Makalah bahaya pestisida

28
2014 Disusun Oleh Nama: Lia Agustini NIM: 06121010007 Prodi: Pendidikan Kimia Indralaya UTS KIMIA BAHAN MAKANAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014 Bahaya Pestisida Pada Bahan Makanan

description

pestisida bahan yang berbahaya bagi tubuh

Transcript of Makalah bahaya pestisida

Bahaya Pestisida Pada Bahan Makanan

2014Disusun Oleh Nama: Lia AgustiniNIM: 06121010007Prodi: Pendidikan Kimia Indralaya

Bahaya Pestisida Pada Bahan Makanan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam menyusun makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.Penyusunan makalah Kimia Bahan Makanan tentang masalah yang terkait dengan toksikologi dan bahan makanan ini merupakan tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan Ujian Tengah Semester (UTS).Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :1. Drs. A. Rachman Ibrahim, M.Sc.Ed. selaku dosen2. Teman teman program studi pendidikan kimia 2012Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Palembang, 19 Oktober 2014

Penulis

DAFTAR ISIKATA PENGANTARiiBAB 11PENDAHULUAN11.1. LATAR BELAKANG11.2. RUMUSAN MASALAH31.3. TUJUAN3BAB II4PEMBAHASAN4Pengertian Pestisida4Bahaya Pestisida Pada Makanan4Dampak Pestisida Pada Kesehatan6Cara Menghilangkan Pestisida Pada Makanan11Faktor-faktor Keracunan Pestisida12Cara Penanggulangan Pada Kasus Keracunan Pestisida13BAB III15PENUTUP15KESIMPULAN15SARAN15DAFTAR PUSTAKA16

UTS KIMIA BAHAN MAKANAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014

Page 16BAB 1PENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANG

Makanan merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk melangsungkan kehidupannya. Namun, makanan dapat menjadi sumber penyakit jika tidak memenuhi kriteria sebagai makanan baik, sehat dan aman. Berbagai kontaminan dapat mencemari bahan pangan dan pakan sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.Fungsi makanan yaitu menjaga keberlangsungan hidup dan menjaga agar makhluk hidup sehat lahir dan bathin. Selain itu, kualitas makanan yang dikonsumsi dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup dan perilaku makhluk hidup itu sendiri. Oleh karena itu, setiap makhluk hidup selayaknya berusaha untuk mendapatkan makanan yang baik. Kualitas makanan atau bahan makanan di alam ini tidak terlepas dari berbagai pengaruh seperti kondisi dan lingkungan, yang menjadikan layak atau tidaknya suatu makanan untuk dikonsumsi. Berbagai bahan pencemar dapat terkandung di dalam makanan karena penggunaan bahan baku pangan terkontaminasi, proses pengolahan, dan proses penyimpanan.Oleh karena alasan tersebut di atas, maka perlunya meningkatkan kewaspadaan dalam memilih bahan makanan atau makanan olahan yang akan dikonsumsi dan tidak mengkonsumsi makanan yang sudah kadaluarsa atau yang disimpan terlalu lama. Setiap kali hendak membeli pangan dalam kemasan, yang pertama kali dilihat calon konsumen adalah kemasan dan labelnya. Kemasan itu sangat beragam bentuk dan bahannya. Namun, yang lebih penting adalah label yang terdapat pada kemasan itu. Dari label inilah konsumen mengetahui banyak hal soal produk di dalam kemasan itu. Label pada kemasan produk pangan bukan sekadar hiasan. Di atasnya terkandung banyak cerita tentang produk di dalam kemasannya bagi calon pembeli. Cerita itu pula yang membantu calon pembeli untuk memutuskan membeli atau tidak.Adapun makanan yang berbahaya bagi tubuh manusia yaitu makanan yang mengandung bahan pestisida. Bahan pestisida pada makanan sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pestisida yang merupakan bahan berbahaya ini sebenarnya banyak dimanfaatkan para petani untuk menjaga kualitas buah dan sayurannya dari serangan hama dan penyakit tanaman, dengan begitu para petani akan mendapatkan keuntungan yang maksimal.Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest ("hama") yang diberi akhiran -cide ("pembasmi"). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai racun.Banyaknya kasus keracunan makanan yang terjadi dimasyarakat saat ini mengindikasikan adanya kesalahan yang dilakukan masyarakat ataupun makaan dalam mengolah dan mengawetkan bahan makanan yang dikonsumsi. Problematika mendasar pengolahan makanan yang dilakukan masyarakat lebih disebabkan budaya pengelohan pangan yang kurang berorientasi terhadap nilai gizi, serta keterbatasan pengetahuan sekaligus desakan ekonomi sehingga masalah pemenuhan dan pengolahan bahan pangan terabaikan, Industri makanan sebagai pelaku penyedia produk makanan seringkali melakukan tindakan yang tidak terpuji dan hanya berorientasi profit oriented dalam menyediakan berbagai produk di pasar sehinngga hal itu membuka peluang terjadinya penyalahgunaan bahan dalam pengolahan bahan makanan untuk masyarakat diantaranya seperti kasus penggunaan berbagai bahan tambahan makanan yang seharusnya tidak layak dikonsumsi,Keracunan akut pun bisa terjadi lebih dari sejuta kasus dalam setiap tahun, meskipun hanya sedikit yang fatal. Sebagian kematian disebabkan oleh bunuh diri dengan mengkonsumsi makanan yang tidak bagus. Kematian pada anak akibat mengkonsumsi makanan yang tidak bagus dan higienis atau produk rumah tangga yang toksik telah berkurang secara nyata dalam 20 tahun terakhir, sebagai hasil dari kemasan yang aman dan pendidikan yang efektif untuk pencegahan keracunan.Keracunan tidak akan menjadi fatal jika korban mendapat perawatan medis yang cepat dan perawatan suportif yang baik. Pengelolaan yang tepat, baik dan hati-hati pada korban yang keracunan menjadi titik penting dalam menangani korban.1.2. RUMUSAN MASALAHAdapun rumusan Masalah Sebagai Berikut :1. Apa pengertian pestisida ?2. Bagaimana bahaya pestisida dalam bahan makanan ?3. Bagaimana dampak pestisida yang terkandung dalam makanan terhadap kesehatan tubuh ?4. Bagaimana cara-cara untuk menghilangkan pestisida dalam makanan ?5. Apa faktor-faktor yang menyebabkan keracunan pestisida dan pertolongan pertama pada keracunan pestisida?1.3. TUJUANAdapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :1. Dapat mengetahui pengertian dari pestisida.2. Dapat mengetahui dan memahami bahaya pestisida dalam makanan. 3. Dapat mengetahui dampak pestisida dalam makanan bagi kesehatan. 4. Dapat mengetahui cara-cara menghilangkan pestisida dalam bahan makanan.5. Mengetahui faktor-faktor dan pertolongan pertama pada keracunan pestisida.BAB IIPEMBAHASANPengertian Pestisida

Pestisida secara harfiah berarti pembunuh hama, berasal dari kata pest dan sida. Pest meliputi hama penyakit secara luas, sedangkan sida berasal dari kata caedo yang berarti membunuh, jadi Pestisida secara umum diartikan sebagai bahan kimia beracun yang digunakan untuk mengendalikan jasad penganggu yang merugikan kepentingan manusia.Pengertian lain tentang pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus digunakan untuk:1. memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman.2. memberantas rerumputan.3. mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.4. mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian tanaman.5. memberantas atau mencegah hama luar pada hewan peliharaan.6. memberantas atau mencegah hama-hama air.7. memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah,8. alat-alat angkutan, dan alat-alat pertanian.9. memberantas atau mencegah binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang dapat menyebabkan penyakit yang perlu dilindungi. (Syamsuir Munaf, 1997, Depkes RI, 1985).Bahaya Pestisida Pada Makanan

Bahaya pestisida dalam makanan berkaitan dengan pencemaran yang terjadi melalui rantai makanan dalam lingkungan. Pencemaran menurut Undang-Undang No. 4 tahun 1982, menjelasan bahwa pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ketingkat tertentu yang dapat menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.Kasus pencemaran oleh pestisida yang paling banyak merugikan justru dengan terkumpulnya pestisida tersebut di dalam organisme kecil di air. Organisme yang telah menyerap pestisida, kemudian dimakan oleh ikan atau udang. sebenarnya kedua hewan ikan air tersebut telah mengalami dua kali keracunan pestisida ini, yaitu1. dirinya sendiri telah keracunan pestisida melalui insang atau kulit,2. Keracunan melalui makanannyaAkibatnya jumlah pestisida di dalm tubuh ikan dan udang yang sudah keracunan pestisida ini, walaupun belum mati, dimakan oleh manusia. Dan akhirnya manusia itu sendiri yang terkena racun pestisida tersebut (Kusno,1991).Bahan makanan yang kita makan, terutama buah dan sayuran segar, mengandung residu pestisida. Walau tidak secara langsung, bahaya yang ditimbulkannya berdampak jangka panjang, seperti kanker, tumor dan penyakit kronis lainnya. Dampak penggunaan bahan pestisida pada makanan bukan saja pada manusia, namun berperan aktif dalam merusak ekologi lingkungan. Antara lain, tercemarnya air tanah serta perubahan pada sistem hormon hewan ternak mamalia serta ikan. Jadi, bukan hanya sayuran dan buah, ikan serta ternak yang kita konsumsi juga bisa ikut tercemar pestisida.Zat-zat berbahaya yang biasa terkandung dalam berbagai jenis pestisida:1. Pestisida Aldrin, 2. DDT, 3. Kepone, 4. Parathion, 5. Nitrofen, 6. Toxaphene, 7. BHC,8. DBCP, 9. Chlordane,

Dampak Pestisida Pada Kesehatan

Penggunaan pestisida yang tidak sesuai peraturan justru dapat memicu terjadinya berbagai penyakit yang dapat membahayakan kehidupan manusia melalui berbagai penyebaran terutama melalui makanan seperti sayur-mayur, buah-buahan yang terkena residu pestisida.Contoh : pada laporan adanva pencemaran pestisida di dalam ASI ditemukan 83% sampel ASI tercemar dieldrin. Lalu 61% ASI mengandung pestisida heptochlor epoxide. Sebenarnya untuk melihat adanya pencemaran polutan relatif gampang. Bisa dilakukan pengetesan terhadap tanah. Tanah yang sudah terkontaminasi pestisida dalam kurun 15 tahun masih menyimpan kandungan pestisida sebanyak 40%. Kalau tanah tersebut lalu ditumbuhi tanaman tanaman yang dikonsumsi manusia, maka polutan akan terhisap pada tanaman tersebut dan dimakan olch manusia.Efek negatif pestisida terhadap kesehatan sudah dibuktikan dalam banyak penelitian. Dalam jangka pendek barang kali bisa dilihat dari kasus kematian 27 anak sekolah di Filipina pada 2005. Mereka diduga bermain dengan pestisida yang di kira tepung terigu. Bahaya lain akan tampak dalam jangka panjang. yang mengonsumsi makanan yang tercemar pestisida, bila si ibu memberikan ASI kepada anaknya, maka tubuh si anak akan mengandung pestisida. Lalu anaknya itu akan menular kan lagi pestisida lewat makanan atau ASI dan seterusnya. Kandungan pestisida akan berkurang dan hilang. Namun apabila si anak tetap mengonsumsi makanan berbahaya, selamanya pestisida tak akan lenyap secara turun-temurun penyakitEfek negative dari residu pestisida ini digolongkan menjadi 2 bagian yaitu : Efek Langsung Keracunan Pestisida Kimia pada Manusia : Pernafasan = Batuk, Sesak Nafas. Pencernaan = Rasa Mual, Muntah, Diare. Syaraf = Rasa Pusing, Depresi, Pingsan, Kejang. Kulit = Kemerahan, Gatal-gatal, Berkerut. Efek Tidak Langsung Keracunan Pestisida Kimia pada Manusia Kelainan Sel (Kanker) Kemandulan (Infertility) Penyakit Syaraf

Jenis Pestisida dan potensi bahaya bagi kesehatan manusia :1. Pestisida Aldrin, dapat menyebabkan kanker,kerusakan/cacat janin, kelainan. Dosis keracunan 1 sendok.2. DDT, dapat menyebabkan kanker, kelainan syaraf. Dosis keracunan 1 sendok makan.3. Kepone, dapat menyebabkan kanker, kelainan syaraf. Dosis keracunan 1 sendok teh sampai 1 sendok makan.4. Parathion, dapat menyebabkan cacat vetus, kelainan syaraf. Dosis keracunan beberapa tetes.5. Nitrofen, dapat menyebabkan kanker. Dosis keracunan 1 sendok teh.6. Toxaphene, dapat menyebabkan kanker. Dosis keracunan 1 sendok teh.7. BHC, dapat menyebabkan kanker. Dosis keracunan 1 sendok teh.8. DBCP, dapat menyebabkan kanker, kemandulan pria. Dosis keracunan 1 sendok teh sampai 1 sendok makan.9. Chlordane, dapat menyebabkan kanker. Dosis keracunan 1 sendok.10. Asefat Insektisida Kanker, mutasi gen, kelainan alat reproduksi.11. Aldikard Insektisida Sangat beracun pada dosis rendah.12. BHC Insektisida Kanker, beracun pada alat reproduksi.13. Kaptan Insektisida Kanker, mutasi gen.14. Karbiral Insektisida Mutasi gen, kerusakan ginjal.15. Klorobensilat Insektisida Kanker, mutasi gen, keracunan alat reproduksi.16. Klorotalonis Fungisida Kanker, keracunan alat reproduksi.17. Klorprofam Herbisida Kanker, mutasi gen, pengaruh kronis.18. Siheksatin Insektisida Karsinogen.Dampak Penggunaan Pestisida Bagi Manusia/KonsumenBerdasarkan kandungan bahan aktifnya pestisida dibedakan menjadi 7 golongan yaitu :a) Golongan Organofosfat Pestisida golongan organofosfat ini kebanyakan jenis insektisida dan golongan ini juga sering disebut esterfosfat yang merupakan turunan atau persenyawaan asam fosfat. Jenis pestisida ini bila masuk ke dalam tubuh melalui mulut, kulit atau pernapasan akan mengakibatkan terikatnya enzim kolinesterase sehingga terkumpullah asetilkolin dalam jaringan tubuh. Enzim ini bekerja di dalam darah dan fungsinya mengatur system kerja saraf. Jika kadar enzim turun kira-kira 20% dari keadaan normal maka gejala keracunan akan mulai tampak. Gejalanya : penglihatan menjadi kabur, mata berair, mulut berbusa, banyak mengeluarkan keringat, mengeluarkan air liur banyak, mual, mencret, sesak napas, otot terasa lemas dan akirnya pingsan. Jika otot pernapasan mulai lumpuh, segera si penderita mengalami kematian. Contoh jenis pestisida yang termaksud golongan ini dilihat dari nama bahan aktifnya adalah : Diazinon, Fention, Diklorvos, Dimatoat, Fenitrotion, Fentoat, Klorpirifos, Kuinalfos, Mulation. (Ir. Rini Widianto,1988.)b) Golongan KlorhidrokarbonPestisida golongan klorhidrokarbon sering juga disebut Organoklorin dan biasanya berupa insektisida. Senyawa Dieldrin dan Klordan merupakan golongan klorhidrokarbon yang menpunyai sifat sintesis, larut dalam lemak dan tidak larut dalam air. Biasanya bahan ini stabil untuk saat yang agak lama, dari beberapa bulan sampai tahun. Gejala keracunan yang timbul adalah pusing, kejang-kejang, mual, muntah-muntah, mencret, badan lemah, dan pingsan. Pestisida golongan ini mempunyai daya racun yang tinggi dengan spectrum yang luas. Senyawa lindan juga tidak bersifat larut dalam air tapi bisa lerut dalam oli atau minyak. Bahan ini dipergunakan dalam bentuk tepung yang di basahkan. Lindan ini bersifat menstimulasi susunan saraf pusat yang menyebabkan ataxia, kejang-kejang dan kegagalan vasikuler. Pengaruh lindan ini biasanya mulai tampak setelah 6 jam keracunan dan lamanya lebih kurang 4 hari dan keracunan ini bersifat akut. Keracunan ini bisa melalui mulut dan juga kulit. contoh jenis pestisida yang termaksud golongan ini dilihat dari nama bahan aktifnya adalah : Dieldrin, Endosulfan, Klordan dan Lindan. (Ir. Rini Widianto,1988.)c) Golongan KarbamatPestisida ini apabila masuk kedalam tubuh akan mengikat enzim kholinesterase. Jadi gejala keracunan yang ditimbulkan seperti keracunan pestisida golongan organofosfat. Tetapi pengaruh pestisida jenis ini hanya berlangsung singkat, karena pestisida karbamat cepat mengurai didalam tubuh. contoh jenis pestisida yang termaksud golongan ini dilihat dari nama bahan aktifnya (insektisida) adalah : Karbaril, Karbofuran, BPMC, MIPC dan Propoksur. (Ir. Rini Widianto,1988.)

d) Golongan AntikoagulanPestisida golongan ini bila masuk kedalam tubuh akan menghambat pembekuan darah dan merusak jaringan-jaringan pembuluh dasar. Keadaan seperti ini akan mengakibatkan terjadinya pendarahan dibagian dalam tubuh. Gejala keracunan yang timbul yaitu rasa nyeri pada punggung, lambung, dan usus, muntah-muntah, pendarahan pada hidung dan gusi, timbul bintik-bintik merah pada kulit, dalam air kencing dan tinja terdapat darah, timbul lebam pada sekitar lutut, siku, dan pantat, serta bisa menimbulkan kerusakan pada ginjal. contoh jenis pestisida yang termaksud golongan ini dilihat dari nama bahan aktifnya (rodentisida) adalah Brodifakum, Difasionon, Kumatetralil, Kumaklor, Kumarin, dan Wartarin. (Ir. Rini Widianto,1988.)e) Golongan ArsenGolongan arsen ini umumnya digunakan pada insektisida guna mengendalikan rayap kayu dan tanah, kadang-kadang terdapat pada fungisida untuk mengendalikan jamur-jamur pada kayu. Golongan pestisida ini bersifat Karsinogenik (merangsang timbulnya kanker). Gejala keracunan akut yaitu nyeri pada perut, muntah-muntah dan diare. Keracunan sub-akut yaitu sakit kepala, pusing dan banyak keluar ludah. Pada keracunan yang berat dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal dan hati. contoh jenis pestisida yang termaksud golongan ini dilihat dari nama bahan aktifnya adalah Arsen pentoksida dan Arsen pentoksida dihirat. (Ir. Rini Widianto,1988.)f) Golongan senyawa dipiridilPestisida golongan senyawa dipirdil ini biasanya terkandung pada jenis herbisida yang menggunakan bahan aktif Paraquat diklorida. Gejala keracunan yaitu jika tertelan maka 1-3 baru terlihat, sakit perut, mual, muntah dan diare karena saluran pencernaan mengalami iritasi. Senyawa ini cukup mengkhawatirkan karena dapat membentuk ikatan dan merusak jaringan epitel dari kulit, kuku, saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Jika larutan ini terkena mata maka bisa menimbulkan peradangan kornea akibatnya kornea dapat mengelupas. (Ir. Rini Widianto,1988.) g) Golongan Seng fosfidaSeng fosfida bisa menimbulkan keracunan dan mengakibatkan kematian bila terbentuk fosfin (PH3=hydrogen fosfid) dan bereaksi dengan asam kuat misalnya asam lambung. Gejala keracunan yaitu mual, muntah, rasa lemah dan nyeri didaerah diafragma. Jenis pestisida yang mengandung Golongan Seng fosfida ini umumnya adalah Rodentisida, misalnya Mesophide 80. (Ir. Rini Widianto,1988.)Cara Menghilangkan Pestisida Pada Makanan

Beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk membuang pestisida yang terdapat dalam makananCuci Makanan dengan BaikJika Anda tidak bisa beralih sepenuhnya ke makanan organik, tentunya Anda masih tergantung pada produk lain yang tetap disemprot dengan pestisida atau insektisida. Pastikan Anda mencuci makanan dengan baik sebelum mengonsumsinya. Caranya, isi wastafel dengan air, lalu masukkan sayuran di dalamnya, tambahkan satu sendok makan cuka dan biarkan selama sepuluh menit sebelum dibilas secara menyeluruh.Kupas Lapisan LuarJika Anda membeli buah-buahan dan sayuran yang memiliki kulit atau lapisan luar, Anda dapat dengan mudah menghilangkan lapisan luar yang cenderung memiliki kandungan pestisida terbanyak. Bagian dalam buah atau sayuran relatif tidak terkontaminasi dan karena itulah bagian dalam menjadi paling aman untuk dikonsumsi.

Keringkan Sebelum DikonsumsiMengeringkan makanan setelah dicuci sebelum dikonsumsi dapat menghilangkan residu pestisida dan membuatnya lebih aman untuk makan. Gunakan kertas yang bersih atau kain handuk sebelum memasak atau menyimpan sayuran.Pindah ke Makanan OrganikMakanan organik merupakan buah-buahan dan sayuran yang tumbuh secara alami tanpa bahan kimia. Dengan beralih ke makanan organik, Anda akan dapat menghindari mengkonsumsi pestisida dan insektisida berbahaya.Faktor-faktor Keracunan Pestisida

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keracunan pestisida antara lain:a. Dosis Dosis pestisida berpengaruh langsung terhadap bahaya keracunan pestisida, karena itu dalam melakukan pencampuran pestisida untuk penyemprotan petani hendaknya memperhatikan takaran atau dosis yang tertera pada label. Dosis atau takaran yang melebihi aturan akan membahayakan penyemprot itu sendiri.b. Toksisitas senyawa pestisida Kesanggupan pestisida untuk membunuh sasarannya. Pestisida yang mempunyai daya bunuh tinggi dalam penggunaan dengan kadar yang rendah menimbulkan gangguan lebih sedikit bila dibandingkan dengan pestisida dengan daya bunuh rendah tetapi dengan kadar tinggi. Toksisitas pestisida dapat diketahui dari LD 50 oral yaitu dosis yang diberikan dalam makanan hewan-hewan percobaan yang menyebabkan 50% dari hewan-hewan tersebut mati. Toksisitas pestisida secara inhalasi juga dapat diketahui dari LC 50 yaitu konsentrasi pestisida di udara yang mengakibatkan 50% hewan percobaan mati.Cara Penanggulangan Pada Kasus Keracunan Pestisida

a) Pestisida tertelanLangkah pertama yang harus dilakukan yaitu mencari informasi tentang jenis bahan aktif pestisida yang tertelan. Untuk itu korban harus segera melakukan pemuntahan. Untuk merangsang pemuntahan, kita bisa melakukan dengan cara mengkili-kili pangkal tenggorokan korban atau memberi minum larutan garam dapur satu senduk makan penuh pergolas air air hangat. Pemuntahannya boleh dilakukan jika korban berada dalam keadaan sadar. Setelah pemuntahan berhasil dilakukan, berikan karbon aktif (norit) dapat dibeli di apotik tanpa resep dokter. Berikan 3 sendok makan norit yang dilarutkan dalam segelas air. Ulangi pemberian norit sesering mungkin. Dan bawa penderita sesegera mungkin ke dokter atau puskesmas. Jika penderita tidak sadar, jangan lakukan pemuntahan. Longgarkan pakaian dan segera bawa ke dokter. Jika pernapasan terhenti lakukan pernapasan buatan tapi jangan melalui mulut, untuk menghindari masuknya racun ke tubuh penolong. b) Kontaminasi pada kulitBuka pakaian yang terkontaminasi dan segera mandikan korban dengan air dan sabun. Semakin cepat korban dimandikan, kontaminasi akan semakin berkurang. Keringkan tubuh dengan handuk yang kering dan bersih. Bakar pakaian yang terkontaminasi karena sulit untuk membersihkan racun dengan tuntas dan usahakan mendapat pertolongan dari dokter.

c) Pestisida mengenai mata Buka mata dan cuci dengan air mengalir selama 15 menit. Jangan gunakan boorwater atau obat tetes mata lainnya. Jika mata masih terasa sakit, segera dibawa ke rumah sakit.d) Pestisida terhirup lewat pernapasan.Jauhi korban dari tempat kerja, lalu tidurkan korban di tempat berudara bersih dan segar. Kendorkan pakaian korban agar korban bisa bernapas dengan leluasa dan jika korban gawat segera bawa ke dokter. (Ir. Rini Widianto,1988)

BAB III PENUTUPKESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:1. Pestisida sebagai bahan kimia beracun yang digunakan untuk mengendalikan jasad penganggu yang merugikan kepentingan manusia.2. Bahaya pestisida dalam makanan berkaitan dengan pencemaran yang terjadi melalui rantai makanan dalam lingkungan.3. Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan pestisida pada bahan makanan berdampak jangka panjang.4. Penggunaan pestisida dalam makanan dapat menyebabkan kanker, tumor, dan penyakit-penyakit kronis lainnya.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi keracunan pestisida diantaranya adalah dosis dari pestisida dan Toksisitas senyawa pestisida kesanggupan pestisida untuk membunuh sasarannya.SARAN

1. Bagi instansi terkait hendaknya memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang bahan kimia atau zat tambahan yang boleh dan tidak boleh digunakan dalam makanan dan minuman yang mengganggu kesehatan.2. Dilakukan pelatihan atau penyuluhan bagi para petani dalam penggunaan pestisida sehingga keahlian petani pada penggunaan pestisida tak terbatas.3. Bagi produsen makanan hendaknya jangan hanya ingin mendapat keuntungan yang besar tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan bagi masyarakat yang mengkonsumsinya yaitu dengan menggunakan zat aditif yang tidak membahayakan bagi kesehatan atau menggunakan zat aditif sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014 . Bahaya Pestisida Pada Makanan . (online) , (http://surabaya.bisnis.com/read/20140815/20/73729/awas-bahaya-pestisida-pada-makanan-ini-cara-mengatasinya) diakses pada tanggal 19 Oktober 2014 Anonim. 2010 . Bahaya Pestisida Dalam Makanan . (online) , (http://antinalatief.wordpress.com/2010/02/14/tugas-kesling-bahaya-pestisida-dalam-makanan) diakses pada tanggal 19 Oktober 2014Tanijogonegoro . 2013 . Bahaya Pestisida . (online) , (http://www.tanijogonegoro.com/2013/02/bahaya-pestisida-bahaya-pestisida-bagi.html) diakses pada tanggal 19 Oktober 2014Warfahmi, Rahayu Tri Desi. 2012 . Pestisida Dalam Makanan . (online) , (http://tridesirw.blogspot.com/2012/12/waspada-pestisida-dalam-makanan-anda.html) diakses pada tanggal 19 Oktober 2014