makalah botfar

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak dahulu Indonesia terkenal dengan kekayaan alam yang berlimpah ruah sehingga para pemburu rempah rempah berdatangan ke Indonesia. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangat banyak. Diantaranya kekayaan hayati, kekayaan tanaman, kekayaan bahan alam dan lain lain. Kegunaan dari kekayaan itu pun bermacam macam. Untuk hiasan, pajangan dirumah, untuk di konsumsi, untuk dipergunakan sebagai bahan baku, ataupun dibuat menjadi obat tradisional. Pengobatan dengan memanfaatkan aneka tanaman yang terdapat di alam, yang dilakukan secara turun temurun diajarkan oleh generasi yang terdahulu ke generasi selanjutnya. Di daerah pedesaan, tradisi itu sebagian besar masih dipertahankan. Namun, masyarakat perkotaan umumnya sudah melupakannya. Tanaman obat tidak berarti tumbuhan yang ditanam hanya tanaman hias yang berkhasiat obat. Tanaman obat yang tergolong rempah-rempah atau bumbu dapur, tanaman pagar, tanaman buah, 1

description

botani farmasi

Transcript of makalah botfar

Page 1: makalah botfar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejak dahulu Indonesia terkenal dengan kekayaan alam yang

berlimpah ruah sehingga para pemburu rempah rempah berdatangan ke

Indonesia. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangat banyak.

Diantaranya kekayaan hayati, kekayaan tanaman, kekayaan bahan alam dan

lain lain. Kegunaan dari kekayaan itu pun bermacam macam. Untuk hiasan,

pajangan dirumah, untuk di konsumsi, untuk dipergunakan sebagai bahan

baku, ataupun dibuat menjadi obat tradisional. Pengobatan dengan

memanfaatkan aneka tanaman yang terdapat di alam, yang dilakukan secara

turun temurun diajarkan oleh generasi yang terdahulu ke generasi selanjutnya.

Di daerah pedesaan, tradisi itu sebagian besar masih dipertahankan. Namun,

masyarakat perkotaan umumnya sudah melupakannya. Tanaman obat tidak berarti

tumbuhan yang ditanam hanya tanaman hias yang berkhasiat obat.

Tanaman obat yang tergolong rempah-rempah atau bumbu dapur,

tanaman pagar, tanaman buah, tanaman sayur atau bahkan tanaman

liar pun dapat ditata di pekarangan sebagai tanaman obat, dapat

dimanfaatkan untuk mengobati dan aneka keperluan sesuai dengan kegunaan

lainnya. Tanaman obat menjadi alternatif obat yang paling mudah

dicari. Tidak perlu menghabiskan uang untuk membeli dan hanya cukup

dengan memetik tanaman di pekarangan, lalu meraciknya, tanaman tersebut

dapat menjadi obat yang mujarab. Penemuan-penemuan kedokteran

modern yang berkembang pesat menyebabkan pengobatan tradisional

berkesan kampungan atau ketinggalan zaman. Banyak obat-obatan modern yang

dibuat dari tanaman obat. Hanya saja peracikannya dilakukan secara klinis

laboratories sehingga terkesan modern. Penemuan kedokteran modern

1

Page 2: makalah botfar

pun ternyata mendukung penggunaan obat tradisional. T r e n g a y a

h i d u p y a n g m e n g a r a h k e m b a l i k e a l a m ( b a c k t o

n a t u r e ) membuktikan bahwa hal-hal yang alami bukanlah hal yang

kampungan atau ketinggalan zaman. Dunia kedokteran modern pun banyak kembali

mempelajari obat-obatan tradisional. Tanaman berkhasiat ditelaah dan

dipelajari secara ilmiah, hasilnya ternyata mendukung bahwa tanaman obat

memang memiliki kandungan zat-zat atau senyawa yang secara klinis terbukti

bermanfaat bagi kesehatan.

Wortel adalah sayur sayuran yang termasuk baik untuk

kesehatan. Bagi masyarakat, wortel sudah terkenal berguna untuk

kesehatan mata. Karena wortel kaya akan vitamin A. Sedangkan

buah leunca telah dikenal sebagai tanaman obat selamat lebih dari

2000 tahun yang lalu.

1. 2. Rumusan Masalah

Berikut ini rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini,yaitu :

1. Bagaimana mengenal tanaman wortel?

2. Bagaimana habitat dari tanaman wortel?

3. Bagaimana dekripsi dari tanaman wortel?

4. Bagaimana kandungan kimia dalam wortel?

5. Bagaimana budidaya tanaman wortel?

6. Bagaimana cara mengolah wortel sebagai obat?

7. Bagaimana khasiat dari tanaman wortel?

8. Bagaimana mengenal leunca?

9. Bagaimana klasifikasi leunca?

10. Bagaimana morfologi leunca?

11. Bagaimana habitat leunca?

12. Bagaimana budidaya leunca?

13. Bagaimana cara mengolah leunca sebagai obat?

2

Page 3: makalah botfar

14. Bagaimana khasiat dari leunca?

15. Bagaimana konraindikasi leunca?

1.3. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini :

1. Mengenal tanaman wortel

2. Mengetahui habitat dari tanaman wortel

3. Mengetahui deskripsi dari tanaman wortel

4. Mengetahui kandungan kimia dalam wortel

5. Mengetahui budidaya tanaman wortel

6. Mengetahui cara mengolah wortel sebagai obat

7. Mengetahui khasiat daun wortel

8. Mengenal leunca

9. Mengenal klasifikasi leunca

10. Mengenal morfolgi leunca

11. Mengetahui habitat leunca

12. Mengetahui budidaya duan salam

13. Mengetahui cara mengolah leunca sebagai obat

14. Mengetahui khasiat dari leunca

15. Mengetahui kontraindikasi leunca

1.4. Metode dan Teknik Penulisan

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dengan

metode studi pustaka dan juga dengan metode pengamatan langsung. Tekik

penulisan makalah merupakan jenis penelitian literature yaitu setiap

pembahasan dalam makalah ini dijelaskan berdasarkan pustaka.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan makalah ini dibagi menjadi tiga bagian utama.

Bagian I adalah pendahuluan yaitu latar belakang,rumusan

3

Page 4: makalah botfar

masalah,tujuan,metode dan teknik penulisan,dan sistematika pembahasan.

Bagian II yaitu pembahasan yang berisi kami membahasan secara keseluruhan

masalah yang diangkat. Dimana kami menyimpulkan dan memberikan saran

mengenai masalah yang telah diangkat.

4

Page 5: makalah botfar

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 WORTEL

2.1.1. Mengenal Tanaman Wortel

Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam

sepanjang tahun. Terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara

dingin dan lembab, kurang lebih pada ketinggian 1200 meter di atas

permukaan laut. Tumbuhan wortel mernbutuhkan sinar matahari dan dapat

turnbuh pada semua musim. Wortel mempunyai batang daun basah yang

berupa sekumpulan pelepah (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah

bagian atas (umbi akar), mirip daun seledri.

5

Page 6: makalah botfar

Wortel menyukai tanah yang gembur dan subur. Menurut para botanis,

wortel (Daucus carota) dapat dibedakan atas beberapa jenis, di antaranya:

WORTEL (Daucus carota, Linn.) jenis imperator, yakni wortel yang memiliki

umbi akar berukuran panjang dengan ujung meruncing dan rasanya kurang

manis. jenis chantenang, yakni wortel yang memiliki umbi akar berbentuk

bulat panjang dan rasanya manis. - jenis mantes, yakni wortel hasil kombinasi

dari jenis wortel imperator dan chantenang. Umbi akar wortel berwarna khas

oranye.

Nama Lokal

Carrot (Inggris), Carotte (Perancis), Bortel (Belanda); Wortel

(Indonesia), Bortol (Sunda), Wortel, Ortel (Madura); Wortel, Wortol, Wertol,

Wertel, Bortol (Jawa) ( Anonym, 2010).

2.1.2. Habitat Wortel

Wortel merupakan tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin

(22-24° C), lembap, dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti itu

biasanya terdapat di daerah berketinggian antara 1.200- 1.500 m dp seperti

didaerah Lembang dan Cipanas. Selain itu, keadaan tanah yang cocok untuk

tanaman wortel adalah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik.

Keadaan iklim yang sangat mempengaruhi pertumbuhan wortel adalah suhu,

curah hujan, kelembapan udara, cahaya matahari, dan angin.

2.1.3. Deskrispsi Wortel

Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan

pelepah (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi

6

Page 7: makalah botfar

akar), mirip daun seledri. Wortel menyukai tanah yang gembur dan subur.

Menurut para botanis, wortel (Daucus carota) dapat dibedakan atas beberapa

jenis, di antaranya: WORTEL (Daucus carota, Linn.) – jenis imperator, yakni

wortel yang memiliki umbi akar berukuran panjang dengan ujung meruncing

dan rasanya kurang manis. – jenis chantenang, yakni wortel yang memiliki

umbi akar berbentuk bulat panjang dan rasanya manis. – jenis mantes, yakni

wortel hasil kornbinasi dari jenis wortel imperator dan chantenang. Umbi akar

wortel berwarna khas oranye.

2.1.4. Kandungan kimia

Wortel (Daucus carota) mempunyai nilai kandungan Vitamin A yang

tinggi yaitu sebesar 12000 SI. Sementara komposisi kandungan unsur yang

lain adalah kalori sebesar 42 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,3 gram, hidrat

arang 9,3 gram, kalsium 39 miligram, fosfor 37 miligram, besi 0,8 miligram,

vitamin B 1 0,06 miligram, dan vitamin C 6 miligram. Komposisi di atas

diukur per 100 gram.

2.1.5. Budidaya Wortel

Pedoman Budidaya Wortel

PENGOLAHAN TANAH Tanah yang akan ditanami wortel diolah

sedalam 30-40 cm. Tambahkan pupuk kandang sebanyak 1,5 kg/m2 agar

tanah cukup subur. Bila tanah termasuk miskin unsur hara dapat ditambahkan

pupuk urea 100 kg/ha, TSP 100 kg/ha, dan KCl 30 kg/ha. Selanjutnya

dibuatkan bedengan selebar 1,5-2 m dan panjangnya disesuaikan dengan

lahan. Tinggi bedengan di tanah kering adalah 15 cm, sedangkan untuk tanah

yang terendam, tinggi bedengan dapat lebih tinggi lagi. Di antara bedengan

perlu dibuatkan parit selebar sekitar 25 cm untuk memudahkan penanaman

dan pemeliharaan tanaman. PENANAMAN Kebutuhan benih wortel adalah

7

Page 8: makalah botfar

15-20 g/10 m2 atau 15-20 kg/ha. Benih wortel yang baik dapat dibeli di toko-

toko tanaman atau membenihkan sendiri dari tanaman yang tua. Jika membeli,

pilihlah benih yang telah bersertifikat. Benih wortel dapat langsung

disebarkan tanpa disemai dahulu. Sebelumnya, benih direndam dalam air

sekitar 12-24 jam untuk membantu proses pertumbuhan. Kemudian, benih

dicampur dengan sedikit pasir, lalu digosok-gosokkan agar benih mudah

disebar dan tidak melekat satu sama lain. Benih ditabur di sepanjang alur

dalam bedengan dengan bantuan alat penugal, lalu benih ditutupi tanah tipis-

tipis. Berikutnya, bedengan segera ditutup dengan jerami atau daun pisang

untuk menjaga agar benih tidak hanyut oleh air. Jika tanaman telah tumbuh

(antara 10-14 hari), jerami atau daun pisang segera diangkat.

Pemeliharaan

Setelah tanaman tumbuh segera dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan

pertama adalah penyiraman yang dapat dilakukan sekali sehari atau dua kali

sehari jika udara sangat kering. Cara pemberian air yang lain ialah dengan

jalan menggenangi parit di antara bedengan. Cara seperti ini dapat dilakukan

bila terdapat saluran drainase. Tanaman yang telah tumbuh harus segera

diseleksi. Caranya cabutlah tanaman yang lemah atau kering, tinggalkan

tanaman yang sehat dan kokoh. Tindakan ini sekaligus diikuti dengan

penjarangan yang berguna untuk memberikan jarak dalam alur dan menjaga

tercukupinya sinar matahari sehingga tanaman tumbuh subur. Penjarangan

menghasilkan alur yang rapi berjarak antara 5- 10 cm. Pemeliharaan

selanjutnya adalah pemupukan yang sudah dapat dilakukan sejak tanaman

berumur dua minggu berupa 50 kg Urea/ha, disusul pemberian kedua (1 atau

1,5 bulan kemudian) berupa urea sebanyak SO kg/ha dan KCl 20 kg/ha. Dosis

dapat berubah sesuai kondisi tanah dan rekomendasi pemupukan yang ada.

Cara pemupukan adalah dengan menaburkan pupuk pada alur sedalam 2 cm

yang dibuat memanjang berjarak sekitar 5 cm dari alur tanaman. Ketika

tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pendangiran.

8

Page 9: makalah botfar

Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar

tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Anonym, 2011).

2.1.6. Cara Mengolah Wortel untuk Obat

1. Kejang Jantung

Bahan: umbi wortel, 2 sendok madu, dan 1 potong gula aren;

Cara membuat: wortel diparut dan diperas dengan 2 gelas air,

kemudian dioplos dengan bahan lainnya sampai merata;

Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.

2. Eksim

a. Bahan:1 umbi wortel dan 1 sendok teh kapur sirih;

Cara membuat: wortel diparut dan dicarnpur dengan kapur sirih

sampai merata;

Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit dan

dibalut dengan verban.

b. Bahan:

3 umbi wortel;

Cara membuat: diparut dan disedu dengan 2 gelas air masak;

Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.

3. Cacing Kremi

Bahan: 5-7 umbi wortel, garam dan santan kelapa secukupnya;

Cara membuat: wortel diparut, kemudian ditambah dengan bahan

lainnya;

Cara menggunakan: diperas dan disaring, kemudian diminum

menjelang tidur malam.

4. Mata Minus

Bahan: umbi wortel secukupnya;

Cara membuat: diparut dan diperas untuk diambil airnya;

Cara menggunakan: diminurn setiap pagi hari secara teratur.

9

Page 10: makalah botfar

(Anonym, 2009)

2.1.7. Khasiat Wortel

1. Baik Untuk Penglihatan dan Imunitas

Wortel merupakan jenis sayuran terpopuler kedua setelah kentang. Wortel

mengandung vitamin A yang tinggi. Vitamin A dan Beta karoten kadang-

kadang diresepkan untuk hal yang sama, karena beta karoten di dalam

tubuh dikonversi menjadi vitamin A.

2. Mencegah kanker

Penelitian dari National Cancer Institute mengaitkan kandungan tinggi

beta karoten dengan pencegahan kanker, karena sifat antioksidannya yang

melawan kerja destruktif sel-sel kanker. Di samping itu beta karoten

membantu sistem kekebalan tubuh yang menghasilkan 'killer cell' alami.

3. Mencegah rabun senja

Karoten juga baik untuk kesehatan mata. Membantu mencegah terjadinya

rabun senja dan memperbaiki penglihatan yang lemah. Kekurangan

vitamin A atau yang dikenal dalam istilah kedokteran sebagai

Avitaminosis A dapat menyebabkan buta ayam atau rabun senja.

4. Menurunkan kolesterol darah

Di dalam wortel juga terkandung pectin yang baik untuk menurunkan

kolesterol darah. Serat yang tinggi juga bermanfaat untuk mencegah

terjadinya konstipasi.

5. Mencegah Stroke

Khasiat antistroke timbul karena aktivitas beta karoten yang mencegah

terjadinya plak atau timbunan kolesterol dalam pembuluh darah. Beta

karoten merupakan pigmen paling aktif apabila dibandingkan dengan

alpha dan gamma karoten. Biasanya beta karoten lebih dikenal sebagai

provitamin A yang akan menjadi vitamin A pada dinding usus halus.

10

Page 11: makalah botfar

6. Mengatasi Masalah kulit

Seperti jerawat, bengkak bernanah ataupun kulit kering. Masalah-masalah

tersebut biasa timbul karena diet dan kebiasaan minum alkohol, obat-

obatan, dan rokok, sehingga menimbulkan kondisi asam yang tinggi dalam

darah, kesemuanya dapat dicegah dengan rutin minum jus wortel.

7. Membantu menetralkan asam dalam darah dan menghilangkan toksin

dalam tubuh Adanya kandungan kalium dalam wortel. Wortel mentah atau

dimasak merupakan sumber kalium dan vitamin C. Mendapatkan dan

mengonsumsi wortel sangatlah mudah, dapat dicampur berbagai variasi

makanan, minuman jus ataupun suplemen.

(Anonym, 2009)

2.2 TANAMAN LEUNCA/RANTI

2.2.1. Mengenal Tanaman Leunca

Leunca dalam bahasa botaninya dikenal sebagai Solanum Nigrum L, dan

digolongkan dalam keluarga solanaceae (labu-labuan). Tanaman ini berasal

dari Eropa dan Asia Barat, kemudian menyebar secara luas melalui Malaysia.

Tumbuhan ini digunakan sebagai obat-obatan sejak lebih dari 2.000 tahun

lalu. Di Indonesia, leunca banyak dikonsumsi sebagai lalapan atau sayuran.

Nama umum

Indonesia : Ranti, Leunca (Sunda)

Inggris : Black Nightshade

Melayu : Ranti

Pilipina : Kama-kamatisan

Cina : Long kui

Latin : Solanum nigrum L

11

Page 12: makalah botfar

2.2.2. Klasifikasi Tanaman Leunca

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)

Genus : Solanum

Spesies : Solanum nigrum L.

(Anonim, 2012)

2.2.3. Morfologi Tanaman Leunca

Tanaman ini termasuk ke dalan golongan semak, dengan tinggi lebih kurang

1,5 m. Berupa akar tunggang, dengan warna putih kocoklatan. Mempunyai

batang tegak, berbentuk bulat, lunak, dan berwarna hijau. Berdaun tunggal,

lonjong, dan tersebar dengan panjang 5 – 7,5 cm ; lebar 2,5 –3,5 cm. Pangkal

dan ujung daun meruncing dengan tepi rata. Pertulangan daun menyirip. Daun

mempunyai tangkai dengan panjang ± 1 cm dan berwarna hijau. Mempunyai

bunga berupa bunga majemuk dengan mahkota kecil, bangun bintang,

berwarna putih, benang sari berwarna kehijaunan dengan jumlah 5 buah.

12

Page 13: makalah botfar

Tangkai bunga berwarna hijau pucat dan berbulu. Mempunyai buah berupa

buah buni berbentuk bulat, jika masih muda berwarna hijau, dan berwarna

hitam mengkikat jika sudah tua. ukurannya kira-kira sebesar kacang kapri.

Biji berbentuk bulat pipih, kecil- kecil, dan berwarna putih (Garay, 2013).

2.2.4. Habitat Tanaman Leunca

Tumbuh liar di berbagai tempat pada dataran rendah sampai 3000 m dpl

(Asesa, 2011).

2.2.5. Kandungan Kimia Tanaman Leunca

Kandungan kimia: Glikoalkaloid solanin; Solasonin; Solamargin;

Solasodin; Solanidin; Diosgenin; Tigogenin; Atropin; Saponin; Zat samak;

Minyak lemak; Kalsium; Fosfor; Zat besi; Vitamin A dan C (Asesa, 2011).

Ekstrak air leunca terdiri dari 20.4 ± 0.97% total fenolik menggunakan

asam galat sebagai standar, 14.9 ± 1.3% polisakarida dan 4.8 ± 0.4% protein.

Analisis lebih lanjut menggunakan high-performance liquid chromatography

(HPLC) terhadap senyawa antioksidan, seperti asam galat, procatechuic acid

(PCA), katekin, asam kafeat, epikatekin, rutin, dan narigenin. Diperoleh hasil

bahwa ekstrak air leunca mengandung 2.90% asam galat, 1.98% PCA, 2.53%

katekin, 1.99% asam kafeat, 0.39 epikatekin, 0.84% rutin, dan 5.11%

naringenin (Lin et al., 2007).

Leunca telah dilaporkan mengadung banyak senyawa polifenolik

terutama flavonoid dan steroid. Aktivitas antioksidan dan antitumor

dihubungkan dengan kandungan polifenol. Keberadaan glikosida steroid,

13

Page 14: makalah botfar

alkaloid steroid, oligoglikosida steroid, solamargine dan solasonin juga telah

dideteksi (Ikeda et al., 2000).

Dua seyawa saponin steroid baru, dinamakan nigrumnin I and II,

bersama dengan saponin lain yang telah diketahui di peroleh dari tanaman

utuh Solanum nigrum L. Nigrumnin I ditentukan sebagai (25R)-5alpha-

spirostan-3beta-ol 3-O-betaD-xylopyranosyl-(1–>3)-[alpha-L-

arabinopyranosyl-(1 -->2)]-beta-D- glucopyranosyl-(1–>4)-[alpha-L-

rhamnopyranosyl(1-->2)]-beta-D- galactopyranoside (1), dan nigrumnin II

dielusidasi sebagai (25R)-3beta,17alpha-dihydroxy-5alpha-spirostan-1 2-one

3-O-beta-D-xylopyranosyl-(1–>3)-[alpha-L-arabinopyranosyl-(1--> 2)]-beta-

D-glucopyranosyl-(1–>4)-[alpha-L-rhamnopyra- nosyl-(1-->2)l-beta-D-

galactopyranoside (2) (Ikeda et al., 2000).

Leunca mengandung solanine, solasonine, solamargine dan chaconine

(Everist, 1974; Wetter dan Phipps, 1979; Cooper dan Johnson, 1984). Serta

diketahui pada buah leunca yang belum matang mengandung steroidal

alkaloid solasodine serta steroidal sapogenin diosgenin dan tigogenin.

Pushpa Khanna dan Rathore (1977) melaporkan bahwa terdapat

kandungan signifikan dari diosgenin (1,2%) dan solasodine (0,65%) pada

buah leunca yang masih hijau (belum matang).

Saijo et al. (1982) meneliti pada buah leunca yang belum matang

mengandung steroidal glikosida yaitu proto-desgalactotigonin,

desgalactotigonin dan tigogenin3-O-β-D-glucopyra-nosyl-(1->2)-[β-D-

glucopyranosyl-(1->3)]-β-Dglucopyranosyl-(1->4)-β-D-galactopyranoside.

2.2.6. Budidaya Tanaman Leunca

Tumbuhan Leunca termasuk tumbuhan liar. Karena merupakan tumbuhan liar,

maka panennya pun berdasarkan musim. Kalau musim penghujan tanaman ini

14

Page 15: makalah botfar

akan menjamur di tanah tanah hutan, sedangkan kalau kemarau akan sulit

ditemui (Garay, 2013).

2.2.7. Cara Mengolah Tanaman Leunca sebagai Obat

1. Infeksi saluran kencing

Rebus masing masing 30 g leunca, rumput lidah ular, meniran dengan

3 gelas air sampai tersisa separuh. Saring dan minum 3 kali sehari

setengah gelas.

2. Eksem, radang kulit

Rebus 60 g herba segar atau 30 g herba kering. Minum 2 kali sehari.

Akan menghilangkan rasa gatal dan lebih efektif pada pasien pasien

dengan lesi yang luas dengan pembengkakkan kulit, rasa gatal dan

status mental yang buruk. Pada lesi setempat bubuhi dengan tunas dan

daun yang dilumatkan

3. Disentri

Rebus 50-60 g daun segar yang ditambah 25 g gula putih, minum.

4. Biduran

Giling seluruh tanaman (tanpa akar), lalu gosok ke daerah yang

biduran sampai kulit berwarna hijau. Lakukan 2-3 kali sehari. Pada

sebagian kasus penyakit sembuh dalam 4-5 hari.

5. Keputihan

Bahan dan cara pakai: daun leunca, bunga putih jengger ayam,

masing-masing 30 gram, direbus dengan 3 gelas hingga tersisa 1 gelas.

Minum sehari 2 kali

6. Mata kering (xerophthalmia)

Kunyah 15 buah leunca masak, lalu telan. Lakukan 3 kali sehari.

(Dalimartha,

2008)

15

Page 16: makalah botfar

2.2.8. Khasiat Tanaman Leunca

Diketahui bahwa leunca (Solanum nigrum L.) mengandung bahan

sebagai antiseptik, anti inflammasi dan antidisentri (Heiser 1969; Vogel

1990). Menurut Akhtar dan Mohammad (1989) bahwa serbuk dari tanaman

dapat sebagai ulcerogenik. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai

antimalaria (Watt dan Breyer-Brandwijk,1962)

Bijinya dapat digunakan untuk pengobatan gonorrhea dan disuria (Jain

dan Borthakur, 1986). Tandon dan Rao (1974) melaporkan bahwa buah dan

jusnya dapat menyembuhkan penyakit perut dan demam sedangkan tunasnya

dapat digunakan untuk penyakit kulit. Selain itu, bunga dan daunnya dapat

digunakan sebagai penurun panas dan melawan efek overdosis dari alkohol

(Heiser, 1963). Daunnya yang di jus digunakan sebagai obat cacing, nyeri

pada sendi serta sakit telinga (Grieve, 1931).

Luar Negeri :

buah dan daunnya sebagai obat pusing (di Meksiko)

mengurangi radang ginjal, kandung kemih, dan antidiare (di Cina)

menyembuhkan penyakit anjing gila (di India)

getahnya dapat dapakai sebagai obat kutilan (gangguan pada kulit)

rebusan air daunnya dapat melancarkan buang air kecil, batuk,

menurunkan tekanan darah tinggi, dan dapat mengurangi jumlah sel

darah putih dalam tubuh

sebagai zat antirematik (di Nigeria)

Indonesia :

16

Page 17: makalah botfar

Buahnya yang agak pahit bisa buat obat herpes simpleks

Daunnya buat nyembuhin borok atau kelainin pada kulit

Daun dan buahnya yang telah dikeringkan bisa dikonsumsi untuk

mengobati sakit pinggang, encok dan nyeri otot. secara empiris

tumbuhan ini bahkan mampu mengobati cacar air atau campak,

ketergantungan alkohol, gastritis dan bekas luka bakar

Obat hipertensi

Obat sembelit

Peluruh air seni

Menghilangkan bengkak (antiswelling)

Melancarkan darah

Peluruh dahak

Pereda batuk

Antimitosis

Antineoplastik

Antibakteri

Menghilangkan gatal (antipritus)

2.2.9. Kontraindikasi Tanaman Leunca

Tanaman leunca juga mengandung racun, baik buah dan daunnya.

Mengkonsumsi leunca, buah maupun daunnya dapat menyebabkan keracunan.

Pada daun yang tua mengandung glikoalkaloid solanin. Begitu juga buah yang

dikonsumsi mentah konsentrasi alkaloid sangat tinggi. Mengkonsumsi daun

maupun buah lenuca dalam jumlah banyak atau besar dapat menyebabkan

muntah, iritasi lambung, banyak keluar air liur , mengantuk, sakit perut, diare,

lemas, gemetar serta gangguan pernafasan (Zenit, 2011).

17

Page 18: makalah botfar

BAB III

PENUTUP

3. 1. Kesimpulan

Wortel dan tanaman Leunca merupakan contoh dari tanaman obat asli

Indonesia yang telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun yang lalu oleh nenek

moyang kita. Wortel (Daucus carota) dan Leunca (Solanum nigrum)

memiliki banyak kandungan zat aktif yang berkhasiat meningkatkan fungsi

fisiologis tubuh untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit.

Cara pemakaian kedua tanaman tersebut sebagai racikan obat terbilang

cukup sederhana dan mudah dibuat oleh banyak orang.

3. 2. Saran

Farmasis adalah salah satu pekerjaan dibidang kesehatan. Maka dari

itu farmasis harus lebih menggali, mencari tahu dan menguasai kekayaan

alam Indonesia. Sehingga kekayaan alam Indonesia dapat dimanfaatkan

dan dipergunakan dengan baik dan benar. Dengan begitu, Indonesia tidak

akan kekurangan bahan obat obatan tradisional yang cenderung lebih

sedikit efek samping yang terbuat. Selain itu, farmasis juga sebaiknya

mensosialisasikan hal ini sehingga masyarakat luas dapat

memanfaatkannya secara benar.

18

Page 19: makalah botfar

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2010. Mengenal Khasiat Wortel. Available online at http://e-

smartschool.co.id/index.php?

option=com_content&task=view&id=163&Itemid=1

Anonym. 2011. Cara Budidaya Wortel. Available online at

http://tipspetani.blogspot.com/2011/01/cara-budidaya-wortel.html

Anonym. 2009. Wortel dan Manfaatnya untuk Pengobatan. Availabel online at

http://khasiat-obatherbal.blogspot.com/2009/07/wortel-dan-manfaatnya.html

Anonim. 2012. Informasi Spesies: Ranti. Available online at

http://www.plantamor.com/index.php?plant=1168

Garay. 2013. Ranti. Available online at

http://kalderaprau.wordpress.com/tag/solanum-nigrum/

Asesa. 2011. Leunca. Available online at http://tanaman-

herbalobat.blogspot.com/2011/07/leunca.html

Dalimartha, Setiawan. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Jakarta:

Pustaka Bunda.

Istiaji, Raditya Prima. 2012. Leunca (Solanum nigrum). Available online at

http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2339

Zenit, Iman. 2011. Manfaat dan Khasiat Ranti/Leunca. Available online at

http://www.jadilah.com/2011/06/manfaat-dan-khasiat-rantileunca.html

19

Page 20: makalah botfar

Redaksi AgroMedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta: Agromedia

Pustaka.

Adi, Lukas Tersono. 2007. Sehat Berdasarkan Golongan Darah. Jakarta:

AgroMedia Pustaka.

Ikeda, T.; Tsumagari, H.; Nohara, T. Steroidal oligoglycosides from Solanum

nigrum. Chem. Pharm. Bull. (Tokyo) 2000, 48, 1062-1064.

Lin, H. M.; Tseng, H. C.; Wang, C. J.; Chyau, C. C.; Liao, K. K.; Peng, P. L.;

Chou, F. P. Induction of autophagy and apoptosis by the extract of Solanum

nigrum Linn in HepG2 cells. J. Agric. Food Chem. 2007, 55 (9), 3620–3628.

Lin, H. M.; Tseng, H. C.; Wang, C. J.; Lin, J. J.; Lo, C. W.; Chou, F. P.

Hepatoprotective effects of Solanum nigrum Linn extract against CCl(4)-

induced oxidative damage in rats. Chem. Biol. Interact. 2008, 171 (3), 283–293.

20