Makalah 1

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masa nifas merupakan suatu keadaan yang fisiologis yang akan dialami oleh seorang wanita setelah mengalami proses persalinan. Saat menalami nifas, banyak wanita yang merasakan beberapa gangguan atau rasa cemas akibat beberapa faktor penentu. Faktor yang dapat menentukanatau dapat menyebabkan adanya gangguan pada psikologi ibu sangatlah banyak sekali, seperti rasa kehilangan janinnya yang telah terpisah dari dirinya, faktor ekonomi yang menekan keadaan ibu, dan masih banyak lagi faktor yang dapat menyebabkan gangguan pada psikologi ibu masa nifas. Devinisi masa nifassangatlah banyak versi, hal ini tergantung dari ahli yang mencetuskan masa nifas itu sendiri. Pada dasarnya masa nifas memiliki satu makna yang sama yakni masa setelah persalinan hingga 6 minngu setelah persalinan. Dalam masa nifas, tubuh ibu akan mengalami pemulihan pada bentuk semula yakni bentuk sebelum hamil. Perubahan perubahan tersebut seperti perubahan pada sistem pencernaan, perkemihan, hormonal, musculoskinetal, kardivvaskuler, hematologi,psikologi

Transcript of Makalah 1

Page 1: Makalah 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Masa nifas merupakan suatu keadaan yang fisiologis yang akan dialami oleh seorang

wanita setelah mengalami proses persalinan. Saat menalami nifas, banyak wanita yang

merasakan beberapa gangguan atau rasa cemas akibat beberapa faktor penentu. Faktor yang

dapat menentukanatau dapat menyebabkan adanya gangguan pada psikologi ibu sangatlah

banyak sekali, seperti rasa kehilangan janinnya yang telah terpisah dari dirinya, faktor ekonomi

yang menekan keadaan ibu, dan masih banyak lagi faktor yang dapat menyebabkan gangguan

pada psikologi ibu masa nifas.

Devinisi masa nifassangatlah banyak versi, hal ini tergantung dari ahli yang mencetuskan

masa nifas itu sendiri. Pada dasarnya masa nifas memiliki satu makna yang sama yakni masa

setelah persalinan hingga 6 minngu setelah persalinan.

Dalam masa nifas, tubuh ibu akan mengalami pemulihan pada bentuk semula yakni

bentuk sebelum hamil. Perubahan perubahan tersebut seperti perubahan pada sistem pencernaan,

perkemihan, hormonal, musculoskinetal, kardivvaskuler, hematologi,psikologi ibu dan

sebagainya. Perubahan peruhan tersebut merupakan perubahan yang fisiologis yang terjadi

selama masa nifas jika erubahan tersebut masih dalam batar normal dan tidak mengarah ke

keadaan patologi.

Oleh karena itu, sebagai tenaga kesehatan yang paling dekat dengan klien (bidan), kita

wajib mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu termasuk psikologi ibu pada masa

nifas agar tidak terjadi keadaan yang mengarah patologi dan keadaan tersebut dapat segera

diatasi bahkan dicegah secara dini. Segala hal tersebut dapat diketahui dengan adanya tanda-

Page 2: Makalah 1

tanda yang mengarah pada salah satu perubahan yang patologi. Oleh karena itu bidan wajib

mengetahui tanda dan gejala guna penanganan pertama jika menemukan kasus seperti itu saat

berada dilapangan (dunia kesehatan).

1.2.Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah diaantaranya:

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yakni Askeb IV.

Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang devinisi masa nifas, dan perubahan psikologi

pada masa nifas.

Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang jenis-jenis gangguan psikologi dan

penatalaksanaannya.

1.3.Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini diantaranya:

Mahasiswa dapat mengetahui tentang devinisi masa nifas dan perubahan psikologi pada ibu

yang sedang nifas.

Mahasiswa dapat mengetahui tentang macam atau jenis gangguan psikologi pada ibu nifas

dan penatalaksanaanya.

1.4.Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah studi

pustaka. Hal ini dikarenakan studi pustaka merupakan metode penulisan yang dapat membantu

dan mempermudah penulis dalam penyusunan makalah ini.

Page 3: Makalah 1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Masa nifas

Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama postpartum sehingga pelayanan

pasca persalinan yang berkualitas harus terselenggara pada masa nifas untuk memenuhi

kebutuhan ibu dan bayi serta guna melakukan pendeteksian secara dini tentang adanya keadaan

yang mengarah komplikasi.

Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat

kandungan kembali seperti sebelum hamil. Nifas (peurperium) berasal dari bahasa latin.

Peurperium ini sendiri berasal dari 2 dua suku kata yakni peur dan parous. Peur berarti bayi dan

parous berarti melahirkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa peurperium merupakan masa setelah

melahirkan.

Peurperium atau nifas juga dapat diartikan sebagai masa postpartum atau masa sejak bayi

dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim sampai 6 minggu berikutnyadisertai pulihnya

kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan yang mengalami perubahan seperti

perlukaan dan lain sebagainya yang berkaitan saat melahirkan.

Beberapa tahapan masa nifas diantaranya:

      Peurperium dini : masa kepulihan, dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan serta

menjalankan aktifitasnya layaknya wanita normal lainnya

      Peurperium intermediate : suatu kepulihan menyeluruh alar-alat genitalia yang lamanya sekitar

6_8 minngu.

      Peurperium remote : waktu yang dibutuhkan untuk pulih dan sehat sempurna terutama apabila

ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi.

Page 4: Makalah 1

2.2.Adaptasi Psikologi Masa Nifas

Psikologi pada ibu nifas sebenarnya telah mengalami proses adaptasi sejak ibu tersebut

dalam kondisi hamil. Perubahan perubahan psikologi pada setiap individu tentunya berbeda, hal

ini dipengaruhi oleh kondisi psikologi ibu sebelum hamil.

Pengalaman menjadi orang tua khususnya menjadi seorang ibu tidaklah selalu

merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi setiap wanita atau pasangan suami istri.

Banyak hal menambah beban hingga membuat seorang wanita merasa down. Banyak

wanita yang merasa tertekan pada saat setelah melahirkan, sebenarnya itu hal yang wajar.

Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi yang harus dijalani ibu. Tanggung jawab

seorang ibu semakin besar dengan lahirnya bayi yang baru lahir. Dukunagn dan perhatian dari

seluruh anggota keluarga lainnya merupakan dukungan yang positif bagi ibu. Dalam menjalani

adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase fase sebagai berikut:

      Fase taking in

Merupakan periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua

setelah melahirkan. Pada saat itu focus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman

selama proses persalinan sering berulang diceritakannya. Hal ini membuat cenderung inu

menjadi pasif terhadap lingkungannya.

Gangguan psikologi pada fase ini biasanya antara lain:

  Kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan tentang bayinya (jenis kelamin,

warna kulit, dan sebagainya)

  Ketidaknyamanan sebagai akibat dari perubahan fisik yang dialami ibu (sakit pada jahitan

perineum, mulat akibat adanya kontraksi uterus dan sebgainya.)

Page 5: Makalah 1

  Rasa bersalah karena belum dapat menyusui bayinya.

  Kritikan dari orang terdekat menbuat ibu merasa tidak nyaman yang sebenarnya tugas merawat

bayi adalah tugas bersama bukan hanya tugas dari ibu.

      Fase taking hold

Periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu merasa khawatir

akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Pada fase ini ibu

memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima

berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri.

      Fase letting go

fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah

melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya sudah meningkat.

2.3.Gangguan pada Masa Nifas

2.3.1.              Post Partum Blues

Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya. Keadaan ini

disebut dengan baby blues, yang disebabkan oleh perubahan perasaan yang dialami ibu saat

hamil sehingga sulit menerima kehadiran bayinya. Perubahan perasaan ini merupakan respon

alami terhadap rasa lelah yang dirasakan. Selain itu, juga karena perubahan fisik dan emosional

selama beberapa bulan kehamilan. Disini hormone memainkan peranan utama dalam hal

bagaimana ibu bereaksi terhadap situasi yang berbeda. Setelah melahirkan dan lepasnya plasenta

dari dinding rahim, tubuh ibu mengalami perubahan besar dalam jumlah hormone sehingga

membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Disamping perubahan fisik, hadirnya seorang

bayi dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan ibu dalam hubungannya dengan suami,

Page 6: Makalah 1

orang tua, maupun anggota keluarga lain. Perubahan ini akan kembali secara perlahan setelah ibu

menyesuaikan diri dengan peranan barunya dan tumbuh kembali dalam keadaan normal.

Port partum blues merupakan masa transisi mood setelah melahirkan. Kejadian ini sering

terjadi pada 50_70 % wanita. Post partum blues atau sering juga disebut dengan maternity blues.

Gejala gejala dari post partum blues diantaranya sebagai berikut:

  Sedih

  Sering menangis

  Mudah tersiggung

  Cemas

  Labilitas perasaan

  Sering menyalahkan diri sendiri

  Gangguan tidur

  Nafsu makan menurun

  Kelelahan

  Mudah sedih

  Cepat marah

  Mood cepat berubah

  Pelupa

  Perasaan bersalah

Faktor-faktor penyebab timbulnya post pastum blues adalah sebagai berikut:

  Faktor hormonal, berupa perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin seta estriol yang

terlalu rendah.

  Ketidaknyamanan fisik yang dialami sehingga menimbulkan perasaan emosi.

Page 7: Makalah 1

  Faktor umur dan jumlah anak

  Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.

  Dukungan yang diberikan dari lingkungan (suami, keluarga dan yng lainnya)

  Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan perubahan yang terjadi.

  Ketidaksiapan terhadap perubahan peran yang terjadi pada wanita tersebut.

  Rasa memiliki bayinya yang terlalu dalam sehingga takut yang berlebihan akan kehilangan

bayinya.

  Masalah kecemburuan dari anak yang terdahulu

Beberapa cara untuk mengatasi postpartum blues adalah sebagai berikut:

  Persiapan diri yang baik selama kehamilan untuk menghadapi masa nifas.

  Komunikasi segala permasalahan atau hal yang ingin disampaikan

  Selalu membicarakan rasa cemas yang dialami

  Bersikap tulus serta ikhlas terhadap apa yang telah dialami dan berusaha melakukan peran

barunya sebagai seorang ibu dengan baik.

  Cukup beristirahat

  Menghindari perubahan hidup yang drastis

  Berolahraga ringan

  Berikan dukungan dari semua keluarga, suami, atau saudara.

  Konsultasikan pada tenaga kesehatan atau orang yang profesional agar dapat memfasilitasi faktor

resiko lainnya selama masa nifas dan membantu dalam melakukan upaya pengawasan

2.3.2.              Depresi Berat

Page 8: Makalah 1

Depresi berat dikenal sebagai sindroma depresif non psikotik pada kehamilan namun

umumnya terjadi dalam beberapa mingggu sampai bulan setelah kelahiran. Gejala-gejala dari

depresi berat diantaranya sebagai berikut:

  Perubahan pada mood

  Gangguan pola tidur

  Perubahan nafsu makan dan mental

  Terkadang muncul fobia, ketakutan akan menyakiti diri sendiri atau bayinya.

Depresi berat akan memiliki resiko tinggi pada wanita atau keluarga yang pernah

mengalami kelainan psikiatrik atau pernah mengalami premenstrual sindrom. Penatalaksaan

depresi berat diantanya sebagai berikut:

  Dukungan yang diberikan oleh keluarga dan lingkungan sekitar

  Lakukan terapi dari psikiater atau psikolog

  Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti depresan

  Lakukan rujukan agar ibu mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

2.3.3.              Psikosis Post Partum

Psikosi post partum merupakan depresi yang paling berat, biasa terjadi pada minggu

pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.Faktor penyebab dari timbulnya psikosis post

partum diantranya sebagai berikut:

      Faktor sosial kultural (dukungan suami dan keluarga, kepercayaan atau etnik ).

      Faktor obstetrik dan ginekologik ( kondisi fisik ibu dan kondisi fisik bayi )

      Karakter personal seperti harga diri yang rendah.

      Perubahan hormonal yang cepat.

Page 9: Makalah 1

      Marital disfungsion atau ketidak mampuan membina hubungan dengan orang lain yang

mengakibatkan kurangnya dukungan.

      Unwanted pregnancy atau kehamilan tidak di inginkan

      Merasa terisolasi.

Selain faktor penyebab, sebagai tenaga kesehatan haruslah mengetahui gejala dari adanya

psikosis post partum. Gejala dari psikosis diantaranya adalah sebagai berikut:

o   Curiga berlebihan

o   Kebingungan

o   Sulit konsentrasi

o   Bicara meracau atau inkoheren

o   Pikiran obsesif ( pkiran yang menyimpang dan berulang-ulang )

o   Impulsif ( bertindak diluar kesadaran )

Setelah mengetahui tanda dan gejala dari psikosis post partum, tenaga kesehatan haruslah

dapat menangani kegawatdaruratan dari psikosis post partum. Penatalaksanaan dari psikosa post

partum diantaranya sebagai berikut:

      Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar

      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti depresan

      Lakukan rujukan ke rumah sakit guna perawatan lebih lanjut.

Untuk mengurangi resiko terjadinya psikosis post partum, maka lakukan pencegahn-

pencegahan dibawah ini.

  Pelajari diri sendiri

Pelajari dan mencari informasi mengenai depresi dan psikosis pospartum, sehingga ibu dan

keluarga sadar terhadap kondisi ini. Apabila terjadi, maka akan segera mendapatkan penanganan

Page 10: Makalah 1

yang tepat.

  Tidur dan makan yang cukup

Diet nutrisi penting untuk kesehatan, lakukan usaha yang terbaik dengan makan dan tidur yang

cukup. Keduanya penting dalam periode pospartum.

  Olahraga

Merupakan kunci untuk mengurangi psikosis postpartum, lakukan peregangan selama 15 menit

dengan berjalan kaki setiap hari, sehingga membuat ibu menjadi lebih rileks dan lebih menguasai

emosional yang berlebihan.

  Beritahukan perasaan ibu

Jangan takut untuk mengutarakan perasaan ibu dan mengekspresikan yang ibu inginkan dan

butuhkan demi kenyamanan ibu. Jika mempunyai masalah, segera beritahukan kepada orang

yang dipercaya ataupun orang yang terdekat.

  Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat

Dukungan dari orang terdekat dari mulai kehamilan, persalinan dan pospartum sangat penting,

yakinkan diri ibu bahwa keluarga selalu berada disamping ibu setiap ada kesulitan.

  Persiapan diri dengan baik

Persiapan sebelum persalinan sangat diperlukan, ikutlah kelas hamil, baca buku-buku yang

dibutuhkan.

  Lakukan pekerjaan rumah tangga

Pekerjaan rumah tangga sedikit banyak dapat membantu ibu melupakan golakan perasaan yang

terjadi selama periode pospartum. Kondisi anda yang belum stabil, bisa ibu curahka dengan

memasak atau membersihkan rumah.

Page 11: Makalah 1

  Dukungan emosional

Minta dukungan emosional dari keluarga dan lingkungan sehingga ibu dapat mengatasi rasa

frustasi atau stress. Ceritakan pada mereka mengenai perubahan yang ibu rasakan, sehingga ibu

merasa lebih baik dari setelahnya.

2.3.4.              Kesedihan dan Dukacita

  Kemurungan masa nifas

Kemurungan masa pada masa nifas masih dapat dianggap normal. Hal ini disebabkan

oleh perubahan yang dalam tubuh seorang wanita selama kehamilan dan persalinan serta

perubahan dalam irama/cara kehidupan ibu setelah bayinya lahir. Seorang ibu lebih beresiko

mengalami kemurungan pasca persalinan, karena ia masih mudah mempunyai masalah dalam

menyusui bayinya. Kemurungan pada masa nifas merupakan hal yang umum dan perasaan-

perasaan itu demikian biasanaya hilang sendiri dalam dua minggu sesudah melahirkan.

Tanda–tanda dan gejala dari kemurungan post partum sebagai berikut:

  sangat emosional

  sedih

  khawatir

  mudah tersinggung

  cemas

  merasa hilang semangat

  mudah marah

  sedih tanpa sebab

  labil

Page 12: Makalah 1

  tidak bisa tidur

  nafsu makan menurun

  merasa tidak mampu untuk merawat diri dan bayi

  ingin menciderai diri / bayinya

  menangis berulang kali.

Jika tanga dan gejala tersebut dibiarkan, maka ibu akan mengalami keadaan yang makin

memburuk dan dapat berdampak menjadi sebuah gangguan psikologi ibu yakni halusinasi.

Halusinasi merupakan sikap ibu yang merasa mendengar suara-suara (bisikan) atau tidak dapat

berpikir secara jernih.

Etiologi terjadinya kemurungan postpartum yakni adanya berbagai perubahan yang

terjadi didalam tubuh wanita sealama kehamilan dan perubahan dengan cara hidupnya sesudah

mempunyai bayi. Perubahan hormonal yang cepat sementara tubuh pada keadaan tidak hamil

dan sementara proses menyesuai telah terjadi.adanya perasaan kehilangan fisik sesudah

melahirkan yang menjurus pada perasaan sedih.

Kemurungan akan semakin menjadi parah oleh adanya ketidaknyamanan jasamani, rasa

letih, stres, atau kecemasan. Penatalaksanan dari kemurungan postpartum yakni

  Ajaklah ibu untuk membicarakan hal yang dialami oleh ibu.

  Dampingi ibu dan bayi agar ibu tidak merasa kesepian dan murung untuk beberapa hari atau

beberapa minggu.

  Berikan kesempatan yang luas untuk bertanya kepada ibu

  Bantu ibu untuk merawat dirinya dan bayinya agar ibu merasa diprehatikan

  berikan dukungan atau dorongan pada ibu untuk merwat bayinya.

Page 13: Makalah 1

  Terciptanya ikatan antara ibu dan anak

Menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama setelah melahirkan

yaitu dengan cara mendorong pasangan orang tua memegang bayinya, serta memberikan

kesempatan untuk mengeksplor tubuh bayi dan memberikan komentar positif tentang bayinya.

Perilaku normal orang tua untuk menyentuh dan mengeksplor bayinya ketika mereka

pertama kali melihat bayinya serta mengusap tubuh bayinya dengan telapak tangan lalu

mengedongnya dilengan dan memposisikanya sedemikian rupa sehingga matanaya bertatapan

langsung dengan mata bayi.

Berbagai perilaku yang merupakan tanda yang harus diwaspadai dalam kaitannya dengan

ikantan antara ibu adalah sikap bermusuhan yang ditunjukkan ibu. Hal ini dapat ditunjukkan

dengan adanya tanda gejala sebagai berikut:

  Ibu tidak mau menatap bayinya

  Ibu acuh terhadap bayi

  Ibu tidak mau menyentuh dan mengekplor bayi

  Terlihat adanya kekecewaan terhadap bayinya yang disebabkan oleh suatu hal (jenis kelamin

tidak sesuai dengan keinginan)

  Memberikan komentar yang negatif pada bayinya

Penatalaksanaan dari tidak adanya ikatan yang baik antara ibu dan bayi diantaranya :

o   Berikan dukunagn kepada ibu untuk mengekplor dan menerima keadaan bayinya.

o   Ciptakan suasana yang dapat menumbuhkan rasa percayadiri ibu.

o   Lakukan pengamatan terhadap sikap ibu terhadap bayinya secara continue.

o   Lakukan rujukan jika sikap bermusuhan pada ibu yang berkelanjutan.

Page 14: Makalah 1

Kesedihan dan dukacita sering terjadi pada ibu nifas. Hal ini biasanya terjadi pada ibu

yang merasa kekecewaan terhadap bayi yang dilahirkan atau merasa kehilangan bayinya.

Guna pencegahan untuk keadaan ini diantaranya sebagai berikut:

o   Menyadari keadaan dirinya dan janin selama masa kehamilan.

o   Berikan dukungan untuk ibu dari keluarga dan lingkungan sekitar

o   Anjurkan ibu untuk selalu mengingat Maha Pencipta atau mendekatkan diri kepada Tuhan.

o   Berikan kepercayaan ibu selama kehamilan dan persalinan

o   Anjurkan ibu untuk melakukan aktifitas yang bermanfaat untuk dirinya (mengisi waktu luang)

Page 15: Makalah 1

BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat

kandungan kembali seperti sebelum hamil. Nifas (peurperium) berasal dari bahasa latin.

Peurperium ini sendiri berasal dari 2 dua suku kata yakni peur dan parous. Peur berarti bayi dan

parous berarti melahirkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa peurperium merupakan masa setelah

melahirkan.

Beberapa tahapan masa nifas diantaranya:

      Peurperium dini

      Peurperium

      Peurperium remote

Dalam menjalani adaptasi pada masa nifas, ibu akan mengalami fase fase sebagai

berikut:

      Fase taking in

      Fase taking hold

      Fase letting go

Post partum blues merupakan masa transisi mood setelah melahirkan. Kejadian ini sering

terjadi pada 50_70 % wanita. Post partum blues atau sering juga disebut dengan maternity blues.

Gejala gejala dari post partum blues diantaranya sebagai berikut:

  Sedih

  Sering menangis

  Mudah tersiggung

Page 16: Makalah 1

  Cemas

  Labilitas perasaan

  Sering menyalahkan diri sendiri

  Gangguan tidur

  Nafsu makan menurun

  Kelelahan

  Mudah sedih

  Cepat marah

  Mood cepat berubah

  Pelupa

  Perasaan bersalah

Page 17: Makalah 1

Faktor-faktor penyebab timbulnya post pastum blues adalah sebagai berikut:

  Faktor hormonal

  Ketidaknyamanan fisik yang dialami sehingga menimbulkan perasaan emosi.

  Faktor umur dan jumlah anak

  Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.

  Dukungan yang diberikan dari lingkungan (suami, keluarga dan yng lainnya)

  Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan perubahan yang terjadi.

  Ketidaksiapan terhadap perubahan peran yang terjadi pada wanita tersebut.

  Rasa memiliki bayinya yang terlalu dalam sehingga takut yang berlebihan akan kehilangan

bayinya.

  Masalah kecemburuan dari anak yang terdahulu

Beberapa cara untuk mengatasi postpartum blues adalah sebagai berikut:

  Persiapan diri yang baik selama kehamilan untuk menghadapi masa nifas.

  Komunikasi segala permasalahan atau hal yang ingin disampaikan

  Selalu membicarakan rasa cemas yang dialami

  Bersikap tulus serta ikhlas terhadap apa yang telah dialami dan berusaha melakukan peran

barunya sebagai seorang ibu dengan baik.

  Cukup beristirahat

  Menghindari perubahan hidup yang drastis

  Berolahraga ringan

  Berikan dukungan dari semua keluarga, suami, atau saudara.

  Konsultasikan pada tenaga kesehatan atau orang yang profesional agar dapat memfasilitasi

faktor resiko lainnya selama masa nifas dan membantu dalam melakukan upaya pengawasan

Gejala-gejala dari depresi berat diantaranya sebagai berikut:

Page 18: Makalah 1

  Perubahan pada mood

  Gangguan pola tidur

  Perubahan nafsu makan dan mental

  Terkadang muncul fobia, ketakutan akan menyakiti diri sendiri atau bayinya.

Penatalaksaan depresi berat diantaranya sebagai berikut:

  Dukungan yang diberikan oleh keluarga dan lingkungan sekitar

  Lakukan terapi dari psikiater atau psikolog

  Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti depresan

  Lakukan rujukan agar ibu mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

Faktor penyebab dari timbulnya psikosis post partum diantranya sebagai berikut:

      Faktor sosial kultural

      Faktor obstetrik dan ginekologik

      Karakter personal seperti

      Perubahan hormonal yang cepat.

      Marital disfungsion

      Unwanted pregnancy

      Merasa terisolasi.

Gejala dari psikosis diantaranya adalah sebagai berikut:

o   Curiga berlebihan

o   Kebingungan

o   Sulit konsentrasi

o   Bicara meracau atau inkoheren

o   Pikiran obsesif

o   Impulsif

Penatalaksanaan dari psikosa post partum diantaranya sebagai berikut:

Page 19: Makalah 1

      Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar

      Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti depresan

      Lakukan rujukan ke rumah sakit guna perawatan lebih lanjut.

Kesedihan dan dukacita sering terjadi pada ibu nifas. Hal ini biasanya terjadi pada ibu

yang merasa kekecewaan terhadap bayi yang dilahirkan atau merasa kehilangan bayinya.

Guna pencegahan untuk keadaan ini diantaranya sebagai berikut:

o   Menyadari keadaan dirinya dan janin selama masa kehamilan.

o   Berikan dukungan untuk ibu dari keluarga dan lingkungan sekitar

o   Anjurkan ibu untuk selalu mengingat Maha Pencipta atau mendekatkan diri kepada Tuhan.

o   Berikan kepercayaan ibu selama kehamilan dan persalinan

o   Anjurkan ibu untuk melakukan aktifitas yang bermanfaat untuk dirinya (mengisi waktu luang)

3.2.Saran

Makalah merupakan salah satu karya tulis yang dapat membantu para pembacanya

untuk mendapatkan informasi tertentu. Untuk itu, bagi para pembaca sebaiknya membaca

beberapa sumber atau literatur guna perbandingan.