MAKALAH BIOKIMIA

31
MAKALAH BIOKIMIA JALUR ANABOLISME LIPID D I S U S U N O L E H : 1. Ana anggraini 08121003035 2. Dwi Indrawati 08121003019 3. Jamila 08121003059 4. Rini Br Sembiring 08121003003 JURUSAN KIMIA

description

Tugas makalah biokimia

Transcript of MAKALAH BIOKIMIA

Page 1: MAKALAH BIOKIMIA

MAKALAH BIOKIMIA

JALUR ANABOLISME LIPID

D I S U S U N O L E H :

1. Ana anggraini 081210030352. Dwi Indrawati 081210030193. Jamila 081210030594. Rini Br Sembiring 08121003003

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Page 2: MAKALAH BIOKIMIA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Biosintesis asam lemak, kolestrol, trigliserida dan fosfolipid adalah sebagai

bagian dari biosintesis lipida adalah suatu proses metabolisme yang penting dalam

jasad hidup. Hal ini benar jika diingat jaringan hewan mempunyai kemampuan

terbatas dalam menyimpan energi dalam bentuk karbohidrat. Dalam hal ini, sebagian

dari polisakarida dirombak melalui proses glikolisis menjadi asetil Koenzim-A, yang

merupakan prazat untuk biosintesis asam lemak dan triasilgliserol. Senyawa lipida ini

mempunyai kandungan energi yang lebih tinggi daripada karbohidrat dam dapat

disimpan sebagai cadangan energi yang besar di dalam jaringan lemak. Di dalam

tumbuhan, senyawa lipida disimpan sebagai cadangan energi yang cukup besar dalam

biji dan buah.

Biosintesis asam lemak dari asetil koenzim-A terjadi di hampir semua bagian

tubuh hewan, terutama di dalam jaringan hati, jaringan lemak dan kelenjar susu.

Biosintesis ini berlangsung melalui mekanisme yang dalam beberapa hal berbeda

dengan oksidasi asam lemak.

1.2. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan asam lemak, fosfolipid, trigliserida dan kolestrol.

2. Bagaimana jalur anabolisme lipid?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian lipid serta pembagiannya

2. Untuk mengetahui jalur anabolisme(pembentukkan) dari lipid.

Page 3: MAKALAH BIOKIMIA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian lipid

Lipid merupakan ester dari asam lemak dan gliserol yang tidak larut dalam air

tetpi larut dalam pelarut organik. Kebanyakan lipid ditemukkan dalam kombinasi

senyawa sederhana lainnya seperti ester, lilin dan kombinasi antara senyawa protein

dan kabohidrat. Lipid terbagi atas asam lemak, gliserol, fosfolipid dan kolestrol.

2.2 Anabolisme lipid

1. sintesis asam lemak

Sintesis asam lemak bukan berarti kebalikan dari jalur penguraian asam lemak,

artinya pembentukan asam lemak sebagian besar berlangsung melalui jalur metabolik

lain, walaupun ada sebagian kecil asam lemak yang dihasilkan melalui kebalikan dari

reaksi penguraian asam lemak dalam mitokondria. Sintesis asam lemak dari asetil

koenzim-A terjadi di hampir semua bagian tubuh hewan, terutama di dalam jaringan

hati, jaringan lemak dan kelenjar susu. Biosintesis ini berlangsung melalui

mekanisme yang dalam beberapa hal berbeda dengan oksidasi asam lemak. Beberapa

perbedaan tersebut yaitu pertaman, biosintesis asam lemak terjadi di sitoplasma,

sedangkan oksidasi asam lemak terjadi di mitokondrion. Biosintesis asam lemak

membutuhkan asam sitrat sebagai kofaktor, dan memerlukan CO2 sebagai faktor

pembantu dalam mekanisme pemanjangan rantai asam lemak meskipun CO2 tidak

ikut bergabung ke dalam asam lemak tersebut.

Asam palmitat merupakan salah satu senyawa asam lemak yang paling banyak

diketahui proses metabolismenya, sehingga pada pembahasan ini yang dibahas adalah

asam lemak ini. Secara keseluruhan biosintesis asam lemak terbagi menjadi tiga tahap

utama yaitu pembentukan malonil koenzim-A dari asetil koenzim-A. Kedua adalah

pemanjangan rantai asam lemak sampai terbentuknya asam palmitat secara kontinu

Page 4: MAKALAH BIOKIMIA

dengan tiap kali penambahan malonil koenzim-A dan pelepasan CO2. Tahap ketiga

adalah pemanjangan rantai asam palmitat secara bertahap bergantung pada keadaan

dan komposisi faktor penunjang reaksi di dalam sel. Tahap pertama dan kedua

disebut mekanisme de novo karena berlangsungnya reaksi ditentukan oleh faktor luar,

bukan secara keturunan.

Satu-satunya molekul asetil Ko-A yang bereaksi pada tahap pertama berperan

sebagai molekul primer atau molekul pemula. Kedua atom karbon pada molekul ini

menjadi atom karbon ujung (atom karbon no 15 dan 16 dari asam palmitat yang

terbentuk). Suatu molekul protein pembawa yang disebut protein pengangkut gugus

asil (acyl carier protein, ACP) yang berperan dalam proses mekanisme reaksi

penambahan malonil Ko-A ke rantai asam lemak hingga terbentuk asam palmitat.

ACP membentuk senyawa kompleks dengan keenam enzim yang berperan dalam

keseluruhan mekanisme asam lemak. Keenam enzim itu bergabung membentuk

enzim kompleks sintetase asam lemak dan merangkum satu molekul ACP yang

terletak di dalam kompleks.

Gambar 1 : Kompleks sintetase asam lemak.

Page 5: MAKALAH BIOKIMIA

Secara rinci, reaksi-reaksi yang terjadi pada biosintesis asam lemak akan

diuraikan di bawah ini.

1. Pembentukan Asetil-S-ACP sebagai pemula reaksi

Reaksi antara Asetil Ko-A dengan gugus SH (sulfhidril) dari molekul ACP

merupakan reaksi pemula dalam mekanisme biosintesis asam lemak. Reaksi ini

dikatalisis oleh salah satu dari enam enzim sintetase kompleks, ACP-asiltransferase

dengan persamaan reaksi.

Asetil-S-COA + ACP-SH ↔ Asetil-S-ACP + COA-SH

Reaksi selanjutnya adalah pemindahan gugus asetil dari ACP ke gugus SH

dari enzim beta-ketoasil-ACP-Sintase menghasilkan asetil S-beta-ketoasil-ACP-

Sintetase, disingkat asetil-S-Sintase.

Asetil-S-ACP + sintesa-SH ↔ ACP-SH + asetil-S-sintase

Dengan telah terikatnya gugus asetil pad enzim pertama dari enam enzim

kompleks sintase asam lemak tersebut, dapatlah dimulai mekanisme pemanjangan

rantai asam lemak dengan penambahan dua atom karbon pada malonil koenzim-A,

secara berturut-turut sampai terbentuknya asam palmitat.

1. Reaksi kondensasi pembentukan Asetoasetil-S-ACP

Reaksi kondensasi didahului dengan reaksi pembentukan malonil-S-ACP dari

malonil-S-CoA, yaitu pemindahan gugus malonil dari ACP ke CoA. Reaksi ini

dikatalis oleh enzim ACP-malonil-transferase.

Malonil-S-CoA + ACP-SH ↔ malonil-S-ACP + CoA-

(malonil koenzim A) (koenzim A)

Reaksi berikutnya adalah kondensasi antara asetil-S-sintase dengan malonil-S-

ACP menghasilkan asetoasetil-S-ACP. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim beta-

Page 6: MAKALAH BIOKIMIA

ketoasil-ACP-sintase dan laju reaksinya didorong oleh terlepasnya CO2 dari malonil-

S-ACP yaitu eksergonik dekarboksilasi gugus malonil, yang memberikan dorongan

termodinamik ke arah reaksi pembentukan asetoasetil-S-ACP.

a. Tahap reaksi reduksi asetoasetil-S-ACP

Pada reaksi reduksi yang pertama, asetoasetil-S-ACP (D-βketoasetil-ACP)

direduksi dengan NADPH dan enzim beta-ketoasil-ACP-reduktase menghasilkan D-

β-hidroksibutiril-S-ACP yang selanjutnya mengalami dehidratasi dengan enzim

enoil-ACP-hidratase menghasilkan krotonil-ACP. Reaksi reduksi yang kedua adalah

hidrogenasi krotonil-ACP dengan enzim enoil-ACP-reduktase menghasilkan butiril-

ACP. Seperti juga reaksi reduksi yang pertama, reaksi ini menggunakan

NADPH/NADP+ sebagai koenzimnya.

Dengan terbentuknya butiril-ACP, selesailah satu dari tujuh daur yang dilakukan

oleh enzim kompleks sintetase untuk menghasilkan palmitoil-CoA. Untuk memulai

daur yang berikutnya, gugus butiril dipindahkan dari ACP ke enzim β-ketoasil-ACP-

sintase dan ACP mengambil satu gugus malonil dari molekul malonil-CoA yang

lainnya. Selanjutnya daur diulangi dengan reaksi kondensasi antara malonil-ACP

dengan butiril-S-β-ketoasil-ACP sintase menghasilkan β-ketoheksanoil-S-ACP dan

CO2. Demikianlah setelah tujuh kali mekanisme daur berlangsung terbentuklah

palmitoli-ACP sebagai hasil akhir. Selanjutnya, gugus palmitoil ini dapat mengalami

beberapa kemunginan yang tergantung pada kondisi sel dan jenis jasadnya.

Kemungkinan pertama, gugus palmitoil dilepaskan dari enzim sintetase kompleks

dengan bantuan enzim tioesterase, dan menghasilkan asam palmitat bebas.

Kemungkinan lain adalah gugus palmitoil dipindahkan dari ACP ke Ko-A, atau

gugus palmitoil digabungkan langsung ke dalam asam fosfatidat dalam proses

biosintesis fosfolipid dan triasilgliserol.

Proses pemanjangan rantai asam lemak terhenti sampai terbentuknya asam

palmitat (C:16) dan tidak diteruskan ke stearat (C:18). Penjelasannya adalah

mekanisme pemanjangan rantai yang khas ini disebabkan oleh kemampuan enzim β-

Page 7: MAKALAH BIOKIMIA

ketoasil-ACP-sintase untuk mengikat gugus asil hanya sampai dengan jumlah atom

karbon 16. Penyebab lain adalah palmitoil-CoA yang berperan sebagai zat

penghambat balikan enzim kompleks sintetase sehingga segera setelah terbentuknya

palmitoil-CoA, kerja enzim yang berperan dalam beberapa daur biosintesis asam

lemak tersebut terhenti.

Proses biosintesis asam palmitat di dalam sitoplasma dengan proses oksidasi

asam palmitat di dalam mitokondrion saling berhubungan karena adanya dua macam

sistem pengangkutan asam lemak melalui membran mitokondrion, yaitu sistem malat

dan sistem karnitin. Sistem sitrat-malat digunakan untuk mengangkut gugus asetil

dari mitokondrion ke sitoplasma. Dalam hal ini, asetil-CoA bereaksi dengan asam

oksaloasetat di dalam mitokondrion menghasilkan asam sitrat dan melepaskan CoA

bebas. Sitrat yang terbentuk diikat oleh suatu molekul pembawa yang khas yang

terdapat dalam membran mitokondrion, diangkut ke luar dari mitokondrion masuk ke

sitoplasma, kemudian bereaksi dengan CoA di sitoplasma menghasilkan asetil-CoA

dan oksaloasetat. Selanjutnya asetil-CoA mengalami proses biosintesis asam lemak

menghasilkan asam palmitat, sedangkan oksaloasetat diubah menjadi malat, diangkut

dari sitoplasma ke dalam mitokondrion dengan sistem pembawa yang khas, kemudian

di dalam mitokondrion diubah menjadi oksaloasetat dan bereaksi dengan asetil-CoA

yang terdapat di dalam mitokondrion menghasilkan sitrat lagi, begitu seterusnya.

Sistem karnitin dipakai untuk mengangkut gugus asetil dari dalam mitokondrion

ke sitoplasma dan gugus palmitoil (atau gugus asam lemak lainnya) dari sitoplasma

ke dalam mitokondrion. Asetil-CoA yang merupakan hasil oksidasi asam lemak di

dalam mitokondrion memindahkan gugus asetilnya ke molekul karnitin untuk

diangkut ke sitoplasma, bereaksi dengan CoA bebas dan membentuk asetil-CoA yang

merupakan senyawa mula untuk biosintesis palmitat (palmitoil-CoA) di sitoplasma.

Selanjutnya gugus palmitoil dipindahkan sari CoA ke molekul karnitin lainnya dan

diangkut ke dalam mitokondrion untuk kemudian bila diperlukan dioksidasi lagi

menghasilkan asetil-CoA dan energi.

Page 8: MAKALAH BIOKIMIA

Sintesis asam lemak dan degradasi asam lemak

2. Sintesis trigliserida

Triasilgliserol (trigliserida) yang merupakan lipida cadangan disintesis secara

aktif di dalam jaringan sel hewan dan tumbuhan tinggi terutama terjadi di dalam sel

lemak dan sel hati hewan mamalia. Sebagai senyawa pemula untuk biosintesis

trigliserida adalah L-gliserol-3-fosfat dan senyawa koenzim-A-asil asam lemak. L-

gliserol-3-fosfat pada umumnya terbentuk dari senyawa-antara proses glikolisis, yaitu

dihidroksiaseton fosfat yang oleh enzim gliserol-3-fosfat dehidrogenase diubah

menjadi L-gliserol-3-fosfat dengan bantuan sistem NAD+/ NADH sebagai

koenzimnya.

Tahap pertama dan kedua adalah proses asilasi gugus hidroksil dari L-gliserol-3-

fosfat menghasilkan asam lisofosfatidat kemudian asam fosfatidat. Reaksi ini

dikalalis oleh enzim gliserolfosfat asiltransferase. Dalam reaksi ini gugus asil asam

Page 9: MAKALAH BIOKIMIA

lemak dipindahkan dari koenzim-A asil asam lemaknya. Jalan lain ke pembentukan

asam fosfatidat adalah melalui reaksi-antara dihidroksiaseton fosfat dengan koenzim-

A asil asam lemak.

Pada tahap reaksi ketiga, asam fosfatidat dihidrolisis dengan enzim fosfatidat

fosfatase menghasilkan diasilgliserol. Kemudian pada tahap reaksi terakhir

diasilgliserol bereaksi dengan molekul ketiga dari koenzim-A asil asam lemak,

dikatalisis oleh enzim diasilgliserol asiltransferase untuk menghasilkan triasilgliserol.

3. Biosintesis fosfolipid

Sebelum membentuk trigliserida, 1,2 digliserida dapat bereaksi dengan

sitidindifosfat-kolin (CDP-kolin) menghasilkan fosfatidikolin. Selain itu 1,2

digliserida dapat bereaksi dengan sitidifosfat-etanolamina menghasilkan fosfatidil-

etanolamina.

Page 10: MAKALAH BIOKIMIA

CDP-kolin dan CDP-Etanolamina dapat dihasilkan oleh reaksi etanolamina atau

kolin mengikat gugus fosfat dari ATP dengan enzim kinase sebagai katalis dan

menghasilkan fosfoetanolamina atau fosforilkolin. Kemudian fosfoetanolamina atau

fosforkolin bereaksi sebagai sitidintrifosfat (CTP) menghaasilkan CDP-etanola-mina

atau CDP-Kolin dapat bereaksi dengan 1,2 digliserida membentuk fosfatidil

etanolamina atau fosfatidil kolin. Fosfatidiletanolamina dapat juga terbentuk dari

fosfatidilserin dengan reaksi dekarboksilasi. Sebaliknya fosfatidilserin dapat

terbentuk dari fosfatidil etanolamina dengan serin. Dalam reaksi ini terjadi pergantian

gugus etanolamina dengan gugus serin.

4. Biosintesis kolestrol

Prekursor untuk pembentukan kolesterol adalah asetil-KoA sitosol. Asetil-KoA

dihasilkan dari prekursor utamanya yaitu glukosa dan asam lemak terutama di

Page 11: MAKALAH BIOKIMIA

mitokondria. Asetil-KoA juga dibentuk dari katabolisme asam amino. Asetil-KoA

yang dihasilkan di mitokondria dibawa ke sitosol oleh sitrat, seperti pada

pembentukan asam lemak.

Jalur untuk pembentukan kolesterol berlangsung dalam tiga fase. Pada fase

pertama, unit-unit Asetil-KoA berkondensasi membentuk mevalonat. Pada fase

kedua, mevalonat diubah menjadi unit-unit isopren 5-karbon yang mengalami

fosforilasi dan berkondensasi membentuk senyawa 30-karbon yaitu skualen. Pada

fase ketiga, skualen mengalami siklisasi membentuk lanosterol yang memiliki cincin-

cincin inti steroid. Lanosterol mengalami modifikasi melalui serangkaian reaksi untuk

membentuk kolesterol.

1. Pembentukan asam mevalonat dari asetat

Asam mevalonat terbentuk dari tiga molekul astetil-CoA yang berkondensasi

melalui pembentukan β-hidroksi-β-glutaril-CoA (HMG-CoA) sebagai senyawa-

antaranya. Reaksi dikatalisis oleh enzim HMG-CoA sintase dan HMG- CoA

reduktase, dan dalam masing-masing tahap dilepaskan satu molekul koenzim-A

(CoASH) bebas. Dua molekul NADPH dipakai sebagai koenzim pada tahap reaksi

kedua yang dikatalisis oelh HMG-CoA reduktase.

Page 12: MAKALAH BIOKIMIA

Gambar 3. Tahap reaksi pembentukan asam mevalonat dari asetat (asetil-SCoA) dan

asetoasetat (asetoasetil-SCoA).

2. Pembentukan skualin dari asam mevalonat

Tahap reaksi dimulai dengan fosforilasi asam mevalonat dengan ATP,

berturut-turut menghasilkan asam 5-fosfomevalonat (dikatalisis oleh enzim

mevalonat kinase), asam 5-pirofosfomevalonat (dikatalisis oleh enzim

fosfomevalonat kinase), asam 3-isopentenil pirofosfat (IPP) yang tidak mantap yang

dikatalisis oleh enzim pirofosfomevalonat dekarboksilase, dan asam 3,3-dimetilalil

pirofosfat (DPP) yang dikatalisis oleh enzim isopentenil pirofosfat isomerase.

Page 13: MAKALAH BIOKIMIA

Gambar 4. Tahap reaksi fosforilasi asam mevalonat.

Pada tahap reaksi berikutnya satu molekul IPP berkondensasi dengan satu

DPP menghasilkan satu molekul monoterpen, geranil pirofosfat (GPP). Reaksi ini

melepaskan satu molekul pirofosfat (PPi) dabn dikatalisis oleh enzim dimetilalil

transferase. Satu molekul IPP lagi kemudian bereaksi dengan GPP, dikatalisis oleh

enzim yang sama menghasilkan satu molekul seskuiterpena, farnesil pirofosfat (FPP).

Dua molekul FPP berkondensasi melepaskan satu molekul PPi dan dikatalisis

oleh enzim preskualin sintase, menghasilkan preskualin pirofosfat yang selanjutnya

oleh enzim skualin sintase dan NADPH direduksi menjadi skualin dan melepaskan

satu molekul PPi.

3. Pembentukan kolesterol dari skualin

Page 14: MAKALAH BIOKIMIA

Pada tahap reaksi terakhir dari biosintesis kolesterol, skualin bereaksi dengan

molekul oksigen dengan katalisator skualin monooksigenase dan menghasilkan

skualin-2,3-epoksida. Selanjutnya skualin-2,3-epoksida mengalami proses siklisasi

(dikatalisis oleh enzim skualin epoksida lanosterol-siklase) menghasilkan lanosterol

yang merupakan senyawa sterol pertama yang terbentuk dalam proses biosintesis

sterol yang berikutnya dan steroida.

Perubahan lanosterol menjadi kolesterol berlangsung dengan pelepasan tiga

gugus metil (dua dari atom karbon nomor 4 dan satu dari atom karbon nomor 14),

reduksi ikatan rangkap dari rantai ikatan samping kolesterol, dan perpindahan ikatan

rangkap dari posisi 8, 9 ke posisi 5, 6 dalam cincin B. Perubahan lanosterol menjadi

kolesterol dapat berlangsung melalui salah satu dari dua jalur reaksi yaitu melalui

pembentukan desmosterol atau melalui 7-dehidroksikolesterol.

Page 15: MAKALAH BIOKIMIA

BAB III

PEMBAHASAN

Pada sintesis asam lemak terdapat tiga tahapan reaksi yaitu Reaksi 1

karboksilasi dalam sintesis malonyl-CoA dari acetyl-CoA, HCO3- dan ATP

Dikatalisis oleh acetyl- CoA carboxylase dan memerlukan ATP Sintesis malonil KoA

dibantu malonil KoA karboksilase yang memiliki gugus prostetik biotin Biotin terikat

pada suatu protein pengangkut karboksilbiotin dibantu biotin karboksilase. Reaksi

kedua adalah pemindahan gugus karboksilat pada asetil KoA dibantu

transkarboksilase. Zat-zat antara dalam sintesis asam lemak diikat oleh acyl carrier

protein (ACP). Ikatan terjadi pada ujung molekul yang mengandung gugus –SH

(fosfopantoteinat). Gugus ini juga ada pada molekul KoA . Asam lemak sintetase

terdiri atas asetil KoA, malonil KoA dan NADPH. Tahap ketiga adalah pemanjangan

rangkaian atom C dengan pembentukan asetil ACP dan malonil ACP dengan enzim

asetiltransasilase dan maloniltransasilase. Maloniltransasilase sangat khas .

Asetiltransasilase dapat memindah gugus asil selain asetil tetapi lambat . Asam lemak

dengan jumlah atom C ganjil disintesis dari propionil ACP. Asetil ACP dan malonil

ACP bereaksi asetoasetil ACP dengan enzim asil-malonil ACP kondensase.

Pada sintesis trigliserida terjadi beberapa tahapan reaksi yaitu Tahap pertama

adalah pembentukan gliserolfosfat dari gliserol (reaksi 1) maupun dari dihidroksi

aseton fosfat (DHAP)(reaksi 2). Reaksi 1 berlangsung di hati dan ginjal. Reaksi 2

berlangsung di dalam mukosa usus dan jaringan adipose. Gliserolfosfat bereaksi

dengan 2 molekul asil KoA membentuk asam fosfatidat (reaksi 3). Reaksi hidrolisis

asam fosfatidat dengan fosfatase menghasilkan 1,2-digliserida. Asilasi terhadap 1,2-

digliserida merupakan reaksi pada tahap akhir karena molekul asli KoA akan terikat

pada atom C no.3 sehingga terbentuk trigliserida.

Pada sintesis fosfolipid terjadi beberapa tahap reaksi yaitu 1,2-digliserida

bereaksi dengan sitidindifosfat-kolin (CDP-kolin) menghasilkan fosfatidilkolin

(reaksi 10) atau 1,2-digliserida dapat juga bereaksi dengan sitidindifosfat-etanolamina

Page 16: MAKALAH BIOKIMIA

menghasilkan fosfatidiletanolamina (reaksi 6). Etanolamina atau kolin mengikat

gugus fosfat dari ATP dengan enzim kinase menghasilkan fosfoetalonamina atau

fosforikolin. Fosfoetanolamina atau fosforikolin bereaksi sebagai sitidintrifosfat

(CTP) menghasilkan CDP-etanolamina atau CDP-kolin. Hasil diatas dapat bereaksi

dengan 1,2-digliserida membentuk fosfatidil etanolamina atau fosfatidil kolin.

Fosfatidil etalonamina dapat juga terbentuk dari fosfatidil serin dengan reaksi

karboksilasi (reaksi 7). Fosfatidil serin dapat terbentuk dari fosfatidil etanolamina

dengan serin. Pada reaksi ini terjadi penggantian gugus serin (reaksi 8).

Sintesis kolestrol terdiri dari beberapa tahap reaksi yaitu Kolesterol disintesis

dari asetil KoA. Asetil KoA diubah menjadi isopentenil pirofosfat dan dimetalil

pirofosfat dibantu enzim. Isopentenil pirofosfat dan dimetalil pirofosfat bereaksi

membentuk kolesterol. Pembentukan ini membentuk senyawa antara yaitu geranil

pirofosfat, skualen dan lenosterol. Kecepatan pembentukan kolesterol dipengaruhi

konsentrasi kolesterol dalam tubuh. Jika dalam tubuh kolesterol cukup maka

kolesterol akan menghambat sendiri reaksi pembentukannya (hambatan umpan balik)

dan sebaliknya .

Page 17: MAKALAH BIOKIMIA

BAB IV

KESIMPULAN

Hal-hal yang dapat kita simpulkan yaitu :

1. Dalam jalur biosintesis lipid terbagi menjadi asam lemak, trigliserida,

fosfolipid dan kolestrol.

2. Sintesis asam lemak berasal dari asetil KoA

3. Asilasi terhadap 1,2-digliserida merupakan reaksi pada tahap akhir karena

molekul asli KoA akan terikat pada atom C no.3 sehingga terbentuk

trigliserida.

4. Pada reaksi biosintesis fosfolipid ini terjadi penggantian gugus serin

5. Kecepatan pembentukan kolesterol dipengaruhi konsentrasi kolesterol dalam

tubuh

Page 18: MAKALAH BIOKIMIA

DAFTAR PUSTAKA

Poedjiadi, Anna.1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia

Widowati, Esti.2011. Anabolisme Lipid. (Online) (https://id.scribd.com/doc/219572313/Anabolisme-Lipid) Diakses pada tanggal, 25- Oktober- 2014

Wirahadikusumah, Muhamad. 1985. Biokimia Metabolisme Energi, Karbohidrat, dan Lipid. Bandung : Penerbit ITB.

Page 19: MAKALAH BIOKIMIA

Literatur

Sintesis asam lemak bukan kebalikan dari jalur katabolisme asam lemak Sintesis asam lemak berlangsung lewat jalur lain. Ada sebagian kecil asam lemak terbentuk melalui kebalikan reaksi katabolisme asam lemak yakni Sintesis asam lemak berasal dari asetil KoA , Reaksi sintesis di sitoplasma. Reaksi katabolisme di mitokondria dan Sintesis asam lemak

Asam lemak dapat dibentuk dari senyawa-senyawa yang mengandung karbon seperti asam asetat, asetaldehid, dan etanol yang merupakan hasil respirasi tanaman. Sintesis asam lemak dilakukan dalam kondisi anaerob

Ciri Penting dalam Sintesis Asam Lemak Sintesis asam lemak terjaid di sitoplasma, oksidasi di mitokondria Senyawa antara pada sintesis lemak terikat pada ACP sedangkan pada

oksidasi asam lemak terikat pada KoA

Page 20: MAKALAH BIOKIMIA

- Katalis pada sintesis asam lemak merupakan kompleks multienzim. Pada reaksi oksidasi tidak terdapat multienzim

- NADPH sebagai reduktor di reaksi sintesis asam lemak Elongasi rantai C pada sintesis adalah penambahan 2 atom C berturut-turut dari asetil KoA. Donor unit 2 atom C adalah malonil KoA - Sintesis Asam lemak à baik pada eukariotik dan prokariotik sama pada

umumnya - Biosintesis terdiri dari 3 langkah terpisah :

1. Biosintesis asam lemak dari asetil CoA 2. Pemanjangan/elongasi rantai asam lemak

3 Desaturasi Lokasi dari masing-masing langkah :

Biosintesis FA à di sitosol Elongasi à di mitokondria dan ER Desaturasià di ER

- Biosintesis asam lemak à membutuhkan malonil Co A sebagai substrat - Diperlukan ATP untuk sintesis - Reaksi biosintesis asam palmitat:

Dari 8 acetyl- CoAs diperlukan à 7 ATPs +14 NADPHs - Enzim sintesis merupakan enzim komplek : fatty acid synthase yang terdiri

dari 2 rantai polipeptida - Reaksi pertama : karboksilasi dalam sintesis malonyl-CoA dari acetyl-CoA,

HCO3- dan ATP

- Dikatalisis oleh acetyl- CoA carboxylase dan memerlukan ATP- Sintesis malonil KoA dibantu malonil KoA karboksilase yang memiliki gugus

prostetik biotin - Reaksinya adalah

biotin-enzim+ATP+ HCO3- CO2-biotin-enzim+ADP+Pi atau

CO2-biotin-enzim+asetil KoA malonil KoA+biotin-enzim - Biotin terikat pada suatu protein pengangkut karboksilbiotin dibantu biotin

karboksilase - Reaksi kedua adalah pemindahan gugus karboksilat pada asetil KoA dibantu

transkarboksilase - Malonyl-CoA dan acetyl-CoA à substrat untuk enzim fatty acid synthase

complex

Page 21: MAKALAH BIOKIMIA

- Zat-zat antara dalam sintesis asam lemak diikat oleh acyl carrier protein (ACP). Ikatan terjadi pada ujung molekul yang mengandung gugus –SH (fosfopantoteinat). Gugus ini juga ada pada molekul KoA

- Asam lemak sintetase terdiri atas asetil KoA, malonil KoA dan NADPH- Tahap ketiga adalah pemanjangan rangkaian atom C dengan pembentukan

asetil ACP dan malonil ACP dengan enzim asetiltransasilase dan maloniltransasilase

- Maloniltransasilase sangat khas - Asetiltransasilase dapat memindah gugus asil selain asetil tetapi lambat - Asam lemak dengan jumlah atom C ganjil disintesis dari propionil ACP.

Asetil ACP dan malonil ACP bereaksi membentuk asetoasetil ACP dengan enzim asil-malonil ACP kondensase

- 1. Acetyl- CoA + ACP <=> Acetyl-ACP + CoASH (catalyzed by Acetyl- CoA -ACP Transacylase )

2. Malonyl-CoA + ACP <=> Malonyl -ACP + CoASH (catalyzed by Malonyl - CoA -ACP Transacylase

Page 22: MAKALAH BIOKIMIA