Makalah batik 2

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang sudah dikenal sejak dahulu, merupakan hasil perpaduan antara seni dan teknologi para leluhur yang sangat tinggi nilainya. Batik merupakan citra ketinggian budaya kriya bangsa Indonesia yang mencirikan kerumitan dan kerhalusan ragam hias yang tumbuh melalui goresan canting yang dilukiskan. Karena mempunyai seni tinggi, maka batik Indonesia diakui oleh dunia sebagai batik yang betul-betul sempurna keindahannya, baik mengenai desain maupun proses pembuatannya (Ampri Helmy dan Mujiyono, 1992:61. Seni tradisi yang mempunyai bentuk dan aspek visual yang unik dan menarik bagi siapa saja yang melihat batik akan terpesona oleh keindahan coretan motif-motif yang menghiasi kain yang ditorehkan dan ditata sedemikian rupa. Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tingggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia di wilayah Jawa pada khususnya. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan ketrampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada waktu itu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. 1

description

 

Transcript of Makalah batik 2

Page 1: Makalah batik 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang sudah dikenal sejak dahulu, merupakan hasil

perpaduan antara seni dan teknologi para leluhur yang sangat tinggi nilainya. Batik merupakan citra

ketinggian budaya kriya bangsa Indonesia yang mencirikan kerumitan dan kerhalusan ragam hias yang

tumbuh melalui goresan canting yang dilukiskan. Karena mempunyai seni tinggi, maka batik Indonesia

diakui oleh dunia sebagai batik yang betul-betul sempurna keindahannya, baik mengenai desain maupun

proses pembuatannya (Ampri Helmy dan Mujiyono, 1992:61.

Seni tradisi yang mempunyai bentuk dan aspek visual yang unik dan menarik bagi siapa saja yang melihat

batik akan terpesona oleh keindahan coretan motif-motif yang menghiasi kain yang ditorehkan dan ditata

sedemikian rupa. Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tingggi dan telah menjadi bagian

dari budaya Indonesia di wilayah Jawa pada khususnya. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau

menjadikan ketrampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada waktu itu

pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang

memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini,

yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”,

dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif

dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status

seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga kraton.

Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia (Jawa) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga

pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik

pada Konferensi PBB. Di Solo dan Yogyakarta dikenal sekitar abad 17,18 dan 19. Batik awalnya hanya

sebagai hobi keluarga kerajaan. Namun perkembangan selanjutnya, komoditi batik dikembangkan oleh

masyarakat luas. Batik Solo terkenal dengan gaya dan pola-pola tradisional dalam proses pembatikannya

dilakukan dengan cap dan tulis. Bahan yang digunakan untuk pewarnaan masih banyak memakai bahan-

bahan domestik yaitu Soga Jawa. Pola tetap antara lain dikenal sebagai "Sidomukti" dan "Sidoluhur".

1

Page 2: Makalah batik 2

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian batik dan sejarah munculnya batik di Indonesia?

2. Apa saja jenis batik yang ada di Indonesia?

3. Bagaimana sejarah perkembangan batik tradisional dan modern?

4. Dimana sajakah daerah penyebaran batik?

5. Bagaimana Proses pembuatan batik?

6. Bagaimana Perkembangan Batik Indonesia di mata dunia?

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa diharapkan mampu memahami pengertian batik serta memahami sejarah

munculnya batik di Indonesia.

2. Mahasiswa diharapkan untuk mencintai kebudayaan mereka yaitu batik .

3. Memahami Perkembangan batik yang ada di Indonesia .

4. Mengetahui proses pembuatan batik.

2

Page 3: Makalah batik 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Batik dan Sejarah Munculnya Batik

1.Pengertian Batik

Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik". Batik

adalah seni melukis dilakukan diatas kain dengan menggunakan lilin atau malam sebagai

pelindung untuk mendapatkan ragam hias diatas kain tersebut.

Ciri-ciri batik tradisional :

Ragam hias motif ular, barong, geometris, pagoda.

Coraknya mempunyai arti simbolik.

Warna cenderung gelap ( putih – hitam – coklat kehitaman ).

Motif ciri khas daerah asal.

Ciri-ciri batik modern :

Ragam hias bebas binatang, tumbuhan, rangkaian bunga dll.

Corak tidak mempunyai arti simbolik tertentu.

Penggunaan warna bebas seperti biru, merah, ungu dsb.

2.Sejarah Batik di Indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit

dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik

banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan

Yogyakarta.Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan

terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian

batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-

XVIII atau awal abad ke-XIX.

3

Page 4: Makalah batik 2

Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap

dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan

penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah

santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim

melawan perekonomian Belanda.Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk

pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya

batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga

serta para pengikutnya.

Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik

ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.Lama-lama

kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum

wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya

hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita

maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.Sedang

bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat

sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda

abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

a. Jaman Majapahit

Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah

Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan

Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit.

Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah

riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan

Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam

sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit

daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada

kerajaan Majapahit.Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati,

Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang

bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit

4

Page 5: Makalah batik 2

yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara

lain juga membawa kesenian membuat batik asli.

Daerah pembatikan sekarang di Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari, Betero dan

Sidomulyo. Diluar daerah Kabupaten Mojokerto ialah di Jombang. Pada akhir abad ke-XIX ada

beberapa orang kerajinan batik yang dikenal di Mojokerto, bahan-bahan yang dipakai waktu itu

kain putih yang ditenun sendiri dan obat-obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi

dan sebagainya.Obat-obat luar negeri baru dikenal sesudah perang dunia kesatu yang dijual oleh

pedagang-pedagang Cina di Mojokerto. Batik cap dikenal bersamaan dengan masuknya obat-

obat batik dari luar negeri. Cap dibuat di Bangil dan pengusaha-pengusaha batik Mojokerto dapat

membelinya dipasar Porong Sidoarjo, Pasar Porong ini sebelum krisis ekonomi dunia dikenal

sebagai pasar yang ramai, dimana hasil-hasil produksi batik Kedungcangkring dan Jetis Sidoarjo

banyak dijual. Waktu krisis ekonomi, pengusaha batik Mojoketo ikut lumpuh, karena pengusaha-

pengusaha kebanyakan kecil usahanya. Sesudah krisis kegiatan pembatikan timbul kembali

sampai Jepang masuk ke Indonesia, dan waktu pendudukan Jepang kegiatan pembatikan lumpuh

lagi. Kegiatan pembatikan muncul lagi sesudah revolusi dimana Mojokerto sudah menjadi

daerah pendudukan.

 

Ciri khas dari batik Kalangbret dari Mojokerto adalah hampir sama dengan batik-batik

keluaran Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Yang

dikenal sejak lebih dari seabad yang lalu tempat pembatikan didesa Majan dan Simo. Desa ini

juga mempunyai riwayat sebagai peninggalan dari zaman peperangan Pangeran Diponegoro

tahun 1825.Meskipun pembatikan dikenal sejak jaman Majapahait namun perkembangan batik

mulai menyebar sejak pesat didaerah Jawa Tengah Surakarta dan Yogyakata, pada jaman

kerajaan di daerah ini. Hal itu tampak bahwa perkembangan batik di Mojokerto dan Tulung

Agung berikutnya lebih dipenagruhi corak batik Solo dan Yogyakarta.Didalam berkecamuknya

clash antara tentara kolonial Belanda dengan pasukan-pasukan pangeran Diponegoro maka

sebagian dari pasukan-pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri kearah timur dan sampai sekarang

5

Page 6: Makalah batik 2

bernama Majan. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga zaman kemerdekaan ini desa Majan

berstatus desa Merdikan (Daerah Istimewa), dan kepala desanya seorang kiyai yang statusnya

Uirun-temurun.Pembuatan batik Majan ini merupakan naluri (peninggalan) dari seni membuat

batik zaman perang Diponegoro itu.

 

Warna babaran batik Majan dan Simo adalah unik karena warna babarannya merah menyala

(dari kulit mengkudu) dan warna lainnya dari tom. Sebagai batik setra sejak dahulu kala terkenal

juga didaerah desa Sembung, yang para pengusaha batik kebanyakan berasal dari Sala yang

datang di Tulungagung pada akhir abad ke-XIX. Hanya sekarang masih terdapat beberapa

keluarga pembatikan dari Sala yang menetap didaerah Sembung. Selain dari tempat-tempat

tesebut juga terdapat daerah pembatikan di Trenggalek dan juga ada beberapa di Kediri, tetapi

sifat pembatikan sebagian kerajinan rumah tangga dan babarannya batik tulis.

b.Jaman Penyebaran Islam

Riwayat pembatikan di daerah Jawa Timur lainnya adalah di Ponorogo, yang kisahnya

berkaitan dengan penyebaran ajaran Islam di daerah ini. Riwayat Batik. Disebutkan masalah seni

batik didaerah Ponorogo erat hubungannya dengan perkembangan agama Islam dan kerajaan-

kerajaan dahulu. Konon, di daerah Batoro Katong, ada seorang keturunan dari kerajaan

Majapahit yang namanya Raden Katong adik dari Raden Patah. Batoro Katong inilah yang

membawa agama Islam ke Ponorogo dan petilasan yang ada sekarang ialah sebuah mesjid

didaerah Patihan Wetan. Perkembangan selanjutanya, di Ponorogo, di daerah Tegalsari ada

sebuah pesantren yang diasuh Kyai Hasan Basri atau yang dikenal dengan sebutan Kyai Agung

Tegalsari. Pesantren Tegalsari ini selain mengajarkan agama Islam juga mengajarkan ilmu

ketatanegaraan, ilmu perang dan kesusasteraan. Seorang murid yang terkenal dari Tegalsari

dibidang sastra ialah Raden Ronggowarsito. Kyai Hasan Basri ini diambil menjadi menantu oleh

raja Kraton Solo.

 Waktu itu seni batik baru terbatas dalam lingkungan kraton. Oleh karena putri keraton

Solo menjadi istri Kyai Hasan Basri maka dibawalah ke Tegalsari dan diikuti oleh pengiring-

pengiringnya. disamping itu banyak pula keluarga kraton Solo belajar dipesantren ini. Peristiwa

6

Page 7: Makalah batik 2

inilah yang membawa seni bafik keluar dari kraton menuju ke Ponorogo. Pemuda-pemudi yang

dididik di Tegalsari ini kalau sudah keluar, dalam masyarakat akan menyumbangkan dharma

batiknya dalam bidang-bidang kepamongan dan agama.

  Daerah perbatikan lama yang bisa kita lihat sekarang ialah daerah Kauman yaitu

Kepatihan Wetan sekarang dan dari sini meluas ke desa-desa Ronowijoyo, Mangunsuman,

Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan

Ngunut. Waktu itu obat-obat yang dipakai dalam pembatikan ialah buatan dalam negeri sendiri

dari kayu-kayuan antara lain; pohon tom, mengkudu, kayu tinggi. Sedangkan bahan

kainputihnyajugamemakai buatan sendiri dari tenunan gendong. Kain putih import bam dikenal

di Indonesia kira-kira akhir abad ke-19.

  Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama yang dibawa

oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas. Daerah Ponorogo awal abad ke-20

terkenal batiknya dalam pewarnaan nila yang tidak luntur dan itulah sebabnya pengusaha-

pengusaha batik dari Banyumas dan Solo banyak memberikan pekerjaan kepada pengusaha-

pengusaha batik di Ponorogo. Akibat dikenalnya batik cap maka produksi Ponorogo setelah

perang dunia petama sampai pecahnya perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnya yaitu

batik cap mori biru. Pasaran batik cap kasar Ponorogo kemudian terkenal seluruh Indonesia.

2.2 Jenis-jenis Batik

1.Batik tradisonal

Batik klasik mempunyai nilai dan cita rasa seni yang tinggi, dengan pengerjaan yang

rumit dan dalam waktu berminggu-minggu. Batik klasik mempunyai pola-pola dasar

tertentu dengan berbagai macam variasi motif, seperti kawung, parang, nitik, tuntum,

ceplok, tambal, dan lain sebagainya. Bahan dasar batik berupa kain katun putih kwalitas

halus, juga kain sutera putih, batik dengan bahan sutera akan menghasilkan warna yang

lebih hidup.

Batik tradisional adalah batik yang susunan motifnya terikat oleh suatu aturan tertentu

dan dengan isen-isen tertentu. Oleh karena itu, dalam pembuatannya pun banyak aturan-

7

Page 8: Makalah batik 2

aturan yang harus dipatuhi. Batik tradisional bersifat terikat dengan aturan terutama

dalam hal pembuatan motif (BIPIK 20, 1994: 19).

Batik pada zaman dahulu disebut juga dengan batik lawas.  Ciri utana dari batik ini

adalah warna yang cenderung lebih gelap, dan juga didominasi dengan warna cokelat yang

cenderung tua, hitam, dan juga putih.  Corak – corak yang terdapat di batik lawas merupakan

corak – corak yang klasik.

Dalam istilah, batik lawas dapat diartikan juga sebagai batik yang pernah digunakan dahulu, atau

bisa disebut juga second hand.

Kain – kain yang digunakan untuk batik lawas ini, tentunya saja merupakan kain tua yang

benang – benangnya sudah mulai rapuh, oleh karena itu diperlukan beberapa metode untuk

menyimpannya, yaitu; dicuci dan direndam, keringkan batik dengan menggunakan handuk

kering, lalu setrika dengan menggunakan suhu yang sedang – sedang saja.  Selain itu batik lawas

tidak boleh dilipat dan dimasukan ke dalam plastik, karena akan merusak benang – benang kain

yang sudah mulai tua itu.  Penyimpanan terbaik untuk kain lawas adalah dijepit menggunakan

hanger, dan ditaruh dengan rapi di dalam lemari.

Motif-motif Batik Tradisional

1. Motif Batik Keraton

Batik Keraton merupakan asal muasal dari segala batik yang sekarang beredar di Indonesia.  

Motif dari batik keraton ini memiliki makna filosofi hidup.  Batik keraton ini merupakan batik

yang sangat khas dan terhormat, karena dibuat oleh putri keraton beserta para pembatik –

pembatik ahli di lingkungan keraton.  Corak – corak yang ada pada batik keraton ini, bisa

dibilang “teralarang” untuk digunakan ataupun dibuat pada batik biasa.  Motif – motif tersebut

seperti Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak, dan termasuk juga Batik Udan Liris.

2. Motif Batik Kawung

Motif dari batik kawung ini adalah berpola buatan mirip buah kawung.  Kawung adalah sejenis

kelapa atau kadang – kadang sebagai buah kolang – kaling.  Motif kawung ini diurut secara

8

Page 9: Makalah batik 2

geometris. Kadang – kadang motif kawung ini digambarkan juga sebagai bunga lotus.  Makna

dari bunga lotus itu sendiri adalah melambangkan umur panjang dan juga kesucian.  Lotus

sendiri merupakan sebuah tumbuhan yang memiliki 4 buah daun bunga yang merekah.

Batik kawung ini diklasifikasikan lagi secara lebih spesifik dengan memperhatikan motif dan

juga pola.  Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil.

Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil

adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis.

Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan

bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada

Kawung Bribil disebut Kawung Sen.

2.Batik Modern

Berbeda dengan batik klasik, pada batik modern motif maupun pewarnaan tidak tergantung pada

pola-pola dan pewarnaan tertentu seperti pada batik klasik, namun dress designnya bisa berupa

apa saja dan warna yang beraneka macam. Batik modern juga menggunakan bahan-bahan dan

proses pewarnaan yang mengikuti perkembangan dari bahan-bahan pewarnanya. Terkadang pada

beberapa area design kaos, canting tidak dipergunakan namun dengan menggunakan kuas dan

untuk pewarnaan kadang diterapkan langsung dengan menggunakan kapas atau kain. Dengan

kata lain, proses pembuatan batik modern hampir seperti batik klasik namun desain baju batik

modern dan pewarnaan baju batik modern terserah pada citarasa seni pembuat design kaos dan

tergantung bahan-bahan pewarnanya. Bahkan dengan berkembangnya bahan dasar kain dan

bahan kain berwarna, batik modern menjadi semakin bervariasi, seperti misalnya batik pada

bahan katun lurik Jogja , bahan kain poplin, bahan piyama, bahan wool, dsb.

Motif Batik Modern

Pada dasarnya, batik modern dan batik zaman dahulu ( yang lebih dikenal dengan nama batik

lawas)  memiliki corak yang tidak jauh berbeda.  Hanya saja, corak batik lawas dan batik modern

berbeda dalam pembuatan dan teknik.

9

Page 10: Makalah batik 2

Pada batik lawas, terdapat beberapa batasan motif yang harus dibuat.  Contohnya saja Batik

Keraton seperti yang sudah saya jelaskan diatas.  Pada batik modern tidak ada batasan dalam

memebuat motif ataupun warna – warna yang digunakan untuk pewarnaan.

Pada batik modern, motif – motif yang digunakan sangat beragam dari beberapa daerah. Bahkan,

beberapa moti khusus dibuat untuk anak – anak seperti batik bola bahkan sampai batik kartun.

1.BATIK MADURA

Batik madura merupakan batik yang dibuat di unit – unit rumah tertentu.  Dalam produksi batik

madura ini, tetap mempertahankan sistem pembuatan secara tradisional. Batik madura ini

terkenal akan coraknya yang bebas dan warna yang berani seperti warna merah, kuning, dan

hijau muda. 

Di Madura ini, para pengrajin batik ini dikumpulkan di suatu wilayah yang disebut dengan

Pamekasan.  Di kawasan Pamekasan ini, para pengrajin batik membuat dan menjual langsung

batik – batik yang sudah siap untuk dijual.

2. BATIK CIREBON

 Batik cirebonan atau yang lebih dikenal dengan motifnya megamendung ini merupakan batik

yang telah terkenal di kancah mancanegara.  Bahkan motif megamendung ini adalah motif

pertama dan satu – satunya di dunia.  Oleh karena itu, Departemen Kebudayaan dan

Kepariwisataan RI akan mendaftarkan corak batik megamendung ini ke UNESCO sebagai salah

satu world heritage.

Motif megamendung ini pada awalnya diharuskan untuk selalu berwarna biru yang diselingi

dengan warna merah untuk menggambarkan sisi kemaskulinan dan suasana yang dinamis.  Sisi

kemaskulinan dari batik ini harus ditonjolkan karena ada campur tangan laki – laki dalam

membuatnya.  Kaum laki – laki anggota tarekat adalah yang pertama kali merintis tradisi ini. 

Warna biru dan merah juga menggambarkan keadaan masyarakat pesisir yang terbuka, lugas,

dan juga egaliter.

Arti lain dari warna biru sendiri digambarkan sebagai warna langit yang berarti luas, bersahabat,

dan juga tenang.  Warna biru ini juga digambarkan sebagai pembawa hujan yang telah dinanti –

10

Page 11: Makalah batik 2

nantikan sebagai pembawa kesuburan dan yang memberi kehidupan.  Warna biru yang

digunakqan dalam batik ini beragam mulai dari biru muda hingga biru tua.  Arti dari biru muda

adalah cerahnya kehidupan, sedangkan biru tua menggambarkan awan gelap mengandung air

hujan dan akan memberi kehidupan.

Saat ini motif megamendung telah mengalami berbagai perkembangan dan modifikasi sesuai

dengan permintaan konsumen.  Motif megamendung ini dapat dipadupadankan dengan motif

yang lucu – lucu seperti kapal, hewan, tumbuhan, dan lain – lain.  Selain itu, sekarang warna dari

batik megamendung ini tidak selalu biru dan merah.  Warna batik megamendung ini telah

berkembang menjadi warna kuning, hijau, coklat, dan lain – lain.

2.3 Sejarah perkembangan batik tradisional dan Modern

Sebelum penjajahan Belanda berlangsung di Indonesia, batik sudah dikenal di tanah Jawa sejak

jaman Kerajaan Kediri tahun 932 Masehi hingga Kerajaan Majapahit sampai pada masa kejayaan

Islam Demak, yang masih memakai bubur ketan sebagai perekatnya sebelum ditemukan lilin

(malam). Namun demikian, perkembangan batik tradisional diawali pada jaman penjajahan

Belanda yang disebut dengan gaya Van Zuylen sebagai orang pertama yang memperkenalkan

seni batik kepada seluruh masyarakat di negeri Belanda yang disebut sebagai “Batik Belanda”,

batik ini tumbuh dan berkembang antara tahun 1840-1940. Hampir semua Batik Belanda

berbentuk sarung yang pada mulanya hanya dibuat masyarakat Belanda dan Indo-Belanda di

daerah pesisiran (Pekalongan). Batik Belanda sangat terkenal dengan kehalusan, ketelitian dan

keserasian pembatikannya. Selain itu ragam hiasnya sebagian besar menampilkan paduan aneka

bunga yang dirangkai menjadi buket atau pohon bunga dengan ragam hias burung atau dongeng-

dongeng Eropa sebagai tema pola. Paduan sejenis juga dibuat dengan ragam hias China atau

Jawadengan warna yang selalu lebih cerah sesuai dengan selera masyarakat Eropa pada masa itu.

Selanjutnya pengaruh budaya China juga terdapat pada batik di pesisir utara Jawa Tengah hingga

saat ini yang dikenal dengan nama Lok Can.

Orang-orang China mulai membuat batik pada awal abad ke 19. Jenis batik ini dibuat oleh

orang-orang China atau peranakan yang menampilkanpola-pola dengan ragam hias satwa mitos

China, seperti naga, ragam hias yang berasal dari keramik China kuno serta ragam hias yang

berbetuk mega dengan warna merah atau merah dan biru. Batik China juga mengandung ragam

11

Page 12: Makalah batik 2

hias buketan, terutama batik China yang dipengaruhi pola Batik Belanda. Pola-pola batik China

dimensional, suatu efek yang diperoleh karena penggunaan perbedaan ketebalan dari satu warna

dengan warna lain dan isian pola yang sangat rumit. Hal ini ditunjang oleh penggunaan zat warna

sintetis jauh sebelum orang-orang Indo-Belanda menggunakannya.

Kemudian pada jaman Jepang dikenal Batik Jawa Baru atau BatikJawa Hokokai. Batik ini

diproduksi oleh perusahaan-perusahaan batik di Pekalongan sekitar tahun 1942-1945 dengan

pola dan warna yang sangat dipengaruhi oleh budaya Jepang, meskipun pada latarnya masih

menampakkan pola keraton. Batik Jawa Hokokai selalu hadir dalam

bentuk “pagi-sore” yaitu batik dengan penataan dua pola yang berlainan pada sehelai kain batik.

Batik ini terkenal rumit karena selalu menampilkan isisan pola dan isian latar kecil dalam tata

warna yang banyak. selain itu ragam warnanya lebih kuat seperti penggunaan warna kuning,

lembayung, merah muda dan merah yang merupakan warna-warna yang secara jelas

menggambarkan nuansa dan citra Jepang.

Batik Indonesia lahir sekitar tahun 1950, selain secara teknis merupakan paduan antara pola batik

keraton dan batik pesisiran, juga mengandung makna persatuan. Pada perkembangannya batik

Indonesia bukan hanya menampilkan paduan pola batik keraton dengan teknik batik

pesisiran melainkan juga memasukkan ragam hias yang berasal dari berbagai suku bangsa di

Indonesia. Ketekunan yang tinggi serta keterampilan seni yang tiada banding dari para pengrajin

batik maka batik Indonesia tampil lebih serasi dan mengagumkan.

Hal ini disebabkankarena unsur-unsur budaya pendukungnya yang sangat kuat sehingga

terwujud paduan ideal antara pola batik keraton yang anggun atau pola ragam hias busana adat

berbagai daerah di Indonesia dengan teknologi batik pesisiran dan dikemas dalam sebuah

simfoni warna yang tidak terbatas pada latarnya. Batik ada yang dibuat secara tradisional yaitu

ditulis dengan tangan dan adapula batik yang diproduksi secara besar-besaran di pabrik dengan

teknik pembuatan yang lebih modern.

Dengan demikian terdapat dua pengertian mengenai batik yaitu tradisional dan modern. Batik

tradisional umumnya ditandai oleh adanya bentuk motif, fungsi dan teknik produksinya yang

bertolak dari budaya tradisional, sementara itu batik modern mencerminkan bentuk motif, fungsi

12

Page 13: Makalah batik 2

dan teknik produksi yang merupakan aspirasi budaya modern. Menurut macamnya kain batik

terdiri atas tiga, yaitu Kain batik tulis yang dianggap paling baik dan paling

tradisional, Kain batik cap dan Kain batik yang merupakan perpaduan antara batik tulis dan batik

cap yang biasanya disebut batik kombinasi.Seni batik kini dilindungi Undang-Undang Hak Cipta

Indonesia lama No. 19 Tahun 2002.

2. 4 Daerah Penyebaran Batik

Terdapat beberapa pemahaman tentang dari mana batik awalnya berasal.   Walaupun kata batik

berasal dari bahasa Jawa, menurut G.P Rouffaer berpendapat bahwa batik mulai dikenalkan dari

India.  Tetapi, menurut F.A Sutjipto, Ia percaya bahwa tradisi batik asli dari Toraja, Flores,

Halmahera, ataupun Papua.

Dalam literatur Eropa, teknik pembuatan batik ini diceritakan dalam History of Java.

Di Asia, terknik seni rupa membuat pola di atas kain juga ditemukan di Tioongkok semasa

dinasti T’ang dan juga di India serta Jepang. Di Afrika, seni ini juga dikenal di Nigeria.

Di Indonesia sendiri, kesenian membatik dipercaya sudah mulai ada semenjak zaman Majapahit

dan menjadi populer pada akhir abad ke 18 atau awal abad ke-19.  Seluruh batik tersebut ditulis

dan baru memulai batik cap saat tahun 1920-an.

2.5 Proses Pembuatan Batik

Proses pembuatan batik memiliki dua cara yang utama yaitu teknik batik tulis dan batik cap.

Batik tulis adalah batik yang dikerjakan dengan canting tulis sedangkan batik cap adalah batik

yang dikerjakan dengan teknik cap. Namun ada juga batik yang dikerjakan dengan gabungan dua

teknik tersebut yaitu gabungan teknik tulis dan cap. Batik seperti ini disebut batik kombinasi.

Banyaknya proses pengerjaan batik tergantung dari jumlah pewarnaan (celup). Batik

monokromatik dikerjakan dengan sekali proses (mbabar sepisan), batik dengan dua warna

dikerjakan dengan dua kali proses (mbabar pindo), sementara batik dengan tiga warna dikerjakan

dengan tiga kali proses yang disebut batik tiga negeri sebagai salah satu cirri batik pesisiran.

Setiap proses pembatikan pada dasarnya mengalami proses yang sama sebagai berikut :

13

Page 14: Makalah batik 2

Pemalaman - Membatik adalah pekerjaan yang saling berurutan. Artinya satu langkah dapat

dikerjakan jika langkah sebelumnya telah selesai dikerjakan. Setiap tahap dikerjakan dengan

tahap yang berbeda. Sepotong mori tidak dapat dikerjakan oleh beberapa orang dalam waktu

yang sama untuk beberapa tahapan.

Pemalaman adalah proses penempelan malam sebagai bahan utama perintang batik ke mori.

Mori yang telah di buat polanya kemudian dimalam dengan canting tulis maupun canting cap.

Canting batik tulis yang dipakai pada saat membuat pola batik adalang canting klowongan atau

canting dengan cucuk ukuran sedang.

Setelah pola pokok selesai dimalam kemudian membuat isen-isennya. Canting yang digunakan

ketika membuat isen-isen bermacam-macam yaitu; canting cecekan, canting telon, canting

prapatan.

Pewarnaan - Motif batik yang telah dicap ataupun ditulis dengan lilin malam merupakan

gambaran atau motif dari batik yang akan dibuat. Proses selanjutnya pemberian warna sehingga

pada tempat yang terbuka menjadi berwarna, sedangkan tempat yang ditutup lilin tidak terkena

warna yang diwarnai. Oleh karena itu, jumlah pemberian lilin malam tergantung jumlah warna

yang digunakan.

Pelorodan - Pelorodan adalah proses penghilangan lilin malam yang menempel pada kain mori.

Menghilangkan lilin malam pada batik dapat bersifat menghilangkan sebagian atau

menghilangkan keseluruhan lilin malam. Menghilangkan sebagian atau setempat adalah melepas

lilin malam pada tempat-tempat tertentu dengan cara m,engerok dengan alat sejenis pisau.

Pekerjaan dengan cara mengerok disebut ngerok atau ngerik. Pekerjaan ini dilakukan setelah

kain diwedel untuk batik sogan dari solo atau yogyakarta. Maksud dari pekerjaan ini, yaitu

membuaka lilin klowongan, dimana pada bekas lilin yang dikerok ini nantinya akan diberi warna

soga.

Penghilangan lilin malam secara keseluruhan dapat dilakukan pada pertengahan atau akhir

proses pembuatan kain batik. Penghilangan lilin secara keseluruhan disebut peleorodan. Pada

batik pekalongan prose ini sering dilakukan. Pelorodan yang dilakukan di tengah proses

pembatikan biasanya dilakukan untuk memberikan warna lain pada jejak lilin yang dilorod.

14

Page 15: Makalah batik 2

Pelorodan yang dilakukan di akhir disebut mbabar atau ngebyok. Pelepasan lilin dilakukan

dengan air panas. Lilin akan meleleh dalam air panas sehingga terlepas dari kain. Untuk kain

dengan pewarnaan bahan alam (nabati), air panas diberi kanji. Sementara untuk pelepas lilin

(pelorodan), kain batik dengan pewarnaan obat sintesis air lorodan lainnya diberi soda abu.

2.6 Perkembangan batik Indonesia di mata dunia.

Batik Indonesia Resmi Diakui UNESCO Batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO dengan

dimasukkannya ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia

(Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite

Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Seperti dilansir ANTARA, dalam siaran pers dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata,

UNESCO mengakui batik Indonesia bersama dengan 111 nominasi mata budaya dari 35 negara,

dan memasukkannya dalam Daftar Representatif 76 mata budaya.

UNESCO mengakui bahwa Batik Indonesia mempunyai teknik dan simbol budaya yang menjadi

identitas rakyat Indonesia mulai dari lahir sampai meninggal. hal itu terlihat dari bayi yang

digendong dengan kain batik bercorak simbol yang membawa keberuntungan, dan yang

meninggal ditutup dengan kain batik. Selain itu, pakaian dengan corak sehari-hari juga dipakai

secara rutin dalam kegiatan bisnis dan akademis. Sementara berbagai corak lainnya dipakai

dalam upacara pernikahan, kehamilan, juga dalam wayang, kebutuhan non-sandang dan berbagai

penampilan kesenian. Kain batik bahkan memainkan peran utama dalam ritual tertentu.

Berbagai corak Batik Indonesia menandakan adanya berbagai pengaruh dari luar mulai dari

kaligrafi Arab, burung phoenix dari Cina, bunga ceri dari Jepang, sampai burung merak dari

India atau Persia. Tradisi membatik Indonesia juga diturunkan dari generasi ke generasi. Ini

memperlihatkan batik terkait dengan identitas budaya rakyat indonesia. Berbagai arti simbolik

dari warna dan corak mengekspresikan kreativitas dan spiritual rakyat Indonesia.

UNESCO memasukkan Batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif karena telah memenuhi

kriteria, antara lain kaya dengan simbol-simbol dan filosofi kehidupan rakyat Indonesia, serta

15

Page 16: Makalah batik 2

memberi kontribusi bagi terpeliharanya warisan budaya tak-benda pada saat ini dan di masa

mendatang. Dalam menyiapkan nominasi, para pihak terkait telah melakukan berbagai aktivitas,

termasuk melakukan penelitian di lapangan, pengkajian, seminar, dan sebagainya untuk

mendiskusikan isi dokumen dan memperkaya informasi secara bebas dan terbuka.

Depbudpar menyatakan masuknya Batik Indonesia dalam UNESCO Representative List of

Intangible Cultural Heritage of Humanity merupakan pengakuan internasional terhadap salah

satu mata budaya Indonesia, sehingga diharapkan dapat memotivasi dan mengangkat harkat para

pengrajin batik dan mendukung usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Depbudpar menyatakan bahwa perjuangan supaya Batik Indonesia diakui UNESCO ini

melibatkan banyak pihak, baik pemerintah, para pengrajin, pakar, asosiasi pengusaha dan

yayasan atau lembaga batik, serta masyarakat luas. Perwakilan RI di negara anggota Tim Juri

yaitu di Persatuan Emirat Arab, Turki, Estonia, Meksiko, Kenya dan Korea Selatan serta

UNESCO-Paris turut memegang peranan penting dalam memperkenalkan batik secara lebih luas

kepada para anggota Tim Juri, sehingga mereka lebih seksama mempelajari dokumen nominasi

Batik Indonesia.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah memasukkan Batik Indonesia ke dalam Daftar

Inventaris Mata Budaya Indonesia. Pada 2003 dan 2005 UNESCO telah mengakui Wayang dan

Keris sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Tak-benda Warisan Manusia (Masterpieces of the

Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity).

Hari batik Indonesia

Pengecekan di UNESCO tentang alasan menjadikan batik sebagai warisan budaya dunia

dari Indonesia, ternyata pengakuan UNESCO itu sudah melalui riset bertahun-tahun. Batik di

Indonesia ada motif dan filosofi, bukan sekadar produksi.Untuk merayakan keberhasilan itu,

lanjut dia, Presiden Yudhoyono mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk

mengenakan pakaian batik demi penghargaan terhadap kebudayaan Indonesia tersebut.Warisan

budaya tak benda kemanusiaan merupakan satu dari tiga daftar yang dibuat di bawah Konvensi

UNESCO 2003 mengenai Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda untuk Kemanusiaan.

16

Page 17: Makalah batik 2

Sejak 2008, pemerintah telah melakukan penelitian lapangan dan melibatkan komunitas

serta ahli batik di 19 provinsi di Indonesia untuk menominasikan batik sebagai warisan budaya

tak benda kemanusiaan dari UNESCO.Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik

mengatakan, sejak 2003 kebudayaan Indonesia telah diakui oleh UNESCO dengan diraihnya

sertifikat wayang sebagai warisan budaya tak benda dan keris sebagai warisan budaya dunia dari

Indonesia.Pemerintah sedang menominasikan angklung sebagai warisan budaya dari Indonesia. 

Hari Jumat (02/10) ini merupakan hari yang special karena President Susilo Bambang

Yudhoyono telah meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk mengenakan batik dalam rangka

untuk mendukung keputusan UNESCO yang telah memasukan batik dalam list item "Intangible

Cultural Heritage of Humanity".Batik merupakan icon budaya yang sangat berharga karena

keunikannya. Batik memiliki simbol dan filosofi unik, termasuk alur kehidupan laki-laki, dan

batik telah dianggap Indonesia sebagai element non-material dari warisan budaya negara. Kami

menyatakan bahwa batik telah diakui sebagai element warisan budaya global yang diproduksi

Indonesia. Presiden SBY juga mendorong seluruh warga negara Indonesia untuk mengenakan

batik di tanggal 2 Oktober ini, untuk merayakan Hari Batik.“ ungkap Menkokesra, Aburizal

Bakrie.

UNESCO (United Nations Education, Scientific and Cultural Organization) telah

mendeskripsikan Batik Indonesia dilihat dari sisi teknis, sebagai symbol dan budaya yang terbuat

dari bahan kapas dengan celupan hiasan dari canting atau dari bahan sutra. Namun, tidak seperti

negara lain, Indonesia sangat bangga atas Batik yang dapat dipakai sebagai pakaian formal untuk

acara resmi. Batik sendiri biasanya dibuat dari kain katun atau sutra, yang sangat nyaman untuk

dipakai.

Sebelumnya, UNESCO juga telah meresmikan Keris dan Wayang, juga Angklung dan

Gamelan menjadi warisan budaya Indonesia. Untuk mendukung Hari Batik, maka pemerintah

kota Jakarta memberikan diskon khusus ketika memasuki pusat rekreasi di Jakarta. Pabrik Batik

pola tradisional juga ditemukan di beberapa negara seperti Malaysia, Japan, China, India, Sri

Lanka, Egypt, Nigeria, Senegal dan Singapura.Jadi menurut saya sebagai penulis,batik akan

selalu jadi warisan budaya nusantara ini bahkan akan menjadikannya ikon dunia di masa depan

kelak.

17

Page 18: Makalah batik 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan diatas dapat di ambil kesimpulan yaitu:

3.1.1 Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik".

Batik adalah seni melukis dilakukan diatas kain dengan menggunakan lilin atau malam sebagai

pelindung untuk mendapatkan ragam hias diatas kain tersebut.

3.1.2 Batik tradisional adalah batik yang susunan motifnya terikat oleh suatu aturan tertentu dan

dengan isen-isen tertentu. Oleh karena itu, dalam pembuatannya pun banyak aturan-aturan yang

harus dipatuhi. Batik tradisional bersifat terikat dengan aturan terutama dalam hal pembuatan

motif (BIPIK 20, 1994: 19). Berbeda dengan batik tradisional , pada batik modern motif maupun

pewarnaan tidak tergantung pada pola-pola dan pewarnaan tertentu seperti pada batik klasik,

namun dress designnya bisa berupa apa saja dan warna yang beraneka macam.

3.1.3 Pada jaman Jepang dikenal Batik Jawa Baru atau BatikJawa Hokokai. Batik ini diproduksi

oleh perusahaan-perusahaan batik di Pekalongan sekitar tahun 1942-1945 dengan pola dan warna

yang sangat dipengaruhi oleh budaya Jepang,.

3.1.4 Di Indonesia sendiri, kesenian membatik dipercaya sudah mulai ada semenjak zaman

Majapahit dan menjadi populer pada akhir abad ke 18 atau awal abad ke-19.  Seluruh batik

tersebut ditulis dan baru memulai batik cap saat tahun 1920-an.

3.1.5 Proses pembuatan batik memiliki dua cara yang utama yaitu teknik batik tulis dan batik

cap. Batik tulis adalah batik yang dikerjakan dengan canting tulis sedangkan batik cap adalah

batik yang dikerjakan dengan teknik cap.

3.1.6 UNESCO (United Nations Education, Scientific and Cultural Organization) telah

mendeskripsikan Batik Indonesia dilihat dari sisi teknis, sebagai symbol dan budaya yang terbuat

dari bahan kapas dengan celupan hiasan dari canting atau dari bahan sutra.

18

Page 19: Makalah batik 2

3.2 Saran

Untuk melestarikan batik yang ada di Indonesia sebaiknya kita menghargai budaya batik yang

ada di Indonesia dengan cara menggunakan kostum batik dan mencintai batik agar tidak di klaim

oleh Negara lain yang berada di luar Indonesia.Serta membuat Undang-Undang bahwa budaya

batik adalah warisan Indonesia yang sejak turun temurun harus di lestarikan.selain itu

mensosialisasikan batik kepada generasi muda agar batik dapat berkembang pada era

selanjutnya.

19

Page 20: Makalah batik 2

Daftar Pustaka

http://batikcintaku.com/node/37

http://www.lasembatikart.com/menu.php?idx=64

http://id.wikipedia.org/wiki/Batik_Kraton

www.kayanabatik.com

www.batikindonesia.com

http://labsky2012.blogspot.com/2012/08/tugas-5-perkembangan-batik-di-indonesia.html

diakses pada tanggal 18 April 2014

Sumber: http://www.topix.com/forum/world/east-timor/TNDJN0GIPVOIFF42H

http://puribatiksolo.blogspot.com/2010/03/latar-belakang-batik-di-indonesia.html

diakses pada tanggal 18 April 2014

20