Makalah

32
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan AC (Air Conditioner) pada mobil bukan merupakan hal yang bisa dielakkan lagi. Udara yang semakin panas ditambah polusi yang semakin parah menjadikan pemakaian AC mobil menjadi sangat penting bagi penumpang, baik mobil angkutan umum maupun mobil pribadi. Di samping memperoleh kenyamanan dengan menggunakan AC, keamanan penumpang lebih terjamin karena pintu dan jendela mobil harus ditutup waktu AC dihidupkan, hal tersebut menyebabkan penggunaan AC pada mobil semakin banyak. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perkembangan teknologi dibidang teknik pendingin menjadi semakin pesat khususnya pada sistem absorbsi. 1

description

Sistem AC

Transcript of Makalah

Page 1: Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggunaan AC (Air Conditioner) pada mobil bukan merupakan hal yang

bisa dielakkan lagi. Udara yang semakin panas ditambah polusi yang semakin

parah menjadikan pemakaian AC mobil menjadi sangat penting bagi penumpang,

baik mobil angkutan umum maupun mobil pribadi. Di samping memperoleh

kenyamanan dengan menggunakan AC, keamanan penumpang lebih terjamin

karena pintu dan jendela mobil harus ditutup waktu AC dihidupkan, hal tersebut

menyebabkan penggunaan AC pada mobil semakin banyak.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

perkembangan teknologi dibidang teknik pendingin menjadi semakin pesat

khususnya pada sistem absorbsi.

1

Page 2: Makalah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Uraian Umum Sistem AC

AC (Air Conditioner) adalah suatu alat yang di gunakan untuk

mengkondisikan kualitas udara yang meliputi sirkulasi udara, mengatur

kelembaban udara, mengatur kebersihan udara dan untuk m,emurnikan udara

(Purfication). Mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan udara dari

ruangan dilewatkan pada media pendingin kemudian udara yang sama

dihembuskan kembali ke ruangan, demikian seterusnya. Sehingga pada dasarnya,

udara dingin yang terjadi adalah udara yang itu-itu juga dari ruangan tersebut.

Trend teknologi AC rumah tangga sekarang banyak yang dilengkapi filter,

ozonasi atau media pengikat bakteri. Tapi bagaimana pun juga tidak sebaiknya

mempercayai keefektifan perangkat kelengkapan AC tersebut dan

mempertaruhkan kesehatan dan lingkungan.

Hal lain yang juga perlu perhatian adalah di dalam unit AC terhadap zat

media yang disirkulasikan untuk dimanfaatkan sebagai fungsi pendinginan, yang

saat ini masih dominan memakai zat dengan nama refrigerant. Walaupun saat ini

sudah beredar refrigerant jenis ramah lingkungan, tapi refrigerant lama yang

kurang ramah lingkungan masih banyak disukai karena sifatnya yang efisien. Zat

refrigerant ini, tidak membahayakan lingkungan selama tidak terlepas ke udara

alias instalasi AC tidak ada kebocoran. Oleh karena itu perlu kiranya, paling tidak

setahun sekali perlu mengundang teknisi AC untuk sekedar memeriksa kebocoran

refrigerant ini.

Indikasi terhadap kebocoran refrigerant juga mungkin sekali terjadi bila

ruangan menjadi tidak sejuk biasanya ketika AC dinyalakan. Bila instalasi bocor,

refrigerant yang terlepas diudara, bila masuk ke ruangan, jelas akan sangat

membahayakan, karena zat refrigerant ini termasuk gas tidak tampak dan tidak

berbau, tapi sangat beracun. Sedang bila terlepas ke udara bebas di luar, walaupun

mungkin kontribusinya kecil, tetap secara kolektif, hal ini akan berdampak pada

menipisnya lapisan ozon di atmosfir dan peningkatan efek rumah kaca.

Menipisnya lapisan ozon berdampak pada tidak tersaringnya sinar

2

Page 3: Makalah

ultraviolet dari matahari yang berbahaya bagi kesehatan kulit. Sementara

peningkatan efek rumah kaca, dapat mengakibatkan kenaikan suhu bumi secara

global yang dapat mengganggu keteraturan iklim dunia.

B. Refrigerant

Refrigerant adalah fluida kerja yang bersirkulasi dalam siklus refrigerasi.

Refrigerant adalah fluida kerja yang bersirkulasi dalam siklus refrigerasi.

Refrigerant merupakan komponen terpenting siklus refrigerasi karena refrigeran

yang menimbulkan efek pendinginan dan pemanasan pada mesin refrigerasi.

ASHRAE (2005) mendefinisikan refrigerant sebagai fluida kerja di dalam

mesin refrigerasi, pengkondisian udara, dan sistem pompa kalor. Refrigerant

menyerap panas dari satu lokasi dan membuangnya ke lokasi yang lain, biasanya

melalui mekanisme evaporasi dan kondensasi.

Refrigerant yang digunakan dalam sistem kompresi uap dikelompokkan

menjadi refrigerant primer. Sedangkan jika fluida digunakan untuk memindahkan

panas, maka fluida ini disebut sebagai refrigerant sekunder. Penggunaan

refrigerant saat ini merupakan isu penting menyangkut pemanasan global. Pada

bab ini, akan dijelaskan jenis refrigerant, sifat, dan penggunaannya saat ini.

Refrigerant atau zat pendingin mempunyai kemampuan menyerap panas

dalam jumlah yang besar dan pada proses itu disertai dengan perubahan wujud

yaitu dari cair menjadi gas. Zat pendingin yang sering digunakan pada sistem AC

mobil adalah R 12 atau juga dikenal dengan CFC 12 (fluorinated hydrocarbon).

C. Prinsip Refrigerasi dan Pengkondisian Udara

Fungsi utama refrigerasi dan pengkondisian udara saling berkaitan satu

sama lain, tetapi masing-masing mempunyai ruang lingkup yang berbeda.

Penerapan teknik refrigerasi yang terbanyak adalah refrigerasi industri yang

meliputi pemrosesan, pengawetan makanan, penyerapan kalor dari bahan kimia,

perminyakan dan industri petrokimia. Selain itu, terdapat penggunaan khusus

seperti pada industri manufaktur dan konstruksi.

Teknik pengkondisian udara tidak hanya berfungsi sebagai pendingin,

tetapi juga untuk pemanasan seperti pengaturan kecepatan, radiasi termal, dan

3

Page 4: Makalah

kualitas udara termasuk penyisihan partikel dan uap pengotor.

Refrigerasi dan pengkondisian udara merupakan terapan dari teori

perpindahan kalor dan thermodinamika. Sistem refrigerasi adalah suatu sistem

yang menjadikan kondisi temperatur suatu ruang berada dibawah temperatur

semula (menjadikan temperatur dibawah temperatur siklus). Pada prinsipnya

kondisi temperatur rendah yang dihasilkan oleh suatu sistem

refrigerasidiakibatkan oleh penyerapan panas pada reservoir dingin (low

temperature source) yang merupakan salah satu bagian sistem refrigerasi tersebut.

Panas yang diserap bersama-sama energi (kerja) yang diberikan kerja luar dibuang

pada bagian sistem refrigerasi yang disebut reservoir panas (high temperature

sink). Dalam suatu sistem refrigerasi jumlah panas yang diserap pada reservoir

dingin merupakan kuantitas yang terpenting, yang dapat menunjukkan berapa

kapasitas pendingin yang dapat diberikan oleh sistem refrigerasi.

Prinsip pengkondisian udara adalah kondisi udara dalam ruangan dapat

dalam keadaan sangat dingin, panas, lembab, kering, kecepatan udara tinggi atau

tidak ada gerakan udara. Udara dingin digerakkan oleh fan masuk reducting

(saluran udara) dan melalui outlet (lubang keluar) udara masuk ke dalam ruangan.

Udara dari dalam ruangan kembali ke return outlet (grile/ lubang isap) masuk ke

ducting return (saluran kembali) dan melalui filter untuk pembersihan udara

masuk melewati celah-celah/ permukaan coil evaporator (koil pendinginan) dan

kembali digerakkan fan (kipas udara).

Komponen sistem pengkondisian udara adalah:

a. Sistem pembangkit kalor, mesin refrigerasi, menara pendingin dan ketel

uap.

b. Sistem pipa: pipa air dan pipa refrigerasi dan pompa.

c. Pengkondisian udara: saringan udara, pendingin udara, pemanas udara dan

pelembab udara.

d. Sistem saluran udara: kipas dan saluran udara.

Pengkondisian udara adalah perlakuan terhadap udara untuk mengatur

suhu, kelembaban, kebersihan dan pendistribusiannya secara serentak guna

4

Page 5: Makalah

mencapai kondisi nyaman yang diperlukan oleh orang yang berada di dalam suatu

ruangan. Atau dapat didefinisikan suatu proses mendinginkan udara sehingga

mencapai temperatur dan kelembaban yang ideal. Sistem pengkondisian udara

pada umumnya dibagi menjadi 2 golongan utama :

a. Pengkondisian udara untuk kenyamanan kerja.

b. Pengkondisian udara untuk industri.

Sistem pengkondisian udara untuk industri dirancang untuk memperoleh

suhu, kelembaban dan distribusi udara yang sesuai dengan yang dipersyaratkan

oleh proses serta peralatan yang dipergunakan di dalam ruangan. Dengan adanya

pengkondisian udara ini, diharapkan udara menjadi segar sehingga karyawan

dapat bekerja dengan baik, pasien di rumah sakit menjadi lebih nyaman dan

penghuni rumah tinggal menjadi nyaman.

` Salah satu jenis mesin refrigerasi yang umum digunakan pada zaman

sekarang adalah jenis kompresi uap. Mesin pendingin jenis ini bekerja secara

mekanik dan perpindahan panas dilakukan dengan memanfaatkan sifat refrigerant

yang berubah dari fase cair ke fase gas (uap) dan kembali ke fase cair secara

berulang-ulang. Refrigerant mendidih pada suhu yang jauh lebih rendah

dibandingkan air pada tekanan yang sama. Misalnya, amonia yang sering

digunakan sebagai refrigerant, pada tekanan 1 atmosfir (101.3 kPa) dapat

mendidih pada suhu -33 oC. Suhu titik didih refrigeran dapat diubah dengan cara

mengubah tekanannya, misalnya, untuk menaikkan suhu titik didih amonia

menjadi 0o C,tekanan harus dinaikkan menjadi 428.5 kPa. Keragaman suatu siklus

refrigerasi umumnya dinyatakan dalam berbagai terminologi, seperti ton

refrigerasi, koefisien tampilan, dan efisiensi refrigerasi. Satu ton refrigerasi

didefinisikan sebagai kapasitas pendinginan yang diserap oleh satu ton es untuk

menjadi cair selama 24 jam, yaitu 1357 W (200 Btu/menit) .Istilah ton refrigerasi

umum digunakan untuk mesin pendingin berkapasitas besar.

5

Page 6: Makalah

D. Jenis-Jenis Refrigerant

Perubahan radikal dalam pemilihan dan penggunaan refrigerant dalam

menanggapi isu-isu lingkungan telah terjadi selama 25 tahun terakhir, sebuah

cerita yang dapat ditelusuri dengan bantuan sebuah ‘garis waktu perkembangan

sistem pendingin. Mesin pendingin udara mekanis paling awal digunakan sebagai

fluida kerja. Pengenalan siklus kompresi uap memungkinkan sistem yang lebih

kompak dan efektif. Pada awalnya hanya cairan praktis adalah karbon dioksida

dan amonia. Salah satu syarat utama adalah pelestarian daging di perjalanan laut

yang panjang dari Selandia Baru dan Australia ke Eropa, dan untuk amonia ini

adalah karena tidak cocok dengan sifat racunnya. Karbon dioksida, meskipun

memerlukan tekanan jauh lebih tinggi, digunakan. Metil klorida, meskipun

beracun dan sangat tidak menyenangkan, yang digunakan pada beberapa sistem

yang lebih kecil.

Sebuah revolusi muncul dengan penemuan chlorofluorocarbon (CFC) R12

oleh Midgley di awal 1930-an. Ini, para anggota refrigeran dan lainnya dari

keluarga CFC tampaknya memproses semua sifat yang diinginkan. Secara khusus

mereka tidak beracun, tidak mudah terbakar dan dengan sifat termodinamika yang

baik dan karakteristik minyak miscibility. The CFC R12, R11, R114 dan R502

bersama dengan hydrochlorofluorocarbon (HCFC) R22 menjadi refrigeran

definitif. Mereka memungkinkan ekspansi pendingin ke dalam, sektor komersial

AC domestik dan. Amonia dengan sifat yang sangat baik termodinamika dan

biaya rendah dilanjutkan pada aplikasi industri. keprihatinan lingkungan kini telah

mendorong pengembangan pengganti untuk klor mengandung senyawa.

Tak perlu dikatakan, tidak ada cairan tunggal memiliki semua sifat ini, dan

pilihan cairan untuk setiap aplikasi tertentu akan selalu kompromi.

Dalam syntetic refrigerant atau pendingin buatan, yaitu: Hidro, Chloro,

Fluoro dan Carbo. Ada banyak macam jenis refrigerant, tapi tipe yang Umum

dipakai sebagai pendingin ada tiga.

1. Pertama R-12 CFC (Chloroflurocarbon), karena tidak mengandung

hydrogen, CFC adalah senyawa yang sangat stabil dan tidak mudah

bereaksi dengan zat yang lain meskipun terlepas ke atmosfer. Karena

mengandung klohr, CFC merusak ozon di atmosfer (Stratosfer) jauh di

6

Page 7: Makalah

atas muka bumi. Zat ini mempunyaia nilai potensi merusak ozon (Ozone

Depletion Potential = ODP) yang tinggi (ODP = 1). Lapisan ozon

melindungi makhluk hidup dari pancaran sinar ultraviolet intensitas tinggi.

Refrigerant ini Banyak ditemukan pada kulkas, dispanser, maupun AC

mobil di bawa tahun 1993.

2. Kedua R-22 HCFC (Hidro chlorofluorocarbo), meskipun mengandung

klohr (C1), yang merusak lapisan ozon, zat ini juga mengandung hidrogen

(H), yang membuat zat ini kurang stabil jika berada di atmosfer.

Refrigerant ini sebagian besar akan terurai pada lapisan atmosfer bawah

dan hanya sedikit yang mencapai lapisan ozon. Oleh sebab itu HCFC

mempunyai ODP yang rendah. Refrigeran ini Banyak ditemukan pada

pendingin ruangan bersekala besar, seperti AC split, AC window, dan AC

central pada gedung perkantoran. Dulu pun rumah sakit menggunakan

pendingin dengan tipe refrigerant R-22.

3. Dan yg terakhir R-134a HFC (Hidrofluorocarbo), tidak mempunyai

unsur klohr. Oleh sebab itu refrigerant ini tidak merusak lapisan ozon dan

nilai ODPnya sama dengan nol. Jenis ini paling banyak digunakan oleh

AC mobil dewasa ini, dan sebagian produk kulkas.

R-12, R-22, R-134a

Gambar : Refrigerant AC

7

Page 8: Makalah

Nomor refrigerant Nama kimia Rumus kimia

11

12

13

22

40

113

115

Trikloromonofluorometan

Diklorodifluorometan

Monoklorotrifluorometan

Monoklorodifluorometan

Metilklorida

Triklorotrifluoroetan

Diklorotetrafluoroetan

CCl3F

CCl2F2

CClF3

CHClF2

CH3Cl

CCl2FCClF2

CClF2CClF2

1. Refrigerant Primer

Refrigerant primer adalah refrigeran yang digunakan pada sistem

kompresi uap. Refrigerant yang digunakan pada sistem pendinginan

kompresi uap harus mempunyai mempunyai sifat-sifat kimia, fisika,

termodinamika tertentu yang sesuai dengan kondisi penggunaan.

Golongan Halokarbon

Refrigerant golongn halokarbon adalah jenis refrigerant yang

umum digunakan. Refrigerant jenis ini meliputi refrigerant yang terdiri

dari satu atau lebih dari tiga jenis ion golongan halogen (klorin, fluorin,

dan bromin). Beberapa jenis refrigerant halokarbon yang umum digunakan

disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1.1. Jenis refrigeran halokarbon

Sistem penomoran golongan halokarbon adalah sebagai berikut:

nomor pertama dari sebelah kanan menunjukkan jumlah atom florin pada

senyawa, nomor kedua dari kanan menunjukkan satu nilai lebih banyak

dari jumlah atau, hidogren pada senyawa dan tiga digit dari kanan

menunjukkan satu nilai lebih sedikit dari jumlah atom karbon.

8

Page 9: Makalah

Senyawa Organik

Awalnya, saat pendinginan hanya digunakan untuk tujuan khusus,

hanya amoniak dan karbon dioksida yang dapat digunakan sebagai

refrigerant. Saat pendinginan mulai dikenalkan pada masyarakat, sulfur

dioksida, metil klorida dan metilen klorida digunkan karena sesuai dengan

kompresor sentrifugal. Metilrn klorida dan karbon dioksida, karena faktor

keamanannya digunakan untuk sistem pengkondisian udara (AC). Semua

refrigerant ini, selain amonia, tidak digunakan lagi, kecuali pada sistem

yang lama. Amonia mempunyai sifat termal yang baik, dan masih

digunakan pada lapangan es skating.

Senyawa hidrokarbon

Banyak senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagai refrigerant,

umumnya digunakan pada industri minyak bumi, seperti metana, etana,

propana, etilen, dan isobutilen. Kesemuanya flammable dan eksplosif.

Digolongkan sedikit beracun karena mengandung efek bius pada tingkat

tertentu. Etana, metana, dan etilen digunakan pada pendinginan suhu

ekstra rendah.

Hidrokarbon sebagai refrigerant dalam sistem refrigerasi telah

dikenal sejak tahun 1920-an, sebelum refrigerant sintetik dikenal. Ilmuwan

yang tercatat sebagai promotor hidrokarbon sebagai refrigerant antara lain

Linde (1916) dan Ilmuwan Dunia Albert Einstein (1920). Hidrokarbon

kembali diperhitungkan sebagai alternatif pengganti CFC, setelah aspek

lingkungan mengemuka, dan timbulnya permasalahan dalam peralihan

dari CFC ke HFC, dikarenakan perlu adanya penyesuaian perangkat keras,

pelumas, serta perlakuan khusus dalam operasional penggunaan bahan

HFC : R-134a ini.

2. Refrigerant Sekunder

Refrigerant sekunder merupakan fluida yang membawa panas dari

benda yang didinginkan ke evaporator suatu sistem pendinginan. Suhu

refrigeran sekunder akan berubah saat refrigeran mengambil panas namun

9

Page 10: Makalah

Refrigeran 11 (CCL3F) Pendinginan dengan kompresor

sentrifugal untuk sistem AC ber-kapasitas

besar

Refrigerant 12 (CCL2F) Pendinginan dengan kompresor piston untuk

refrigerasi unit kecil terutama water cooler,

kulkas

Refrigerant 22 (CHCLF2) Pendinginan dengan kompresor tipe piston

untuk unit refrigerasi kapasitas besar seperti

pengemasan dan central AC

Refrigerant 502 Untuk bahan pangan beku dalam kabinet,

terutama untuk pendinginan di pasar swalayan

Refrigerant Sekunder (Inorganik) Penggunaan

Amonia (NH3) Untuk cold storage, pabrik es, pendinginan

bahan pangan

Air (H2O) Pendinginan tipe ejektor

CO2 Sebagai karbondioksida padat atau es kering

dan hanya digunakan untuk refrigerasi

angkutan

tidak berubah fasa. Air dapat digunakan sebagai refrigeran sekunder,

namun hanya untuk kondisi operasi di atas titik beku air. Refrigeran yang

umum digunakan adalah campuran garam dan air (brine) atau anti beku

yang mempunyai titik beku di bawah 00 C. Beberapa anti beku yang umum

digunakan adalah campuran air dengan etilen glikol, propiln glikol atau

kalsium klorida. Etilen glikol dapat digunakan dalam industri makanan

karena tidak beracun. Beberapa jenis dan penggunaan refrigerant sekunder

sebagai berikut :

Tabel 1.2. Jenis refrigerant Sekunder

10

Page 11: Makalah

E. Dampak Freon AC

Freon memiliki Global Warming Potential (GWP) 510 kali lebih besar dari

pada CO2. Karbondioksida dalam alam sendiri menyebabkan 9-26% efek rumah

kaca. Dengan ditambahnya karbondioksida dari kendaraan bermotor, pemanasan

global akibat efek rumah kaca semakin meningkat. Tapi ‘kejahatan’

karbondioksida belum sebanding dengan freon terkait penyebab pemanasan

gelobal. Selain GWP yang lebih tinggi dari CO2, Freon pun memiliki ALT

(Atmosfer LifeTime) yang sangat besar, yaitu 15. Artinya gas freon akan bertahan

15 tahun diatmosfer sebelum terurai! Berarti sejak pertama kali AC ditemukan

dan dijual secara komersil (1950s), Freon baru terurai empat kali di alam (genap

tahun 2010).Tapi faktanya, penggunaan AC berjalan setiap tahun dan terus

meningkat, penggunaan freon yang juga tidak hanya di AC.

Sepanjang tahun freon semakin lama bertahan di atmosfer. Dampak

lingkungan secara tidak langsung adalah konsumsi listrik yang tinggi. Membuat

pendingin rumah tangga lebih boros energi 25-40% dari konsumsi yang

seharusnya. Selain berbahaya untuk lingkungan, freon pun berbahaya untuk

kesehatan. Cara kerja freon mengikat air, sehingga dampak langsung yang dapat

dirasakan adalah kulit yang kering. Sistem pernafasan pun sering terganggu untuk

jangka menengah dan jangka panjangnya, khususnya jika mengalami kebocoran

freon. Dampak paling fatal karena menggunakan freon adalah berkurangnya

molekul ozondi stratosfer yang mengakibatkan lapisan ozon menjadi semakin

tipis sehingga fungsi penyerapan radiasi UV-B menjadi berkurang. Sebagai

akibatnya, intensitas radiasi UV-B semakin meningkat. Berdasarkan kajian ilmiah

diketahui bahwa setiap 10 persen penipisan lapisan ozon akan terjadi kenaikan

radiasi UV-B sebesar 20%. Paparan radiasi UV-Byang berlebih dapat

menimbulkan dampak negatif.

Pada manusia, radiasi UV-B berlebih dapat menimbulkan penyakit

kangker kulit, katarak mata, serta mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit

infeksi. Selain itu juga dapat memicu reaksi kimiawi di atmosfer bagian bawah,

yang mengakibatkan penambahan jumlah reaksi fotokimia yang menghasilkan

asap beracun, hujan asam, serta peningkatan gangguan saluran pernafasan. Pada

tumbuhan, radiasi UV-B dapat menghambat pertumbuhan berbagai tanaman,

11

Page 12: Makalah

bahkan beberapa menjadi kerdil. Sebagai akibatnya hasil panen menurun dan

tidak jarang gagal panen.

Di perairan laut, intensitas radiasi UV-Byang tinggi dapat memusnahkan

organisme kecil yang hidup di permukaan air. Phytoplanton yang menjadi sumber

utama rantai makanan organisme laut dapat musnah, sehingga menimbulkan

pengaruh berantai terhadap kehidupan organisme laut. Radiasi UV-B juga akan

menurunkan kemampuan sejumlah organisme menyerap gas karbon dioksida,

yang merupakan salah-satu gas rumah kaca, sehingga konsentrasi gas rumah

kacadi atmosfer akan meningkat dan menyebabkan terjadinya pemanasan global.

Kelebihan zat pendingin ini antara lain :

1. mendidih pada –29,8o C dalam tekanan atmosfir.

2. Stabil pada temperatur baik tinggi maupun rendah.

3. Tidak menimbulkan reaksi terhadap logam.

4. dapat larut bila dicampur dengan minyak.

5. kurang bereaksi ter(fluorinated hydrocarbon).hadap karet.

6. tidak berwarna dan tidak berbau.

Kekurangannya adalah dapat mempengaruhi penipisan lapisan ozon pada atmosfir

bumi yang menjaga terjadinya radiasi sinar ultra Violet dari matahari dan

menimbulkan efek rumah kaca. Refrigerant (Zat Pendingin) lain yang sekarang

banyak dijumpai dan lebih ramah terhadap ozon serta memiliki efektifitas

pendinginan lebih baik adalah HFC 134a. Refrigerant yang dipakai sebagai

alternatif pengganti lainnya adalah: ternary blend yang merupakan campuran dari

12

Page 13: Makalah

zat pendingin yang berbeda seperti : HCF22, HFC152a dan HCFC124 dan yang

sudah sangat kita kenal yaitu gas alam cair ( LPG ) meskipun zat ini sangat mudah

terbakar, sehingga pada beberapa negara tertentu penggunaan LPG ini tidak

diijinkan lagi.

F. Cara mengisi refrigerant.

Sebelum mengisi refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan

kosong, tidak ada udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk

mengosongkan sistem rangkaian ini lakukanlah langkah pengosongan dengan

menggunakan alat Vacuum pump.

Prosedur pengosongan :

1. Tutup kedua katup manifold gauge.

2. pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan

tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa

vakum. (lihat gambar)

3. Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.

4. bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +/- 600

mmHg ( 23,62 inHg; 80 kPa ).

5. bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk

lebih mengefisienkan kerja pompa vakum.

6. baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari

udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmHg

( 29,53 in Hg; 99,98 kPa ).

7. biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.

8. tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum.

9. tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi

penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran.

10. cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.

13

Page 14: Makalah

Gambar: Penghubungan manifold gauge, kompresor, dan pompa vakum

ketika melakukan pengosongan rangkaian sistem AC.

Pengisian refrigerant.

Sebelum memulai pengisian refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah

dilakukan :

1. Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar.

2. Selang masih terpasang dengan manifold gauge warna merah ke nipel

tekanan tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke

tangki refrigerant atau alat pengisi.

3. refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup.

4. singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari

terjadinya kecelakaan.

Langkah pengisian

1. Pemasangan selang pada tabung refrigerant.

Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam

sampai jarum katupnya tertarik penuh.

14

Page 15: Makalah

Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis.

Hubungan selang warna hijau ke tabung refrigerant.

Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan.

Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlah

kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang.

Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge dengan jari tangan sampai

udara keluar dari selang tengah.

Bila udara sudah keluar ( ditandai dengan keluarnya refrigerant )

tutuplah niple no 4 dengan tutup niple.

Gambar: Pengosongan selang isap refrigeran sebelum langkah pengisian di

lakukan.

2. Pemeriksaan kebocoran awal.

Bukalah keran katup tekanan tinggi pada manifold gauge agar gas

masuk kedalam sistem. ( tabung menghadap keatas ).

15

Page 16: Makalah

Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2 ( 14 psi; 98

kPa ) tutup keran manifold tekanan tinggi.

Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor.

3. Pengisian Refrigerant dalam bentuk cair.

Balikkanlah tabung refrigerant menghadap kebawah agar isi refrigerant

yang keluar dalam bentuk cair.

Buka katup tekanan tinggi.

Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant berhenti mengalir

dan tutuplah keran.

Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah.

Keduanya harus menunjukkan tekanan yang sama.

Gambar: Penghubungan manifold gauge, kompresor, dan taabung refrigerant pada

saat pengisian refrigeran dalam bentuk cairan.

4. Pengisian Lanjutan.

Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar

dalam bentuk gas.

16

Page 17: Makalah

Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan.

Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge

tanda merah harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada

tekanan rendah tetapi tidak vakum.

Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar

kecilnya pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang

mengalir dalam sistem.

Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit

dan lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup.

Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5 –

2,0 kg/cm2 dan tekanan tinggi 14,5 – 15 kg/cm2

Gambar: Penghubungan manifold gauge, kompresor, dan tabung

refrigeran pada saat pengisisan lanjutan dengan refrigeran dalam

bentuk gas.

Test kebocoran pada sistem AC mobil

17

Page 18: Makalah

Siklus pendingin AC merupakan suatu rangkaian tertutup, oleh sebab itu

kebocoran sekecil apapun akan dapat mengurangi kinerja dari sistem tersebut.

Pengetesan kebocoran paska pengisian merupakan prosedur yang sangat lazim

dilakukan untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi pelanggan.

Ada beberapa prosedur pemeriksaan kebocoran yaitu:

a. untuk kebocoran yang cukup besar bisa dilakukan menggunakan larutan air

sabun.

1) untuk kebocoran yang baru dirasakan kurang dingin dapat menggunakan

alat deteksi kebocoran Halide torch.

2) untuk tingkat kebocoran yang lebih kecil lagi dapat menggunakan

detektor listrik.

Servis/repair AC mobil.

1) Ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab dan pemecahannya.

1. Refrigerant kurang

Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut :

udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu dingin.

pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung. pemeriksaan pada

manifold gauge : pengukur tekanan rendah : 0,8 kg/cm2 ( 11 psi, 78

kpa ) pengukur tekanan tinggi : 8-0 kg/cm2 ( 114 psi, 882 kpa ).

Kemungkinan penyebabnya : terdapat kebocoran pada siklus

Pendinginan.

Pemecahannya : Periksa kebocoran dengan menggunakan detektor

kebocoran dan perbaiki.

2. Pengisian refrigerant berlebihan.

Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut :

pendinginan tidak maksimum.

Pemeriksaan pada manifold gauge :

Pengukur tekanan rendah : 2.5 kg/cm2 ( 36 psi, 245 kPa )

Pengukur tekanan tinggi : 20 kg/cm2 ( 248 psi, 1.961 kPa )

Kemungkinan penyebabnya :

Dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihan.

18

Page 19: Makalah

kondenser tidak bekerja dengan baik.

kopling fluida kipas radiator slip.

tali kipas kompresor kendor.

Pemecahannya :

Kurangi jumlah refrigerant.

Bersihkan kondenser.

Periksa kopling fluida kipas radiator, bila rusak ganti.

Stel tali kipas.

3. Terdapat udara di dalam siklus.

Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut :

AC tidak terlalu dingin.

Pemeriksaan pada manifold gauge :

Pengukur tekanan rendah : 2.5 kg/cm2 ( 36 psi, 245 kPa )

Pengukur tekanan tinggi : 23 kg/cm2 ( 327 psi, 2.256 kPa ).

Kemungkinan penyebabnya :

Ada udara didalam siklus pendingin.

Pemecahannya :

Periksa kotoran oli dan jumlahnya.

Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan minyak tanah

dan

semprot dengan kompresor angin.

lakukan penyedotan kevakuman kembali.

Ganti receifer.

4. Terdapat uap air didalam siklus.

Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut :

Kadang dingin kadang tidak

Pemeriksaan pada manifold gauge :

Pengukur tekanan rendah : 50 cmHg (1,5 kg/cm2)

Pengukur tekanan tinggi : 7 = 15 kg/cm2

Kemungkinan penyebabnya :

Pada expansion valve terjadi penyumbatan oleh gumpalan es.

Pemecahannya :

19

Page 20: Makalah

Ganti Receifer/Dryer

lakukan pemompaan kevakuman, untuk membuang uap air.

perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian.

5. Refrigerant tidak bersirkulasi.

Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut :

AC tidak dingin

Pemeriksaan pada manifold gauge :

Pengukur tekanan rendah : 76 cmHg ( sangat rendah )

Pengukur tekanan tinggi : 6 kg/cm2 ( 85 psi / 588 kPa )

Kemungkinan penyebabnya :

Pada expansion valve terjadi penyumbatan.

Pemecahannya :

Lepas expansion valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak

ganti.

Ganti Receifer/Dryer.

perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian.

BAB III

PENUTUP

20

Page 21: Makalah

A. Kesimpulan

Freon adalah salah satu zat yang berbahaya yang berpotensi

mengakibatkan pemanasan global. Kebocoran freon tidak akan menimbulkan

dampak yang serius bagi kesehatan manusia. Ketika freon (CFC) terlepas ke

atmosfer, maka molekul CFC akan terurai atom C yang akan mengakibatkan

timbulnya karbon monoksida (CO). Ketika CO terbentuk, maka mereka akan

menarik lagi satu atom O dari ozon-ozon (O3) lain sehingga menciptakan CO2,

oleh karena itu ozon sebagai pelindung bumi dari sinar ultraviolet menjadi

rusak, sementara CO2 memiliki efek rumaha kaca yang dapat menahan panas

di bumi,dengan demikian bumi akan semakin panas.

B. Saran

Setelah mengetahui bahaya dari freon setidaknya untuk mengurangi

dampak yang ditimbulkan oleh Freon , mulai sekarang kurangi penggunaan

Freon seperti yang terdapat pada AC, lemari pendingin dan lain-lain. Agar

dampak dari pemanasan global tidak akan menjadi semakin parah dengan

penggunaan zat yang berpotensi menimbulkan pemanasan global.

Dan Kepada teman-teman mahasiswa, Di anjurkan untuk bisa serius dalam

mengikuti perkuliahan baik itu saat pemberian teori maupun pada saat proses

Diskusi berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

21

Page 22: Makalah

Triyono, Wahyu. 2009. Modul pemeliharaan/servis sistem air conditioners untuk SMK dan MAK. Jakarta : penerbit erlangga.

22