor, atau di atas lemari es, karena panas yang dihasilkan dari sumber-

sumber ini akan menyebabkan mereka untuk pergi agak cepat basi Jika Anda melihat tanda-

tanda kondensasi pada bagian dalam wadah Anda itu berarti bahwa jamu belum cukup

kering. Jika tertangkap pada tahap awal, tempat jamu ini ke loyang dan menempatkan

mereka dalam oven set pada pengaturan terendah selama beberapa menit, atau sampai bumbu

terasa renyah tetapi tidak terbakar.Jika tidak tertangkap dalam waktu, tumbuh-tumbuhan

akan mulai pergi berjamur dan harus dibuang, dan wadah dicuci dan dikeringkan keluar

untuk menghilangkan jejak jamur dan kelembaban.

-          Canning Jars

Wadah lain yang sangat baik untuk digunakan untuk menyimpan sejumlah besar

tumbuhan adalah ukuran liter dan botol-botol kaca ukuran pengalengan liter guci

pengalengan Digunakan kadang-kadang  segel Baru dan cincin untuk guci pengalengan dapat

ditemukan di toko kelontong banyak. dapat ditemukan di toko-toko barang bekas local.

-          Metal Tins

kaleng logam kecil juga dapat digunakan untuk menyimpan bumbu dan rempah-

rempahPastikan untuk label kaleng sebagai isinya tidak bisa dilihat setelah tutup ditutup.

Logam kaleng dapat memberi aroma logam atau rasa untuk ramuan daun kering, tetapi

mereka bekerja baik-baik saja untuk menyimpan biji dan akar.

-          Ceramic Containers

wadah keramik berglasir juga dapat digunakan untuk menyimpan bumbu dan rempah-

rempah. wadah keramik tidak dikilapkan akan menyebabkan minyak esensial volatile hadir

dalam herbal untuk menguap dalam waktu yang sangat singkat. kontainer kayu juga memiliki

kecenderungan untuk menyerap bau dari setiap bahan aromatik yang ditempatkan di

dalamnya.

-          Plastic Containers

Penggunaan wadah plastik tidak dianjurkan untuk penyimpanan jangka panjang

bahan kering sebagai herbal tampaknya menyerap beberapa bau plastik yang membuat

mereka lebih menyenangkan untuk digunakan.

-          Wood Containers

kontainer kayu tidak dianjurkan untuk menyimpan bumbu dan rempah-rempah Anda.

Kayu merupakan wadah permeabel dan karena tidak kedap udara dengan cepat akan

menyebabkan bahan-bahan untuk mengering dan menjadi basi.

DAFTAR PUSTAKA

Kelompok 4b. 2011. Makalah untuk Ilmu Bahan Makanan: Bumbu dan Rempah. Banjarbaru.

http://dewagratis.com/kesehatan/dokter/indo/medicine/herb/Difference-Between-Herb-And-

Spice.html

http://wikipidia.com

http://www.hasilku.com/herbal/manfaat-untuk-kesehatan

www.bhg.com/gardening/plant-dictionary/herb/

http://kopi-luwak.lefora.com/2009/02/22/mengenal-jenis-dan-kegunaan-bumbu-dapur-

indonesia-/

http://aditya-herbspices.blogspot.com/2011/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

http://brightmomwannabe.wordpress.com/2011/07/30/mengenal-bumbu-dan-rempah/

http://www.gallerydunia.com/2011/11/menyimpan-bumbu-dan-rempah-agar-

tahan.html?m=1