Makala hhbhbbbhbbjubuyb

32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dari mutu kehidupan dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal yang diwujudkan antara lain dengan membangun Puskesmas di seluruh Indonesia ( Pasal 3 Undang- Undang Kesehatan No.23 tahun 1992). Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama- sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatnya kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau pun masyarakat. Pelayanan kesehatan yang langsung menyentuh pada lapisan masyarakat yang paling bawah dan sangat diperlukan oleh masyarakat adalah sangat penting hal 1

description

hjbhbhjbhbgbyuyugingygugyuguygnugnuygyungyybuyguygyugnuyguyguygugugughygy7ghuyguiguiuuuhuhuh

Transcript of Makala hhbhbbbhbbjubuyb

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dari mutu kehidupan dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal yang diwujudkan antara lain dengan membangun Puskesmas di seluruh Indonesia ( Pasal 3 Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992). Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatnya kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau pun masyarakat.Pelayanan kesehatan yang langsung menyentuh pada lapisan masyarakat yang paling bawah dan sangat diperlukan oleh masyarakat adalah sangat penting hal ini dikarenakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas akan memberikan perlindungan kesehatan kepada warga masyarakat khususnya bagi warga kurang mampu.Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak yang sanagat berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah salah satunya melalui UKS.

B. Rumusan MasalahDari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat di ambil dari makalah ini yaitu Bagaimana Program-Program Pokok Pelayanan Kesehatan Utama di Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan1. Tujuan UmumMampu mengetahui dan memahami Program-Program Pokok Pelayanan Kesehatan Utama di Indonesia.2. Tujuan Khususa. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami pengertian tentang Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).b. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami apa saja tujuan, dan pokok-pokok kegiatan UPGK.c. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang manfaat pemenuhan gizi seimbangd. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang pengertian usaha kesehatan lingkungan e. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami apa saja masalah-masalah usaha kesehatan di Indonesia f. Agar mahasiswa mampu dan mengetahui dan memahami tentang pengertian penyuluhan kesehatan masyarakat g. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang tujuan penyuluhan kesehatan masyarakath. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang faktor-faktor keberhasilan penyuluhan kesehatan masyarakati. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang media yang digunakan untuk penyuluhan kesehatan masyarakat.j. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).k. Agar mahasiswa mampu megetahui dan memahami tentang tujuan dan ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS).

D. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Makalah Program-Program Pokok Pelayanan Kesehatan Utama di Indonesia ini terdiri dari 3 bab , yang mana dapat diuraikan sebagai berikut :BAB I : PENDAHULUANBab yang memberikan gambaran awal dari Makalah Program-Program Pokok Pelayanan Kesehatan Utama di Indonesia yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN TEORITISBab yang berisi tentang isi dari makalah yang terdiri dari pengertian tentang Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), tujuan, dan pokok-pokok kegiatan UPGK, manfaat pemenuhan gizi seimbang, pengertian usaha kesehatan lingkungan, masalah-masalah usaha kesehatan di Indonesia, pengertian penyuluhan kesehatan masyarakat, tujuan penyuluhan kesehatan masyarakat, faktor-faktor keberhasilan penyuluhan kesehatan masyarakat, media yang digunakan untuk penyuluhan kesehatan masyarakat, pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), tentang ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS), tujuan dari UKS.BAB III : PENUTUPBab yang berikan kesimpulan dan saran.BAB IITINJAUAN TEORITIS

A. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK )Masalah gizi yang ada pada saat ini di Indonesia adalah masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih dan terdapat penyebab dari masing-masing masalah gizi tersebut. Biasanya masalah gizi kurang disebabkan oleh kemiskinan , kurangnya persediaannya pangan , kurang baiknya kualitas lingkungan ( sanitasi ) , kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi , menu seimbang dan kesehatan , dan adanya daerah miskin gizi ( iodium ). Dan masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi , menu seimbang , dan kesehatan .Salah satu upaya di dalam meningkatkan kesehatan masyarakat terutama dari aspek gizi masyarakat adalah melalui Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang sebagian kegiatannya dilaksanakan di Posyandu dengan tujuan akhir menuju keluarga kecil, bahagia, sehat dan sejahtera. Dalam kegiatanya UPGK di jalankan sepenuhnya dengan bantuan kader. Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela mengelola posyandu. (Zulkifli, 2003). Kader adalah pria atau wanita yang berbadan sehat jasmani dan rohani serta mau bekerja secara sukarela mengelola posyandu (Din.kes.prov.jatim, 2006).Kader posyandu merupakan pilar utama penggerak pembangunan khususnya di bidang kesehatan. Mereka secara swadaya dilibatkan oleh puskesmas dalam kegiatan pelayanan kesehatan desa yang salah satunya adalah pemberian imunisasi Polio. Tanpa mereka kegiatan pelayanan kesehatan di desa tidak banyak artinya (Mardiati, 2006). Kader posyandu sebaiknya mampu menjadi pengelola posyandu, karena merekalah yang paling memahami masyarakat di wilayahnya (Dinkes.Prov. Jatim, 2006). Kader bertugas melaksanakan penyuluhan di posyandu, salah satunya penyuluhan tentang bayi / balita mengenai jadwal pemberian imunisasi dan manfaatnya (Dinkes.Prov.Jatim, 2005). UPGK selama ini dititik beratkan pada kegiatan penyuluhan gizi dengan menggunakan pesan-pesan gizi sederhana, pelayanan gizi, pemanfaatan lahan pekarangan yang secara keseluruhan kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh masyarakat (Depkes RI, 2006).Usaha Perbaikan Gizi Keluarga ialah (Tim Pengelola UPGK, 1999) Pengertian mengenai Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah usaha keluarga sendiri untuk memperbaiki keadaan gizi seluruh anggota keluarga, Dilaksanakan oleh keluarga dan masyarakat dengan kader sebagai penggerak masyarakat dan petugas berbagai sektor sebagai motivator, pembimbing dan pembina merupakan bagian dari kehidupan keluarga sehari-hari dan juga merupakan bagian integral dari pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, Secara operasional adalah rangkaian kegiatan yang saling mendukung untuk melaksanakan alih teknologi sederhana kepada keluarga dan masyarakat. Usaha Perbaikan gizi Keluarga (UPGK) adalah usaha perbaikkan gizimasyarakat yang berintikan penyuluhan gizi, melalui peningkatan peran serta masyarakat dan didukung kegiatan yang bersifat lintas sektoral, Dilaksanakan oleh berbagai sektor terkait (kesehatan, BKKBN, Pertanian Dalam Negeri), Dikbud, PKK dan lain-lain. ( Depkes RI. 1993: 2 )

B. Tujuan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK )1. Tujuan UmumMendorong perubahan sikap dan perilaku yang mendukung perbaikan gin anak balita dan keluarga melalui peningkatan pengertian, partisipasi dan pemerataan hasil kegiatan untuk mencapai keluarga sadar gizi menuju terjadinya manusia berkualitas.

2. Tujuan Khususa. Partisipasi dan pemerataan kegiatan:a) Semua anggota masyarakat ikut serta aktif dalam penyelenggaraan kegiatan. Penanggung jawab kegiatan adalah anggota masyarakat setempat yang telah mendapat latihan.b) Pada daerah UPGK, kegiatan meluas ke semua RW.c) Pada setiap RW, semua balita (anak dibawah 5 tahun), ibu hamil dan ibu menyusui tercakup dalam kegiatan.b. Perubahan tingkah laku yang mendukung tercapainya perbaikan gizi.a) Semua balita ditimbang setiap bulan, dan hasil timbangannya dicatat di KMS.b) Semua bayi disusui ibunya sampai usia 2 tahun atau lebih dan mendapat makanan lain yang sesuai dengan kebutuhannya.c) Semua anak yang berumur l-4 tahun mendapat 1 kapsul vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan.d) Semua anak yang mencret segera diberi minum larutan gula garam atau larutan oralit.

C. Sasaran Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK )Sasaran pada UPGK adalah perorangan atau keluarga yang bersedia melakukan sesuatu terhadap dirinya sendiri dan keluarganya dalam rangka mewujudkan keluarga sadar gizi. Sasaran ini meliputi : 1. Keluarga Balita (Ibu, bapak, anggota keluarga yng ditugasi mengasuh anak)2. Ibu muda3. Ibu Hamil4. Ibu menyusui5. Masyarakat umum

D. Pokok-PokokKegiatan UPGKDengan berpedoman pada dasar pemikiran Usaha perbaikan Gizi keluarga makadapatlah ditetapkan pokok-pokok kegiatan UPGK sebagai berikut :1. Pengawasan gizi anak Balita melalui penimbangan berat badan secara teratur dan terus menerus setiap bulan dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).2. Pemberian bimbingan dan nasihat pada Ibu sangat penting dalam usaha menumbuhkan perilaku gizi yang positif yang diperlukan dalam UPGK. Dalam memberikan bimbingan dan nasihat, ada enam pesan gizi pokok yang menjadi titik berat penyuluhan, yaitu sebagai berikut :a. Anak yang sehat, berat badannya akan selalu bertambah.b. Sampai usia 4 bulan, bayi cukup diberi ASI saja.c. mulai usia bulan ke-5 anak harus sudah mulai diberi makananpendamping ASI.d. Memasuki usia tahun ke-2. anak dapat diberi makanan biasa. Susuilahanak selama mungkin selagi ASI masih ada.e. Ibu hamil harus makan lebih banyak dari biasanya.f. Ibu menyusui harus minum air 8 gelas sehari.3. Pelayanan pertolongan gizi diberikan untuk menanggulangi penderita gangguan gizi terutama penderita difisiensi vitamin A. Penderita anemia gizi dan pencegahan terjadinya dehidrasi pada anak yang menderita diare. Akan tetapi memberikan pertolongan gizi juga diberikan kepada mereka yang tidak memperlihatkan tanda- tanda defisiensi vitamin A atau anemia gizi. Pemberian kapsul vitamin A dan tablet besi lebih berfungsi sebagai upaya pencegahan dan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya defisiensi.

4. Pemulihan gizi bagi kanak-kanak penderita KKP( Kurang Kalori Protein ) dilakukan dengan jalan memberikan makanan tambahan guna memenuhi kebutuhan anak akan zat gizi, terutama kalori dan protein. Pemberian makanan tambahan makanan dengan mengutamakan penggunaan bahan makanan yang tinggi kadar kalori dan proteinnya, terutama dari jenis kacang atau hasil olahannya (kacang hijau, kacang merah, tahu, tempe, dan sebagainya). Kanak kanak penderita KKP tersebut akan mendapatkan tambahan makanan dalam jangka waktu antara 60 hari sampai 90 hari, tergantung pada berat ringannya KKP yang diderita.5. Hubungan timbal balik yang erat antara kejadian gangguan gizi dengan adanya penyakit infeksi pada anak-anakmenjadikan kegiatan penanggulangan berbagai penyakit infeksi melalui imunisasi sebagai kegiatan penunjang UPGK yang sangat penting. Karena kegiatan dasar UPGK tersebut harus ditunjang pula oleh kegiatan Immunisasi.6. Penderita KKP yang disertai penyakit infeksi hanya dapat dipulihkan tingkat gizinya apabila penyakit infeksi yang dideritanya sudah disembuhkan. Untuk itu perlu pula dilakukan kegiatan rujukan penderita penyakit infeksi ke puskesmas terdekat atau ke Rumah Sakit sebagai pelengkap kegiatan UPGK.7. Makanan yang dimakan anak akan sangat ditentukan oleh macam makanan yang disajikan ibunya di meja makan, dan makanan yang disajikan ibu juga tergantung pada bahan makanan apa yang tersedia dan dapat dimasak oleh ibu. Pekarangan dapat mempunyai arti penting sebagai sumber bahan makanan keluarga apabila dimanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna. Karenanya pemanfaatan pekarangan juga baik sekali dikembangkan guna membantu dan mendorong tumbuhnya swadaya keluarga untuk perbaikan gizi.

E. Manfaat yang Didapatkan Dari Pemenuhan Gizi Seimbang1. Masa KehamilanPemenuhan gizi pada masa kehamilan akan sangat mempengaruhi kualitas janin yang akan dilahirkan, gizi yang seimbang bisa menciptakan janin yang sehat, tidak cacat, dan tidak mudah sakit.2. Usia BayiDengan gizi yang seimbang, akan terbentuk anak yang sehat dan pertumbuhan fisik, psikomotorik, dan intelektual yang optimal. Cukup ASI saja sampai usia 6 bulan kemudian Makanan Pendamping ASI sejak 6 bulan sampai dengan 2 tahun. Berikan MP-ASI secara bertahap dan dari makanan yang alami.3. Usia 1-3 tahunAnak mulai dikenalkan dengan makanan keluarga. Kelainan dan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan otak pada usia sampai dengan 3 tahun tidak bisa diperbaiki pada usia selanjutnya, sehingga pemenuhan gizi yang optimal sangat diperlukan pada usia ini.4. Usia Pra-sekolah & SekolahKebutuhan gizi diperlukan untuk konsentrasi belajar, beraktivitas, dan untuk kesempurnaan fisik.5. Usia RemajaPemenuhan gizi yang optimal diperlukan agar dapat tercapai kematangan fungsi seksual dan tercapainya bentuk dewasa.6. Usia DewasaGizi yang optimal dan seimbang pada usia dewasa diperlukan agar tercapai kematangan fisik, psikomotorik, mental, spiritual, dan social.

F. Usaha Kesehatan Lingkungan Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusia melaluipengelolaan,pengawasan danpencegahan factor-faktor lingkunganyang dapat mengganggu kesehatan manusia (Sumengen Sutomo, 1991). Kesehatan lingkungan adalah Ilmu dan seni untuk mencegah, menanggulangi kerusakan dan meningkatkan/memulihkan fungsi lingkungan melalui pengelolaan unsur-unsur/faktor-faktor lingkungan yang berisiko terhadap kesehatan manusia dengan cara identifikasi, analisis,intervensi/rekayasa lingkungan, sehingga tersedianya lingkungan yang menjamin bagi derajat kesehatan manusia secara optimal (Tri Cahyono, 2000).Usaha kesehatan lingkungan (sanitasi) adalah usaha yang lebih menitik beratkan kepada perbaikan lingkungan hidup secara fisik atau kepada faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan perorangan/masyarakat. Contoh usaha sanitasi antara lain adalah membuat jamban keluarga (MCK), penyediaan sumber air minum yang bersih, pembuatan tempat pembuangan sampah, pengendalian pencemaran tanah, udara dan air serta pengawasan terhadap sector penyebab penyakit. Jika dikelompokkan masalah-masalah yang perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki, dijaga, dan ditingkatkan adalah masalah air, barang bekas dan limbah, makanan dan minuman, perumahan, pencemaran, pengawasan hewan perantara yang menyebarkan penyakit dan kesehatan kerja.Sanitasi adalah usaha pengendalian faktor-faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia. Ruang lingkup :a. Cara pembuangan ekskreta, air buangan dan sampahb. Penyediaan air bersihc. Perumahand. Makanane. Individu dan masyarakat agar berperilaku sehat (personal hygiene)f. Arthropoda, mollusca, binatang pengerat serta pejamu lainnyag. Kondisi udarah. pabrik, perkantoran, permukiman, jalan umum dan lingkungan umumnya (WHO).

G. Masalah-Masalah Kesehatan Lingkungan di IndonesiaMasalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :1. Air BersihAir bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :a. Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarnab. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l)c. Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)2. Pembuangan Kotoran/TinjaMetode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :a. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasib. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumurc. Tidak boleh terkontaminasi air permukaand. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan laine. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkinf. Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandangg. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.3. Kesehatan PemukimanSecara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :a. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggub. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumahc. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukupd. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.4. Pembuangan SampahTeknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor /unsur, berikut:a. Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tingkat sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologib. Penyimpanan sampahc. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembalid. Pengangkutane. PembuanganDengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.5. Serangga dan Binatang PenggangguSerangga sebagai reservoir (habitat dansuvival)bibit penyakit yang kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan denganrat proff(rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri penyebab.

6. Makanan dan MinumanSasaran hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel). Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi :a. Persyaratan lokasi dan bangunanb. Persyaratan fasilitas sanitasic. Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanand. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadie. Persyaratan pengolahan makananf. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadig. Persyaratan peralatan yang digunakanh. Pencemaran Lingkungan

H. Penyuluhan Kesehatan MasyarakatPenyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.Penyuluhan kesehatan sama dengan pendidikan kesehatan yaitu suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.akhirnya pengetahuan tersebut diharapakan dapat berpengaruh terhadap perilakunya. Dengan kata lain, dengan adanya pendidikan tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku masyarakat.Penyuluhan kesehatan juga suatu proses, dimana proses tersebut mempunyai masukan( input ) dan keluaran ( output ). Didalam suatu proses pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan pendidikan yakni perubahan perilaku dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan pendidikan yakni perubahan perilaku di pengaruhi oleh banyak factor. Faktor factor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan disamping masukannya sendiri juga metode materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya, dan alat-alat bantu atau alat peraga pendidikan.

I. Tujuan Penyuluhan KesehatanMenurut Effendy (1998 cit Anonima,2008) tujuan penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, terbentuknya prilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan social sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah prilaku perseorangan dan masyarakat dalam bidang kesehatan.

J. Faktor Faktor Keberhasilan Dalam PenyuluhanFaktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran keberhasilan penyuluhan kesehatan :1. Tingkat pendidikan.Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterima. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.2. Tingkat sosial ekonomi.Semakin tinggi tingkat social ekonomi seseorang, semkain mudah pula dalam menerima informasi baru.3. Adat istiadat.Pengaruh dari adat istiadat dalm menerima informasi baru merupakan hal yang tidak dapt diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.4. Kepercayaan masyarakat.Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan menyampaikan informasi.5. Ketersediaan waktu dimasyarakat.Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan.

K. Media Penyuluhan KesehatanMedia penyuluhan kesehatan adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan karena alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan kesehatan bagi masyarakat yang dituju. Menurut Notoatmodjo (2005), media penyuluhan didasarkan cara produksinya dikelompokkan menjadi :1. Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak terdiri dari :a. Booklet atau brosurb. Leaflet atau folderc. Flip chartd. Rubric atau tulisane. Poster2. Media elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronik. Adapun macam media elektronik :a. Televiseb. Radioc. Videod. Slidee. Film 3. Luar ruangan yaitu media yang menyampikan pesannya diluar ruangan secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis misalnya: a. Pameranb. Bannerc. TV layar lebard. Spanduke. Papan reklame

L. Usaha Kesehatan SekolahUsaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integrative) melalui program pendidikan dan penyuluhan kesehatan. UKS adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang sesuai beban tugas puskesmas yang di tujukan kepada sekolah-sekolah. Untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek. Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain. Dari pengertian ini maka UKS dikenal pula dengan child to child programe. Program dari anak, oleh anak, dan untuk anak untuk menciptakan anak yang berkualitas.

M. Ruang Lingkup Kegiatan UKSKegiatan utama usaha kesehatan sekolah ( UKS ) disebut dengan trias UKS, yang terdiri dari : 1. Pendidikan kesehatan2. Pelayanan kesehatan3. Pembinanan lingkungan kehidupan sekolah yang sehatDengan demikian trias uks perpaduan antara pendidikan dengan upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan kesehatan yang di laksanakan sesuai dengan kurikulum sekolah. Pelayanan kesehatan merupakan upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas belajar dan berprestasi belajar. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat merupakan gabungan antara upaya pendidikan dan upaya kesehatan untuk dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari peserta didik.

N. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )Secara umum UKS bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik. Selain itu juga menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas. Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri. Di samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat, meningkatkan keteramplan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk lingkungan.

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANMasalah gizi yang ada pada saat ini di Indonesia adalah masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih dan terdapat penyebab dari masing-masing masalah gizi tersebut. Biasanya masalah gizi kurang disebabkan oleh kemiskinan , kurangnya persediaannya pangan , kurang baiknya kualitas lingkungan ( sanitasi ) , kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi , menu seimbang dan kesehatan , dan adanya daerah miskin gizi ( iodium ).Salah satu upaya di dalam meningkatkan kesehatan masyarakat terutama dari aspek gizi masyarakat adalah melalui Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang sebagian kegiatannya dilaksanakan di Posyandu dengan tujuan akhir menuju keluarga kecil, bahagia, sehat dan sejahtera. Dalam kegiatanya UPGK di jalankan sepenuhnya dengan bantuan kader. Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela mengelola posyandu.Menurut Effendy (1998 cit Anonima,2008) tujuan penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, terbentuknya prilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

B. SARANSemoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kami mengaharapkan kritik dan saran agar makalah kami kedepannya akan lebih baik

20