Makala h
-
Upload
thangkemargondatanduk -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
description
Transcript of Makala h
Peran Transpotasi Sel dalam Kehidupan Manusia
Jefri Sokko
10.2012.073
A6
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta
Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731
Pendahuluan
Seluruh mahluk hidup yang hidup di bumi ini terdiri dari sel-sel. Sel adalah
kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun
semua makhluk hidup. Sel berukuran sangat kecil, sel berisi potongan-potongan kecil yang
disebut organel sel yang masing-masing memiliki peranan tertentu yang dilakukan di dalam
sel. Sel dikelilingi oleh membran yang mengendalikan apa yang masuk atau keluar
meninggalkan sel. Sel perlu menahan isi di dalamnya dan meyeleksi apa yang masuk ke
dalam. Zat seperti glukosa terus menerus masuk melalui aksi transportasi sel, selain itu air
juga bergerak masuk dan keluar dari sel sepanjang waktu melalui poro-pori di membran.1
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara
dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain: molekul hidrofobik (CO2,
O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti
molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Banyaknya molekul yang masuk dan
keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran
digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang
mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang
membutuhkan mekanisme khusus. 1
1
Identifikasi Istilah yang tidak diketahui
Istilah Definisi Sumber
Metabolisme Keseluruhan proses fisik dan kimia yang Kamus
Menghasilkan dan memelihara kedokteran
Substansi hidup yang terorganisasi dorland
(anabolisme), dan transformasi yang edisi 31
Menghasilkan energi yang dapat
Digunakan oleh organisme(katabolisme)
Rumusan Masalah
1. Transportasi sel
Hipotesis
Membran sel berperan aktif dalam transportasi sel yaitu transportasi aktif dan pasif.
Sasaran Pembelajaran
1. Mampu memahami fungsi dan struktur sel
2. Mampu mengkaji sistem dari transportasi sel
Analisis Masalah
2
Pembahasan
Membran plasma merupakan suatu membran yang bersifat dinamis dan memiliki
sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat khas dari membran plasma di antaranya adalah sebagai
berikut:2
1. Makromolekul tidak dapat melewati membran plasma sehingga sitoplasma yang
sebagian besar berupa protein tetap terkurung oleh membran plasma.
2. Membran plasma sebagai pelindung sel mampu menjaga keseimbangan elektrolit
3. Membran plasma memiliki kemampuan untuk melakukan transportasi air
4. Zat-zat yang terlarut dalam lipid dapat pula melewati membran plasma
5. Membran plasma dapat melakukan invaginasi seperti dapat dilihat pada proses
fagositosis dan pinositosis.
Membran merupakan media pemisah yang bersifat selektif permeabel dengan
menahan komponen tertentu dan melewatkan komponen lainnya. Proses pemisahan dengan
menggunakan membran pada pemisahan fasa cair-cair umumnya didasarkan atas ukuran
partikel dan beda muatan dengan gaya dorong (driving force) berupa beda tekanan, medan
listrik, dan beda konsentrasi. Macam-macam membrane permeabilitas:2
3
Transportasi sel
Transportasi aktif
Membran Sel
Transportasi pasif
Penyusun membran
Lemak
karbohidratpermiabel
Semi permiabel
Difusi osmosis
sederhana
Saluran ion
protein
sekunderprimer
1. Impermeable (tidak permeable), dimana air maupun zat terlarut didalamnya tidak
dapat melaluinya.
2. Permeable, yaitu membrane yang dapat dilalui oleh air maupun zat tertentu yang
terlarut didalamnya.
3. Semi permeable, yaitu membrane yang hanya dapat dilalui oleh air tetapi tidak dapat
dilalui oleh zat terlarut, misalnya membaran sitoplasma.
Struktur membran plasma merupakan model mosaik cair yang dikemukakan oleh
singer dan nicolson. Membran tersusun atas lipid, protein, dan karbohidrat dalam
perbandingan yang berbeda, tergantung pada jenis sel. Lipid penyusun membran merupakan
senyawa amfipatik, yaitu senyawa yang mempunyai gugus hidrofobik pada satu bagian dan
gugus hidrofilik pada bagian lainnya. Keberadaan molekul atau senyawa amfipatik tersebut
memungkinkan terbentuknya susunan lipid lapis ganda pada membran (lipid bilayer). 2
Transpor molekul antar sel dimungkinkan terjadi karena membran plasma yang
bersifat semipermeabel (memisahkan bagian dalam sel dengan lingkungan luarnya).
Membran plasma adalah selaput tipis yang terdiri atas lapisan ganda fosfolipid dengan
gumpalan-gumpalan protein. Gumpalan protein yang menempel di permukaan lapisan
fospolipid disebut protein porifer, sedangkan gumpalan lainnya yang menembus lapisan
lapisan fospolipid disebut protein integral.2,3
Transpor pasif
Transpor pasif disebut juga transpor spontan karena tidak memerlukan energi dalam
pergerakannya. Transpor pasif meliputi difusi sederhana, difusi terfasilitasi, dan osmosis.4
1. Osmosis
Osmosis merupakan transfer cairan pelarut melalui membran semipermeable yang
tidak mengizinkan zat terlarut untuk melewatinya. Dalam sistem osmosis dikenal istilah
larutan hipertonik, larutan isotonik dan larutan hipotonik. Larutan hipertonik ialah larutan
yang memiliki konsentrasi terlarut tinggi, larutan hipotonik ialah larutan dengan konsentrasi
terlarut rendah, sedangkan larutan isotonik adalah dua larutan yang mempunyai konsentrasi
terlarut sama. Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya maka molekul air
akan melewati membran plasma hingga kedua konsentrasi larutan menjadi seimbang. 4
4
osmosis ialah perpindahan air atau zat pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan
yang lebih pekat. Sebagai contoh, jika ada dua macam larutan, misalnya terdapat larutan
NaCl 5% dan 10%, maka perpindahan air dari larutan NaCl 5% ke larutan NaCl 10%
merupakan proses osmosis.4
2. Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui
tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),difusi melalui saluran yang
terbentuk oleh protein transmembran (fasiliated difusion by chanel protein), dan difusi
difasilitasi (fasiliated difusion by carrier protein).5,6
simple difusion
Difusi sederhana adalah gerakan acak partikel dari area yang berkonsentrasi lebih
tinggi ke area yang berkonsentrasi lebih rendah tanpa menggunakan energi. Difusi sederhana
ini dapat berlangsung di dalam zat cair, gas, atau zat padat. Difusi sederhana melalui
membran berlangsung spontan karena molekul-molekul yang berpindah atau bergerak
melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer
pada membran secara langsung.5,6
Contoh proses dari difusi sederhana adalah pemasukan satu sedndok gula atau sirup
ke dalam gelas yang berisi air, maka molekul-molekul gula akan bergerak menyebar secara
acak ke segala arah. Proses ini dapat diperagakan dengan mencicipi air di berbagai bagian
dari dalam gelas tersebut. Hasilnya, air di dalam gelas terasa manis. Contoh lainnya adalah
setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di dalam medium udara).5,6
facilitated diffusion by chanel protein
facilitated diffusion by carrier protein
Transpor aktif
Transpor aktif adalah sistem transportasi zat-zat dengan cara menembus membran
plasma dengan melibatkan sejumlah energi (ATP) sehingga zat-zat tersebut mampu
berpindah dari larutan berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi. Proses transpor
aktif hampir sama dengan difusi terfasilitasi. Hanya saja, protein pembawa pada transpor
5
aktif harus menggunakan energi agar dapat menggerakan molekul-molekul melawan gradien
konsentrasi. Transpor aktif dibedakan menjadi dua, yaitu transpor aktif primer dan transpor
aktif sekunder.7
1. Transpor aktif primer
Transpor aktif primer adalah transport yang bergantung pada potensial membrane.
Dalam keadaan stabil, ekstraseluler memiliki konsentrasi Na+ 10 kali lebih tinggi dari pada di
dalam sel, sedangkan konsentrasi ion K+ lebih rendah di dalam sel dari pada di luar sel. jika
konsentrasi Na+ dalam sel meningkat maka Na+ perlu dikeluarkan, maka diperlukan ATP
untuk memompa Na+ keluar dengan cara Na+ akan terikat pada sisi spesifik pada saluran
protein, sehingga menyababkan rangsangan fosforilasi dan terjadi hidrolisis ATP,
menghasilkan suatu perubahan pada konformasi saluran protein berakibat Na+ yang terikat
bergerak keluar sel dan terjadi reduksi afinitas ikatan Na+ pada protein saluran sehingga
Na+ terlepas. Pada waktu bersamaan, di bagian ekstraseluler K+ mengalami afinitas di bagian
sisi protein saluran, terjadi stimulus defosforilasi berakibat perubahan konformasi saluran
protein sehingga terjadi gerakan yang menyebabkan K+ bergerak ke bagain interseluler.
Saluran protein memiliki tiga tempat spesifik untuk ikatan Na+ dan dua untuk K+, sehingga
setiap kali siklus transpor tiga Na+ dan dua K+ lewat membran sel membutuhkan satu molekul
ATP yang terhidrolis.7
fungsi pompa Na-K adalah mengontrol volume cairan sel. Pergerakan cairan antar
kompartemen terjadi secara osmosis melalui membran semipermeabel yang terjadi apabila
kadar total solut (zat terlarut) pada kedua sisi membran berbeda. Air akan berdifusi melalui
membran untuk menyamakan osmolalitas. Pergerakan air ini akan dilawan oleh tekanan
osmotik.7
2. Transpor aktif sekunder
Transpor aktif sekunder merupakan pengangkutan gabungan, yaitu pengangkutan
ion-ion bersama dengan pengangkut molekul lain. Misalnya pengangkut glukosa dan asam
amino dari lumen usus kedalam sel epitel usus selalu bersamaan dengan pengangkutan ion-
ion Na+. pada transport ini diperlukan protein pembawa, energy yang tersimpan pada
landaian ionic secara tidak langsung berikatan dengan transport Na+. pada transport
glukosaini, glukosa dan Na+ terikat pada tempat kedudukan yang berbeda dari molekul
protein. Konsentrasi Na+ diluar sel lebih tinggi, sedangkan konsentrasi glukosa diluar sel
6
lebih kecil daripada dalam sel. Karena Na+ cenderung masuk kedalam sel, maka glukosa
solah-olah tertarik masuk kedalam sel bersama ion Na.7
Kesimpulan
Membran adalah batas terluar dari sel-sel individual dan organel-organel tertentu.
Membran plasma adalah selektif permeable artinya hanya molekul-molekul tertentu yang
diizinkan untuk memasuki dan keluar sel melalui proses transportasi sel.Transpor membran
sel merupakan perpindahan molekul melalui membran semi permeabel. Proses transpor
membran dibedakan menjadi dua yaitu transportasi aktif dan transportasi pasif, transpor aktif
adalah proses transportasi zat yang membutuhkan ATP sedangkan transpor pasif adalah
perpindahan suatu zat tanpa memggunakan ATP. Maka hipotesis yang telah dibuat terbukti
kebenarannya bahwa struktur sel yang berperan dalam transportasi sel adalah membrn sel itu
sendiri.
Daftar Pustaka
7
1. Armstrong F. Buku ajar biokimia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2007.h.33-45.
2. Sumardjo D. Pengantar kimia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.h.296-8.
3. Isnaeni W. Fisiologi hewan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2006.h.52-4.
4. Poedjiadi A. Dasar-dasar biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia;
2003.h.198-204.
5. Neil A, Campbell, Jane B, Reece, Lawrence G, Mitchell. Biologi. Jakarta: Penerbit
Erlangga; 2000.h.147-8.
6. Aryulina D, Muslim C, Manaf S, Winarni E. Biologi 2. Jakarta: Penerbit Erlangga;
2004.h.9-13.
7. http://www.garnisah.blogspot.com Diunduh pada tanggal 15 desember 2012
8