makalah (1)

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Profesi adalah suatu hal yang harus dibarengi dengan keahlian dan etika. Meskipun sudah ada aturan yang mengatur tentang kode etik profesi, namun seperti kita lihat saat ini masih sangat banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran ataupun penyalahgunaan profesi. Oleh karena itu, penulis akan membahas pengertian dari kode etik profesi dan sanksi atas pelanggaran kode etik profesi. 1.2. Rumusan Masalah Makalah ini merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Apa pengertian etika, profesi, dan kode etik profesi? 2. Bagaimana penerapan kode etik profesi dalam suatu bidang pekerjaan? 3. Apa fungsi dan tujuan dari kode etik profesi? 4. Bagaimana pelanggaran kode etik, penyebab pelanggaran, dan sanksinya? 1.3. Ruang Lingkup Dalam makalah ini, penulis membatasi masalah yang akan dibahas pada materi kuliah Etika Profesi. 1

Transcript of makalah (1)

Page 1: makalah (1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Profesi adalah suatu hal yang harus dibarengi dengan keahlian dan etika.

Meskipun sudah ada aturan yang mengatur tentang kode etik profesi, namun

seperti kita lihat saat ini masih sangat banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran

ataupun penyalahgunaan profesi. Oleh karena itu, penulis akan membahas

pengertian dari kode etik profesi dan sanksi atas pelanggaran kode etik profesi.

1.2. Rumusan Masalah

Makalah ini merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Apa pengertian etika, profesi, dan kode etik profesi?

2. Bagaimana penerapan kode etik profesi dalam suatu bidang pekerjaan?

3. Apa fungsi dan tujuan dari kode etik profesi?

4. Bagaimana pelanggaran kode etik, penyebab pelanggaran, dan sanksinya?

1.3. Ruang Lingkup

Dalam makalah ini, penulis membatasi masalah yang akan dibahas pada

materi kuliah Etika Profesi. Pembahasan lebih dikhususkan pada penerapan dan

pelanggaran kode etik profesi.

1.4. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan tugas ini adalah untuk memenuhi dan

melengkapi salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi di Bina Sarana Informatika.

Sedangkan tujuan dari penulisan tugas ini adalah:

1. Mengembangkan kreativitas dan wawasan penulis.

2. Memberikan uraian tentang penerapan dan pelanggaran kode etik profesi

secara lebih terperinci.

1

1

Page 2: makalah (1)

1.5. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan tugas ini,

penulis menggunakan Metode Browsing Internet, yaitu metode yang dilakukan

dengan mencari referensi-referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas

dalam tugas ini di internet.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari dan mengetahui isi

makalah ini, berikut ini akan dijabarkan sistematika penulisan makalah ini, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang latar belakang penulisan, rumusan

masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan, metode pengumpulan data, serta

sistematika penulisan.

BAB II PEMBAHASAN

Bab ini merupakan bab utama makalah yang berisi tentang penerapan kode etik

yaitu meliputi pengertian etika, profesi, dan kode etik. Selain itu berisi fungsi

kode etik, tujuan kode etik, serta pelanggaran kode etik.

BAB III PENUTUP

Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang kesimpulan dan saran.

2

Page 3: makalah (1)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Penerapan Kode Etik

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti karakter, watak

kesusilaan atau adat. Etika merupakan ilmu atau konsep yang dimiliki oleh

individu atau masyarakat untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah

dikerjakannya itu salah atau benar dan buruk atau baik. Etika adalah refleksi dari

kontrol diri karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk

kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.

Istilah profesi dapat diartikan sebagai suatu hal yang berkaitan dengan

bidang pekerjaan yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian yang

dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan.

Kode etik adalah suatu bentuk aturan tertulis yang secara sistematik

sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang

dibutuhkan akan dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam

tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang

dari kode etik. Salah satu contoh tertua adalah “Sumpah Hipokrates” yang

dipandang sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter. Hipokrates adalah

doktren Yunani kuno yang digelari ”Bapak Ilmu Kedokteran”.

Contoh penerapan kode etik pada bidang profesi guru :

“Guru memiliki kewajiban untuk membimbing anak didik seutuhnya dengan

tujuan membentuk manusia pembangunan yang Pancasila”. Inilah bunyi kode etik

guru yang pertama dengan istilah “berbakti membimbing” yang artinya mengabdi

tanpa pamrih dan tidak pandang bulu dengan membantu (tanpa paksaan,

manusiawi). Istilah seutuhnya lahir batin, secara fisik dan psikis. Jadi guru harus

berupaya dalam membentuk manusia pembangunan Pancasila harus seutuhnya

tanpa pamrih.

2.2. Fungsi dan Tujuan Kode Etik

Pada dasarnya, kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai

perlindungan dan pengembangan bagi profesi. Biggs dan Blocher ( 1986 : 10)

3

3

Page 4: makalah (1)

mengemukakan tiga fungsi kode etik, yaitu melindungi suatu profesi dari campur

tangan pemerintah, mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu

profesi, serta melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.

Tujuan kode etik profesi di antaranya adalah untuk menjunjung tinggi

martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota,

meningkatkan pengabdian para anggota profesi, meningkatkan mutu profesi,

meningkatkan mutu organisasi profesi, meningkatkan layanan di atas keuntungan

pribadi, mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat, serta

menentukan standar bakunya sendiri.

2.3. Pelanggaran Kode Etik

Pelanggaran kode etik adalah terjadinya penyimpangan yang dilakukan

oleh anggota kelompok profesi dari kode etik profesi di mata masyarakat.

Beberapa penyebab pelanggaran kode etik profesi adalah :

1. Idealisme dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi di

sekitar para profesional sehingga harapan terkadang sangat jauh dari

kenyataan.

2. Memungkinkan para profesional untuk berpaling kepada kenyataan dan

mengabaikan idealisme kode etik profesi. Kode etik profesi bisa menjadi

pajangan tulisan berbingkai.

3. Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi

dengan sanksi keras karena keberlakuannya semata-mata berdasarkan

kesadaran profesional.

4. Memberi peluang kepada profesional untuk berbuat menyimpang dari kode

etik profesinya.

Sanksi pelanggaran kode etik yaitu sanksi moral dan sanksi dikeluarkan dari

organisasi. Kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu

dewan kehormatan atau komisi khusus. Seringkali, kode etik juga berisikan

ketentuan-ketentuan profesional, seperti kewajiban melapor jika teman sejawat

melanggar kode etik. Namun, dalam praktek sehari-hari kontrol ini tidak berjalan

mulus karena rasa solidaritas dalam anggota-anggota profesi. Seorang profesional

mudah merasa segan melaporkan teman sejawat yang melakukan pelanggaran.

4

Page 5: makalah (1)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kode Etik Profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi

merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan

dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas

dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya

norma-norma tersebut sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode

etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas

serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang

salah dan perbuatan apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang

professional.

Kode etik profesi berfungsi sebagai pelindung dan pengembangan profesi.

Dengan telah adanya kode etik profesi, masih banyak kita temui pelanggaran-

pelanggaran ataupun penyalahgunaan profesi. Apalagi jika kode etik profesi tidak

ada, maka akan semakin banyak terjadi pelanggaran. Akan semakin banyak terjadi

penyalah gunaan profesi.

3.2. Saran

Agar setiap profesi tidak menyimpang dari kode etiknya, maka usaha yang

dapat di lakukan adalah:

1. Setiap pelaksana profesi sebaiknya memperbanyak pemahaman terhadap kode

etik profesi serta tujuannya.

2. Setiap pelaksana profesi sebaiknya mengaplikasikan keahlian sebagai

tambahan ilmu dalam praktek pendidikan yang dijalani.

5

5

Page 6: makalah (1)

6

DAFTAR PUSTAKA

http://ade-suhenra.blogspot.com/2009/05/tugas-makalah-kode-etik.html

diakses di Savanet, tanggal 14 Oktober 2009, pukul 14.23.

http://e3l.blogspot.com/2009/05/makalah-kode-etik-profesi.html diakses di

Savanet, tanggal 14 Oktober 2009, pukul 14.47.

http://noenank.wordpress.com diakses di Savanet, tanggal 14 Oktober 2009,

pukul 14.39.

6