Makalah biologi kel.7 1e

45
NamaTugas: NamaDosen: MakalahBiologi Solheri,M.Pd SistemPeredaranDarahManusia Dan Hewan Oleh: PiyaMutiara PutriAzura RiaWulandari Kelas 1E JurusanPendidikan Kimia Page | 1

Transcript of Makalah biologi kel.7 1e

NamaTugas: NamaDosen:

MakalahBiologi Solheri,M.Pd

SistemPeredaranDarahManusia Dan Hewan

Oleh:

PiyaMutiara

PutriAzura

RiaWulandari

Kelas 1E

JurusanPendidikan Kimia

FakultasTarbiyahdanKeguruan

Page | 1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulisucapkanpujidansyukurkehadirat Allah swt., yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat

pada waktunya.

Makalah ini dibuat dari hasil pembelajaran penulis terhadap referensi-

referensi yang penulis dapatkan.Oleh karena itu, penulis memberanikan diri untuk

menyusun makalah ini dengan judul “SistemPeredaranDarah” . Penyusunan

makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi dasar.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuandari

berbagai pihak, baik berupa materi maupun dorongan dan bimbingan. Oleh

karenaitu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1)      Solheri,M.Pd selaku Dosen matakuliah Biologi

2)      Rekan-rekan yang ikut  serta dan membantu dalam pembuatan makalah ini.

Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penulis

menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.

Keterbatasan sumber, keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh

karena itu, dengan keterbukaan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Penulis mengucapkan

terimakasih dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Pekanbaru,12November 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….

BAB I  PENDAHULUANA. LatarBelakang……………………………………..………………..B. RumusanMasalah……………………………………………………C. Tujuan…………………………………………..................................

BAB II  PEMBAHASANA.    Komponen Sistem Peredaran Darah 1.    Darah……………………………………………………………………. a.     Plasma Darah..................................................................................... b. sel-sel darah....................................................................................... c. mekanismepengumpulandarah......................................................... d. penggolongandara…………………………………………………... e.transfusidarah….……………………….……………..….………… 2.    Pembuluh Darah…………………………………………….………...... a.     Pembuluh Nadi (Arteri )……..…………………….……….....…….. b.     Pembuluh Balik ( Vena )………..……….…………….……....…..... 3. Jantung……………………………………...……..…….............B.    Peredaran Darah Manusia………………….……..............................................C.    Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah……………….…….……..……......... 1.    Ekokardiograf ( Echocardiography, ECG )……………………..….......... 2.    Pemindaian dengan bahan radio aktif………..................................... 3.    Angioplasti.................................................................................................. 4. Operasi bypass jantung………………………………..…………..............E.    Sistem Peredaran Darah Hewan 1.    Sistem Peredaran Darah Terbuka dan Tertutup………………...………...

BAB III  KESIMPULAN…………………………………………………….......... 1. kesimpulan…………………………………………………..... 2. saran……………………………………………………...……

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….…...

3 | b i o l o g i

Universitas Sultan SyarifKasim Riau

2014

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.

II. RUMUSAN PERMASALAHAN

            Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yakni sebagai berikut :

1.       Komponen apa yang terdapat pada darah?2.      Bagaimana mekanisme penggumapalan darah?3.      Bagaimana sistem penggolongan darah?4.      Bagaimana sistem pendonoran darah?5.      Jelaskan komponen dari pembuluh darah?6.      Jelaskan tentang jantung?7.      Bagaimana tentang sistem peredaran darah pada manusia?8.      Jelaskan tentang gangguan pada sistem peredaran darah manusia?9.      Jelaskan tentang sistem peredaran darah pada hewan?

III. TUJUAN

            Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

4 | b i o l o g i

1. Sebagai bahan yang dapat dijadikan kesimpulan dari materi tentang sistem pembuluh darah.

2.       Sebagai bahan untuk penyelesaian tugas Struktur Perkembangan Hewan.3.       Sebagai bahan untuk pembelajaran baik untuk penulis maupun pembaca.4.       Sebagai aplikasi dari model pembelajaran “Student-Centre”.

BAB II

PEMBAHASAN

I.    DARAH

Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah ( eritrosit ), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah ( trombosit ).

Komposisi plasma dalam darah sekitar 55 %, sedangkan sel-sel darah dan trombosit sekitar 45 % .Sel dan keping darah lebih berat dibandingkan plasma sehingga dapat di pisahkan melalui prosedur yang di sebut sentrifugasi.

Fungsi darah :

1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh oleh plasma darah

2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang

3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.

4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dilakukan oleh sel-sel darah merah

5. Membunuh kuman yang masuk ke tubuh dilakukan oleh sel darah putih

6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah

7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

5 | b i o l o g i

Sistem peredaran darah memiliki tiga komponen utama sebagai berikut:1. Darah2. Jantung3. Pembuluh darah

II. KOMPONEN DARAH

a. Plasma Darah

Merupakan bagian darah yang berbentuk CAIR, komponen terbesarnya adalah

AIR.Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan berbagai ion, yang

meliputi glukosa sebagai sumber energi untuk sel-sel tubuh dan asam amino.

Ion yang banyak terdapat dalam plasma darah adalah natrium dan chlor, namun

selain itu terdapat juga ion Fe. Ion dan molekul tersebut akan diedarkan ke

seluruh tubuh atau berfungsi untuk membantu peredaran zat-zat lainnya.

6 | b i o l o g i

7% plasma darah terdiri dari protein, yaitu albumin 4%, globulin 2,7%, dan

fibrinogen 0,3%.

Selain itu plasma darah berfungsi juga untuk membawa enzim dan hormon,

sehingga pada plasma darah terdapat pula hormon dan enzim.

Komposisi Kimia Plasma Darah

Komponen fungsi

Air 90% ,sebagai pelarut zat lain

Garam-garam (ion-ion) seperti

natrium,kalsium,kalium,magnesiu

m,klorida,dan bikarbonat

<1% ,menyeimbangkan tekanan

osmosis,mempertahankan PH,fungsi saraf dan

otot,serta mengatur permeabilitas membrane sel

Protein

Albumin

Globulin

fibrinogen

7%

Mempertahankan keseimbangan air pada darah dan

jaringan,mengatur volume darah.

Membantu transportasi lemak,vitamin,dan hormone.

Berperan dalam proses penggumpalan darah

Nutrien (glukosa,asam amino,asam

lemak)

Karbon dioksida

Sampah nitrogen

hormon

Digunakan oleh sel,makanan cadangan,atau diuraikan

Hasil respirasi sel yang dibawa keparu paru untuk

dibuang

Hasil metabolism yang akan dieksresikan ke ginjal

Mempengaruhi aktivitas organ yang dituju

b. Sel Darah

Sel darah menjadi tiga kelompok yaitu, eritrosit, leukosit & trombosit

7 | b i o l o g i

Gambar 1.1 Perbandingan ukuran sel darah

Tabel Sifat- Sifat Khusus Sel Darah Manusia

Jenis Sel dan Rata-Rata

Jumlah Tiap mm3 Darah

Bentuk dan Ukuran Tempat

Pembuatan

Fungsi dan Sifat-

Sifat Lain

Eritrosit (Sel Darah

Merah) ; 4-5 Juta

Bulat, bikonkaf, tidak berinti,

ukuran 8µm

Endotelium dari

sum-sum tulang

Transpor oksigen,

tetap di dalam

pembuluh darah

Leukosit (Sel Darah Putih)

; 6000-9000

1.       Granulosit

              a. Neutrofil;65-75%              b. Eosinofil; 2-5%

              c. Basofil; 0,5%

2.      

Agranulosit

              a. Limfosit; 20-25%

              b. Monosit; 2-6%

Tidak Berwarna, ukuran 10-12

µm

Nukleus pecah-pecah

dihubungkan benang

sitoplasma; berbintik

Bintik-bintik berwarna lemah

Bintik-bintik sedikit; warna

merah eosin

Bintik-bintik berwarna biru

Berinti sebuah; besar, bulat; 6-

10 µm

Berinti sebuah; besar, bulat;

12-15 µm

Sel

retikuendothel

dari sum-sum

tulang

Jaringan limfoid

dan limpa

Limpa dan sum-

sum tulang

Mempertahankan

terhadap infeksi;

ameboid; dapat

meninggalkan

pembuluh darah

dan masuk ke

jaringan

Tidak bergerak

untuk imunitas

Bergerak cepat;

fagostik

Trombosit (Keping darah);

200.000-300.000

Tidak berinti; kecil; rapuh; 2-4

µm

Fragmentasi dan

megakariosit

Pembekuan darah

8 | b i o l o g i

1. Eritrosit ( Sel Darah Merah)

Eritrosit atau sel darah merah yang normal berbentuk cakram bikonkaf,

berdiameter kira-kira 8µm, dan tidak mempunyai inti atau nucleus.

Gambar 1.2 Struktur EritrositKonsentrasi eritrosit rata-rata pada pria dewasa normal per mikroliter adalah 5,4

juta dan pada wanita dewasa normal adalah 4,8 juta butir. Jumlah eritrosit ini

bervariasi pada kedua jenis kelamin dan perbedaan umur.

Setiap butir eritrosit mengandung hemoglobin.

Hemoglobin memberi warna merah pada darah

Setiap hemoglobin terdiri dari protein yang disebut globin dan pigmen non

protein yang disebut heme, setiap heme berikatan dengan rantai polipeptida

yang mengandung besi (Fe).

Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen, jika hemoglobin berikatan

dengan oksigen maka akan menjadi oksihemoglobin, yang akan mengalir ke

seluruh tubuh bersama dengan darah.

9 | b i o l o g i

Pembentukan Eritrosit

Pembentukan erirosit disebut juga eritropoiesis.Eritropoiesis terjadi di sum-sum

tulang.Pembentukan diatur oleh suatu hormone glikoprotein yang disebut

dengan eritroprotein.

Proses Pembentukan Eritrosit

Jangka hidup ertirosit kira- kira 120 hari. Eritrosit yang telah tua akan ditelan oleh

sel-sel fagosit yang terdapat dalam hati dan limpa. Di dalam hati, hemoglobin

diubah menjadi pigmen empedu (bilirubin) yang berwarna kehijauan.Pigmen

empedu disekresikan oleh hati ke dalam empedu.Zat besi dari hemoglobin tidak

diekskresikan, tapi digunakan kembali untuk membuat eritrosit baru.

10 | b i o l o g i

2. Leukosit (Sel Darah Putih)

Leukosit terdapat di dalam darah manusia dan berjumlah sekitar 6000-9000 butir

untuk setiap mikroliter darah manusia.Leukosit berumur sekitar 12 hari.Leukosit

keluar dari pembuluh kapiler apabila ditemukan antigen. Proses keluarnya

leukosit disebut dengan diapedesis. Leukosit yang berperan melawan penyakit

yang masuk ke dalam tubuh disebut antibodi.

Leukosit mempunyai sebuh nukleus, tidak berwarna (bening), dan menunjukan

gerakan amuboid .

Leukosit terbagi kedalam dua kelompok, yaitu granulosit dan

agranulosit.Granulosit jika plasmanya bergranuler dan agranulosit jika plasmanya

tidak bergranuler.

Tabel Jenis- Jenis Leukosit

Jenis Leukosit Gambar Keterangan

Gra

nulo

sit

Neutrofil Netrofil memiliki nukleus yang terdiri dari tiga sampai

lima lobus dan memiliki granula merah kebiruan. Sel-

sel ini berukuran 8 µm dalam keadaan segar. Netrofil

bersifat fagosit dengan cara masuk ke jaringan yang

terinfeksi Sebuah sel netrofil dapat memfagositosis 5-

20 bakteri sebelum sel netrofil menjadi inaktif dan

mati. Netrofil hanya aktif sekitar 6-20 jam.

Basofil Basofil memiliki nukleus berbentuk S dan granula

yang berwarna biru selain itu basofil juga bersifat

fagosit. Basofil melepaskan heparin dan histamin ke

dalam darah

11 | b i o l o g i

Gra

nulo

sit

Eosinofil Eosinofil berbentuk hampir sepert bola, berukuran 9

µm dalam keadaan segar. Eosinofil memiliki nukleus

yang terdiri dari dua lobus dan memiliki granula

berwarna merah serta bersifat fagosit dengan daya

fagositosis yang lemah. Eosinofil dianggap dapat

mendetoksifikasi toksin yang menyebabkan radang

dan berkumpul dalam suatu jaringan yang mengalami

alergi. Eosinofil dilepaskan oleh sel basofil atau

jaringan yang rusak.

Agr

anul

osit

Monosit Monosit memiliki satu nukleus besar dan berbentuk

bulat telur atau seperti ginjal. Diameter monosit

berukuran 9-12 µm. monosit dapat berpindah dari

aliran darah ke jaringan. Di dalam jaringan, monosit

membesar dan bersifat fagosit menjadi makrofag.

Makrofag ini bersama netrofil merupakan leukosit

fagosit utama, paling efektif, dan berumur panjang.

Monosit juga dapat bergerak cepat.

Limfosit Limfosit berbentuk seperti bola dengan ukuran

diameter 6-8 µm. limfosit dibentuk di sumsum tulang,

sedangkan pada janin dibuat di hati. Limfosit berfungsi

untuk imunitas dan tidak dapat bergerak. Terdapat dua

jenis sel limfosit, yaitu limfosit B dan limfosit T.

Limfosit yang tetap berada di sumsum tulang

berkembang menjadi Limfosit B. Limfosit B berperan

dalam pembentukan antibody.

Sedangkan limfosit yang berasal dari sumsum tulang

dan pindah ke timus berkembang menjadi sel T.

Limfosit T mempunyai berbagai fungsi, contohnya

Limfosit sitotoksis-T berfungsi menghancurkan sel

yang terserang virus.

12 | b i o l o g i

Heparin adalah mukopolisakarida yang banyak terdapat di dalam hati dan paru-

paru. Heparin juga mencegah pembekuan darah,Histamin adalah suatu senyawa

yang dibebaskan sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai.

3. Trombosit ( Keping Darah)

Trombosit berbentuk bulat kecil dengan ukuran diameter 2-4 µm dan tidak

mempunyai inti.Trombosit dibentuk dalam sumsum tulang dari

megakariosit.Megakarosit merupakan trombosit yang sangat besar dalam

sumsum tulang. Trombosit berbentuk seperti tunas pada permukaan

megakariosit, kemudian melepaskan diri untuk masuk ke dalam darah.

Konsentrasi normal trombosit dalam darah adalah antara 150.000 – 350.000

butir per millimeter kubik.

Trombosit merupakan struktur yang sangat aktif, waktu paruhnya dalam darah

adalah 8-12 hari, setelah itu proses kehidupannya berakhir.

Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.

III. Mekanisme Pembekuan Darah

13 | b i o l o g i

Jika suatu jaringan tubuh terluka maka trombosit akan pecah dan mengeluarkan

trombokinase.

Enzim tombokinase ini akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan

bantuan Ca2+. Protrombin merupakan protein tidak stabil yang dengan mudah

dapat pecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih kecil, salah satunya adalah

trombin.Protrombin dibentuk oleh hati dan digunakan secara terus-menerus

oleh tubuh untuk pembekuan darah.Pembentukan protrombin dipengaruhi oleh

vitamin K. Trombin adalah sebuah enzim yang mengkatalis perubahan fibrinogen

(protein plasma yang dapat larut dalam plasma darah) menjadi fibrin (protein

yang tidak dapat larut dalam plasma darah). Pembentukan benang-benang fibrin

menyebabkan luka akan tertutup karena benang fibrin menjaring sel darah

merah dan plasma untuk membentuk bekuan.

14 | b i o l o g i

IV. PENGGOLONGAN DARAH

Membran eritrosit mengandung dua antigen yaitu tipe-A dan tipe-B.antigen ini

disebut aglutinogen. Sebaliknya, antibody yang terdapat dalam plasma akan

bereaksi spesifik terhadap antigen tipe-A atau tipe-B yang dapat menyebabkan

aglutinasi (penggumpalan) eritrosit. Antibody plasma yang menyebabkan

penggumpalan aglutinogen disebut aglutinin.Ada dua macam aglutinin, yaitu

aglutinin-a (zat anti-A) dan aglutinin-b (zat anti-B).

Aglutinogen-A mempunyai enzim glikosil tranferase yang mengnadung asetil

glukosamin pada rangka glikoproteinnya.Sedangkan aglutinogen-B mengandung

enzim galaktosa pada rangka glikoprotennya.Aglutinogen-AB adalah golongan

yang memiliki kedua jenis enzim tersebut.Ahli imunologi (ilmu tentang kekebalan

tubuh) kebangsaan Austria bernama Karl Landsteiner (1868-1943)

mengelompokkan golongan darah manusia.Berdasarkan Amaka golongan darah

dikelompokkan menjadi golongan darah A, B, AB, dan O.

         Golongan darah A, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan aglutinin-b

dalam plasma darah.

         Golongan darah B, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-B dan aglutinin-a

dalam plasa darah.

         Golongan darah AB, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan B, dan

plasma darah tidak meiliki aglutinin.

         Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak memiliki agutinogen-A dan B, dan

plasma darah memiliki aglutinin-a dan b.

Tabel Golongan Darah Berdasarkan Aglutinin dan Aglutinogen

Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin

A A b

B B a

AB A dan B Tidak Ada

O Tidak Ada a dan b

Uji Golongan Darah

15 | b i o l o g i

Uji golongan darah atau tes darah dilakukan untuk mengetahui golongan darah

seseorang. Cara melakukan tes darah adalah dengan mengambil sampel darah

orang yang akan di tes golongan darahnya, kemudian sampel darah

tersebut ,masing- masing akan ditetesi oleh serum anti A, anti B dan anti AB.

Serum tersebut identik dengan aglutinin sehingga serum tersebut dapat

menggumpalkan darah apabila bercampur dengan darah yang memiliki

aglutinogen yang sesuai.

Contohnya seseorang dengan golongan darah A jika ditetesi dengan serum anti A

maka darahnya akan menggumpal, karena aglutinogen pada darah orang tersebut

bercampur dengan serum anti A yang identik dengan aglutinin a. Sedangkan

ketika ditetesi serum anti B darahnya tidak menggumpal karena orang tersebut

tidak memiliki aglutinogen B sehingga serum anti B tidak menggumpalkan darah.

Tabel aglutinasi golongan darah dengan serum anti A, Anti B dan anti AB

Golonga

n Darah

Serum Anti

A/ Aglutinin

a

Serum anti B/

Aglutinin b

Serum anti AB/

Aglutinin ab

Aglutinogen

A Menggumpal Tidak

Menggumpal

Menggumpal A

B Tidak

Menggumpal

Menggumpal Menggumpal B

AB Menggumpal Menggumpal Menggumpal AB

O Tidak

Menggumpal

Tidak

Menggumpal

Tidak

Menggumpal

Tidak Ada

16 | b i o l o g i

Gambar 2.1 Uji serum golongan darah ( Tes darah )

Metode Rhesus

Cara lain dalam mengelompokan golongan darah adalah dengan menggunakan

metode Rhesus.

Tipe Rhesus ini pertama kali ditemukan pada eritrosit kera spesies Maccacus rhesus.

Rhesus positif (+) maka di dalam eritrositnya terdapat aglutinogen/ antigen rhesus

(Disebut juga aglutinogen D).Rhesus negative (-) maka di dalam eritrositnya tidak

terdapat aglutinogen/ antigen rhesus (Aglutinogen D).

Kira-kira 85% dari seluruh bangsa berkulit putih adalah Rh negatif, sedangkan pada

bangsa Afrika yang berkulit hitam 100% adalah Rh positif.

Golongan darah rhesus ini dapat mempengaruhi keturunan dan jika terjadi

ketidakcocokan maka dapat menyebabkan kelainan eritroblastosis fetalis.

Tabel Fenotip dan Genotip

               Macam Rhesus                      Fenotip                       Genotip

      Rhesus (+)         Rhesus Positif       Rh+Rh+ / Rh+Rh-

      Rhesus (-)         Rhesus Negatif       Rh-Rh-

Eritroblastosis Fetalis

Seorang ibu Rh- dan ayah Rh+ dapat memiliki janin yang Rh+. Selama kehamilan

atau persalinan antigen Rh (aglutinogen Rh) dari bayi dapat masuk ke peredaran

darah ibu melalui plasenta dan darah ibu akan bereaksi dengan memproduksi

aglutinin anti Rh. Makin sering si ibu hamil maka akan semakin banyak aglutinin

Rh yang dibentuk si ibu.

17 | b i o l o g i

Aglutinin Rh ini kemudian akan masuk kedalam peredaran darah janin melalui

plasenta, dan akan menimbulkan aglutinasi dan hemolisis eritrosit janin, dan

timbul anemia pada janin. Untuk mengatasi anemia ini, sum-sum merah, hati,

limfa janin melepaskan eritroblas yang belum matang ke peredaran darah,

sehingga timbul penyakit yang disebut eritroblastosis fetalis. Karena terjadi

hemolisis maka kadar bilirubin janin dapat meingkat.Kehamilan pertama biasanya

hanya menimbulkan efek kecil terhadap janin, tetapi pada kehamilan-kehamilan

berikutnya janin dapat mati didalam rahim.

Gambar 2.2 Proses terjadinya eritroblastosis fetalis

Transfusi Darah

Transfusi darah adalah pemberian darah seseorang kepada orang lain. Orang yang

berperan sebagai pemberi darah disebut dengan DONOR dan yang menerima

darah disebut RESIPIEN.

Donor perlu memperhatikan jenis aglutinogen di dalam eritrosit, sedangkan

resipien perlu memperhaitkan jenis aglutinin dalam plasma darah.

Sebelum melakukan transfusi perlu menentukan golongan darah resipien dan

golongan darah donor. Proses penentuan golongan darah dilakukan dengan cara

Tes Darah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.Setelah diketahui jenis

golongan darah antara donor dan resipien barulah proses transfuse darah dapat

dilakukan.Bagan Transfusi Darah:

18 | b i o l o g i

Golongan darah O adalah DONOR UNIVERSAL karena dapat di transfusikan ke

seluruh golongan darah

Golongan drah AB adalah RESIPIEN UNIVERSAL karena dapat menerima

semua jenis golongan darah

Tabel aglutinasi dari berbagai golongan darah

Golongan

Darah

Aglutinin A Aglutinin B

O Tidak Menggumpal Tidak Menggumpal

A Menggumpal Tidak Menggumpal

B Tidak Menggumpal Menggumpal

AB Menggumpal Menggumpal

Dari bagan dan tabel diatas dapat kita ketahui dari dan ke golongan darah apa saja

proses transfusi darah dapat terjadi.

Pada tabel melukiskan reaksi yang terjadi pada empat golongan darah yang

berbeda. Golongan darah O, eritrositnya tidak mempunyai aglutinogen sehingga

tidak dapat bereaksi dengan salah satu serum anti-A atau anti-B. Golongan darah

A mempunyai aglutinogen-A sehingga beraglutinasi dengan aglutinin anti-

A.Golongan darah AB mempunyai aglutinogen B sehingga beraglutinasi dengan

kedua jenis aglutinin.

19 | b i o l o g i

Golongan darah AB adalah resipien universal karena dapat menerima semua jenis

golongan darah.Sebaliknya golongan darah O adalah donor universal karena dapat

ditransfusikan kepada seluruh golongan darah.Tetapi transfusi darah yang terbaik

adalah transfusi darah dari golongan darah yang sejenis. Jika transfuse dilakukan

dengan jenis golongan darah yang berbeda, meskipun itu memungkinkan,

misalnya golongna darah O ditransfusikan ke golongan darah AB, masih mungkin

terjadi penggumpalan walaupun sedikit.

Alasan terbanyak melakukan transfuse adalah karena penurunan volume darah.

Transfusi juga sering digunakan untuk pengobatan anemia atau member resipien

beberapa unsur lain dari darah.

V. PEMBULUH DARAH

Pembuluh darah

Ada tiga jenis pembuluh darah yaitu:

Arteri : Merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung. Bila sampai di jaringan, arteri bercabang-cabang kecil yang disebut arteriole. Pembuluh arteri bersifat elastis dan darah yang mengalir tekanannya kuat karena memperoleh pemompaan langsung dari jantung.

Vena : Merupakan pembuluh yang mengalirkan darah kembali menuju ke jantung. Pembuluh vena yang menyebar di jaringan bercabang-cabang

20 | b i o l o g i

kecil dan disebut venula. Vena kurang elastis bila dibandingkan dengan arteri dan darah yang mengalir tekanannya rendah karena aliran darah pada vena berdasarkan sistem katup dan pompa otot. Vena biasanya terletak di permukaan tubuh di bawah kulit, sedangkan arteri lebih ke dalam.

 

Pembuluh kapiler

Yaitu pembuluh halus yang menghubungkan arteriole dengan venule.kapiler merupakan pembuluh halus yang dindingnya hanya setebal selapis sel.pada pembuluh inilah tejadi pertukaran oksigen dari darah dengan karbon dioksida jaringan

Perbedaan arteri dan vena

pembeda arteri VenaDinding Tebal dan elastis Tipis dan kurang elastisArah aliran Meninggalkan jantung menuju jantungTekanan Kuat,kalau terpotong

darah memancarLemah,kalau terpotong darah menetes

Darah didalamnya Banyak mengandung oksigen,kecuali nadi paru paru

Banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena paru paru

Letak Lebih ke dalam Dekat permukaan tubuh

21 | b i o l o g i

Klep Hanya satu pada pangkal Banyak,terdapat di seoanjang vena

DINDING PEMBULUH DARAH

a.lapisan terluar :merupakan lapisan tipis dan kuat terdiri atas jaringan ikat

b.lapisan tengah :terdiri atas jaringan otot.karena otot polos inibersifat tidak sadar maka aliran darah dan tekanan darah pada pembuluh darah tidak dapat dirasakan

c. lapisan dalam :merupakan lapisan yang membatasi ruangan pembuluh darah

skema peredaran darah

bilik kiri seluruh tubuh serambi kanan

serambi kiri paru paru bilik kanan

jadi,setiap kali beredar darah melalui jantung dua kali,maka itu peredaran darah manusia dan mamalia disebut peredaran darah ganda

VI. Jantung

Jantung merupakan alat pemompa darah, terletak didalam rongga dada dan diatas diafragma. Jantung mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:

a.    Dinding jantung: terdiri atas tiga lapis, yaitu

epikardium (lapisan luar) perikardium (selaput pembungkus jantung) miokardium (otot jantung)

22 | b i o l o g i

endokardium (selaput yang melapisi ruangan jantung)

Beginilah bagian-bagian jantung. (sori gak sempat nerjemahin)

b.    Ruangan jantung: terdiri atas 4 ruangan yaitu

serambi (atrium) kanan dan kiri serta dua bilik (ventrikel) kanan dan kiri

o Pada bayi yang belum lahir, antara serambi kanan dan serambi kiri terdapat lubang yang disebut foramen ovale. Lubang ini berfungsi sebagai bypass aliran darah karena belum berfungsinya paru-paru janin.

c.     Katup jantung: untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Ada tiga macam katup jantung:

valvula trikuspidalis (berdaun tiga): terdapat di antara atrium kanan dan ventrikel kanan

valvula bikuspidalis (berdaun dua): terdapat di antara atrium kiri dan ventrikel kiri

valvula semilunaris (bentuk bulan sabit): terdapat pada pangkal batang aorta

d.    Saraf jantung

Sinoatrium Node (SA Node): terdapat pada atrium kanan Atrioventricular Node (AV Node): terdapat pada sekat antara atrium dan

ventrikel

Pola peredaran darah

23 | b i o l o g i

Bila SA Node mengeluarkan impuls akan menyebabkan atrium berkontraksi sehingga darah dipompa menuju ke ventrikel. Impuls yang mengalir akhirnya merangsang AV Node sehingga juga mengeluarkan impuls yang menyebabkan otot ventrikel berkontraksi, dan darah dipompa keluar jantung.

Bila ventrikel kiri berkontraksi darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta (nadi besar). Darah yang mengalir ini kaya akan oksigen dan nutrisi. Di jaringan tubuh nutrisi dan oksigen diambil oleh sel-sel tubuh.Kemudian sel melepaskan CO2 dan sisa metabolisme yang kemudian diangkut oleh darah melalui pembuluh vena cava superior dan vena cava inferior kembali menuju atrium kanan.Pola peredaran ini disebut peredaran darah besar.

r.

Dari atrium kanan darah dipompa masuk ke ventrikel kanan lalu mengalir meninggalkan jantung menuju ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.Darah yang mengalir ini membawa banyak CO2 yang hendak dibuang.Di paru-paru CO2 dilepaskan dan oksigen diikat, lalu darah mengalir melalui vena pulmonalis kembali ke jantung masuk ke atrium kiri.Pola peredarah ini disebut peredaran darah kecil. Dari atrium kiri darah masuk ke ventrikel kiri, dan siklus yang sama terulang.

Perlu diperhatikan bahwa kontraksi atrium kanan dan kiri berlangsung bersamaan.Demikian pula kontraksi ventrikel kanan dan kiri juga bersamaan.Jadi aliran darah pada peredaran darah besar dan kecil berlangsung serentak, dan bukannya bergantian.

24 | b i o l o g i

Saat ventrikel berkontraksi timbul tekanan yang disebut tekanan sistole.Saat ventrikel berelaksasi masih ada tekanan yang disebut tekanan diastole.Umumnya pada orang muda yang sehat besarnya tekanan sistole dan diastole adalah 120/80 mmHg. Tekanan darah ini akan semakin tinggi sejalan dengan pertambahan usia.

Sebenarnya masalah tekanan sistole dan diastole ini juga terjadi pada saat kontraksi atrium.Jadi ada sistole atrium dan diastole atrium.Tapi di dunia medis konteks tekanan sistole dan diastole tampaknya lebih mengacu pada kontraksi ventrikel.

VII. PEREDARAN DARAH MANUSIA.

Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu :

1.      Peredaran darah kecil.

Adalah peredaran darah dibilik kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.

Skema :

jantung (bilik kanan) -> paru-paru -> jantung (serambi kiri)

2. Peredaran darah besar

Adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.

Oleh karena pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah tersebut, maka manusia di katakan memiliki peredaran darah ganda.

Skema :

jantung (bilik kiri) -> seluruh tubuh -> jantung (serambi kanan)

Peredaran Limfe (Getah Bening)

Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe atau peredaran getah bening.Peredaran getah bening merupakan peredaran terbuka, yaitu dimulai dari dalam jaringan dan berakhir pada pembuluh balik bawah selangka (vena sub klavia).

Cairan ini berasal dari darah yang keluar melalui dinding kapiler lalu masuk ke ruang antarsel, dan kemudian masuk ke pembuluh halus yang disebut pembuluh getah bening (limfe).Dari pembuluh limfe kecil, kemudian berkumpul pada pembuluh getah bening yang besar, dan yang terakhir masuk ke vena sub klavia.

25 | b i o l o g i

Sistem limfatik pada manusia

Pembuluh limfe besar ada dua macam, yaitu:

Sistem pembuluh limfe dada (ductus thoraxicus): mengalirkan limfe dari bagian tubuh sebelah bawah, dan bagian tubuh atas sebelah kiri ke pembuluh vena bawah selangka kiri.

Sistem pembuluh limfe dada kanan (ductus limfaticus dexter): mengalirkan limfe dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan kanan ke vena bawah selangka kanan. Di sepanjang pembuluh limfe terdapat kelenjar limfe yang merupakan penyaring kuman. Beberapa kelenjar limge yang besar adalah:

kelenjar limfe lipat siku, lipat dada, ketiak, lutut, dan leher. di selaput lendir usus. kelenjar folikel pangkal lidah. tonsil, amandel, dan pada adenoid.

Seperti aliran darah pada vena, aliran getah bening disebabkan oleh tekanan otot rangka yang terdapat di sekitar pembuluh getah bening.Dan untuk menjaga agar aliran getah bening dapat lancar, disepanjang pembuluh terdapat katup.Persis seperti vena.

IX. KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH.

Kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah antara lain :

1. Anemia ( Kurang Darah )

Adalah kurangnya darah Hb atau kurangnya jumlah eritrosit dalam darah.

2. Varisis

Adalah pelebaran pembuluh darah di betis.

26 | b i o l o g i

3. Hemoroid ( Ambien )

Adalah pelebaran pembuluh darah disekitar dubur (anus).

4. Arterios klerosis

Adalah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau endapan kapur.

5. Atherosklerosis

Adalah pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak.

6. Embolus

Adalah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.

7. Trombus

Adalah tersumbatnya pembuluh darah karena bendah yang tidak bergerak.

8. Hemofilia

Adalah kelainan darah sukar membeku karena faktor hereditas atau

keturunan.

9. Leukimia ( kangker darah )

Adalah bertambahnya leukosit secara tak terkendali.

10. Penyakit kuning pada bayi ( eritroblastosis fetalis )

Adalah merusaknya eritrosit bayi atau janin akibat aglutinasi dari antibodi

ibu, apabila ibu bergolongan darah Rh- dan embrio Rh+.

D.           TEKNOLOGI PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

          Beberapa contoh teknologi yang berkaitan dengan sistem peredaran darah adalah sebagai berikut[6]

1.             Ekokardiograf ( Echocardiography, ECG )

27 | b i o l o g i

ECG berguna untuk mendiagnosis penyakit dan gangguan pada tutup jantung,

penyakit jantung bawaan, gagal jantung, tumor di jantung, dan gangguan fungsi

Ventrikel kiri.

2.             Pemindaian dengan bahan radio aktif.

Metode ini digunakan untuk memeriksa rasa nyeri dada atau memastikan hasil uji

dari penggunaan metode lain, dan memeriksa hasil terapi jantung atau operasi

bypass.

3.             Angioplasti.

Cara ini dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh darah yang

tersumbat oleh plak ( timbunan lemak ).

4.             Operasi bypass jantung.

Operasi bypass sering kali dilakukan terhadap pasien yang menderita

penyumbatan pembuluh darah orteri jantung.

VIII. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA HEWAN

Berdasarkan tempat mengalirnya,system peredaran darah pada hewan dibedakan menjadi dua,yaitu system peredaran darah terbuka dan tertutup.

1.             Sistem Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah

keseluruh tubuh ( jaringan ) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Kadang

darah secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh.

2.             Sistem Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah keseluruh tubuh

melalui pembuluh-pembuluh darah pada sistem ini, darah diedarkan melewati

arteri dan kembali kejantung melewati vena.

A. System peredaran darah tertutup

Sistem peredaran darah pada burung

Peredaran darah pada burung merupakan peredaran darah tertutup serta ganda. Alat-alat peredaran darah pada burung merpati, terdiri atas jantungserta  pembuluh

28 | b i o l o g i

darah. Jantungnya terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan.Dalam Tiap ruang jantung burung dibatasi sekat yang jelas sehingga darah yang mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru nggak bercampur dengan darah yang mengandung karbon dioksida yang berasal dari seluruh tubuh.

Sistem peredaran darah pada katak

Katak Mempunyai sistem peredaran darah ganda, jantung katak terdiri atas tiga ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, dan bilik mengapa???

Karena jantung katak hanya mempunyai satu bilik maka darah yang banyak mengandung oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung.

Sistem peredaran darah pada cacing

Cacing punya alat peredaran darah yang terdiri atas pembuluh darah punggung, pembuluh darah perut, dan lima pasang lengkung aorta. Lengkung aorta fungsinya sebagai jantung.

Sistem peredaran darah pada ikan

Ikan memiliki Sistem peredaran darah tunggal, jantungnya terdiri atas dua ruang, yaitu serambi dan bilik.Jantung berisi darah yang miskin oksigen. Darah yang berasal dari bilik jantung kemudian dipompa melalui aorta yang akan menuju insang. Kemudian di Dalam insang, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen pun diikat oleh darah.Setelah melewati insang, darah yang banyak mengandung oksigen kemudian dialirkan ke seluruh tubuh.

Sistem peredaran darah pada reptil

Reptile punya sistem peredaran darah ganda, jantungnya terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan. Sekat antara bilik kanan dan kiri pada reptil tidak sama sekali sempurna Jantung reptil memiliki dua buah aorta, aorta kanan dan aorta kiri. Aorta kanan keluar dari bilik kiri dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh.Aorta kiri keluar dari perbatasan bilik kiri dan bilik kanan mengalirkan darah ke bagian belakang tubuh.

B. Sistem peredaran darah terbuka

Sistem peredaran darah pada serangga

Dalam Sistem peredaran darah pada serangga merupakan sistem peredaran darah terbuka sehingga darah dapat diedarkan langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh darah.Alat peredaran darahnya berupa jantung pembuluh.Pada bagian jantung pembuluh, terdapat lubang-lubang kecil (ostium) yang punya suatu katup. Ketika jantung pembuluh berdenyut, ostium pun tertutup, darah mengalir ke depan melalui aorta. Peredaran darah belalang hanya mengedarkan sari

29 | b i o l o g i

makanan dan mengambil sisa metabolisme, sedangkan peredaran oksigen ke seluruh tubuh dan pengambilan karbon dioksida dilakukan melalui sistem trakea.

Sistem peredaran darah pada udang

Mula mla darah dipompa dari jantung melalui pembuluh darah yang menuju bagian bawah tubuh,seperti bagian kaki.darah dari bagian kaki mengalir menuju insang bagian kiri dan kanan tanpa melalui pembuluh.di insang,darah mengikat oksigen dan kemudian kembali ke jantung

Sistem peredaran darah pada Mollusca

Alat sirkulasi darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana.jantung siput terdiri atas atrium dan ventrikel terletak didalam rongga perikardi.sirkulasinya diawalidengan darah dipompa dari jantung mengalir melalui sinus menuju jaringan tubuh.dari jaringan tubuh,darah kembali lagi ke jantung.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta jantung. Dan darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit ), sel darah putih ( leukosit ) dan keping darah, ( trombosit ).

30 | b i o l o g i

Didalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan karbondioksida, yaitu hemoglobin.Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit dan leukosit agranulosit

Trombosit berfungsi membekukan darah. Didalam serum terdapat antibody

Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik.Peredaran darah manusia tergolong peredaran tertutup dan ganda.

SARAN

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan, maka dari itu penulis menohon kritik ataupun saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan makalah-makalah kami selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Mohammad. 2009. Biologi. Jakarta:Bailmu

Wagita, Hadi. 2006. Biologi. klaten: Yudhistira.

Sumber lain :www.google.co.id

31 | b i o l o g i

32 | b i o l o g i