makalah bahan kontruksi

29
  1 BAB I PENDAHULUAN a.Latar Belakang Suatu ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kau t antara atom-atom tertentu di dalam suatu zat. Perubahan kimia atau reaksi kimia terjadi karena penggabungan atau pemisahan atom-atom dengan cara tertentu sehingga terbentuk zat yang lebih stabil. Hasil reaksi kimia dapat mempunyai bentuk molekul tertentu atau dapat pula menghasilkan kristal dengan bentuk tertentu yang akan menentukan sifat-sifat zat hasil tersebut. Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis atom dapat bergabung dengan jenis atom lain membentuk senyawa . Dalam bab ini akan dipelajari penggabungan atom-atom membentuk senyawa, serta jenis ikatan kimia yang terjadi. Dikenal ada beberapa macam ikatan kimia yaitu: 1. Ikatan ion / ikatan elektrovalen / ikatan heteropolar 2. Ikatan kovalen / ikatan atom / ikatan homopolar 3. Ikatan koordinasi / ikatan semipolar 4. Ikatan logam 5. Ikatan Hidrogen 6. Ikatan (Gaya) Van Der Waals. 7. Ikatan Hidrofobik b.Tujuan Tujuan pembuatan mak alah ini adala h :  Untuk memenuhi nilai bahan konstruksi teknik kimia  Agar kita mengetahui ikatan  ikatan yang terjadi pada ikatan kimia

Transcript of makalah bahan kontruksi

Page 1: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 1/28

 1

BAB I PENDAHULUAN

a.Latar Belakang

Suatu ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kaut antara atom-atom tertentu di dalam

suatu zat. Perubahan kimia atau reaksi kimia terjadi karena penggabungan atau pemisahan

atom-atom dengan cara tertentu sehingga terbentuk zat yang lebih stabil. Hasil reaksi kimia

dapat mempunyai bentuk molekul tertentu atau dapat pula menghasilkan kristal dengan 

bentuk tertentu yang akan menentukan sifat-sifat zat hasil tersebut. Perlu diketahui bahwa

tidak semua jenis atom dapat bergabung dengan jenis atom lain membentuk senyawa. Dalam

bab ini akan dipelajari penggabungan atom-atom membentuk senyawa, serta jenis ikatan

kimia yang terjadi. Dikenal ada beberapa macam ikatan kimia yaitu:

1.  Ikatan ion / ikatan elektrovalen / ikatan heteropolar

2.  Ikatan kovalen / ikatan atom / ikatan homopolar

3.  Ikatan koordinasi / ikatan semipolar

4.  Ikatan logam

5.  Ikatan Hidrogen

6.  Ikatan (Gaya) Van Der Waals.

7.  Ikatan Hidrofobik 

b.Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah :

  Untuk memenuhi nilai bahan konstruksi teknik kimia

  Agar kita mengetahui ikatan – ikatan yang terjadi pada ikatan kimia

Page 2: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 2/28

 2

c.Metode Penulisan 

Cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :

Studi Pustaka

Studi pustaka adalah metode penulisan dengan cara membaca buku-buku atau

sumber – sumber lainnya yang berkaitan denga tema penulisan makalah ini.

Langkah pertama dalam studi kepustakan adalah:

  Penulis memberikan definisi dari setiap variabel yang dibaca.

  Jika terdapat beberapa variabel maka beberapa variabel tersebut didefinisikan.

  Sehingga muncul definisi lalu dibuat suatu kesimpulan melalui definisi-definisi yang

dikutip.

Page 3: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 3/28

 3

BAB II PEMBAHASAN

1.ikatan ion

a.pengertian ikatan ion 

Ikatan ion adalah sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion-ion dalam suatu

senyawa ionik. Ikatan ini terbentuk akibat gaya tarik menarik antara ion positif (kation)

dengan ion negatif (anion) . Kation terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki energi ionisasi

rendah dan biasanya terdiri dari logam-logam alkali dan alkali tanah. Sementara itu, anion

cenderung terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi, dalam hal ini

unsur-unsur golongan halogen dan oksigen. Jika atom-atom logam berdekatan atom-atom

bukan logam akan terjadi perpindahan elektron valensi dari atom logam kepada atom bukan

logam. Akibatnya atom logam membentuk kation sedangkan atom bukan logam membentuk 

anion. Antara anion dan kation yang berlawanan muatan akan saling tarik menarik dan

terbentuklah ikatan ion (ikatan elektrovalen).

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ikatan ion sangat dipengaruhi oleh besarnya beda

keelektronegatifan dari atom-atom pembentuk senyawa tersebut. Semakin besar beda

keelektronegatifannya, maka ikatan ionik yang dihasilkan akan semakin kuat. Ikatan ionik 

tergolong ikatan kuat, dalam hal ini memiliki energi ikatan yang kuat sebagai akibat dari

perbedaan keelektronegatifan ion penyusunnya.

Pembentukan ikatan ionik dilakukan dengan cara transfer elektron. Dalam hal ini, kation

terionisasi dan melepaskan sejumlah elektron hingga mencapai jumlah oktet yang disyaratkan

dalam aturan Lewis. Selanjutnya elektron yang dilepaskan ini akan diterima oleh anion

hingga mencapai jumlah oktet. Proses transfer elektron ini akan menghasilkan suatu ikatan

ionik yang mempersatukan ion anion dan kation.

Page 4: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 4/28

 4

b.sifat-sifat ikatan ion

Sifat-Sifat ikatan ionik adalah:

a. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar

b. Memiliki titik leleh yang tinggi

c. Baik larutan maupun lelehannya bersifat elektrolit

c.Pembentukan Ikatan Ion

ikatan antara natrium dan klorin dalam narium klorida terjadi karena adanya serah terima

elektron. Natrium merupakan logam dengan reaktivitas tinggi karena mudah melepas

elektron dengan energi ionisasi rendah sedangkan klorin merupakan nonlogam dengan

afinitas atau daya penagkapan elektron yang tinggi. Apabila terjadi reaksi antara natrium dan

klorin maka atom klorin akan menarik satu elektron natrium. Akibatnya natrium menjadi ion

positif dan klorin menjadi ion negatif. Adanya ion positif dan negatif memungkinkan

terjadinya gaya tarik antara atom sehingga terbentuk natrium klorida. Pembentukan natrium

klorida dapat digambarkan menggunakan penulisan Lewis sebagai berikut:

pembentukan NaCl. Natirum (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika

melepaskan 1 elektron sehingga konfugurasi elektron berubah menjadi (2,8). Sedangkan Klorin (Cl),

yang mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga

konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang

satu elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium.Ketika natrium kehilangan satu

elektron, maka natrium menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena

ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada ukuran

Page 5: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 5/28

 5

sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih besar daripada ukuran sebelumnya. Ketika

elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan positif (Na+) dan Cl akan menjadi bermuatan

negatif (Cl-). Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na

+dan Cl

-sehingga membentuk ikatan ionik 

pertukaran

Pembentukan NaCl

Pembentukan NaCl dengan lambang Lewis

Ikatan ion hanya dapat tebentuk apabila unsur-unsur yang bereaksi mempunyai

perbedaan daya tarik electron (keeelektronegatifan) cukup bSenyawa biner logam alkali

dengan golongan halogen semuanya bersifat ionik. Senyawa logam alkali tanah juga

bersifat ionik, kecuali untuk beberapa senyawa yang terbentuk dari berilium.

d.Keunikan ikatan ionik  

1.  Ikatan ionik terbentuk antara ion logam (ion positif) dan ion non-logam (ion negatif).

2.  Penamaan ikatan ionik sederhana dimulai dari nama logam, kemudian diikuti nama

non-logam penyusunnya. Contohnya: natrium klorida.

3.  Ikatan ionik mudah larut dalam air dan pelarut polar lainnya.

4.  Senyawa ionik mudah sekali menghantarkan listrik jika dalam larutan.

5.  Senyawa ionik cenderung membentuk kristal solid dengan titik leleh yang tinggi.

Page 6: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 6/28

 6

2. Ikatan kovalen (homopolar)

a.pengertian ikatan kovalen

Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang terbentuk dari pemakaian elektron bersama oleh

atom-atom pembentuk ikatan. Ikatan kovalen biasanya terbentuk dari unsur-unsur non logam.

Dalam ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan tertarik ke dalam nukleus kedua atom.

Tarik menarik elektron inilah yang menyebabkan kedua atom terikat bersama.

Ikatan kovalen terjadi ketika masing-masing atom dalam ikatan tidak mampu memenuhi

aturan oktet, dengan pemakaian elektron bersama dalam ikatan kovalen, masing-masing atom

memenuhi jumlah oktetnya. Hal ini mendapat pengecualian untuk atom H yang

menyesuaikan diri dengan konfigurasi atom dari He(2ē valensi) untuk mencapai tingkat

kestabilannya. Selain itu, elektron-elektron yang tidak terlibat dalam ikatan kovalen disebut

elektron bebas. Elektron bebas ini berpengaruh dalam menentukan bentuk dan geometri

molekul.

Ada beberapa jenis ikatan kovalen yang semuanya bergantung pada jumlah pasangan

elektron yang terlibat dalam ikatan kovalen. Ikatan tunggal merupakan ikatan kovalen yang

terbentuk 1 pasangan elektron. Ikatan rangkap 2 merupakan ikatan kovalen yang terbentuk 

dari dua pasangan elektron, beitu juga dengan ikatan rangkap 3 yang terdiri dari 3 pasangan

elektron. Ikatan rangkap memiliki panjang ikatan yang lebih pendek daripada ikatan tunggal.

Selain itu terdapat juga bermacam-macam jenis ikatan kovalen lain seperti ikatan sigma, pi,

delta, dan lain-lain.

Senyawa kovalen dapat dibagi mejadi senyawa kovalen polar dan non polar. Pada senyawa

kovalen polar, atom-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama terhadap

elektron pasangan persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan antara

atom-atom penyusunnya. Akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negatif. Sementara

itu pada senyawa kovalen non-polar titik muatan negatif elekton persekutuan berhimpit

karena beda keelektronegatifan yang kecil atau tidak ada.

Page 7: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 7/28

 7

b.Derajat ikat

Derajat ikat atau orde ikat adalah sebuah bilangan yang mengindikasikan jumlah pasangan

elektron yang terbagi di antara atom-atom yang membentuk ikatan kovalen. Istilah ini hanya

berlaku pada molekul diatomik. Walaupun demikian, ia juga digunakan untuk 

mendeskripsikan ikatan dalam senyawa poliatomik.

1.  Ikatan kovalen yang paling umum adalah ikatan tunggal dengan hanya satu pasang

elektron yang terbagi di antara dua atom. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma. 

Semua ikatan yang memiliki lebih dari satu pasang elektron disebut sebagai ikatan

rangkap atau ikatan ganda.

2.  Ikatan yang berbagi dua pasangan elektron dinamakan ikatan rangkap dua. Contohnya

pada etilena. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan pi. 

3.  Ikatan yang berbagi tiga pasang elektron dinamakan ikatan rangkap tiga. Contohnya

pada hidrogen sianida. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma dan dua ikatan pi.

4.  Ikatan rangkap empat ditemukan pada logam transisi. Molibdenum dan renium adalah

unsur yang umumnya memiliki ikatan sejenis ini. Contoh ikatan rangkap ditemukan

pada Di-tungsten tetra(hpp). 

5.  Ikatan rangkap lima telah ditemukan keberadaannya pada beberapa senyawadikromium. 

6.  Ikatan rangkap enam ditemukan pada molibdenum dan tungsten diatomik.

c.Pembentukan Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen biasanya terjadi antar unsur nonlogam yakni antar unsur yang mempunyai

keelektronegatifan relatif besar. Ikata kovalen juga terbentuk karena proses serah terima

elektron tidak mungkin terjadi. Hidrogen klorida merupakan contoh lazim

pembentukan ikatan kovalen dari atom hidrogen dan atom klorin. Hidrogen dan

klorin merupakan unsur nonlogam dengan harga keelektronegatifan masing-masing

2,1 dan 3,0. Konfigurasi elektron atom hidrogen dan atom klorin adalah

H : 1

Page 8: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 8/28

 8

Cl : 2 8 7

Berdasarkan aturan oktet yang telah diketahui maka atom hidrogen kekurangan 1 elektron

dan atom klorin memerlukan 1 elektron untuk membentuk konfigurasi stabil golongan gas

mulia. Apabila dilihat dari segi keelektronegatifan, klorin mempunyai harga

keelektronegatifan yang lebih besar dari hidrogen tetapi hal ini tidak serta merta

membuat klorin mampu menarik elektron hidrogen karena hidrogen juga mempunyai harga

keelektronegatifan yang tidak kecil. Konfigurasi stabil dapat tercapai dengan

pemakaian elektron bersama. Atom hidrogen dan atom klorin masing-masing

menyumbangkan satu elektron untuk membentuk pasangan elektron milik bersama.

Pembentukan HCl

d.Contoh – contoh ikatan kovalen

Ikatan Kovalen Rangkap dan Rangkap Tiga

  a). Ikatan Kovalen Tunggal

Contoh 1 :

Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2

Konfigurasi elektronnya :

1 H = 1

Rumus struktur : H-H

Contoh 2 :

Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF

Konfigurasi elektronnya :

Page 9: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 9/28

 9

1H : 1

17F : 2.8.7

Rumus struktur :H-F

Contoh 3:

NH3

7N : 2.5

1H: 1

  Ikatan Kovalen Rangkap Dua

Contoh 1 :

Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2 Konfigurasi

elektronnya : 8O= 2, 6Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang

stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2. Ke-2 atom O

saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan

menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.

Page 10: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 10/28

 10

Contoh 2:

CO2

6C : 2.4

8O : 2.6

  Ikatan Kovalen Rangkap Tiga

Contoh 1:

Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul Konfigurasi

elektronnya :

7N= 2, 5

Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil

tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3.

Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan

menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.

Rumus struktur

Page 11: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 11/28

 11

Rumus kimia : N2

Contoh 2:

Ikatan antara atom C dengan C dalam etuna (asetilena, C2H2).

Konfigurasi elektronnya :

6C= 2, 4

1H = 1

Atom C mempunyai 4 elektron valensi sedangkan atom H mempunyai 1 elektron.

Atom C memasangkan 4 elektron valensinya, masing-masing 1 pada atom H dan 3 pada atom

C lainnya.

Rumus Lewis

Page 12: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 12/28

 12

3. Ikatan Koordinasi

a.pengertian ikatan koordinasi

Ikatan koordinasi hanya dapat terbentuk apabila salah satu atom mempunyai pasangan

elektron bebas (PEB). Ketika berikatan, PEB berubah status menjadi PEI. Sebagai contoh

pembentukan ikatan antara amonia dengan ion hidrogen membentuk ion amonium. Atom N

dalam amonia mempunyai pasangan elektron bebas yang dapat dipergunakan bersama

dengan ion hidrogen yang telah kehilangan elektronnya.Ikatan koordiansi (biasa juga disebut

dengan ikatan kovalen dativ) adalah ikatan kovalen (penggunaan bersama pasangan elektron)

yang mana kedua elektron berasal dari satu atom.

b.Penggambaran ikatan koordinasi

Pada diagram yang sederhana, ikatan koordinasi ditunjukkan oleh tanda panah. Arah panah

berasal dari atom yang mendonasikan pasangan elektron mandiri menuju atom yang

menerimanya.

Penggunaan garis untuk menunjukkan ikatan, hal ini dapat digambarkan dengan lebih

sederhana sebagai:

Diagram yang kedua menunjukkan cara lain yang dapat kamu gunakan untuk 

menggambarkan ikatan koordinasi. Ujung nitrogen pada ikatan menjadi positif karena

Page 13: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 13/28

 13

pasangan elektron bergerak menjauh dari nitrogen menuju ke arah boron yang karena itu

menjadi negatif. Kita tidak akan menggunakan metode ini lagi metode ini lebih

membingungkan dibandingkan dengan metode yang hanya menggunakan tanda panah.

c. Contoh – contoh ikatan koordinasi

Contoh 1:Terbentuknya senyawa BF3-NH3 

Rumus Lewis

Struktur kimia

Contoh 2:

Terbentuknya senyawa NH4+ 

Page 15: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 15/28

 15

4. Ikatan logam

a.Pengertian ikatan logam

Ikatan logam Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi

antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang

bebas bergerak.

Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama

lain.Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk

dilepaskan dan membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar

(terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom

lain.Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam

mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap

posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.

Unsur-unsur logam menunjukkan sifat-sifat yang khas, seperti umumnya berupa zat padat

pada suhu kamar, dapat ditempa dan merupakan penghantar listrik dan panas yang baik.

Sifat-sifat tersebut dapat dimaklumi setelah melihat bagaimana atom-atom logam dalam

membentuk ikatan logam. Atom-atom logam mempunyai elektron valensi yang kecil,

sehingga elektron valensi dapat bergerak bebas dan sangat mudah dilepaskan akibatnya

elektron-elektron valensi tersebut bukan hanya milik salah satu ion logam tetapi merupakan

milik bersama ion-ion logam yang terjejal dalam kisi kristal logam. Dapat dikatakan bahwa

elektron valensi dalam logam terdelokalisasi, membaur membentuk awan elektron yang

menyelimuti ion-ion positif logam yang telah melepaskan sebagian elektron valensinya.

Akibatnya terjadi interaksi antara kedua muatan (elektron bermuatan negatif dengan ionlogam yang bermuatan positif) yang berlawanan dan membentuk ikatan logam. Gaya tarik 

menarik ini cukup kuat sehingga pada umumnya unsur logam mempunyai titik didih dan titik 

leleh yang tinggi.

Page 16: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 16/28

 16

b. Kekuatan ikatan logam dipengaruhi oleh:

1.   jari-jari atom, makin besar jari-jari atom menyebabkan ikatan logam semakin lemah

2.   jumlah elektron valensi, makin banyak elektron valensinya ikatan logam semakin kuat

3.   jenis elektron s, p atau d. logam-logam blok s ikatannya paling lemah dan logam-

logam blok d ikatan logamnya paling kuat (kelas 11).

4.  Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang

mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama.

Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat dibandingkan dengan ikatan antar

molekul lain, namun ikatan ini masih lebih lemah dibandingkan dengan ikatan

kovalen maupun ikatan ion.

5.  Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H dengan atom N, O, dan F yang

memiliki pasangan elektron bebas. Hidrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan

pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan

bervariasi. Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh beda keelektronegatifan

dari atom-atom penyusunnya. Semakin besar perbedaannya semakin besar pula ikatan

hidrogen yang dibentuknya.

Kekuatan ikatan hidrogen ini akan mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut. Semakinbesar perbedaan keelektronegatifannya maka akan semakin besar titik didih dari senyawa

tersebut. Namun, terdapat pengecualian untuk H2O yang memiliki dua ikatan hidrogen tiap

molekulnya. Akibatnya, titik didihnya paling besar dibanding senyawa dengan ikatan

hidrogen lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang memiliki beda keelektronegatifan terbesar.

c. Contoh ikatan logam

Ikatan logam pada magnesium

Magnesium memiliki struktur elektronik terluar 3s2. Diantara elektro-elektronnya terjadi

delokalisasi, karena itu "lautan" yang ada memiliki kerapatan dua kali lipat daripada yang

terdapat pada natrium. Sisa "ion" juga memiliki muatan dua kali lipat (jika kamu

menggunakan tinjauan ikatan logam) dan tentunya akan terjadi dayatarik yang lebih banyak 

antara "ion" dan "lautan".

Page 17: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 17/28

 17

Lebih realistis, tiap atom magnesium memiliki satu proton lebih banyak pada intinya

dibandingkan yang dimiliki oleh natrium, dan karena itu tidak hanya akan terdapat jumlah

elektron yang terdelokalisasi tetapi juga akan terjadi lebih banyak dayatarik yang terjadi

diantara mereka.

Atom-atom magnesium memiliki jari-jari yang sedikit lebih kecil dibandingkan atom-atom

natrium dan karena itu elektron yang terdelokalisasi lebih dekat ke inti. Tiap atom

magnesium juga memiliki 12 atom terdekat dibandingkan delapan yang dimiliki natrium.

Faktor-faktor inilah yang meningkatkan kekuatan ikatan secara lebih lanjut.

d. Titik Didih dan Titik Lebur Logam

Titik didih dan titik lebur logam berkaitan langsung dengan kekuatan ikatan logamnya. Titik 

didih dan titik lebur logam makin tinggi bila ikatan logam yang dimiliki makin kuat. Dalam

sistem periodik unsur, pada satu golongan dari atas kebawah, ukuran kation logam dan jari-

 jari atom logam makin besar.

Hal ini menyebabkan jarak antara pusat kation-kation logam dengan awan elektronnya

semakin jauh, sehingga gaya tarik elektrostatik antara kation-kation logam dengan awan

elektronnya semakin lemah. Hal ini dapat dilihat pada titik didih dan titik lebur logam alkali.

Logam Jari-jari atom

logam (pm)

Kation

logam

Jari-jari kation

logam (pm)

Titik lebur

(°C)

Titik didih

(°C)

Li 157 Li+

106 180 1330

Na 191 Na+

132 97,8 892

K 235 K+

165 63,7 774

Rb 250 Rb+

175 38,9 688

Cs 272 Cs+

188 29,7 690

Page 18: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 18/28

 18

e. Daya Hantar Listrik Logam

Sebelum logam diberi beda potensial, elektron valensi yang membentuk awan elektron

bergerak ke segala arah dengan jumlah yang sama banyak . Apabila pada logam diberi beda

potensial, dengan salah satu ujung logam ditempatkan elektroda positif (anoda) dan pada

ujung yang lain ditempatkan ujung negatif (katoda), maka jumlah elektron yang bergerak ke

anoda lebih banyak dibandingkan jumlah elektron yang bergerak ke katoda sehingga terjadi

hantaran listrik.

f. Daya Hantar Panas Logam

Berdasarkan model awan elektron, apabila salah satu ujung dari logam dipanaskan maka

awan elektron ditempat tersebut mendapat tambahan energi termal. Karena awan elektron

bersifat mobil, maka energi termal tersebut dapat ditransmisikan ke bagian-bagian lain dari

logam yang memiliki temperatur lebih rendah sehingga bagian tersebut menjadi panas.

g.Kilap Logam

Permukaan logam yang bersih dan halus akan memberikan kilap atau kilau (luster) tertentu. 

Kilau logam berbeda dengan kilau unsur nonlogam. Kilau logam dapat dipandang dari segala

sudut sedangkan kilau nonlogam hanya dipandang dari sudut tertentu.

Logam akan tampak berkilau apabila sinar tampak mengenai permukaannya. Hal ini

disebabkan sinar tampak akan menyebabkan terjadinya eksitasi elektron-elektron bebas pada

permukaan logam.

Eksitasi elektron yaitu perpindahan elektron dari keadaan dasar (tingkat energi terendah)

menuju ke keadaan yang lebih tinggi (tingkat energi lebih tinggi). Elektron yang tereksitasi

dapat kembali ke keadaan dasar dengan memantulkan energi dalam bentuk radiasi

elektromagnetik . Energi yang dipancarkan inilah yang menyebabkan logam tampak berkilau.

Page 19: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 19/28

 19

5. Ikatan hidrogen 

a.Pengertian ikatan hidrogen 

Ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antar molekul yang terjadi antara dua muatan listrik 

parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari kebanyakan gaya

antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Dalam

makromolekul seperti protein dan asam nukleat, ikatan ini dapat terjadi antara dua bagian dari

molekul yang sama. dan berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan yang penting. 

Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau F yang mempunyai

pasangan elektron bebas (lone pair electron). Hidrogen dari molekul lain akan berinteraksi

dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan

bervariasi mulai dari yang lemah (1-2 kJ mol-1

) hingga tinggi (>155 kJ mol-1

).

Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-

atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen

yang terbentuk.

Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan hidrogennya,semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua ikatan hidrogen

pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar daripada asam

florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (karena paling tinggi

perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam florida.

Page 20: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 20/28

 20

b.Contoh ikatan hidrogen

Ikatan hidrogen lebih kuat dari gaya antarmolekul lainnya, namun lebih lemah dibandingkan dengan

ikatan kovalen dan ikatan ion, contoh ikatan hidrogen tampak pada Gambar berikut : 

Perhatikan gambar diatas ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul air, dimana muatan

parsial positif berasal dari atom H yang berasal dari salah satu molekul air

Page 21: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 21/28

 21

6. Ikatan Van der Waals

a.Pengertian ikatan Van der Waals

Gaya van der waals dalam ilmu kimia merujuk pada salah satu jenis gaya antara molekul. 

Istilah ini pada awalnya merujuk pada semua jenis gaya antar molekul, dan hingga saat ini

masih kadang digunakan dalam pengertian tersebut, tetapi saat ini lebih umum merujuk pada

gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol. 

Hal ini mencakup gaya yang timbul dari dipol tetap (gaya Keesom), dipol rotasi atau bebas

(gaya Debye) serta pergeseran distribusi awan elektron (gaya London).

Nama gaya ini diambil dari nama kimiawan Belanda Johannes van der Waals, yang pertama

kali mencatat jenis gaya ini. Potensial Lennard-Jones sering digunakan sebagai model

hampiran untuk gaya van der Waals sebagai fungsi dari waktu.

Interaksi van der Waals teramati pada gas mulia, yang amat stabil dan cenderung tak 

berinteraksi. Hal ini menjelaskan sulitnya gas mulia untuk mengembun. Tetapi, makin besar

ukuran atom gas mulia (makin banyak elektronnya) makin mudah gas tersebut berubahmenjadi cairan.

Nama gaya ini diambil dari nama kimiawan Belanda JOHANNES VAN DER WAALS, yang

pertama kali mencatat jenis gaya ini. Potensial LENNARD-JONES sering digunakan sebagai

model hampiran untuk gaya van der Waals sebagai fungsi dari waktu.

b.Hal – hal yang menyebabkan gaya van der waals

Ada tiga hal yang menyebabkan gaya ini :

1.  Interaksi dwikutub-dwikutub, yaitu tarikan elektrostatistik di antara dua molekul

dengan moment dwikutub permanen.

2.  Interaksi dwikutub imbasan, artinya dwikutub timbul karena adanya polarisasi oleh

molekul tetangga.

3.  Gaya dispersi yang timbul karena dwikutub kecil dan bersifat sekejap dalam atom.

Page 22: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 22/28

 22

c. Asal mula gaya Van der Waals

  Dipol-dipol yang berubah-ubah sementara

Dayatarik yang ada di alam bersifat elektrik. Pada molekul yang simetris seperti hidrogen,

bagaimanapun, tidak terlihat mengalami distorsi secara elektrik untuk menghasilkan bagian

positif atau bagian negatif. Akan tetapi hanya dalam bentuk rata-rata.

Diagram dalam bentuk lonjong (the lozenge-shaped) menggambarkan molekul kecil yang

simetris – H2, boleh jadi, atau Br2. Tanda arsir menunjukkan tidak adanya distorsi secara

elektrik.

Akan tetapi elektron terus bergerak, serta merta dan pada suatu waktu elektron tersebut

mungkin akan ditemukan di bagian ujung molekul, membentuk ujung -. Pada ujung yang

lain sementara akan kekurangan elaktron dan menjadi +.

Catatan: (dibaca “delta”)  berarti “agak” (slightly) – karena itu + berarti “agak positif”. 

Kondisi yang terakhir elektron dapat bergerak ke ujung yang lain, membalikkan polaritas

molekul.

“Selubung lingkarang” yang konstan dari elektron pada molekul menyebabkan fluktuasi dipol

yang cepat pada molekul yang paling simetris. Hal ini terjadi pada molekul monoatomik  –  

molekul gas mulia, seperti helium, yang terdiri dari atom tunggal.

Page 23: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 23/28

 23

Jika kedua elektron helium berada pada salah satu sisi secara bersamaan, inti tidak terlindungi

oleh elektron sebagaimana mestinya untuk saat itu.

  Dipol-dipol sementara yang bagaimana yang membemberikan kenaikan dayaarik 

antarmolekul

Bayangkan sebuah molekul yang memiliki polaritas sementara yang didekati oleh salah satuyang terjadi menjadi termasuk non-polar hanya saat itu saja. (kejadian yang tidak disukai,

tetapi hal ini menjadikan diagram lebih mudah digambarkan! Pada kenyataannya, satu

molekul lwbih menyukai memiliki polaritas yang lebih besar dibandingkan yang lain pada

saat seperti itu – dan karena itu akan menjadi yang paling dominan).

Seperti molekul yang ditemukan pada bagian kanan, elektronnya akan cenderung untuk 

ditarik oleh ujung yang agak positif pada bagian sebelah kiri.

Hal ini menghasilkan dipol terinduksi pada penerimaan molekul, yang berorientasi pada satu

cara yang mana ujung + ditarik ke arah ujung – yang lain.

Pada kondisi yang terakhir elektron pada bagian kiri molekul dapat bergerak ke ujung yg lain.

Pada saat terjadi hal ini, meraka akan menolak elektron pada bagian kanan yang satunya.

Page 24: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 24/28

 24

Polaritas kedua molekul adalah berkebalikan, tetapi kamu masih memiliki yang + tertarik 

-. Selama molekul saling menutup satu sama lain polaritas akan terus berfluktuasi pada

kondisi yang selaras karena itu dayatarik akan selalu terpelihara.

Tidak ada alasan kenapa hal ini dibatasi pada dua molekul. Selama molekul saling mendekat

pergerakan elektron yang selaras dapat terjadi pada molekul yang berjumlah sangat banyak.

Diagram ini menunjukkan bagaimana cacat secara keseluruhan dari molekul yang berikatan

secara bersamaan pada suatu padatan dengan menggunakan gaya van der Waals. Pada

kondisi yang terakhir, tentunya, kamu akan menggambarkan susunan yang sedikit berbeda

selama meraka terus berubah – tetapi tetap selaras.

Page 25: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 25/28

 25

7. Ikatan Hidrofobik 

a.pengertian ikatan hidrofobik  

Ikatan Hidrofobik merujuk pada kecenderungan senyawa-senyawa non polar untuk 

berikatan sendiri di dalam lingkungn cair.Pembentukan ikatan ini tidak di dorong oleh gaya

tarik bersama.Pembentukan ikatan ini terjadi karena kebutuhan untuk meminimalkan

interaksi yang secara energitis kurang menguntungkan antara gugus non polar dengan air.

Molekul non polar cenderung membentuk butiran dengan luas permukaan yang minimal

sehingga mengurangi jumlah molekul air yang terkena.Denagn alas an yang sama bagian

hidrofobik biopolimer didalam lingkungan air sel hidup cenderung tertanam di bagian dalamstruktur molekul atau di dalam lapisan-ganda lipid sehingga kontak dengan air menjadi

minimal.

b.contoh ikatan hidrofobik 

1.sabun

Page 26: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 26/28

 26

2.telur

Page 27: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 27/28

 27

BAB III KESIMPULAN

Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kaut antara atom-atom tertentu di dalam suatu

zat. Perubahan kimia atau reaksi kimia terjadi karena penggabungan atau pemisahan atom-

atom dengan cara tertentu sehingga terbentuk zat yang lebih stabil. Hasil reaksi kimia dapat

mempunyai bentuk molekul tertentu atau dapat pula menghasilkan kristal dengan bentuk 

tertentu yang akan menentukan sifat-sifat zat hasil tersebut. Perlu diketahui bahwa tidak 

semua jenis atom dapat bergabung dengan jenis atom lain membentuk senyawa.

Page 28: makalah bahan kontruksi

5/16/2018 makalah bahan kontruksi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-bahan-kontruksi 28/28

 28

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_kimia 

http://lischer.wordpress.com/2009/08/21/jenis-jenis-ikatan-kimia/ 

http://benito.staff.ugm.ac.id/IKATAN%20KIMIA%20BENITO.htm 

http://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_kovalen 

http://www.infofisioterapi.com/tag/ikatan-hidrofobik 

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/struktur_atom_dan_ikatan/ikatan_kimia/ikatan_logam/