MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 5

3
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penulis mencoba menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitian yaitu mengetahui pandangan individu yang ada di lingkungan Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia Medan terhadap : 1. materi, hal dan kegiatan yang mendukung hedonisme 2. paham/ideologi hedonisme 3. faktor-faktor pendorong hedonisme. Pandangan individu yang ada di lingkungan Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia Medan terhadap materi, hal dan kegiatan yang mendukung hedonisme dapat diamati melalui kepemilikan materi atau melakukan kegiatan tertentu dengan tujuan sebagai berikut : 1. individu cenderung memilih barang branded karena alasan kualitas 2. tren menjadi prioritas individu dalam membeli gadget baru, dengan keterangan bahwa tidak ada responden yang tidak memiliki gadget. Adapun pandangan individu yang ada di lingkungan Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional 28

Transcript of MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 5

Page 1: MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 5

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penulis mencoba menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian ini berdasarkan

pada tujuan penelitian yaitu mengetahui pandangan individu yang ada di

lingkungan Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia Medan

terhadap :

1. materi, hal dan kegiatan yang mendukung hedonisme

2. paham/ideologi hedonisme

3. faktor-faktor pendorong hedonisme.

Pandangan individu yang ada di lingkungan Sekolah Tinggi Bahasa Asing

Persahabatan Internasional Asia Medan terhadap materi, hal dan kegiatan yang

mendukung hedonisme dapat diamati melalui kepemilikan materi atau melakukan

kegiatan tertentu dengan tujuan sebagai berikut :

1. individu cenderung memilih barang branded karena alasan kualitas

2. tren menjadi prioritas individu dalam membeli gadget baru, dengan

keterangan bahwa tidak ada responden yang tidak memiliki gadget.

Adapun pandangan individu yang ada di lingkungan Sekolah Tinggi Bahasa

Asing Persahabatan Internasional Asia Medan terhadap paham/ ideologi

hedonisme cenderung negatif dan dapat dilihat dari pernyataan berikut ini:

1. penyuluhan tentang hedonisme wajib dilakukan oleh pemerintah

Indonesia

2. paham hedonisme merupakan malapetaka bagi kehidupan manusia

3. gaya hidup yang hedonis mencerminkan kesuksesan karier suatu individu

atau kelompok

4. paham hedonisme membawa dampak negatif bagi masyarakat Indonesia

(khususnya remaja)

28

Page 2: MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 5

Sedangkan pandangan individu di Sekolah Tinggi Bahasa Asing

Persahabatan Internasional Asia Medan terhadap faktor-faktor pendorong

hedonisme dapat diuraikan sebagai berikut :

1. semakin mudahnya proses apply kartu kredit mendorong perkembangan

hedonisme

2. hedonisme merupakan akar dari tindakan kriminal yang marak terjadi

3. individu yang dikelilingi oleh orang-orang yang menganut paham

hedonisme menyebabkan individu tersebut ikut menganut paham

hedonisme di masa depan

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan agar peneliti-

peneliti yang hendak meneliti masalah hedonisme di suatu lingkungan tertentu

hendaknya dapat melakukan penelitian pada suatu komunitas yang banyak

melakukan perbuatan yang mengarah ke kecenderungan hedonisme.

Peran orang tua terhadap perilaku anak-anaknya sangatlah penting, maka

hendaknya dilakukan pengawasan terhadap pergaulan anak (kaum muda). Ada

baiknya apabila orang tua dapat menanamkan nilai moral yang nantinya berguna

bagi mereka. Misalnya, menanamkan sikap hidup hemat, mengarahkan mereka

pada pergaulan yang baik, dan mendidik mereka untuk mandiri.

Pemerintah Indonesia juga sebaiknya segera melakukan penyuluhan tentang

hedonisme, menciptakan masyarakat yang melek hedonisme, tidak bertindak

semena-mena demi kepuasan pribadi dan berusaha menciptakan batas-batas

paham hedonisme di masyarakat sehingga tercipta suasana hidup bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara yang kondusif di wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI).

29