MAKALAH AQIDAH

23

Click here to load reader

Transcript of MAKALAH AQIDAH

Page 1: MAKALAH AQIDAH

Tugas Kelompok

TUGAS MAKALAH AQIDAH AHKLAK

MEMAHAMI TAUHID

KELOMPOK QANAAH

Nama Kelompok: 1. AINUL MARDIA

2. WIRA WARDIATI RAMADHANI TAHIR

3. NURJANNAH

4. MUSDALIFA

Kelas : XII IPA 1

MAN 1 BARAKA

Page 2: MAKALAH AQIDAH

KABUPATEN ENREKANG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembahasan mengenai tauhid merupakan salah satu hal yang paling penting dalam agama

islam, dimana Tauhid mengambil peranan penting dalam membentuk pribadi-pribadi yang

tangguh, selain juga sebagai inti atau akar daripada ‘Aqidah Islamiyah. Kalimat Tauhid atau

lebih dikanal dengan kalimat Syahadat atau juga disebut Kalimah Thayyibah (Laailaahaillallah)

begitu masyhur di kalangan umat Islam. Dalam kesehariannya, seorang muslim melafalkan

kalimat tersebut dalam setiap shalat wajibnya yang lima waktu.

Namun rupanya saat ini pembahasan masalah Aqidah menjadi sesuatu yang

terkesampingkan dalam kehidupan, kencenderungan masyarakat yang hedonis dengan

persaingan hidup yang begitu ketat, sehingga urusan-urusan dunia menjadi suatu hal yang

menyita perhatian manusia daripada hal-hal lainnya, termasuk masalah keberagamaan, sehingga

kita dapatkan banyak sekali penyimpangan demi penyimpangan yang terjadi di tengah-tengah

umat Islam, dengan keadaan yang semakin hari semakin buruk ini rupanya akan menyadarkan

kita semua akan pentingnya peran agama islam sebagai penuntun yang tidak mengatur urusan

ukhrawi saja, namun juga dalam mengatur urusan-urusan duniawi, yang menjadikan 'aqidah

sebagai landasan berfikirnya.

Page 3: MAKALAH AQIDAH

Dalam hal ini kita akan membahas landasan umum dari tauhid menurut islam sehingga

kita dapat memahami tauhid yang sebenarnya. Ini dapat meningkatkan keimanan kita serta dapat

beribadah sesuai dengan tuntunan yang seharusnya sebagai ummat islam.

B. Tujuan Dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat yang dapat kita ambil dari makalah tentang tauhid ini

yakni :

1. Agar kita dapat memahami tentang makna serta istilah lain dari tauhid

2. Agar pemahaman kita tentang macam-macam dari tauhid dapat lebih mendalam.

3. Semoga ciri-ciri tauhid dapat kita ketahui dari diri pribadi seorang muslim serta

hikmah tauhid bagi seorang muslim dapat dipahami dengan jelas.

Page 4: MAKALAH AQIDAH

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tauhid Dan Istilah-Istilah Lainnya

Tauhid

Tauhid merupakan suatu pengetahuan yang bersifat kesaksian, keyakinan dan keimanan

manusia terhadap keesaan tuhan dengan segala sifat kesempurnaan dan keesaannya.

Menurut aqidah Islam, konsepsi tentang ketuhanan disebut Tauhid, sedangkan ilmu yang

membahas disebut ilmu Tauhid. Ilmu tauhid adalah ilmu tentang ke Maha esaan tuhan. Menurut

Osman Rabily ajaran islam tentang ke Maha esaan tuhan adalah sebagai berikut:

a) Allah maha esa dalam zat-Nya, kemaha esaan Allah dalam zat-Nya dapat dirumuskan

dengan kata-kata bahwa zat Allah tidak sama dan tidak dapat dibandingkan dengan

apapun juga. Keyakinan kepada zat Allah yang maha esa eperti ia mempunyai

konsekuensi. Konsekuensinya adalah bagi umat islam yang memiliki aqidah demikian,

setiap atau segala sesuatu yang dapat ditangkap dengan panca indra mempunyai

bentuk tertentu, tunduk pada ruang dan waktu, hidup memerlukan makanan dan

minuman seperti manusia biasa mengalami sakit dan mati, lenyap dan musnah, bagi

orang muslim bukanlah Allah tuhan yang Maha esa.

Page 5: MAKALAH AQIDAH

b) Allah maha esa dalam sifat-sifatnya, kemaha esaan Allah dalam sifat-sifatnya ini

mempunyai arti bahwa sifat-sifat Allah penuh kesempurnaan dan keutamaan, tidak ada

yang menyamainya. Sifat-sifat Allah itu banyak dan tidak dapat diperkirakan, dari al-

Quran dapat diketahui 99 sifat tuhan yang biasanya disebut asmaul husna.

c) Allah maha esa dalm perbuatan-perbuatan-Nya. Pernyataan ini mengandung arti

bahwa kita meyakini tuhan yang maha esa tiada bertara dalam melakukan sesuatu,

sehingga hanya dialah yang dapat menciptakan alam semesta ini. Konekuensi

keyakinan bahwa Allah maha esa dalam berbuat bahwa seorang muslim tidak boleh

mengagumi perbuatan-perbuatan manusia, baik sebagai perseorangan maupun sebagai

kolektivitas tidak boleh dijadikan objek pemujaan apalagi kalau disembah.

d) Allah maha esa dala wujud-Nya. Ini berarti bahwa wujud Allah lai dari alam semesta.

Ia tidak dapat disamakan dan dirupakan dengan apapun juga. Eksistensi-Nya wajib

karena itu disebut wajibul wujud. Pernyataan ini mempunyai makna bahwa hanya

Allahlah yang abadi dan wajib eksistensi atau wujudnya. Selain dari dia, semuanya

mumkinul wujud artinya boleh (mungkin) ada, boleh (mungkin) tiada seperti

eksistensi manusia dan seluruh alam semesta ini yang pada waktunya pasti akan mati

atau hancur binasa.

e) Allah maha esa dalam menerima ibadah. Ini berarti bahwa hanya Allah sajalah yang

berhak disembah dan menerima ibadah. Konsekuensi keyakinan ini adalah hanya

dialah Allah yang wajib kita sembah, hanya kepadanya pula seluruh shalat, dan

ibadah yang kita lakukan kita niatkan dan kita persembahkan.

f) Allah maha esa dalam menerima hajat dan hasrat manusia artinya bila seorang hendak

menyampaikan maksud, permohonan atau keinginannya langsunglah sampaikan

Page 6: MAKALAH AQIDAH

kepadanya, kepada Allah sendiri tanpa perantara atau media apapun namanya.

Konsekuensi keyakinan ini adalah setiap muslim tidak memerlukan orang lain di dunia

ini dalam menyampaikan hajat dan hasrat kepada Allah.

g) Allah maha esa dalam memberi hukum. Ini berarti bahwa Allah adalah satu-satunya

pemberi hukum yang tertinggi. Ia memberi hukum kepada alam yang selama ini kita

kenal dengan sebutan hukum Archimedes, Boyle, lavoiser, hukum relativitas,

thermodynamic dan sebagainya . konsekuensi keyakinan seperti ini adalah setiap

muslim wajib percaya pada adanya hukum hukum alam baik alam fisik maupun alam

psikis dan spiritual yang terdapat dalam kehidupan baik kehidupan individual maupun

kehidupan sosial.

Disamping itu istilah-istilah lain yang relevan dengan pembahasan tauhid ialah

pembahasan mengenai ilmu kalam sebab ilmu kalam ini di dalamnya membahas masalah-

masalah ilmu ketuhanan. Secara bahasa kalam berarti pembicaraan yakni pembicaraan yang

bernalar dengan menggunakan logika. Oleh karena itu ciri utama dari ilmu kalam adalah

rasionalitas dan logika.

Menurut Muhammad Abduh ilmu kalam membicarakan tentang wujud Allah SWT sifa-

sifat wajib yang mesti ada padanya dan sifat-sifat yang mustahijl atau tidak mungkin ada

padanya,dan juga membicarakan tentang rasul-rasul Allah yang telah ditetapkannya dan sifat-

sifat yang mesti ada padanya dan sifat-sifat yang tidak mungkin ada padanya. Sedangkan

menurut Ibnu Kaldun ilmu kalam adalah ilmu ysng beralasan-alasan mempertahankan

kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan

terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan-kepercayaan aliran golongan salaf

dan As-sunah.

Page 7: MAKALAH AQIDAH

Ilmu kalam juga sering disebut dengan istilah teologi, yaitu ilmu yang membicarakan

tentang tuhan atau disebut dengan ilmu ketuhanan. Namun berbeda dengan teologi agama

Kristen, teologi islam bersifat hitegratif artinya bahwa teologi islam memandang haterdapat

persamaaan yaitu dakekat tuhan hanyalah tunggal, satu dan tidak mempunyai sekutu yang

lainnya sehingga dilihat dari sudut tuhan seua ciptaan yang beraeka ragam dunia ini, alam

semesta dan seisinya yang menciptakan hanya tuhan yang satu semua manusia pada hakekatnya

diciptakan oleh tuhan yang satu, meskipun masing-masing manusia menyebutnya berlainan,

sesuai dengan keanekaragaman agama, sejarah dan bahasa.

Dari beberapa istilah yang digunakan seperti aqidah, tauhid ilmu kalam dan teologi

terdapat persamaan yaitu dalam objek yang menjadi pembicaraan atau pembahasan yaitu sama-

sama membicarakan tentang Allah, tuhan yang maha esa segala sesuatu tentang tuhan disebut

dengan ketuhanan.

B. Macam-Macam Tauhid

Menurut mutakallimin tauhid dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai

berikut:

1. Tauhid Rububiyyah

Tauhid Rububiyyah berasal dari salah satu nama Allah Ar-Rabb, yang memiliki

beberapa makna pemeliharaan, pengasuh, penolonh, pendamai dan pelindung. Sedangkan

secara syari Tauhid Rububiyyah yaitu keyakinan yang pasti bahwa Allah SWT adalah

tuhan segala sesuatu, penguasanya, pencipta segala sesuatu, hanya dia pengatur alam

semesta dan tidak ada sekutu baginya. Hanya dialah satu-satunya yang maha suci, yang

menciptakan, mengatur dan mengendalikan seluruh perkara bagi seluruh mahkluk.

Syaikul islam ibnu taimiyah berkata bahwa tauhid rububiyyah adalah tidak ada pencipta

Page 8: MAKALAH AQIDAH

kecuali Allah SWT maka tidak ada sesuatu apapun selAinnya yang mampu menciptakan

segala perkara. Bahkan segala apa yang dikehendakinya terjadi dan segala yang tidak

dikehendakinya tidak terjadi. Allah berfirman dalam surah Al-Anam:102:

Artinya: Yang memiliki sifat-sifat demikian itu ialah Allah tuhan kamu, tidak ada

tuhan selain diapencipta segala sesuatu maka sembahlah dia dan dialah pemelihara segala

sesuatu (Al-anam: 102).

Tauhid semacam ini adalah dasar bagi macam-macam tauhid lainnya karena hanya

yang maha menciptakan yang maha menguasai dan maha memberi satu-satunya yang

layak disifati dengan sifat-sifat keagungan dan kesempurnaan, seta dibersihkan dari

segala aib dan kekurangan.

2. Tauhid Uluhiyah

Ulhiyah berasal dari kata Al-ilah yang artinya sesuatu yang disembah dan sesuatu

yang ditaati secara mutlak. Tauhid uluhiyah adalah tauhid ibadah atau tauhid tujuan dan

permintaan. Yaitu mengkhususkan ibadah hanya kepada Allah SWT dengan berbagai

macam ibadah seperti: shalat, zakat, puasa, haji, berkurban, bernasar, takut, harapan,

tawakal, kecintaan, keseganan, doa dan ibadah-ibadah lainnya yang harus ditunjukkan

hanya kepada Allah swt semata. Barang siapa yang menunjukan ibadahnya kepada selai

Allah swt maka dia telah musyrik. Firman Allah dalam Al Quran surat Al Baqarah:163:

Artinya: dan tuhanmu adalah tuhan yang maha esa tidak ada tuhan melainkan dia

yang maha pemurah lagi maha penyayang (Al-Baqarah:163).

Dalam ayat ini dapat kita simpulkan bahwa manusia diwajibkan untuk menyembah

Allah sebab Allah adalah tempat meminta, dan juga tempat mengaduhkan nasibnya,

manusia wajib mentaati perintah dan menjauhi larangannya. Semua yang berupa

Page 9: MAKALAH AQIDAH

kebaktian langsung kepada Allah tanpa perantara. Allah melarang kita menyembah

selainnya seperti menyembah batu, matahari apalagi menyembah manusia. Karena itu

semua perbuatan syirik sangat besar dosanya dan dibenci oleh Allah, bahkan Allah tidak

akan mengampuni dosa musyrik itu.

3. Tauhid Mulkiyah

Secara bahasa kata mulkiyah berasal dari akar kata mulk, yang dengannya terbentuk

pula kata malik. Tauhid mulkiyah berarti sebuah pandangan yang meyakini bahwa Allah

sebagai satu-satunya dzat yang menguasai alam semesta ini, dengan hak penuh penetapan

peraturan atas kehidupan. Melalui sifat mulkiyahnya maka Allah berhak menentukan apa

saja untuk mahluknya. Sebagai pemilik segala yang ada, maka Allah adalah raja atau

penguasa. Raja menjadi berfungsi sebagai penguasa manakala ia adalah pemimpin yang

dipatuhi. Allah juga menunjukan bahwa dirinya adalah pelindung orang-orang beriman

yang akan membawa mereka menuju pencerahan allah berfirman dalam surah Al-

Baqarah: 257:

Artinya: Allah pelidung orang-orang yang beriman, dia mengeluarkan mereka dari

kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelidung-

pelindungnya adalah syaitan yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan

(kekafiran). Merka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya. (Al-Baqarah:

257).

Allah menggambarkan dirinya sebagai wali yaitu sebagai peminpin, pelindung dan

penolong orang-orang yang beriman. Hanya orang-orang yang berhak atas kekuasan

Allah saja semestinya memegang kendali kepemimpian atas dunia ini. Karena itu hak

penetapan hukum, peraturan hidup, ketetapan adalah ditangan sang pencipta alam.

Page 10: MAKALAH AQIDAH

Keberadaan keyakinan mulkiyatuh ini membedakan antara pribada muslim dan non

muslim. Orang-orang kafir menolak kepemimpinan Allah, menolak hukum Allah, dan

kehidupan mereka hanyalah berorientasi kehidupan dunia belaka, pemimpin mereka

adalah thaghut.

Dengan demikian tauhid mulkiyah menegaskan loyalitas, kerelaan, pembelaan,

dukungan dan pengorbanan tidak boleh diberikan kecuali pemimpin atau undang-undang

yang bersumberkan dari syariat Allah di muka bumi, maka akan menjamin kemaslahatan

dan kemakmuran di muka bumi.

C. Ciri – Ciri Dan Hikmah Bagi Orang Yang Bertauhid

Orang yang beraqidah-tauhid atau orang yang beraqidah Dinul Islam di zaman

Rosululloh SAW adalah orang yang memiliki ikatan janji atau orang yang telah menyatakan

ikrar janji atau sumpah setia atau komitmen kepada Alloh dan Rosul-Nya bahwa mereka siap

untuk meninggalkan Agama yang ada di bawah naungan Lembaga Dinul Jahiliyah (Mulkiyah

Jahiliyah atau Pemerintahan Jahiliyah) dan siap untuk hijrah ke dalam Agama Islam yang ada di

bawah naungan Lembaga Dinul Islam atau Islam Kaffah (Mulkiyah Islam atau Pemerintahan

Islam).

Ciri khas orang yang beraqidah-tauhid atau orang yang beraqidah Dinul Islam secara

kaffah (totalitas) dalam seluruh aspek kehidupannya adalah:

1. Hanya menerima eksistensi Dzat Alloh saja dan menolak segala bentuk dzat thogut.

2. Hanya menerima eksistensi Sifat Alloh saja dan menolak segala bentuk sifat thogut.

Page 11: MAKALAH AQIDAH

3. Hanya menerima eksistensi Asma’ Alloh saja dan menolak segala bentuk nama-nama

thogut.

4. Hanya menerima eksistensi Af’al Alloh saja dan menolak segala bentuk kinerja thogut.

5. Hanya terikat secara totalitas oleh Rububiyah Alloh saja dan menolak segala bentuk

rububiyah thogut.

6. Hanya terikat secara totalitas oleh Mulkiyah Alloh saja dan menolak segala bentuk

mulkiyah thogut.

7. Hanya terikat secara totalitas oleh  Uluhiyah Alloh saja dan menolak segala bentuk

uluhiyah thogut.

Allah berfirman dalam Al-Qur’anul Karim, “Sesungguhnya orang-orang yang berhati-

hati karena takut akan (adzab) Rabb mereka, Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat

Rabb mereka, Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Rabb mereka (sesuatu

apapun), Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang

takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka,

mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang

segera memperolehnya. “ (Al-Mu’minun:57-61)

Ayat-ayat di atas menyebutkan kriteria orang-orang yang beriman dan bertauhid dengan

baik, antara lain :

Page 12: MAKALAH AQIDAH

1. Bertauhid Karena Takut Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Tentang firman Allah, Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan

(adzab) Rabb mereka Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Mereka berbuat baik dan beramal

shalih karena takut terhadap Rabb mereka dan khawatir ditimpa oleh sesuatu yang mereka tidak

inginkan. Inilah kondisi seorang mukmin, berbuat kebaikan karena takut kepada Allah dan

khawatir tidak memperoleh apa yang mereka inginkan”. Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah

menyatakan, “Seorang mu’min mengumpulkan antara perbuatan baik dan rasa takut kepada

Allah. Sedangkan seorang munafik mengumpulkan antara perbuatan jelek dan rasa aman dari

siksa Allah.”

2. Bertauhid Karena Keimanannya Yang Tinggi

Tentang firman Allah, “Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Rabb mereka”

Perlu diketahui bahwa beriman dengan ayat-ayat Allah mencakup dua hal:

- Beriman dengan ayat Allah Al-Kauniyyah, Maksudnya beriman bahwa segala yang

terjadi di alam ini dengan taqdir dan ketentuan Allah.

- Beriman dengan ayat Allah Asy-Syar’iyyah, Maksudnya beriman kepada syariat yang

Allah turunkan melalui Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Ayat Allah Asy-Syar’iyyah

mengandung tiga hal:

a. Perintah Allah yang disyariatkan. Ini adalah perkara yang dicintai Allah.

b. Larangan Allah yang disyari’atkan. Ini adalah perkara yang dibenci Allah.

c. Kabar yang diberitakan oleh Allah dalam syari’at-Nya. Kabar ini adalah benar dan

tidak mungkin dusta sebab datangnya dari sisi Allah subhanahu wa ta’ala.

Page 13: MAKALAH AQIDAH

3. Bertauhid Karena Ingin Memurnikan Ibadahnya

Tentang firman Allah, “Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Rabb

mereka (sesuatu apapun)”. Perlu diketahui bahwa tidak berbuat syirik yang dimaksud dalam ayat

ini adalah makna yang menyeluruh dan mencakup semua jenisnya. Artinya tidak berbuat syirik

besar maupun kecil, baik yang jelas atau tersembunyi. Ini adalah sifat seorang yang

merealisasikan tauhid secara sempurna. Jika dinyatakan “tidak berbuat syirik” sedikit pun,

berarti terlepas pula dari perbuatan bid’ah dan maksiat. Sebab berbuat bid’ah dan maksiat

merupakan realisasi menjadikan hawa nafsu sebagai sesembahan selain Allah. Inilah yang

disebut dengan syirik.

Hikmah Tauhid 

Para nabi menyeru umatnya kepada tauhid karena memiliki keutamaan yang sangat besar.

Nasib baik umat manusia di dunia dan akhirat bergantung kepada perealisasian tauhid. Demikian

pula keselamatan hanya bisa diraih dengan bertauhid. Allah telah menjanjikan kepada orang-

orang yang bertauhid berbagai keutamaan. Semua itu sebagai pelecut bagi kaum muslimin untuk

menggapai keutamaan tauhid tersebut.

a. Rasa Aman dan Petunjuk bagi Orang Yang Memurnikan Ketauhidannya

Setiap penganut tauhid akan mendapatkan jaminan keselamatan dari Allah berupa rasa

aman dan petunjuk. Hal ini membuktikan betapa penting bagi sekalian manusia untuk memiliki

tauhid. Dengan demikian berarti seorang yang tidak menjauhi syirik besar akan nihil perolehan

rasa aman dan petunjuk secara mutlak. Sebaliknya seorang yang bersih dari syirik besar akan

mendulang rasa aman dan petunjuk sesuai dengan tingkat keislaman dan keimanan yang

Page 14: MAKALAH AQIDAH

tertanam pada dirinya. Maka rasa aman dan petunjuk yang sempurna hanya akan diraih oleh

seorang yang bertauhid dan bertemu dengan Allah tanpa membawa dosa besar yang dilakukan

secara terus-menerus.

Seorang yang bertauhid akan menggapai rasa aman dan petunjuk sesuai dengan nilai

tauhid dan akan hilang sesuai dengan kadar maksiat. Ini apabila dia memiliki dosa-dosa dan

tidak bertaubat darinya.

Adapun golongan yang bersegera kepada kebaikan adalah orang yang memiliki

kesempurnaan iman dengan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk taat kepada Allah, baik

dalam berilmu maupun beramal.

b. Rasa Aman di Akhirat Bagi Yang Memurnikan Ketauhidannya

Dalam kehidupan akhirat seseorang yang bertauhid dengan sempurna akan menikmati

rasa aman dari kekalan dalam api neraka dan ancaman adzab. Sementara orang yang tidak

menyempurnakan tauhid karena melakukan dosa besar tanpa bertaubat akan mengecap rasa

aman dari kekalan dalam api neraka tetapi tidak merasa aman dari ancaman adzab.

c. Beribadah Sekaligus Tidak Berbuat Syirik Akan Membebaskan Manusia dari Adzab

Neraka

Bertauhid kepada Allah merupakan modal pokok untuk menggapai segala keberuntungan

di dunia dan akhirat. Itulah rahmat Allah yang sangat luas bagi para pemeluk tauhid. Hak timbal

balik ini merupakan ketetapan Allah bukan paksaan dan kehendak seorang pun. Allah

membentangkan keutamaannya bagi siapa yang mau merealisasikan tauhid.

Page 15: MAKALAH AQIDAH

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai

berikut :

- Tauhid merupakan suatu pengetahuan yang bersifat kesaksian, keyakinan dan keimanan

manusia terhadap keesaan tuhan dengan segala sifat kesempurnaan dan keesaannya.

- Menurut mutakallimin tauhid dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai

berikut; Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyah, Tauhid Mulkiyah

- Adapun ciri dan keutamaan tauhid, yakni ; 1) Rasa Aman dan Petunjuk bagi Orang Yang

Memurnikan Ketauhidannya, 2) Rasa Aman di Akhirat Bagi Yang Memurnikan

Ketauhidannya, 3) Beribadah Sekaligus Tidak Berbuat Syirik Akan Membebaskan

Manusia dari Adzab Neraka.

B. Saran

Setelah pembahasan makalah ini, diharapkan Mahasiswa pada khususnya dan Umat

Islam pada umumnya dapat memahami Tauhid, sehingga dapat mengenal Allah SWT serta dapat

mengamalkannya dengan ibadah dan pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mengenal Allah SWT sebagai Tuhan yang esa dan yang patut disembah, kita

akan terhindar dari perbuatan syirik. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang dilindungi

Allah SWT dari perbuatan syirik yang mengantar kita ke neraka jahannam. Amin.

Page 16: MAKALAH AQIDAH

DAFTAR PUSTAKA

http://kebunhidayah.wordpress.com/2011/07/12/hikmah-tauhid-8-kriteria-orang-orang-yang-bertauhid/

http://pandidikan.blogspot.com/2011/04/pengertian-tauhid.html

http://risalahdinulislam.wordpress.com/category/aqidah-tauhid/

http://qurandansunnah.wordpress.com/2010/04/09/keutamaan-orang-bertauhid/

http://alhujjah.wordpress.com/tauhid/