MAKALAH BAB I(Refisian).Doc Respirasi1

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertukaran gas pada vertebrata, umumnya terjadi dalam tiga fase, yaitu bernafas (breathing), transpor gas melalui sistem sirkulasi, dan pertukaran gas antara kapiler darah dengan sel tubuh. Pada saat burung atau mamalia menghirup udara (inhalase), O 2 akan masuk ke dalam paru-paru, sedangkan pada saat mengeluarkan udara (exhalase), maka CO 2 dikeluarkan dari paru-paru ke lingkungan luar. Tranpor gas melalui sistem sirkulasi dimulai dari proses difusi O 2 dari alveoli paru-paru ke kapiler darah. Oksigen kemudian dibawa oleh hemoglobin darah ke sel-sel tubuh. Pada saat bersamaan, darah juga berperan dalam transpor CO2 dari jaringan ke paru-paru. Fase ke tiga pertukaran gas terjadi di dalam jaringan tubuh, dimana se-sel menerima O 2 dari darah dan memberikan CO 2 ke darah karena perubahan tekanan. Oksigen di dalam sel-sel tubuh digunakan untuk pembakaran molekul-molekul makanan untuk mendapatkan energi, dengan proses yang disebut respirasi seluler. Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi 1

description

Respirasi Revisian

Transcript of MAKALAH BAB I(Refisian).Doc Respirasi1

Page 1: MAKALAH BAB I(Refisian).Doc Respirasi1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertukaran gas pada vertebrata, umumnya terjadi dalam tiga fase, yaitu bernafas

(breathing), transpor gas melalui sistem sirkulasi, dan pertukaran gas antara kapiler darah

dengan sel tubuh. Pada saat burung atau mamalia menghirup udara (inhalase), O2 akan masuk

ke dalam paru-paru, sedangkan pada saat mengeluarkan udara (exhalase), maka CO2

dikeluarkan dari paru-paru ke lingkungan luar. Tranpor gas melalui sistem sirkulasi dimulai

dari proses difusi O2 dari alveoli paru-paru ke kapiler darah. Oksigen kemudian dibawa oleh

hemoglobin darah ke sel-sel tubuh. Pada saat bersamaan, darah juga berperan dalam transpor

CO2 dari jaringan ke paru-paru. Fase ke tiga pertukaran gas terjadi di dalam jaringan tubuh,

dimana se-sel menerima O2 dari darah dan memberikan CO2 ke darah karena perubahan

tekanan. Oksigen di dalam sel-sel tubuh digunakan untuk pembakaran molekul-molekul

makanan untuk mendapatkan energi, dengan proses yang disebut respirasi seluler.

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung

berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar

keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk

lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi

menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai

banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk

pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi

sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.

1.2 Tujuan

a. Mengatahui organ-organ respirasi

b. Dapat memahami mekanisme dari system respirasI

1.3 Rumusan Masalah

a. Organ apa saja yang terlibat dalam system respirasi dan bagaimanakah proses

mekanismenya

Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi 1

Page 2: MAKALAH BAB I(Refisian).Doc Respirasi1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk

pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi

sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Yang berfungsi

* menyediakan O2 dan membuang CO2

* membuang panas

* menjaga keseimbangan asam basa

* produksi suara

Secara sistematis sistem pernapasan dibagi menjadi saluran pernapasan atas dan saluran

pernapasan bawah. Organ saluran pernapasan atas terletak di luar toraks, atau rongga dada,

sementara saluran pernapasan bawah terletak hampir seluruhnya di dalam toraks .

Berdasarkan Anatomi dan Histologi Sistem Respirasi di bagi atas:

a. Hidung

Di lapisi oleh 2 mukosa yaitu Mukosa Respiratorius ( epitel bersilia ), dan Mukosa, Olfaktoris

( ujung saraf bebas ).

- Di kelilingi oleh Sinus Paranalis ( yang di lapisi oleh mucus respiratorius ). Contoh

sinusnya, yaitu:

1. Sinus Maxilaris

2. Sinus Prontalis

3. Sinus Ethmoldalis

4. Sinus Sphenoldalis

di darahi oleh arteri:Perdarahaan Hidung

1. Arteri Sphenopalatina

2. Arteri Maxilaris

3. Cabang Arteri Facialis

Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi 2

Page 3: MAKALAH BAB I(Refisian).Doc Respirasi1

- Olfaktorius ( aferen viceral ), Maxillaris ( serabut sensoris ).Persarafan Hidung

- Fungsi Hidung :

1. Jalan keluar masuknya udara

2. Penyaring

3. Melembabkan dan menghangatkan udara

Sel Goblet dan kelenjar serous berfungsi melembabkan udara yang masuk, pembuluh darah

yang berfungsi menghangatkan udara.

4. Reseptor pembau

b. Farink

Rongga yang berbentuk pipih dan di leawti oleh udara dan makanan, terdiri dari otot skeletal

untuk penelanan.

Terdapat glottis yang berfungsi menutup saluran napas apabila ada makanan yang akan

melewati farink. Terdiri dari :

Jalan napas.( Nasofaring )

Jalan makanan dan napas( Orofaring ( uvula ))

Perbatasan dengan laring.(. Laringofaring )

- Jaringan limfoid yaitu :

1. Tonsillae Pharygica : letaknya di belakang nasopharing

2. Tonsillae Palatina : terletak di perbatasan rongga mulut dan oroparing kanan.

3. Tonsillae Lingialis : terletak pada akar lidah

4. Tonsillae Tubaria : terletak di sekitar muara Tuba Eustachi

c. Larink

Tabung pendek berbentuk seperti kotak tringular dan di topang oleh sembilan kartilago: tiga

berpasangan dan tiga tidak berpasangan:

1. Kartilago tidak berpasangan

a. Kartilago Tiroid : terletak di bagian proksimal kelenjar tiroid. Berukuran lebih besar dan

lebih menonjol pada laki-laki akibat hormon yang disekresi saat pubertas.

b. Kartilago Krikoid : cincin anterior yang lebih kecil dan lebih tebal, terletak di bawah

kartilago tiroid.

c. Epiglotis : Katup kartilago elastis yang melekat pada tepian anterior kartilago tiroid, saat

Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi 3

Page 4: MAKALAH BAB I(Refisian).Doc Respirasi1

menelan, epiglotis secara otomatis menutup mulut laring untuk mencegah masuknya makanan

dan cairan.

2. Kartilago berpasangan

a. Kartilago Aritenoid : melekat pada pita suara sejati, yaitu lipatan berpasangan

dari epitelium skuamosa bertingkat.

b. Kartilago Korinulata : melekat pada bagian ujung kartilago aritenoid.

c. Kartilago Kuneiform : berupa batang-batang kecil yang membantu menopang

jaringn lunak.

- Memiliki 2 pasang lipatan mukosa yang membagi laring:

1. Lipatan ventrikular : di sebut juga pita suara palsu yang dapat merapat untuk menahan

napas sewaktu menggendan.

2. Lipatan Vokalaris : di sebut pita suara sejati yang membentuk suara., terdapat dua buah otot

, oleh gerakkan otot ini maka pita suara dapat bergetar dengan demikian pita suara dapat

melebar dan mengecil, sehingga terbentuklah suara.

d. Trakea

- Terbagi menjadi dua cabang utama, bronkus kanan dan kiri yang masing-masing masuk ke

paru kanan dan kiri.

- Panjangnya 9-11 cm dan di belakang terdiri dari jaringan ikat yang di lapisi oleh otot polos

yang memisahkan trakea menjadi bronkus kiri dan kanan yang disebut karina.

- Terdapat epitel yang terdiri dari :

1. Seel silindris bersilia

2. Sel goblet

3. Sel slindris dengan striated border ( sel penyikat )

4. Sel lymfosit, makrofag

e. Bronkus

- Terbagi 2 : kanan dan kiri. Kanan lebih pendek dan lebih lebar, terdiri dari 6-8 cincin,

mempunyai 3 cabang. Kiri lebih panjang dan ramping dari yang kanan, terdi dari 9- 12

cicncin mempunyai 2 cabang.Cabang utama bronkus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi

bronkiolus lobaris dan bronkus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menerus menjadi

bronkus yang ukurannya semakin kecil menjadi bronkus terminalis, yaitu saluran udara

terkecil yang tidakmengandung alveoli.

- Bronkus terminalis terdapat asinus yang merupakan unit fungsional paru-paru, yaitu:

Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi 4

Page 5: MAKALAH BAB I(Refisian).Doc Respirasi1

1. Bronkiolus respiratoris

2. Duktus alveolaris

3. Sakus alveolaris terminalis

f. Pulmo

Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki :

1. Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula

2. permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada

3. permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.

4. dan basis. Terletak pada diafragma

paru-paru juga Dilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura. Di dalam

rongga pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk lubrikasi. Paru kanan dibagi atas

tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu

lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung

pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan

alveoli. Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli, sehingga

mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas.

Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi 5

Page 6: MAKALAH BAB I(Refisian).Doc Respirasi1

2.2 Jenis Pernafasan dan Mekanisme Pertukaran Gas

1. Pernapasan Dada

Pernapasan dada berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :

Inspirasi, terjadi bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat, volume

rongga dada membesar, paru-paru mengembang, sehingga tekanan udaranya menjadi lebih

kecil dari udara atmosfer, sehingga udara masuk.

Ekspirasi, terjadi bila otot antar tulang rusuk luar berelaksasi, tulang rusuk akan tertarik ke

posisi semula, volume rongga dada mengecil, tekanan udara rongga dada meningkat, tekanan

udara dalam paru-paru lebih tinggi dari udara atmosfer, akibatnya udara keluar.

2. Pernapasan Perut

Merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma

yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan

menjadi dua tahap yakni sebagai

Inspirasi, Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya

rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.

Ekspirasi, Merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula,

mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya

udara keluar dari paru-paru.

2.3 Mekanisme secara umum:

1. Inspirasi

• Otot-otot interkostal berkontraksi akibatnya tulang rusuk terangkat.

• Kontraksi otot interkostal diikuti oleh kontraksi otot diafragma.

• Akibat kontraksi kedua otot ini, rongga dada menjadi membesar.

• Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru.

• Rongga dada yang bertambah besar menyebabkan tekanan udara di paru-paru menjadi kecil.

2. Ekspirasi

• Otot-otot interkostal berelaksasi akibatnya tulang rusuk turun.

• Relaksasi otot interkostal diikuti oleh berelaksasinya otot diafragma.

• Akibat relaksasi kedua otot ini, rongga dada menjadi menjadi mengecil.

Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi 6

Page 7: MAKALAH BAB I(Refisian).Doc Respirasi1

• Akibatnya udara keluar dari dalam paru-paru ke lingkungan.

• Rongga dada yang mengecil menyebabkan tekanan udara di paru-paru menjadi besar

2.4 Volume dan Kapasitas Paru

a. Volume

1. Volume dan napas (tidal) adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali

bernapas normal, besarnya kira-kira 500 ml pada rata-rata orang dewasa muda.

2. Volume cadangan inspirasi adalah volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah dan

di atas volume alur napas normal dan biasanya mencapai 3000 ml.

3. Volume cadangan ekspirasi adalah jumlah udara ekstra yang dapat diekspirasi oleh

ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi alun napas normal, jumlah normalnya adalah sekitar 1100

ml.

4.. Volume residu yaitu volume udara yang masih tetap berada pada atau dalam paru setelah

ekspirasi paling kuat. Volume ini besarnya kira-kira 1200 ml.

b. Kapasitas Paru

1. Kapasitas inspirasi sama dengan volume alun napas ditambah volume cadangan inspirasi.

Ini adalah jumlah udara kira-kira 3500 ml yang dapat dihirup oleh seseorang, dimulai pada

tingkatan ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah maksimum.

2. Kapasitas residu fungsional sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah volume

residu. Ini adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada akhir ekspirasi normal kira-kira

2300 ml.

3. Kapasitas vital sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume alun napas dan

volume cadangan ekspirasi. Ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan

seseorang dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian

mengeluarkan sebanyak-banyaknya kira-kira 4600 ml.

4. Kapasitas paru total adalah volume maksimum dimana paru dapat dikembangkan sebesar

mungkin dengan inspirasi paksa kira-kira 5800 ml, jumlah ini sama dengan kapasitas vital

ditambah volume residu.

2.5 Sistem Pengontrolan Respirasi

- Pusat respirasi di otak di sistim saraf otonom pada bagian batang otak.

Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi 7

Page 8: MAKALAH BAB I(Refisian).Doc Respirasi1

a. Medula rhythmicy area

– area pengatur inspirasi dan ekspirasi

– mengatur ritme dasar respirasi

b. Pneumotaxic area

– membantu koordinasi transisi anata inspirasi dan ekspirasi

– mengirim impuls inhinisi ke area inspirasi dan mencegah paru-paru mengembang

c. Apneustic area

– membantu koordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi

– mengirim impul ekshibisi ke area inspirasi dan kendali kimia terbagi atas:

a. Kemoreseptor sentral :

- Neuron yang terletak di permukaan ventral lateral medulla. Peningkatan kadar

karbndioksida

dalam darah arteri dan vairan serebrospinalis merangsang peningkatan frekuensi dan

kedalaman

respirasi.

b. Kemoreseptor perifer

- Terletak di badan aorta dan carotoid pada sistem arteri. Merespon terhadap perubahan

konsentrasi ion oksigen, karbondioksida, dan ion hydrogen.

- Contoh :

Kalau kita melakukan olahraga maka akan terjadi proses pembakaran di dalam tubuh,

hal ini memerlukan oksigen yang sangat besar , maka efek dari kompensasi tubuh adalah

dengan jalan respirasi yang cepat dan dalam untuk menyediakan bahan bakar teresebut,

sewktu kita mulai istiharat maka tubuh akan kembali normal karena oksigen yang di butuhkan

standar karena pembakaran yang terjadi tidak terlalu banyak.

2.6 Faktor yang Mempengaruhi Respirasi

1. Pengaturan pernapasan volunter

2. bersin, batuk, kontraksi bronkus emfilema, asma. rangsangan dapat di atur Efek reseptor

iritan pada jalan napas

3. ujung saraf saraf sensori yang berjejer. rangsangan menyebabkan sesak napas paru

Fungsi reseptor

Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi 8

Page 9: MAKALAH BAB I(Refisian).Doc Respirasi1

4. Anestesia : Henti napas.

5. Umur : Semakin bertambah umur seseorang, irama pernapasan semakin lambat.

Pada usia balita dan remaja merupakan masa pertumbuhan fisik yang sangat

membutuhkan energi yang berarti laju metabolisme dalam tubuh juga akan lebih cepat,

sehingga mebutuhkan banyak oksigen dan juga banyak mengeluarkan karbondioksida.

6. Jenis kelamin

Kegiatan atau aktivitas tubuh yang bekerja dan semakin berat kerja organ tersebut,

semakin tinggi kebutuhan energi yang di perlukan , sehingga laju metabolisme dan irama

pernapasan semakin cepat.

7. Ketinggian : Makin tinggi daratan makin rendah O2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat

di hirup.

8. Polusi Udara

2.7 Gangguan pada Sistem Respirasi

gangguan pada system pernafasan merupakan penyebab utama morbiditas dan

mortalitas. Infeksi pada saluran pernafasan jauh lebig sering terjadi dibandingkan infeksi pada

system organ tubuh lainnya. Berikut ini adalah bebarapa penyakit yang pada system respirasi.

a. Batuk

Batuk merupakan suatu reflex protektifyang timbul akibat iritasi percabangan

trakeobronkial.kemampuan untuk batuk merupakan mekanisme yang penting untuk

membersihkansaluran nafas bagian bawah batuk juga merupakan gejala yang paling umum

dari penyakit pernafasan.Rangsangan yangn menimbulkan batuk adalah rangsangnan

mekanik, kimia dan peradangan. Inhalasi debu,a sap dan benda-benda asing kecil merupakan

penyebab paling sering dari batuk, setiap proses peradangan saluran nafas dengan atau tanpa

eksudat dapat mengkibatkan batuk. Bronchitis kronis, tuberculosis dan pneunemia merupakan

penyakit yangn secara tipikal batuk sebagai gejala yang mencolok. Batuk dapat bersifat

produktif atau pendek dan tidak produktif atau keras.

b. Asma

Merupakan serangan nafas pendek yang diakibatkan bronkospasme, edema mukosa, dan

hipersekresi mucus yang kental. Pada Asma terjadi penyempitan jalan nafas yang meluas.

Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi 9

Page 10: MAKALAH BAB I(Refisian).Doc Respirasi1

Asma dibagi dalam 3 kategori yaitu asma ekstrinsik yang disebabkan oleh allergen yang

diketui. Bentuk ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dengan riwayat keluarga yang

mem[unyai penyakit atopic termasukdemam jerami, eczema, dermatitis, dan asma itu sendiri.

Asma ini disebabkan karena kepekaan individu terhadap alergen, biasanya protein

dalam bentuk serbuk sariyang dihirup, bulu halus binstsng, kain pembalut atau yang lebih

jarang terhadap makanan seperti susu atau coklat.Asma intrinsic, asma ini sering timbul pada

Usia 40 tahun, dengans erangan yang timbul sesudah infeksi sinus hidung atau Pada

percabangan trakoebronkial. Asma campuran yang mana terdiri dari komponen-komponen

asma ekstrinsik dan intrinsic.

Pengobatan

Pemberian obat-obatan bronkodiator, desentisasi spesifik yang lama, menghindari allergen-

alergen yang sudah dikenaldan kadang-kadang obat kortikosteroid.

c. Tuberkulosis Paru-Paru

Tempat masuknya kuman M. tuberculosis adalah saluran pernafasan, saluran cerna dan luka

terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi TBC terjadi melaui udara. Kuman batabgtahan asam

ini dapat merupakan organisme pathogen maupunsaprofit. Ada beberapa mikrobakteria

pathogen, tetapi hanya stran bovin dan human yang p[atogenik tehadap manusia.

Patogenesis.

TBC adalah penyakit yang dikendalikan oleh respon imunita perantara sel. Sel

efektornya adalah makrofag,sedangkan limfosit(biasanya sel T) adalah sel

imunoresponsifnya. Tipe munita seperti ini biasanya local, melibatkan makrofag yang

diaktifkan di tempat infeksi oleh limfosit dan limfokingnya. Respon ini disebut sebagai reaksi

hipersensivitas.

Penyakit dapat menyebar me,lalui getah bening atau pembuluh darah. Organisme

yang lolos dari getah bening akan mencapai aliran darah dalam jumlah kecil, yamng kadang-

kadang dapat menimbulkan lesi pada berbagai oragan lain. Jenis penyebaran ini sering dikenal

sebagai penyebaran limfe hematogen dan biasanya sembuh sendiri. Penyebaran hematogen

merupakan faenomena akau yang biasanya menyebabkan tubearkulosis milier. Ini terjadi

Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi 10

Page 11: MAKALAH BAB I(Refisian).Doc Respirasi1

apabila focus nekrotik merusak pembuluh darah sehingga banyak organisme masuk ke dalam

system vaskuler dan tersebar ke organ-organ tubuh.

diagnosis

Pada stadium dini penyakiit TBC biasanya tidak tampak adanya tanda khas. TBC dapat

didiagnosis hanya dengan tes tuberkuln, pemeriksaan radiogram dan pemeriksaan

bakateriologik. Dengan berjalannya penyakit dan semakin banyaknya destruksi jaringan

paru-paru, , produk si sputum semakin banyak dan batuk-batuk semakin berat.

Pengobatan

Pengobatan TBC terutama berupa pemberian obat anti mikroba dalam jangka waktu lama. Obat-obat ini juga dapat digunakan untuk mencagah timbulnya penyakit klinis pada seseorang yang sudah terjanngkit infeksi. Penderita tuberculosis dengan gejaa klinis harus dapat meminum untuk menceagah tmbulnya strain yang resisten terhadap obat. Kombinasi obat-obat pilihan adalah isoniazid dengan etambutol.

Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi 11

Page 12: MAKALAH BAB I(Refisian).Doc Respirasi1

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk

pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi

sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Yang berfungsi

menyediakan O2 dan membuang CO2, membuang panas, menjaga keseimbangan asam basa

dan produksi suara. Organ-organ system respirasi antara lain:

hidung/ nasus

cavum nasi dan sinus paranasal

Pharynx

Larynx

Trachea

bronchus

Pulmo (organ pertukaran)

Dan beberapa gangguan pada respirasi dantaranya TBC paru, asma dan batuuk serta masih banyak abnormalitas respirasi lainya.

3.2 Kritik dan Saran

Dari Makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna dan sangat

membutuhkan kritik yang membangun sehingga makalah ini semakin dekat pada

kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan kami

berharap kita semua dapat menjaga apa yang kita milik dengan baik, dengan berperilaku

hidup sehat.

Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi 12