Makalah Aspal Untuk Perkerasan Jalan

16
ASPAL UNTUK PERKERASAN JALAN Disusun Oleh : Nanda Aulya Purwanti NIM : DAB 115 045 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknik Sipil Mata Kuliah : Bahan Bangunan Dosen Pengajar : Ir. Waluyo Nuswantoro, M.T. KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

description

TB

Transcript of Makalah Aspal Untuk Perkerasan Jalan

Page 1: Makalah Aspal Untuk Perkerasan Jalan

ASPALUNTUK

PERKERASAN JALAN

Disusun Oleh : Nanda Aulya Purwanti NIM : DAB 115 045Fakultas : TeknikJurusan : Teknik SipilMata Kuliah : Bahan BangunanDosen Pengajar : Ir. Waluyo Nuswantoro, M.T.

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGIREPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS PALANGKA RAYAFAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPILTAHUN 2015

Page 2: Makalah Aspal Untuk Perkerasan Jalan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan perlindungan-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ASPAL UNTUK PERKERASAN JALAN”.

Penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi dan menyelesaikan tugas dari dosen mata kuliah Bahan Bangunan.

Saya menyadari, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, pada masa penyusunan makalah ini, sangat sulit bagi saya menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini membawa manfaat bagi pembacanya dan saya menerima kritik dan saran apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini.

Palangka Raya, 29 Desember 2015

2

Page 3: Makalah Aspal Untuk Perkerasan Jalan

3

Page 4: Makalah Aspal Untuk Perkerasan Jalan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batu pecah atau batu belah atau batu kali ataupun bahan lainnya. Bahan ikat yang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat.

Aspal adalah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja klasifikasi dari aspal untuk perkerasan jalan?

2. Apa saja jenis-jenis aspal untuk perkerasan jalan?

3. Apa fungsi aspal sebagai material perkerasan jalan?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui klasifikasi-klasifikasi yang dimiliki aspal untuk perkerasan jalan

2. Untuk mengetahui macam – macam jenis aspal dalam perkerasan jalan

3. Untuk mengetahui fungsi aspal sebagai material dalam perkerasan jalan

4

Page 5: Makalah Aspal Untuk Perkerasan Jalan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DASAR TEORI

Aspal adalah material termoplastis yang mencair apabila dipanaskan dan akan membeku/mengental apabila didinginkan, namun demikian prinsip material tersebut terhadap suhu prinsipnya membentuk suatu sprektum/beragam tergantung komposisi unsung-unsur penyusunnya.

Penggunaan aspal pada perkerasan jalan dapat melalui dicampurkan pada agregat sebelum dihamparkan (prahampar), seperti lapisan beton aspal atau disiramkan pada lapisan agregat yang telah dipadatkan dan ditutupi oleh agregat-agregat yang lebih halus (pascahampar), seperti perkerasan penetrasi macadam atau peleburan.

2.2 KLASIFIKASI ASPAL

Aspal adalah material termoplastis yang mencair apabila dipanaskan dan akan membeku/mengental apabila didinginkan, berwarna hitam atau coklat tua, pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, yang terbuat dari komposisi carbon, Hidrogen, Oksigen dan Nitrogen. Bersama dengan agregat, aspal merupakan material pembentuk campuran perkerasan jalan.

Aspal terbuat dari minyak mentah, melalui proses penyulingan atau dapat ditemukan dalam kandungan alam sebagai bagian dari komponen alam yang ditemukan bersama material lain. Aspal dapat pula diartikan sebagai bahan pengikat pada campuran beraspal yang terbentuk dari senyawa-senyawa komplek seperti Asphaltenese, Resins dan Oils. Aspal mempunyai sifat visco-elastis dan tergantung dari waktu pembebanan.

Aspal merupakan distilat paling bawah dari minyak bumi, yang memiliki banyak sekali manfaat dan kegunaan. Aspal dapat digunakan didalam bermacam produk-produk, termasuk :

a. Jalan Aspal

b. Dasar Pondasi dan Subdasar

c. Dinding untuk lubang dijalanan, trotoar kakilima, jalan untuk mobil, lereng-lereng,jembatan dan bidang parker

d. Atap bangunan, dan

e. Minyak bakar

5

Page 6: Makalah Aspal Untuk Perkerasan Jalan

2.3 JENIS-JENIS ASPAL

Jenis aspal berdasarkan cara diperolehnya aspal dapat dibedakan atas :

A. Aspal Buatan : Aspal Minyak

Merupakan hasil destilasio minyak bumi

Berdasarkan jenis bahan dasarnya

Asphaltic base crude oil

Bahan dasar dominan aspaltic

Parafin base crude oil

Bahan dasar dominan paraffin

Mixed base crude oil

Bahan dasar campuran asphaltic dan paraffin

Berdasarkan bentuknya :

Aspal keras/panas (Asphalt Cemen)

Aspal yang digunakan dalam keadaan panas dan cair, pada suhu ruang berbentuk padat.

- Aspal keras pada suhu ruang (250-300 C) berbentuk padat

- Aspal keras dibedakan berdasarkan nilai penetrasi (tingkat kekerasannya)

- Aspal keras yang biasa digunakan :

AC Pen 40/50, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 40-50

AC Pen 60/70,yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 60-79

AC Pen 80/100, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 80-100

AC Pen 200/300, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 200-300

- Aspal dengan penetrasi rendah digunakan didaerah bercuaca panas, volume lalu lintas tinggi.

- Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin, lalu lintas rendah.

- Di Indonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 60/70 dan 80/100

Aspal dingin/cair (Cut Back Asphalt)

6

Page 7: Makalah Aspal Untuk Perkerasan Jalan

Aspal cair adalah campuran antar aspal semen dengan bahan pencair dari hasil penyulingan minyak bumi. Sehingga aspal ini berbentuk cair dalam temperature ruang. Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan menguap bahan pelarutnya, aspal cair terbagi atas :

1. Rapid Curing (RC) aspal cair yang mudah larut dengan bahan pelarut premium. Jenis ini paling cepat menguap.

2. Medium Curing (MC) merupakan aspal yang dilarutkan dengan bahan pencair yang lebih kental seperti kerosene.

3. Slow Curing (SC) merupakan aspal yang dilarutkan dengan bahan pencair yang lebih kental seperti solar. Jenis aspal ini adalah jenis aspal yang paling lama menguap.

Aspal Emulsi

Jenis aspal ini merupakan aspal hasil pencampuran antara aspal keras, air dan bahan pengemulsi. Dimana pada suhu normal dan tekanan atmosfir berbentuk cair. Berdasarkan kecepatan pengerasnya aspal emulsi dapat dibedakan atas :

1. Rapid Setting (RS), aspal yang mengandung sedikit bahan pengemulsi sehingga pengikatan yang terjadi cepat.

2. Medium Setting (MS)

3. Slow Setting (SS), aspal yang paling lambat menguap.

Tar

Tar adalah aspal yang diperoleh dari hasil penyulingan batu bara (jarang digunakan karena cepat mengeras, peka terhadap perubahan temperatur dan mengandung racun).

B. Aspal Alam

Aspal alam adalah aspal yang ditemukan atau diperoleh langsung dari alam. Ada dua jenis aspal alam, yaitu :

1. Aspal Gunung

Jenis aspal ini adalah aspal yang berasal dari batu-batuan contohnya aspal dari pulau buton (aspal buton). Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan mineral. Karena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar bitumen yang dikandungnya sangat bervariasi seperti B10, B13, B20, B25 dan B30.

2. Aspal Danau

7

Page 8: Makalah Aspal Untuk Perkerasan Jalan

Aspal danau adalah jenis aspal yang diperoleh langsung dari alam tanpa proses penambangan karena dengan sendirinya muncul dipermukaan bumi kemudian terkumpul disebuah tempat yang sering disebut danau aspal, contoh aspalnya seperti dari Bermudez Trinidad.

Gambar 1.1 Danau Aspal

2.4 PEMERIKSAAN SIFAT SEMEN ASPAL

Pemeriksaan semen aspal perlu dilakukan untuk menentukan sifat fisik dan kimiawi aspal. Secara garis besar sesuai tujuannya, pemeriksaan semen aspal dapat dikelompokkan atas 6 kelompok pengujian, yaitu :

1. Pengujian untuk menentukan komposisi aspal

2. Pengujian untuk mendapatkan data yang berguna bagi keselamatan bekerja

3. Pengujian konsistensi semen aspal

4. Pengujian durabilitas aspal

5. Pengujian kemampuan mengikat agregat

6. Pengujian berat jenis semen aspal yang dibutuhkan untuk merencanakan campuran aspal dengan agregat

Pengujian kekerasan aspal dilakukan dengan pengujian penetrasi, yaitu dengan menggunakan jarum penetrasi berdiameter 1 mm dan beban 50 gram. Berat jarum dan beban menjadi 100 gram. Nilai penetrasi jarum beserta beban, yang masuk ke dalam contoh aspal selama 5 detik dan dilakukan pada temperatur 25˚ C dibaca pada arloji pengukur, dalam satuan 0,1 mm.

8

Page 9: Makalah Aspal Untuk Perkerasan Jalan

Gambar 1.2 Pemeriksaan Penetrasi Aspal

2.5 FUNGSI ASPAL SEBAGAI MATERIAL PERKERASAN JALAN

Aspal yang digunakan sebagai material perkerasan jalan berfungsi sebagai :1. Bahan pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dan agregat dan antara sesama

aspal.2. Bahan pengisi, mengisi rongga antara butir agregat dan pori-pori yang ada didalam butir

agregat itu sendiri.

Untuk dapat memenuhi kedua fungsi aspal itu dengan baik, maka aspal haruslah memiliki sifat adhesi dan kohesi yang baik, serta pada saat dilaksanakan mempunyai tingkat kekentalan tertentu.

Penggunaan aspal pada perkerasan jalan dapat melalui dicampurkan pada agregat sebelum dihamparkan (prahampar), seperti lapisan beton aspal atau disiramkan pada lapisan agregat yang telah dipadatkan dan ditutupi oleh agregat-agregat yang lebih halus (pascahampar), seperti perkerasan penetrasi makadam atau pelaburan.

Fungsi utama aspal untuk kedua jenis proses pembentukan perkerasan yaitu proses pembentukan perkerasan yaitu pencampuran prahampar, dan pascahampar itu berbeda. Pada proses prahampar aspal yang dicampurkan dengan agregat akan membungkus atau menyelimuti butir-butir agregat, mengisi pori antar butir, dan meresap kedalam pori masing-masing butir.

Gambar 1.3 Fungsi aspal pada setiap butir agregat

9

Page 10: Makalah Aspal Untuk Perkerasan Jalan

Pada proses pascahampar, aspal disiramkan pada lapisan agregat yang telah dipadatkan, lalu diatasnya ditaburi butiran agregat halus. Pada proses ini aspal akan meresap kedalam pori-pori antara butir agregat dibawahnya. Fungsi utamanya adalah menghasilkan lapisan perkerasan bagian atas yang kedap air dan tidak mengikat agregat sampai ke bagian bawah.

Ilustrasi tentang fungsi aspal untuk setiap butir agregat digambarkan pada Gambar 1.3 dan ilustrasi tentang fungsi aspal pada lapisan perkerasan prahampar dan pascahampar digambarkan pada Gambar 1.4.

Gambar 1.4 Sketsa perbedaan fungsi aspal pada lapisan perkerasan jalan

Gambar 1.2 Mekanisme interlocking antar butiran agregat limbah beton yang

dipadatkan dalam konstruksi perkerasan

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Aspal adalah material termoplastis yang mencair apabila dipanaskan dan akan membeku/mengental apabila didinginkan, berwarna hitam atau coklat tua, pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, yang terbuat dari komposisi carbon, Hidrogen, Oksigen dan Nitrogen. Bersama dengan agregat, aspal merupakan material pembentuk campuran perkerasan jalan. Aspal terbuat dari minyak mentah, melalui proses penyulingan atau dapat ditemukan dalam kandungan alam sebagai bagian dari komponen alam yang ditemukan bersama material lain.

Aspal dibagi menjadi dua jenis, yaitu : aspal buatan dan aspal alam. Didalam aspal buatan ada beberapa jenis aspal lagi, yaitu : Aspal keras/panas (Asphalt Cemen), Aspal dingin/cair (Cut Back Asphalt), Aspal Emulsi dan Tar. Sedangkan aspal alam dibagi menjadi dua jenis aspal lagi, yaitu : aspal gunung dan aspal danau.

10

Page 11: Makalah Aspal Untuk Perkerasan Jalan

Pemeriksaan semen aspal perlu dilakukan untuk menentukan sifat fisik dan kimiawi aspal. Pengujian kekerasan aspal dilakukan dengan pengujian penetrasi, yaitu dengan menggunakan jarum penetrasi berdiameter 1 mm dan beban 50 gram. Berat jarum dan beban menjadi 100 gram. Nilai penetrasi jarum beserta beban, yang masuk ke dalam contoh aspal selama 5 detik dan dilakukan pada temperatur 25˚ C dibaca pada arloji pengukur, dalam satuan 0,1 mm.

Fungsi utama aspal untuk kedua jenis proses pembentukan perkerasan yaitu proses pembentukan perkerasan yaitu pencampuran prahampar, dan pascahampar itu berbeda. Pada proses prahampar aspal yang dicampurkan dengan agregat akan membungkus atau menyelimuti butir-butir agregat, mengisi pori antar butir, dan meresap kedalam pori masing-masing butir. Pada proses pascahampar, aspal disiramkan pada lapisan agregat yang telah dipadatkan, lalu diatasnya ditaburi butiran agregat halus. Pada proses ini aspal akan meresap kedalam pori-pori antara butir agregat dibawahnya. Fungsi utamanya adalah menghasilkan lapisan perkerasan bagian atas yang kedap air dan tidak mengikat agregat sampai ke bagian bawah.

11

Page 12: Makalah Aspal Untuk Perkerasan Jalan

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Perkerasan_jalan

https://id.wikipedia.org/wiki/Aspal

civilkitau.blogspot.co.id/2014/03/jenis-jenis-aspal.html?m=1

www.ilmudasardanteknik.com/2014/04/pengertiandanjenisaspal.html?m=1

12