Makalah Bahasa Indonesia New

download Makalah Bahasa Indonesia New

of 19

Transcript of Makalah Bahasa Indonesia New

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca.Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknya,jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (actual) dan belum pernahditulis orang lain. Walaupun tulisan tersebut sudah pernahditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.

Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik,tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan menyanyi saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis.

Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan carakerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya ataukedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atasmakalah(paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan (Azwardi)

1.2 Tujuan Pada hakikatnya penulisan karya ilmiah pada mahasiswa bertujuan: Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara STAIN dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.1.3 Manfaat

Manfaat dari makalah yang kami buat ini adalah:

Wahana melatih mengungkapkan pikiran atau hasil penelitiannya. Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan mahasiswa sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen ) pemikiran dan karya tulis. Karya tulis yang telah di tulis diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara mahasiswa dengan masyarakat. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah. Melatih keterampilan dasar mahasiswa memba ca yang efektif. Melatih untuk mengabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan. Meningkatan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis. Memperoleh kepuasan intelektual. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan. Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk penelitian selajutnya.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes(1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti.Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknya,jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernahditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernahditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik,tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan menyanyi saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis.Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan carakerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya ataukedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atasmakalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan (Azwardi, 2008:111). Finoza dalam Alamsyah (2008:98) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu:

1. Karangan Ilmiah:Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah adalah makalah, laporan, skripsi, tesis,disertasi.2. Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer :Yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini, feuture, reportase.3. Karangannon-ilmiah: Karangan yang tidak terikat pada karangan baku yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.Hakikat dan karakteristik karya ilmiah, karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.

2.2 Ciri-Ciri Karya Ilmiah

Ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka.Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.1. Struktur SajianStruktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.2. Komponen dan SubstansiKomponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.3. Sikap PenulisSikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasaimpersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.4. Penggunaan BahasaBahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

2.3 Macam Macam Karya IlmiahSesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.1. MAKALAHMakalah adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa.Dilihat dari sebi fisiknya , makalah lazim dibuat sebanyak 15-30 halaman. Makalah lazim ditulis sebanyak minimal tiga bab. Jika tersusun atas tiga bab, penyusunan makalah tersebut terdiri atas bab I pendahuluan (latar belakang, masalah, rumusan masalah, dan tujuan), bab II pembahasan (isinya sesuai dengan tujuan), bab III penutup (simpulan, saran).2. SKRIPSISkripsi adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian pustaka dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana.Secara fisik sripsi, ditulis sebanyak 50 halaman. Skripsi ditulis sebanyak lima bab, yaitu bab I pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian), bab II landasan teoritis (kajian teori, penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual), bab III metodologi (jenis penelitian, objek dan data penelitian, poulasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik penganalisisan data), bab IV pembahasan (deskripsi data, analisis data, dan pembahasan), bab V penutup (simpulan, saran, dan implikasi).

3. TESISTesis adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis.Secara fisik, tesis dibuat minimal sekitar 100 halaman. Sama dengan penyusunan skripsi, tesis ditulis dalam lima bab, yaitu babI (pembahasan), bab II (landasan teoritis), bab III (metodologi), bab IV (pembahasan), bab V (penutup).

4. DISERTASIDisertasi adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.Secara fisik, disertasi dibuat minimal sekitar 200 halaman,. Sama dengan penyusunan skripsi dan tesis, disertai ditulis dalam lima bab, yaitu babI (pembahasan), bab II (landasan teoritis), bab III (metodologi), bab IV (pembahasan), bab V (penutup).

5. ARTIKELArtikel merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya (KBBI 2002: 66). Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono 2005: 84). Artikel merupakan karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya;wujud karangan berupa berita atau karkhas (Pranata 2002:120). Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.Artikel ilmiah merupakan karangan ilmiah sinkat antara 20-30 halaman yang dapat disusun berdasarkan laporan penelitian, dan dari studi kepustakaan. Artikel ilmiah yang disusun berdasarkan loporan penelitiin itu lazim disebut artikel ilmiah penelitian, sedangkan yang disusun dari studi kepustakaan lazim disebut dengan artikel ilmiah konseptual.Dalam perkembangan terakhir ini, artikel ilmiah penelitian lazim terdiri atas empat subbagian sebagai berikut.1) Pendahuluan (latar belakang, masalah, teori, rumusan masalah, dan tujuan)2) Metode penelitian3) Hasil dan Pembahasan4) Penutup (simpulan, saran/rekomendasi/implikasi)Berbeda dengan artikel ilmiah penelitian, artikel ilmiah konseptual lazim terdiri atas subbagian sebagai berikut:1) Pendahuluan (latar belakang, masalah, rumusan masalah, dan tujuan)2) Pembahasan (dapat dibagi atas beberapa subbahan sesuai dengan tujuan)3) Simpulan

6. LAPORAN PRAKTIKLaporan peraktik merupakan karangan ilmiah yang isina adalah pembahasan hasil kerja praktik, baik hasil praktik di laboratorium maupun hasil praktik di lapangan. Hampir sama dengan penyusunan dengan makalah.Secara fisik, laporan praktik ditulis sebanyak 15-30 halaman, yaitu minimal tiga bab. Bahkan, bisa ditulis lebih dari tiga bab. Jika terdiri atas tiga bab, penyusunan laporan praktik tersebut terdiri atas bab I pendahuluan (latar belakang, masalah, rumusan masalah, tujuan, prosedur), bab II pembahasan (hasil praktik sesuai dengan tujuan), bab III (simpulan, sarn).

2.4 Syarat Karangan Ilmiah

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik. Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.

Syarat karya ilmiah : Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik. Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulisan ilmiah, yakni penyebutan rujukan dan kutipan yang jelas. Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural. Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan. Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis. Karya ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, tidak bersifat ambisius dan berprasangka. Penyajiannya tidak boleh bersifat emotif. Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris. Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa pembenaran dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut.2.5 Kesalahan Dalam Karangan Ilmiah Sebenarnya mahasiswa terlebih para sarjana memiliki modal kemampuan menulis. Hanya saja kemampuan tersebut haruslah senantiasa diasah agar tidak tumpul. Seorang mahasiswa serta sarjana yang memiliki kemampuan menulis akan lebih sukses daripada yang tidak memiliki kemampuan tersebut.Beberapa bentuk kesalahan yang sering dijumpai dalam tulisan antara lain: Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya. Salah dalam menyusun struktur pelaporan. Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat). Salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan, penggunaan Bahasa Indonesia (akan dibahas secara khusus) yang belum baik dan benar. Tata cara penulisan Daftar Pustaka yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya sendiri). Tidak konsisten dalam format tampilan ( font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah). Isi yang terlalu singkat karena dibuat dengan menggunakan point-form seperti materi presentasi. Isi justru terlalu panjang dengan pengantar introduction yang berlebihan.2.6 Sikap Ilmiah Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut:1. Sikap ingin tahuSikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.2. Sikap kritisSikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.3. Sikap objektifSikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.4. Sikap ingin menemukanSelalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.5. Sikap menghargai karya orang lainSikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.6. Sikap tekunTidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.7. Sikap terbukaSikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.2.7 Karangan Non-Ilmiah

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:

Ditulis berdasarkan fakta pribadi,Fakta yang disimpulkan subyektif,Gaya bahasa konotatif dan populer,Tidak memuat hipotesis,Penyajian dibarengi dengan sejarah, Bersifat imajinatif,Situasi didramatisir,Bersifat persuasive,Tanpa dukungan bukti.

Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:DongengCerpenNovelDramaRoman

2.8 Karangan semi ilmiah

Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

2.9 Perbedaan Karangan Ilmiah Dengan Karangan Non-Ilmiah

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.

1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semi ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah.Finoza (2005: 193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat, antara lain:1. Emotif: merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informas.2. persuasif: merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.3. Deskriptif: merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, danJika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

2.10 Perbedaan Karangan Ilmiah Dengan Semi Ilmiah

Kecermatan dalam berbahasa mencerminkan ketelitian dalam berpikir adalah slogan yang harus dipahami dan diterapkan oleh seorang penulis. Melalui kecermatan bahasa gagasan atau ide-ide kita akan tersampaikan. Oleh karena itu, penguasaan bahasa amat diperlukan ketika Anda menulis.Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraf, menggunakan kata ganti pertama penulis, bukan saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.Terdapat tiga bagian dalam konvensi penulisan karangan ilmiah, yaitu bagian awal karangan (preliminaries), bagian isi (main body), dan bagian akhir karangan (reference matter).Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semiilmiah/ilmiah popular dan nonilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umum atau popular yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada karya sastra. Berikut perbandingan istilah ilmiah dan semi ilmiah/popular.

Kata Ilmiah Metode Prosedur Sahih Fonem Populas Stadium Karbon Produk Volume Makro Paradigma

2.11 Fisik Karanga Ilmiah

Berikut ini dijelaskan fisik karangan ilmiah itu satu persatu.1. Ukuran kertas karangan ilmiah lazim menggunakan jenis kertas HVS warna putih ukuran A4 yakni 21 cm x 29,7 cm. Namun, ada juga peneliti yang menggunakan HVS ukuran kuarto yakni 21,59 cm x 27,94 cm.2. Huruf daan spasi dalam karangan ilmiahlazim menggunakan huruf Times New Roman 12. Pada umumnya jarak spasi dalam karangan ilmiah adalah dua spasi. Namun, ada juga lembaga tertentu yang menetapkan karangan ilmiah disusun dengan jarak 1,5 spasi.3. Ukuran margin karangan ilmiah pada umumnya adalah margin kiri dan atas halaman 4 cm, sedangkan margin kanan dan bawah adalah 3 cm. Namun, ada juga lemaga tertentu yang menetapkan margin karangan ilmiah adalah margin kiri halaman 4 cm, sedangkan margin atas, kanan, dan bawah adalah 3 cm.4. Penomoran halaman dalam karangan ilmiah untuk bab isi hingga bagain paling akhir digunakan angka arab, seperti 1, 2, 3,, dan nomor halaman untuk kata pengantar digunakan angka Romawi kesil, seperti I, ii, iii, pada umumnya penomoran halaman untuk bab isi karangan ilmiah adalah diletakkan di kanan atas, sedangkan untuk nomor halaman setiap awal bab diletakkan di tengah bawah. Selain itu, nomor halaman untuk kata pengantar sampai daftar gambardiletakkan di tengah bawah.5. Judul tabel dalam karangan ilmiah lazim diletakkan di bagian atas tabel.6. Judul gambar dan bagan dalam karangan ilmiah lazim diletakkan di bagian bawah gambar dan bagan.7. Penomoran bab dab subbab dalam karangan ilmiah ada dua macam, yaitu: (1) penomoran dengan sistem gabungan antara abjad dan angka; (2) penomoran dengan sistem angka.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.Dari pengertian tersebut secara awal kita dapat mengenal salah satu ciri khas karya ilmiah adalah lewat bentuknya yakni tertulis, baik di buku, jurnal, majalah, surat kabar, maupun yang tersebar di internet, di samping ciri lain yang mesti dipenuhi dalam sebuah karya ilmiah.Macam-macam karya ilmiah: Makalah Skrispsi Tesis Disertasi Artikel Opini Fiksi Kesalahan yang bisa terjadi dalam penulisan karangan ilmiah: Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya. Salah dalam menyusun struktur pelaporan. Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat). Salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan, penggunaan bahasa Indonesia (akan dibahas secara khusus) yang belum baik dan benar. Tata cara penulisan Daftar Pustaka yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya sendiri). Tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).

Persyaratan karangan ilmiah:5) Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.6) Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulisan ilmiah, yakni penyebutan rujukan dan kutipan yang jelas.7) Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural.8) Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.9) Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.10) Karya ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, tidak bersifat ambisius dan berprasangka. Penyajiannya tidak boleh bersifat emotif.11) Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris. Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa pembenaran dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Ermanto Dan Emidar.2012. Bahasa Indonesia: Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Padang: UNP PRESS.http://id.shvoong.com/how-to/writing/2222452-pengertian-ciri-dan-syarat-karya/http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.com/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-karya.htmlhttp://ami26chan.wordpress.com/2011/03/08/karya-non-ilmiah/http://dya08webmaster.blog.com/2012/04/20/karya-ilmiah-ciri-ciri-macam-macam-sikap-ilmiah/http://aryonelmessi.wordpress.com/2011/02/24/penulisan-ilmiah-2

1919h lmiah

14BAHASA INDONESIA: PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH