makalah biokimia
description
Transcript of makalah biokimia
CAIRAN DALAM TUBUH
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bikimia
Oleh :
Defri Afrianto
NIM: 109101000080
SEMESTER 4 - K3
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H./ 2010 M.
A. Pendahluan
Air (H2O) merupakan komponen utama 2 yang paling banyak
terdapat di dalam tubuh manusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang
dewasa terdiri dari air. Namun bergantung kepada kandungan lemak & otot
yang terdapat di dalam tubuh, nilai persentase ini dapat bervariasi antara
50-70% dari total berat badan orang dewasa.1
Di dalam tubuh, sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi
antara lain adalah sel-sel otot dan organ-organ pada rongga badan, seperti paru-
paru atau jantung, sedangkan sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling
rendah adalah sel-sel jaringan seperti tulang atau gigi. Konsumsi cairan yang
ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh manusia adalah
mengkonsumsi 1 ml air untuk setiap 1 kkal konsumsi energi tubuh ataudapat
juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam
tubuh. Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2.5 L cairan per
harinya. Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluar melalui urin, 500 ml melalui keluarnya
keringat, 400 ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi
(pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan feces (tinja). Sehingga
berdasarkan estimasi ini, konsumsi antara 8-10 gelas (1 gelas 240 ml) biasanya�
dijadikan sebagai pedoman dalam pemenuhan kebutuhan cairan per- harinya.2
1 Anwari Irawan, “Cairan Tubuh, Elektrolit & Mineral” Sports Science Brief, vol. 1 (2007): h. 01.2 Ibid.
B. Fungsi Cairan Tubuh
Dalam proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh, air
mempunyai 2 fungsi utama yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti
karbohidrat, vitamin dan mineral serta juga akan berfungsi sebagai pembawa
oksigen (O2) ke dalam 2 sel-sel tubuh. Selain itu, air di dalam tubuh juga
akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti
karbon dioksida (CO2) dan juga senyawa nitrat. Selain berperan dalam proses
metabolisme, air yang terdapat di dalam tubuh juga akan memiliki berbagai
fungsi penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti
mata, mulut & hidung, pelumas dalam cairan senditubuh, katalisator reaksi
biologik sel, pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu dalam
menjaga tekanan darah & konsentrasi zat terlarut. Selain itu agar fungsi-fungsi
tubuh dapat berjalan dengan normal, air di dalam tubuh juga akan berfungsi
sebagai pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi
ideal yaitu 370 C. 3
C. Distribusi Cairan Tubuh
Di dalam tubuh manusia, cairan akan terdistridusi ke dalam 2
kompartemen utama yaitu cairan intraselular (ICF) dan cairan ekstrasellular
(ECF). Cairan intraselular adalah cairan yang terdapat di dalam sel sedangkan
cairan ekstraselular adalah cairan yang terdapat di luar sel. Kedua kompartemen
ini dipisahkan oleh sel membran yang memiliki permeabilitas tertentu. Hampir
67% dari total badan air (Body’s Water) tubuh manusia terdapat di dalam
cairan intrasellular dan 33% sisanya akan berada pada cairan ekstrasellular.
3 Ibid., h. 1 – 2.
Air yang berada di dalam cairan ekstrasellular ini kemudian akan terdistribusi
kembali kedalam 2 Sub-Kompartemen yaitu pada cairan interstisial (ISF) dan
cairan intravaskular (plasma darah). 75% dari air pada kompartemen cairan
ekstraselular ini akan terdapat pada sela-sela sel (cairan interstisial) dan 25%-
nya akan berada pada plasma darah (cairan intravaskular).4
Tabel 1.1
Pembagian Ciran Dalam Tubuh
Sumber : jurnal Sports Science Brief - volume 1 tahun 2007
Pendistribusian air di dalam 2 kompartemen utama (Cairan Intrasellular
dan Cairan Ekstrasellular) ini sangat bergantung pada jumlah elektrolit dan
makromolekul yang terdapat dalam kedua kompartemen tersebut. Karena sel
membran yang memisahkan kedua kompartemen ini memiliki permeabilitas
yang berbeda untuk tiap zat, maka konsentrasi larutan (osmolality) pada kedua
kompartemen juga akan berbeda.5
D. Electrolit
4 Ibid., h. 2.5 Ibid
Elektrolit yang terdapat pada cairan tubuh akan berada dalam bentuk ion
bebas. Secara umum elektrolit dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu kation
dan anion. Jika elektrolit mempunyai muatan positif (+) maka elektrolit
tersebut disebut sebagai kation sedangkan jika elektrolit tersebut
mempunyai muatan negatif (-) maka elektrolit tersebut disebut sebagai anion.
Contoh dari kation adalah natrium (Na+) dan nalium (K+) & contoh dari anion
adalah klorida (Cl-) dan bikarbonat (HCO-). Elektrolit-elektrolit yang terdapat
dalam jumlah besar di dalam tubuh antara lain adalah natrium (Na+), kalium (K+),
kalsium (Ca+), magnesium (Mg+), klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO4
2-) dan sulfat (SO42-).6
Di dalam tubuh manusia, kesetimbangan antara air (H2O)-elektrolit diatur
secara ketat agar sel-sel dan organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Pada
tubuh manusia, elektrolit-elektrolit ini akan memiliki fungsi antara lain dalam
menjaga tekanan osmotik tubuh, mengatur pendistribusian cairan ke dalam
kompartemen badan air (body’s fluid compartement), menjaga pH tubuh dan juga
akan terlibat dalam setiap reaksi oksidasi dan reduksi serta ikut berperan dalam
setiap proses metabolisme.7
E. Keseimbangan Cairan
Keseimbangan Cairan dalm tubuh dipertahankan dengan mengatur volume
dan osmolaritas cairan ekstra selular yang juga berguna dalam pengaturan tekanan
darah. Selain itu pengaturan kadar air oleh ADH dan renin juga dapat berpengaruh
terhadap osmolaritas cairan ekstra selular dan tekanan darah.
6 Ibid., h. 2.7 Ibid., h. 2 – 3
DAFTAR USTAKA
Irawan, Anwari. “Cairan Tubuh, Elektrolit & Mineral” Sports Science
Brief, vol. 1 (2007): h. 1 – 5.
Murray, robert. Dkk. Harper's Illustrated Biochemistry 27th Edition.
USA : McGraw-Hill Companies, 2006.