Makalah b.indo1
-
Upload
rangga-pradana -
Category
Documents
-
view
17 -
download
3
description
Transcript of Makalah b.indo1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT dengan rahmat dan karunia-Nyalah
kami dapat menyelesaikan tugas makalah bahasa Indonesia yang berjudul “Perbedaan Jenis
Tulisan Puisi Lama dan Puisi Modern”.Dengan pembahasan yang sederhana agar dapat
mudah dimengerti dan pahami. Dalam waktu yang singkat ini mungkin kami tidak dapat
mencari bahan dan materi yang memuaskan tapi insya Allah dapat memberikan manfaat yang
membacanya, amin.
Kami susun makalah ini untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia tentang makalah.
Walaupun kami sudah sedemikian rupa untuk membuat tugas ini akan tetapi kami masih
merasakan adanya kekurangan disana-sini sehingga kami berharap saran dan keritik agar
kami dapat menyusun makalah dengan lebih baik. Kami susun makalah ini dari beberapa
sumber diantara lain yaitu internet dan buku-buku. Cukup sekian kata-kata dari kami, apabila
ada kata yang salah kami mohon maaf.
i
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………. i
Daftar Isi…………………………………………………………… .. ii
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang………………………………………………. 1
Rumusan Masalah…………………………………………… 1
Tujuan Penulisan…………………………………………….. 1
Ruang Lingkup………………………………………………. 1
Landasan Teori………………………………………………. 1
Hipotesis……………………………………………………... 2
Sumber Data…………………………………………………. 2
Metode dan Teknik…………………………………………... 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada karya ilmiah ini kami mengangkat topik tentang puisi. Yang mana puisi ini
terbagi atas puisi lama dan pusi modren. Karena puisi itu sangat menarik untuk dibahas,
di telaah dan dipahami. Dan pada topik ini tidak terdapat banyak kesulitan maupun
kerumitan yang penulis temukan. Sehingga waktu yang penulis butuhkan untuk
menyelesaikan karya ilmiah ini tidak begitu lama. Mengapa puisi sangat menarik untuk
dibahas? Karena dengan puisi kita bisa mengungkapkan segala isi hati dan perasaan kita.
Tanpa harus kita sampaikan secara lisan terhadap apa yang kita rasakan. Dan apabila
dibaca kita akan merasa terhibur. Karena unsur – unsur kehidupan yang terkandung di
dalamnya.
1.2 Rumusan Masalah
- Hal – hal apa sajakah yang membedakan antara puisi lama dan puisi modern?
- Apakah bahasa menjadi ciri khas yang membedakan antara puisi lama dan puisi
modern?
1.3 Tujuan Penulisan
- Menambah ilmu pengetahuan dalam berbahasa indonesia
- Untuk mengetahui ciri – ciri yang terkandung dalam puisi lama dan puisi modren
- Mendeskripsikan tingkat peminat puisi lama dan puisi modren
- Mendeskripsikan ciri – ciri puisi dan unsur – unsur puisi
1.4. Ruang Lingkup
Dalam karya ilmiah ini saya mengangkat topik tentang puisi lama dan puisi modren.
Yang mana pembahasan masalahnya hanya terbatas pada pendeskripsian puisi lama dan
puisi modren. Hal ini saya lakukan agar tidak terjadinya ketimpangan atau penyimpangan
yang terlalu jauh dalam hal pembahasan. Sehingga pembahasannya menjadi lebh mudah
dan dapat di mengerti dan dim pahami bagi para pembaca.
1.5 Landasan Teori
Menurut KBBI, puisi adalah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan di tata
secara cermat. Sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalamn dan
1
meningkatkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusu. Dalam
sejarah kesusastraan indonesia, puisi merupakan genre yang paling tua. Genre ini telah
ditemukan dalam naskah – naskah melayu, seperti adat – adat raja melayu dan hikayat sri
rama. Sebelumnya, puisi juga telah di temukan dalam epos mahabrata dan ramayana yang
di bawa para pedagang india sekitar abad ke- 10.
Sejak saat itu puisi ( yang dahulu lebih dikenal pantun ) berkembang di nusantara dan
biasanya di gunakan untuk menyampaikan amanat. Selanjutnya fungsi puisi meluas
menjadi wadah mengapresiasikan pendapat / ide. Saat ini puisi kerap digunakan untuk
media kritik / sosial yang menanti realitas kehidupan masyarakat indonesia.
1.6 Hipotesis
- puisi lama mulai tergeser kedudukannya oleh puisi modern
- puisi modern lebih banyak peminatnya dibanding puisi lama
- keindahan yang terkandung dalam puisi lama lebih tinggi di banding puisi modern
1.7 Sumber Data
Pada karya ilmiah ini data yang diperoleh penulis bersumber dari :
- Internet
- Buku – buku panduan
1.8. Metode dan Teknik
Metode penelitian yang penulis gunakan untuk membuat dan menyelesaikan karya
ilmiah ini adalah :
- Metode penyebaran angket
Dalam metode ini penulis memberi hak angkat ke beberapa orang untuk mengetahui
persentasi minat untuk puisi lama dan puisi modern.
- Metode wawancara
Metode ini penulis lakukan untuk mengambil pendapat dari orang – orang yang menurut
penulis sebagai narasumber yang tepat untuk karya ilmiah ini.
- Metode Penelaah
Metode ini penulis lakukan untuk mencari dan menelaah terhadap berbagai sumber buku
untuk menemukan hal – hal yang berkaitan dengan topik karya ilmiah ini.
2
BAB II
PUISI LAMA DAN PUISI MODERN
A. Puisi Lama
Telah diketahui di atas bahwa puisi lama adalah karya sastra yang berkembang
sebelum ada pengaruh dari kebudayaan luar dan sebelum angkatan 20-an atau balai
pustaka.Menulis puisi membutuhkan inspirasi – inspirasi atau ilham setiap orang
berbeda–beda. Inspirasi dapat muncul ketika seseorang mengalami atau menyaksikan
sebuah peristiwa. Oleh sebab itu, pengalaman anda mengenal keindahan kesenian di
sekitar anda, dapat dijadikan inpirasi untuk menulis sebuah puisi.
Abdul rani dan yani maryani ( 1999 : 14 ) menjelaskan bahwa puisi lama memiliki
beberapa kaidah yang harus di ikuti sebagai berikut :
a. Jumlah baris / jumlah kalimat dalam setiap baitnya.
b. Jumlah suku kata atau jumlah kata setiap baitnya.
c. Adanya rima atau persamaan bunyi
d. Adanya irama
Sedangkan cirri-ciri puisi lama adalah :
a- Anonim ( tidak ada nama pengarangnya )
b- Istana sentris / fantastis
c- Terikat jumlah baris / rima / irama
d- Merupakan kesusastraan lisan
e- Gaya bahasa statis ( tetap )
Menurut abdul rani dan yani maryani ( 1999 : 60-70 ) puisi lama dapat dibedakan
menjadi beberapa bentuk, yaitu : mantra, bidal, pantun, talibun, gurindam, seloka, syair,
kit’ah, gazal, nazam, ruba’i, dan masnawi.
Berikut ini akan diberikan penjelasan singkat tentang bentuk – bentuk puisi tersebut :
A. Mantra
Mantra merupakan puisi yang berisi puji – pujian terhadap sesuatu yang gaib atau di
keramatkan. Umumnya mantra diucapkan secara lisan oleh pawang atau dukun ketika
diadakan upacara keagamaan.
3
B. Bidal
Bidal digunakan masyarakat lama untuk mengungkapkan sesuatu. Bidal
menggunakan bahasa kiasan dan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
pepatah, tainsil, kiasan, perumpamaan dan pemeo.
C. Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam satu baitnya. Baris
pertama dan kedua disebut sampiran, sedangkan baris ketiga dan ke empat adalah isi.
Pantun bersajak ab – ab.
D. Talibun
Talibun juga merupakan pantun, tetapi jumlah baris tiap baitnya lebih dari empat.
Jumlah baris tiap baitnya selalu genap. Sampirannya tergantung pada jumlah baris tiap
baitnya.
E. Gurindam
Gurindam merupakan puisi lama yang tiap – tiap baitnya terdiri dari dua baris.
Persajakannya a – a dan isi atau temannya adalah nasihat, hal – hal yang mendidik, dan
masalah agama.
F. Seloka
Seloka merupakan pantun berbingkai. Perbedaannya dengan pantun adalah kalimat
kedua dan ke empat pada bait pertama di ulang kembali menjadi kalimat pertama dan
kalimat ketiga bait ke dua, begitu seterusnya.
G. Syair
Syair merupakan bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam satu bait.
Persajakan syair adalah aa – aa.
H. Kit’ah
Kit’ah adalah puisi arab yang berisi nasihat – nasihat.
I. Gazal
Gazal adalah puisi arab yang berisi cinta kasih.
J. Nazam
Nazam adalah puisi arab yang berisi cerita hamba sehaya, raja, sultan, pangeran, atau
bangsawan istana
K. Ruba’i
Ruba’i adalah puisi arab yang berisi hal – hal yang berkaitan dengan nasihat.
4
L. Masnawi
Masnawi adalah puisi arab yang berisi puji – pujian tentang tingkah laku seseorang
yang mulia.
Contoh puisi lama gurindam dua belas :
Barang siapa mengenal allah
Suruh dan teganya tiada ia menjalah
Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan tuhan yang bahari
Barang siapa meninggalkan zakat
Tiada hartanya boleh berkat
Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat dari padanya faedah
Hati itu kerajaan tubuh
Jikalau zalim segala anggota pun rubuh
Apabila anak tidak di latih
Jika besar bapaknya letih
Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa
Hendaklah jadi kepala
Buanglah perangai yang cela
Karya Raja ali Haji
B. Puisi Baru
Abdul rani dan yani maryani ( 1999 : 80 – 93 ) menyebutkan bahwa puisi berbeda
dengan puisi lama. Isi, bentuk, irama, dan persajakan yang terdapat dalam puisi lama
berbeda dengan yang terdapat dalam puisi baru. Berdasarkan jumlah baris dalam kalimat
pada setiap baitnya, puisi baru di bagi dalam beberapa bentuk yaitu :
A. Distikon
Distikon merupakan sajak yang terdiri dari 2 baris kalimat dalam setiap baitnya.
Distikon bersajak a – a.
5
B. Tarzina
Tarzina atau sajak tiga seuntai, artinya setiap baitnya terdiri dari tiga buah kalimat.
Tarzina bersajak a – a –a, a – a – b ; a – b – a ; a – b – b.
C. Kuatrin
Kuatrin adalah sajak empat seuntai, artinya setiap baitnya terdiri dari empat buah
kalimat. Kuatrin bersajak ab/ab, aa – aa, ab/ab, atau aa/bb.
D. Kuint
Kuint adalah sajak yang terdiri dari lima baris kalimat dalam setiap baitnya. Kuint
bersajak a – a – a – a – a.
E. Sektet
Sektet adalah sajak atau puisi yang terdiri dari enam buah kalimat dalam setiap
baitnya. Persajakan dalam sektet tidak beraturan.
F. Septina
Septina adalah sajak yang setiap baitnya terdiri dari tujuh buak kalimat. Persajakan
septina juga tidak berurutan.
G. Stanza
Stanza adalah delapan seuntai, yaitu setiap baitnya terdiri dari delapan buah kalimat.
Stanza juga disebut oktava.
Berdasarkan isi yang terkandung, puisi baru dapat dibedakan sebagai berikut :
A. Ode
Ode adalah sajak yang isinya mengandung pujian kepada seseorang suatu bangsa,
atau sesuatu yang dianggap mulian.
B. Himne
Himne adalah sajak pujian kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Himne sering disebut
sajak ketuhanan.
C. Elegi
Elegi adalah sajak yang berisi duka nestapa, sejak ini selalu mengungkapkan sesuatu
yang pedih dan menyayat hati.
D. Epigram
Eprigram adalah sajak yang berisi tentang ajaran – ajaran moral, nilai hidup yang baik
dan benar, yang dilukiskan dengan ringkas.
E. Satire
Satire adalah sajak yang isinya mengecam, mengejek dengan kasar dan tajam (sinis)
terhadap suatu ketidak adilan yang ada dalam masyarakat.
6
F. Romance
Romance adalah sajak yang berisih cinta kasih. Cinta kasih ini tidak hanya antara
sepasang kekasih, tetapi cinta kasih terhadap segala hal.
G. Balada
Balada adalah sajak yang berisi cerita atau kisah yang mungkin terjadi atau hanya
khayalan penyairnya saja.
Adapun ciri – ciri puisi baru adalah :
a. Pengarangnya diketahui
b. Tidak terikat jumlah baris / rima
c. Berkembang secara lisan dan tertulis
d. Gaya bahasa dinamis
e. Isi tentang kehidupan pada umumnya
Berikut ini sebuah contoh puisi baru yang berbentuk tarzina, karya OR. MANDANK
Bagaimana
Oleh Or. Manank
Kadang – kadang aku benci
Bahkan sampai akau mati
…….diriku sendiri
Seperti aku
Menjadi seteru
………diriku sendiri
Waktu itu
Aku…………….
Seperti orang lain dari diriku
Aku tak puas
Sebab akau menjadi buas
Menjadi buas dan panas
C. Unsur – Unsur Dalam Puisi Lama Dan Puisi Modern
Adapun tanggapan dalam karya sastra puisi lama dan puisi modern tidak lepas dari
unsur pembentuknya. Yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
7
Unsur – Unsur Intrinsik :
1. Tema yaitu, gagasan utama dalam puisi
2. Diksi yaitu, pilihan kata yang sesuai tema puisi
3. Rima yaitu, penguat puisi dalam bentuk pengulangan bunyi
4. Tipografi yaitu, pembeda puisi dengan karya sastra lain
5. Amanat yaitu, sesuatu yang ingin disampaikan penyair
6. Nada / Intonasi yaitu, bentuk ekspresi sikap penyair
7. Majas yaitu, ungkapan penyair melalui gaya bahasa
Unsur – Unsur Ekstrinsik :
1. Nilai social
2. Nilai agama
3. Nilai budaya
4. Nilai ekonomi
5. Nilai kepahlawanan
6. Nilai moral
D. Langkah – Langkah Untuk Menganalisis Puisi Lama dan Puisi Modern Sebagai
Berikut :
1. Membaca puisi secara keseluruhan
2. Memerhatikan penggunaan majas
3. Mencatat istilah – istilah asing atau konotasi bahasa di dalamnya
4. Memerhatikan nilai rasa yang dikembangkan penyairnya
5. Menentukan pola dasar analisisnya
6. Menyimpulkan hasil analisis
7. Mencatat hal – hal penting yang membedakan puisi lama dengan puisi modern
8. Menyimpulkan hasil analisis
E. Puisi Lama Dan Puisi Modern Ditengah – Tengah Remaja Masa Kini
Puisi adalah sebuah karya sastra yang sangat indah yang didalamnya terkandung
unsur – unsur keindahan. Yang membuat sangat menarik dan diminati oleh semua
kalangan masyarakat. Tua, remaja maupun anak – anak.
Dikalangan remaja puisi telah lama populer hingga zaman sekarang. Biasanya puisi
yang populer adalah puisi yang bertemakan cinta dan kisah – kasih remaja. Semua itu
8
sesuai dengan kondisi remaja yang masih labil yang baru merasakan indahnya jatuh cinta.
Ataupun sakitnya kasih tak sampai.
Menurut penelitian yang telah dilakukan bahwa di zaman modern ini remaja lebih
dominan cenderung menyukai puisi baru dibanding puisi lama. Menurut penyampaian
mereka semua ini di karenakan puisi baru lebih bebas dan bahasanya yang mudah
dipahami. Dibandingkan puisi lama yang masih terikat dan bahasanya juga kurang dapat
dan susah di mengerti. Oleh remaja – remaja di zaman sekarang.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
- Dapat di simpulkan bahwa puisi lama dan puisi modern berbeda di lihat dari segi dan
banyaknya baris yang membentuk puisi tersebut.
- Puisi lama dan puisi baru terlahir di zaman yang berbeda.
- Ternyata unsur – unsur yang mengandung puisi lama dan puisi baru adalah sama.
- Membaca sajak atau puisi menjadi berkuatan menyampaikan pesan – pesan moral apa yang
terjadi di masyarakat.
10