Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

23
INTERNAL AUDITORS AS ENTERPRISE CONSULTANTS DISUSUN OLEH KELOMPOK 4: NOVI KARMILASARI 041414253012 REFIVIA AUDIE CALCARINA 041414253013 PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2015

description

RESUME mengenai auditor internal sebagai konsultan perusahaan. Dimana ketika seorang auditor internal berperan sebagai konsultan, auditor internal tidak dapat memberikan konsultasi yang mengacu pada rekomendasi yang diberikannya terhadap hasil temuannya.

Transcript of Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

Page 1: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

INTERNAL AUDITORS AS ENTERPRISE CONSULTANTS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:

NOVI KARMILASARI 041414253012

REFIVIA AUDIE CALCARINA 041414253013

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2015

Page 2: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, dengan berkembangnya praktik bisnis dan

kebutuhan konsumen yang semakin kompleks, menyebabkan semakin ketatnya persaingan di

dunia bisnis. Dunia bisnis selalu dihadapkan dengan konsep baru, sistem baru, dan prosedur

baru. Terlebih lagi praktik bisnis yang bergerak di bidang yang sama akan mempertajam

persaingan yang terjadi. Apabila perusahaan tidak mampu bersaing kemungkinan terburuk yang

akan terjadi adalah kebangkrutan. Agar dapat bertahan dan tetap unggul, perusahaan berusaha

menerapkan berbagai kebijakan dan strategi seperti peningkatan produktivitas, efisiensi,

efektivitas dan pengendalian internal yang baik, tentunya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan

konsumen dan memberikan pelayanan yang terbaik.

Semakin berkembangnya perusahaan, fungsi pengendalian biasanya kurang dapat

dilaksanakan dengan baik karena jangkauan yang dikendalikan akan semakin luas. Berbeda

halnya dengan perusahaan berskala kecil, untuk kegiatan pengawasan dan pengendalian dapat

dilakukan sendiri oleh pemilik, akan tetapi semakin berkembangnya perusahaan, fungsi

pengendalian biasanya tidak dapat dijalankan dengan baik apabila dilakukan oleh pemilik sendiri

karena cakupan yang diperlukan untuk pengawasan dan pengendalian akan semakin luas

(Suroso, 2009: 1). Dengan perusahaan yang semakin berkembang tentunya semakin banyak

departemen, bagian-bagian, atau unit-unit untuk menjalankan masing-masing fungsi sesuai

prosedur. Melihat kondisi seperti ini manajemen perusahaan dihadapkan pada keterbatasan

kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan operasi perusahaan sehingga manajemen

mengandalkan peran auditor internal dalam mengatasi keterbatasan tersebut.

Audit internal merupakan suatu aktivitas konsultasi yang dikelola secara independen dan

objektif, yang dirancang sebagai penambah nilai untuk meningkatkan kegiatan operasional

perusahaan. Secara efektif, auditor internal menyediakan informasi yang dibutuhkan manajer

dalam melaksanakan tanggung jawab. Penilaian secara independen dilakukan auditor internal

pada suatu perusahaan untuk menilai kegiatan operasional dengan mengukur dan mengevaluasi

kecukupan kontrol serta efektivitas dan efisiensi dari kinerja perusahaan dan berperan penting

TOSHIBA
Highlight
Page 3: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

dalam pengelolaan perusahaan beserta risiko-risiko yang terkait dalam melaksanakan usahanya

(Sawyer, 2005: 7).

Audit internal sebelumnya dikenal sebagai pendekatan berbasis pada sistem, kemudian

beralih menjadi audit internal berbasis proses. Awalnya auditor internal lebih berperan sebagai

pengawas atau mata dan telinga manajemen karena manajemen membutuhkan kepastian terkait

dengan pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan untuk menghindari tindakan yang

menyimpang. Di sini audit internal lebih berorientasi pada pelaksanaan tindakan pemeriksaan

terhadap tingkat kepatuhan para pihak pelaksana dengan ketentuan-ketentuan yang ada dan ini

sering dianggap sebagai tindakan yang konfrontatif. (Tampubolon, 2005: 1)

Seiring dengan berjalannya waktu, fokus utama audit internal mengalami pergeseran

menjadi konsultan untuk perusahaan atau kliennya, yaitu membantu satuan kerja operasional

mengelola risiko dengan mengidentifikasi masalah-masalah dan memberikan saran untuk

tindakan perbaikan yang dapat memberikan tambahan nilai sebagai amunisi memperkuat

organisasi. Bahkan untuk masa yang akan datang diprediksikan peran auditor internal akan

menjadi katalisator, di mana akan ikut serta dalam penentuan tujuan dari suatu perusahaan atau

organisasi (Tampubolon, 2005:2).

Di samping itu, keberadaan auditor internal yang memberikan banyak manfaat bagi

perusahaan membuat banyak manajemen perusahaan-perusahaan besar membentuk tim audit

internal. Auditor internal di berbagai perusahaan biasa dikenal dengan sebutan Satuan Pengawas

Internal (SPI). Dengan adanya SPI sebagai auditor internal diharapkan dapat mempermudah

perusahaan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian atas kegiatan-kegiatan yang berjalan

di perusahaan sehingga tujuan yang hendak dicapai perusahaan dapat terealisasikan.

Auditor internal merupakan pihak yang dipercaya oleh perusahaan untuk melakukan

evaluasi pada pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sebagai tindakan atau upaya dalam

membantu pencapaian tujuan perusahaan. Pelaksanaan verifikasi terhadap dokumen-dokumen

transaksi untuk mendapatkan kesesuaian transaksi dan catatan serta auditor internal menilai

secara independen aktivitas atau kegiatan karyawan, apakah pelayanan yang diberikan dapat

memenuhi kebutuhan konsumen. Kegiatan audit internal dilakukan untuk memperbaiki kinerja

dan membantu perusahaan dalam mencapai atau merealisasikan tujuan yang tercermin dalam visi

dan misi perusahaan.

TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
Page 4: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

Pernyataan tentang tujuan perusahaan tercermin dalam visi didukung dengan definisi

yang diungkapkan oleh Kotler yang mengemukakan bahwa visi adalah pernyataan tentang tujuan

organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang tawarkan, kebutuhan yang

dapat diatasi, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Sedangkan

pernyataan tentang tujuan perusahaan tercermin dalam misi juga didukung dengan definisi yang

diungkapkan oleh Wheelen yang mengemukakan bahwa misi merupakan rangkaian kalimat yang

menyatakan tujuan atau alasan eksistensi perusahaan yang memuat apa yang disediakan oleh

perusahaan pada masyarakat atau konsumen, baik jasa ataupun produk (Wibisono: 2006, 46).

Apabila dilihat dari misi tersebut, maka peran Internal Audit tidak lagi hanya sebagai pengawas,

tetapi telah mengalami perkembangan menjadi konsultan dan katalisator.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana

peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator dalam pencapaian tujuan

perusahaan?

TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
Page 5: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Auditor Internal

Dewan Direksi The Institute of internal Auditors (IIA) mengadopsi definisi audit internal

sebagai berikut: Audit Internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif dan konsultasi

yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit

tersebut membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan secara

sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan

resiko, kecukupan kontrol dan pengelolaan organisasi.

Sedangkan dalam Sukrisno Agoes (2004: 221) definisi internal audit sebagai berikut:

Audit Internal adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik

terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaan terhadap kebijakan

manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan

ketentuanketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah seperti peraturan di

bidang perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup, perbankan, perindustiran, investasi dan lain-

lain. Ketentuanketentuan dari ikatan profesi misalnya standar akuntansi keuangan.

Dari uraian definisi-definisi di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa audit

internal adalah aktivitas pemeriksaan dan pemberian jasa konsultasi yang dikelola secara

independen dan efektif sehingga dapat membantu memberikan nilai tambah untuk aktivitas

operasional perusahaan dan membatu dalam pencapaian tujuan perusahaan yang telah

ditetapkan.

2.2 Peran Auditor Internal dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan

Dewasa ini peran auditor internal dirasakan semakin penting oleh organisasi perusahaan.

Menjadi sangat penting bagi suatu perusahaan untuk mempunyai tim spesialis yang menelaah

prosedur-prosedur dan operasi dari berbagai unit dan melaporkan ketidaktaatan suatu tindakan,

inefisiensi, dan tidak adanya kendali jelas bahwa tugas itu tidak dapat dibebani pada auditor

eksternal yang tujuan utamanya adalah menilai apakah laporan keuangan mencerminkan secara

wajar hasil-hasil usaha serta kondisi keuangan usaha suatu perusahaan. Karena itu audit internal

telah menjadi suatu pemberian jasa yang tidak hanya memiliki keahlian akuntansi tetapi juga

TOSHIBA
Highlight
Page 6: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

keahlian dalam perilaku organisasi atau perusahaan dan bidang-bidang fungsional lainnya. Peran

Auditor Internal menurut Tampubolon (2005: 1-2) sebagai berikut:

Uraian Peran Auditor Internal

Paradigma Lama Paradigma Baru

Peran Pengawas Konsultan dan Katalisator

Pendekatan Detektif (mendeteksi terjadinya

suatu masalah)

Prefentif (mencegah masalah)

Sikap Seperti layaknya seorang

Polisi

Sebagai mitra bagi perusahaan

Ketaatan/kepatuhan Semua policy/kebijakan Hanya policy yang relevan

Fokus Kelemahan/

Penyimpangan

Penyelesaian yang konstruktif

Audit Financial/compliance

Audit

Financial, compliance,

operational audit, quality

assurance

Dampak yang diberikan Jangka pendek Jangka menengah dan

jangka panjang

Sumber: Tampubolon (2005:1-3)

A. Peran Auditor Internal sebagai Pengawas

Pada awalnya audit internal dikenal sebagai suatu pendekatan berbasis pada sistem yang

dalam perkembangan selanjutnya beralih ke internal audit berbasis proses. Pada saat itu auditor

internal lebih banyak berperan sebagai mata dan telinga manajemen, karena manajemen butuh

kepastian bahwa semua kebijakan yang ditetapkan akan dilaksanakan oleh pegawai. Orientasi

auditor internal banyak dilakukan pemeriksaan pada tingkat kepatuhan para pelaksana terhadap

ketentuan– ketentuan yang ada (compliance). (Tampubolon, 2005: 1-2)

Fokus dari audit ini adalah ditemukannya penyimpangan yang perlu dikoreksi,

keterlambatan, kesalahan, prosedur atau pengendalian internal dan segala hal yang dampaknya

hanya bersifat jangka pendek. Aktivitasnya yaitu meliputi inspeksi, observasi, perhitungan,

pengecekan yang memiliki tujuan dalam memastikan kepatuhan dan ketaatan pada ketentuan,

TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
Page 7: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

kebijakan serta peraturan yang telah ditetapkan. Peran auditor internal sebagai pengawas

biasanya menghasilkan saran atau rekomendasi yang memberikan dampak jangka pendek.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa peran auditor internal sebagai pengawas sama

halnya dengan tugas polisi. Telah kita ketahui polisi memiliki tugas untuk mengamankan dan

menjaga ketertiban kehidupan masyarakat sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan peran

auditor internal sebagai pengawas dapat diartikan sama dengan polisi, yaitu auditor internal

memiliki tugas untuk menjaga keamanan, kelancaran, kesesuaian aktivitas dengan peraturan

yang berlaku di perusahaan tertentu, di mana dengan tindakannya itu membantu perusahaan

dalam pencapaian tujuan jangka pendek.

B. Peran Auditor Internal sebagai Konsultan.

Dunia usaha yang semakin berkembang dan mulai menyadari bahwa dalam menjalani

suatu usaha mengandung risiko, mulailah bermunculan mengenai kebutuhan untuk

mengimplementasikan internal audit berbasis risiko (Risk Based Internal Auditing). Sesuai

dengan definisi baru, kegiatan audit internal bertujuan untuk memberikan layanan pada

organisasi. Karena kegiatan tersebut, maka auditor internal memiliki fungsi sebagai pemeriksa

sekaligus berfungsi sebagai mitra manajemen. Pada dasarnya seluruh tingkatan manajemen dapat

menjadi klien auditor internal. Oleh karena itu auditor internal wajib melayani klien dengan baik

dan mendukung kepentingan klien dengan tetap mempertahankan loyalitasnya. (Tampubolon,

2005: 1-2)

Peran konsultan yang dijalankan auditor internal diharapkan dapat membantu satuan kerja

operasional dalam mengelola risiko dengan mengidentifikasi masalah dan memberikan saran

untuk tindakan perbaikan yang memberi nilai tambah untuk memperkuat organisasi. Audit yang

dilakukan yaitu audit operasional dengan memberikan keyakinan bahwa organisasi telah

memanfaatkan sumber daya organisasi yang ada secara efektif, efisien dan ekonomis.

Rekomendasi yang diberikan auditor internal biasanya bersifat jangka menengah. Peran sebagai

konsultan mengharuskan dan membawa auditor internal untuk selalu meningkatkan pengetahuan

yang dimilikinya baik terkait dengan profesi auditor maupun aspek bisnis, sehingga dapat

membantu manajemen dalam mengantisipasi terjadinya masalah. (Supriyanto Ilyas dan Maulana,

2007: 5)

TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
Page 8: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

Pada tahun 1999 The Institute Internal Auditor melakukan redefinisi pada audit internal.

Dijelaskan bahwa audit internal merupakan suatu aktivitas independen dalam dalam menetapkan

tujuan dan merancang aktivitas konsultasi yang bernilai tambah dan meningkatkan operasi

perusahaan. Dari redefinisi yang dilakukan The Institute Internal Auditor terlihat audit internal

membantu suatu organisasi atau perusahaan dalam pencapaian tujuan dengan pendekatan yang

terarah dan sistematis untuk menilai dan mengevaluasi keefektifan manajemen risiko melalui

pengendalian dan proses tata kelola yang baik. Dari uraian di atas, peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa peran auditor internal sebagai konsultan selain bertugas melakukan

pengawasan, peran ini juga bertugas sebagai mitra dalam mengelola risiko dan memberikan

masukan, rekomendasi, nasihat-nasihat yang diharapkan dapat membantu dalam pemecahan

masalah yang sedang dihadapi karyawan, terutama masalah yang berhubungan dengan kegiatan

operasional perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

C. Peran Auditor Internal sebagai Katalisator.

Auditor internal di masa mendatang dimungkinkan berperan sebagai katalisator yang

akan ikut andil dalam menentukan tujuan perusahaan. Perubahan penuh ke arah Risk Based

Internal Auditing (RBIA) akan terjadi, yang di mana auditor internal akan ikut berperan mulai

dari penentuan tujuan yang hendak dicapai sampai dengan mementukan tindakan-tindakan apa

yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Peran yang

dijalankan auditor internal sebagai katalisator adalah mengarahkan agar pelaksanaan quality

management dapat sesuai dengan yang direncanakan. Peran auditor internal sebagai katalisator

bertindak sebagai fasilitator dan agent of change. (Harry Andrian Simbolon, 2010: 1) Auditor

internal sebagai katalisator terlibat aktif dalam melakukan penilaian risiko yang terdapat dalam

proses bisnis perusahaan.

Oleh karena itu diperlukan sikap proaktif dari pihak auditor internal dalam mengenali

risiko-risiko yang dihadapi atau mungkin dihadapi manajemen dalam pencapaian tujuan

perusahaan. Peran katalisator yang dijalankan auditor internal tidak saja terbatas pada tindakan

perbaikan dan memberikan nasihat tetapi juga mencakup dalam system design and development,

review terhadap kompetensi sumberdaya manusia dalam suatu fungsi organisasi, keterlibatan

dalam penyusunan corporate planning, evaluasi kinerja, budgeting, strategy formulation dan

usulan perubahan strategi (Harry Andrian Simbolon, 2010: 1).

TOSHIBA
Highlight
Page 9: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

Peneliti menyimpulkan peran auditor internal sebagai katalisator hampir sama dengan

peran auditor internal sebagai konsultan yang merupakan paradigma baru dari peran auditor

internal. Peran ini mendampingi klien dalam mengenali resiko yang dapat mengancam

pencapaian tujuan perusahaan dan akan ikut bertugas dan bekerjasama dengan manajemen dalam

penentuan tujuan dari suatu perusahaan yang berdampak untuk jangka panjang.

2.3 Auditor Internal sebagai Konsultan Perusahaan

Institut Internal Auditor ( IIA) sampai saat ini melarang auditor internal bertindak sebagai

konsultan bisnis. Auditor internal ada di dalam perusahaan untuk meninjau dan menilai

pengendalian internal dan kemudian membuat rekomendasi untuk perbaikan kontrol dan

tindakan korektif melalui laporan audit internal. Pemikiran kemudian adalah bahwa konsultasi

audit internal tindakan mungkin menciptakan konflik kepentingan. Larangan konsultasi audit

internal menjadi lebih kuat di masa awal Sarbanes-Oxley Act (SOX). Standar IIA yang sekarang

tegas memungkinkan auditor internal untuk bertindak sebagai konsultan manajemen dalam

ditunjuk tertentu dan ditentukan ulasan audit.

A. Standar Audit Internal sebagai Konsultan Perusahaan

Tujuan dari audit internal adalah untuk membantu manajemen dengan menyediakan

analisis, informasi, dan rekomendasi untuk peningkatan kontrol dan operasi. Kontrol internal

dapat dievaluasi untuk:

Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur, aturan, dan peraturan

Keandalan dan integritas informasi keuangan dan operasional

Efektivitas dan efisiensi operasi

Pengamanan aset

Standar IIA mendefinisikan konsultasi audit internal sebagai penasehat dan terkait dengan

kegiatan jasa audit klien, sifat dan ruang lingkup yang disepakati dengan klien dan yang

dimaksudkan untuk menambah nilai dan meningkatkan tata kelola perusahaan, manajemen

risiko, dan mengontrol proses tanpa auditor internal memikul tanggung jawab manajemen.

Dalam laporan internal audit, auditor internal dapat merekomendasikan perubahan, tetapi mereka

tidak dapat menjamin bahwa perubahan terjadi. Mereka harus siap untuk memberikan kebenaran

kepada manajemen melampaui kesalahan adil, kelalaian, dan kelemahan pengendalian internal.

TOSHIBA
Highlight
Page 10: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

Menjabat sebagai konsultan perusahaan sering menempatkan auditor internal agak

berbeda Peran dari normal penugasan audit internal membuktikan, dimana audit internal

menggunakannya untuk perencanaan dan pengukuran risiko tujuan untuk merencanakan dan

menjadwalkan pemeriksaan audit.

Selain itu, audit internal pada umumnya dapat menentukan ruang lingkup sendiri, jadwal

waktu, dan tim audit tugas. Meskipun manajemen dapat mengakhiri Audit keterlibatan konsultan

internal, tim audit yang sama masih merupakan bagian dari keseluruhan perusahaan.

B. Peresmian Kemampuan Audit Internal Consulting

Audit internal perlu menerima persetujuan dari komite audit dan untuk sepenuhnya

menunjukkan kepada manajemen bahwa ia memiliki kemampuan dan tujuan yang cukup untuk

bertindak sebagai konsultan perusahaan.

Jika fungsi audit internal suatu perusahaan ingin mulai menawarkan konsultasi internal,

harus mengembangkan strategi konsultasi dan kemudian sangat mendokumentasikan bahwa

peran dan mereka kemampuan melalui piagam audit. Beberapa daerah yang perlu

dipertimbangkan ketika mengembangkan praktek konsultasi internal yang meliputi:

Audit internal mungkin memiliki keterampilan untuk melakukan tinjauan internal kontrol di

banyak khusus daerah tetapi tidak memiliki keahlian konsultasi yang diperlukan di daerah

tersebut. Audit internal harus jelas memahami dan menentukan apa yang mereka bisa dan

tidak bisa melakukannya dengan baik.

Audit internal perlu berhati-hati ekstrim yang tidak dipandang sebagai auditor dan konsultan

satu hari berikutnya.

Penganggaran dan akuntansi untuk biaya jasa konsultasi audit internal.

Perencanaan dan penjadwalan kegiatan audit internal consulting.

Pelaporan hasil dan komunikasi dengan manajemen dan audit komite.

"Jual" program audit internal consulting

Pertimbangan yang terdaftar dan lain-lain harus diuraikan dan kemudian dibahas dengan

kedua komite audit dan manajemen senior. Setelah persetujuan tentatif telah diperoleh, audit

internal harus meminta piagam audit yang disetujui jelas menentukan perannya sebagai

konsultan internal perusahaan.

TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
Page 11: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

C. Memastikan Audit dan Pemisahan Tugas Konsultasi

Perlunya pemisahan yang memadai mengenai tanggung jawab antara auditor internal

bertindak sebagai konsultan internal dan melakukan pekerjaan audit. Sebelum tahun 1970-an,

American Institute of Certified Public Akuntan dipisahkan kantor akuntan publik antara auditor

CPA dan profesional menyediakan jasa konsultasi. Sebuah Kantor Akuntan Publik kemudian

akan memiliki semacam garis putus-putus di kantor, auditor keuangan yang memisahkan laporan

bersertifikat dari spesialis, seperti konsultan IT.

1) Misi Audit internal

Misi Global Audit Komputer Produk internal adalah untuk memastikan bahwa perusahaan

operasi mengikuti standar tinggi baik dengan memberikan jaminan, independen, obyektif

Fungsi dan dengan menasihati dan konsultasi pada praktek terbaik.

2) Independesi dan Obyektivitas

Untuk memastikan independensi, Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Dewan

Audit Direksi Komite, dan untuk menjaga obyektivitas, Audit Internal tidak terlibat dalam

sehari-hari perusahaan operasi atau prosedur pengendalian internal. Namun, audit internal

dapat memberikan bantuan konsultan independen di specifie tertentu yang independen dari

rutin prosedur audit review internal.

3) Lingkup dan Tanggung Jawab

Ruang lingkup pekerjaan Audit Internal meliputi penelaahan terhadap prosedur manajemen

risiko, pengendalian internal, sistem informasi dan proses tata kelola. Untuk memenuhi

tanggung jawabnya, Internal Audit harus:

Mengidentifikasi dan menilai risiko potensial untuk operasi Bank Dunia.

Menelaah kecukupan pengendalian dibentuk untuk memastikan kepatuhan terhadap

kebijakan, rencana, prosedur, dan tujuan bisnis.

Menilai keandalan dan keamanan informasi keuangan dan manajemen dan mendukung

sistem dan operasi yang menghasilkan informasi ini.

Menilai sarana pengamanan aset.

Meninjau proses didirikan dan mengusulkan perbaikan.

Menilai penggunaan sumber daya yang berkaitan dengan ekonomi, efisiensi efektifitas,

dan.

TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
Page 12: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

Menindaklanjuti rekomendasi untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan yang efektif

diambil.

Melaksanakan ad hoc penilaian, penyelidikan, atau ulasan yang diminta oleh Audit

Komite dan Manajemen.

Lakukan proyek konsultan independen atas permintaan spesifik dari manajemen.

4) Audit Internal berwenang, dalam rangka kegiatan, untuk:

Masukkan semua bidang operasi komputer Produk Global, dan memiliki akses ke

dokumen dan catatan yang dianggap perlu untuk melaksanakan fungsinya.

Mengharuskan semua anggota staf dan manajemen untuk memberikan informasi yang

diminta dan penjelasan dalam jangka waktu yang wajar.

Terlibat dalam ulasan konsultan independen pada permintaan khusus dan otorisasi

manajemen.

5) Akuntabilitas

Audit Internal bertanggung jawab untuk perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan

menindaklanjuti hasil pemeriksaan proyek termasuk dalam rencana audit dan menentukan

ruang lingkup dan waktu audit tersebut. Audit Internal juga akan menyerahkan laporan

tahunan kepada manajemen senior dan kepada Komite Audit atas hasil audit, termasuk

eksposur risiko yang signifikan dan masalah pengendalian.

6) Standar

Mematuhi Audit Internal dengan standar dan praktek profesional yang diterbitkan oleh

Institute Auditor Intern serta Teknologi Informasi Governance Institute.

D. Consulting Praktik Terbaik

Konsultan adalah seorang individu yang memberikan nasihat dan bantuan kepada klien

pada tugas tertentu. Lain lebih akademis yang terdengar definisi konsultasi (dari consultare

Latin) berarti "untuk membahas" dan mengacu pada profesional yang memberikan nasihat di

daerah tertentu keahlian, seperti akuntansi, lingkungan, teknologi, hukum, sumber daya manusia,

pemasaran, obat-obatan, atau membiayai.

Peran konsultan adalah sedikit berbeda dari seorang auditor internal. Sebuah auditor

internal dimulai dengan program audit siap menguraikan daerah untuk review atau set standar.

TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
Page 13: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

Dalam rangka untuk berperan sebagai konsultan internal yang efektif, auditor internal

perlu melakukan lebih dari mengubah judul mereka pada kartu nama, mereka juga perlu

mengembangkan beberapa pendekatan baru.

1) Langkah Pertama: Meluncurkan Tugas Consulting

Peluang konsultasi internal biasanya datang ke audit internal untuk tiga alasan:

Departemen telah menyelesaikan kajian internal dengan rekomendasi untuk tindakan

korektif bahwa kebutuhan manajemen membantu untuk melaksanakan.

Kebutuhan lain berkembang dalam perusahaan, seperti kekurangan yang signifikan

yang memerlukan koreksi yang disorot selama auditor eksternal SOx Bagian 404

ulasan.

Audit internal tidak boleh secara aktif mempromosikan nya jasa konsultasi di luar

daerah-daerah dasar.

a) Consulting Bantuan Untuk Melaksanakan Rekomendasi Audit Internal Laporan

Komponen utama dari proses audit internal adalah rekomendasi audit internal untuk

tindakan korektif, diterbitkan dan dijelaskan dalam laporan audit. Jika sumber daya

sendiri suatu auditee departemen terbatas, konsultan audit internal internal dapat

menjadi sumber terbaik untuk melaksanakan tindakan korektif yang direkomendasikan.

Membawa seorang konsultan, baru di luar mungkin memakan waktu dan jauh lebih

mahal. Ada beberapa bahaya besar dengan jenis pekerjaan konsultasi. Pertama,

rekomendasi audit internal tidak boleh mementingkan diri sendiri dengan cara yang

muncul untuk membangun peluang konsultasi. Kedua, harus ada tingkat kemandirian

antara auditor internal yang membuat rekomendasi dan konsultan internal membantu

untuk melaksanakan tindakan perbaikan.

b) Consulting Lain Kebutuhan Dalam Enterprise

Audit internal sering memiliki luas keterampilan untuk membantu menginstal perbaikan

pengendalian internal bukan sebagai auditor internal tetapi sebagai manajemen

konsultan.

c) Manajemen Kebutuhan Khusus Untuk Consulting Audit Intern Al Bantuan

Contoh mungkin termasuk membantu membangun pengendalian internal yang efektif

dalam aplikasi IT baru atau membantu untuk meluncurkan hotline etika fungsi. Setiap

TOSHIBA
Highlight
Page 14: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

proyek audit internal konsultasi tergantung pada kebutuhan manajemen, ketersediaan

sumber daya audit internal, dan persetujuan keseluruhan komite audit.

Konsultan Internal audit harus mendapatkan pemahaman yang tinggi tingkat kebutuhan

proyek dan persyaratan.

2) Engagement Consulting Surat

Otoritas atau pemimpin dari tim audit internal consulting internal harus menyusun surat

resmi dari pemahaman menggambarkan proyek konsultasi internal. Karena ini adalah

pemahaman perusahaan-tingkat internal, seperti surat penunjukan tidak memiliki dasar

hukum yang sama dengan yang disediakan oleh perusahaan luar.

Contoh:

Internal Audit Consulting

Consulting Engagement Authorization

Para pengiriman barang jadi departemen di pabrik Metroville, PA, telah mengidentifikasi

kebutuhan untuk meningkatkan pelanggan operasi layanan di fasilitas itu dan telah meminta

agar spesialis dari departemen audit internal perusahaan melakukan analisis rinci operasi

pabrik dan kemudian memimpin upaya untuk meningkatkan operasi di fasilitas itu.

Sebuah tim konsultan, yang dipimpin oleh konsultan Tom Bell, berencana untuk

mengunjungi Metroville, PA, tanaman selama Februari 20XX untuk melakukan analisis

independen rinci operasi dan menyarankan daerah untuk perbaikan, termasuk identifikasi

dan implementasi baru layanan pelanggan sistem komputer.

Proyek tunduk pada permintaan manajemen lokal dan prioritas. Jika manajemen lokal

menceritakan auditor internal menjabat sebagai konsultan untuk mengabaikan beberapa

daerah operasi atau memberikan beberapa masalah ditemukan lulus, konsultan auditor

internal tidak tidak memiliki fleksibilitas yang sama dalam membawa masalah tersebut ke

perhatian audit komite.

3) Mendefinisikan "Sebagaimana Adanya" dan "To Be" Tujuan

Analisis sebab-akibat adalah Pendekatan yang berguna pertanyaan, dan mengamati

lingkungan masalah untuk memecahnya ke bagian yang lebih kecil.

Idenya adalah untuk mengidentifikasi masalah yang potensial berkontribusi grafis dengan

cara yang menunjukkan akar penyebab dasar. Konsultan kemudian dapat menggunakan

TOSHIBA
Highlight
Page 15: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

diagram untuk membahas masalah dan penyebabnya dengan manajemen untuk mendapatkan

beberapa umum kesepakatan tentang masalah saat ini.

4) Menerapkan Rekomendasi Konsultasi

Konsultan harus berpikir rekomendasi mereka cukup baik, dengan mempertimbangkan biaya

dan kelayakan. Auditor internal kemudian mengeluarkan audit melaporkan dan

mengharapkan tanggapan manajemen mengenai rencana tindakan korektif. Jika manajemen

setuju untuk rekomendasi tersebut, sering meminta konsultan yang sama untuk mengambil

peran aktif dalam memimpin pelaksanaannya.

Sebagai konsultan, auditor internal sering harus membantu memimpin peran dalam

melaksanakan setiap tindakan yang direkomendasikan. Ini adalah perbedaan yang signifikan

dari kegiatan audit internal.

5) Mendokumentasikan dan Melengkapi Keterlibatan Consulting

Dalam banyak kasus, para konsultan internal auditor mungkin telah menerapkan satu set

baru prosedur operasi meja. Dalam kasus lain, proyek konsultasi harus didokumentasikan

dengan cara yang manajemen bisa maju dengan terdokumentasi Hasil dan bahwa fungsi

audit internal membuktikan akan dapat sepenuhnya menerima konsultasi pekerjaan jika

mereka mengaudit kontrol internal.

E. Jasa Audit Internal Expanded Manajemen

Consulting merupakan jasa audit diperluas dan penting potensi internal kepada

manajemen. Meskipun seorang profesional audit internal dapat bekerja pada satu proyek atestasi

dan proyek konsultasi di lain waktu, kegiatan ini harus disimpan terpisah dan independen, baik

menurut fakta dan persepsi orang lain.

TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
TOSHIBA
Highlight
Page 16: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

Selain itu, perhatian besar harus diberikan untuk mengatur audit internal konsultasi

aktivitas sehingga tidak dianggap oleh orang lain sebagai egois. Artinya, Temuan audit internal

membuktikan tidak boleh ditafsirkan sebagai pekerjaan promosi untuk meningkatkan konsultasi

proyek.

Auditor internal juga harus memiliki pemahaman CBOK konsultasi terkait standar dan

proses konsultasi. Bahkan jika fungsi audit internal memiliki terpilih untuk tidak terlibat dalam

konsultasi internal di luar pekerjaan atestasi normal, semua internal auditor harus memahami

peran dan tempat konsultasi di internal keseluruhan.

TOSHIBA
Highlight
Page 17: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Peran Auditor sebagai Pengawas

Fungsi auditor internal yang semakin berkembang, membawa pergeseran paradigma dari

para pemakainya. Pada paradigma lama tentang peran auditor internal yaitu berfokus pada

ditemukannya penyimpangan yang perlu dikoreksi serta lebih banyak dilakukan pemeriksaan

pada tingkat kepatuhan para pelaksana pada ketentuan yang telah ditetapkan. Peran auditor

internal seperti ini serupa dengan peran polisi atau pengawas yang melakukan pemeriksaan.

Peran auditor internal sebagai pengawas sering dianggap sebagai pihak pencari kesalahan yang

diutus oleh pimpinan perusahaan.

3.2 Peran Auditor sebagai Konsultan

Seiring berjalannya waktu, paradigma lama tentang peran aditor internal mengalami

pergeseran ke paradigma baru yang awalnya auditor internal berperan sebagai pengawas, kini

beralih menjadi auditor internal yang berperan sebagai konsultan dan diprediksikan di masa

mendatang auditor internal berperan sebagai katalisator. Dengan peran sebagai konsultan, auditor

internal lebih berfungsi sebagai mitra bagi klien yang merupakan bentuk pelayanan pada

perusahaan dalam rangka membantu pencapaian tujuan. Seiring berjalannya waktu peran auditor

internal meningkat menjadi konsultan dan mulai diterapkan di perusahaan-perusahaan maju yang

di mana pada peran ini auditor turut serta memastikan bahwa kontrol internal telah berfungsi

dengan baik.

Auditor internal telah menjalankan perannya sesuai dengan IAI pada tahun 1999 yang

menjelaskan bahwa audit internal merupakan suatu aktivitas independen dalam menetapkan

tujuan dan merancang aktivitas konsultasi yang bernilai tambah bagi klien. Didukung dengan

teori paradigma baru dalam Tampubolon (2005, 1-2) yang menyatakan peran auditor internal

sebagai konsultan wajib melayani klien dengan baik dan mendukung kepentingan klien dengan

tetap mempertahankan loyalitas pada perusahaan maka auditor internal sebagai konsultan tidak

hanya melaksanakan fungsi sebagai pemeriksa, tetapi auditor internal juga berfungsi sebagai

mitra.

Page 18: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

Standar IIA sekarang memungkinkan auditor internal untuk menyediakan jasa konsultasi

yang berkaitan dengan operasi dimana sebelumnya mereka memiliki tanggung jawab

terhadapnya dengan ketentuan bahwa auditor mengungkapkan hal-hal potensial yang dapat

mempengaruhi independensinya atau objektivitas terkait jasa konsultasi yang diajukan sebelum

menerima perjanjian penugasan.

Standar IIA mendefinisikan konsultasi audit internal sebagai penasehat dan terkait

dengan aktivitas jasa audit klien, sifat dan ruang lingkup yang disepakati dengan klien dan yang

dimaksudkan untuk menambah nilai dan meningkatkan tata kelola perusahaan, manajemen

risiko, dan mengendalikan proses tanpa auditor internal memikul tanggung jawab manajemen.

Contoh termasuk nasihat, saran, fasilitasi, dan pelatihan.

Sebelum terlibat dalam kegiatan jasa konsultasi, auditor internal perlu menerima

persetujuan dari komite audit dan sepenuhnya menunjukkan kepada manajemen bahwa ia

memiliki kemampuan dan tujuan yang cukup untuk bertindak sebagai konsultan perusahaan.

Beberapa daerah yang perlu dipertimbangkan ketika mengembangkan praktek konsultasi

internal yaitu:

1. Apa tipe konsultasi audit internal yang akan dipertimbangkan?

2. Bagaimana sumber daya akan dibagi antara jasa atestasi terkait dengan audit internal dan

konsultasi internal?

3. Penganggaran dan akuntansi untuk biaya jasa konsultasi audit internal.

4. Perencanaan dan penjadwalan kegiatan konsultasi audit internal.

5. Pelaporan hasil dan mengkomunikasikan dengan manajemen dan komite audit.

6. Menjual program konsultasi audit internal

Hal-hal yang dapat dilakukan oleh internal auditor untuk memenuhi tanggung jawabnya:

1. Mengidentifikasi dan menilai risiko potensial untuk operasi bank.

2. Menelaah kecukupan pengendalian dibentuk untuk memastikan kepatuhan terhadap

kebijakan, rencana, prosedur, dan tujuan bisnis.

3. Menilai keandalan dan keamanan informasi keuangan dan manajemen dan mendukung

sistem dan operasi yang menghasilkan informasi ini.

4. Menilai sarana pengaman aset.

5. Meninjau proses pendirian dan mengusulkan perbaikan.

6. Menilai penggunaan sumber daya yang berkaitan dengan ekonomi, efisiensi, dan efektifitas.

Page 19: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

7. Menindaklanjuti rekomendasi untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan yang efektif

telah diambil.

8. Melaksanakan ad hoc penilaian, penyelidikan, atau ulasan yang diminta oleh Komite Audit

dan Manajemen.

9. Lakukan proyek konsultan independen atas permintaan spesifik dari manajemen.

Beberapa langkah tindakan yang penting dilakukan oleh auditor internal yang akan

beroperasi sebagai konsultan internal, yaitu:

1. Langkah pertama : perluncuran tugas konsultan.

Peluang konsultasi internal biasanya datang kepada auditor internal untuk tiga alasan:

a. Departemen telah menyelesaikan kajian internal dengan rekomendasi untuk tindakan

korektif bahwa kebutuhan manajemen membantu untuk diimplementasikan.

b. Kebutuhan lain berkembang dalam perusahaan, seperti kekurangan yang signifikan

yang memerlukan koreksi yang disorot selama review auditor eksternal SOx Bagian

404.

c. Manajemen memiliki beberapa kebutuhan khusus di mana keahlian auditor internal

mungkin membantu.

2. Surat Perjanjian Konsultasi.

Surat perjanjian menggambarkan apa yang diusulkan oleh konsultan auditor internal untuk

diselesaikan, siapa yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut, waktu dan durasi

pelaksanaan, dan hasil yang diharapkan dari proyek konsultasi.

3. Proses konsultasi: mendefiniskan “as is” dan “to be” objectives.

Auditor internal melakukan pendefinisian terhadap "as is" atau kondisi sekarang (existing

condition) dari manajemen perusahaan selanjutnya melakukan pendefinisian terhadap tujuan

yang diharapkan oleh manajemen terhadap jasa konsultasi auditor internal.

4. Mengimplementasikan rekomendasi konsultasi.

5. Mendokumentasikan dan menyelesaikan perjanjian konsultasi

Standar Konsultasi terdiri dari dua yaitu :

1. Standar Atribut

a. Jasa konsultasi dilakukan jika auditor telah memiliki tanggung jawab sebelumnya.

b. Adanya penurunan objektivitas dan independensi harus dikomunikasikan dengan klien

sebelum penugasan.

Page 20: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

c. Menolak penugasan bila tidak memiliki keahlian yang cukup, pengetahuan, atau

kompetensi.

d. Melaksanakan penugasan dengan kemahiran profesional secara cermat dan seksama

(due professional care).

2. Standar Kerja

a. merencanakan penugasan konsultasi.

b. meninjau risiko sesuai dengan tujuan penugasan selama penugasan konsultasi.

c. menerapkan pengetahuan risiko yang didapat dari konsultasi ke dalam fungsi pemberian

keyakinan yang biasa dilakukan.

d. menilai pengendalian sesuai dengan tujuan penugasan selama penugasan konsultasi.

e. tujuan penugasan harus sesuai dengan nilai dan tujuan organisasi.

f. mencapai kesepakatan dengan klien mengenai tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab,

dan ekspektasi dari penugasan.

g. mempertimbangkan risiko, pengedalian, dan proses pengelolaan sepanjang disetujui

oleh klien.

h. mempertahankan lingkup penugasan yang akan dibahas dengan klien.

i. program kerja bisa bervariasi dalam bentuk dan isi.

j. penetapan kebijakan mencakup penyimpanan catatan dan juga pemberian catatan atau

dokumen ke pihak luar dan dalam perusahaan.

k. komunikasi perkembangan dan hasil bisa bervariasi sesuai kebutuhan klien.

l. tanggung jawab komunikasi hasil akhir ke klien.

m. manajemen risiko, pengendalian, dan pengelolaan, jika signifikan, harus

dikomunikasikan ke manajemen senior dan dewan komisaris.

n. mengawasi penyebaran dan hasil audit sesuai persetujuan klien.

Dengan peran auditor internal sebagai konsultan dapat membantu perusahaan dalam

pencapaian tujuan yang tercermin dalam rekomendasi dan saran yang diberikan lebih bersifat

jangka menengah. Di masa yang akan datang, auditor internal dimungkinkan berperan sebagai

katalisator yang akan ikut menentukan tujuan perusahaan.

Page 21: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

3.3 Peran Auditor Sebagai Katalisator

Sedangkan di masa mendatang dimungkinkan auditor internal peran sebagai katalisator

yang akan ikut andil dalam menentukan tujuan perusahaan. Didukung dengan teori paradigm

lama dalam Tampubolon (2005, 1-2) yang menyatakan bahwa auditor internal sebagai pengawas

lebih berperan sebagai mata telinga manajemen, karena manajemen membutuhkan kepastian

bahwa kebijakan yang ditetapkan akan dilaksanakan oleh karyawan. Terkait dengan saran dan

rekomendasi yang diberikan auditor internal sebagai pengawas lebih bersifat jangka pendek

dalam membantu pencapaian tujuan perusahaan.

Peran katalis internal audit tidak saja terbatas pada perbaikan dan memberikan nasihat

tetapi juga dapat berupa: Keterlibatan IA dalam system design & development, review terhadap

kompetensi SDM dalam suatu fungsi organisasi, keterlibatan dalam penyusunan corporate

planning, evaluasi kinerja, budgeting, strategy formulation dan usulan perubahan strategi, dan

lain sebagainya.

Peran auditor internal sebagai katalisator mencerminkan bahwa auditor internal dalam

kegiatan auditnya menerapkan perannya sebagai katalisator yang ikut menentukan arah dan

tujuan perusahaan serta dapat membimbing manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang

mengancam pencapaian tujuan perusahaan. Sesuai dengan teori tentang peran auditor internal

sebagai katalisator dalam Harry Andrian Simbolon (2010: 1) yang mengatakan peran auditor

internal sebagai katalisator bertindak sebagai fasilitator dan agent of change, di mana

rekomendasi dan saran yang diberikan dalam membantu pencapaian tujuan perusahaan lebih

bersifat jangka panjang.

Page 22: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

BAB IV

KESIMPULAN

1. Peran auditor internal sebagai pengawas dalam pencapaian tujuan perusahaan berdasarkan

hasil perhitungan distribusi kecenderungan frekuensi variabel dapat diketahui bahwa

persebaran data dari peran ini dikategorikan cukup baik. Peran yang dijalankan auditor

internal perusahaan masing menganut paradigma lama yang sebenarnya saran dan

rekomendasi yang diberikan peran ini hanya bersifat jangka pendek dalam membantu

perusahaan untuk mencapai tujuan. Tindakan selayaknya polisi yang dijalani auditor internal

sebagai pengawas dapat membuat karyawan merasa tidak nyaman dan membuat karyawan

kurang menyukai kehadirannya sehingga kinerja yang mereka kurang maksimal. Selain itu

tindakkan selayaknya polisi membuat karyawan menganggap auditor internal adalah lawan

mereka. Dengan peran auditor internal sebagai pengawas juga dianggap karyawan kurang

memberikan kontribusi yang maksimal dalam membantu pencapaian tujuan perusahaan.

2. Peran auditor internal sebagai konsultan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Auditor

internal yang tidak hanya berfokus pada penemuan kecurangan yang terjadi tetapi juga

berperan sebagai konsultan internal yang memberikan masukan dan pemikiran dalam

membantu pencapaian tujuan perusahaan serta dapat menunjang efektivitas pengendalian

atas kegiatan-kegiatan yang berjalan. Didukung dengan redefinisi yang dikemukakan IAI

pada tahun 1999 tentang peran audit internal menyatakan akan bahwa lebih efektif dalam

pencapaian tujuan perusahaan dan memberi nilai tambah bagi perusahaan jika auditor

internal suatu perusahaan merancang aktivitas konsultasi, yang di mana aktivitas ini terkait

dengan peran auditor internal sebagai konsultan.

3. Peran auditor internal sebagai katalisator dalam pencapaian tujuan perusahaan. Auditor

internal auditor internal sebagai katalisator dimungkinkan akan ikut serta dalam menentukan

tujuan dari perusahaan.

Page 23: Makalah Auditor Nternal Sebagai Konsultan Perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Robert Moeller. 2009. Brink’s Modern Internal Auditing: a common body of knowledge. seventh

edition. Published Simultaneously In Canada.

Sawyer, Lawrence B. (2000). Internal Auditing. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat. Simbolon,

Suroso. (2009). Kedudukan dan Fungsi Audit Internal dalam Perusahaan. Jurnal Ilmiah Abadi

Ilmu. Vol. 2 No.2: Hal. 230.

Tampubolon, Robert. (2005). Risk and System-Based Internal Audit. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Wibisono. (2006). Pengertian Visi dan Misi Perusahaan. Diambil dari:

http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/10/definisi-visi-misi-danstrategi-dan.html, pada

tanggal 20 Februari 2012.