MAKALAH

11
  MAKALAH  HUBUNGAN HATI NURANI DENGAN KESADARAN MORAL, MORALITAS  DAN PERILAKU  Makalah ini disusun guna memenuhi tugas  Mata kuliah : etika  Dosen : yulisma

Transcript of MAKALAH

5/12/2018 MAKALAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35c7b20e9d 1/11

 

MAKALAH

 HUBUNGAN HATI NURANI DENGAN KESADARAN MORAL, MORALITAS 

 DAN PERILAKU 

 Makalah ini disusun guna memenuhi tugas

 Mata kuliah : etika

 Dosen : yulisma

5/12/2018 MAKALAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35c7b20e9d 2/11

DAFTAR ISI 

COVER .............................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................................. 2

A.  Hati Nurani ............................................................................................................. 2

1.  Pengertian Hati Nurani ..................................................................................... 2

2.  Bentuk Hati Nurani .......................................................................................... 2

3.  Sifat-sifat hati Nurani ....................................................................................... 3

B.  Pengertian Kesadaran Moral, Moralitas dan Perilaku ........................................... 5

1.  Pengertian Kesadaran Moral ........................................................................... 5

2.  Pengertian Moralitas ......................................................................................... 7

3.  Pengertian Perilaku .......................................................................................... 8

BAB III. KESIMPULAN ................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10

5/12/2018 MAKALAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35c7b20e9d 3/11

BAB I 

PENDAHULUAN 

Pada dasarnya hidup ini adalah perbuatan, dan segala perbuatan baik lahir maupun batinadalah kontrol dari hati nurani kita. Makalah yang kami beri judul ³Hubungan Hati Nurani

dengan Kesadaran Moral, Moralitas dan Perilaku´ ini disusun untuk memenuhi tugas mata

kuliah Ilmu Akhlak, lebih jauh lagi agar mahasiswa dapat memahami dan mempelajari isi

makalah ini sehingga dalam pengamalannya kita dapat memiliki hati nurani yang baik dan

memunculkan moral, moralitas dan perilaku yan baik pula, kerena hubungan hati nurani dengan

masing-masing sub tadi sangat erat, dimana hati nurani ini adalah sebagai kontrol bagi moral,

moralitas dan perilaku kita.

Makalah ini juga disusun berdasarkan bahan pengambilan yang sebagian besar mengacu

 pada buku-buku pedoman yang sudah ada, kemudian kami saring lagi agar mudah dipahami.

Sebagai suatu pengantar, yang patut didasari bahwa moral, moralitas dan perilaku adalah

semua aspek yang akan dinilai oleh orang lain terhadap kita. Oleh karena itu hati nurani sebagai

instansi dalam hati kita, perlu diberi pupuk agar menumbuhkan moral, moralitas dan perilaku

yang baik bagi manusia.

Seperti yang disabdakan Nabi SAW. Dalam sabdanya : ³H amba Allah yang paling dicintai

oleh Allah adalah yang paling baik budi pekertinya.´ Maka kita harus menjadi manusia yang

mempunyai akhlak yang baik agar dicintai Allah dan mahluknya.

5/12/2018 MAKALAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35c7b20e9d 4/11

BAB II 

PEMBAHASAN 

A. 

HATI NURANIKetika kita harus memilih di dalam bidang moral maka nyatalah fungsi hati nurani sangat

rumit. Hukum Allah memang tidak berubah untuk selamanya. Namun disamping taat kepada

hukum-hukum ini kita juga perlu mengusahakan agar hukum-hukum ini mencapai keharmonisan

dalam hati kita. Standar dari organ intern ini disebut "hati nurani". Ada orang melukiskan suar a

intern yang samar-samar ini sebagai suara Allah di dalam diri manusia. Di dalam hati nurani

manusia, yaitu tempat yang sangat tersembunyi terdapat keberadaan pribadi, karena ini bersifat

tersembunyi sehingga kita sangat sulit mengenal fungsinya. Freud telah memasukkan psikologi

ke dalam istana ilmiah sehingga manusia mulai menyelidiki alam bawah sadar, menggali lubang-

lubang yang paling dalam di dalam pribadi manusia.

Sehingga manusia takut dan kagum waktu menghadapi hati nurani. Apa yang dinyatakan

oleh suara intern ini mungkin seperti komentar seorang psikolog sebagai "menemukan neraka."

 Namun kita harus memandang hati nurani sebagai sesuatu yang bersifat surgawi, sesuatu yang

  berhubungan dengan Allah dan bukanlah organ yang berasal dari neraka. Mari kita

membayangkan tokoh di dalam film karton, p ada waktu ia diperhadapkan untuk memilih dalam bidang moral maka ada malaikat dan setan, yang masing-masing hinggap di kiri kanan bahunya.

Keduanya berusaha manarik dia seperti menarik gergaji untuk memperoleh otak manusia yang

malang ini. Hati nurani dapat merupakan suara dari surga dan juga dapat berasal dari neraka. Dia

mungkin berbohong, juga mungkin mendorong kita mencapai kebenaran. Dua macam hal yang

dapat keluar dari satu mulut. Jika bukan melakukan tuduhan maka ia melakukan pengampunan.

Slogan Walt Disney yang terkenal: "Biarlah hati nuranimu memimpin engkau" sangat populer.

  Namun ini paling banyak hanya bisa dipandang sebagai teologi untuk anak kecil.

Sedangkan terhadap orang Kristen hati nurani bukanlah pengadilan tertinggi untuk memutuskan

kelakukan yang benar. Hati nurani sangat pent ing tetapi tidak cukup sebagai standar, dia selalu

 berkemungkinan untuk menjadi bengkok dan salah memimpin. Di dalam Perjanjian Baru 31 kali

menyebut tentang hati nurani sepenuhnya menyatakan kemungkinan terjadi perubahan hati

5/12/2018 MAKALAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35c7b20e9d 5/11

nurani. Hati nurani juga mungkin telah digerogoti menjadi keropos atau karena kerap kali

 berdosa sehingga kebal. Yeremia melukiskan orang Israel dengan istilah "bermuka pelacur." Ini

disebabkan orang Israel terus menerus berdosa sehingga kehilangan perasaan malu di dalam

hatinya. Mereka menegarkan tengkuk, membekukan hati, sehingga hati nurani mereka tidak 

  berfungsi lagi. Demikian juga orang-orang yang anti masyarakat mungkin setelah membunuh

manusia tetap tidak merasa menyesal dan hilanglah fungsi teguran hati nurani yang normal.

Meskipun hati nurani bukan hakim tertinggi di dalam prinsip moral, namun melakukan

sesuatu yang melanggar hati nurani tetap suatu hal yang berbahaya. Ingatlah pada waktu Martin

Luther di dalam sidang Worms menghadapi tekanan moral yang luar biasa besarnya dan gentar 

di tengah kepahitan yang optimal itu. Ada orang menganjurkan untuk menyerahkan iman, maka

di antara jawabannya terdapat, "Hati nuraniku telah ditawan oleh Firman Allah." Melakukansesuatu yang melanggar hati nurani adalah tidak benar dan merupakan hal yang tidak aman dan

 berbahaya sekali. Begitu hidup Luther melukiskan dinamika emosi semacam ini pada waktu ia

mempergunakan istilah "ditawan." Hati nurani dapat bekerja secara penuh di dalam diri manusia.

Pada saat manusia dipegang oleh suara hati nurani sehingga menghasilkan kekuatan maka

dengan sendirinya timbul keberanian yang luarbiasa. Hati nurani yang ditawan oleh Firman

Allah adalah hati nurani yang anggun dan berdinamika. "Bertindak melanggar hati nurani adalah

tidak benar dan bahaya." Benarkah kalimat Luther ini? Kita harus berhati-hati menjelajahinya

sehingga dapat mencegah langkah-langkah yang dapat melukai jari kaki kita yang berjalan di

tepi pisau cukur kriteria moral ini. Jikalau hati nurani mungkin disalahtafsirkan atau salah arah

mengapa kita harus tidak berani bertindak melanggarnya? Apakah kita harus masuk ke dalam

dosa karena mengikuti hati nurani? Kita berada di tengah-tengah kedua bahaya ini sehingga

  bergerak, maju maupun mundur. Jikalau kita dikatakan berdosa menurut hati nurani, perlu

diingat meskipun sudah bertobat hati nurani tetap memerlukan Firman Tuhan untuk memberikan

  pimpinan yang benar. Namun jikalau kita bertindak melanggar hati nurani kita tetap telah

melakukan dosa. Dosa ini mungkin tidak tergantung apa yang sudah kita perbuat tetapi

tergantung fakta bahwa kita yang sudah mengetahui dengan jelas sesuatu yang jahat tetap terjun

ke dalamnya, ini menyangkut prinsip Alkitab yang menyatakann "segala sesuatu yang tidak 

 berdasarkan iman adalah dosa." Misalnya (sekal i lagi misalnya) ada orang diajar dan percaya

  bahwa memakai lipstick adalah berdosa tetapi ia tetap memakainya maka orang ini sudah

5/12/2018 MAKALAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35c7b20e9d 6/11

  berbuat dosa. Sebenarnya dosa bukan tergantung pada lipstick itu tetapi tergantung pada

usahanya untuk melanggar perintah Allah.

Penguasaan terhadap hati nurani merupakan semacam kekuatan dengan daya

 pemusnahan di dalam gereja. Orang legalis selalu menitikberatkan penguasaan dosa, sedangkan

orang antilegalis selalu secara diam-diam menyangkal dosa. Hati nurani adalah semacam alat

yang rumit yang harus kita hargai. Jikalau seseorang mau mempengaruhi hati nurani orang lain

maka ia menghadapi tugas berat, ia harus memelihara kepribadian orang lain menjadi sempurna

seperti pada saat diciptakan Allah. J ikalau kita mempersalahkan orang lain dengan penghakiman

yang bersifat memaksa dan tidak benar maka kita mengakibatkan tetangga kita terikat kaki

tangannya berarti kita memberikan rantai kepada mereka yang sudah dibebaskan Allah. Tetapi

  jikalau kita secara paksa mengakibatkan orang berdosa, menganggap diri tidak bersalah makakita akan mendorong mereka lebih terjerumus ke dalam dosa. Dan akan menerima hukum Allah

yang seharusnya dapat dihindarkan.

1.  Pengertian Hati Nurani

Hati nurani dalam bahasa arab di sebut dlamir atau wijdan sedang dalam bahasa inggris di

sebut dengan conscience. Hatinurani adalah suatu kekuatan dalam hati seseorang yang selalu

memberikan penilaian benar dan salahnya atau baik dan buruknya atau perbuatan yang akan dilakukan. 

Kemutlakan Hati Nurani :

a.  Tuntunan mutlak, tidak dapat di tawar-tawar 

 b.  Memerintahkan tanpa syarat

c.  Mengikuti hati nurani merupakan hak dasar bagi setiap orang

d.  Hati nurani adalah norma terakhir bagi perbuatan-perbuatan kita

e.  Hati nurani bisa keliru

f.  Tuntutannya mutlak tapi belum tentu benar (bisa benar bisa salah)

2.  Bentuk Hati Nurani

Dapat di bedakan menjadi dua yaitu hati nurani retrospektif dan prospektif  

a.  Hati nurani retrospektif 

5/12/2018 MAKALAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35c7b20e9d 7/11

Yaitu hati nurani yang memberikan penilaian perbuatan-perbuatan yang telah berlangsung

di masa lampau, hati nurani dalam arti retrospektif menuduh atau mencela bila perbuatanya jelek 

dan menuju atau memberi rasa puas, bila perbuatanya di anggap baik . jadi hati nurani ini

merupakan semacam instansi ke hakiman dalam batin kita tentang perbuatan yang telah

 berlangsung.

 b. Hati nurani prospektif 

Yaitu hati nurani yang melihat ke masa depan dan menilai perbuatan-perbuatan kita yang

akan datang. Hati nurani dalam arti ini mengajak kita untuk melakukan sesuatu atau -seperti

 barang kali lebih banyak terjadi- mengatakan ³jangan´ dan melarang untuk melakukan sesuatu .

Dalam hati nurani ini sebenarnya terkadang semacam ramalan ia mengatakan, hati nurani pasti

akan menghukum kita, andai kata kita melakukan perbuatan itu. Dalam arti ini hati nurani

 prospektif menunjuk kepada hati nurani retrospektif yang akan datang , jika perbuatan menjadi

kenyataan.

3.  Sifat Hati Nurani

Hati nurani bersifat personal dan adi personal

a.  Bersifat personal

Artinya, selalu berkaitan erat dengan pribadi bersangkutan. Norma-norma dan cita yang

saya terima dalam hidup sahari-hari dan seolah-olah melekat pada pribadi saya, akan tampak  juga dalam ucapan-ucapan hati nurani saya. Seperti kita katakan bahwa tidak ada dua manusia

yang sama, begitu pula tidak ada hati nurani yang bersifat sama.

Ada alasan lain lagi untuk mengatakan bahwa hati nurani bersifat personal yaitu hati nurani

hanya memberi penilaianya tentang perbuatan saya sendiri, maksudnya hati nurani tidak 

memberikan penilaianya tentang perbuatan orang lain. Saya hanya memperhatikan norma-norma

dan cita-cita yang juga di ikuti hati nurani saya

 b.  Bersifat Adi personal

Selain bersifat pribadi hati nurani juga seolah-olah melebihi pribadi kita, seolah-olah

merupakan instansi di atas kita. Aspek ³hati nurani´berarti hati yang diterangi (nur cahaya) .hati

nurani seolah-olah ada cahaya dari sinar yang menerangi budi dan hati kita.aspek yang sama

tampak juga dalam nama-nama lain untuk menunjukan hati nurani suara hati,kata hati,suara

  batin. aspek ini sangat mangesankan hingga terungkap banyak nama,tarhadap hati nuran ,kita

5/12/2018 MAKALAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35c7b20e9d 8/11

seakan - akan menjadi ³pendengar´ kita seakan-akan membuka diri terhadap suara yang datang

dari luar. Hati nurani mempunyai satu aspek teransenden artinya melebihi pribadi kita. Aspek 

adi personal, orang beragama kerap kali mengatakan bahwa hati nurani adalah suara tuhan atau

 bahwa tuhan berbicara melalui hati nurani, sehingga bagi orang beragama hati nurani memiliki

suatu dimensi religious. 

B.  Pengertian Kesadaran Moral, Moralitas dan Perilaku

1.  Pengertian Kesadaran Moral

Moral berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak dari kata mos yang berarti adat kebiasaan.

Di dalam kamus umum bahasa Indonesia di katakana bahwa moral adalah peruntuhan-

  peruntuhan baik dan buruk terhadap perbuatan dan kelak . Dalam perkembangan selanjuynya,

istilah moral sering pula di dahului oleh kata kesadaran moral, sehingga menjadi istilah

kesadaran moral.

Kesadaran moral atau moral  sense adalah suatu kesadaran dalam hati yang mengharuskan

seseorang untuk mengerjakan atau meninggalkan suatu perbuatan. Mengharuskan suatu

 perbuatan apabila perbuatan tersebut di nilai sesuai dengan norma akhlak yang barlaku dan di

terima dalam hatinya. Melarang suatu perbuatan, apabila perbuatan tersebut di anggap

  bertentangan dengan norma akhlak yang di terima hatinya dan berlaku dalam masyarakat.Dengan demikian kesadaran moral adalah kesadaran seorang untuk melakukan suatu perbuatan

yang di nilai baik dan meninggalkan suatu perbuatn yang di nilai buruk.

Magnis suseno berpendapat bahwa kesadaran moral berlaku umum, terbuka pada

 pembenaran atau penyangkalan, dan harus dapat di pertanggung jawabkan dengan argumentasi

yang masuk akal.

Kesadaran moral yang di miliki oleh seseorang pada umumnya bersifat rasional atau

obyektif, walaupun dapat juga bersifat subyektif. Bersifat rasional karena pada umumnya

kesadaran moral yang ada pada seseorang tidak muncul dengan tiba-tiba, tetapi lahir melalui

 proses pertimbangan akal yang cukup mendalam. Bersifat obyektif karena umumnya kesadaran

tersebut berdasar nilai-nilai moral yang di terima dan di jadikan sebagai pedoman dalam

kehidupan seharhari oleh masyarakat. Sedang kesadaran moral yang bersifat subyektif apabila

kesadaran yang di miliki oleh seseorang hanya di dasarkan atas pertimbangan yang menekankan

5/12/2018 MAKALAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35c7b20e9d 9/11

kepada kepentingan atau keuntungan diri sendiri tanpa mempertimbangkan bagaimana

kepentingan orang lain dan masyarakat dalam masalah tersebut.

MenurutVon Magnis menyebutkan ada 3 unsur kesadaran moral :

a.  Perasaan wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan bermoral

 b.  Kesadaran moral juga dapat berwujud rasional dan objektif 

c.  Kesadaran moral dapat juga muncul dalam bentuk kebebasan. 

2.  Pengertian Moralitas

Pada saat dilahirkan, anak sama sekali belum memiliki pengetahuan, termasuk 

 pengetahuan yang dapat digunakan oleh anak untuk membedakan nilai yang baik dan yang buruk 

atau antara yang bener dan yang salah. Jika anak kecil dapat membedakan mana tindakan yang

 baik dan mana tindakan yang buruk, hanyalah suatu kebetulan. Sebab anak kecil belum memiliki

kemampuan untuk membedakan struktur moralitas yang jelas. 

Moralitas adalah batasan kualitas dalam tindakan manusia. Dengan batasan tersebut

seseorang dapat membedakan baik dan buruknya atau benar dan salahnya suatu perbuatan.

Moralitas dapat bersifat objektif dan subjektif. Moralitas bersifat objektif apabila batasan nilai

suatu perbuatan terlepas dari pandangan dan keinginan pelaku. Sedang moralitas bersifat

subjektif apabila nilai suatu perbuatan sangat dipengaruri oleh pandangan dan keinginan

  pelakunya. Disamping itu moralitas dapat juga bersifat instrinsik dan ekstrinsik. Moralitasinstrinsik memandang suatu perbuatan pada hakekatnya bebas dari intervensi hukum positif.

Sedang moralitas ekstrinsik memandang bahwa suatu perbuatan merupakan suatu yang

diperintahkan oleh hukum positif.

3.  Pengertian Perilaku

  Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat

diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya.

  Perilaku diatur oleh prinsip dasar perilaku yang menjelaskan bahwa ada hubungan antara perilaku

manusia dengan Hatinurani manusia.Perubahan perilaku dapat diciptakan dengan merubah

  pemikiran didalam hatinuraninya yang menyebabkan perilaku tersebut bisa berubah sesuai

kehendaknya atau hatinuraninya.

  Perilaku dapat bersifat covert ataupun overt  

- overt artinya nampak (dapat diamati dan dicatat),dan covert artiya tersembunyi.

5/12/2018 MAKALAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35c7b20e9d 10/11

BAB III 

KESIMPULAN 

Berdasarkan urutan diatas, dapat sampai pada satu kesimpulan, bahwa moral lebih

mengacu kepada suatu nilai atau sistem hidup yang dilaksanakan atau diberlakukan olehmasyarakat. Nilai atau sistem hidup tersebut diyakini oleh masyarakat sebagai yang akan

memberikan harapan munculnya kebahagiaan dan ketentraman. Nilai-nilai tersebut ada yang

 berkaitan dengan perasaan wajib, rasional, berlaku umum dan kebebasan. Jika nilai-nilai tersebut

telah mendarah daging dalam diri seseorang, maka akan membentuk kesadaran moralnya sendiri.

Orang yang demikian akan dengan mudah dapat melakukan suatu perbuatan atau perilaku yang

tanpa harus ada dorongan atau paksaan dari luar dengan kata lain sesuai dengan hati nuraninya

sendiri, karena sesuatu yang tidak dilandasi dengan hati nurani akan menimbulkan ketidak 

tenangan. Jadi hati nurani sangat berhubungan dengan kesadaran moral, moralitas dan perilaku.

5/12/2018 MAKALAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-55a35c7b20e9d 11/11

DAFTAR PUSTAKA 

Suraji,Imam.  E tika dalam persepektif al quran dan al hadist. 2006. Jakarta: PT.Pustaka Al

Husna Baru.

Bertens, K.  ETIK  A.2007. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama

AS ,Asmaran. Pengantar Studi Akhlak .1992. Jakarta: rajawali pers

Poerwudawinta,Wjs. kamus umum bahasa indonesia.

Von magnis,Franz. E tika umum. 1985.Yogyakarta: Kanisius,

Charis Zubair,Achmad. K uliah  E tika.1995.jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

Poespoprojo, L.  Filsafat Moral, kesusilaan Dalam T eori dan Praktek . 1986.bandung Remaja

Karya,