Makalah Anspek UV-VIS
-
Upload
yunitarosidah27 -
Category
Documents
-
view
28 -
download
2
description
Transcript of Makalah Anspek UV-VIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang
spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor
fototube. Benda bercahaya seperti matahari atau bohlam listrik memancarkan spektrum yang
lebar terdiri atas panjang gelombang. Panjang gelombang yang dikaitkan dengan cahaya
tampak itu mampu mempengaruhi selaput pelangi mata manusia dan karenanya menimbulkan
kesan subyektif akan ketampakan (vision). Dalam analisis secara spektrofotometri terdapat
tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah UV (200 – 380
nm), daerah visible (380– 700 nm), daerah inframerah (700 – 3000 nm) (Khopkar 1990).
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan
untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang
didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan
dalam spektrofometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya
visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang
lebih berperan adalah elektron yang ada pada atom ataupun molekul yang bersangkutan. Para
kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam mengenali zat-zat
kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan pemeriksaan visual yang
dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat kimia
memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta kuantitatifnya dengan ketelitian
lebih besar.
Spektrofotometer Uv-Vis merupakan spektrofotometer yang digunakan untuk
pengukuran didaerah ultra violet dan didaerah tampak. Semua metode spektrofotometri
berdasarkan pada serapan sinar oleh senyawa yang ditentukan, sinar yang digunakan adalah
sinar yang semonokromatis mungkin.
Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah satu dari sekian banyak
instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia. Spektrofotometer
umum digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak senyawa kimia
serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa
metode analisa.
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang di maksud dengan Spektrometri UV-Vis ?
2. Apa saja Instrumen serta fungsi bagian-bagian dari Spektrofotometer UV-VIS?
3. Bagaimana Cara kerja Spektrofotometri UV-VIS?
4. Bagaimana Penyerapan Sinar Ultraviolet dan Sinar Tampak Oleh Molekul?
5. Apa saja Kegunaan Spektrofotometer UV-VIS?
6. Bagaimana Analisis Sampel Spektroskopi UV-VIS?
1.1 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Spektrometri UV-Vis
2. Mengetahui Instrumen serta fungsi bagian-bagian dari Spektrofotometer UV/VIS.
3. Mengetahui Cara Kerja Spektrofotometer UV/VIS.
4. Mengetahui Penyerapan Sinar Ultraviolet dan Sinar Tampak Oleh Molekul
5. Mengetahui kegunaan Spektrofotometer UV/VIS.
6. Mengetahui Analisis Sampel Spektroskopi UV-VIS
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Spektrofotometri UV-VIS
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg
spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor
fototube.
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel
sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer
ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri. Spektrofotometri dapat
dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari
absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombang
dan dialirkan oleh suatu perekam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk
komponen yang berbeda. Teknik spektroskopi pada daerah ultra violet dan sinar tampak
disebut spektroskopi UV-VIS. Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara
spektrofotometri UV dan Visible. Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik
spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna
mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan.
Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang
terdapat dalam larutan tersebut.
Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah satu dari sekian banyak
instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia. Spektrofotometer
umum digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak senyawa kimia
serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa
metode analisa.
Spektrofotometri UV/Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada
molekul yang dianalisis, sehingga spetrofotometer UV/Vis lebih banyak dpakai ntuk analisis
kuantitatif dibanding kualitatif.
Spektrofotometri UV-vis adalah pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet
(200–350 nm) dan sinar tampak (350 – 800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahaya uv atau
cahaya tampak mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital
keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi.
3
● Transmitansi Dan Absorbansi
Transmitansi
P = kekuatan (intensitas) sinar diteruskan
P0 = kekuatan (intensitas) sinar datang
Pada kenyataannya, P0 sulit untuk diukur. Yang diukur adalah Psolvent (intensitas
sinar yg melewati sel berisi pelarut), sehingga:
Absorbansi
4
● Dasar Pengukuran Spektrometer
1. Hukum Lambert-Beer
Hukum Lambert: bila suatu sumber sinar monkromatik melewati medium transparan,
maka intensitas sinar yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan medium
yang mengabsorbsi.
Hukum Beer: Intensitas sinar yang diteruskan berkurang secara eksponensial dengan
bertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap sinar tersebut.
Jumlah radiasi yang diserap proporsional dengan ketebalan sel (b), konsentrasi analit
(c), dan koefisien absorptivitas molekuler (a) dari suatu spesi (senyawa) pada suatu panjang
gelombang. A= abc
Jika konsentrasi (c) diekspresikan sebagai molaritas (mol/L) dan ketebalan sel (b)
dinyatakan dalam centimeter (cm), koefisien absorptivitas molekuler (a) disebut koefisien
ekstingsi molar (ε) dan memiliki satuan [L/(mol.cm)]. A = εbc
Hukum Lambert Beer – hubungan linear antara absorbansi dengan konsentrasi zat
yang diserap. Hukum Lambert-Beer dinyatakan dalam rumus sbb :
A = ε.b.c
Dimana :
A = absorban
e = absorptivitas molar
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi
Untuk campuran, Hk. Lambert-Beer bersifat aditif.
ATotal = A1+A2+A3.....+An
ATotal = ε1b1c1+ ε2b2c2+ ε3b3c3+..... εnbncn
2. Limitasi hukum Lambert-beer
A= abc
Menurut Hk. Lambert-Beer, A berbanding lurus dengan panjang lintasan (b) dan
konsentrasi (c), sehingga:
1. A tidak mempunyai limitasi terkait dengan b.
- Gunakan sel yang tipis untuk sampel dengan konsentrasi tinggi.
5
- Gunakan sel yang tebal untuk sampel dengan konsentrasi rendah.
Contoh: Jika A = 0.410 dalam kuvet (b = 1.0 cm)
Sehingga jika: b = 2.0 cm, A = 0.820
b = 0.1 cm, A = 0.041
2. Chemical Deviation
● A berbanding lurus dengan konsentrasi (c), kecuali: untuk konsentrasi yang terlalu tinggi
atau jika terjadi reaksi kimia
a. Biasanya, A menjadi nonlinier jika c > 0.10 M
- Pada konsentrasi diatas 0.10 M, jarak antar molekul analit menjadi cukup dekat, yang
mempengaruhi distribusi muatan, sehingga mengubah cara molekul melakukan serapan
(mengubah ε).
b. A menjadi nonlinier jika terjadi reaksi kimia.
- Jika analit mengalami assosiasi, dissosiasi atau bereaksi dengan pelarut atau
komponen lain dalam larutan, penyimpangan Hk. Lambert-Beer akan terjadi.
6
3. Instrumental Deviation
a. Efek Radiasi Polikromatik
- Idealnya, monokromator akan melewatkan radiasi monokromatis, tetapi kenyataannya monokromator akan melewatkan radiasi berupa pita. Bandwidth spektrometer akan mempengaruhi linieritas Hk. Lambert-Beer.
- Pengukuran dilakukan pada λmax untuk memperkecil error.
2.2 Instrumen UV-VISSpektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari 17etector17ter
dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkam sinar dari 17etector dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan
atau yang diarbsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur 17etect secara
17etector jika 17etect tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi
dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah
panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat
pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan
panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dengan berbagai warna
yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Suatu
spektrofotometer tersusun dari sumber spectrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
pengarbsorbsi untuk larutan sample dan blanko ataupun pembanding.
Menurut konfigurasinya, dibagi dalam:
- Single Beam
- Double Beam
- Multi Channel
7
1. Single Beam
Single-Beam instrumen adalah skema tentang instrumen sinar tunggal untuk
penyerapan pengukuran. Terdiri dari tungsten atau lampu deuterium, penyaring atau
monokromator untuk pilihan panjang gelombang, cocok sel-sel yang dapat ditempatkan
secara bergantian di sinar radiasi, salah satu transduser yang dijelaskan dalam bagian 7E,
sebuah amplifier dan perangkat pembacaan. Biasanya, instrumen sinar tunggal yang
membutuhkan suplai tegangan stabil untuk menghindari kesalahan akibat dari perubahan
dalam intensitas sinar selama waktu yang dibutuhkan untuk membuat pengukuran 100% T
dan menentukan %T untuk analyte. Instrumen sinar tungal bervariasi dalam karakteristik
kerumitan dan kinerja. Yang paling sederhana dan paling murah terdiri dari bola lampu
baterai sebagai sumber, seperangkat kaca filter untuk panjang gelombang seleksi, tabung
untuk sampel pemegang, foto Volta sel sebagai transduser, dan mcter analog sebagai
perangkat pembacaan. Di sisi ekstrem lain adalah instrumen yang canggih, komputer-
dikontrol dengan serangkaian 200 1000 nm atau lebih. Spectrophotometers ini memiliki
sumber lampu tungsten dan deuterium dipertukarkan, menggunakan sel-sel silika persegi dan
dilengkapi dengan monochromator kisi-kisi resolusi tinggi dengan variabel celah. Tabung
photomultiplier digunakan sebagai transduser, dan output sering digital, diproses dan
disimpan di komputer agar dapat dicetak atau diplot dalam beberapa bentuk.
2. Double BeamBanyak instrumen modern fotometer dan spectrophotometers didasarkan pada desain
dua sinar . Di mana dua sinar dibentuk didalam ruang oleh cermin bentuk V disebut
beamsplitter. Satu sinar melewati melalui referensi untuk ke photodetector, dan sinar dua
melintasi sel sampel kemudian ke photodetector. Dua output diperkuat, dan ditentukan secara
elektronis atau dengan komputer dan ditampilkan oleh perangkat pembaca.
8
Pada alat ini sinar dari sumber cahaya dibagi menjadi 2 berkas oleh cermin yang
berputar (chopper).
Berkas pertama melalui kuvet berisi blanko
Berkas kedua melalui kuvet berisi standar atau contoh
Blanko dan contoh diperiksa secara bersamaan seperti terlihat pada gambar. Blanko
berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase atau Io dari sumber cahaya.
Dengan adanya blanko dalam alat kita tidak lagi mengontrol titik nolnya pada waktu-waktu
tertentu, hal ini berbeda jika pada single beam.
Komponen Instrumen Spektrometer UV-VIS terdiri dari :
- Sumber cahaya.
- Monokromator.
- Kompartemen sampel.
- Detektor dan pengukur intensitas cahaya.
- Read out
1. Sumber Cahaya
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi
yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak,
ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut
terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah
panjang gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).
9
Di bawah kira-kira 350 nm, keluaran lampu wolfram itu tidak memadai untuk
spektrofotometer dan harus digunakan sumber yang berbeda. Paling lazim adalah lampu
tabung tidak bermuatan (discas) hidrogen (atau deuterium) 175 ke 375 atau 400 nm. Lampu
hidrogen atau lampu deuterium digunakan untuk sumber pada daerah ultraviolet (UV).
2. Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis
menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang bebeda
(terdispersi).
Ada 2 macam monokromator yaitu :
A. Prisma
10
B. Grating (kisi difraksi)
Keuntungan menggunakan kisi difraksi :
Dispersi sinar merata
Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama
Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spectrum
Cahaya monokromatis ini dapat dipilih panjang gelombang tertentu yang sesuai untuk
kemudian dilewatkan melalui celah sempit yang disebut slit. Ketelitian dari monokromator
dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width) yang dipakai. Monokromator berfungsi sebagai
penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar
polikromatis menjadi cahaya monokromatis.
3. Wadah sampel
UV-VIS menggunakan kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya terbuat dari
kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika memiliki kualitas yang
lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik dapat menyerap UV
sehingga penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak (VIS). Kuvet biasanya
11
berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm. Cuvet harus memenuhi syarat- syarat sebagai
berikut :
Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya.
Permukaannya secara optis harus benar- benar sejajar.
Harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan- bahan kimia.
Tidak boleh rapuh.
Mempunyai bentuk (design) yang sederhana
4. Detektor
Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya
menjadi arus listrik.
Syarat-syarat sebuah detektor :
Kepekaan yang tinggi
Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.
Macam-macam detektor :
Detektor foto (Photo detector)
Photocell, misalnya CdS.
Phototube
Hantaran foto
Dioda foto
12
Detektor panas
5. Read out
merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang berasal
dari detektor.
2.3 Cara Kerja Spektrofotometer
Spektrum elektromagnetik terdiri dari urutan gelombang dengan sifat-sifat yang
berbeda. Kawasan gelombang penting di dalam penelitian biokimia adalah ultra lembayung
(UV, 180-350 nm) dan tampak (VIS, 350-800 nm). Cahaya di dalam kawasan ini mempunyai
energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron valensi di dalam molekul tersebut (Keenan
1992).
Penyerapan sinar UV-Vis dibatasi pada sejumlah gugus fungsional atau gugus
kromofor yang mengandung elektron valensi dengan tingkat eksutasi rendah. Tiga jenis
elektron yang terlibat adalah sigma, phi, dan elektron bebas. Kromofor-kromofor organik
seperto karbonil, alkena, azo, nitrat, dan karboksil mampu menyerap sinar ultraviolet dan
sinar tampak. Panjang gelombang maksimumnya dapat berubah sesuai dengan pelarut yang
digunakan. Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elektron bebas nseperti
hidroksil, metoksi, dan amina. Terkaitnya gugus kromofor akan mengakibatkan pergeseran
13
pita absorpsi menuju ke panjang gelombang yang lebih besar dan disertai dengan peningkatan
intensitas.
Ketika cahaya melewati suatu larutan biomolekul, terjadi dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama adalah cahaya ditangkap dan kemungkinan kedua adalah cahaya
discattering. Bila energi dari cahaya (foton) harus sesuai dengan perbedaan energi dasar dan
energi eksitasi dari molekul tersebut. Proses inilah yang menjadi dasar pengukuran
absorbansi dalam spektrofotometer (Aisyah 2009).
Cara kerja spektrofotometer dimulai dengan dihasilkannya cahaya monokromatik dari
sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat sampel/sel). Banyaknya
cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh larutan akan dibaca oleh detektor yang
kemudian menyampaikan ke layar pembaca.
Larutan yang akan diamati melalui spektrofotometer harus memiliki warna tertentu.
Hal ini dilakukan supaya zat di dalam larutan lebih mudah menyerap energi cahaya yang
diberikan. Secara kuantitatif, besarnya energi yang diserap oleh zat akan identik dengan
jumlah zat di dalam larutan tersebut. Secara kualitatif, panjang gelombang dimanaenergi
dapat diserap akan menunjukkan jenis zatnya.
2.4 Penyerapan Sinar Ultraviolet dan Sinar Tampak Oleh Molekul
Penyerapan sinar tampak atau ultraviolet oleh suatu molekul dapat menyebabkan
terjadinya eksitasi molekul tersebut dari tingkat energi dasar (ground state) ke tingkat energi
yang lebih tinggi (excited stated). Proses ini melalui dua tahap :
tahap 1 : M + hv M*
tahap 2 : M* M + heat
Pengabsorbsian sinar ultraviolet atau sinar tampak oleh suatu molekul umumnya
menghasilkan eksitasi bonding; akibatnya, panjang gelombang absorbsi maksimum dapat
dikorelasikan dengan jenis ikatan yang ada didalam molekul yang sedang diselidiki. Oleh
karena itu, spektroskopi serapan berharga untuk mengidentifikasi gugus-gugus fungsional
yang ada dalam suatu molekul. Akan tetapi, yang lebih penting adalah penggunaan
spektroskopi serapan ultra violet dan sinar tampak untuk penentuan kuantitatif senyawa-
senyawa yang mengandung gugus pengabsorbsi.
Ada tiga macam proses penyerapan energy ultraviolet dan sinar tampak yaitu:
14
1. Penyerapan oleh transisi electron ikatan dan electron anti ikatan (electron sigma
(σ) ,elektron phi (π), dan electron yang tidak berikatan atau non bonding electronσ π (n)). Zat
pengabsorbsi yang mengandung elektron σ, π dan n meliputi molekul/ion organik juga
sejumlah anion anorganik. Semua senyawa organik mampu mengabsorbsi cahaya, sebab
senyawa organik mengandung elektron valensi yang dapat dieksitasi ke tingkat energi yang
lebih tinggi. Energi eksitasi untuk elektron pembentuk ikatan tunggal adalah cukup tinggi
sehingga pengabsorbsiannya terbatas pada daerah ultraviolet vakum (λ<185), dimana
komponen-komponen atmosfer juga mengabsorbsi secara kuat. Oleh karena itu percobaan
dengan sinar ultraviolet vakum ini sulit dilakukan. Akibatnya, penyelidikan spektroskopi
senyawa-senyawa organik dilakukan pada daerah panjang gelombangnya lebih besar dari
185nm. Pengabsorbsian sinar ultraviolet dan sinar tampak, yang panjang gelombangnya lebih
besar, terbatas pada sejumlah gugus fungsional ( chromophore) yang mengandung elektron
valensi dengan energi eksitasi rendah.
2. Penyerapan yang melibatkan electron d dan fKebanyakan ion-ion logam transisi mengabsorbbsi radiasi didaerah spektrum
ultraviolet atau sinar tampak. Untuk deret lantanida dan aktinida, proses pengabsorbsian
menyebabkan transisi elektron 4f dan 5f. Sedangkan untuk deret pertama dan kedua logam
transisi menyebabkan transisi elektron 3d dan 4d.
a. Absorbsi oleh deret pertama dan kedua logam transisi ( orbital d) Ion-ion dan
kompleks-kompleks dari 18 unsur transisi deret pertama dan kedua cenderung
mengabsorbsi sinar tampak. Berbeda dengan unsur-unsur aktinida dan lantanida,
unsur-unsur transisi ini sering mempunyai pita absorbsi yang melebar dan sangat
dipengaruhi oleh faktor lingkungan . Salah satu contoh unsur transisi blok 3d yang
berwarna yaitu Mn7+ dalam senyawa KmnO4.
b. Absorpsi oleh ion-ion lantanida dan aktinida ( orbital f) Berbeda dengan sifat
kebanyakan pengabsorbsi anorganik dan pengabsorpsi organik, spektra ion-ion
lantanida dan aktinida meruncing, jelas dan khas, yang sedikit dipengaruhi oleh jenis
ligan yang bergabung dengan ion logam tersebut. Hal ini disebabkan karena orbital-
orbital dalam dihalangi oleh pengaruh luar elektron-elektron yang menempati
bilangan kuantum utama yang lebih tinggi.
15
3. Penyerapan oleh perpindahan muatan
Zat-zat yang menunjukan absorbsi perpindahan muatan sangat penting, karena
absorbtivitas molarnya sangat besar (ε mak>10.000). hal ini meningkatkanε kesensitipan
pendekatan dan penentuan zat-zat pengabsorbsi. Beberapa kompleks anorganik
memperlihatkan absorbsi perpindahan muatan dan karenanya disebut komplek pperpindahan
muatan . Salah satu contohnya yaitu reaksi antara ion besi(II) dengan senyawa 5-nitro-6-
amino-1,10-phenanthroline membentuk senyawa kompleks Tris(5-nitro-6-amino-1,10-
phenanthroline)iron(II). Senyawa kompleks ini memiliki absorpsi maksimum pada 520 nm
dengan absorptivitas molar (ε) sebesar 1,39 x 104.
Suatu komplek memperlihatkan 16etector perpindahan muatan, jika salah satu
komponennya mempunyai sifat penyumbang 16etector (electron donor), maka komponen lain
yang bersifat penerima 16etector (electron acceptor). Umumnya, didalam charge-transfer
komplek yang melibatkan ion logam, logam bertindak sebagai akseptor 16etector. Kecuali
didalam kompleks besi (II) o-fenantrolin atau tembaga (I) o-fenantrolin, ligan merupakan
akseptor 16etector dan ion logam sebagai donoe 16etector.
2.5 Kegunaan Spektrofotometer UV-VIS
Kegunaan dari spektrofotometer UV/VIS adalah untuk mengukur transmitansi,
reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Suatu
spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang sinambung dan
16
monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi antara cuplikan dengan
blanko atau pun pembanding.
- Untuk analisis kuantitatif molekul
- Untuk meninjau stiokiometri reaksi
- Untuk studi termodinamika dan kinetika reaksi
- Untuk analisis kualitatif gugus fungsional pada senyawa organik
2.6 Analisis Sampel Spektroskopi UV-VIS
Spektrofotometer UV-VIS dapat digunakan untuk :
a. Analisis Kualitatif
Penggunaan alat ini dalam analisis kuantitatif sedikit terbatas sebab spektrum sinar
tampak atau sinar UV menghasilkan puncak-puncak serapan yang lebar sehingga dapat
disimpulkan bahwa spektrum yang dihasilkan kurang menunjukan puncak- punca serapan.
Namun, walaupun puncak yang dihasilkan bebentuk lebar, puncak tersebut masih dapat
digunakan untuk memperoleh keterangan ada atau tidaknya gugus fungsional tertentu dalam
suatu molekul organic.
b. Analisis Kuantitatif
Penggunaan sinar UV dalam analisis kuantitatif memberikan beberapa keuntungan,
diantaranya :
Dapat digunakan secara luas
Memiliki kepekaan tinggi
Keselektifannya cukup baik dan terkadang tinggi
Ketelitian tinggi
Tidak rumit dan cepat
Adapun langkah-langkah utama dalam analisis kuantitatif adalah ;
• Pembentukan warna ( untuk zat yang yang tak berwarna atau warnanya kurang kuat )
• Penentuan panjang gelombang maksimum
• Pembuatan kurva kalibrasi
• Pengukuran konsentrasi sampe
17
Radiasi ultraviolet memiliki panjang gelombang kurang dari 200 nm adalah sulit
untuk menangani, dan jarang digunakan sebagai alat rutin untuk analisis struktural. Energi
yang disebutkan diatas adalah cukup untuk mempromosikan atau merangsang elektron
molekul ke energi orbital yang lebih tinggi. Akibatnya, penyerapan spektroskopi dilakukan di
wilayah ini kadang disebut "spektroskopi elektronik".
Panjang gelombang cahaya UV-VIS jauh lebih pendek daripada panjang gelombang
radiasi inframerah. Spektrum sinar tampak terentang dari sekitar 400 nm (ungu) sampai 750
nm (merah), sedangkan spektrum ultraviolet terentang dari 100 nm sampai 400 nm. Kuantitas
energi yang diserap oleh suatu senyawa berbanding terbalik dengan panjang gelombang
radiasi.
18
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Spektrofotometri UV-vis adalah pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet
(200–350 nm) dan sinar tampak (350 – 800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahaya
uv atau cahaya tampak mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-
elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan
tereksitasi berenergi lebih tinggi.
2. Cara kerja spektrofotometer dimulai dengan dihasilkannya cahaya monokromatik dari
sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat sampel/sel).
Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh larutan akan dibaca
oleh detektor yang kemudian menyampaikan ke layar pembaca.
3. Komponen Instrumen Spektrometer UV-VIS terdiri dari : Sumber cahaya.,
Monokromator., Kompartemen sampel, Detektor dan pengukur intensitas cahaya, dan
read out
4. Kegunaan dari spektrofotometer UV/VIS adalah untuk mengukur transmitansi,
reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang
sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi
antara cuplikan dengan blanko atau pun pembanding.
.
19
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah. 2008. Spektrofotometer. Farmasi UNHAS.
Keenan, C. 1998. Ilmu Kimia Untuk Universitas Edisi 6. Erlangga : Jakarta.
Khopkar,S. 2007. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press : Jakarta.
Skoog and West.2007. Principle of Instrumental Analysis
20